Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Vera Linda
"Setiap orangtua memiliki harapan agar anaknya dapat menjadi manusia dewasa yang mandiri, sehingga sejak kecil anak dilatih untuk mandiri. Terbentuknya kemandirian anak bergantung pada pengasuhan orangtua terhadap anak dalam menghadapi tuntutan kemandirian dari lingkungannya. Ada tiga teknik asuhan yang dikemukakan Hoffman, yaitu power assertion, love withdrawal dan induction. Selain teknik asuhan, sejumlah faktor demograiis terkait dengan teknik asuhan anak, seperti status pekerjaan ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, urutan anak, ukuran kcluarga, adanya anggota keluarga lainnya serta jenis kelamin anak diperkirakan berpengaruh terhadap kemandirian anak.
Penulis melakukan penelitian untuk menguji pemikiran di atas, mengingat sepanjang yang diketahui penulis, di Indonesia belum banyak penelitian yang secara khusus menitik beratkan pada topik ini Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, melibatkan sejumlah anak pcrempuan dan anak laki-laki di kelas 5 - 6 SD. Untuk memperoleh data mengenai kemandirian anak, teknik asuhan dan data demogratis digunakan kuesioner. Seluruh data di olah menggunakan program SPSS ver.11.01.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa teknik asuhan memberikan sumbangan yang signiiikan terhadap kemandirian. Ibu yang menerapkan teknik asuhan induction cenderung memiliki anak dengan tingkat kemandirian tinggi. Sebaliknya ibu yang menggunakan teknik asuhan power assertion memiliki anak dengan tingkat kemandirian rendah. Ibu yang menerapkan teknik asuhan love withdrawal memiliki anak dengan tingkat kemandirian menengah. Dari faktor deinografis hanya tingkat pendiclikan ibu yang berperan signilikan terhadap kemandirian anak.
Semakin tinggi pendidikan ibu cenderung mempunyai anak dengan tingkat kemandirian tinggi. Sebaliknya semakin rendah pendidikan ibu akan memiliki anak dengan tingkat kemandirian rendah. Sejumlah faktor lain tampak mempengaruhi hasil yang diperoleh. Untuk penelitian selanjutnya, beberapa saran diberikan berkaitan dengan hal itu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Khairunnisa
"Peningkatan atensi terhadap penggunaan Screen Time orang tua maupun anak sudah menjadi bagian integral dalam kehidupan. Sayangnya, anak usia sekolah saat ini lebih sering beraktivitas dengan hanya menatap layar selama waktu yang lama. Hal itu, membuat anak terpapar layar dengan durasi yang melebihi rekomendasi sehingga menimbulkan efek negatif terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran Screen Time dan mengidentifikasi hubungan lama Screen Time dengan perkembangan sosial. Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional pada 285 responden orang tua yang sesuai dengan kriteria inklusi melalui metode stratified sampling. Instrumen SCREENS-Q untuk mengukur Screen Time dan Strength and difficulties Questionnaire (SDQ) mengukur perkembangan sosial. Hasil penelitian menunjukkan 74,4% anak mengalami Screen Time berlebihan dan terdapat hubungan antara lama Screen Time dengan setiap sub-skala perkembangan sosial (p value <0,05). Peneliti merekomendasikan adanya sosialisasi dan kerjasama pihak tenaga kesehatan dengan orang tua untuk mencari solusi bersama mengatasi permasalahan ini.

Increasing attention to the use of Screen Time for parents and children has become an integral part of life. Unfortunately, today's school-age children are more active by just staring at the screen for a long time. This causes children to be exposed to screens for a duration that exceeds the recommendations, which has a negative effect on children's development. This study aims to look at the description of Screen Time and identify the relationship between long Screen Time and social development. The study used a cross-sectional approach to 285 parents who fit the inclusion criteria through a stratified sampling method. The SCREENS-Q instrument to measure Screen Time and the Strength and Difficulty Questionnaire (SDQ) to measure social development. The results showed that 74.4% of children experienced excessive Screen Time and there was a relationship between the length of Screen Time and each social development sub-scale (p value <0.05). Researchers recommend socialization and collaboration between health workers and parents to find solutions together to overcome this problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Click, Phyllis
"Presents the information needed by those involved in after-school programs. This title also presents the research and information on school-age child care, and offers many practical applications and activities that can be put to use immediately in a child care setting. "
Singapore: Wadsworth/Clengage Learning , 2012
305.234 CLI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tiveni Elisabhet
"Anak usia sekolah merupakan tahapan perkembangan psikososial yang berada pada tahap Industry vs Inferiority. Analisa yang dilakukan sesuai dengan pendekatan teori Eric Ericson yaitu berkaitan dengan aspek perkembangan dan tugas perkembangan psikososial di tahapan Industry. Hasil dari pemberian terapi pada karya ilmiah ini adalah adnya perubahan aspek perkembangan, tugas perkembangan dan kecerdasan emosional pada anak usia sekolah. Rekomendasi untuk karya ilmiah berikutnya adalah melakukan analisa dengan kombinasi pendekatan teori psikoanalisa Sigmun Freud dan menganalisa peran kader dalam pendidikan kesehatan di kelompok sehat serta faktor-faktor yang memicu tumbuh kembang anak usia sekolah.

School-aged children are a stage of psychosocial development that is at the stage of industry and inferiority. The method used is the series of cases. The analysis was carried out in accordance with Eric Ericson’s theoretical approach, which is related to developmental aspects and psychosocial development tasks at the industrial stage. The results of therapy in this scientific work are changes in the aspects of development, developmental tasks and emotional intelligence in school-aged children. The recommendation for the next scientific work is to carry out an analysis using a combination of the psychoanalytic theory of Sigmund Freud and to analyze the role of executives in health education in healthy groups and the factors that trigger the growth and development of the school- age children
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ila Wati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tinggal dengan ibu tunggal terhadap kecenderungan anak usia sekolah untuk bekerja dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Hasil dari penelitian ini adalah anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk bekerja dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan orang tua lengkap. Apabila pendapatan keluarga diinteraksikan dengan ibu tunggal, pendapatan keluarga kelompok tertinggi pada anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk bekerja dibandingkan dengan pendapatan keluarga kelompok terendah dan kelompok menengah. Hal tersebut terjadi karena ada hubungan yang kuat antara ibu yang bekerja dengan anak bekerja.

The aim of this study is to see the impact of living with single mother on the likelihood of school-age children to work using IFLS (Indonesia Family Life Survey) 2014 data. The result of logistic regression show that children who living with single mother more likely to work than those living with complete parents. While family income as family resource is the mediating role of single mother, children in higher income bracket are more likely to work than those in lower and middle income bracket. Since there is a strong relation between both mothers and children who work.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paula Beatrix Rusly
"ABSTRAK
Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan manusia Iain untuk mengembangkan
dirinya secara optimal. Interaksi ini dimulai sejak ia berada dalam kandungan, dan terus
berlanjut sepanjang hidupnya.
Pada mula interaksi ini hanya antara individu dan kedua orang tuanya, tetapi lama
kelamaan semakin meIuas. Pada mass usia sekolah interaksinya tidak hanya dengan -orang
tua saja, melainkan juga dengan guru dan teman sebayanya. Pada masa ini hubungan
dengan teman sebaya memegang peranan yang penting dalam perkernbangan anak,
terutama dalam perkembangan sosialnya.
Bentuk hubungan dengan teman sebaya ini ada dua bentuk, yaitu persahabatan dan
penerimaan oleh teman sebaya. Kedua hal ini memiliki peranan yang berbeda dalam
perkembangan sosial anak. Melalui persahabatan seorang anak dapat mengembangkan rasa
percaya dan kesensitifan pada orang Iain, anak juga dapat belajar mengenai hubungan
timbal balik. Melalui penerimaan oleh teman sebaya anak dapat belajar mengenai kerja
sama., belajar mengkoordinir aktivitasnya, dan.belajar mematuhi aturan dan norma-norma
dalam suatu kelompok; [Parker dan Asher, 1993 dalam Sroufe et. al. 1996).
Adanya kesenjangan pengetahuan mengenai bagaimana hubungan antara kedua
konsep ini dalam perkembangan sosial anak mendorong penulis untuk melakukan
penelitian mengenai hal ini.
Penelitian ini dilakukan di suatu sekolah dasar di Jakarta pada anak usia 10-
11 tahun. Penelitian ini mecoba mencari ada tidaknya perbedaan kualitas persahabatan
antara anak yang memiliki tingkat penerimaan tinggi dan anak yang memiliki tingkat
penerimaan rendah. Hal ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan menggunakan alat
ukur sebagai berikut, Sosiometri Roster-dan Rating, Sosiometri Nominasi, dan Kuesioner
Kualitas Persahabatan.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode non probability
sampling dengan teknik cluster sampling untuk pengambilan sampel siswa usia sekolah.
Sampel yang diambil dipisahkan ke dalam dua kelompok yaitu, (1) Kelompok Tingkat
Penerimaan Tinggi (TPT), 30 orang, dan (2) Kelompok Tingkat Penerimaan Rendah
(TPR) 30 orang.
Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya .perbedaan kualitas persahabatan yang
signifikan antara kedua kelompok tersebut. Dari hasil analisa keenam aspek kualitas
persahabatan juga tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok tersebut, kecuali pada aspek yang terakhir yaitu aspek konflik dan
pengkhianatan.
Pada analisa lebih lanjut, yaitu dengan memisahkan kelompok TPR dan TPT
berdasarkan jenis kelaminnya, ternyata ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara
kelompok TPT dan TPR pada anak perempuan. Perbedaan ini muncul pada aspek
pertolongan dan bimbingan, dan aspek konflik dan pengkhianatan.
Hasil yang demikian diduga disebabkan oleh peranan faktor budaya, faktor jenis
kelamin, adanya social desirability. Diduga faktor-faktor ini bekerja secara simultan
sehingga menimbulkan hasilkan hasil yang demikian.
Saran peneliti, untuk masa yang akan datang dapat dilakukan penelitian mengenai
kualitas persahabatan pada laki-laki dan perempuan, mengenai hubungan kelekatan dengan
persahabatan dan penerimaan oleh teman sebaya. Juga dapat dilakukan penelitian
mengenai persahabatan dalam budaya Indonesia, untuk itu diperlukan pengembangan alat
ukur kualitas persahabatan yang lebih lanjut lagi dalam budaya Indonesia."
1997
S2545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanti Maranata
"Kandungan nutrisi dalam sayur dan buah sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Konsumsi sayur dan buah yang rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular dan penurunan kemampuan kognitif. Upaya promosi kesehatan anak usia sekolah yang berfokus untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah masih belum bervariasi. Promosi kesehatan yang dilakukan umumnya dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan pembagian leaflet. Metode ini ternyata sudah dianggap biasa dan kurang menarik. Metode sosiodrama merupakan salah satu metode yang menggabungkan permainan peran dan aktivitas kelompok. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh metode sosiodrama terhadap konsumsi sayur dan buah anak usia sekolah dasar. Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre and post test control group design. Penentuan responden dilakukan dengan simple random sampling. Responden pada kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing berjumlah 45 orang dengan rentang usia 6-12 tahun. Analisis data dilakukan menggunakan uji dependent paired t test dan independent t tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara pemberian metode sosiodrama terhadap pengetahuan (p=0,0001), sikap (p=0,002) dan keterampilan konsumsi buah (p=0,057) sedangkan keterampilan konsumsi sayur tidak berpengaruh secara signifikan (p=0,158). Inisiatif dan kreatifitas yang muncul pada metode sosiodrama menjadikan metode ini dapat direkomendasikan sebagai metode pendidikan kesehatan konsumsi sayur dan buah pada anak usia sekolah dasar.

Nutritional content in vegetables and fruit is crucial for primary school-age children’s growth and development. Accordingly, a low vegetable and fruit consumption rate will likely accrue the risk of non-communicable diseases and cognitive ability degeneration. Nevertheless, health promotive attempts which elevate fruit and vegetable consumption in children are monotonous. Old common health promotion methods for the purpose are lecturing, discussion, and leaflet distribution. These methods are considered unattractive. As such, the sociodrama method is regarded as one of the methods with which we can integrate role-play into group activities. The objective of this research was to analyze the implications of the sociodrama method for primary school-age children’s fruit and vegetable consumption. The research design used was a quasi-experiment pre- and post-test control group design. The simple random sampling technique was used to select respondents. The treatment and control group had 45 respondents each, aged 6-12 years old. Data were analyzed using the dependent paired t-test and independent t-test. Findings indicate a significant correlation between sociodrama method application and knowledge (p = 0.0001), attitudes (p = 0.002), and skills in fruit consumption (p = 0.057) but no significant correlation between sociodrama method application and skills in vegetable consumption (p = 0.158). The sociodrama method, with its ability to boost initiatives and creativity, was thus a recommended health education method to enhance fruit and vegetable consumption in primary school children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Masulili
"Hospitalisasi merupakan suatu kondisi seseorang karena sakit dan masuk rumah sakit. Tujuan penelitian mengetahui
pengaruh metode bimbingan imajinasi rekaman audio terhadap stres hospitalisasi pada anak usia sekolah di Rumah
Sakit di Kota Palu. Desain penelitian quasi eksperimental dengan pre and post test design with control group. Sampel
yaitu anak usia 7–12 tahun sebanyak 26 responden kelompok intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Intervensi
yaitu metode bimbingan imajinasi rekaman audio, diberikan 3 kali selama 2 hari (6 sesi @ 15 menit)). Hasil penelitian
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rerata skor stres hospitalisasi setelah intervensi (pv = 0,004). Tidak ada
kontribusi variabel confounding. Berdasarkan hasil penelitian ini, bimbingan imajinasi rekaman audio dapat diterapkan
pada asuhan keperawatan anak sakit di rumah sakit.
Audio Recorded Guided Imagery Method to Reduce Stress Hospitalisazation in School Age Children in Palu
Hospital. Hospitalization is a condition of a person because of illness and hospital admission. Research objectives
determine the influence of audio recorded guided imagery method to stress of hospitalization in school-age children in
hospital in Palu. Quasi-experimental research design with pre and post test design with control group. The sample of
children aged 7-12 years were 26 respondents intervention group and 26 control group respondents. Intervention is the
method of audio recorded guided imagery, three times a day for two days (one session equal to15 minutes). The results
showed the significant difference mean stress score of hospitalization after the intervention (Pv = 0.004). No
contribution of confounding variables. Based on these results, audio recorded guided imagery intervention can be
applied to care the sick pediatric in hospital."
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeria Allen Friskila
"ABSTRAK
Perilaku sehat pada anak usia sekolah harus diperkenalkan sejak dini agar dapat menjadi generasi penerus bangsa yang sehat. Keluarga memiliki peran dan fungsi penting tempat anak usia sekolah bertumbuh dan berkembang membentuk perilaku. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan secara mendalam makna peran dan fungsi keluarga dalam meningkatkan perilaku sehat pada anak usia sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi fenomenologi deskriftif. Hasil penelitian didapatkan tujuh tema, yaitu pengetahuan keluarga tentang perilaku sehat, ragam perilaku sehat pada anak usia sekolah, upaya pembiasaan perilaku sehat, ragam sumber informasi dalam mengoptimalkan perilaku sehat, keterbatasan dalam menerapkan perilaku sehat, harapan keluarga, dan pembiasaan perilaku sehat. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi keperawatan yaitu untuk pengembangan ilmu keperawatan keluarga khususnya perilaku keluarga yang menjadi contoh anak berperilaku sehat.

ABSTRACT
Healthy behaviors in school age children should be introduced early in order to become the next generation a healthy nation. The family has an important role and function of a school age children grow and develop shaping behavior. The purpose of this study to describe in depth the meaning of the role and function of the family in promoting healthy behaviors in school age children. The method used is descriptive phenomenological study. The result showed seven themes, namely family knowledge about healthy behaviors, types of health behavior in school age children, efforts habituation healthy behaviors, types of resources in optimizing healthy behaviors, limitations in implementing healthy behavior, family expectations, and habituation healthy behaviors. The results of this study have implications for nursing is to the development of nursing science communities, especially the behavior of the family is an example of a healthy child behaves."
2017
T47301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hirsch, Barton J
Washington: American Psychological Association, 2005
362.712 HIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>