Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119259 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risa Djuniarti
"Penelitian ekperimental untuk menguji aktifitas antifeedant ekstrak metanol Archaster typicus terhadap ikan karang telah dilakukan di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel diekstrak dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol. Uji antifeedant dilakukan dengan mengaitkan pakan buatan yang mengandung ekstrak metanol Archaster typicus pada konsentrasi fisiologis (0,0245 g/ml), jeli, makanan ikan, dan pewarna makanan menggunakan peniti pada tali propilen. Pakan tersebut kemudian diuji di terumbu buatan pada kedalaman 3 m dan diamati jumlah pakan yang dimakan dan tidak oleh ikan karang. Analisis chi kuadrat pada tingkat kepercayaan 0,01 menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara dimakan dan tidak dimakannya pakan perlakuan terhadap penambahan ekstrak metanol Archaster typicus. Penelitian menunjukkan ekstrak metanol Archaster typicus positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang dan hal tersebut diduga disebabkan oleh adanya kandungan saponin pada ekstrak metanol Archaster typicus.

To investigate antifeedant activity of methanol extract of Archaster typicus against reef fishes a field experiment was conducted at Pramuka Island Watery, Seribu Island, DKI Jakarta. Archaster typicus samples were extracted using maceration method while taking methanol as the solvent. The antifeedant assay was conducted by attaching the artificial food that contains methanol extract of Archaster typicus at natural concentration (0.0245 g/ml), jelly, fish food, and food dye, using safety pins to propylene ropes. After that, the artificial food was observed at artificial reef in 3 m depth. The amount of artificial food eaten and left by reef fishes was also observed. Chi square analysis for α (p) = 0.01 revealed that there is correlation between eaten and not eaten of treat food to addition of methanol extract of Archaster typicus. That means methanol extract of Archaster typicus has antifeedant activity againts reef fishes. That was beyond saponin content in the extract."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah Amini
"Bintang laut Linckia laevigata adalah biota laut yang diduga memiliki aktifitas antifeedant. Penelitian bertujuan untuk menguji apakah ekstrak metanol yang diperoleh dari bintang laut Linckia laevigata memiliki peranan sebagai antifeedant terhadap ikan karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengujian dilakukan dengan mengamati pilihan ikan terhadap pakan kontrol dan pakan uji. Konsentrasi ekstrak metanol Linckia laevigata yang digunakan pada pakan uji adalah konsentrasi alaminya, yaitu 15,2 mg/ml. Hasil pengamatan pengujian yang telah dianalisis menggunakan Uji Chi-Kuadrat dan menunjukkan bahwa Linckia laevigata memiliki aktifitas antifeedant terhadap ikan karang.

The sea star Linckia laevigata seems to has active compounds with antifeedant activity. The study aims to investigate the antifeedant activity of methanol extract from the starfish Linckia laevigata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. Treatment and control foods were used to see the reef fishes choice in the feeding assay. The concentration of methanol extract of Linckia laevigata used in this assay was 15,2 mg/ml, equivalent with the natural volumetric concentration of secondary metabolites from Linckia laevigata. Data analysis using Chi-Square Test showed that methanol extract of Linckia laevigata has antifeedant activity against reef fishes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Annisa
"Pengujian aktivitas antifeedant dari ekstrak metanol Culcita novaeguineae telah dilakukan di terumbu karang buatan, Perairan Pulau Pramuka, selama tujuh hari berturut-turut. Metode penelitian adalah ekstraksi dengan maserasi menggunakan metanol, selanjutnya ekstrak metanol dicampurkan dengan makanan ikan komersial dan jeli untuk dilakukan uji lapangan. Konsentrasi fisiologis ekstrak Culcita novaeguineae yang diperoleh adalah 0,014 g/ml, sedangkan persentase ekstrak metanol Culcita novaeguineae yaitu 1,7%. Uji lapangan dilakukan dengan menambatkan tali propilen pada terumbu karang buatan. Data pengujian antifeedant yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis chi-square. Hasil perhitungan chi-square menunjukkan terdapat asosiasi antara pakan perlakuan dengan perilaku memakan ikan sebesar 180,3. Dengan demikian, ekstrak metanol Culcita novaeguineae memiliki sifat antifeedant.

Antifeedant activity assay of methanol extract from Culcita novaeguineae has been done in artificial reefs, Pramuka Island water, for seven days. The method used is extraction by maceration with methanol, furthermore, methanol extract was mixed with commercial fish food and jelly for field experiment. Physiological concentration of extract Culcita novaeguineae obtained was 0.014 g / ml, whereas the percentage from methanol extract of Culcita novaeguineae was 1,7%. Field experiment conducted with propylene strap that tethered on artificial reefs. The data of antifeedant assay in field obtained were analyzed using chi-square test. Calculation showed there is association between artificial food and feeding behavior from fish with value 180,3. The result evince that methanol extract of Culcita novaeguineae have antifeedant activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Rizka Febiyani
"Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dalam pakan uji yaitu 50%, 100%, dan 200% konsentrasi fisiologis. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan pada kedalaman 3 m pada tujuh lokasi berbeda. Pengamatan perilaku makan dihitung berdasarkan frekuensi kedantangan ikan karang yang memiliki perilaku makan pada kategori 1-7. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square, uji korelasi Cramer, dan uji ANOVA.
Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan perilaku makan ikan karang dipengaruhi oleh beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji (P>0,01), perilaku makan memiliki korelasi dengan beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji namun keeratan hubungannya rendah (C= 0,389). Berdasarkan hasil analisis uji ANOVA (P<0,01) konsentrasi ekstrak hanya berpengaruh pada perilaku makan kategori 2,3, dan 7. Secara umum ikan karang hanya dapat mentoleransi konsentrasi pakan dengan kandungan ekstrak < 100% konsentrasi fisiologis.

A study aimed to investigate feeding behavior of reef fishes on some concentrations of Archaster typicus crude extract was conducted on 8-14 November 2018 at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The concentration of Archaster typicus crude extract in artificial food is 50%, 100% and 200% physiological concentration. Observation of feeding behavior of reef fishes conducted at 3 m depth in 7 different locations. Feeding behavior calculated based on number of fish that have feeding behavior in 1-7 categories. Data analysis was done by Chi-Square statistical test, Cramer correlation test, and ANOVA test.
The result analysis of Chi-Square test, showed there are an effect by several concentrations in food artificial to reef fishes feeding behavior (P>0,01), there are the correlation between reef fishes feeding behavior and several concentrations in food artificial but the correlation is weak (C=0,389). Based on ANOVA test, extract concentration only affected to several reef fishess feeding behavior at 2,3, and 7 categories. Generally, reef fishes only tolerance to food artificial that consist <100 % physiological concentration.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Putri Khairina
"ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifeedant pada ekstrak kasar Synapta maculata telah dilakukan pada tanggal 4 sampai 10 Mei 2018 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Synapta maculata diekstrak dengan menggunakan pelarut metanol dan menghasilkan presentase ekstrak kasar sebesar 3,41 serta konsentrasi fisiologis sebesar 32,37 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan yang mengandung ekstrak kasar Synapta maculata sebagai pakan perlakuan, pakan yang hanya mengandung pelet komersil sebagai pakan kontrol positif, serta pakan yang tidak mengandung keduanya sebagai pakan kontrol negatif jeli , dalam bentuk kubus berukuran 1cm3 yang dikaitkan pada tali pancing. Pakan tersebut kemudian diujikan pada ikan yang berada di terumbu karang pada kedalaman 3--5 meter dan dihitung jumlah pakan yang dimakan dan tidak dimakan. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi ? ? 0,01 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pakan perlakuan terhadap ketidaksukaan ikan karang. Hasil tersebut membuktikan bahwa ekstrak kasar Synapta maculata positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

ABSTRACT
To investigate the antifeedant activity of crude extract of Synapta maculata againts reef fishes, a field experiment was conducted on May 4th to 10th 2018 at Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta. Synapta maculata samples were extracted using methanol solvent and resulted in a crude extract percentage of 3,41 and a physiological concentration of 32,37mg mL. The antifeedant assay was conducted by using artificial food that contain the crude extract of Synapta maculata as a treatment food, contain only commercial pellets as a positive control food, and did not contain both as a negative control food jelly , in the form of a 1 cm3 cube attached to the fishing lines. The foods were subjected to coral reefs fishes at depth of 3 5m and the amount of food eaten and not eaten by reef fishes was recorded. Chi square analysis at the significance level 0,01 revealed that there is a treatment effect on the feeding preferences of reef fishes. This means that the crude extract of Synapta maculata has an antifeedant activity againts reef fishes at Pramuka Island, Seribu Islands, DKI Jakarta."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiyya Nasywa
"Penelitian eksperimental yang bertujuan untuk menguji aktivitas antifeedant dan mengamati respons ikan karang pada uji antifeedant ekstrak kasar spons Axinyssa sp. telah dilakukan pada tanggal 3--11 Mei 2017 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel spons Axinyssa sp. diekstrak dengan menggunakan metanol, kemudian dicampurkan dengan jeli dan pelet komersil pada konsentrasi yang sama dengan konsentrasi alaminya yaitu 29 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan terhadap pelet pakan kontrol dan perlakuan di rataan terumbu karang di dekat Dermaga Pulau Pramuka pada kedalaman 3--4 m.
Hasil analisis data menggunakan uji statistik chi-square pada taraf signifikansi 0,01 menunjukkan bahwa ekstrak kasar spons Axinyssa sp. memiliki aktivitas antifeedant dan menunjukkan respons yang spesifik pada ikan-ikan karang meliputi respons ikan karang yang mengalami kontak dengan pelet pakan perlakuan, dan respons ikan karang yang tidak mengalami kontak dengan pelet pakan perlakuan.

An experimental study aimed at testing antifeedant activity and observing the response of reef fishes on antifeedant assay of crude extract from Axinyssa sp. sponge was conducted on May 3rd 11th 2017 in Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. The Axinyssa sp. sponge sample was extracted by using methanol, then mixed with jelly and commercial pellets at the same concentration with its natural concentration of 29 mg mL. The antifeedant assay was performed on control feed pellets and treatments on the coral reef near the Pramuka Island Pier at a depth of 3 4 m.
The result of data analysis using chi square statistic test at significance level of 0,01 indicates that Axinyssa sp. sponge crude extract has antifeedant activity and shows specific responses to reef fishes including response of reef fishes contact with feed treatment pellets, and response of reef fishes that are not in contact with feed treatment pellets.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Moulfia Tursina
"Penelitian eksperimental untuk menguji aktivitas antifeedant ekstrak kasar Holothuria atra dan Bohadschia marmorata terhadap ikan karang telah dilakukan di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak H. atra dan B. marmorata yang digunakan dalam penelitian adalah konsentrasi alaminya yakni sebesar 8 mg/ml dan 3,4 mg/ml. Analisis data hasil pengujian antifeedant selama 7 hari menggunakan uji jumlah-jenjang Wilcoxon menunjukkan bahwa ekstrak kasar H. atra dan B. marmorata memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang, meliputi Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., dan Pentapodus sp.

Field experiment was conducted to investigate the antifeedant activity of crude extract from sea cucumber Holothuria atra and Bohadschia marmorata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. The concentration of crude extract of H. atra and B. marmorata used in the assay were 8 mg/ml and 3,4 mg/ml respectively. Data analysis using Wilcoxon‟s rank-sum test showed that crude extract of H. atra and B. marmorata has antifeedant activity against reef fishes, including Neopomacentrus sp., Pomacentrus sp., Halichoeres sp., Siganus sp., and Pentapodus sp."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S944
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Farah Dhiba
"Penelitian yang bertujuan untuk menguji aktivitas antifeedant fraksi air ekstrak Capillaster sentosus telah dilakukan pada tanggal 16 sampai 22 April 2016 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sampel Capillaster sentosus diekstrak dengan metanol dan menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 3,0%. Ekstrak selanjutnya difraksinasi dengan pelarut akuades, n-heksan dan etil asetat untuk mendapatkan fraksi air seberat 25,7 gram dengan konsentrasi fisiologis 25,4 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan dengan menggunakan pakan perlakuan yang mengandung fraksi air ekstrak Capillaster sentosus, serta pakan tanpa fraksi air ekstrak Capillaster sentosus sebagai kontrol, dalam bentuk kubus jeli 1 cm3 yang dikaitkan pada tali pancing. Pakan tersebut kemudian diujikan pada ikan di terumbu karang dengan kedalaman 3--4 meter dan dihitung jumlah pakan yang dimakan dan tidak. Hasil uji statistik Chi-kuadrat pada taraf signifikasi (α) 0,01 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pakan perlakuan pada ketidaksukaan makan ikan. Berdasarkan hal tersebut maka fraksi air ekstrak Capillaster sentosus positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang.

To investigate the antifeedant activity of water fraction extract of Capillaster sentosus against reef fishes, a field experiment was conducted on April, 16th to 22nd 2016 at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Capillaster sentosus samples were extracted with methanol to yield crude extract of 3,0%. The extract was further fractionated with aquades, n-hexane and ethyl acetate to obtain 25,7 gram water fraction of which the physiological concentration is 25,4 mg/mL. The antifeedant assay was conducted by using artificial foods that contained the water fraction of Capillaster sentosus’s extract and the control food, of each in 1 cm3 jelly cubes that were tieded to fishing lines. The foods were subjected to coral reefs fishes at depth of 3--4 m and the amount of food eaten and not eaten by reef fishes was recorded. Chi-square analysis (α= 0,01) revealed that there is treatment effect on the feeding preferences of reef fishes. This means that the water fraction of Capillaster sentosus’s extract has an antifeedant activity against reef fishes."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Priansari
"ABSTRAK
Penelitian eksperimental untuk menguji aktivitas antifeedant fraksi non polar
ekstrak Capillaster sentosus terhadap ikan karang telah dilakukan pada tanggal
16--22 April 2016 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Sampel diekstrak dengan menggunakan pelarut metanol dan difraksinasi
menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Fraksinasi 29,4 g ekstrak kasar
Capillaster sentosus menghasilkan 3,6 g fraksi n-heksan dan etil asetat (non polar)
dengan konsentrasi fisiologis sebesar 3,6 mg/mL. Uji antifeedant dilakukan
dengan menggunakan pakan perlakuan yang mengandung fraksi non polar ekstrak
Capillaster sentosus dan pakan kontrol tanpa kandungan fraksi non polar ekstrak
Capillaster sentosus dalam bentuk kubus jeli 1 cm3 yang dikaitkan pada tali
pancing. Pakan tersebut kemudian diuji di terumbu karang pada kedalaman 3--4 m
dan dihitung jumlah pakan yang dimakan dan tidak dimakan. Hasil uji statistik chi
square pada tingkat kepercayaan 0,01 menunjukkan adanya pengaruh antara
pemberian pakan perlakuan dengan ketidaksukaan makan ikan karang.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa fraksi non polar ekstrak
Capillaster sentosus positif memiliki aktivitas antifeedant terhadap ikan karang di
perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

ABSTRACT
Experimental study to test the antifeedant activity of non polar fraction extract
from Capillaster sentosus against reef fishes was conducted in April, 16--22th
2016 at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Samples were extracted
using methanol and fractionated using n-hexane, ethyl acetate, and water.
Fractination of 29.4 g Capillaster sentosus?s crude extract produced 3.6 g nhexane
and ethyl acetate fraction (non-polar fraction) with physiological
concentrations of 3.6 mg/mL. The antifeedant assay was conducted by using
artificial foods that contained the non polar fraction of Capillaster sentosus?s
extract and the control foods, of each in 1 cm3 jelly cubes that were tieded to
fishing lines. The foods were subjected to coral reefs fishes at depth of 3--4 m and
the amount of food eaten and not eaten by reef fishes was recorded. Chi square
analysis (α= 0,01) revealed that there is treatment effect on the feeding
preferences of reef fishes. Accordingly, it is concluded that the non polar fraction
extract of Capillaster sentosus has an antifeedant activity against reef fishes in
Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta."
2016
S63744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Afriyani
"Acanthaster planci anggota filum Echinodermata diketahui memiliki mekanisme pertahanan diri, baik mekanisme fisik maupun kimia. Pertahanan secara kimia karena adanya senyawa metabolit sekunder dalam Acanthaster planci yang diduga membuat hewan ini memiliki sifat antifeedant. Saponin adalah salah satu senyawa metabolit sekunder yang dominan dijumpai dalam A. Planci. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak Acanthaster planci bersifat antifeedant, serta membuktikan apakah saponin adalah senyawa yang bertanggung jawab sebagai senyawa antifeedant. Uji kualitatatif senyawa saponin dilakukan dengan metode Liebermann Burchard pada ekstrak A. planci kering. Untuk mengetahui bahwa senyawa saponin yang bertanggung jawab dalam proses antifeedant tersebut, pengujian juga dilakukan dengan menggunakan ekstrak A. planci fraksi air, etil asetat, dan n-heksan. Objek pengamatan adalah ikan-ikan karang di perairan Pulau Pramuka-Kepulauan Seribu, yang diberikan perlakuan berupa pemberian pakan kontrol dan pakan uji yang mengandung ekstrak metanol A. planci, kemudian diamati jumlah pakan yang dimakan, serta jenis dan perilaku ikan terhadap pakan yang diberikan. Hasil pengamatan dianalisis secara statistik menggunakan uji non-parametrik Wilcoxon dan Friedman. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak A. planci dengan fraksi air bersifat antifeedant, yang juga didukung dengan hasil positif adanya senyawa saponin pada ekstrak A. planci dengan pelarut air dan metanol. Hasil uji saponin pada fraksi n-heksan yang bersifat nonpolar bersifat negatif, sedangkan ekstrak A.planci dengan fraksi etil asetat yang bersifat semipolar menunjukkan adanya senyawa lain selain saponin, yaitu terpenoid.

Acanthaster planci as member of phylum Echinodermata having mechanical defense both physical defense and chemical defense. Its chemical defense showed by secondary metabolites that is consider as antifeedant. Saponin is one of dominant secondary metabolites on A. Planci star fish. The research determines A. planci extract is antifeedant, furthermore saponin is the compound which responsible of this. The Liebermann Burchard test to A. planci dry extract to determine the saponin. In order to know that saponin has consider to be antifeedant, the test also use to fractionation extract with three different solvents, aquades, n-hexane, and etile acetate. Antifeedant test use the reef fishes on Pramuka Island water-Seribu Islands, as predator. Feeding experiments involve reef fishes making choices between food treated with A. planci extract and control foods. The data contains food score and fish behaviours. Field experiments with food treated methanol extract analyze with Wilcoxon paired-sample test, and experiments with fractionation extract using Friedman non-parametric test. Experiments result show that A. planci with methanol extract and aquades fraction are antifeedant. It`s also support by qualitative test about saponin. Saponin found negative on extract with n-hexane and etile acetate fractions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T38629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>