Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197228 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rido Prama Eled
"Untuk Menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di suatu wilayah dengan efektif, maka dibutuhkan data tentang keberadaan vektor pembawanya.Oleh karena itu, perlu diadakannya penelitian tentang keberadaan vektor pembawa penyakit DBD di wilayah tersebut. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui keberadaan larva Aedes aegypti yang berada yang berada di dalam rumah di wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kelurahan Cempaka Putih Barat serta membandingkan keberadaan larva Aedes aegypti pada kedua wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional (potong lintang). Pengambilan data dilakukan pada hari Minggu, tanggal 28 Maret 2010 dengan memeriksa setiap container yang ada pada 100 rumah yang berada di wilayah RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan RW 03 Kelurahan Cempaka Putih Barat. Pemilihan 100 rumah tersebut dilakukan dengan metode simple random sampling. Hasilnya, terdapat 23 container positif berisi larva Aedes aegypti dari 223 container yang berada di dalam rumah yang ditemukan di wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan 15 container positif berisi larva Aedes aegypti dari 243 container yang ada di dalam rumah yang di temukan di wilayah Kelurahan Cempaka Putih Barat. Pada uji chi-square di dapatkan p=0,256. Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna keberadaan larva Aedes aegypti antara Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Reductionof disease Dengue Hemorrhagic Fever(DHF) in a region requires the presence of vector data. Therefore it is necessary to study the existence of dengue vector in the region. This study aims to determine the presence of Aedes aegypti larvae inside the house in Kelurahan Cempaka Putih Timur and Kelurahan Cempaka Putih Barat and comparing the presence of Aedes aegypti larvae in both regions. This study uses cross-sectional method. Data is collected on March 28, 2010 by checking every container that exist in each of the100 homes in the area of RW07 Kelurahan Cempaka Putih Timur and RW03 Kelurahan Cempaka Putih Barat. 100 houses were selected by simple random sampling method. The results,obtained 23 larvae ofAedes aegypti positive containersof 223containers inside the houses were foundin Kelurahan Cempaka Putih Timurarea and 15 larvae of Aedes aegypti positive containers of 243 containers in the houses are found in areas Kelurahan Cempaka Putih Barat. In the chi-square test p=0.256 in getting. Concluded that there was no significant difference in the presence of Aedes aegypti larvae between Cempaka Putih Village East and Village West Cempaka Putih."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andro Sesario
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menjadi masalah utama di Jakarta. Untuk melakukan pemberantasan vektor DBD, perlu diketahui keberadaan larva aedes aegypti kontainer luar rumah dalam suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kontainer luar rumah yang positif larva di kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat dalam upaya persiapan pemberantasan vektor DBD. Survei larva vektor DBD dilakukan pada tanggal 28 maret 2010 di kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat yang merupakan zona merah kasus DBD, pada 100 rumah dengan metode single larvae lalu diidentifikasi di laboratorium Parasitologi FKUI. Dari data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui perbedaan keberadaan larva pada kedua wilayah tersebut.
Dari 100 rumah pada masing-masing kelurahan didapatkan kontainer luar rumah positif larva di Cempaka Putih Timur sebesar 33 kontainer atau sekitar 24,8% dan di Cempaka Putih Barat 4 kontainer atau sekitar 6,67 %. Dari analisis menggunakan metode chi-square diperoleh perbedaan yang bermakna antara kontainer luar rumah positif larva di Kelurahan Cempaka Putih Barat dengan Cempaka Putih Timur(p =0,00). Disimpulkan bahwa keberadaan larva Ae.aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Barat lebih rendah dibandingkan di kelurahan Cempaka Putih Timur.

Dengue Hemorgic Fever (DHF) is the major problem in Jakarta. To control DHF vector, it’s necessary to find out the existance of Aedes aegypti larvae in outdoor container in a regions. The aim of this research is to determine the comparation of containing positive larva outdoor container at Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. DHF larvae survey was conducted in 28 March 2010 Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat district have been a red zone at 100 house using single larvae method and identifying the larvae by microscope.We used Chi-square test to analyze the data that’s collected from both districts.
From 100 house surveyed in both districts, there was 33 positive larvae outdoor containers or about 24,8% of total container found at Cempaka Putih Timur, and 4 positive larvae containers or about 6,67% of total container found at Cempaka Putih Barat. Based on chi-square analysis, it’s found that there’s significant difference in house index between Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts, with p count is 0,00. In Conclusion, the spreading of larvae in Cempaka Putih Timur district is wider than those in Cempaka Putih Barat district.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Satria Rahmaditya
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan nasional yang walau angka kematiannya menurun, namun belum teratasi secara sempurna. DKI Jakarta adalah salah satu provinsi dengan prevalensi DBD tinggi, yang memiliki 10 kelurahan zona merah DBD dari total 44 kelurahan, diantaranya kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Untuk membantu program pemberantasan larva Ae.aegypti dan penyakit DBD, peneliti melakukan survei entomologi untuk mendapatkan data dasar mengenaikeberadaan Ae. aegypti di Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Penelitian menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan di 100 rumah pada tanggal 28 Maret 2010 di RW 07 Cempaka Putih Timur dan RW 03 Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Data diambil dengan single-larvae method, kemudian larva diidentifikasi di laboratorium Parasitologi FKUI serta dianalisis dengan uji Chi-square.Penelitian menunjukkan keberadaan larva Ae.aegypti pada TPA lebih banyak di Cempaka Putih Timur (23 positif larva Ae. aegypti dari 196 TPA) daripada Cempaka Putih Barat (16 positif dari 231 TPA). namun uji Chi-square terhadap perbandingan jumlah total TPA menghasilkan nilai p = 0,094, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna. Selain itu, diteliti pula jenis permukaan TPA, salah satu faktor fisik yang memengaruhi keberadaan larva di TPA, dimana uji Chi-square menunjukkan perbedaan bermakna dari variabel tersebut (p = 0,0002). Dari penelitian tersebut, untuk kelurahan Cempaka Putih Timur didapatkan House Index (HI) 38,00%, Container Index (CI) 15,73%, dan Breteau Index (BI) 56. Sedangkan penelitian di Cempaka Putih Barat diperoleh HI 17,00%, CI 5,96%, dan BI 18. Disimpulkan bahwa keberadaan larva Ae. aegypti pada TPA di Cempaka Putih Timur lebih tinggi daripada keberadaan di Cempaka Putih Barat, namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara keduanya. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa faktor fisik jenis permukaan TPA memiliki perbedaan bermakna di kedua kelurahan tersebut.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an national health problem in Indonesia, which remains uncompletely resolved until now, especially in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. Those areas are 2 of 44 red zone areas in Jakarta, one of the most DHF high prevalence cities in Indonesia. In order to help the Government’s DHF and Aedes aegypti’s larvae eradication program, researcher conducted a cross-sectional study to obtain basic entomological data from those areas to determine the existence of Aedes aegypti in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. This study conducted by obtaining data from 100 houses in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat on March 28th 2010. The data was collected using the single larvae method, then the larvaes identified in FKUI parasitology laboratory and the data analyzed by Chi-square test. From 100 houses observed in Cempaka Putih Timur and 100 from Cempaka Putih Barat, data obtained shows the existence of Aedes aegypti larvae was higher in Cempaka Putih Timur (23 positive in 196 total found) than Cempaka Putih Barat (16 positive in 231), means the existence is slightly higher in Cempaka Putih Timur although the Chi-square test showed that there was no significant difference of larvae’s existence (p = 0,094; p > 0,05). Another variable tested -the surface of container- shows there was significant difference between rough container surface and the smooth one (p = 0,0002)between those two areas. From this research, obtained the value of House Index (HI) of Cempaka Putih TImur was 38.00%, Container Index (CI) was 15,73%, and the Bruteau Index (BI) was 56. Whereas in Cempaka Putih Barat, the value of HI was 17,00%, CI 5,96%, and BI was 18. Although the data obtained shows that the existence was higher in Cempaka Putih Timur, there was no significant difference."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardian Gunardi
"Salah satu upaya untuk memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan cara memberantas vektor, yaitu Aedes aegypti. Pemberantasan vektor dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya secara biologis seperti dengan menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bti dalam memberantas Aedes di tempat penampungan air (TPA). Rancangan penelitian ini bersifat kwasi-eksperimental. Data diambil dua kali dengan single larval method untuk membandingkan keberadaan larva sebelum dan sesudah aplikasi Bti, yaitu tanggal 28 Maret dan 25 April 2010.
Hasil menunjukkan, sebelum aplikasi Bti, keberadaan larva Aedes dalam TPA di Kelurahan Cempaka Putih Timur lebih tinggi secara bermakna (p = 0,01) dibandingkan di Cempaka Putih Barat. Sesudah aplikasi bti, keberadaan larva di TPA Kelurahan Cempaka Putih Barat tidak berubah, sedangkan di Cempaka Putih Timur, keberadaan larva menurun secara bermakna. Meskipun demikian, penurunan tersebut bukan disebabkan oleh Bti karena keberadaan larva di container yang mendapat Bti tidak menurun secara bermakna. Penurunan keberadaan larva disebabkan oleh penurunan larva di drum, ember, dan TPA lain yang tidak permanen. Disimpulkan bahwa Bti bentuk larutan tidak efektif dalam menurunkan keberadaan larva Aedes di TPA.

A way to exterminate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is to erradicate the vector of the disease itself, Aedes aegypti. Vector erradication could be done in several ways, one of them is with Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The objective of this research was to know the influence of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) in erradicating Aedes in water containers. This research used quasi-experimental design. Data was collected two times with single larval method, at March 28 and April 25 2010, to compare the existence of Aedes before and after application of Bti in Cempaka Putih Barat and Cempaka Putih Timur.
The result showed that the existence of Aedes larvae before Bti application in water containers at Cempaka Putih Timur, was significantly higher (p = 0,01) than at Cempaka Putih Barat. After Bti application, the existence of Aedes larvae in containers at Cempaka Putih Barat did not change, while there was a reduction of Aedes larvae existence at Cempaka Putih Timur. However, the reduction was not caused by Bti application, because the existance of Aedes larva in the containers which had been given Bti were not reduced significantly. The reduction was significant in other non-permanent containers. It was concluded that Bti solution was not effective in reducing the existence of Aedes larvae in water containers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kumayah
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih endemis di Indonesia, khususnya di Jakarta, termasuk Kelurahan Rawasari dan Cempaka Putih Barat. Salah satu faktor yang memengaruhi tingginya angka kejadian DBD adalah keberadaan container di dalam rumah. Container dalam rumah cenderung menjadi tempat perkembangbiakan vektor DBD yang ideal. Oleh karena itu, untuk mengurangi angka kejadiannya, perlu diupayakan pemutusan rantai vektor DBD yang didahului dengan survei entomologi terkait keberadaan larva di container dalam rumah. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 200 rumah, 100 dari Kelurahan Cempaka Putih Barat dan 100 dari Kelurahan Rawasari. Penelitian dilakukan pada 28 Maret 2010. Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah single larval method dan data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil uji Chi-square menunjukkan p=0,950 yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara container di kedua wilayah. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asal container dengan keberadaan larva.

Dengue Haemorraghic Fever (DHF) is one of endemic diseases in Indonesia, especially in Jakarta including Rawasari and Cempaka Putih Barat villages. One of factors that affect the level of DHF is indoor container existence. Those containers are the ideal places to larval breeding. Entomological survey must be done to cut the chain of DHF vector breeding for decreasing numbers of DHF diseases. The research used analytic description with cross-sectional design and using the total of 200 houses which 100 houses in each village. This research was done at randomly on March 28th 2010. The researcher used single larval method to take the samples and analyzed by Chi-square test. The results showed that there are no signigficance between indoor container and larval existences (p=0,950). In conclusion, there is no relation between indoor container and larval existence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adiba Karlen
"Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Jakarta antara lain Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat yang merupakan zona merah. Untuk melakukan pengendalian vektor DBD, perlu diketahui penyebaran dan kepadatan vektor dalam suatu wilayah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan House Index, yang merupakan ukuran penyebaran vektor pada wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat dalam upaya persiapan pengendalian vektor penyakit DBD.
Survei larva vektor DBD pada tanggal 28 maret 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat yang merupakan zona merah kasus DBD. Pengambilan data dilakukan pada 100 rumah dengan metode single larvae, yaitu mengambil satu larva di tiap container lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Setelah itu, diidentifikasi rumah yang positif larva dan rumah yang negatif larva di kedua kelurahan tersebut. Dari data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan uji chi square untuk mengetahui perbedaan penyebaran larva pada kedua wilayah.
Dari 100 rumah yang diteliti pada masing-masing kelurahan, didapatkan house index di Kelurahan Cempaka Putih Timur sebesar 38 % dan di Kelurahan Cempaka Putih Barat 17 %. Tingkat penyebaran larva di kedua wilayah ini tergolong tinggi karena nilai house index > 10 %. Dari analisis menggunakan metode chi-square ditemukan perbedaan house index yang bermakna antara Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat, dengan nilai p sebesar 0,003. Kesimpulannya, penyebaran larva Aedes aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Timur lebih luas daripada Kelurahan Cempaka Putih Barat

Dengue Hemoragic Fever (DHF) is a disease that cause public healt problem in Jakarta including Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts that have become red zone. To control DHF vector, it’s necessary to determine the distribution and density of the vector in the regions. The aim of this research is to determine the comparation of house index which’s a parameter of vector distribution in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat for preparation of DHF vector control.
DHF larvae survey was conducted at 28 March 2010 in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts that have been a red zone. The data was collected from 100 houses using single larvae method, ie. collect one larvae from each container found, then identify the larvae by microscope. After that, identification is done for both districts to determine which houses the larvae-positive are and which houses the larvae-negative are. Chi square’s test is used to analyze the data that’s collected from both districts.
From 100 house surveyed in each district, the house index was 38% for Cempaka Putih Timur, and 17% for Cempaka Putih Barat. The distributions of larvae in the districts are considered high because the house index > 10%. Based on chi square’s analysis, it’s found that there’s significant difference in house index between Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts, with p count was 0,003. In conclusion, the distribution of Aedes aegypti larvae in Cempaka Putih Timur district was higher than those in Cempaka Putih Barat district.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jacky
"DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti. Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat, merupakan daerah administratif di Jakarta Pusat yang termasuk zona merah DBD pada bulan Maret 2009, sehingga diperlukan upaya pengendalian dan pemberantasan Ae.aegypti. Kepadatan dan distribusi Ae.aegypti dinilai dari container index, house index dan breteau index.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan distribusi Ae.aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat berdasarkan CI, HI dan BI. Penelitian menggunakan data primer yang diambil pada tanggal 28 Maret 2010. Penelitian ini berupa survei larva di 100 rumah RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan 100 rumah RW 03 Cempaka Putih Barat. Larva diambil dengan Single larva method dan di identifikasi di Laboratorium Parasitologi FKUI. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi square untuk mengetahui hubungan larva Ae.aegypti dengan wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat.
Dari survei 100 rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur didapatkan CI 15.73%, HI 38%, dan BI 56 serta ditemukan 56 container positif larva dari 356 container. Sedangkan di RW 03 Kelurahan Cempaka Putih Barat didapatkan CI 5.96%, HI 17%, dan BI 18 serta ditemukan 18 container positif larva dari 302 container. Pada uji chi square didapatkan p=0.000 (p<0.001) yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva Ae.aegypti dengan wilayah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa kepadatan dan distribusi Ae.aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Timur lebih tinggi dibandingkan Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that caused by viral infection and transmitted by Aedes aegypti. Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts are administrative territories in Central Jakarta which have been classified into red zone of DHF disease at March 2009, in this situation it requires immediate disease control and prevention. Ae.aegypti’s density and distribution can be determined by the value of container index (CI), house index (HI) and breteau index (BI).
The purpose of this research is to identify and calculate the density and distribution of Ae.aegypti in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts. The study used primary data which has been obtained previously at March 28th 2010. The study conducted larvae survey in 100 houses in RW 07 Cempaka Putih Timur and RW 03 Cempaka Putih Barat. The data was analyzed with chi square’s test to determine the association between the existence of Aedes aegypti’s larvae with Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts. From 100 surveyed houses in RW 07 Cempaka Putih Timur district, the CI value was 15.73%, the HI value was 38%, and the BI value was 56 and from all identified containers there were 56 containers larvae positive from total 356 containers.
From 100 surveyed houses in RW 03 Cempaka Putih Barat district, the CI value was 5.96%, the HI value was 17%, and the BI value was 18 and from all identified containers there were 18 containers larvae positive from total 302 containers. Chi square’s test revealed the p value of 0.000 (p < 0.001) which stated an association between the existence of Aedes aegypti’s larvae with Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat districts. The conclusion remarks that the larvae density and distribution in Cempaka Putih Timur district was higher than Cempaka Putih Barat district.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Srisawitri
"Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang memprihatinkan di Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki jumlah kasus DBD yang tinggi adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan cara memberantas vektor penyakitnya, yaitu nyamuk Aedes sp.. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dapat menghasilkan protein kristal yang spesifik beracun bila dicerna oleh larva nyamuk, terutama larva nyamuk Aedes sp.. Tidak jarang masyarakat melupakan container yang berada di luar rumah sehingga menjadi potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes sp.. Pada penelitian ini dilakukan survei untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada container yang berada di luar rumah setelah mendapat Bti.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik. Pengambilan data dilakukan di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat pada tanggal 25 April 2010. RW 03 tidak mendapat Bti sebelumnya dan RW 07 telah mendapat Bti sebelumnya. Survei dilakukan di 100 rumah di masing-masing RW dengan metode single larva method. Di RW 03 didapatkan nilai HI 17%, CI 7,28%, dan BI 22, sedangkan di RW 07 diperoleh nilai HI 11%, CI 4,86%, dan BI 12. Di RW 03 ditemukan 4 container yang positif larva Aedes sp. dan 56 container yang negatif, sedangkan di RW 07 ditemukan 2 container yang positif dan 29 container yang negatif.
Pada uji kemaknaan Fischer Exact Test yang dilakukan pada data jumlah container tersebut didapatkan nilai p=1,000 sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hal ini diperkirakan terjadi karena alasan-alasan: tidak diberikannya Bti sebelum survei pada container non-TPA, kurang efektifnya Bti formulasi cair yang digunakan, dan kurangnya perhatian warga terhadap keadaan container yang terletak di luar rumah.

Until this moment, dengue haemorrhagic fever (DHF) disease is still a concerned health problem in Indonesia. One of the regions in Jakarta which is known to have high DHF case rate is Kelurahan Cempaka Putih Barat. DHF prevention can be done by removing the vector of the disease, Aedes sp. mosquito. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) can produce a spesific protein crystal which will be spesifically poisonous if it is digested by mosquito larva, especially Aedes sp. larva. People often forget about outside house containers. Because of this, these containers become potential as brood places of Aedes sp. mosquito. In this research, a survey is held to know about the presence of Aedes sp. larva in outside house containers after getting Bti.
This research uses analitical crosssectional design. The data was taken in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat on April 25th, 2010. RW 03 didn’t get Bti before while RW 07 did. The survey was held in 100 houses of each RW, using single larva method. In RW 03, HI score 17 %, CI score 7,28%, and BI score 22 were obtained, whereas in RW 07 the scores were 11%, 4,86%, and 12. In RW 03 there were 4 larva-positive containers and 56 larva-negative containers which were found, while in RW 07 there were 2 positive containers and 29 negative ones.
The Fischer Exact Test which was held on the container data showed the p score=1,000 which conclude that there wasn't any significant difference. This is expected to happen because Bti wasn’t given to non-TPA containers, Bti used was in liquid formulation which is less effective, and the people pay less attention to the condition of their outside house containers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Mardiah
"Kasus Demam Berdarah Dengue DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia salah satunya yaitu Jakarta Cempaka Putih merupakan salah satu zona merah kasus DBD yang terdapat di Jakarta Pusat Vektor penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes sp dengan tempat perkembangbiakan terseringnya yaitu kontainer dalam rumah Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional melalui survey larva secara single larval method terhadap kontainer dalam rumah di dua RW Kelurahan Cempaka Putih Barat dengan karakteristik pemukiman yang berbeda RW 03 memiliki karakteristik pemukiman menengah ke atas dengan jarak antar rumah yang cukup jauh dan RW 07 dengan karakter pemukiman menengah ke bawah dan jarak antar rumah yang dekat
Hasil penelitian menunjukkan jumlah kontainer dalam rumah pada RW 03 242 kontainer lebih banyak dari RW 07 199 kontainer dengan jenis kontainer terbanyak yaitu bak mandi di kedua RW tersebut Begitu juga dengan jumlah kontainer dalam rumah positif larva pada RW 03 delapan belas kontainer lebih banyak dari RW 07 empat belas kontainer dengan jenis kontainer dalam rumah positif larva terbanyak juga bak mandi Hasil uji kemaknaan Chi square p 0 86 menunjukkan keberadaan larva Aedes sp antara kedua RW tersebut tidak memiliki perbedaan bermakna Ini menunjukkan bahwa keberadaan larva tidak berhubungan dengan karakteristik pemukiman kedua RW tersebut.

Dengue Hemorragic Fever DHF is still be one of the public health problem in Indonesia especially in Jakarta Cempaka Putih is one of the red zone of DHF in Central Jakarta DHF is a vector borne disease carried by Aedes sp mosquitos as the vector the most dominant breeding place of which is in indoor containers This research was using cross sectional method to identify the distribution of indoor containers and the existence of Aedes sp larvae in two regions in Kelurahan Cempaka Putih Barat which have different characteristic of settlement The characteristic of RW 03 is upper middle class settlement with distance between houses are far enough and RW 07 consists of lower middle class settlement with distance between houses are quite close
The result of this research showed indoor containers found in RW 03 242 containers more than RW 07 199 containers with bathtub as the most frequent types of containers Also the indoor containers with positive larvae larvae were found in RW 03 eighteen containers more than in RW 07 fourteen containers with bathtub as the most frequent types of containers with positive larvae In conclusion based on the results of statistical tests p 0 86 the existence of Aedes sp larvae in indoor containers in the two regions is not significantly different It means that the existence of larvae was not related to the characteristics of the two regions
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamdan Yuwaafii
"Saat ini pemberantasan vektor di tekankan pada pemberantasan biologis antara lain menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) untuk menghindari efek samping larvasida. Penggunaan Bti dalam memberantas vektor demam berdarah dengue (DBD), yaitu Ae. aegypti, masih dalam tahap laboratorium sehingga penelitian mengenai efektivitas Bti di lapangan perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Bti dalam pemberantasan Ae. aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Barat, sebagai salah satu kelurahan dengan insidens DBD yang tinggi.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan single-larval method. Data diambil pada tanggal 28 Maret dan 25 April 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa house index (HI) menurun dari 19% menjadi 10%, container index (CI) menurun dari 10,32% menjadi 4,37%, breteau index (BI) menurun dari 26 menjadi 11. Berdasarkan uji McNemar diketahui bahwa penurunan tersebut bermakna, namun tidak dapat dikatakan bahwa Bti efektif memberantas Ae. aegypti, karena tidak semua container mendapatkan Bti. Jumlah container positif dari seluruh container yang mendapatkan Bti mengalami penurunan setelah pemberian Bti namun tidak bermakna. Disimpulkan bahwa Bti tidak efektif dalam memberantas Ae. aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Nowadays, vector control is emphasized to biological agent like Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) to avoid negative effect of insecticide. The using of Bti to control dengue hemorrhagic fever's (DHF) vector, Ae. aegypti, has only been conducted in laboratorium, so further research on the effectiveness of Bti to control Ae. aegypti in the domestic environment is needed. The aim of this study was to test the effectiveness of Bti in controlling Ae. aegypti in Kelurahan Cempaka Putih Barat, one of the district with highest DHF incidence in Jakarta.
This method of this is experimental design using single-larval method. The data was collected on March 28th 2010 and April 25th 2010. The result showed that house index (HI) decreased from 19% to 10%, container index (CI) decreased from 10,32% to 4,37%, and breteau index (BI) decreased from 26 to 11. According to the McNemar test, this result was stastically significant, but it does not show that Bti is effective in controlling Ae. aegypti because there are some containers that did not get Bti. The number of positif containers from all containers that got Bti slightly decreased after treatment, but it is not significant. In conclusion, Bti is not effective in controlling Ae. aegypti in Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>