Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hayati
"Program Kadarzi yang telah dikembangkan pemerintah hingga tingkat pedesaan merupakan salah satu solusi yang dirancang untuk mengentaskan permasalahan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran pengetahuan, sikap dan penerapan Kadarzi di Desa Pekuncen. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional . Sampel penelitian ini merupakan ibu di setiap RW di wilayah Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor sebesar 107 responden yang dipilih dengan teknik Non Random Sampling dengan pendekatan quota sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ibu di Desa Pekuncen memiliki pengetahuan dan sikap Kadarzi yang baik. Sejumlah 84% keluarga di Desa Pekuncen telah menerapkan Kadarzi.

Kadarzi Program which has been developed by the government to a local level is one of solution that is designed to alleviate nutrition problems in Indonesia. This study aims to identify the description of knowledge, attitudes and application Kadarzi in the Pekuncen village. The research design was a quantitative descriptive, cross sectional reapproachment and using mother as sample in every region (RW) at Pekuncen village, District Sempor by 106 respondents who were selected by the Non-Random Sampling technique with quota sampling approach. The results showed that most of the mothers in the Pekuncen village have a good knowledge and attitudes toward Kadarzi program. A total of 84% of the families in the Pekuncen village have applied Kadarzi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Hartati
"Status gizi berperan dalam menentukan sukses tidaknya upaya peningkatan sumberdaya manusia. Prevalensi gizi kurang BB/U di Kabupaten Tangerang meningkat dari tahun 2007 sampai 2010 yaitu 7,2% menjadi 9,12%. Tujuan penelitian adalah dianalisisnya hubungan antara perilaku KADARZI, karakteristik keluarga dan balita dengan status gizi balita (12-59 bulan) di Kabupaten Tangerang tahun 2011. Penilitian kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekuder hasil survey PSG KADARZI Kabupaten Tangerang tahun 2011. Prevalensi balita gizi kurang (termasuk gizi buruk) 17,9%, pendek (termasuk sangat pendek) 32,9%, kurus (termasuk sangat kurus) 11,8%. Variabel yang berhubungan secara bermakna dengan status gizi balita BB/U adalah menimbang balita secara teratur, riwayat ASI Eksklusif, menggunakan garam beryodium, pendidikan ayah, pendidikan ibu, usia ibu, besar keluarga, dan umur balita. Variabel yang berhubungan bermakna dengan status gizi PB/U atau TB/U sama dengan BB/U ditambah variabel konsumsi kapsul vitamin A. Berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB adalah riwayat ASI Eksklusif, dan pendidikan ibu. Hasil uji multivariat menunjukkan faktor dominan BB/U adalah pendidikan ibu, PB/U atau TB/U adalah pendidikan ayah. Sedangkan BB/PB atau BB/TB adalah riwayat ASI Eksklusif. Perlu adanya pendidikan gizi bagi keluarga.

Nutritional status is one of the important indicator for human resources. From 2007 to 2010, prevalence of undernutrition increased from 7,2% to 9,12%. General objective of this study was to determine the relationship between family nutrition awareness (KADARZI), family and children under five characteristics with nutritional status of children under five (12-59 months) at Tangerang District in 2011. This quantitative study using cross sectional study design. The data were result from family nutrition awareness and nutritional status survey at Tangerang district in 2011. The analysis showed that the prevalence of underweight was found at 17,9%. stunted was found at 32,9%, wasted was found at 11,8%. Chi square test result showed that there was a significant association (p≤0.05) between growth monitoring, exclusive breastfeeding history, the use of iodized salt, father?s level of education, mother?s level of education, mother?s age, number of family members, and child?s age with nutritional status based on BB/U index. PB/U or TB/U index were the same as BB/U but added by vitamin A capsule intake. BB/PB or BB/TB Index were exclusive breastfeeding history and mother's level of education. Multivariate test results showed that mother's level of education is the most dominant factor associated with nutritional status (BB/U). PB/U or TB/U index was father?s level of education. BB/PB or BB/TB index was exclusive breastfeeding history. The following need famiy nutritional education."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mismaini Noor
"Prevalensi stunting pada balita masih cukup tinggi di Indonesia, termasuk di provinsi Sumatera Barat. Stunting atau pendek pada balita merupakan keterlambatan pertumbuhan linear mencapai ukuran tubuh optimal sehingga berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia. Upaya perbaikan gizi menuju perilaku keluarga sadar gizi (KADARZI) merupakan solusi tepat untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat.
Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi stunting pada balita, penerapan perilaku KADARZI dan faktor yang paling dominan dalam hubungan penerapan perilaku KADARZI dengan kejadian stunting pada balita (6-59 bulan) di Provinsi Sumatera Barat tahun 2012. Penelitian menggunakan data sekunder Survei Pemantauan Status Gizi-Keluarga Sadar Gizi (PSG-KADARZI) Provinsi Sumatera Barat tahun 2012 dengan desain penelitian cross-sectional dan jumlah sampel 18.864 rumah tangga. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi-square (bivariat) dan uji regresi logistik ganda model faktor risiko (multivariat).
Prevalensi stunting pada balita (6-59 bulan) ditemukan sebesar 31,5% dan penerapan perilaku KADARZI sebesar 9,7%. Hasil uji multivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penerapan perilaku KADARZI dengan kejadian stunting pada balita setelah dikontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan ibu dan wilayah tempat tinggal. Wilayah tempat tinggal merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungan antara penerapan perilaku KADARZI dengan kejadian stunting pada balita. Disarankan adanya kebijakan mendukung penerapan perilaku KADARZI, pembangunan yang merata dan pendidikan yang lebih tinggi untuk kaum wanita.

The prevalence of stunting in under five children in Indonesia is still quite high, including in West Sumatera Province. Stunting is linear growth retardation achieve optimal body size so decrease the quality of human resources. The effort to improve nutrition behavior with familly nutrition awareness (KADARZI) is the right solution to improve the nutritional status.
This research purposes to determine the prevalence of stunting, implementation behavior family nutrition awareness and the dominant factor in relationship between implementation behavior family nutrition awareness with stunting in under five children (6-59 months) in West Sumatera Province 2012. This study using secondary data the Monitoring Nutritional Status - Behavior Family Nutrition Awareness (PSGKADARZI) Survey in West Sumatera Province 2012 with cross-sectional design and total of sampel 18.864 household. Processing and analyzing data using chisquare test (bivariat) and multiple logistic regresion (multivariat).
The result of analysis was found the prevalence of stunting as 31,5% and the implementation behavior family nutrition awareness as 9,7%. The result multivariat test showed significant relationship between the implementation behavior family nutrition awareness with stunting after controlled variables age, sex, mother education and region of recidence. Region of recidence is the most dominant factor in the relationship between the Implementation Behavior Family Nutrition Awareness (KADARZI) with stunting in under five children. Recommended the policies supporting Behavior Family Nutrition Awareness (KADARZI), equitable development and higher education for women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kurniawati
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan faktor lainnya dengan nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita usia 6-59 bulan. Data sekunder yang digunakan berasal dari data survei Penilaian Status Gizi (PSG) dan Kadarzi 2012 di Kota Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 337 sampel keluarga. Hubungan antara status Kadarzi dan faktor lainnya dengan nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita dianalisis menggunakan uji T-Test Independen, uji Anova dan uji Korelasi. Uji multivariat yang digunakan adalah uji Regresi Berganda.
Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 32,6% keluarga balita di Kota Probolinggo telah berperilaku Kadarzi. Persentase gizi kurang, pendek dan kurus pada balita masih di atas angka nasional. Nilai z-score BB/U, TB/U dan BB/TB balita adalah -1,06±1,34 SD, -1,45±1,94 SD, dan -0,36±1,56 SD. Uji statistik yang dilakukan menemukan hubungan antara konsumsi garam beryodium, pemberian vitamin A, usia balita, pendidikan ayah dan pendidikan ibu dengan nilai z-score BB/U balita (p<0,005).
Terdapat hubungan signifikan antara pemberian vitamin A dan pengetahuan gizi ibu dengan nilai z-score TB/U balita (p<0,005). Terdapat hubungan antara usia balita dengan nilai z-score BB/TB balita (p<0,005). Uji Regresi Berganda menunjukkan bahwa pendidikan ibu adalah faktor yang paling berhubungan terhadap rata-rata nilai z-score BB/U balita. Konsumsi makanan beraneka ragam adalah faktor yang paling berhubungan terhadap rata-rata nilai z-score BB/TB balita di Kota Probolinggo. Pesan Kadarzi beserta indikatornya masih perlu disosialisasikan untuk mengurangi terjadinya masalah gizi di Kota Probolinggo. Masih perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan serta pengetahuan gizi ibu untuk mengurangi terjadinya masalah gizi di Kota Probolinggo.

This research is aimed to know the relationship between nutritional family awareness, called Kadarzi, and other factors with WAZ, HAZ and WHZ of children 6-59 months. The secondary data was used from survey PSG and Kadarzi 2012 in Probolinggo. This research uses the cross sectional study with 337 samples. The relationship betwees Kadarzi and other factor with WAZ, HAZ and WHZ were analized with Independent T-Test, Annova Test and Correlation Test. Linear Regression Test was used to multivariate analysis.
The result shown that 32,6% family in Probolinggo are Kadarzi. The percentage of underweight, stunting and wasting are above national rates. The mean of WAZ, HAZ and WHZ children are - 1,06±1,34 SD, -1,45±1,94 SD, and -0,36±1,56 SD. The statistical test shows that iodized salt consumption, vitamin A supplementation, children age, father's education and mother's education were associated with the mean of WAZ of children (p<0,005).
There are significantly association between vitamin A supplementation and mother's nutritional knowledge with the mean of HAZ of children (p<0,005). The children age was associated with the mean of WHZ of children (p<0,005). Linier Regression Test shows that mother's education is the most related factor for the mean of WAZ and food diversity consumption is the most related factor for the mean of WHZ of underfive children in Probolinggo. The inform about Kadarzi and its indicators are needed to decrease undernutrition problems in Probolinggo. Besides, up grading mother's education and nutritional knowledge are needed to decrease undernutrition in Probolinggo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernaningtyas Indah Khoerunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi seimbang pada siswa SMPN setelah mendapatkan intervensi dengan menggunakan jingle, leaflet, dan video. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan leaflet sebagai kontrol. Penelitian ini dilakukan kepada 71 siswa kelas VIII di SMPN terpilih. Kelompok jingle berjumlah 22 siswa, kelompok video berjumlah 24 siswa, dan kelompok leaflet sebanyak 25 siswa. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan 5 kali pada setiap kelompok selama 6 minggu yang terdiri dari 1 kali pre test dan 4 kali post test untuk melihat pola dan retensinya.
Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis perubahan di dalam masing-masing kelompok maupun perbedaan diantara kelompok menggunakan ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku di dalam masing-masing kelompok. Sementara untuk peningkatan rata-rata skor pengetahuan setelah intervensi pada kelompok video lebih tinggi dibandingkan kelompok yang lain. Peningkatan rata-rata skor sikap setelah intervensi pada kelompok jingle paling tinggi diantara ketiga kelompok, sedangkan untuk peningkatan rata-rata skor perilaku diantara ketiga kelompok tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05).

The purpose of this research is to understand the changement of knowledge, attitude, and behaviour of balance nutrition on junior high school students after being intervened by jingle, leaflet, and video. Quasy experiment method is the research plan that has been choosen with leaflet become control group. This experiment is done to 71 student of the 8th grade in the several junior high schools. There are 22 students who receive jingle, 25 students with leaflet, and 24 students with video. The data is taken five times in each group, included 1 pre test and 4 post test to see the pattern and retention.
The statistic experiment used to analyse the changement within or between in each group is ANOVA. The research shows that there is changement of knowledge, attitude, and behaviour in each group. In the end the development of knowledge score?s average after being intervened in the video group is higher than another groups. The average of attitude score is higher in the jingle group. There is no difference in the average of behaviour score in three groups (p>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Rachmawati Setyaningsih
"Gizi merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita. Pada aspek gizi, peran orang tua terutama ibu sangat penting. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random dan consecutive sampling serta didapatkan sampel sebanyak 112 ibu yang memiliki anak berusia 13-59 bulan di wilayah puskesmas Pancoran Mas.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 75.9% ibu memiliki pengetahuan yang cukup, 57.1% ibu memiliki sikap yang cukup baik, serta 71.4% ibu memiliki perilaku baik dalam pemenuhan gizi balita. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menyusun strategi dalam mengatasi masalah gizi balita.

Nutrition is important for children’s growth and development. On nutritional aspects, the role of parents, particularly mothers have a main role. This study aim is to identify mother’s nutrition knowledge, attitude, and behavior. Cross-sectional study was used in this study. Participants were selected by multistage random and consecutive sampling technique and 112 mothers who have children aged between 13-59 months included as sample.
The results showed that 75.9% of mothers have moderate knowledge, 57.1% of mothers have moderate attitude, and 71.4% of mothers show good behavior toward nutrition compliance. The results of this research can be used as an idea to develop strategies to address nutritional problems in children aged under five years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Setyarini
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan dalam melakukan pemenuhan
nutrisi. Penelitian ini melibatkan 96 mahasiswa reguler keperawatan angkatan
2010 dan 2011 UPN ?Veteran? Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan 59%
responden berada pada tingkat pengetahuan sedang dan lebih banyak responden
yang memiliki sikap positif daripada responden yang memiliki sikap negatif
dalam pemenuhan nutrisi. Hasil penelitian juga menunjukkan seluruh responden
telah mendapatkan informasi mengenai nutrisi. Peneliti merekomendasikan agar
peneliti lain dapat melakukan penelitian yang serupa dengan cakupan populasi
yang lebih luas sehingga lebih menggambarkan pengetahuan dan sikap mahasiswa
keperawatan dalam melakukan pemenuhan nutrisi.

ABSTRACT
The aim of this study was to know the knowledge and attitudes of nursing
students in . The study included 96 regular nursing students
in class of 2010 and 2011 UPN "Veteran" Jakarta. The results of this study
indicated that the level of 59% respondents? knowledge was moderate and more
respondents had positive attitude than respondents who had negative attitude in
nutrition compliance. The results also indicated that all respondents ever got
information about nutrition. Researcher recommended that other researchers did
the similar study with the wider population so that more described the knowledge
and attitudes of nursing students in nutrition compliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43717
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Rahayu S.
"Di Indonesia, banyak yang menderita gizi kurang. Kekurangan zat gizi selain dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan peningkatan angka kesakitan juga dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku untuk mencegah terjadinya gizi kurang, status gizi dan sebaran sosiodemografi mahasiswa FKUI. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 108 sampel mahasiswa FKUI yang diambil secara random. Identitas umum diperoleh dengan meminta sampel penelitian mengisi lembar identitas umum yang berisikan sebaran sosiodemografi (nama, jenis kelamin, usia, asal pulau, pendidikan dan pekerjaan orangtua) serta berat badan dan tinggi badan hasil pengukuran langsung dimana tim peneliti berperan sebagai pengukur. Setelah itu subyek mengisi kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang gizi kurang. Seluruh data yang telah terisi lengkap akan diuji menggunakan SPSS for windows versi 16 untuk diteliti hubungan diantaranya.
Penelitian tentang gizi kurang menunjukkan terdapat hubungan antara sikap terhadap status gizi (p=0,002), terdapat hubungan antara pekerjaan ayah terhadap sikap (p=0,045), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, usia, jenis kelamin, asal pulau, pendidikan ayah, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu terhadap perilaku (p>0,05), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sebaran sosiodemografi terhadap sikap (p>0,05), tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku terhadap status gizi (p>0,05). Terdapat hubungan antara sikap tentang gizi kurang terhadap status gizi. Terdapat hubungan antara pekerjaan ayah terhadap sikap responden tentang gizi kurang. Dan tidak terdapat hubungan antara variabel lainnya.

In Indonesia, there have been many cases of people suffering from undernourishment. Nutrient deficiency may result not only in a decrease in body weight and the rise of the number of those suffering from it, but may also result in the lowering of the quality of living and work productivity. This research is aimed at linking students' knowledge, attitude, and behavior to avoid undernourishment, and to obtain the nutritional status and socio-demographic distribution among FMUI students. This research used a cross-sectional survey design with 108 selected samples of FMUI students taken by means of a random sampling method. The general identity was obtained by filling in a questionnaire on the subjects' socio-demographic distribution (name, gender, age, island of origin, parents’ education and parents' occupations), and their body weights and heights measured on the spot by the research team. Then, the subject filled in a questionnaire on their knowledge, attitude and behavior about undernourishment. The completed data whose interrelationship was to be determined was tested using SPSS for Windows version 16.
This research on undernourishment shows the evidence of a link between attitude and nutritional status (p=0.002), between father’s occupation and attitude (p=0.045), no evidence of a link between students' knowledge, attitude, age, gender, island of origin, parents’ education and occupation and their behavior (p>0.05), no evidence of a link between students' knowledge and socio-demographic distribution and their attitude (p>0.05), no evidence of a link between students' knowledge and behavior and their nutritional status (p>0.05). There is evidence of a link between students' attitude toward undernourishment and their nutritional status. There is also evidence of a link between respondents' fathers' occupations and their attitude towards undernourishment. No link is discovered between any of the other variables.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Globalisasi membawa beberapa konsekuensi negatif berupa penyimpangan pola makan yang dapat menyebabkan terjadinya gizi lebih. Gizi seimbang adalah pedoman dalam mengonsumsi makanan untuk mempertahankan gizi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FK tentang pola makan gizi seimbang serta faktor-faktor yang berhubungan. Metode penelitian adalah deskriptif dengan desain cross-sectional. Data umum (nama, usia, jenis kelamin, asal pulau, pendidikan dan pekerjaan orang tua) dan data teknis (pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa FKUI tentang pola makan gizi seimbang) diperoleh dengan kuisioner. Kemudian dilakukan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut). Analisis data menggunakan uji Chi-square test, kolmogorov-smirnov dan uji fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata berusia 18-22 tahun, perempuan lebih dominan (63%), mayoritas berasal dari pulau Jawa (71,3%), mayoritas pendidikan orang tua tinggi (66,7%-81,5%) dan mayoritas orang tua bekerja (50,9%-89,8%). Mayoritas pengetahuan baik (81,5%), sikap positif (81,5%) dan perilaku baik (16,7%). Mayoritas mahasiswa memiliki status gizi yang normal (60,2%). Walaupun demikian, masih ditemukan mahasiswa yang memiliki status gizi lebih (36,1%). Dari hasil analisis menggunakan uji Chi-square didapatkan nilai p>0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku subyek tentang pola makan gizi seimbang; antara karakteristik sosio demografi dengan pengetahuan, sikap dan perilaku; dan antara pengetahuan, sikap dan perilaku dengan status gizi. Perlu disosialisasikan kepada mahasiswa tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan dibutuhkan rolemodel sehingga dapat mengubah perilaku mahasiswa menjadi lebih baik agar kebutuhan harian mahasiswa dapat terpenuhi.

Globalization brings some negative consequences of eating disorders that lead to excessive nutrition. The balanced nutrition is a guide of food consumption to maintain the optimal nutrition. This research aims to determine the relationship of knowledge, attitudes, and behavior of medical students about nutrition balanced diet and related factors. The method was descriptive with cross-sectional design. General data (name, age, gender, island of origin, parental education and occupation) and technical data (knowledge, attitudes and behaviors about nutrition balanced diet) were obtained by questionnaire, then their weight, height, and abdominal circumference were measured. Datas are analyzed by using Chi-square, Kolmogorov-Smirnov and fisher test. The average age is 18-22 years, women are more dominant (63%), so does the Java island of origin (71.3%), the parental education which is in high category are 66.7%-81.5% and so does parental occupation (50.9% -89.8%). The numbers of students who has good knowledge are 81.5%, positive attitudes are 81.5% and good behavior (16.7%), and has normal nutritional status are 60.2%. However, there is students who has excessive nutritional status (36.1%). After the datas being analyzed by using chi-square, there is no significant relationship between knowledge, attitudes and behavior of the subjects of nutrition balanced diet; socio demographic with their knowledge, attitudes and behaviour; and knowledge, attitudes, and behaviour with nutritional status. It should be disseminated to the students about the General Guidelines for Balanced Nutrition (PUGS) and rolemodel is needed for students, so that the behavioural changes will be better in students and their daily needs can be fulfilled."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenita Magdalena
"ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan merupakan role model bagi mahasiswa lainnya dalam mempromosikan gaya hidup sehat. Penelitian sebelumnya menyebutkan pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam pemenuhan nutrisi mahasiswa keperawatan belum cukup baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah lingkungan. Keberadan orang tua tentu akan mempengaruhi dukungan sosial dalam pemenuhan nutrisi. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan pengetahuan, sikap, dan perilaku pemenuhan nutrisi pada mahasiswa FIK UI tahun 2015 yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak. Jenis penelitian adalah kuantitiatif dengan desain penelitian deskriptif komparatif, pengambilan sampel menggunakan metode random sampling dengan jumlah 192 responden. Hasil penelitian adalah tidak terdapat perbedaan pengetahuan dan perilaku dalam pemenuhan nutrisi pada mahasiswa yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak. Tetapi pada variabel sikap didapatkan bahwa ada perbedaan antara kedua responden dimana nilai p value 0.019 (α < 0.05). Keseluruhan tingkat pengetahuan baik (53.1%), sikap negatif (57.8%), dan perilaku baik (50.0%). Diharapkan meningkatkan pengetahuan terkait pemenuhan nutrisi gizi seimbang sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku pemenuhan nutrisi yang lebih baik.

ABSTRACT
Nursing students are a role model for other students to promote a healthy life style. The previous studies stated that nursing students? knowledge of attitude and behavior in nutrition fulfillment was not good enough. Neighborhoods become one of the reasons. Parents became a good social effect in fulfillment of nutrients. This study aimed to know the comparison of nutrition fulfillment?s knowledge, attitude, and behavior on Nursing students who living with parents and those who do not. This research was quantitative with descriptive comparative research design. The sample was chosen by random sampling method, consisted of 192 participants. Results showed, there was no difference in knowledge and behaviors in nutrition fulfillment of nutrients on who living with parents and those who do not, but there was a difference in variable of attitude which p value 0.019 (α < 0.05). The overall level of good knowledge (53.1%), negative attitude (57.8%), and good behavior (50.0%). Nursing students are expected to improve their knowledge that related to nutritional balanced, so they will have a good attitude and behavior of nutrition fulfillment."
2015
S60089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>