Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Nabila Hanif
"Skripsi ini membahas dinamika penggunaan zat kimia oleh remaja perempuan (Taruni) yang terwujud dalam pemakaian kosmetik sehari-hari di Sekolah kedinasan milik pemerintah yang menerapkan pendidikan semi-militer. Taruni menjadi subjek penelitian karena perempuan cenderung bergantung pada kosmetik untuk mewujudkan keinginan dan harapan mereka.
Penelitian ini berada di bawah payung penelitian "Chemical Youth" yang melihat penggunaan zat kimia lewat perspektif kaum muda. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam, pengamatan secara langsung, serta diskusi kelompok terfokus. Survey sederhana juga dilakukan pada saat preliminary survey untuk memperoleh pola penggunaan kosmetik di kalangan Taruni.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketergantungan mereka pada zat kimia dalam kosmetik tidak dapat dihindari namun dapat dinegosiasikan pada situasi tertentu. Pemaknaan mereka pada kosmetik pun dinamis seiring dengan pengalaman yang mereka lalui selama mereka belajar dan berkegiatan di lingkungan kampus.

This thesis discusses the dynamics of the use of chemical substances by adolescent girls (Taruni), which is manifested in the daily use of cosmetics in an official government-owned schools that implements semi-military education. Taruni became the research subject because women tend to rely on cosmetics to actualize their wishes and expectations.
This study is under the scope of "Chemical Youth" study, which sees the use of chemical substances through the perspective of young people. The method used is a qualitative method with indepth interview, direct observation, and focus group discussion. Simple survey was also conducted during the preliminary phase to obtain cosmetic usage pattern among Taruni.
The results of this study indicate that their dependence on chemicals in cosmetics can not be avoided, but can be negotiated in certain situations. Their meanings on any cosmetic is also dynamic, along with the experiences they went through during their study and activism on campus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Elsevier, 2017
646.72 COS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linggar Pratiwi
"Ibu rumah tangga merupakan salah satu agregat pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, rhodamin. Kandungan zat berbahaya pada kosmetik dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan tentang kandungan zat-zat kosmetik berbahaya dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 98 wanita usia dewasa di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara terpilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil uji menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang bahaya kosmetik dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga (p value = 1,00; α = 0,05). Hal tersebut menunjukan ibu rumah tangga pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya dengan pengetahuan rendah dapat berisiko rendah dan tinggi untuk mengalami penyakit kulit. Strategi edukasi kesehatan harus disesuaikan dengan karakteristik ibu rumah tangga untuk mengefektifkan intervensi keperawatan komunitas sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kulit.

The housewife were consideres as user of cosmetics that contain potentially harmful ingredients such as mercury, hydroquinone, rhodamin. Harmful ingredients in cosmetics could cause skin disorder. The purpose of the study was to identify the correlation between knowledge of harmful substances in cosmetics and risk to get skin disease among housewives. Cross sectional study was conducted among 98 adult women in the Kelurahan Penjaringan, North Jakarta selected by purposive sampling technique.
The test results stated there was no significant relationship between knowledge of harmful ingredients of cosmetics and risk to get skin disease in housewives (p value = 1.00; α = 0.05). The result showed, indicate that low knowledge housewives that used cosmetics which contained harmful substances could be in low or high risk to get skin diseases. Health education strategy must be adapted to the characteristics of the housewife for streamline community nursing intervention so that can prevent the occurrence of skin diseases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Kusuma Maharani
"ABSTRAK
Berkembangnya ekonomi halal berasal dari konsumen muslim dunia yang memang hidup dengan gaya hidup halal (halal lifestyle). Gaya hidup yang halal yaitu meliputi makanan yang mereka makan, seputar farmasi dan obat-obatan, perawatan tubuh, kosmetik, pe- layanan perbankan, travel, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Bahkan, nilai perdagan- gan halal (halal trade) secara global diperkirakan mencapai US$2,1 triliun per tahun. Isu tentang kosmetik halal mulai berkembang tepatnya setelah pesatnya kemajuan dari industri makanan dan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Perkembangan kosmetik halal yang begitu pesat saat ini menjadi produk yang sangat mencuri perhatian kaum wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak dari tingkat pengetahuan dan religiusitas terhadap intensi atau niat seseorang untuk membeli produk kosmetik halal. Penelitian ini
menggunakan metode survey dengan instrumen berupa kuisioner. Kuisoner akan dibagikan ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Responden dalam penelitian ini wanita dengan kisaran usia 18-25 tahun dengan pertimbangan memiliki pemahaman dan mampu membeli
produk kosmetik. Penelitian ini sebelumnya diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pengetahuan menjadi faktor penting terhadap niat seseorang dalam pembelian produk kosmetik halal. sedangkan, pengaruh religiusitas bernilai positif namun tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh yang berarti seseorang memiliki tingkat kereligiusan yang tinggi maupun rendah terhadap keinginannya membeli produk
kosmetik halal."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AJSFI 13:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Agustina
"Persediaan selalu diperlukan dalam setiap aspek kegiatan manusia, baik dalam rumah tangga maupun perusahaan. Dalam rumah tangga, persediaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari?hari; sedangkan dalam perusahaan persediaan ditujukan untuk memenuhi peri-nintaan konsumen, menghindari adanya ketidakpastian akan pengiriman bahan yang dipesan dari pemasok dan untuk mengantisipasi permintaan pasar yang tidak tetap.
Agar tujuan-tujuan tersebut tercapai, perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan kapan persediaan dibutuhkan. Persediaan yang cukup akan memperiancar proses produksi sehingga akan memberikan kepuasan terhadap kansumen dalam hal pemenuhan kebutuhan barang dari jasa. Sebaliknya, persediaan juga merupakan sumber daya yang tidak bergerak atau menganggur. Dalam hal ini merencanakan perkiraan besarnya persediaan dan saat dibutuhkannya adalah penting, sehingga biaya persediaan m^njadi minimal.
Ada banyak jenis persediaan menurut penggunaannya, tetapi pada umumnya perusahaan?perusahaan manufaktur menggolongkannya menjadi 3, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang da lam proses dan persediaan barang jadi.
Persediaan merupakan sal ah satu elemen penting dari modal kerj a . Jumlah persediaan be r LI bah dari waktu ke waktu. Untuk menyimpannya diperlukan tempat atau ruangan yang cukup besar, bahkan kadangkala lebih besar daripada pabriknya sendiri. Penyimpanan ini ditujukan untuk melindungi persediaan baik dari kerusakan maupun pencurian. Mulai dari pemesanan ke pemasok sampai barang datang dan kemudian diproduksi diperlukan biaya yang tidak sedikit. 01eh karena itu penanganan persediaan harus dilakukan dengan baik dan cermat.
Para ahli telah mengembangkan beberapa model persediaan yang ditujukan untuk mengurangi biaya, yaitu Economic Order Quantity (model jumlah pemesanan tetap), Model Pemesanan Periodik, Model Rencana Kebutuhan Bahan dan Model Pemesanan dengan metode Just-In-Time (JIT) . Metode JIT menghendaki tidak adanya persediaan dan mengganggap persediaan tidak menciptakan nilai tambah. Karena adanya pendapat ini maka menimbulkan pertanyaan "apa sebabnya persediaan harus ada ?" Tidak dapatkah persediaan dihapuskan?
Jawaban pertanyaan itu adalah, persediaan harus ada karena perusahaan tergantung pada beberapa faktor khususnya jarak dan kualitas, Seluruh faktor datang dari luar perusahaan dan selalu berfluktuasi. Jika perusahaan mampu untuk mempersingkat jarak antara pemasok dan perusahaan, serta menjamin adanya kualitas yang selalu baik maka persediaan dapat dikurangi.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perusahaan kosmetika PT International Cosmetics menangani persediaannya, serta apakah perusahaan telan menggunakan satu dari model persediaan yang ada. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schroeder, Wen
Gundersen Drive: Alluredbooks,
646.72 SCH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lisnawati Ayu Pratiwi
"Artikel ini menjelaskan peran Mooryati Soedibyo dalam industri kosmetik tradisional sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1998. Perkembangan kosmetik di Indonesia sampai tahun 1970an masih didominasi oleh kosmetik asing. Keadaan kemudian berubah setelah Mooryati mulai merintis usaha kosmetik tradisional tahun 1973 menggunakan ramuan tradisional khas keraton. Perubahan ini akan menjadi tema pokok penjelasan. Dengan demikian, pertanyaan utama yang dihadirkan adalah gagasan-gagasan sampai inovasi yang dilakukan Mooryati Soedibyo dalam penciptaan produk kosmetiknya. Metode penelitian sejarah yang digunakan terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam kajian ini ditemukan faktor yang memengaruhi Mooryati dalam merintis dan melakukan inovasi kosmetik tradisionalnya. Penggunaan ramuan tradisional keraton berbahan dasar alami digunakan sebagai trategi kembali ke alam pada akhir tahun 1970an. Atas hasil upayanya itu, Mooryati dianggap sebagai perintis dalam perkembangan kosmetik tradisional di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Sundari
"Tren produk kosmetik berbahan alami atau natural based cosmetic products
memiliki pasar yang luas dan menjanjikan baik di dalam maupun di luar negeri.
Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa mempunyai
potensi besar untuk ikut ambil bagian dalam tren ini. Di pasaran terdapat banyak
kosmetik berbahan alami impor yang merupakan pesaing bagi kosmetik berbahan
alami produksi Indonesia. Kedua produk ini memiliki keunggulan dalam strategi
pemasaran produk. Produk impor cenderung memiliki modal besar untuk beriklan
di media massa, sedangkan produk kosmetik Indonesia telah melekat dalam
kehidupan masyarakat. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi ekuitas merek kedua
kosmetik berbahan alami di benak masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara kosmetik berbahan
alami Indonesia dan kosmetik berbahan alami impor. Pengumpulan data
dilakukan di Bekasi dengan alat berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan
realibilitas. Bekasi merupakan daerah suburban dimana masyarakatnya berada
dalam peralihan kota dan desa. Diharapkan masyarakat Bekasi dapat mewakili
karakteristik masyarakat kota, desa, dan suburban itu sendiri. Penelitian dilakukan
dengan metode convenience sampling di tempat-tempat perawatan kecantikan di
Bekasi dengan jumlah sampel 200 orang.
Responden di Bekasi memiliki perbedaan antara kosmetik berbahan alami
Indonesia dengan ekuitas merek dengan kosmetik berbahan alami impor di
seluruh dimensi ekuitas merek. Kosmetik berbahan alami Indonesia memiliki nilai
rata-rata yang lebih tinggi di semua dimensi ekuitas merek.

The trend of cosmetic products made from natural ingredients or natural-based
cosmetic products has a vast and promising market both nationwide and abroad.
Indonesia as a country with tremendous natural wealth has great potential to take
part in this trend. In the market there are many imported natural-based cosmetics
which is a competitor for Indonesian natural-based cosmetics product. Both of
these products have advantages in product marketing strategy. Imported products
tend to have a large capital to advertise in the mass media, while the Indonesian
natural-based cosmetic products have been embedded in people's lives. These
things will affect the brand equity of both natural cosmetics brands in the minds of
the public.
This study aimed to analyze the differences between Indonesian natural-based
cosmetics and imported natural-based cosmetics. The data was collected in
Bekasi by questionnaire that had been tested for validity and reliability. Bekasi is
a suburban area where people are in transition between the capital and rural
areas, so hopefully the people of Bekasi can represent the characteristics of rural,
urban and suburban people itself. Sampling method that was used in this study is
convenience sampling method that was done ini beauty service vendors in Bekasi.
There are 200 respondents ini this study.
The respondents in Bekasi have a difference in Indonesian natural-based
cosmetics brand equity and imported natural-based cosmetics brand equity. The
respondent in Bekasi have a higher average value in all the dimensions of brand
equity in Indonesian natural-based cosmetics.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlah Lifie Riani Mansauda
"ABSTRAK
Tanaman yang mengandung antioksidan dapat dikembangkan menjadi sediaan kosmetik krim anti-kerut karena kemampuannya sebagai anti-kolagenase dan anti-elastase. Rumput laut coklat Sargassum sp. diketahui mengandung antioksidan polifenol seperti senyawa floroglusinol. Penelitian terhadap Sargassum sp. perlu dilakukan karena pemanfataan rumput laut belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan krim Sargassum sp yang stabil dan memiliki aktivitas anti-kolagenase serta anti-elastase. Sediaan krim Sargassum plagyophyllum diuji total fenolik dengan metode Folin- ciocalteu dan diuji aktivitas anti-kolagenase dan elastasenya. Hasil menunjukkan krim Sargassum plagyophyllum memiliki total fenolik yaitu 5,597 0,74 mg PGE/g ekstrak kering, dan memiliki nilai IC50 anti-kolagenase krim sebesar 20,83 ?g/mL sedangkan nilai IC50 anti-elastase sebesar 183,73 ?g/mL. Kesimpulannya bahwa sediaan krim Sargassum plagyophyllum stabil dan memiliki aktivitas anti-kolagenase serta anti-elastase.

ABSTRACT
Anti wrinkle cosmetic preparations which function as anti collagenase and anti elastase is caused by the ability of antioxidants inside the plants. Brown seaweed Sargassum sp. is known to contain polyphenol antioxidants such as phloroglucinol compounds. The number of seaweed production is high but its utilization has not been maximized. This study to obtain cream containing Sargassum sp. extract which is stable and have anti collagenase and anti elastase activity.The total phenolic content of Sargassum plagyophyllum cream was tested with Folin ciocalteu method and then tested for its anti collagenase and elastase activity. The result show that the Sargassum plagyophyllum cream formulation has total phenol content of 5.597 0.74 mg PGE g of dried extract, IC50 value of cream as anti collagenase was 20.83 g mL and as an anti elastase value of 183.73 g mL. In conclusion, Sargassum plagyophyllum can be developed as a stable cream and has anti collagenase and anti elastase activity. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T50609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rossari Farmashinta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beauty vlogger sebagai opinion leaders dalam pembelian kosmetik, khususnya merek lokal. Beauty vlogger dianggap sebagai opinion leaders karena mereka memiliki kredibilitas dalam memberikan ulasan tentang produk kosmetik. Source credibility yang terdiri dari attractiveness, expertise, dan trustwothiness yang secara positif mempengaruhi sikap konsumen terhadap vlogger kecantikan. Kemampuan vlogger kecantikan dalam menggunakan kosmetik dan memberikan ulasan meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga konsumen menyukai vlogger kecantikan dan memiliki efek untuk menonton lagi. Selain itu, daya tarik beauty vlogger, baik dari segi fisik atau penyampaian, membuat konsumen lebih tertarik dan membangun hubungan yang lebih personal. Sikap positif konsumen terhadap beauty vlogger memiliki dampak positif pada brand credibility dan brand attitude produk kosmetik yang ditinjau. Kepercayaan yang diberikan kepada beauty vlogger juga dapat mempengaruhi kepercayaan pada merek. Selain itu, sikap konsumen terhadap merek juga dipengaruhi oleh beauty vlogger karena konsumen merasa produk atau merek yang diulas memiliki kualitas yang baik sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Sikap konsumen yang positif juga secara langsung mempengaruhi purchase intention mereka pada merek kosmetik yang diulas oleh beauty vlogger. Beauty vlogger dengan kredibilitas mereka sendiri dapat secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi minat beli konsumen pada merek kosmetik yang diulas. Perusahaan kosmetik dapat menggunakan beauty vlogger sebagai salah satu media komunikasi mereka untuk meningkatkan minat beli konsumen.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of beauty vloggers as opinion leaders purchasing cosmetics, especially local brands. Beauty vloggers are considered as opinion leaders because they have credibility in providing reviews about cosmetic products. Source credibility consisting of attractiveness, expertise, and trustworthiness positively affects consumers' attitudes toward beauty vloggers. The ability of beauty vloggers in using cosmetics and providing reviews enhances consumer confidence so that consumers love the beauty vloggers and have the effect of watching again. In addition, the attractiveness of beauty vloggers, both in terms of physical or delivery, makes consumers more interested and build a more personal relationship. Positive attitudes of consumers to beauty vloggers have a positive impact on brand credibility and brand attitude of cosmetic products reviewed. The belief given to beauty vloggers is also able to influence the belief in the brand. In addition, consumer attitudes toward the brand is also influenced by beauty vloggers because consumers feel cosmetic products or brands are reviewed to have good quality so that consumers are interested to buy. Positive consumer attitudes also directly affect their buying interest in cosmetic brands reviewed by beauty vloggers. Beauty vloggers with their own credibility are able to directly and indirectly affect consumers' buying interest on cosmetic brands reviewed. Cosmetics companies can use beauty vloggers as one of their communications media to increase consumer buying interest."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>