Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jusung, Zoya Dianaesthika
"Sebagian besar tugas perkembangan dewasa muda adalah mencari pasangan dan menikah. Salah satu aspek yang penting di persiapkan adalah seksualitas. Seksualitas artinya adalah nilai, sikap dan perilaku indivu sehubungan dengan kepriaan dan kewanitaannya. Dewasa muda yang memperoleh informasi yang .benar mengenai seksualitas, dapat menjalani eksistensinya secara natural. Karena alasan tersebut penlis tertarik melakukan penelitian untuk melihat gambaran wawasan seksualitas dewasa muda saat ini, agar nantinya memudahkan pekerjaan psikolog klinis dalam melakukan konseling pranikah. Penelitian ini juga bertujuan memberikan gambaran pengetahuan mengenai seksualitas agar dapat dikembangkan menjadi pendidikan seks untuk dewasa muda.
Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif akan digunakan teknik interviu in depth.Interviu in depth merupakan instrumen penelitian yang netral dan empatis dalam proses dan cara pengumpulan datanya dalam penelitian kualitatif, khususnya pada penelitian dengan tema seksualitas sebaiknya peneliti memiliki kepekaan terhadap isu-isu seputar seksualitas dalam melakukan penelitian.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa wawasan seksualitas dewasa muda saat ini lebih pada seksualitas dalam arti sempit seperti senggama, genital,dan pornoografi. Pria sangat perduli térhadap performa seksual dan wanita lebih perduli pada bentuk tubuhnya. Dewasa muda memiliki kemauan melakukan komunikasi yang baik dalam hubungan seksualnya tetapi kurang pengetahuan mengenai kontrasepsi. Baik yang sudah melakukan hubuhgan seks pranikah ataupun belum kurang mengetahui bagaimana tubuh secara fisik,biologis dan psikologis bekerja dalam tahapan senggama. Padahal dengan mengerti tahapan senggama maka individu dapat memaksimalkan kualitas hubungan saksualnya. Harapan penulis penelitian ini dapat dikembangkan menjadi sebuah modul pendidikan seks untuk dewasa muda dan atau sebagai pendidikan seks untuk persiapan pernikahan juga untuk konseling pranikah."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana gambaran kebutuhan tentang konseling pranikah pada wanita dewasa muci untuk membentuk keluarga yang harmonis. Desain penelitian deskriptif sederhana, menggunakan metode pengambilan sampel stratifed random sampling. Responden adalah wanita yang berusia 18-25 tahun dengan besar samel penelitian adalah 74 responden. Analisa data yang dilakukan adalah analisa uji univariat dengan menggunakan rumus proporsi. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner berisi data demografi dan 21 pertanyan dari masing-masing subvariabel penelitian. Hasil penelitian menggambarkan kebutuhan konseling pranikah pada wanita dewasa muda untuk membentuk keluarga harmonis di Kelurahan Pondok Cina Kecamatan Beji Kota Depok relatif lebih rendah (38%) dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan di KUA kecamatan Koto Tangah Padang pada Januari 2009 (80%), tetapi relatif Iebih tinggi jika dibandingkan hasil pencatatan KUA kecamatan Beji Kota Depok tahun 2008 (21%)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5671
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmi Anindyojati
"Cinta terbagi ke dalam tiga komponen yakni intimacy, passion, dan commitment. Cinta merupakan aspek penting dalam suatu hubungan, baik pacaran ataupun pernikahan. Selain itu, kesiapan menikah merupakan variabel yang penting bagi keputusan untuk menikah dan merupakan prediktor yang signifikan untuk kepuasan pernikahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara cinta dan kesiapan menikah pada dewasa muda yang menjalani long-distance relationship. 52 orang dewasa muda menjadi partisipan dalam studi ini dengan mengisi kuesioner yang mengukur cinta dan kesiapan menikah. Cinta diukur menggunakan alat ukur Triangular of Love Scale berdasarkan teori cinta Sternberg yang terdiri dari 3 subscale yaitu intimacy, passion, dan commitment. Kesiapan menikah diukur dengan menggunakan Inventori Kesiapan Menikah. Adapun area-area kesiapan menikah yang diukur adalah komunikasi, keuangan, anak dan pengasuhan, pembagian peran suami-istri, latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar, agama, area minat dan pemanfaatan waktu luang. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan dan positif antara cinta dan kesiapan menikah pada dewasa muda yang menjalani long-distance relationship. Selain itu, melalui analisis tambahan ditemukan perbedaan mean kesiapan menikah yang signifikan berdasarkan bentuk komunikasi (telepon, instant messaging dan jejaring sosial) dan terdapat perbedaan mean commitment yang signifikan berdasarkan jenis kelamin.

Love is consisted of three components which are intimacy, passion and commitment. Love is a prominent aspect in a relationship, dating or marriage. Besides that, readiness for marriage is an important variable for decision to marry and also a significant predictor toward marital satisfaction. This research is conducted to examine the relationship between love and readiness for marriage in young adults who are having long-distance relationship. 52 young adults has participated in this research by taking questionnaire which measure love and readiness for marriage. Love is measured by Triangular of Love scale based on Sternberg theory of love which is consisted by three subscales, intimacy, passion, and commitment. Readiness for marriage is measured by Readiness for Marriage Inventory. The measured readiness of marriage area are communication, finance, child and parental care, a division of husband-wife role, the background of spouse and relation to big family, religion, interest and leisure time activity. The result of this research shows a significantly positive correlation between love and readiness for marriage in young adults who are having ling-distance relationship. An additional analysis finds a significant difference of mean in readiness for marriage based on communication forms (telephone, instant messaging, and social network) and a significant difference of mean commitment based on gender."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyandang tuna netra adalah orang yang mengalami gangguan dan kelainan dalam indera penglihatan.Kondisi ini menjadikan penyandang tuna netra,mengalami berbagai macam masalah ,baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan pribadi dan sosial termasuk dalam karier pekerjaannya
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Mayasari
"Iudividu pada masa dewasa muda tergerak untuk menjalin hubungan pemikahan (Mappiare, 1983). Pernikahan memiliki flmgsi sebagai bentuk kontrol sosial dan scbagai sarana pemuasan kebutuhan individu, séperti kebutuhan psikologis, seksual, memiliki anak, dan materi (Papalia, Olds, Feldman, 2001). Pemikahnn yang tidal: dapat memenuhi flmgsi-iixngsinya akan menyebabkan pasangan mengnlami konilik sehingga terjadi pemeraian. Salah satu faktor yang penting untuk menciptakan pernikahan yang berkualitas adalah kesiapan menikah (marriage readiness). Kesiapan menikah adalah kemampuan individu untuk menyandang peran barunya, yaitu sebagai suami atau isteri.
Dalam menuju jenjang pemikahan, ada beberapa cara yang dapat ditcmpuh. Salah satunya adalah melalui proses ta?a|-:gf Ta'aruf berasal dari bahasa Arab yang berarti perkenalan. Konteks ra ?an9"dalam penelitian ini adalah komunikasi timbal balik untuk saiing mengenal yang berkaitan dengan masalah pemikahan (Hidayat, 2002). Tidal: ada care.-cara pelaksanaan yang baku dalam ra?ang?f Pasangan dapat saling berhemu untuk berkenalan dengan didampingi orang yang dipercaya kedua belah pihak Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan berkenalan melalui media telekomunikasi, seperti telepon dan internet Setelah pasangan merasakan ada keooookan, perkenalan ini mungkin dilanjutkan dengan saling bertemu muka, tcntunya dengan didampingi oleh orang lain.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan observasi. Kuesioner yang digunakan adalah Modiiikasi Inventori Kesiapan Menikah (MIKIVI) ciptaan Wiryasti (2004) yang telah rnengalami revisi wks sehingga disebut MIKM-SIR MIKM-YR terdili dari 76 item pemyataan yang mengukur delapan domain.
Kamkieristik subjek yang dipilih adalah perempuan, berusia dewasa muda, sedang melakukan proses ra 'af-1412 dan akan menikah untuk pertama kalinya dalam jangka waktu 6 bulan ke depan. Penelitian dilakukan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas MIKM-TR, memperoleh gambaran mengenai kesiapan menikah pada perempuan yang melakukan proses ¢a?angf serta menggali lebih dalam mengenai kesiapan menikah mereka secara pribadi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
TA34115
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Mayasari
"Individu pada masa dewasa muda tergerak untuk menjalin hubungan pemikahan (Mappiare, 1983). Pernikahan memiliki flmgsi sebagai bentuk kontrol sosial dan scbagai sarana pemuasan kebutuhan individu, séperti kebutuhan psikologis, seksual, memiliki anak, dan materi (Papalia, Olds, Feldman, 2001). Pemikahnn yang tidal: dapat memenuhi flmgsi-iixngsinya akan menyebabkan pasangan mengnlami konilik sehingga terjadi pemeraian. Salah satu faktor yang penting untuk menciptakan pernikahan yang berkualitas adalah kesiapan menikah (marriage readiness). Kesiapan menikah adalah kemampuan individu untuk menyandang peran barunya, yaitu sebagai suami atau isteri.
Dalam menuju jenjang pemikahan, ada beberapa cara yang dapat ditcmpuh. Salah satunya adalah melalui proses ta?a|-:gf Ta'aruf berasal dari bahasa Arab yang berarti perkenalan. Konteks ra ?an9"dalam penelitian ini adalah komunikasi timbal balik untuk saiing mengenal yang berkaitan dengan masalah pemikahan (Hidayat, 2002). Tidal: ada care.-cara pelaksanaan yang baku dalam ra?ang?f Pasangan dapat saling berhemu untuk berkenalan dengan didampingi orang yang dipercaya kedua belah pihak Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan berkenalan melalui media telekomunikasi, seperti telepon dan internet Setelah pasangan merasakan ada keooookan, perkenalan ini mungkin dilanjutkan dengan saling bertemu muka, tcntunya dengan didampingi oleh orang lain.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan observasi. Kuesioner yang digunakan adalah Modiiikasi Inventori Kesiapan Menikah (MIKIVI) ciptaan Wiryasti (2004) yang telah rnengalami revisi wks sehingga disebut MIKM-SIR MIKM-YR terdili dari 76 item pemyataan yang mengukur delapan domain.
Kamkieristik subjek yang dipilih adalah perempuan, berusia dewasa muda, sedang melakukan proses ra 'af-1412 dan akan menikah untuk pertama kalinya dalam jangka waktu 6 bulan ke depan. Penelitian dilakukan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas MIKM-TR, memperoleh gambaran mengenai kesiapan menikah pada perempuan yang melakukan proses ¢a?angf serta menggali lebih dalam mengenai kesiapan menikah mereka secara pribadi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
TA38481
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Nasib
Yogyakarta: Kanisius, 2013
158.3 SEM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Haryani
"Penyuluhan kesehatan merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan, namun belum diketahui cara mana yang bermanfaat untuk perawatan hipertensi usia dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyuluhan kesehatan langsung dan melalui media massa dengan perawatan hipertensi pada usia dewasa. Penelitian ini menggunakan desain cross cestional. Sampel 122 usia dewasa dengan total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan kesehatan langsung dan melalui media massa berhubungan secara bermakna dengan perawatan hipertensi pada usia dewasa dan penyuluhan kesehatan melalui media cetak merupakan faktor dominan pada perawatan hipertensi. Penelitian ini direkomendasikan untuk dilakukannya penyuluhan kesehatan secara berkala melalui selebaran, majalah dan poster.

Health counseling is a means of conveying health information to public. However, it is not yet identified which method of counseling is beneficial for the treatment of hypertension in adult. This study aims to determine the relations of direct and mass media health counseling with hypertension treatment in adult. This study used cross cestional design. The sample included 122 adults using total sampling.
The results of the study show that direct and mass media health counseling are significantly associated with hypertension treatment in adult and that health counseling via printed media is a dominant factor in the treatment of hypertension. This research recommends for regular health counseling by means of leaflets, magazines and posters.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rajawali, 1991
305.23 BIM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>