Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Wijayanto
"Sediaan cair eugenol dalam bentuk minyak cengkeh adalah sediaan yang paling mudah diperoleh dalam berbagai tingkat kemurnian yang digunakan di berbagai industri seperti kimia, farmasi, maupun kosmetika. Namun seringkali sediaan cair dari suatu bahan lebih sulit di-handle daripada bahan dalam sediaan padat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas kasein susu dalam mengenkapsulasi eugenol dari minyak cengkeh untuk membuat sediaan padat dari eugenol yang memiliki ukuran partikel berskala nano. Untuk menghasilkan partikel yang disebut nanocengkeh ini, digunakan alat sonikator yang dioperasikan dengan intensitas 30%. Sebanyak 63,86% eugenol berhasil dienkapsulasi dari minyaknya. Nanocengkeh yang diperoleh juga memiliki kandungan eugenol lebih tinggi dari sediaan minyaknya. Diameter rata-rata nanocengkeh yang diperoleh sebesar 377,5 nm, dengan loading capacity sebesar 67,2%. Dengan demikian, misel kasein sangat baik dalam mengenkapsulasi eugenol untuk menyediakan eugenol dalam bentuk sediaan padat.

Liquid preparation of eugenol in clove oil form is one the eugenol preparation form that easiest to get it nowadays in many level of purity that many industry like chemical, pharmacy, and cosmetics industry very need it for their product. The problem is the liquid preparation of chemical is often not easy to handle than the solid one. This research has the purpose to observe the effectivity of cow milk casein in case of encapsulating eugenol from clove oil for creating the solid preparation of eugenol in nanoscale size. The nanosize of this particle, said “nanocengkeh”, is made using sonicator operated at 30% intensity. The result is as many as 63.86% eugenol from clove oil can be encapsulated by the casein. The concentration of eugenol in this solid form also increase. The average particle diameter is about 377.5 nanometers, with loading capacity until 67.2%. Therefore, casein micelle is a very good option to encapsulate eugenol for creating the solid preparation of eugenol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Merly
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahda Fitria
"Minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh dapat diformulasikan menjadi sediaan nanoemulsi gel sebagai sediaan topikal pada kulit. Sediaan nanoemulsi gel ini diformulasikan dengan terlebih dahulu membuat sediaan nanoemulsi, yang selanjutnya dibuat menjadi sediaan nanoemulsi gel dengan mendispersikan nanoemulsi ke dalam gel yang telah dibuat dengan bahan aktif dari minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh. Sediaan nanoemulsi gel kemudian dianalisis stabilitas komponen kimianya dengan menggunakan GC-MS. Hasil analisis menggunakan GC-MS diperoleh sediaan nanoemulsi gel yang diformulasikan dari minyak cengkeh dan minyak sereh cukup stabil secara kimia.

Clove oil and lemongrass essential oil can be formulated into Nanoemulsion Gel preparations as topical preparations for the skin. This Nanoemulsion Gel preparation is formulated by first making a nanoemulsion preparation, which is then made into a Nanoemulsion Gel preparation by dispersing the nanoemulsion into a gel that has been made with active ingredients from clove oil and lemongrass essential oil. The gel nanoemulsion preparation was then analyzed for the stability of its chemical components using GC-MS. The results of analysis using GC-MS obtained that a Nanoemulsion Gel preparation formulated from clove oil and lemongrass oil was chemically stable."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Priyono Suwarso
"Semi-sintesis vanili dari eugenol dapat dibagi dalam 2 tahap reaksi, yaitu pertama reaksi isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol, dan kedua, reaksi oksidasi terhadap produk reaksi isomerisasi menjadi produk reaksi yang diinginkan, yaitu vanili. Pada penelitian ini, reaksi isomerisasi dari eugenol menjadi isoeugenol atau dari eugenil asetat menjadi isoeugenil asetat dilakukan melalui reaksi berikut ini: (1) Reaksi penataan ulang sigmatropik hydrogen (1,3) secara termal, yaitu dengan melakukan pemanasan langsung eugenol atau eugenil asetat pada suhu 2200 C selama 8 jam dapat menghasilkan isoeugenol sebanyak 52,2 % dan isoeugenil asetat sebanyak 65,7 % (kedua rendemen tersebut ditentukan dengan menggunakan spectrometer NMR), dimana dalam hal ini produk yang dihasilkan berupa cairan kental berwarna kuning-kecoklartan masih berupa campuran antara zat awal dan produk reaksi isomerisasi yang sulit untuk dipisahkan. (2) Reaksi penataan ulang prototropik (1,3) yang dikatalisis oleh katalis transfer fase (PTC): (18)-crown ether-6 terhadap eugenol yang dilakukan pada suhu kamar, akan dihasilkan isoeugenol yang berwarna kuning muda sebanyak 71,4 %, juga masih berupa campuran antara zat awal dengan produk reaksi isomerisasi yang sulit untuk dipisahkan. Tanpa perlakuan pemisahan lebih lanjut antara zat awal (eugenol atau eugenil asetat) dan produk reaksi (isoeugenol atau isoeugenil asetat), maka terhadap campuran produk reaksi isomerisasi tersebut dilakukan reaksi oksidasi dengan menggunakan larutan KMnO4 , sebagai oksidator, pada kondisi netral yang dikatalisis oleh katalis transfer fase (PTC): (18)-crown ether-6 pada suhu kamar selama 3 jam. Dari reaksi oksidasi tersebut dapat diperoleh vanili sebanyak 16,5 ? 22,9 % (dihitung dari zat awal reaksi: eugenol atau eugenil asetat). Data spektroskopi vanili hasil sintesis, tidak jauh berbeda dengan data spektroskopi vanili alam.

Semi-synthesis of vanillin from eugenol can be divided into two step reactions namely, isomerization of eugenol into isoeugenol, and cleavage oxidation of isomerization product into expected reaction product (vanillin). In this work isomerization of eugenol or eugenyl acetate into isoeugenol or isoeugenyl acetate has been done via the following reactions: (1) Sigmatropic hydrogen (1,3) thermalic rearrangement reaction: direct heating of eugenol or eugenyl acetate at 220oC for 8 hours can produce 52.2% of isoeugenol or 65.7% of isoeugenyl acetate (both chemical yields are measured by means nmr-spectrometer), where products are viscose yellow-brownish liquid as mixture of unseparated starting material and isomerization product. (2) Prototropic (1,3) rearrangement catalyzed by phase transfer catalyst (PTC): (18)-crown ether-6 at room temperature can be afforded 71.4% of isoeugenol as light yellow liquid (mixture of unseparated starting material and isomerization product). Without any separation of mixture between isomerization product and starting material followed by subsequent cleavage oxidation using KMnO4 as oxidator in neutral condition catalyzed by phase transfer catalyst: (18)- crown ether-6 at room temperature for 3 hours can be yielded 16.5-22.9% of vanillin (from the starting material; eugenol or eugenyl acetate). The spectroscopical data of synthetical vanillin is not rather different with the spectroscopical data of authentical natural vanillin."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Elvi
"Sintesis senyawa dimer dari eugenol dan isoeugenol dengan larutan hydrogen peroksida yang dikatalis oleh enzim peroksidase (EC 1.11.1.7) dari tumbuhan Horseradish, telah dilakukan dan menghasilkan senyawa bersifat optis aktif. Enzim peroksidase adalah enzim kelompok oksidoreduktase yang dapat mentransfer atom H dari senyawa fenolik sehingga menghasilkan radikal fenoksi. Dua radikal fenoksi yang bergabung melalui reaksi kopling oksidatif, menghasilkan senyawa dimer. Senyawa yang terbentuk diidentifikasikan dengan instrument UV-Vis, FTIR, GC-MS dan Polarimeter Pada radikal fenolik eugenol, terjadi kopling pada posisi orto-orto membentuk senyawa atropisomer, (Ra)-(+)-dihidrodieugenol dengan sudut putar spesifik 93,750 dan titik leleh 105,30 C. Sedangkan pada radikal fenoksi isoeugenol terbentuk kopling pada posisi 8-5- yang membentuk senyawa neolignan Licarin A yang bersifat optis aktif dengan sudut putar spesifik -156,250C dan titik leleh 1250 C Kedua senyawa hasil sintesis dan substrat asalnya, dibandingkan aktifitas antioksidannya dengan menggunakan metode radical scavenger DPPH sehingga diketahui IC50 masing-masing sebesar eugenol : dehidrodieugenol = 6,00 ppm : 2,44 ppm sedangkan isoeugenol : licarin A = 6,22 ppm : 9,30 ppm.

Synthetizing of dimeric compound which is made from eugenol and isoeugenol and hydrogen peroxide liquid catalyzed by peroxidase ( EC 1.11.1.7 ) from Horseradish plant, has been conducted and it produces an optically active compound. Peroxidase is an enzyme in oksidoreductase group that can move H atoms from phenolic to form radical phenoxi. A unification of two radical phenoxis through an oxidative coupling reaction, forms a dimeric compound. In the eugenol radical phenolic, coupling conducted at the position of orto-orto to form a dimeric, meanwhile in the isoeugenol radical phenoxi, coupling reaction conducted in the position of 8 - 5- to form a neolignan compound. The compound that produced from eugenol and isoeugenol is identified by using instruments of UV - Vis, FTIR, GC - MS and Polarymeter. Atropisomer compound that formed from base material of eugenol origin is identified as (Ra)-(+)-dihidridieugenol with optical distortion angle, α = 0.300 and melting temperature point at 105.30 C. While an optically active compound originated from isoeugenol is identified as ( 7S, 8S) - (-) licorin A which has optical distortion angle, α = -0.50 and meling point 1250 C. Both synthetic compound products and the base material origin, are assayed their antioxidant activities by using radical scavenger DPPH method to determine their IC50 value. The results are as follows respectively, Euginol : dihidrodieugenol = 6.00 ppm : 2.24 ppm, and isoeugenol : licorine A = 6.22 ppm : 9.30 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29041
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Aisha Yasmine
"Eugenol umum digunakan dalam pengembangan obat baru karena memiliki aktivitas farmakologis yang beragam dan bermanfaat seperti antibakteri, antivirus, antijamur, antikanker, antiinflamasi dan antioksidan. Modifikasi struktur menjadi turunan beta amino alkohol memiliki manfaat yang berpotensial dalam pengembangan obat khususnya antikanker dengan meningkatkan sitotoksitas dan selektivitas obat. Substitusi basa Mannich juga terbukti dapat memperbaiki aktivitas dan bioavailabilitas obat. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan sintesis dan karakterisasi turunan beta 1-metilpiperazino alkohol dari eugenol tersubstitusi basa Mannich dibutilamin untuk meningkatkan aktivitas obat. Sintesis tahap 1 dilakukan reaksi aminolisis epoksida dari eugenol sehingga mendapatkan turunan b-amino alkohol menggunakan senyawa amina 1-metilpiperazin dengan reaksi direfluks pada 50oC selama 5 jam. Monitor reaksi tahap 1 menggunakan KLT dengan fase gerak campuran metanol dan etil asetat (6:1) dan fase diam silika gel. Sintesis tahap 2 dilakukan reaksi Mannich dengan refluks 78oC selama 90 menit untuk substitusi dibutilamin pada senyawa tahap 1. Monitor reaksi tahap 2 menggunakan KLT dengan fase gerak campuran metanol dan etil asetat (2:3) dan fase diam silika gel 60 F254. Kedua senyawa hasil sintesis dilakukan elusidasi struktur dengan spektrofotometer FT-IR, 1H-NMR, dan 13C-NMR. Hasil elusidasi struktur menunjukkan senyawa tahap 1 adalah 4-[2-hidroksi-3-(metilpiperazin-1-il)propil]-2-metoksifenol dengan yield 61,16% dan senyawa tahap 2 adalah 4-[2-hidroksi-3-(metilpiperazin-1-il)propil]-2-metoksifenol dengan yield 54,56%.

Eugenol is often utilized in the development of new drugs because it has diverse and beneficial pharmacological activities such as antibacterial, antiviral, antifungal, anticancer, anti-inflammatory and antioxidant. Structure modification into beta amino alcohol derivatives has potential benefits in drug development, especially anticancer by increasing cytotoxicity and drug selectivity. Mannich base substitution has also proven to improve drug activity and bioavailability. This research aims to synthesize and characterize beta 1-methylpiperazino alcohol derivatives of eugenol substituted with dibutylamine Mannich base to improve drug activity. Phase 1 synthesis was done by aminolysis reaction of epoxide from eugenol to obtain b-amino alcohol derivatives using amine compound 1-methylpiperazine with reaction refluxed at 50oC for 5 hours. The phase 1 reaction was monitored by TLC with the mobile phase of a mixture of methanol and ethyl acetate (6:1) and stationary phase of silica gel. Phase 2 synthesis was done through Mannich reaction with reflux at 78oC for 90 minutes to substitute dibutylamine into the phase 1 compound. The phase 2 reaction was monitored by TLC with mobile phase of methanol and ethyl acetate mixture (2:3) and stationary phase of silica gel. The two compounds from the synthesis were analyzed by FT-IR, 1H-NMR, and 13C-NMR spectrophotometer. The results of structure elucidation showed that phase 1 compound was 4-[2-hydroxy-3-(methylpiperazin-1-yl)propyl]-2-methoxyphenol with yield of 61.16% and the compound of phase 2 was 4-[2-hydroxy-3-(methylpiperazin-1-yl)propyl]-2-methoxyphenol with yield of 54.56%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Rotua Selvi
"Potensi Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak cengkeh terbesar di dunia didukung dengan pengembangan perkebunan cengkeh di Indonesia. Sulawesi Utara merupakan provinsi penghasil minyak cengkeh di Indonesia. Desa Liandok yang berada pada kabupaten Minahasa Selatan, provinsi Sulawesi Utara memiliki area perkebunan cengkeh yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi gen ech dan gen fcs pada bakteri tanah dari perkebunan cengkeh Desa Liandok, Minahasa Selatan. Bakteri tanah dari perkebunan cengkeh di Desa Liandok, Minahasa Selatan diisolasi dengan beberapa medium selektif. Ektraksi DNA dilakukan dengan menggunakan Geneaid PrestoTM Mini gDNA Bacteria Kit. Isolasi genom dari ekstraksi DNA dilakukan dengan elektroforesis gel agarosa. Primer forward dan primer reverse didesain dengan multiple alignment sekuens yang menyandi gen ech dan gen fcs dari bakteri Pseudomonas sp. pada data NCBI GenBank. Analisis PCR dilakukan melalui primer forward dan primer reverse untuk mendeteksi gen ech dan gen fcs pada isolat. Selanjutnya, amplikon dianalisis dengan elektroforesis gel agarosa untuk menunjukan pita pada daerah gen ech dan gen fcs. Analisis secara molekuler dilakukan dengan mengamplifikasi gen 16S rRNA dengan metode PCR menggunakan primer universal 27F dan 534R dan dilanjutkan dengan sekuensing terhadap gen 16S rRNA. Langkah terakhir, yaitu dilakukan analisis hasil sekuensing menggunakan metode BLAST di NCBI. Keberadaan gen ech dan gen fcs pada isolat bervariasi. Sembilan isolat dari total 22 isolat memiliki gen ech dan gen fcs. Hasil BLAST terhadap urutan nukleotida gen 16S rRNA dari tiga isolat yang disekuensing mempunyai kesamaan 99% dengan bakteri Pseudomonas nitroreducens dan satu isolat mempunyai kesamaan 96% dengan Pseudomonas denitrificans. Sebagai kesimpulan, bakteri tanah pada perkebunan cengkeh di Desa Liandok, Minahasa Selatan memiliki gen ech dan gen fcs yang berpotensi untuk melakukan konversi eugenol menjadi vanillin.

Indonesias potential as worlds largest clove oil producer is supported by the development of clove plantations in Indonesia. North Sulawesi is a province that playing the biggest role in producing clove oil in Indonesia. Desa Liandok is located in Minahasa Selatan, North Sulawesi which has a large areal of clove oil plantation. This study was aimed to characterize ech and fcs genes in soil bacteria from clove plantation in Desa Liandok, South Minahasa which has the potential to bioconvert eugenol to vanillin. The soil bacteria from clove plantations in Desa Liandok, South Minahasa was isolated using selective mediums. DNA extraction was carried out using Geneaid PrestoTM Mini gDNA Bacteria Kit. The isolated genomes from DNA extraction were analyzed and carried out by agarose gel electrophoresis. Both primers for PCR were designed by aligning multiple ech and fcs genes sequences of Pseudomonas sp. in NCBI GenBank data. PCR analysis was performed within forward and reverse primers to detect ech and fcs genes in the isolate. Furthermore, the amplicons was analyzed using agarose gel electrophoresis to show ech and fcs genes bands. Molecular analysis was carried out by amplifying the 16S rRNA gene with the PCR method using universal primers 27F and 534R and continued with sequencing of the 16S rRNA gene. The last step was to analyze the result of DNA sequencing using BLAST method in NCBI. The existence of ech and fcs genes in each isolate were varied. BLAST analysis against nucleotide sequence of the 16S rRNA gene from three isolates that were sequenced possess 99% similarities with Pseudomonas nitroreducens and one isolate possesses 96% similarities with Pseudomonas denitrificans. Nine out of 22 isolates contained both fcs and ech genes. To conclude, soil bacterias in clove plantation in Desa Liandok, South Minahasa have ech and fcs genes which have the potential to bioconvert eugenol to vanillin."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
"ABSTRAK
Minyak cengkeh adalah salah satu hasil bumi yang perlu
diperhitungkan di Indonesia. Produksi dan penggunaannya cukup banyak,
pada umumnya digunakan sebagai obat Eugenol merupakan salah satu
kandungan senyawa organik yang terbanyak di dalam minyak cengkeh yang
belum banyak dimanfaatkan dalam industri kimia OIeh karena itu,pada
penelitian ini dicari alternatif pemanfaatan eugenol untuk dijadikan
polieugenol yang merupakan suatu makromolekul yang mungkin dapat berguna seperti polimer-polimer lain yang telah banyak berkembang dan
banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia.
Sintesis polieugenol dari eugenol dengan menggunakan HCI04
sebagai katahs sekaligus inisiator didasarkan pada salah satu reaksi
polimerisasi secara kationik. Pada pen&itian mi digunakan eugenol dan
isolasi minyak cengkeh ( Brataco ) dengan HCI04 70-72 % sebagai katalis
(Merck ). Reaksi berlangsung selama 4 jam pada suhu 0°C dengan
mengalirkan gas N2 . Karakterisasi dari polieugenol yang terbentuk di analisis
dengan menggunakan spektrometer l H - dan 130 - NMR, spektrofotometer
UV, I serta DSC / DTA dan XRD.
Kadar eugenol datam minyak cengkeh hasil isolasi diperoleh sebanyak
14,51 g dari 15g eugenol hasil isotasi. Menurunnya nhlai transmitan pada
ikatan rangkap dari eugenol yang diperlihatkan dalam spektrofotometer IR
menunjukkan telah terjadi proses polimerisasi. Adanya gugus OH, OCH 3 dan
olefin pada spektrometer 13C. NMR menunjukkan bahwa terjadi terminasi dan
polieugenot yang ujung-ujungnya terdapat gugus tersebut. Penentuan titik
leleh polieugenol rnenggunakan DTA menunjukkan suhu 131,970C.
Sedangkan hasil pengukuran panas transisi dari polieugenol menggunakan
DSC adalah 9,86J/g. Kekristalan dari polieugenol yang diukur dengan XRD
menghasilkan kadar kristal sebanyak 3,94% yang beranti sebagian besar dan
polieugenol berbentuk amort. Taktisitas dari polieugenol menggunakan pelarut xylene dengan metode refluks menghasilkan kadar ataktis sebesar 89,76 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeshinta Risky Priasmara Putri
"ABSTRAK
Pestisida nabati berbasis minyak atsiri essential oils dapat dijadikan alternatif sebagai protektan tanaman terhadap serangan hama. Senyawa minyak atsiri cengkeh terbukti memiliki kemampuan insektisida, anti jamur dan anti bakteri. Namun, minyak atsiri menunjukkan volatilitas yang tinggi, dan cepat kehilangan aroma mereka ketika terkena atmosfer dan sensitif terhadap degradasi cahaya, panas, oksigen, serta memiliki masa simpan yang pendek. Enkapsulasi adalah teknik yang efektif digunakan untuk merancang produk dengan sifat pelepasan terkontrol yang memperpanjang fungsi produk minyak atsiri, sehingga dapat memberi perlindungan, mengurangi penguapan serta degradasi. Enkapsulator yang digunakan ialah misel kasein yang merupakan major protein dalam susu yang murah dan mudah didapatkan bersifat sangat stabil non-toksik, biokompatibel serta biodegradable. Dengan volume optimal cengkeh, buffer fosfat, dan CaCl2 sesuai penelitian sebelumnya, dengan pengeringan mini spray dry, diperoleh loading capacity 57,27 dan efisiensi enkapsulasi 87,99 . Uji toksisitas akut pada Apis mellifera diperoleh 4.06907 ppm pada LD50-24 dan 4.00512 ppm pada LD50-48 pada tingkat kepercayaan 95.

ABSTRACT
Biopesticides essential oil based can be used as a protective alternative to pest attacks. Clove essential oil proven have the ability of insecticides, anti fungal and antibacterial. However, essential oils exhibit high volatility, and rapidly lose their compound when exposed to the atmosphere and are sensitive to the degradation of light, heat, oxygen, and have a short shelf life. Encapsulation is an effective technique used to design products with controlled release properties that extend the functionality of essential oil products, thus providing protection, reducing evaporation and degradation. The encapsulators used are casein micelles which are major proteins in milk which are cheap, easy to obtain, highly stable, non toxic, biocompatible and biodegradable. With the optimal volume of cloves, phosphate buffer, and CaCl2 according to the previous research, with mini spray dry, acquired loading capacity 57.27 and encapsulation efficiency 87.99 . Acute toxicity test on Apis mellifera was obtained 4.06907 ppm at LD50 24 and 4.00512 ppm at LD50 48 at 95 confidence level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oni Fariza
"[ABSTRAK
Pemanfaatan bahan bakar biodiesel di Indonesia sudah menjadi prioritas dalam
pengembangan energi baru dan terbarukan. Berbagai kendala yang dihadapi
dalam produksi seperti bahan baku dan kualitas produk serta pemanfaatannya
mendapat dukungan dari berbagai institusi untuk dapat diatasi bersama. Salah satu
kendala pemanfaatan biodiesel adalah dimana bahan baku yang potensial untuk
dikembangkan di Indonesia yang termasuk non-edible oil memiliki kualitas buruk
untuk parameter stabilitas oksidasi. Tanaman jarak pagar merupakan salah satu
contoh bahan baku yang potensial namun memiliki nilai stabilitas oksidasi yang di
bawah standar SNI. Usaha untuk meningkatkan stabilitas oksidasi tanaman jarak
sudah dilakukan antara lain dengan penambahan antioksidan. Antioksidan yang
selama ini digunakan adalah antioksidan sintetis seperti BHA, BHT, TBHQ dan
PG. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan antioksidan alami yaitu
eugenol dan α-tocopherol untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel dari
tanaman jarak pagar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan
antioksidan eugenol dapat meningkatkan stabilitas oksidasi dari biodiesel minyak
jarak. Untuk meningkatkan nilai stabilitas oksidasi biodiesel dari 5.3 jam hingga
memenuhi SNI 7182-2012 yaitu 6 jam, diperlukan penambahan antioksidan
eugenol minimal 1000 ppm. Penambahan antioksidan α-tocopherol pada
konsentrasi 500 ? 3000 ppm menurunkan nilai stabilitas oksidasi biodiesel.

ABSTRACT
Utilization of biodiesel fuel in Indonesia has become a priority in the development
of new and renewable energy. Various obstacles encountered in the production of
such raw materials and product quality as well as its utilization has the support of
various institutions to be addressed together. One obstacle is that the use of
biodiesel feedstock potential to be developed in Indonesia, which includes nonedible
oil has poor quality for oxidation stability parameter. Jatropha is one of
potential raw material but has a value of oxidation stability under the ISO
standard. Efforts to improve the oxidation stability of Jatropha has been done such
as by the addition of antioxidants. Antioxidant that has been used is synthetic
antioxidants such as BHA, BHT, TBHQ and PG. This study focused on the
development of natural antioxidants eugenol and α-tocopherol to improve the
oxidation stability of biodiesel from jatropha. The results showed that the addition
of eugenol antioxidants can increase the oxidation stability of jatropha biodiesel.
To increase the value of the oxidation stability of biodiesel from 5.3 hours to meet
the SNI 7182-2012 which is 6 hours, required the addition of eugenol at least
1000 ppm. The addition of the antioxidant α-tocopherol at a concentration of 500
- 3000 ppm decrease the value of the oxidation stability of biodiesel., Utilization of biodiesel fuel in Indonesia has become a priority in the development
of new and renewable energy. Various obstacles encountered in the production of
such raw materials and product quality as well as its utilization has the support of
various institutions to be addressed together. One obstacle is that the use of
biodiesel feedstock potential to be developed in Indonesia, which includes nonedible
oil has poor quality for oxidation stability parameter. Jatropha is one of
potential raw material but has a value of oxidation stability under the ISO
standard. Efforts to improve the oxidation stability of Jatropha has been done such
as by the addition of antioxidants. Antioxidant that has been used is synthetic
antioxidants such as BHA, BHT, TBHQ and PG. This study focused on the
development of natural antioxidants eugenol and α-tocopherol to improve the
oxidation stability of biodiesel from jatropha. The results showed that the addition
of eugenol antioxidants can increase the oxidation stability of jatropha biodiesel.
To increase the value of the oxidation stability of biodiesel from 5.3 hours to meet
the SNI 7182-2012 which is 6 hours, required the addition of eugenol at least
1000 ppm. The addition of the antioxidant α-tocopherol at a concentration of 500
- 3000 ppm decrease the value of the oxidation stability of biodiesel.]"
2015
T44528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>