Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulastri
"Penelitian ini merupakan studi kasus yang bersifat eksploratif, yang bertujuan untuk menggali informasi awal mengenai proses pengambilan keputusan dalam kondisi menyimpang di bagian produksi. Penelitian ini juga mencoba mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara karakteristik individu pengambil keputusan dan kondisi kerja dengan proses pengambilan keputusan.
Studi tentang pengambilan keputusan umumnya didasarkan pada pendekatan ekonomi yang memfokuskan pada bagaimana sebuah keputusan sebaiknya dibuat untuk memperoleh hasil yang optimum. Namun, dalam realitas, hal itu sulit tercapai karena proses pengambilan keputusan tidak berada dalam ruang vakum. Para ahli teori naturalistic decision making (NDM) menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan. Keterbatasan kognitif manusia dalam mengolah banyak informasi juga menyebabkan terjadinya berbagai kesalahan pengambilan keputusan. Perhatian terhadap kemampuan kognitif manusia menjadi semakin penting karena meningkatnya teknologi otomatis yang lebih menuntut penggunaan proses berpikir daripada tenaga fisik. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi tentang proses pengambilan keputusan dalam lingkungan industri dengan teknologi otomatis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan human factors untuk mengetahui bagaimana peralatan dan lingkungan kerja berhubungan dengan proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini, manusia dilihat sebagai komponen aktif yang berinteraksi dengan sistem untuk mengisi fungsi sistem tersebut. Karena pengambilan keputusan merupakan aspek kognitif, penelitian ini juga menggunakan kerangka analisa cognitive system engineering. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dianalisis sebagai komponen aktivitas yang dihubungkan dengan pelaku dan komponen sistem.
Penelitian ini berfokus pada proses pengambilan keputusan dalam keadaan menyimpang yang dipersepsikan oleh supervisor di bagian produksi sebuah industri polyester di Tangerang. Industri ini dipilih karena merupakan industri yang telah mapan dan menggunakan teknologi canggih continuous polymerization. Sebagai studi kasus, penelitian ini menggunakan sampel dari seluruh supervisor di bagian produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan retrospektif self reports, di mana pekerja menuliskan sendiri pengalaman mereka dalam mengambil keputusan pada keadaan menyimpang.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 10.0 terhadap 64 kuesioner yang dikembalikan. Statistik non parametrik dipilih untuk menganalisis data karena penelitian ini merupakan studi kasus yang tidak bertujuan untuk menguji hipotesa. Analisa kasus proses pengambilan keputusan secara khusus dilakukan terhadap sebagian kecil responden.
Penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan pada keadaan menyimpang di bagian produksi sesuai dengan karakteristik NDM sebagai proses pengambilan keputusan dalam situasi alamiah yang kompleks, dengan tekanan waktu dan menuntut kerjasama tim. Diketahui juga adanya dinamika proses pengambilan keputusan berdasarkan tingkat penyimpangan. Pekerja cenderung menggunakan penyederhanaan proses berpikir dalam mengolah informasi dan menentukan tahapan yang akan dilakukan dalam proses pengambilan keputusan. Studi kasus ini menunjukkan adanya kecenderungan hubungan antara karakteristik individu dan kondisi kerja dengan tahapan pengambilan keputusan.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengembangkan instrumen penelitian dengan membuat pengukuran terhadap berbagai aspek pengambilan keputusan yang telah dijabarkan melalui penelitian ini. Metode pengumpulan data juga dapat dikembangkan dengan memperhatikan berbagai keterbatasan yang ada pada metode retrospective self reports.
Saran praktis untuk perusahaan adalah memperbaiki tempat kerja, mengurangi beban perseptual dan beban mental karyawan. Perusahaan disarankan untuk memperbaiki dan menyempurnakan berbagai aspek pada domain kerja yang dapat mendukung kemudahan proses pengambilan keputusan pada keadaan menyimpang. Contohnya, memperbaiki sinyal atau peralatan lain yang mengindikasikan penyimpangan. Selain itu, tanda dan grafik yang memberikan informasi dan data penting harus dalam kondisi baik, mudah dibaca, dan didengar. Termasuk juga mengurangi tingkat kebisingan yang mengganggu komunikasi dalam keadaan darurat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hofsteede, W. M. F.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 1992
352 HOF d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ditha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aprilia Dwi Suprapti
"ABSTRAK
Dalam hidup, manusia dihadapkan pada berbagai masalah dan tuntutan
yang sifatnya sederhana sampai dengan yang kompleks. Untuk memecahkan
masalah dan tuntutan hidup tersebut, seseorang memiliki berbagai pilihan.
Pilihan-pilihan dalam hidup yang diambil oleh seseorang berbeda-beda. Hal itu
erat kaitannya dengan keunikan individu, seperti: kepribadian, persepsi, proses
pengolahan informasi atau aspek kognitif.
Penelitian ini membahas tentang salah satu proses pengambilan
keputusan dalam hal pribadi yang penting, yaitu pengambilan keputusan dalam
memilih karir. Secara umum, wanita dipandang sebagai pekerja, baik di dalam
maupun di luar rumahnya. Pekerjaan atau karir memungkinkan wanita untuk
melakukan aktivitasnya di luar rumah, memberinya ketersediaan peran yang
jelas, dan imbalan atas jasanya dalam berinteraksi dengan orang lain.
Keunikan proses pengambilan keputusan merupakan salah satu bahasan
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam penelitian ini, khususnya tentang
pengambilan keputusan karir pada wanita dewasa muda yang ingin menjadi
jurnalis di media cetak. Menurut Janis & Mann (1977), terdapat lima tahap dalam
proses pengambilan keputusan yaitu: menilai masalah, melihat alternatifalternatif
(mencari informasi), mempertimbangkan alternatif, menetapkan pilihan,
dan menilai ulang keputusan.
Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan
kuantitatif, untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai proses,
faktor-faktor yang mempengaruhi, dan gaya yang dilakukan seseorang dalam
pengambilan keputusan karir. Pendekatan kualitatif dipilih sebagai pendekatan
yang dominan dalam penelitian ini karena sesuai dengan permasalahan umum
penelitian, yang ingin melihat gambaran proses, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan gaya seseorang dalam pengambilan keputusan karir untuk
menjadi jurnalis melalui wawancara terstruktur. Sedangkan, pendekatan
kuantitatif dipakai untuk melengkapi hasil yang diperoleh dari pendekatan
kualitatif pada jumlah sampel yang lebih besar atau umum. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua
subyek dalam penelitian ini mengalami tahap-tahap pengambilan keputusan
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Janis & Mann (1997) dan Crozier
(2001) dalam memilih untuk berkarir sebagai jurnalis (reporter) di media cetak.
Faktor-faktor yang memberikan pengaruh bagi subyek dalam memutuskan untuk
berkarir sebagai jurnalis tidak terlepas dari faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal), seperti preferensi, emosi, dan keyakinan yang dimiliki. Faktor
yang berasal dari luar diri subyek juga memberikan pengaruh, namun tidak
dominan. Subyek pada umumnya memiliki lebih dari satu macam gaya dalam
melakukan pengambilan keputusan karir sebagai jurnalis, dimana hal tersebut
sangat berkaitan dengan perbedaan individual, situasi, dan masalah yang
dialami."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moerika M.
"Keputusan untuk menikah pada dasarnya merupakan keputusan yang sulit, kompleks dan penuh pertimbangan sehingga tidak mudah bagi individu untuk melakukannya. Sulitnya seorang individu untuk memutuskan menikah tentu merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Hal tersebut bertambah kompleks bila menghadapi kenyataan dimana pasangan tersebut berbeda keyakinan. Ada beberapa pilihan solusi yang dapat diambil yaitu, salah satu dari pasangan tersebut mengubah keyakinannya mengikuti keyakinan pasangannya yang lain (konversi agama). Pilihan untuk berpindah keyakinan, tentu memerlukan pertimbangan yang besar dalam pengambilan keputusan bagi individu tersebut. Hal itu dikarenakan selain melakukan pengambilan keputusan untuk menikah, individu tersebut juga melakukan pengambilan keputusan untuk melakukan konversi agama sesuai keyakinan pasangan untuk menikah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses pengambilan keputusan pada individu yang telah memasuki tahap dewasa muda yang melakukan konversi agama karena pernikahan dan melihat faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan tersebut.. Penelitian ini menggunakan teori pengambilan keputusan Janiss dan Mann (1977) yang terdiri dari penilaian terhadap masalah, mencari alternatif pilihan membuat komitmen dan mempersiapkan diri menghadapi umpan balik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Metode kualitatif dianggap tepat dalam penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan gambaran yang mendalam tentang proses pengambilan keputusan melakukan konversi agama menurut individu yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah individu dalam tahap perkembangan dewasa muda, karena dalam tahap ini individu memiliki kebutuhan akan adanya intimasi (pernikahan). Partisipan berada pada rentang usia 20-40 tahun. Terdapat tiga orang yang dijadikan partisipan dalam penelitian ini. Dan ketiganya telah melakukan konversi agama. Dalam tahapan pengambilan keputusan yang mereka lakukan, mereka tidak melewati tahap kedua dari teori Janiss dan Mann, yaitu mempertimbangkan alternatif. Faktor yang paling mempengaruhi secara dominan adalah faktor lingkungan.

It is normal when people is faced by choices in their lives. Every choices their facing need solution, so they can choose one of the best option. The process of finding the solution are decision making. Decision making itself are normal things that people do. The decision making can be applied for simple things or a more complex thing. One of the complex things that need a decision making is a decision for getting married. Married is a relationship between a man and a woman that are socially admit, and it?s consist a sexual relationship, child care, and a diversity role between man and wife. Marriage is a bond between a man and a woman, not only physically but spiritually. In marriage, an individual relationship are legalized by a social institutional.
A decision for getting married basically are a difficult and complex decision, and it?s not easy for doing it. Because in marriage people are tend to commit with someone in a long term relationship. Being married become more difficult when they?re facing the facts that their couple are having a different religion view with them. There are few option that can be a solution for the problem. One of it are changing the religion. It?s more complicated decision, because the person not only have to make a decision for getting married, but also has to change the religion for marital reason.
This research are purposed to have the potrayal of the process of the decision making that young adulthood commence for marital reason. This potrayal include the dominant factor that influence the process. The research based from the theory of Janiss and Mann (1977) that consist the stages of the decision making process that include identifying the problem, searching for an alternative, making a commitment, and prepare for feedback. The method that used for this research is qualitative type.
This method are used for having a deep potrayal from the subject that become a participant of the research. The participant of the research are young adulthood between 20-40 year. There are three subject that used for this research. And all of them are already do the changing religion view for marital reason.In this research, the participants didn?t do the second step of decision making process, searching for an alternative. The dominant factor for the decision is circumstances."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizano Loekman
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>