Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Anggraini
"Pertumbuhan industri jasa konstruksi yang diikuti dengan pertumbuhan pangsa pasarnya telah menyebabkan berjamurnya perusahaan konstruksi di Indonesia. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, perusahaan harus memiliki strategi pemasaran. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT XYZ dan hambatan dalam penerapannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan adalah strategi yang berbasis pada penekanan sembilan elemen hasil elaborasi service marketing mix dan competitive priorities, yaitu keunggulan mutu, keunggulan waktu, fleksibilitas pelayanan, keunggulan harga, promosi, tempat, sdm, proses, dan bukti fisik. Hambatan yang terjadi ada pada penerapan elemen keunggulan waktu dan fleksibilitas pelayanan.

The growth in the construction industry followed by the growth of its market share has led to a large number of construction companies in Indonesia. In order to survive in the fierce competition, the company must have a marketing strategy. This thesis aims to determine the marketing strategy implemented by PT XYZ and the barriers to implementation. This research used a qualitative approach. Data collection method used is in-depth interviews and direct observation.
The result showed that applied marketing strategy is a strategy that is based on emphasis of nine elements as the result of elaboration theory between service marketing mix and competitive priorities, consist of : quality excellence, time excellence, service flexibility, price advantage, promotion, place, people, process, and physical evidence. Barriers to implementation the strategy are the application of time excellence and service flexibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Rahayu
"Keinginan strategik pihak manajemen PT Asuransi Jasa Indonesia untuk menyeimbangkan portofolio segmen ritel terhadap portofolio segmen korporasi melatarbelakangi penelitian ini. Penulis memfokuskan penelitian pada manajemen hubungan pelanggan kunci dengan mengambil studi kasus pada Cabang XYZ dan pelanggan yang dipilih pada cabang tersebut adalah PT. Seribu Bunga Multifnance.
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis strategi manajemen hubungan pelanggan kunci dalam bisnis asuransi kendaraan bermotor PT Asuransi Jasa Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai strategi pemasaran PT Asuransi Jasa Indonesia untuk bisnis asuransi kendaraan bermotor. Kemudian dilanjutkan dengan analisis pengembangan strategi pemasaran berbasis sistem informasi pemasaran pada unsur-unsur pengembangan inforrnasi yang dimiliki oleh PT Asuransi Jasa Indonesia. Dengan demikian dapat dijadikan arahan dan petunjuk dalam pengembangan strategi manajemen hubungan pelanggan kunci. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah para karyawan yang dinilai ahli dan berkompeten. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka dan lapangan melalui daftar kuesioner pertanyaan tertutup, dilanjutkan dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur. Faktor pengaruh daya tarik pelanggan, PT. Seribu Bunga Multi-finance terhadap perusahaan PT. Asuransi Jasa Indonesia. Indikator yang paling berpengaruh berasal dari indikator kekuatan keuangan dan indikator eksistensi perusahaan memberikan kontribusi yang lebih kecil. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator citra pasar, indikator eksklusifitas pasokan dan indikator pertumbuhan permintaan, indikator volume penjualan dan indikator potensi penjualan merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian. Faktor status hubungan PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggan PT. Seribu Bunga Multifinance dikelompokkan kedalam tujuh indikator, dimana yang paling berpengaruh adaiah indikator tingkat persaingan kualitas disusul dengan indikator citra produk. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator tren pembelian pelanggan, indikator umur hubungan dan indikator tingkat persaingan harga, indikator pangsa pembelian pelanggan dan indikator pangsa relatif terhadap passing merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian.
Kondisi posisi pengaruh faktor daya tank pelanggan dalam hal ini PT. Seribu Bunga Multifinance menunjukkan rendah cenderung sedang (rata-rata tertimbang: 1,7678). Sedangkan kondisi posisi pada faktor status hubungan PT Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggannya, PT. Seribu Bunga Multifinance secara umum sedang cenderung rendah (rata-rata tertimbang: 2,3981). Hal tersebut menggambarkan posisi manajemen hubungan pelanggan kunci PT. Seribu Bunga Multifinance dalam bisnis asuransi kendaraan bermotor terdapat pada sel ke VIII. Perusahaan memberikan kontribusi yang lebih kecil. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator citra pasar, indikator eksklusifitas pasokan dan indikator pertumbuhan permintaan, indikator volume penjualan dan indikator potensi penjualan merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian. Faktor status hubungan PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggan PT. Seribu Bunga Multifinance dikelompokkan kedalam tujuh indikator, dimana yang paling berpengaruh adalah indikator tingkat persaingan kualitas disusul dengan indikator citra produk. Kemudian secara berurutan indikator lainnya yang memberi pengaruh antara lain indikator tren pembelian pelanggan, indikator umur hubungan dan indikator tingkat persaingan harga, indikator pangsa pembelian pelanggan dan indikator pangsa relatif terhadap pesaing merupakan indikator-indikator yang perlu mendapat perhatian. Kondisi posisi pengaruh faktor daya tarik pelanggan dalam hal ini PT. Seribu Bunga Multifinance menunjukkan rendah cenderung sedang (rata-rata tertimbang: 1 ,7678). Sedangkan kondisi posisi pada faktor status hubungan PT Asuransi Jasa Indonesia dengan pelanggannya, PT. Seribu Bunga Multifinance secara urnum sedang cenderung rendah (rata-rata tertimbang: 2,3981). Hal tersebut menggambarkan posisi manajemen hubungan pelanggan kunci PT. Seribu Bunga Multifinance dalam bisnis asuransi kendaraan bermotor terdapat pada sel ke VIII."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukadiah
"Bagi perusahaan yang bergerak dalam pasar global di era hiperkompetitif seperti scat ini, tantangan yang dirasakan semakin lama semakin kompleks. Kondisi seperti ini menyebabkan banyak perusahaan menghadapi permasalahan strategis. Perusahaan saling berusaha untuk memiliki keunggutan bersaing serta dituntut untuk meningkatkan aktivitas pemasarannya. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada formulasi strategi pemasaran yang dibuat.
Dalam memformulasikan strategi pemasaran yang sesuai, perusahaan perlu membuat suatu perencanaan pemasaran yang baik, karena tanpa adanya perencanaan yang balk maka perusahaan tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal dari kegiatan pemasaran yang dijalankannya. Untuk itu diperlukan informasi yang lengkap tentang iingkungan ekternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Informasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi ofeh perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses formulasi strategi pemasaran dan apa yang mendasari pemilihan strategi yang dilakukan oleh PT. XYZ yang bergerak dalam industri jasa konstruksi, Penulis mencoba memahami apa yang menyebabkan pemasaran menjadi begitu panting dalam suatu organisasi bisnis, karena sampai seat ini masih banyak yang berpendapat bahwa pemasaran adalah menjual atau melangkah lebih jauh lagi yaitu promosi. Padahal pemasaran bukan hatiya sekedar menjual atau promosi, tetapi juga suatu perencanaan (planning) yang matang dan pelaksanaan (implementing) yang baik.
Tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan penelitian studi kasus. Unit penelitian adalah PT. XYZ, anak Perusahaan "W" yang berkantor pusat di Eropa, yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan memfokuskan diri pada pembuatan jembatan baja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi atau studi pustaka untuk memperoleh data sekunder dan metode wawancara terhadap beberapa responden pada tingkat managerial untuk memperoleh data primer.
Hasil dari penelitian ini menunjukan tahap-tahap proses perencanaan pemasaran yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam rangka memformulasikan strategi pemasaran yang tepat. Proses formulasi strategi pemasaran PT, XYZ diawali dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan marketing audit yang diikuti dengan analisis SWOT. Hal ini dilakukan agar formulasi strategi pemasaran yang dipilih dapat memaksimalkan peluang yang ada serta meminimalisir ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Selain itu juga dapat kita ketahui bahwa strategi yang dipilih didasari oleh somber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.

For a company which moves in hyper competitive global market like today, challenges which are available gain to be more complicated. This condition causes a lot of companies have to face strategic problems. Companies try to be better to compete also are expected to improve their marketing activities. The effectively of marketing really depend on the marketing strategy formulation which the company made.
In formulating marketing strategy, the company has to make a good planning, because without that, there will be no maximal results from the marketing activities. That's why, complete information about external and internal environment which influence company success is needed. This information is useful to identification the strength, weakness, opportunity and threat which the company has to face.
This research aimed to know regarding the formulation process of marketing strategy and served as a basis for the selection of strategy done by PT. XYZ which is active in construction service industry. The writer try to understand what caused marketing become so important in a business organization, because up to now there are many people who still thinking is selling or further more that is promotion. Though, marketing is not just selling or promotion, but it is also a good planning and implementing.
The type of study is analysis descriptive, a case study. The research unit is PT. XYZ, the sub company of "VII company, where the head quarter is located in Europe, one of construction service companies, focus on its steel bridge building project. Method of data gathering used was documentation or literature study to obtain secondary data, and interview with some managerial respondents to get primary data.
The result of this study showed the steps of marketing planning process conducted by PT. XYZ in the framework of formulating appropriate marketing strategy. The process of formulation marketing strategy is started with deciding the goal of the company. Then, continue by doing marketing audit which is followed by SWOT analysis. The purpose are to maximally the opportunity and to minimalist the threat. Beside that, we can also know that strategy which is chosen based on the resources and capability which the company has.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Erwin Anandita
"ABSTRAK
Salah satu faktor yang mendorong perkembangan pariwlsata di Indonesia adalah meningkatnya pertemuan-pertemuan antara para usahawan, profesional, negarawan, ataupun cendekiawan sebagai dampak dari fenomena giobalisasi.
Pertemuan antar para usahawan dan profesional guna membahas penemuan baru dan strategi bersaing bagi perusahaannya, pertemuan antar negarawan untuk membahas koordinasi ekonomi dan politik dunia serta pertemuan antar cendekiawan untuk membicarakan mengenai penemuan baru dalarn berbagai bidang dan teknologi baru tersebut merupakan kegiatan konvensi.
Seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan konvensi, para ahli dan pelaku bisnis mencari inovasi baru guna menambah mata rantai nilai dalam bisnis ini. Dirumuskan bahwa selain konvensi, konferensi, pertemuan-pertemuan khusus, pameran dan perjalanan insentif juga merupakan bagian dari satu industri. Kelompok wisata yang merupakan penggabungan dari bisnis dan rekreasi ini telah menjadi bisnis Meetings, Incentive Travel, Conventions, dan Exhibitions, untuk rnudahnya disingkat menjadi MICE.
Penyelenggaraan suatu kegiatan MICE harus dilakukan secara profesional, tepat dan berhasil guna sehingga mendukung tercapainya tujuan peserta maupun penyelenggara sebagai konsumen. Bcrdasarkan hal tersebut maka pemerintah membuat peraturan bahwa penyelenggaraan kegiatan MICE harus dilakukan oleh Badan Usaha Jasa Pertemuan, Insentif, dan Pameran (BUJPIP) yang diakui secara resmi dan mendapat ijin dari pemerintah. BUJPIP adalah seperti PCO (Professional Congress Organizer) yang dikenal di luar negeri, yang berperan sebagai konsultan penyelenggaraan MICE. Bedanya, BUJPIP selain berperan memberikan konsultasi kepada pemrakarsa, juga dapat bettindak sebagai kontraktor atau penyelenggara.
Meskipun jumlah kegiatan MICE yang dilakukan di Indonesia cukup signifikan, tingkat pertumbuhannya dari tahun 1992 hingga 1993 menurun dibandingkan dengan negara-negara tetangga, menjadi 3.05%. Sebelumnya, tingkat pertumbuhan di Indonesia antara tahun 1991 hingga 1992 adalah sebesar 6.13%, menduduki peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Korea.
Di dalam penulisan karya akhir ini, akan dibahas mengenai rencana pemasaran strategis suatu BUJPIP di Indonesia, dalam rangka menghadapi persaingan di pasarjasa global. BUJPIP yang diambil sebagai contoh kasus adalah PT. Pacto Convex Niagatama (PCN).
Sebagai badan usaha jasa MICE, PCN berperan sebagai mediator antara demand dan supply. PCN mengkategorikan demand dan supply nya menjadi dua. Demand dibagi menjadi (1) panitia penyelenggara (convenor, berupa asosiasi, organisasi, pemerintah, atau perusahaan), dan (2) peserta kegiatan. Supply dibagi menjadi (1) pihak-pihak yang bersifat sebagai penyedia fasilitas dan informasi seperti biro konvensi, hotel, jasa transportasi, dan sebagainya, dan (2) pihak-pihak yang bersifat sebagai penunjang langsung pada kegiatan yang diadakan, seperti misalnya sponsor sebagai penunjang dana, percetakan sebagai penyedia cetakan materi kegiatan, dan sebagainya.
Lingkup perencanaan pemasaran strategis yang dibahas dalam karya akhir ini akan dibatasi hanya pada; identifikasi peluang dan hambatan yang ada dan mungkin terjadi, kekuatan dan kelemahan, analisis atas misi, tujuan, pemasaran strategis yang tepat bagi unit bisnis, serta pengembangannya baik pasar maupun produknya.
Ditemukan bahwa rencana pemasaran strategis PCN dalam menghadapi pasar jasa global tidak dapat dibatasi hanya pada bauran pemasaran 4P (product, price, promotion, dan place) seperti umumnya produk barang. Karena sifat usaha dan komoditinya yang bersifat jasa khas, pemasaran strategis juga harus meliputi pemasaran internal dan pemasaran interaktif.
Pemasaran internal adalah hubungan antara karyawan dengan perusahaan. Pembinaan karyawan dalam bisnis MICE adalah hal yang vital, karena sifat produk jasanya menuntut hubungan yang baik antara karyawan dengan pelanggan. Staf dan karyawan harus terlebih dahulu disiapkan sebelum PCN mempromosikan jasanya. Pemasaran interaktif adalah hubungan antara karyawan dengan pelanggan. Ini merupakan hal penting karena pelanggan berhubungan secara langsung dengan penyedia jasa saat jasa diberikan. Oleh karena itu, mutu pelayanan harus sebaik mungkin. Untuk mendukung strategi yang telah diformulasikan, hubungan interaktif antar karyawan PCN dengan pelanggan harus dibina sedemikian hingga dapat menguntungkan ke dua belah pihak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Busdar Bustaman
"Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan usaha pelayanan yang meliputi pengiriman berita berupa surat, warkatpos, dan kartupos, pengiriman uang berupa weselpos dan giropos/cek-pos, pengiriman barang berupa paketpos, serta pelayanan lain-lain. Sebagai perusahaan milik negara Perum Pos dan Giro mempunyai misi ganda, disatu pihak adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum, sedangkan difihak lain hams mampu memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Jasa paketpos adalah salah satu jenis pelayanan jasa yang disediakan oleh Perum Pos dan Giro yang tidak dilindungi oleh monopoli pos, yang berarti bahwa perusahaan swasta yang umum disebut perusahaan jasa titipan (perjastip) dapat melakukan usaha pengiriman suratpos jenis teitentu yaitu barang cetakan, suratkabar, sekogram, bungkusan kecil, paketdan uang. SeJakkeluarnyaKeputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor : KM.56/HK 207/MPPT-85. tentang Pengusahaan Jasa Titipan, perusahaan jastip berkembang dengan pesat dan pelayanan jasa paket di Indonesia berkembang menjadi industri.
Untuk itu Perum Pos dan Giro perlu merumuskan strategi bersaing jasa paketpos yang pada dasarnya adalah mengembangkan formula umum bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang seharusnya menjadi tujuannya, dan kebijaksanaan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pada tingkat yang luas perumusan strategi bersaing harus mempertimbangkan empat faktor utama yang menentukan batas-batas yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan berhasil, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan yang dikombinasikan dengan nilai-nilai pribadi organisasi yang menentukan batas intern bagi perusahaan, dan batas-batas ekstern perusahaan yang menentukan peluang dan ancaman industri dalam lingkungan persaingan yang lebih luas.
Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan persaingan selain juga strategi-strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan. Keadaan persaingan dalam industri jasa paketpos tergantung pada lima kekuatan persaingan pokok yaitu ancaman pendatang baru potensial, tingkat rivalitas di antara para pesaing yang ada, tekanan dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli dan kekuatan tawar menawar pemasok. Jadi dalam hal ini kelima kekutan persaingan itu turut mempengaruhi jalannya persaingan pada perusahaan jasa paketpos.
Penempatan posisi persaingan merupakan strategi keunggulan bersaing yang perlu dikembangkan perusahaan berdasarkan identifikasi kebutuhan pelanggan, karena sasaran yang hams dicapai perusahaan, baik dalam jangka pendek ataupun dalam jangka panjang adalah bagaimana memberi kepuasan kepada pelanggan (customer satisfaction). Hal ini dapat dilakukan melalui strategi bersaing generik yang merupakan tiga pendekatan dalam usaha untuk mencapai suatu posisi penempatan yang tepat yang dapat dipakai mengungguli perusahaan lain dalam industri jasa paket, yaitu keunggulan biaya menyeluruh, diferensiasi dan fokus.
Lebih lanjut dapat diterapkan keunggulan bersaing yang merupakan jabaran berbagai ciri khas yang membedakan Perum Pos dan Giro dengan perusahaan lain yang terlibat dalam persaingan industri jasa paket. Pada umumnya, setiap perusahaan mempunyai keandalan produknya (product reliability) yang mungkin merupakan faktor kunci dalam industri jasa paket. Namun jika semua produk pesaing sama-sama andal, tak satupun yang akan unggul dalam persaingan. Dalam hal ini terdapat identifikasi lima belas keunggulan bersaing yang penting dan umum pada industri yang dapat digunakan sebagai evaluasi tiap unsur keunggulan dibandingkan dengan pesaing, dan dapat dipakai sebagai acuan keunggulan bersaing mana yang paling bisa diterapkan dalam bisnis jasa paket yang dijalankan, sehingga menjadi pusat perhatian pada analisis pesaing, terutama pada saat mengkaji para pesaing yang paling kuat dalam tiap bidang tertentu.
Kelima belas keunggulan bersaing tersebut adalah diferensiasi, skala ekonomi, keunggulan biaya lainnya, distribusi, mutu produk, teknologi, strategi penetapan harga, integrasi, geografl, penggantian biaya, akses modal, manajemen, organisasi, campur tangan pemerintah dan pelayanan. Setelah melihat identifikasi keunggulan bersaing tersebut diatas, maka perlu segera ditetapkan keunggulan bersaing yang cocok untuk jasa paketpos.
Agar jasa paketpos dikenal oleh pelanggan dan untuk meningkatkan citra yang baik atas produk jasa yang dihasilkan oleh Perum Pos dan Giro, perusahaan perlu membangun konsep pemasaran yang merupakan orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa tugas kunci perusahaan adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi sasaran kepuasan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien daripada yang diberikan oleh para pesaing. Dalam hal ini perusahaan jasa paketpos harus berorientasi kepada pelanggan (customer oriented) dan berusaha lebih cepat menyesuaikan produknya dengan perubahan yang terjadi pada pelanggan.
Setelah mempunyai suatu konsep pemasaran yang berorientasi pada pelanggan, maka diperlukan suatu strategi pemasaran guna menyesuaikan din terhadap perubahan lingkungan. Strategi pemasaran merupakan serangkaian sasaran, kebijaksanaan dan aturan yang memberi arah usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, tingkat, susunan dan alokasinya sebagai tanggapan terhadap Hngkungan yang berubah dan kondisi-kondisi persaingan.
Untuk menjalankan strategi pemasaran, perlu adanya variabel-variabel pemasaran yang lebih dikenal sebagai bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan kontribusi dari empat kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang disebut 4P yaitu kebijaksanaan produk (product), strategi penetapan harga (price), kebijaksanaan promosi (promotion) dan saluran distribusi (place). Disamping keempat variabel strategi pemasaran tersebut diatas, untuk jasa paketpos masih terdapat dua variabel lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu pemasaran internal dan pemasaran interaktif.
Peluang dan ancaman industri jasa paketpos yang jelas terlihat disamping pertumbuhan perusahaan jastip, adalah pertumbuhan penduduk serta pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wisatawan. Melalui strategi bersaing yang tepat Perum Pos dan Giro akan dapat memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman persaingan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budi Raharjo
"Pada muianya PT. ORIX Indonesia Finance yang meftlpakafl perusahaan patungan antara Indonesia dan Jepang bergerak dalam usaha sewa guna usaha akan tetapi setelah adanya Pakdes 1988 tentang usaha pembiayaan maka perusahaan telah berubah menjadi multi finance. Dengan adanya deregulasi tersebut menyebabkan persaingan ketat. Keadaan tersebut betum dapat diatasi oleh PT. CRIX Indonesia Finance. Sebagai akibatnya pangsa pasar perusahaan mengalami penurunan. Hal ini terlihat dalarn Laporan keuangan yang menunjukkan kerugian pada dua tahun terakhir. Untuk mengatasi penurunan pen dapatan tersebut PT. ORIX Indonesia Finance perlu merubah strategi pemasaran yaitu konsep menarik konsumen menjadi menjakri hubungan dengan supplier/pemasok dan lessee. Konsep tersebut menekankan pada service untuk penciptaan hubungan dalam jangka panjang1 dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cravens, David W.
Jakarta: Erlangga, 1996
658.8 CRA st II (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Tri Hudaya
"Hanya memperhatikan keberadaan pelanggan sebagai end user tetapi ada satu pihak yang ikut berperan aktif dalam memasarkan kartu prabayar yaitu front liner. Front liner yang bekerj a di outlet-outlet menjual berbagai macam kartu sim card dan voucer isi ulang dengan harga yang beragam. Keadaan mulai berbalik arah dimana para frontliner mendapatkan prioritas untuk diberikan program-program yang menarik sehingga berpartisipasi pada kesempatan tersebut. Salah satu program yang dijalankan IM3 yaitu menjadikan front liner bergabung ke dalam Smart Crew dengan reward berupa insentif Rp 5000.
Program yang dibuat sesuai dengan tujuannya yaitu menjalin kerja sama jangka panjang, mempererat hubungan kedua belah pihak dan mempercepat aktifasi kartu perdana IM3. Program yang diselenggarakan diharapkan dapat memacu para frontliner menjual lebih banyak dan berpartisipasi kepada program yang diselenggarakan. IM3 melihat front liner sebagai aset yang bermanfaat untuk kelangsungan jangka panjang. Penanganan ini akan terbantu dengan CRM (Customer Relationship Management) dimana anggota Smart Crew dapat dilayani dengan cara yang efektif.
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan program Smart Crew dengan insentif Rp 5000 dapat meningkatkan penjualan kartu IM3 Smart. Pemberlakuan CRM diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada anggota Smart Crew sehingga mereka berpatisipasi kepada program tersebut. Dipilihnya penelitian deskriptif karena peneliti ingin mendapatkan gambaran dengan jelas dan memaparkan apa yang terjadi sebenamya dilapangan. Selain ilu penelitian deskripsi dapat melukisikan secara sistematis atau karateristik suatu pemasalahan tertentu.
Hasil temuan dilapangan menunjukan bahwa anggota Smart Crew sering mengalami kegagalam dalam sms. Kegagalan yang terus menerus menyebabkan partisipasi mereka sangat kurang sehingga tingkat aktifasi perdana menjadi ikut berkurang juga. Selain itu, anggola Smart Crew pada saat mcngecek claim point yang dikumpul ternyata berbada dengan yang tercatat pada sistem komputer. Disisi lain, pengaduan-pengaduan dari anggota Smart Crew harus dilayani dan berjalan dengan sistem CRM. Secara keseluruhan IM3 masih perlu menambahkan dan menyempurnakan program Smart Crew khususnya yang berkaitan dengan sistem, sumber daya manusia dan administrasi. Utamanya komitmen yang kuat dari semua pihak yang terkait.

In the future, all cellular operator not only give attention for end user but the other side is frontlines of hand phone because they are active marketing IM3 Sims card Prepaid. Frontlines who is work in outlet sales a few gsm prepaid and refill voucher with different price. Now condition is change which are frontlines have priority and IM3 give frontlines many program with interesting prize so they can participation in this program. The one of the program IM3 offer to frontlines is joint in Smart Crew and they get reward incentive Rp 5000 each active IM3 prepaid.
The program create its similar with IM3 objective that is make relationship for long term goal, serious relationship each other and make fast activation for prepaid IM3. Program create by 1M3 it hope stimulate front liner to sales much more and active for these program. 1M3 look at frontline as important asset for the use long term goals. The way of services it will help by CRM (Customer Relationship Management) which are Smart Crew members can feel effective service by 1M3.
Objective these research to descript Smart Crew with incentive Rp 5000 program it can increase prepaid IM3 sales. Using CRM it can give good service for Smart Crew members so that they can participation in this program. Researcher choose description research because want get describe clearly and introduce the reality. Beside that, description research can descript with systematically the one problem.
The result of research in the field showing that Smart Crew members often claim sms was failed. To failed continue it can cause Smart Crew member a minimum participation so that activation prepaid IM3 it will minimum. And then Smart Crew members when they check claim point collected but the reality not the same computer system. Beside that, the Smart Crew complain service and able with CRM system. From all, IM3 must improve and innovation Smart Crew program especially it connecting with aplication system, human resources and administration. Mainingly the good commitmen from all units by internal department.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cravens, David W.
Jakarta: Erlangga, 1998
658.8 CRA st II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>