Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marella, Bianca
"Relokasi mahasiswa asing dapat menimbulkan beban bagi banyak mahasiswa asing. Kesulitan yang lebih berat pada mahasiswa asing disebabkan oleh perbedaan budaya, bahasa, dan sistem pendidikan sebagai stress tambahan yang tidak dialami oleh mahasiswa lokal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah masalah adjustment to college work memiliki hubungan signifikan dengan psyhological distress pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat ukur HSCL-25 untuk mengetahui tingkat psychological distress, dan Mooney Problem-Checklist untuk mendata masalah adjustment to college work. Partisipan dalam penelitian ini adalah 107 mahasiswa asing yang mengikuti program akademik degree dan non-degree di lingkungan Universitas Indonesia, yang dikumpulkan dengan teknik accidental sampling dan snowball sampling.
Berdasarkan hasil penghitungan statistik, diketahui tidak ada hubungan signifikan antara masalah adjustment to college work dengan psychological distress. Namun, dari hasil analisis tambahan diketahui masalah “Mencemaskan ujian-ujian” dan “Takut gagal di perguruan tinggi” memiliki hubungan signifikan dengan psychological distress pada mahasiswa asing di UI.

Relocation phenomenon can pose a burden for most international students. They encounter more problems due to cultural differences, which are not experienced by local students. The aim of this research is to get a description about the relationship between adjustment to college work problems and psychological distress.
This research used the quantitative method with the HSCL-25 used as a measurement of psychological distress, and the Mooney Problem Checklist – Adjustment to College Work scale as a measurement of adjustment to college work. The respondents in this research are 107 international students who are studying at Universitas Indonesia from both degree and non-degree program, gathered by accidental sampling and snowball sampling technique.
The result shows that there is no significant relationship between adjustment to college work problem and psychological distress in international students. However, this research also shows that there is a significant correlation between the problems “Worrying about examination” and “Fearing in failure in college” with psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S54282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Alviananda
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran college adjustment sebagai mediator dalam hubungan antara loneliness dan distress pada mahasiswa baru Universitas Indonesia. Partisipan dari penelitian ini merupakan 255 mahasiswa baru Universitas Indonesia yang mencakup mahasiswa Rumpun Sosial Humaniora, Sains dan Teknologi, serta Rumpun Kesehatan yang baru berkuliah selama 1 hingga 3 bulan. Pengambilan data dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim peneliti Fakultas Kedokteran pada bulan September hingga November 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa loneliness dapat memprediksi seluruh dimensi college adjustment, yakni academic adjustment, social adjustment, personal-emotional adjustment, dan institutional adjustment. Selain itu, dua dimensi college adjustment, yakni academic adjustment dan personal-emotional adjustment, ditemukan dapat memprediksi distress. Hal ini menunjukkan bahwa academic adjustment dan personal-emotional adjustment memediasi hubungan antara loneliness dan distress secara parsial. Meski sebagian dari hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya, terdapat beberapa hal yang bertentangan dengan temuan-temuan terdahulu. Hal ini mungkin terjadi karena adanya peran variabel lain dalam mekanisme mediasi antara loneliness dan distress serta adanya pengaruh waktu, salah satunya pengambilan data yang dilakukan pada 3 bulan pertama perkuliahan, yang mana mahasiswa baru mungkin masih merasakan euphoria dan rasa senang telah diterima di perguruan tinggi yang diidamkannya. Peneliti memiliki beberapa saran bagi penelitian-penelitian selanjutnya, di antaranya adalah melakukan penelitian longitudinal, menjadikan tempat tinggal, asal daerah, rumpun ilmu, dan fakultas mahasiswa sebagai salah satu variabel yang dikontrol, serta mempertimbangkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi loneliness, college adjustment, dan distress mahasiswa baru.

his study aims to identify the role of college adjustment as a mediator between loneliness and distress among freshmen in Universitas Indonesia. Participants of this study (n = 255) are freshmen from Social Science and Humanity Program, Science and Technology Program, as well as Medical Science Program that have only studied in UI for 1 until 3 months. Data are gathered along with the health check up done by the research team from Faculty of Medicine ranging from September until November of 2019. This study shows that loneliness is a significant predictor of academic adjustment, social adjustment, personal emotional adjustment, and institutional adjustment. Furthermore, two dimensions of college adjustment, namely academic adjustment and personal-emotional adjustment, significantly predict distress. These results show that academic adjustment and personal-emotional adjustment partially mediate the relationship between loneliness and distress. Some findings of this study are parallel to previous findings, but some are contradictory. This might be caused by the role of other variables in mediating the relationship between loneliness and distress as well as the effect of time, in which freshmen who have just studied for 1 to 3 months may still experience euphoria and happiness from getting accepted to their dream university. For future research purposes, the author suggests to do a longitudinal research, consider participants residence, city of origin, and faculty as a controlled variable, and consider other variables that may affect freshmen’s loneliness, college adjustment, and distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiella Damaputri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan hardiness pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang berjumlah 1962 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 untuk mengukur distres pikologis dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised DRS 15-R untuk mengukur hardiness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan hardiness r=-0,252, n=1962.

This study was conducted to examine the correlation between psychological distress and hardiness among college students. Respondents in this study were 1962 students from various colleges in Indonesia. The data were collected using Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 to measure psychological distress and Dispositional Resilience Scale 15 Revised DRS 15 R to measure hardiness. The result indicated there is a significant negative correlation between psychological distress and hardiness r 0,252, n 1962, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rachmawati
" ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara distres psikologis dan optimisme pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kepada 1024 mahasiswa aktif di seluruh Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur distres psikologis adalah Hopkins Symptoms Checklist-25 HSCL-25 . Sementara itu, instrumen yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised LOT-R . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan optimisme r = 0,303, N = 1024, p < 0,01, two-tails . Hasil analisis data demografis menunjukkan bahwa jenis kelamin memengaruhi optimisme dan status pernikahan dapat memengaruhi distres psikologis.
ABSTRACT This research was conducted in order to seek the relationship between psychological distress and optimism among college students. Quantitative research method was conducted to 1024 active college students in Indonesia. The sampling technique used was convenience sampling. The instrument used to measure psychological distress was Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 . Meanwhile, the instrument used to measure optimism was Life Orientation Test Revised LOT R . The result indicated negative and significant relationship between psychological distress and optimism r 0,303, N 1024, p 0,01, two tails . Demographic data analysis revealed that gender influences optimism and marriage status influenced psychological distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artasya Karnasih
"Pola kelekatan merupakan salah satu faktor yang diduga memengaruhi munculnya distres psikologis pada remaja usia transisi. Mahasiswa kedokteran merupakan kelompok remaja transisi yang perlu menjalani proses pendidikan kedokteran yang sulit dan penuh tuntutan sehingga rentan mengalami distres psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola kelekatan, distres psikologis, dan mengetahui hubungan pola kelekatan dengan distres psikologis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Penelitian ini dilakukan secara potong lintang pada sampel yang ditentukan secara stratified random sampling dari seluruh mahasiswa FKUI. Subjek mengisi kuesioner yang terdiri dari kuesioner sosiodemografik, pengukuran pola kelekatan dengan Relationship Questionnaire (RQ), dan pengukuran distres psikologis dengan Kessler Psychological Distress Scale (K10). Pada mahasiswa FKUI, prevalensi pola kelekatan aman sebesar 41,4%, diikuti dengan pola kelekatan tidak aman, yaitu dismissing 21,9%, fearful 19,8%, dan anxious 16,9%. Prevalensi distres psikologis didapati sebesar 31,8%. Pola kelekatan tidak aman memiliki hubungan yang bermakna dengan distres psikologis, yaitu 3,57 kali lipat lebih berisiko untuk mengalami distres psikologis. Berdasarkan jenis pola kelekatannya, pola kelekatan anxious 4,74 kali lipat lebih berisiko untuk mengalami distres psikologis, sedangkan pola kelekatan fearful 5,43 kali lipat lebih berisiko untuk mengalami distres psikologis bila dibandingkan dengan pola kelekatan aman. Program kesehatan jiwa yang bersifat promotif dan preventif untuk memperbaiki pola kelekatan dan distres psikologis diharapkan dapat membekali mahasiswa FKUI untuk memiliki relasi interpersonal yang lebih baik dengan orang lain, termasuk juga dengan pasien.

The pattern of attachment is one of the factors thought to influence the emergence of psychological distress in adolescents of transition age. Medical students are a group of transitional adolescents who will undergo a difficult and demanding medical education process, hence are vulnerable to psychological distress. This study aims to describe the attachment patterns, psychological distress, and determine the association between attachment pattern and psychological distress in medical students of Faculty of Medicine, Universitas Indonesia (FMUI). This study was conducted cross-sectionally on a sample that was determined by stratified random sampling. Subject filled the research questionnaire which consisted of sociodemographic questionnaire, attachment measurement using Relationship Questionnaire (RQ), and measuring psychological distress using Kessler Psychological Distress Scale (K10). The prevalence of secure attachment pattern was 41.4%, followed by insecure attachment patterns, in the form of dismissing 21.9%, fearful 19.8%, and anxious 16.9%. The prevalence of psychological distress was found to be 31.8%. The insecure attachment pattern has a significant association with psychological distress, which is 3.57 times more at risk for experiencing psychological distress. Based on the type of attachment pattern, the anxious attachment pattern is 4.74 times more at risk, while fearful attachment pattern is 5.43 times prone to experiencing psychological distress when compared to secure attachment pattern. Promotional and preventive mental healthiness program can be provided to the students of FMUI to help them in improving attachment pattern and psychological distress. This program could help the students to have a better interpersonal relation with their colleagues and also patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hestika Dyah Waraningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara alienasi dan distres psikologis pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia (UI). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional, yang dilakukan kepada 391 mahasiswa tahun pertama program sarjana di UI. Tingkat alienasi diukur menggunakan Jessor and Jessor Social Alienation Scale, sementara tingkat distres psikologis diukur menggunakan SRQ-20.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara alienasi dan distres psikologis pada mahasiswa baru di UI (r(391) = 0.438, p = 0.000, signifikan pada LoS = 0.01). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin seseorang merasa teralienasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat distres psikologis yang dimiliki.

This study aimed to investigate the relationship between alienation and psychological distress among the first-year students of Universitas Indonesia (UI). This correlational study was conducted using a quantitative method. The participants of this study were 391 first-year bachelor students of UI. The alienation was measured using Jessor and Jessor Social Alienation Scale, while psychological distress was measured using SRQ-20.
The result of this study showed that there was a significant and positive correlation between alienation and psychological distress among the first-year students of UI (r(391) = 0.438, p = 0.000, significant at LoS = 0.01). The result means that the higher alienation among the first-year students, the higher psychological distress among them.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aat Nurlela
"Transisi dan penyesuaian dari SMA ke Perguruan Tinggi (PT) merupakan proses yang cukup sulit dan menantang bagi hampir semua orang di tahun pertama kuliah. Dalam masa adaptasinya, tantangan yang dihadapi mahasiswa di tahun pertama memiliki kemungkinan potensi risiko kesehatan mental yang buruk, seperti kesepian, kurangnya aktivitas sosial, dan merasa harga diri yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian diri di perguruan tinggi dan distres psikologis pada mahasiswa baru di Indonesia. Partisipan pada penelitian ini adalah mahasiswa semester satu program sarjana di perguruan tinggi di Indonesia yang berusia 18-21 tahun (N = 137). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penyesuaian diri adalah College Adaptation Questionnaire (CAQ) dari O’Donnell (2018) dan Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25) untuk mengukur distres psikologis yang telah diadaptasi oleh Turnip dan Hauff (2007). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara penyesuaian diri dan distres psikologis (r=-0.311, p<0.01). Artinya, semakin tinggi penyesuaian diri di perguruan tinggi, maka semakin rendah distres psikologis pada mahasiswa baru dan begitupun sebaliknya. Hasil penelitian, diharapkan menjadi bahan rujukan bagi perguruan tinggi dalam upaya pembuatan kebijakan preventif untuk mencegah meningkatnya distres psikologis pada mahasiswa baru.

Transitioning from high school to university is challenging for most individuals in their first year of college. During this period of adaptation, first-year students face challenges that potentially risk their mental health, manifesting as feelings of loneliness, a lack of social activities, and low self-esteem. This study explored the relationship between college adjustment and psychological distress among Indonesian first-year students. The participants were first-semester undergraduate students at universities in Indonesia, aged between 18-21 years old (N = 137). The College Adaptation Questionnaire (CAQ) from O’Donnell (2018) was used to measure college adjustment, while the Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), adapted by Turnip and Hauff (2007), was used to measure psychological distress. The results showed a significant negative relationship between college-adjustment and psychological distress (r = -0.311, p <0.01). suggesting that the higher the levels of college adjustment, the lower the psychological distress in new students and vice versa. The study results are expected to reference universities' preventive policy-making efforts to prevent increased psychological distress in first-year undergraduate students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Caesaria Widyasari
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat psychological distress pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia yang memiliki gaya hidup sehat dan tidak sehat. Adapun perilaku gaya hidup sehat yang diukur dalam penelitian ini adalah pola makan, pola tidur, rutinitas kegiatan berolahraga, kebiasaan merokok, dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan alat ukur HSCL-25 untuk mengukur tingkat psychological distress partisipan dan kuesioner pertanyaan close ended untuk mengukur perilaku gaya hidup sehat partisipan. Adapun partisipan penelitian ini adalah mahasiswa asing di Universitas Indonesia, sebanyak 121 mahasiswa asing bersedia menjadi partisipan melalui teknik nonrandom sampling.
Berdasarkan teknik analisis data independent sample t-test, ditemukan perbedaan tingkat psychological distress yang signifikan pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia yang memiliki pola tidur cukup dan tidak cukup. Sedangkan pada empat perilaku gaya hidup lainnya tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada tingkat psychological distress.

This study investigated psychological distress among foreign students at Universitas Indonesia who live according to healthy lifestyle and not. There were five behaviors associated with healthy lifestyle, which were sleeping pattern, diet, physical exercise, smoking and alcohol intake.
This is a quantitative study using HSCL-25 to measure psychological distress and demographic questionnaire to measure healthy lifestyle. There were 121 foreign students participated in the study, selected by nonrandom sampling technique.
Foreign student t-test indicated that there was a significant difference of psychological distress among foreign students at Universitas Indonesia who had enough sleep and not. No significant differences were found between all others healthy lifestyle behaviors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Ayu Diansukma Ramadhani
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara subtipe ruminasi dan distres psikologis pada mahasiswa di Indonesia. Responden panilitian ini merupakan 1947 mahasiswa berkebangsaan Indonesia yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Distres psikologis diukur menggunakan Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 dan ruminasi diukur menggunakan Ruminative Response Scale-Short Version RRS-Short Version.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kedua subtipe ruminasi, yaitu reflective dan brooding yang sebelumnya dianggap memiliki pengaruh yang berbeda terhadap distres psikologis ketika dihitung secara bersamaan maupun terpisah.

The aim of this study was to proof the correlation between subtypes of rumination and psychological distress among Indonesian college students. The participants of this study were 1947 Indonesian college students from various colleges in Indonesia. Psychological distress was measured by Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 and rumination was measured by Ruminative Response Scale-Short Version RRS-Short Version.
The result indicated psychological distress had positive and significant correlation with both two subtypes of rumination, reflective and brooding, which assumed previously to have different effects on psychological distress when calculated either simultaneously or separately.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzan Yahya Patria
"Kenyamanan berada di suatu lingkungan akan mempengaruhi kinerja bagi orangorang di dalamnya. Warga Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sehariharinya burhubungan dengan hal-hal akademis dan tingginya tuntutan dalam bekerja. Keakraban satu sama lain penting dalam memperoleh kenyamanan agar warga tidak mengalami distres. Sense of Community dianggap bisa menurunkan efek dari Distres Psikologik. Partisipan penelitian korelasional ini berjumlah 194 orang yang terdiri dari Mahasiswa dan Karyawan. Pengukuran Distres Psikologik menggunakan Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25). Sedangkan pengukuran Sense of Community menggunakan Sense of Community Index-2 (SCI-2). Karyawan memiliki Sense of Community tertinggi, sedangkan Mahasiswa memiliki Distres Psikologik tertinggi. Tidak ada hubungan antara Distres Psikologik dan Sense of Community pada Warga Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Feels comfort in an environment will influence the performance of the people in it. The community of Psychology Faculty, University of Indonesia faced academic matters and the high demands of the work every day. Familiarity with one another is important in gaining comfort that the members do not experience distress. Sense of Community is considered to reduce the effects of psychological distress. This correlation study has 194 participants. It consists of students and employees. Psychological Distress was measured with the Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25). Sense of Community Index-2 (SCI-2) was applied to measure the sense of community. The research result showed that officers had the highest sense of community. Students had the highest Psychological Distress. There was no correlation between Psychological Distress and Sense of Community at Psychology Faculty, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>