Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gillen, Glen
St Louis: Elsevier Mosby, 2011
616.81 GIL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarti
"TUJUAN: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara pola jalan dengan pemulihan motorik berdasarkan stadium Brunnstrom pada penderita pasca stroke
METODE: Subjek penelitian adalah penderita stroke fase subakut dan fase kronis ( onset > 2 minggu) yang non hemiparesis, hemiparesis kanan dan hemiparesis kiri. Dilakukan pemeriksaan fisik dan penilaian pemulihan motorik berdasarkan stadium Brunnstrom. Diberikan penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan penelitian. Subjek berjalan pada lintasan sepanjang 10 meter sehingga didapatkan kecepatan berjalannya. Selanjutnya subjek berjalan pada alat gait analyser selama 2 menit, dengan memasukkan kecepatan tiap subjek di alat gait analyser. Didapatkan nilai step length sisi sehat, step length sisi sakit, stride length dan cadence tiap-tiap subjek.
HASIL: Terdapat 30 subjek dalam penelitian ini. Rerata nilai step length sisi sehat 29,69 + 12,65 cm, step length sisi sakit 32,36 + 10,75 cm, stride length 61,85 + 16,89 cm, cadence 71 + 21,66 langkah/menit. Frekuensi subjek dengan pemulihan motorik Brunnstrom 2 terdapat 2 orang (6,7%), Brunnstrom 3 terdapat 6 orang (20%), Brunnstrom 4 terdapat 5 orang (16,7%) pada Brunnstrom 5 terdapat 8 orang( 26,7%) dan Brunnstrom 6 terdapat 9 orang (30%).
SIMPULAN: Terdapat korelasi lemah sampai sedang antara step length sisi sehat, step length sisi sakit, stride length, cadence dengan pemulihan motorik berdasarkan stadium Brunnstrom.

OBJECTIVE: The purpose of this research is to find out correlation between gait pattern with motor recovery based on Brunnstrom stages for stroke patient.
METHODS: The subject of these research are stroke patient in subacute and chronic phase ( onset > 2 weeks) non hemipharetic, right and left hemipharetic. Physical examination and scoring motor recovery based on Brunnstron stage. The patient were given the explanation of the procedure for the research. The subject walks on 10 metres track to get walking speed. Next, subject walks on the gait analyzer for 2 minutes, with walking speed installed to gait analyzer. The outcome measurements consist of step length on unaffected and affected side, stride length and cadence for every subjects.
RESULTS: There are 30 subject in this research. Average step length score on unaffected 29,69 + 12,65 cm, step length on affected side 32,36 + 10,75 cm, stride length 61,85 + 16,89 cm, cadence 71 + 21,66 step/minutes. Frequent subject with motor recovery Brunnstrom 2 are 2 subjects ( 6,7%), Brunnstrom 3 are 6 subjects (20%), Brunnstrom 4 are 5 subjects ( 16,7 %), Brunnstrom 5 are 8 subject (26,7%) and Brunnstrom 6 are 9 subject (30%).
CONCLUSIONS: There is a mild until moderate correlation between step length on unaffected and affected, stride length, cadence and motor recovery based on Brunnstrom stages."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Erwanto
"Nafas Dalam, Rentang Gerak Sendi, dan Peregangan merupakan bentuk intervensi keperawatan komunitas untuk meningkatkan kemampuan rehabilitasi pada lansia paska stroke. Penulisan bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan bentuk intervensi dalam pelayanan dan asuhan keperawatan komunitas melalui integrasi CAP, FCN, konsekuensi fungsional, dan manajemen pada lansia dengan paska stroke di Kelurahan Curug. Hasil terjadi peningkatan skor perilaku anggota kelompok pendukung yaitu pengetahuan 14,6%, sikap 10,6%, dan tindakan 8,75%. Peningkatan perilaku kelompok lansia paska stroke yang meliputi pengetahuan 16,67%, sikap 5,2%, dan tindakan 8,1%. Terjadi peningkatan skor kekuatan otot lengan sebesar 0,87% dan otot kaki 0,7%. Terjadi penurunan skor kecemasan sebesar 6,4%. Terjadi peningkatan perilaku keluarga meliputi pengetahuan 16,7%, sikap 13,5%, dan tindakan 18,36%. Terjadi peningkatan tingkat kemandirian keluarga sebesar 100%. Kesimpulan dari penulisan ini yaitu terdapat pengaruh pelaksanaan intervensi "NAfas DAlam, Range Of Motion dan Stretching (Nada ROMS) terhadap peningkatan kemampuan rehabilitasi pada kelompok lansia paska stroke. Diharapkan keluarga dapat memberikan dan mendampingi lansia dalam melakukan latihan NADA ROMS di rumah.

Deep Breathing, Range of motion, and Stretching are the forms of community nursing interventions that can be conducted by families and communities to improve post-stroke rehabilitation in the elderly. This report aimed to provide an overview of the implementation of nursing intervention and services project through the integration of the CAP, FCN, functional consequences, and management in older adults with post-stroke in Curug sub district, Depok. The result showed that the score of support groups behaviour increased by 14.6%, 10.6% and 8.75% (knowledge, attitude, and skill respectively). The result showed that the score of knowledge level, attitude, and action of elderly with post stroke in Curug increased by 16.67%, 5,2% and 8.1% respectively. There was an increase in arm muscle and leg muscles strength score by 0.87% and 0.7%. The anxiety scores decreased by 6.4%. The family behavior included knowledge 16.7%, 13.5% attitude and skill by18.36%. There was an increase in the level of family independence of 100%. The study concludes that there are significan implementation of the intervention "Deep breathing, Range Of Motion and Stretching (NADA ROMS) to increase the rehabilitation capacity of post-stroke elderlies. Caregiver or family member should assist elderly with post stroke to do NADA ROMS exercises.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Malkis
"Pasien post-stroke dipersiapkan menjalani fase rehabilitasi untuk memperoleh kualitas hidup yang baik. Namun masih banyak pasien yang mengalami fatigue dan ini mempengaruhi proses rehabilitasi. Salah satu peran perawat adalah meningkatkan derajat kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif pada pasien, sehingga dibutuhkan sebuah intervensi keperawaatan dalam menurunkan fatigue. Kombinasi intervensi tarik napas dalam dan progressive muscle relaxation (PMR) merupakan salah satu intervensi mandiri keperawatan yang murah dan mudah diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR terhadap fatigue pada pasien post-stroke. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen pre-post test without control. Sampel dalam penelitian ini berjumah 42 pasien post-stroke dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji independent t-test dan menunjukkan penurunan tingkat keparahan fatigue yang bermakna pada kelompok intervensi 2 setelah diberikan kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR  (p value < 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kombinasi intervensi tarik napas dalam dan PMR sebagai bentuk intervensi rehabilitatif di unit pelayanan neurorestorasi sebagai aktivitas yang dapat menstimulasi penurunan tingkat keparahan fatiguepada pasien post-stroke dengan stroke murni pada fase rehabilitasi lebih dari 14 hari tanpa underlying disease.

Post-stroke patients are prepared to undergo a rehabilitation phase to obtain a good quality of life. But there are still many patients who experience fatigue, and this affects the rehabilitation process. One of the roles of nurses is to improve health status by maintaining adaptive behavior in patients so that nursing interventions are needed to reduce fatigue. The combination of deep breathing and progressive muscle relaxation (PMR) interventions is an independent nursing intervention that is cheap and easy to implement. The purpose of this study was to determine the effect of a combination of deep breathing and PMR interventions on fatigue in post-stroke patients. The research design uses a quasi-experimental pre-post test without control. The sample in this study was 42 post-stroke patients using the consecutive sampling technique. An independent t-test was used to analyze the data, which revealed a significant reduction in the severity of fatigue in the intervention group 2 after receiving a combination of deep breathing and PMR intervention, with a p value of 0.001 (p value 0.05). This study recommends a combination of deep breathing and PMR intervention as a form of rehabilitative intervention in the neurorestoration service unit as an activity that can stimulate a decrease in the severity of fatigue in post-stroke patients with pure stroke in the rehabilitation phase of more than 14 days without underlying disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Felicia Gunardi
"ABSTRAK
Penyakit jantung bawaan asianotik yang merupakan sebagian besar dari penyakit jantung bawaan memerlukan operasi bedah jantung terbuka untuk memperbaiki kelainannya. Sindrom curah jantung rendah masih merupakan masalah yang dihadapi pada pasien pediatrik pascabedah jantung terbuka. Deteksi sindrom curah jantung rendah yang ada sekarang menggunakan kriteria klinis dan indikator laboratorik masih belum dirasa cukup, yang terbukti dengan masih adanya angka morbiditas dan mortalitas. Peranan penanda biologis NT-proBNP telah berkembang di gagal jantung dewasa diharapkan dapat digunakan untuk dapat mendeteksi sindrom curah jantung rendah pada pediatrik.
Penelitian cross sectional observasional dengan jumlah 38 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang menjalani operasi jantung bawaan asianotik bulan Oktober-November 2018 di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh darah Nasional Harapan Kita, Indonesia. Data prabedah, intrabedah dan pascabedah termasuk kejadian sindrom curah jantung rendah dicatat. Kadar NT-proBNP akan diambil prabedah, 4 jam, 24 jam dan 72 jam pascabedah. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney.
Kadar NT-proBNP prabedah, 4 jam pascabedah dan 24 jam pascabedah berbeda bermakna dengan kejadian sindrom curah jantung rendah (nilai p <0,05). Kadar NT-proBNP prabedah memiliki perbedaan rerata lebih rendah dibandingkan dengan kadar NT-proBNP 4 jam pascabedah yang juga lebih rendah dibandingkan kadar NT-proBNP 24 jam pascabedah dan hal ini berbeda bermakna (p <0,001). Sedangkan kadar NT-proBNP 72 jam pascabedah memiliki rerata lebih rendah dibandingkan dengan kadar NT-proBNP 24 jam pascabedah yang juga berbeda bermakna (p <0,001). Analisis kadar NT-proBNP dengan variabel lainnya mendapatkan hasil berbeda bermakna dengan variabel usia, jenis kelamin, berat badan, diagnosis PJB, durasi ventilasi mekanik dan durasi ICU.
Kadar NT-proBNP berhubungan dengan kejadian sindrom curah jantung rendah. Kadar NT-proBNP yang tinggi menunjukkan adanya kejadian sindrom curah jantung rendah (pada kadar NT-proBNP prabedah, 4 jam dan 24 jam pascabedah).

ABSTRACT"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Egi Safitri
"Covid-19 merupakan penyakit yang berasal dari strain virus corona terbaru yaitu SARS-CoV-2. Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China, dan menyebar ke seluruh dunia menjadi pandemi. Covid-19 merupakan penyakit yang mudah menular, terlebih jika melakukan kontak langsung antara manusia sehat dan manusia terinfeksi. Pemodelan matematika merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dan bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penyebaran dan penanganan Covid19. Beberapa kebijakan telah dilakukan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 diantaranya adalah menerapkan karantina dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pada penelitian ini intervensi karantina hanya diberikan kepada manusia yang telah terpapar Covid-19. Analisis kasus sederhana terkait eksistensi dan kestabilan titik keseimbangan, estimasi parameter, basic reproduction number (R0) dilakukan secara analitik. Kajian analitik untuk model sederhana menunjukkan fenomena bifurkasi maju ketika > 1. Kajian analitik kasus lengkap hanya dilakukan untuk menunjukkan eksistensi dan kestabilan titik keseimbangan bebas penyakit. Sedangkan eksistensi dan kestabilan titik keseimbangan endemik diuji secara numerik. Beberapa simulasi numerik terhadap intervensi karantina dan PSBB dilakukan untuk memberikan intrepretasi dari hasil kajian analitik

Covid-19 is a disease that originates from the latest coronavirus strain, namely SARS-CoV-2. Covid-19 was first discovered in the city of Wuhan, China, and spread around the world into a pandemic. Covid-19 is an easily transmitted disease, especially the direct contact between healthy humans and infected humans. Mathematical modeling is one of the approaches performed in this study and aims to provide an overview of the spread and handling of Covid-19. Several policies have implemented to tackle the spread of Covid-19, including implementing quarantine and large-scale social restrictions (PSBB). In this study, quarantine interventions have only given to humans who had infected to Covid-19. Simple case analysis related to the existence and stability of equilibrium points, parameter estimation, basic reproduction number (R0) is conducted analytically. The analytical study for the special case of the model without quarantine shows the phenomenon of forward bifurcation when R0 > 1. Analytical study for cases with quarantine were only carried out to show the existence and stability of a disease-free equilibrium point. Meanwhile, the existence and stability of endemic equilibrium points tested numerically. Several numerical simulations of quarantine and PSBB interventions were carried out to provide interpretations of the results of the analytical study."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Birkett, D. Peter
New York: The Haworth Press, 2007
616.81 BIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>