Ditemukan 61564 dokumen yang sesuai dengan query
Rosiana
"Kebutuhan menyalurkan dorongan seksual antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan memiliki perbedaan. Penelitian ini bertujuan membandingkan perilaku memenuhi kebutuhan dorongan seksual antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan. Penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel kelas XI SMK sebesar 164 responden, terdiri dari 82 responden remaja laki-laki dan 82 responden remaja perempuan dengan teknik simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna pada rerata perilaku seksual (p value = 0,00; α = 0,05) dan tidak ada perbedaan bermakna pada rerata perilaku nonseksual (p value = 0,44; α = 0,05) antara remaja laki-laki dengan perempuan. Perawat diharapkan dapat memberikan edukasi kepada remaja dalam pemilihan penyaluran dorongan seksual yang positif.
The behavior to fulfill sexual encouragment needs of adolescent boys and girls have difference. This research pruposed to compare the behavior to fulfill sexual encouragement needs of adolescent boys and girls. This research was a comparative descriptive with cross-sectional approach using 164 respondents of XI class senior high school consisting of 82 boys and 82 girls with simple random sampling technique. The results by the Independent T test showed significant difference in the average of sexual behavior (p value = 0,00; α = 0.05) and no significant difference in the average of nonsexual behavior (p value = 0,44; α = 0,05) among adolescent boys with girls. Nurses are expected to provide education to adolescents in the selection of positive fulfilling sexual encouragment needs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46241
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fadila Nuraini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi berprestasi antara remaja laki-laki dan remaja perempuan yang ditinggal orang tua bekerja sebagai buruh migran di luar negeri.Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi adalah Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009). Partisipan pada penelitian ini merupakan 165 remaja berusia 11-16 tahun yang berdomisili di Desa Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan, dimana tingkat motivasi berprestasi remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki.
The purpose of this study is to examine achievement motivation difference between male and female adolescent left behind by migrant worker parents. Achievement Motivation Inventory (Muthee & Thomas, 2009) is used to measure achievement motivation. Participants of this study were 165 adolescents between 11-16 years old who lives in Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. The result of this study shows that there is a significant difference on achievement motivation between male and female adolescents left behind by parent’s migration where female adolescent scored higher achievement motivation compare to male adolescent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S60394
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Asma Muthmainah
"Jumlah perokok khususnya remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampa buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskripti korelatif. Pengambilan data dilakukan pada 79 remaja laki-laki yang merokok di SM Taruna Bhakti menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunaka Uji Chi-Square. Didapatkan hasil bahwa 57% responden memiliki tingkat pengetahua yang kurang dan 51,9% responden memiliki perilaku merokok tinggi.
Penelitian in menunjukan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampak buru rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti (P value 1,000; α = 0,05). Disarankan agar perawat dan institusi pendidikan bekerja sama untu meningkatkan pengetahuan tentang dampak buruk rokok kepada remaja maupun masyarakat pada umumnya.
The number of teenager smoker are increasing from year to year. This study aimed to determine the relationship between the level of knowledge about the negative effects smoking and smoking behavior in adolescent smoker boys in SMP Taruna Bhakti. This research was quantitative research using descriptive correlative design. Data sample was collected using purposive sampling technique from 79 adolescent smoker boys in SMP Taruna Bhakti. Data analyzed with Chi-Square Test. The results showed that 57% of the respondents have less knowledge level and 51,9% of the respondents has a high smoking behavior. This study showed no relationship between the level of knowledge about the negative effects of smoking and smoking behavior in adolescent boys in SMP Taruna Bhakti (P value = 1.000; α = 0.05, P < α). It is recommended that nurses and educational institutions work together to increase knowledge about the negative effects of smoking on adolescents and the community at large."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46578
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bani Bacan Hacantya Yudanagara
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perilaku kekerasan antara remaja laki-laki yang memiliki orang tua dengan gaya pengasuhan otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved. Penelitian ini menggunakan penggolongan gaya pengasuhan yang dikemukakan oleh Baumrind dan terdiri dari dua dimensi, yaitu control dan warmth. Sedangkan daftar perilaku kekerasan dibuat berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang kekerasan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, partisipan penelitian sebanyak 163 orang yang terdiri dari narapidana dan siswa SMP dan SMA dengan rentang usia 12 sampai 19 tahun. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara skor perilaku kekerasan dengan gaya gaya pengasuhan orang tua otoritatif, otoritarian, permisif, dan uninvolved.
The purpose of this research is to indicate that there is a difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent. This research uses classification of parenting style from Baumrind, which consist of two dimension, control and warmth. The list of violence behavior is made from previously research about youth violence. This research uses quantitative method. The participants of this research consist of 163 participant from jail, junior high school, and senior high school, whose age 12-19 years old. This research indicate that there is difference of violence behavior between participants who have authoritative, authoritarian, permissive, and uninvolved parent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46541
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Luthfina Abbiya Hermawan
"Masa remaja adalah masa terjadinya pubertas yang memicu timbulnya dorongan seksual untuk melakukan aktivitas seks pranikah. Dampak perilaku seksual pranikah remaja meliputi kehamilan remaja, meningkatnya kasus aborsi, dan penyebaran penyakit menular seksual. Dampak tersebut dapat dicegah bila mempunyai pengetahuan tentang alat kontrasepsi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan terkait alat kontrasepsi dan perilaku seksual pranikah pada remaja putri di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 426 remaja putri pada beberapa kecamatan di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden yaitu 17.5 tahun, bersekolah di SMA (70.7%), tidak berpacaran (67.4%), beragama Islam (91.1%), teman sebayanya berperilaku seksual pranikah (71.4%), terkadang (78.6%) terpapar konten seksual melalui internet (41%) tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi buruk (61%), serta lebih banyak perilaku seksual pranikah tidak berisiko (52.1%). Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kontrasepsi dan status berpacaran cenderung mendorong perilaku seksual pranikah.
Adolescent stage is a phase when puberty that causes sexual urges to do premarital sex activities takes place. The impacts of premarital sexual behavior in adolescents includes teenage pregnancies, increasing cases of abortion, and outspread of sexual transmitted diseases. Those impacts can be prevented if teenagers have knowledge about contraceptive methods. This research is conducted with the purpose to see the description of knowledge level of contraceptive methods and premarital sexual behavior in adolescents in Bandung. This research used cross-sectional approach with consecutive sampling technique. The sample of this research are 426 adolescent girls from a few sub-districts in Bandung. The result of this research shows that the average age of the respondents are 17.5 years old, currently in high school (70.7%), are not in a relationship (67.4%), have Islamic faith (91.1%), have peers that engage in premarital sexual behavior (71.4%), sometimes (78.6%) exposed to sexual content through internet (41%), have a bad knowledge level of contraceptive methods (61%), and also more engage in safe premarital sexual behavior (52.1%). This research shows that knowledge about contraceptive and relationship status tend to encourage premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dhuhita Karima
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat psychological well being antara remaja laki-laki dan perempuan yang ditinggal oleh orangtua bekerja di luar negeri sebagai buruh migran. Metode penelitian ini adalah non-eksperimental dan kuantitatif dengan menggunakan alat ukur 18-item Ryff Psychological Well-Being Scale. Partisipan penelitian ini adalah 163 remaja berusia 11-16 tahun berdomisili di Desa Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan psychological well-being yang signifikan antara remaja laki-laki dan perempuan. Remaja perempuan memiliki tingkat psychological well-being yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan remaja laki-laki.
The aim of this research is to see psychological well-being difference between male and female adolescent left behind by migrant worker parent. This research is non-experimental using 18-item Ryff Psychological Well-Being Scale. The respondents of this research are 163 adolescents between 11-16 years old who live in Cilamaya, Karawang, West Java. The results of this research shows that there is a significant psychological well-being difference between left behind male and female adolescent by parent?s migration where female adolescent scored higher psychological well-being compare to male adolescent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60260
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nova Ananda
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan pada remaja laki-laki. Partisipan penelitian ini berjumlah 301 orang yang terdiri dari remaja laki-laki di komunitas umum dan remaja laki-laki di lembaga pemasyarakatan. Pengukuran paparan terhadap kekerasan menggunakan alat ukur KID-Screen for Adolescent Violence Exposure (KID-SAVE) (Flowers et al., 2000) dan pengukuran sikap terhadap kekerasan menggunakan alat ukur Attitudes Towards Violence Scale (ATVS) (Funk et al., 1999).
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan pada remaja laki-laki (r = 0.442; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi paparan terhadap kekerasan yang dialami seseorang, maka semakin positif sikapnya terhadap kekerasan. Analisis tambahan menemukan perbedaan paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan yang siginifikan antara partisipan yang berada di komunitas umum dan di lembaga pemasyarakatan.
This research was conducted to find the correlation between exposure to violence and attitude toward violence among adolescent boys. The participants of this research are 301 adolescent boys who lived in general community and correctional institution. Exposure to violence was measured using an adaptation of KID-Screen for Adolescent Violence Exposure (KID-SAVE) scale (Flowers et al., 2000) and attitudes toward violence was measured using an adaptation of Attitudes Towards Violence Scale (ATVS) (Funk et al., 1999). The results showed that there is a significant correlation between exposure to violence and attitude toward violence (r = 0.448; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). That is, the higher the exposure to violence experienced, the more positive one’s attitude toward violence. Additional analysis also find significant differences in exposure to violence and attitude toward violence between participants who lived in general community and correctional institution."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46803
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lisa Andriyani
"Salah satu tugas perkembangan remaja menengah adalah mencari identitas diri. Perilaku merokok merupakan hal yang fenomenal bagi remaja dalam mencari identitas diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan identitas diri remaja dengan perilaku merokok remaja laki-laki di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional pada 150 perokok remaja laki-laki usia 15-18 tahun di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Timur yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil uji analisis menunjukkan ada hubungan antara identitas diri remaja dengan perilaku merokok remaja laki-laki di SMK Kemala Bhayangkari 1 Jakarta Timur (p=0,050; 𝛼=0,05). Hasil penelitian ini disarankan untuk perawat dapat menjadi edukator dan konselor sebagai strategi keperawatan yang diberikan kepada guru dan orang tua dalam mencapai identitas diri remaja yang baik, sehingga mengurangi perilaku merokok remaja.
One of developmental tasks of middle adolescent was search for self identity. Smoking behavior was a phenomenal event for adolescent while searching for self identity. The aim this research was to determine the relationship of adolescent self identity with the smoking behavior of male adolescent at SMK Kemala Bhayangkari 1 East Jakarta. This study used a cross-sectional study on 150 male smokers adolescent aged 15-18 years at SMK Kemala Bhayangkari 1 East Jakarta were selected by purposive sampling technique. Analysis of test results show that there was relationship between adolescent self identity with the smoking behavior of male adolescent at SMK Kemala Bhayangkari 1 East Jakarta (p = 0.050; α = 0.05). The results of this study can be recommended for nurse educators and counselors as a nursing strategy given to teachers and parents in establish achievement identity, thus reducing adolescent smoking behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55401
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Kini jarak bukan lagi jadi masalah untuk manusia terhubung dan berkomunikasi dengan sesamanya. Kemunculan instant messenger dimanfaatkan banyak pengguna internet dan telepon genggam sebagai medium berkomunikasi. Di Indonesia sendiri, Blackberry Messenger atau biasa disebut BBM meningkat tiap tahun. Motivasi menggunakan BBM pun beragam, ada yang sekedar mengikuti trend hingga pada kebutuhan profesional.
Dari hasil observasi peneliti, pengguna BBM di lingkungan Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia cukup banyak. Berdasarkan hal itu, peneliti ingin melihat apakah ada hubungan variabel motivasi dan variabel kepuasan mahasiswa dibalik penggunaan media interpersonal BBM terutama pada kelompok peer group remaja perempuan dan laki-laki. Penelitian ini menggunakan teori uses & gratifications. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan paradigma positivis. Hasil menunjukkan adanya hubungan kuat antara motivasi dan tingkat kepuasan mahasiswa dalam menggunakan fitur BBM.
Nowadays, distance is no longer a problem for people to connect and communicate with each other. The emerging of instant messenger is used by many internet and mobile phone user for communication media. In Indonesia, Blackberry Messenger or usually called BBM has been increased every year. There are numbers of motivation for people using BBM, some are just following the trend while the others take it just for the professional purposes.From the researcher's observation, there are quite a lot of BBM user in Social and Politic Science Faculty of University of Indonesia. According to the observation, researchers want to see if there is any connection within student's motivation variable and gratification variable behind the usage of BBM as interpersonal media, especially in boys and girls peer group. This study employs uses and gratifications theory. Furthermore, this research applies quantitative methods and positivis paradigm. Based on the results, there are strong connection between student's motivation and gratification levels whom utilize BBM feature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kinanti Pratami
"[
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterlibatan ayah dan perilaku seksual pranikah pada perempuan remaja akhir Keterlibatan ayah didefinisikan sebagai partisipasi ayah dalam berbagai aspek kehidupan anak Finley Schwartz 2004 Perilaku seksual pranikah didefinisikan sebagai segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenis yang dilakukan sebelum pernikahan yang sah Sarwono 2012 Seiring dengan berkembangnya teknologi perilaku seksual tidak hanya dilakukan secara fisik namun dapat menggunakan teknologi Pada penelitian ini perilaku seksual mencakup perilaku seksual secara fisik dan menggunakan teknologi Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keterlibatan ayah adalah Father Involvement Scale pada subskala Reported Father Involvemet Scale Finley Schwartz 2004 Sementara alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku seksual pranikah adalah Cyber Physic Sexual Behavior Scale alat ukur yang dikonstruk sendiri oleh peneliti Responden pada penelitian ini berjumlah 1 365 perempuan yang berada dalam masa remaja akhir di Indonesia yaitu berusia 19 22 tahun Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara keterlibatan ayah dan perilaku seksual pranikah dengan r 0 147 p 0 01.
ABSTRACTThis study was conducted to examine correlation between father involvement and premarital sexual behavior among female in late adolescence Father involvement defined as father's participation in all aspects of their children's life (Finley Schwartz, 2004). Meanwhile premarital sexual behavior defined as any sexual behavior that driven by sexual desire with opposite sex before the legal marriage Sarwono 2012 Along with the development of technology sexual behavior can be done not only physically but also using technology This study of sexual behavior includes sexual behavior physically and with the use of technology Father involvement was measured using Reported Father Involvement Scale subscale from an adaptation instrument named Father Involvement Scale Finley Schwartz 2004 and premarital sexual behavior was measured using an instrument constructed by researcher herself named Cyber Physic Sexual Behavior Scale Respondent of this study are 1 365 female in late adolescence aged between 19 22 The result of this study shows that father involvement had significant negative correlation with premarital sexual behavior among female in late adolescent with r 0 147 p 0 01., This study was conducted to examine correlation between father involvement and premarital sexual behavior among female in late adolescence Father involvement defined as father rsquo s participation in all aspects of their children rsquo s life Finley Schwartz 2004 Meanwhile premarital sexual behavior defined as any sexual behavior that driven by sexual desire with opposite sex before the legal marriage Sarwono 2012 Along with the development of technology sexual behavior can be done not only physically but also using technology This study of sexual behavior includes sexual behavior physically and with the use of technology Father involvement was measured using Reported Father Involvement Scale subscale from an adaptation instrument named Father Involvement Scale Finley Schwartz 2004 and premarital sexual behavior was measured using an instrument constructed by researcher herself named Cyber Physic Sexual Behavior Scale Respondent of this study are 1 365 female in late adolescence aged between 19 22 The result of this study shows that father involvement had significant negative correlation with premarital sexual behavior among female in late adolescent with r 0 147 p 0 01 ]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58981
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library