Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Purnama Rezeki
"Meningkatnya AKI serta adanya kesenjangan cakupan pelayanan kesehatan ibu antar puskesmas, diasumsikan terkait dengan kinerja bidan puskesmas yang dipengaruhi lingkungan tempat bekerja (puskesmas). Penelitian berdesain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komponen Quality of Work Life (QWL) dengan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu. Dilaksanakan di 11 puskesmas wilayah kerja Kabupaten Bintan pada bulan Februari-Maret 2013. Menggunakan kuesioner pada 67 responden dan wawancara pada 10 informan.
Berdasarkan hasil penelitian, hanya 35,8% bidan puskesmas mempunyai skor kinerja di atas rata-rata, beberapa puskesmas mempunyai skor komponen QWL di bawah rata-rata, terdapat hubungan signifikan antara komponen keterlibatan karyawan (p=0,005) dan rasa bangga terhadap institusi (p=0,039) dengan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu.

Increasing MMR and also gaps of the maternal health services scope among community health centers, assumed related to the performance of midwife clinics who is affected by the environment in which working (community health centers). This cross sectional study with quantitative and qualitative approaches, aims to determine the relationship between Quality of Work Life (QWL) component with the midwives clinics performance in maternal health services. Implemented in 11 community health centers in working area Bintan Regency in February-March 2013. Using questionnaires with 67 respondents and interview with 10 informants.
Based on the study results, only 35.8% midwives clinics having performance scores above average, some community health center having component QWL scores below average, and there is relationship between employee engagement (p=0,005) and sense of pride to the institution (p=0,039) with midwives clinics performance in maternal health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jumiati
"Program Pemerintah mengenai Schistosomiasis yaitu menurunkan prevalensi Schistosomiasis sampai kurang dari 1 %, di Dataran Tinggi Napu pada tahun 2011, prevalensi Schistosomiasis sebesa r 2,15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, pengetahuan dan perilaku dengan kejadian Schistosomiasis di Dataran Tinggi Napu kabupaten Poso Sulawesi Tengah tahun 2013. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan total sampel 278 yang terdiri dari 139 kasus dan kontrol 139. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square (α=5%).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan, pengetahuan dan perilaku dengan kejadian schistosomiasis, dengan masing-masing OR, pekerjaan (3,3) pengetahuan (1,7) kontak dengan air(4,9), BAB disungai (2,1) penggunaan sepatu boot (7,8) mencuci disungai (1,8) dan mobilitas ke daerah endemis (1,9).

Schistosomiasis control programme target is to reduce the prevalence of schistosomiasis less than 1 %. In Napu Valley in 2011, showed that the prevalence schistosomiasis in human is 2,15 %. This study objective is to determine the relationship between individual characteristics, knowledge and behavior with Schistosomiasis episodes in Napu Valley in Poso District of Central Sulawesi. The study design is case control study, with total sample is 278, which contain 139 cases and 139 controls. Statistical analysis using univariate and bivariate analysis with chi square statistical test (α = 5%).
The results showed there is any significant relationship between individual characteristics, knowledge and behavior with Schistosomiasis episodes. The odd ratio of occupation (3,3), knowledge (1,7), contact with contaminated water (4,9), defecation behavior in river/ditch (2,1), wearing boots (7,8), laundering in river/ditch (1.8) and mobilization to endemic areas (1,9).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Harlianti
"Perilaku sehat dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku diantaranya faktor predisposisi yang mencakup usia, jenis kelamin, suku, dan pendapatan serta faktor pemungkin yang meliputi akses pelayanan kesehatan dan akses informasi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan faktor predisposisi dan faktor pemungkin dengan perilaku sehat mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan tahun 2012 dan 2013. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling dilakukan terhadap 319 mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sehat mahasiswa 54,5% masuk dalam kategori baik dan faktor pemungkin yang berhubungan dengan perilaku sehat adalah penggunaan dalam mengakses pelayanan kesehatan (p=0,002). Hasil penelitian ini menyarankan agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik terutama dalam memberikan edukasi dan informasi kesehatan agar menunjang perilaku sehat mahasiswa menjadi lebih optimal.

Health behavior is influenced by various behavioral factors such as predisposing factor which includes age, sex, ethnicity, and income as well as enabling factor including access to health care services and access to health information. The purpose of this research was to identify the relationship between two factors (predisposing and enabling factors) to health behavior of University of Indonesia Health Science Cluster class of 2012 and 2013. This research was conducted using a quantitative research methodology with a cross-sectional design. The sampling method used was the proportional stratified random sampling which was taken from 319 students.
The result indicates that 54,5% of the students? health behavior classified as good and the enabling factor related to health behavior is the use of access to health care services (p=0,002). The result suggests health care workers to provide better services particularly in providing education and health information for students in order to optimize students health behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Hasnita
"Tesis ini membahas hubungan antara komponen kualitas kehidupan kerja (quality of work life) dengan kinerja bidan puskesmas di wilayah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat adanya penurunan kinerja bidan pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional.
Teori yang digunakan untuk melihat kualitas kehidupan kerja bidan adalah teori Cascio (2013) yang terdiri dari sembilan komponen yaitu keterlibatan pegawai, kompensasi yang adil atau seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah dan komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen QWL yang signifikan berhubungan dengan kinerja adalah keterlibatan pegawai sekaligus komponen QWL yang paling kuat hubungannya dengan kinerja bidan puskesmas.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar bidan sebagai tenaga kerja yang profesional harus bekerja sesuai dengan peraturan dan standar operasional yang berlaku. Puskesmas sebagai tempat kerja harus memperhatikan semua komponen QWL yang berhubungan dengan kinerja bidan dan Dinas Kesehatan sebagai pembuat kebijakan harus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, memenuhi kebutuhan kesehatan dan keselamatan kerja di puskesmas serta melakukan reward and punishment terhadap kinerja pegawai.

This thesis studies the relationship between component of quality of work life to the performance of midwife clinics in Central Bangka regency in 2013. This research was conducted because researchers saw a decrease in performance midwife in 2012. This study is an observational study with cross-sectional design.
Theory is used to see the quality of work life midwife is the theory Cascio (2013) which consists of nine components: employee participation, job security, save environment, pride, career development, wellness, conflict resolution and communication.
The results showed that a significant component of QWL is related to the employee participation and become the most powerful component of QWL do with performance midwife clinic.
Based on the research results, the researchers suggested that midwives as professional workforce to work in accordance with the regulations and standards applicable operational. Health centers as workplaces should pay attention to all components of QWL related to the performance of the Department of Health as a midwife and policy makers must undertake monitoring and evaluation on a regular basis, to meet the needs of health and safety in the clinic and do reward and punishment on employee performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana
"Kompetensi merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang dan merupakan dasar terhadap hasil kerja/prestasi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kompetensi bidan dalam melakukan Asuhan Persalinan Normal diwilayah kerja Kabupaten Bireuen tahun 2013 yang mencakup karakteristik individu (Lama Kerja, Tingkat Pendidikan, Pelatihan), faktor Psikologis (Motivasi) dan faktor Organisasi (Supervisi).
Penelitian ini menggunakan desain Cross sectional dengan cara menyebarkan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bidan yang melakukan pertolongan persalinan dengan mengajukan Klaim Jampersal dengan total sampel 128 bidan. Analisis menggunakan Chi Square pada 5 variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara: tingkat pendidikan (3.58; 1,36-9.39), Pelatihan (2.914; 1.26-6.72), Motivasi (2.75; 1.23-6.11) dengan Kompetensi Bidan dalam Melakukan Asuhan Persalinan Normal.

Competensy is the ability to be prossessed by a person and is the basic for the work/achievements someone. This study aims to determine the factors associated with midwifery competence in performing Normal Delivery Care District bireuen working area of 2013 which include indivual caracteristic (Old Work, Education level, training), psychological factors (motivation), and the Organization factors (supervisi on).
This study uses cross sectional design by distributing questionnaires. The population in this study ware all midwives who help born an with a Jampersal Cleams is total sampling of 128 midwives. Analysis using Chi Square on 5 variabels.
The results showed no significans association between education level (3.58; 1.36-9.39), training (2.91; 1.26-6.72), Motivation (2.75; 1.23-6.11) with midwives competence in counducting Normal Delivery Care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Sukaemi
"kunjungan antenatal yang teratur dan pengawasan rutin dari bidan maupun dokter selama masa kehamilan merupakan asuhan penting untuk mencegah komplikasi pada ibu hamil. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas bidan dalam melaksanakan pelayanan antenatal di posyandu wilayah kerja puskesmas lemahabang kabupaten karawang provinsi jawa barat tahun 2013. menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survey deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh bidan yang bertugas di posyandu wilayah kerja lemahabang dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan data primer melalui observasi dengan menggunakan daftar tilik. data dianalisis secara univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 indikator kualitas pelayanan antenatal, masih banyak tindakantindakan yang dilaksanakan belum sesuai dengan standar, diantaranya adalah indikator penilaian tentang melengkapi riwayat medis hanya 15% bidan yang melakukan langkah tersebut. untuk penilaian tentang memberikan suplemen dan imunisasi hampir semua sudah dilakukan (83,7%) saran dari penelitian ini adalah bagi dinas kesehatan dan puskesmas meningkatkan bimbingan teknis dan pelatihan untuk meningkatkan mutu pelayanan, bagi bidan melaksanakan tugas sesuai SOP antenatal.

Regular antenatal visits and routine supervision of midwives and physician care during pregnancy is important to prevent complications in pregnant women. purpose of this study was to determine the quality of midwives in antenatal care in carrying out the work area clinic Lemahabang posyandu karawang district west Java province in 2013. using a quantitative approach with a descriptif-survey design. study population was all midwives working in posyandu Lemahabang region with a total sampling technique. This study uses primary data through observation using a checklist. Data were analyzed using univariate.
The results showed that of the 7 indicators of the quality of antenatal care, there are many actions that have not been implemented in accordance with the standards, which are an indicator of the complete medical history assessment only 15% of midwives who perform these steps. to provide supplements and assessment of immunization was carried out almost all (83.7%) at the suggestion of this research is to improve the health office and clinic technical guidance and training to improve the quality of services, to carry out duties in accordance SOP midwife antenatal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Kasiman
"Penelitian deskriptif kuantitatif dengan disain Cross Sectional Survey mengenai Studi Persepsi tentang Penyakit Kardiovaskular dan Upaya Pencegahannya pada karyawan XY, menggunakan konsep Health Belief Model, meneliti persepsi kerentanan (perceived susceptibility), persepsi keparahan (perceived severity), persepsi manfaat (perceived benefit), persepsi hambatan (perceived barrier) dan pengetahuan sebagai salah satu modifying factor. Rendahnya persepsi kerentanan karyawan dapat menjadi alasan ketidak aktifannya dalam berolahraga. Dari perhitungan statistik dengan korelasi spearman,terdapat korelasi yang bermakna antara persepsi hambatan dengan perilaku karyawan untuk berolahraga dengan p = 0.002 dan r = -0.297.

Quantitative descriptive study with cross-sectional survey design of the study and the Perception of the Cardiovascular Disease Prevention Efforts in XY employees, using the concept of Health belief model, examines perceived susceptibilit), perceived severity , perceived benefits ,perceived barriers and knowledge as a modifying factor. The low perception of susceptibility of employees can be a reason for the lack of exercise ( Physical Inactive ). Of statistical calculations with Spearman correlation, there is a significant correlation between perceived barrier to exercise behavior of employees with p = 0.002 and r = -0297."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Sudradjat
"ABSTRAK
HIV/AIDS telah menjadi pandemik dan masalah besar di hampir seluruh dunia, termasuk di Indonesia karena selain menular dan fatal juga belum ditemukan obat maupun vaksinnya. Penularannya antara lain dapat terjadi dari pasien kepada petugas rumah sakit, seperti kepada petugas pelayanan perinatal. Ini mungkin terjadi karena pada saat ini proporsi wanita yang terkena HIV/AIDS semakin meningkat dan bila hamil kebanyakan mereka memilih untuk melanjutkan kehamilannya. Oleh karena itu, petugas pelayanan perinatal, khususnya yang bekerja di rumah sakit pendidikan dan rujukan harus siap mengantisipasi kemungkinan menerima ibu dengan infeksi HIV/AIDS yang memerlukan pelayanan perinatal.
Walaupun menular, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah secara mudah dengan menerapkan tindakan pencegahan (universal precautions). Namun demikian, dari penelitian-penelitian di luar negeri terungkap bahwa tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS di kalangan petugas rumah sakit masih kurang baik. Menurut Para ahli ilmu perilaku (kesehatan), terwujud tidaknya suatu tindakan pencegahan seseorang di antaranya dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap orang itu terhadap penyakit atau terhadap tindakan pencegahannya. Berdasarkan hal di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi sampai sejauhmana pengetahuan dan sikap terhadap penyakit HIV/AIDS serta tindakan pencegahan risiko tertularnya di kalangan petugas pelayanan perinatal di lima rumah sakit pendidikan dan rujukan di Indonesia serta untuk mengidentifikasi hubungan di antara ketiganya.
Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional survey yang bersifat deskripsi dan analitik. Besar sampel 330 orang, terdiri dari dokter ahli kebidanan dan dokter ahli anak, para residennya serta bidan/perawat dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Soetomo Surabaya, RS Sanglah Denpasar, RS Dadi Ujungpandang dan RS Pirngadi Medan.
Dari penelitian ini terungkap bahwa pengetahuan HIV/ AIDS mereka berada pada tingkat sedang, sikap terhadap penyakit HIV/AIDS berada pada tingkat lebih baik dan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS pada tingkat jelek.
Selanjutnya dari uji Goodman and Kruskal's Coefficient of Ordinal Association terbukti bahwa:
1. Antara pengetahuan HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS tidak ada hubungan yang positif.
2. Antara pengetahuan HIV/AIDS dengan sikap terhadap penyakit HIV/AIDS ada hubungan yang positif hanya pada petugas pelayanan perinatal yang berpendidikan perawat/bidan, yang bekerja di rumah sakit tipe B, yang sudah bekerja 11 s/d 34 tahun, dan yang berumur antara 20 s/d 49 tahun.
3. Antara sikap terhadap penyakit HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS tidak ada hubungan yang positif.
Hasil di atas, menunjukkan adanya faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap jeleknya tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS di kalangan petugas pelayanan perinatal. Faktor-faktor tersebut mungkin dapat berupa kurangnya motivasi di kalangan mereka untuk menerapkan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS, kurangnya supervisi atau sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, untuk mencegah risiko tertular HIV/AIDS di kalangan petugas pelayanan perinatal disarankan adanya penyebaran informasi, terutama yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menerapkan "universal precautions" selain supervisi yang teratur dan penyediaan sarana dan prasarana yang terkait dengan pelaksanaan universal ini.
Di samping itu perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat mengungkap faktor-faktor yang bertanggung jawab atas jeleknya kualitas tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS ini sehingga intervensinya akan lebih tepat.

ABSTRACT
HIV/AIDS disease becomes a pandemic and global concern(s) all over the world, including in Indonesia. It is not only a communicable but also currently a fatal disease. Its transmission can take place both outside and inside the hospital settings. The transmission has been reported from patient to patient, patient to hospital workers but rarely from hospital worker to patient.
The proportion of women contracting HIV/AIDS is in-creasing rapidly and it was reported when they are pregnant, most of them choose to complete their pregnancies. There-fore, the perinatal health care providers particularly those who work in the teaching and referral hospitals have a greater risk of contracting the dangerous epidemic.
Based on the above considerations, this study was conducted with the aim to obtain information concerning HIV/AIDS-related knowledge, attitudes towards HIV/AIDS disease and preventive actions to reduce the risk of contracting HIV/AIDS among the perinatal health care providers in five teaching and referral hospitals in Indonesia.
This study was cross section ally done and took samples of 330 perinatal health care providers, consisting of obstetricians, pediatricians and their residents as well as midwives/nurses from Cipto Mangunkusumo (Jakarta), Soetomo (Surabaya), Sanglah (Denpasar), Dadi (Ujungpandang) and Pirngadi General Hospitals (Medan).
The results of this study indicate that HIV/AIDS -related knowledge and attitudes towards HIV/AIDS among the perinatal health care providers were fairly good. However, their preventive actions to reduce the risk of contracting HIV infection/AIDS were unfavorable.
The Gamma statistical test shows the following:
1. There was no positive correlation between the HIV/AIDS related knowledge and the preventive actions to reduce the risk of contracting HIV/AIDS.
2. A positive correlation was observed between the HIV/AIDS-related knowledge and the attitudes towards HIV/AIDS disease among the perinatal health care providers who had each of the following characteristics:
a. Those who worked at the type B hospitals
b. Those who were between 20 to 49 years of age
Those who had nursing/midwifery educational background
Those who had 11 to 34 years of working experience.
3. Furthermore, among them, there was no positive correction between the attitudes and the preventive actions to reduce the risk of contracting HIV/AIDS.
It was suggested that the noncompliance in preventing the risk of contracting the disease was associated with other factors which were not included in this study such as lack of motivation, quality of supervision and shortage of medical supplies.
Recommendations are made to reduce the risk of contracting HIV/AIDS disease among the perinatal health care providers. Adoption of policy concerning universal precautions is of utmost importance. Dissemination of correct information especially among midwives/nurses responsible for perinatal health care is urgently needed. In addition, total quality management of infection in the hospital setting is required besides improving supervision and the insuring availability of medical supplies such as surgical gloves, water-resistant aprons/gowns, masks, face/ eye shields, disposable syringes and puncture-resistant containers.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Yulistika Handayani
"Perilaku Hidup bersih dan sehat rumah tangga pada tahun 2010 di Indonesia masih rendah. Tatanan keluarga seharusnya menjadi tempat penanaman perilaku dan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kelurahan Cisalak Pasar Kota Depok. Metode penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 105. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosional, instrumental, informasional dan penghargaan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga, (p< 0,05). Analisis lebih lanjut dengan regresi logistik menunjukan bahwa hubungan instrumental paling dominan dalam penerapan PHBS keluarga. Dukungan intrumental perlu ditingkatkan dalam meningkatkan penerapan PHBS. Dukungan keluarga direkomendasikan untuk perawat komunitas dapat menfasilitasi dan memberikan dukungan keluarga untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS).

A clean and healthy behavior of households in Indonesia in 2010 is still low. Family structure should be a place of investment behavior and healthy living habits. Family support have predicted important role in living clean and healthy behaviors in household. The purpose of this study was exploring the relation between the family support and healthy behaviour ( PHBS) in Cisalak Pasar, Depok. The method applied was correlational descriptive design with cross sectional approach, the sample 105 housewives representing their family randomly selection. The data analiysis was conducted using chi square and logistic regression.
The result of analysis shows that there is a significant relation between the emotional, informational, instrumental, and appreciation support of the family and healthy behaviour in family, (p<0,05). A further analiysis proves that the instrumental support was the most important factor for clean and health behavior in family. In conclusion that, the instrumental support of the family members has an important role in improving health behavior in family. Family support As recommended to the community health nurse who responsibility to implement PHBS need to facilities and provide instrumental support to increase clear and healthy behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Arvianti
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan gaya hidup sehat mahasiswa S1 Peminatan Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2009. Karakteristik responden (jenis kelamin, umur, status pernikahan, pekerjaan, dan pendapatan), pengetahuan, dan sikap sebagai variabel bebas, dan gaya hidup sebagai variabel terikat. Dari ketujuh variabel bebas diatas, hanya status pernikahan yang memiliki hubungan bermakna dengan gaya hidup sehat dengan nilai P-value=0,047 dan nilai OR=4,143. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian ini menyarankan agar pihak kampus dan Dinas Kesehatan Kota Depok mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan gaya hidup sehat.

The topic of this research is relations of knowledge and atittude with healthy life style of bachelor degree students majoring health promotion at University Indonesia on 2009. Respondent characteristic (age, gender, marriage status, work, income), knowledge, and atittude as independent variables and healthy life style as dependent variable. From those independent variables only marriage status which has relation with healthy life style with P-value=0,047 and OR=4,413. This research is quantitative descriptitive with cross sectionals design. Result of this research suggest to university of Indonesia and Health Department Depok city, to make a policy involved of healthy life style.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>