Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Faradinna
"Sewa Guna Usaha dan Pembiayaan Konsumen merupakan perjanjian yang timbul dalam praktek dimana berdasarkan Pasal 1319 KUH Perdata perlu juga tunduk pada asas-asas dan ketentuan hukum yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Sewa Guna Usaha dan Pembiayaan Konsumen merupakan samasama jenis pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan, namun terdapat perbedaan diantara kedua jenis pembiayaan tersebut. Perbedaan mendasar antara sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen terletak pada hak milik atas objek barang, adanya hak opsi pada Sewa Guna Usaha jenis Financial lease, penentuan nilai sisa atau residu objek barang pada Financial lease, dan adanya pembebanan dengan jaminan fidusia dalam pembiayaan konsumen. Terkait dengan pembebanan jaminan fidusia pada kegiatan pembiayaan konsumen maka perlu diperhatikan ketentuan dalam UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 130/PMK.010/2012 tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Dengan Pembebanan Jaminan Fidusia. Dengan menggunakan contoh perjanjian pembiayaan konsumen kendaraan bermotor di PT. BCA Finance tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui bagaimana seharusnya proses eksekusi pada objek barang yang dibebankan dengan jaminan fidusia dan bagaimana akibat hukum dari keberlakuan PMK yang dikeluarkan Oktober 2012 tersebut.

Leasing and Consumer Finance is an agreement raised in practically where based on Article 1319 KUH Perdata should follow to the regulation placed in KUH Perdata. Leasing and Consumer finance is a financing did by finance company; however there is a difference between those financing types. The basis difference between leasing and consumer finance basically located on the ownerships of goods as a financing objects, optional right on leasing (for Financial lease), and balance value of goods as a financial lease objects, and fiducia guarantee for consumer finance. Regarding to fiducia imposition on consumer finance, need to be attention pn UU No. 42 tahun 1999 about Fiducia guarantee and Ministry of Finance regulation (PMK) Number 130/PMK.010/2012 about Fiducia Registration on Consumer Finance Corporation. By using the example of consumer finance agreement for passenger vehicles at PT BCA Finance, this paper was proposed to analysis the correct execution process on goods object impositioned with Fiducia and the legal effect of PMK regulation issued on October 2012."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S52612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Troelstrup, Arch W.
New York, N.Y. : McGraw-Hill , 1978
640.973 TRO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This Second Edition of the authoritative resource summarizes the state of consumer finance research across disciplines for expert findings on--and strategies for enhancing--consumers economic health. New and revised chapters offer current research insights into familiar concepts (retirement saving, bankruptcy, marriage and finance) as well as the latest findings in emerging areas, including healthcare costs, online shopping, financial therapy, and the neuroscience behind buyer behavior. The expanded coverage also reviews economic challenges of diverse populations such as ethnic groups, youth, older adults, and entrepreneurs, reflecting the ubiquity of monetary issues and concerns. Underlying all chapters is the increasing importance of financial literacy training and other large-scale interventions in an era of economic transition.
Among the topics covered:
- Consumer financial capability and well-being.
- Advancing financial literacy education using a framework for evaluation.
- Financial coaching: defining an emerging field.
- Consumer finance of low-income families.
- Financial parenting: promoting financial self-reliance of young consumers.
- Financial sustainability and personal finance education. "
Switzerland: Springer International Publishing, 2016
e20509993
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Pramono
"Pembiayaan konsumen merupakan salah satu dari jenis-jenis pembiayaan yang diatur didalam Permenkeu No.84/PMK.012/2006 tentang pembiayaan, dimana kegiatan pembiayaan dilakukan dalam bentuk penyediaan dana untuk pembelian barang kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui pengaturan perjanjian pembiayaan konsumen didalam KUHPerdata dan Permenkeu No.84/PMK.012/2006 dengan memakai contoh perjanjian pembiayaan konsumen pada PT HD Finance dan untuk mengetahui perbedaannya dengan pembiayaan lainnya yaitu kegiatan sewa guna usaha (leasing).
Penulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dan dilihat dari sifatnya, maka penulisan ini bersifat deskriptif. Dari penulisan ini dapat diambil kesimpulan bahwa KUHPerdata tidak mengatur mengenai pembiayaan konsumen, akan tetapi berdasarkan pasal 1319 KUHPerdata maka peraturan-peraturan umum didalam Bab I sampai dengan Bab IV KUHPerdata berlaku terhadap perjanjian pembiayaan konsumen, seperti pasal 1320 dan pasal 1338 KUHPerdata, dan Permenkeu No.84/PMK.012/2006 hanya mengatur ketentuan-ketentuan yang bersifat umum saja. Perbedaan paling mendasar antara pembiayaan konsumen dan leasing terletak pada hak milik atas objek barang, hak opsi yang dimiliki oleh financial lease, dan penentuan nilai sisa atau residu objek barang yang ditentukan oleh para pihak dalam financial lease.

Funding of the consumer was one of the funding kinds that were arranged in Permenkeu No.84/PMK.012/2006 about funding, where the funding activity was carried out in the form of the provisions of the fund for the purchase of the requirement thing for the consumer by payment in a manner the installment. The aim of this writing to know the regulation of the consumer of the funding agreement inside KUHPerdata and Permenkeu No.84/PMK.012/2006 by using the example of the funding agreement of the consumer to PT HD Finance and to know his difference by other funding that is the leasing activity of efforts (leasing).
This writing used the method of the bibliography research, and was seen from his characteristics, then this writing was descriptive. From this writing could be taken by the conclusion that KUHPerdata did not arrange about funding of the consumer, but was based on the article 1319 KUHPerdata then the public's regulations in the I Chapter to the Chapter of IV KUHPerdata were valid towards the funding agreement of the consumer, like the article 1320 and the article 1338 KUHPerdata, and Permenkeu No.84/PMK.012/2006 only arranged the provisions that were general then. The difference was most basic between funding of the consumer and leasing was located in proprietary rights on the object of the thing, the option right that was owned by financial lease, and the determitationof the residual value or the object residue of the thing that was determined by the sides in financial lease.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S21515
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Nur Ayu Dana Pradipta
"Risiko kredit yang terburuk adalah saat terjadinya default atau gagal bayar oleh debitur. Salah satu mitigasi awal terjadinya risiko default dilakukan melakukan penyaringan kualitas nasabah yang baik sebelum memberikan kredit. Scoring merupakan salah satu cara yang efisien dalam memberikan gambaran potensi default nasabah pembiayaan konsumen. Scoring yang umum dilakukan untuk kredit konsumsi pada lembaga keuangan saat ini hanya menggunakan variabel aplikasi kredit yang bersifat statis, sementara risiko terjadinya default dapat berubah seiring dengan waktu atau bersifat dinamis. Penelitian dilakukan untuk menguji penggunaan model dinamis dengan variabel aplikasi dan variabel perilaku nasabah kredit pembiayaan konsumen dengan tujuan memberikan gambaran probabilitas terjadinya default dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini membangun model dinamis dengan pendekatan survival analysis dan menggunakan rasio loglikelihood untuk menilai goodness of fit. Model dinamis yang dihasilkan menunjukkan nilai hazard ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan model dengan variabel statis (variabel aplikasi).

Default or repayment failure is the worst scenario in credit risk. One of the early default mitigation is by implementing best customer screening selection before giving credi, such as scoring. Many scoring method that been used by financial company nowadays only pointed in application variable data which is static for the time data was taken, but the default risk itself is changing over time or dynamic. The study was conducted to test the use of dynamic models with variable applications and customer behavior variables on consumer financing with the goal of providing an overview of probability of default within a specified time period. This research try to builds a dynamic model with survival analysis approach and use loglikelihood ratio to assess the goodness of fit. The result show that dynamic model have a higher hazard ratio compared to a model with a static variable (application variable)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Brigitta
"Seiring dengan pertumbuhan perekonomian di Indonesia, hadirnya lembaga pembiayaan ini mempunyai peranan yang cukup kuat untuk menunjang lajunya perekonomian tersebut dan dinilai sangat menguntungkan bagi para nasabah (debitur) yang kekurangan modal baik itu untuk kegiatan usahanya maupun untuk kepentingan pribadinya. PT. Subentra Finance adalah suatu lembaga pembiayaan yang terletak di Jl. H. Samanhudi no . 9, Jakarta, yang mana sesuai dengan izin usahanya yang tercatat adalah sebagai lembaga yang menyediakan layanan jasa pembiayaan konsumen, karena sesuai dengan apa yang tertera pada peraturan Menteri Keuangan no.1 251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tatacara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, bahwa ada empat jenis usaha Lembaga Pembiayaan, yang di ketegorikan menurut jenis perjanjiannya, yaitu : Anjak piutang, Sewa Guna Usaha, layanan Credit Card dan Pembiayaan Konsumen, di mana dengan hadirnya perusahaan ini membawa dampak kemudahan bagi para debitur/masya kat yang dalam hal ini disebut sebagai nasabah, misalnya dalam hal untuk melanjutkan usahanya tetapi kekurangan dana. Dengan dipaparkannya segala sesuatu mengenai perjanjian pembiayaan konsumen dalam teori maupun prakteknya ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui bahwa dalam hal pembiayan konsumen ini ada juga kendala-kendala yang dialami oleh suatu lembaga pembiayaan ini yang timbul akibat kenakalan pihak nasabah (debitur), karena dari segi prakteknya, pemberian pembiayaan konsumen ini mengandung resiko tinggi bagi pihak perusahaan pemberi biaya tersebut. Karena dalam hal ini pemberian jaminan oleh nasabah atas pembiayaan tersebut adalah dengan fidusia. Selanjutnya juga dijelaskan hal-hal yang dilakukan oleh PT. Subentra Finance dalam menangani permasalahan tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S21017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Lusiana Dewi
"Penelitian ini bertujuan menjelaskan mengenai pengaruh dari personal financial literacy terhadap personal financial behavior. Indikator personalfinancial literacy yang digunakan menurut Lusardi dan Mitchell, yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu numeracy, inflation, dan risk diversification. Sedangkan indikator personal financial behavior menggunakan alat ukur Brent A. Marsh. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif perguruan tinggi negeri di bawah wilayah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, khususnya daerah Jakarta, Bogor, dan Depok. Analisis statistik regresi linear sederhana menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari personal financial literacy terhadap personal financial behavior, sehingga ditolak dan diterima, artinya semakin tinggi tingkat personal financial literacy maka akan semakin baik pula personal financial behavior. Dengan demikian, mahasiswa perlu meningkatkan personal financial literacy agar memiliki personal financial behavior semakin baik.

This research explains the effect of personal financial literacy on personal financial behavior. Personal financial literacy indicator used by Lusardi and Mitchell, which consists of three dimensions, numeracy, inflation, and risk diversification. While the indicator personal financial behavior was developed from Brent A. Marsh`s. Respondents in this study are active college students under the coordination area of the Ministry of Research, Technology and Higher Education, especially Jakarta, Bogor and Depok areas. Simple linear regression statistical analysis shows that personal financial literacy has a significant effect on personal financial behavior, so is rejected and accepted, which means, the higher level of personal financial literacy and personal financial behavior will also better. Therefore, college students need to improve their personal financial literacy in order to have a better personal financial behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penson, John B.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1982
332.024 PEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Richards, R. Malcolm
Glenview, Illinois : Scott, Foresman, 1984
332.024 RIC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Unger, Maurice A.
Boston: Allyn and Bacon, 1969
332.024 UNG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>