Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clara Handayani
"Menurut Bellak (1993), fungsi utama TAT adalah untuk mengungkapkan dinamika kepribadian dan kaitannya dengan fungsi ego. Pendekatan menggunakan tes ini didasarkan pada metode yang sifatnya idiograflk, dimana individu dilihat sebagai mahluk yang unik. Respons individu setelah diinterpretasikan, dapat mengungkapkan kepribadian individu yang sifatnya lebih dinamis, dau dipahami dalam situasi sosial atau dalam hubungan interpersonal. Murray (dalam Bellak,1994) menyatakan bahwa setiap kartu TAT dapat dianggap sebagai cerminan kehidupan sosial seseorang, sehingga perilaku apapun yang muncul akan rnenoerminkan kepribadian individu. Berdasarkan uraian-uraian di atas mal-ra akan dilakukan penelitian untuk melihat gambaran TAT pada ibu rumah tangga.
Pekerjaan perempuan sebagai ibu rumah tangga merupakan faktor pekerjaan yang memilikzi tekanan psikologis yang. Selain itu, panjangnya jam kerja yang dimiliki oleh ibu rumah tangga dihandingkan dengan pekerjaan di luar rumah, membuat tekanan yang dialami oleh ibu rumah tangga setiap harinya lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan yang dialami oleh suaminya yang bekerja di luar rumah. Karakteristik pekemjaan ibu rumah tangga ini akan mempengaruhi pola pikir dan cara seseorang memandang dunianya Kemampuan TAT untuk melihat garnbaran unik individu dari situasi kehidupan sosialnya, membuat tes ini dipilih sebagai alat untuk mendapatkan gambaran ibu rumah tangga tersebut.
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif, terhadap 30 orang ibu rumah tangga yang suclah lama menjalani pekeljaannya atau minimal 5 tahrm, serta tidak memilikj pekeljaan lain di luar rumah. Dengan harapan, mereka sudah lebih rnenghayati peran dan pekeljaannya sebagai seorang ibu rumah tangga, sehingga gambaran yang diperoleh pun lebih khas menggambarkan karakteristik-karakteristik tertentu dari seorang ibu rumah tangga.
Hasil penelitian ini adalah struktur dan dorongan tak sadar yang dimiliki oleh sebagian besar subyek adalah kebutuhan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada keluarga Subyek menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang selalu dibutuhkan keluarganya ketika keluarganya mendapatkan masalah, memberikan dukungan kepada keluarganya, danjuga orang yang harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarganya, terutama kebutuhan keluarga akan kasih sayang. Subyek melihat lingkungannya sebagai lingkungan yang kurang membexikan dukungan, serta adanya perasaan kesepian, dan kesendirian. Subyek melihat dirinya sebagai isteri yang harus memberikan dukungan, menyayangi, dan menghormati suaminya. Subyek melihat isteri sebagai seseorang yang membutuhkan kasih sayang dari pasangannya dan patuh pada pasangannya.
Subyek juga bertugas memberikan bimbingan dan menyayangi anaknya. Konflik yang dialami oleh subyek adalah konflik antara keinginan subyek untuk melakukan sesuatu untuk keluarga dengan ketidakmampuannya dan hambatan dari lingkungan. Subyek merasa cemas akan ketidakberdayaannya dalam menghadapi kehidupan dan masalah yang dialami karena keterbatasannya Selain itu subyek juga merasakan kecemasan akan kehilangan cinta, terutama kehilangan cinta dari pasangan dan anak-anaknya, atau kehilangan cinta dari keluarganya. Untuk mengatasi masalahnya subyek lebih memilih bentuk repressi Tidak diperoleh gambaran struktur superego yang jelas, walaupun terdapat gambaran superego yang memberikan hukuman atas kejahatan atau kesalahan yang dibuat. Subyek tidak adekuat dalam menghadapi masalah-masalahnya Subyek cenderung pasrah dan lebih banyak merenungkan keadaannya daripada berusaha mencari pemecahan atas masalah yang dihadapinya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi program-program pengembangan kepribadjan atau program-program peningkatan kesehatan mental bagi para ibu rumah tangga dan berguna bagi konseling-konseling perkawinan Ibu rumah tangga juga disarankan untuk lebih banyak meluangkan waktu untuk dirinya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang bersifat kualitatif untuk rnenggali lebih dalam lagi dan mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang kehidupan ibu rumah tangga dan gambaran kepribadiannya, Serta mernbedakan antara konflik interpersonal dengan konflik intrapersonal yang dialami oleh ibu rumah tangga Selain itu juga perlu dilakukan adaptasi atau penyesuaian gambar-gambar pada kartu-kartu TAT, misalnya gambar orang yang penampilan fisiknya lebih menyerupai orang Indonesia. Sehingga subyek atau orang yang diberikan TAT dapat lebih bisa memproyeksikan dirinya lewat tokoh-tokoh yang dinilainya lebih mirip dengan dirinya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Widjaya
"Ibu rumah tangga rentan mengalami dehidrasi yang dapat menganggu aktivitas fisik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan sikap dan perilaku mengenai asupan cairan harian dan faktor faktor yang berhubungan pada ibu rumah tangga Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode wawancara dan kuesioner Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar subyek berusia 30 59 tahun 68 9 memiliki jumlah sumber informasi yang sedikit 80 2 pengetahuan 77 4 sikap 58 5 dan perilaku 92 5 yang baik Setelah data diolah diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap uji kolmogorov smirnov p 0 039 jumlah sumber informasi dan pengetahuan uji fisher p 0 039 mengenai asupan cairan harian Namun tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku uji fisher p 0 377 sikap dan perilaku uji fisher p 0 272 usia dan pengetahuan uji chi square p 0 444 usia dan sikap uji kolmogorov smirnov p 1 000 jumlah sumber informasi dan sikap uji kolmogorov smirnov p 1 000 juga tidak terdapat hubungan antara usia dan perilaku uji fisher p 0 252 jumlah sumber informasi dan perilaku uji fisher p 0 656 mengenai asupan cairan harian Kata Kunci Pengetahuan Sikap Perilaku Asupan Cairan Ibu rumah tangga Usia Jumlah Sumber Informasi.

Housewife is susceptible to dehydration that can affect physical activity The goal of this research was to determine correlation between knowledge attitude and behaviours regarding daily fluid intake and associated factors on housewives This research used cross sectional design with interview and questionnaires The result showed that most subjects were age 30 59 years 68 9 gained information from few resources 80 2 had good knowledge 77 4 good attitudes 58 5 and good behaviours 92 5 regarding daily fluid intake After analyzed the result shows that there is correlation between knowledge and attitude kolmogorov smirnov test p 0 039 as well as between number of media resources and knowledge fisher p 0 039 regarding daily fluid intake But there is no significant correlation between knowledge and behaviours fisher test p 0 377 attitude and behaviours fisher test p 0 272 age and knowledge chi square test p 0 444 age and attitude kolmogorov smirnov test p 1 000 number of media resources and attitude kolmogorov smirnov test p 1 000 There was also no correlation between age and behaviours fisher test p 0 252 number of media resources and behaviours fisher test p 0 656 regarding daily fluid intake Keywords Knowledge Attitude Behaviours Fluid Intake Housewives Age Number of Media Resources."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Riana
"Hidup bersama orang lain dalam suatu pernikahan, penuh dengan tuntutan dan masalah yang harus dihadapi. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah konflik suami istri dan kehadiran anak yang dapat menambah konflik tersebut. Jika masalah-masalah tersebut tidak dapat diatasi dengan baik, maka dapat menimbulkan kekecewaan. Kekecewaan yang terus menerus disertai stres kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan terjadinya burnout.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat gambaran burnout pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan memiliki anak usia sekolah. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode wawancara Pengambilan data dilakukan pada tiga orang ibu rumah tangga yang telah mengalami burnout.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masalah-masalah yang dihadapi ibu rumah tangga sehingga dapat menimbulkan burnout adalah overload, conflicting, demands, Kebosanan, perselingkuhan suami tidak terpenuhinya kebutuhan afeksi dan komunikasi sering perubahan sikap suami. Upaya subyek untuk menghadapi masalah mereka adalah dengan menggunakan strategi emolionfocusea' coping, yaitu subjek cenderung menerima keadaan mereka saat ini. Hal ini menyebabkan mereka berada pada kondisi humour. Mereka mengalami kelelahan fisik berupa badan terasa Lelah, keluhan sakit badan seperti sulit bernafas. sakit kepala mudah terkena sakit dan badan panas. Kelelahan mental, berupa perasaan tidak berharga, tidak berguna, merasa lebih tua dari umur yang sebenarnya dan merasa terjebak. Sedangkan kelelahan emosional berupa merasa kesal, marah, berubahnya perasaan terhadap suami dan merasa tidak pernah merasakan bahagia. Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan untuk menambah subjek penelitian dan juga mewawancarai suami."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Surti Ariani
"Bam-baru ini Shafk dkk. (1997) meneliti tenlang konsep money illusion (Nil). MI adalah '9/ iendenc) to think in terms of nominal rather than real monetar) values (Shafir dkk., 1997), Penelilian Icniang konsep ini di Indone.sia pcrnali dilaksanakan oleh Susianto (1998a). Kcdua peneliiian tersebut membuktikan hasil yang berbeda, Menurut Sbalir dkk. (1997), proj)orsi parlisipan yang mengalaini MI pada kasus dengan kerangka permasalahan nominal akan lebili besar daripada proporsi parlisipan yang mengalami MI pada kasus dengan kerangka permasalahan riil. Shafu- dkk. (1997) meneliti k'H pada aspek penghasilan, transaksi, kontrak, investasi, akuntansi menial, dan keadilan. Sebaliknya menurul Susianto (1998a), proporsi pailisipan yang mengalami MI pada kedua tipe kasus tersebut tidak akan berbeda secara signifikan. Penelitian Susianto hanya pada aspek MI pengliasilan. Adanya perbedaan hasil penelilian ini sebaiknya ditelili lagi, unluk mengetahui mana yang berlaku di Indonesia.
Penelilian Shafn dkk. (1997) dan Susianto (lOpSa) inenggunakan kasus dengan tingkal inllasi rendah. Padahal di Indonesia, selama tahun 1998. mengalami inflasi tuiggi. .Akibatnya, hasil kedua penelitian tersebut munglon tidak dapat dilerapkan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini akan memodifikasi penelitian Shafir dkk. (1997) dan Susianto (1998a) dengan tmgkat inflasi yang berlaku di Indone.sia, menurut BPS ("Rcin", 1998).
Penelitian ini menggunakan melode kuesioner, memakai vignette, yaitu kasus yang dilanyakan kcpada partisi])an penelilian. Hasilnya adalah proporsi pailisipan yang mengalami MI pada masing-masing aspek, yang kemudian dianalisa dengan teknik analisa data Chi Square. Ternyata dari 11 hipotesa yang didirikan, lianya 3 hipotesa yang uiiciima. Hal uji menuniukkan bahwa temyata kerangka kasus tidak beipengaruh pada pengalaman b'fl. Selain itu, temyata tingkat inflasi juga tidak beipengaruh secara signifikan pada pengalaman MI.
Saran-saran yang dibeiikan akan mencakup saran-saran unluk penelitian selanjulnva. Selain itu juga akan dibeiikan beberapa saran praklis unluk membual masvarakat terhindar dari pengalaman Ml."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Sigit Eko Widyananto
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari
"Dengan adanya berita-berita iinengenai kasus penganiaya an pembantu rumah tangga ( disingkat raenjadi PRT ) oleh majikan raereka dimana PRT tersebut bekerja pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja, serta adanya ungkapan dari seorang psikolog ( Sartono Mukadia, 1987 ) yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang tidak pernah bekerja sering sangat kasar terhadap PRT, raaka tirabul dua pertanyaan dalam diri peneliti, Pertama, apakah ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu rumah tangga yang bakerja dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja? Kedua, faktor-faktor apakah yang ibu rumah tangga rasakan berpengaruh dalam memperlakukan PRT? Kedua pertanyaan ini lah yang hendak diteliti lebih lanjut. Penelitian dilakukan terhadap ibu rumah tang ga yang bekerja pada inatansi pemerintah atau swasta dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dalam jumlah sama melalui teknik sample yang inaidental. Alat yang dlgunakan adalah kuesioner yang dianalisa dengan teknik point bisprial disertai satu pertanyaan timggal. Metode analisa yang digunakan adalah t test.
Hasil penelitian menemukan bahv/a ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu ruraah tangga yang bekerja dengan ibu ruinah tangga yang tidak bakerja dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya, Ibu rumah tangga yang bekerja lebih memberikan perhatian dalam hal tersebut dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Kehendak diri sendiri merupakan faktor yang dirasakan sangat berpengaruh, sedangkan mass media merupakan faktor yang dirasakan sangat tidak berpengaruh, Ajaran agama, keluarga, pendidikan dan pengalaman bekerja merupakan faktor-faktor yang dirasakan cukup berpengaruh, Suku bangsa, pengalaman berorgnnisasi dan tetangga meimpakan faktor-faktor yang dirasakan kurang berpengaruh. Ditemukan pula indikasi bahv;a faktor usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidikan mempengarulii pola perlakuan ibu rumah tangga terhadap PRT.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah faktor bekerja mempengaruhi ibu rumah tangga dalam memperlakukan PRT dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya. Seberapa jauh hubungan usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidik an serta bagaimana hubungannya dengan jenis perilaku majikan tertentu, belum diketahui. Kiranya hal itu menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Hapsari
"Program berita kriminal saat ini sedang menjadi tren di dunia pertelevisian Indonesia. Tayangan ini seringkali menampilkan adegan kekerasan, seperti proses penangkapan pelaku tindak kriminal yang disertai dengan penembakan atau pemukulan, ilustrasi yang menggambarkan peristiwa terjadinya tindak kriminal. Tayangan kekerasan yang ditampilkan dalam tayangan berita kriminal ini kemungkinan dapat mempengaruhi sikap penontonnya terhadap kekerasan melalui proses belajar sosial seperti observational learning dan social modelling. Kekerasan yang tergambar dalam tayangan berita kriminal dapat mempengaruhi komponen sikap penontonnya, sehingga akhirnya dapat mengarah kepada pembentukan sikap terhadap kekerasan.
Penelitian ini dilakukan dengan subyek ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan. Subyek penelitian berjumlah 78, dengan N kelompok penonton tayangan berita kriminal sebesar 48 orang dan N kelompok bukan penonton tayangan berita kriminal sebesar 30 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala sikap terhadap kekerasan yang d i adaptasi dari Attitude Toward Violence. Scale yang dibuat oleh Velicker et al (1989). Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan sikap terhadap kekerasan antara ibu rumah tangga yang menonton tayangan berita kriminal dan tidak menonton tayangan berita kriminal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap terhadap kekerasan pada ibu rumah tangga penonton tayangan berita kriminal dan bukan penonton tayangan berita kriminal. Ibu rumah tangga yang menonton tayangan berita kriminal ternyata memiliki sikap terhadap kekerasan yang lebih positif dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak menonton tayangan berita kriminal. Dengan hasil penelitian seperti tersebut, hendaknya pihak televisi dapat meningkatkan kontrol materi tayang program berita kriminal agar tidak terlalu banyak menampilkan adegan kekerasan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sali Rahadi Asih
"Kanker payudara menempati salah satu urutan teratas penyakit yang membahayakan jiwa manusia. Penanganan utama kanker payudara dilakukan melalui operasi pengangkatan payudara, atau maslektomi. Wanita mastektomi mengalami berbagai macam fenomena yang, mempengaruhi kondisi fisiologis dan psikologis. Adapun kondisi Esiologis berkaitan dengan rangkaian penanganan dan efek samping obat. Kondisi psikologis berkaitan dengan penyakit kanker, efek pengangkatan payudara dan hubungan sosial. Berbagai fenomena diatas menimbulkan berbagai dinamika emosi,kecemasan, pikiran dan konflik yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri. Oleh karena itu informasi mengenai dinamika diatas perlu diketahui untuk membantu proses penyesuaian diri wanita mastektomi. Dalam ilmu Psikologi terdapat berbagai macam tes, salah satunya adalah thematic Apperception Test (TAT) yang merupakan tes proyektif Tes ini memiliki stimulus berupa gambar dan memunculkan respon yang bervariasi pada tiap individu. Tujuan tes ini mengungkap dorongan-dorongan dominan, emosi-emosi, sentimen-setimen, kompleks serta konilfik yang bersifat tidak kentara dan termenifestasi dalam hubungan interpersonal individu. Pemberian TAT pada wanita mastektomi bertujuan mengungkap berbagai pikiran dan perasaan yang terhambat karena tidak mau diakui ataupun tidak dapat diakui karena tidak dlsadari. Hasil yang didapatkan dari TAT digunakan untuk membantu wanita mastektomi untuk lebih memahami diri mereka sehingga membantu dalam proses penyesuaian diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran respon TAT pada wanita maslektomi, persepsi wanita mastektomi mengenai imej ketubuhan, hubungan seksual/suami-istri dan fenomena kematian. Anammesa digunakan sebagai informasi mengenai persepsi subyek yang bersedia diungkap. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, menggunakan data primer berupa anamnesa subyek dan respon-respon yang diperoleh dari TAT. Jumlah subyek yang digunakan dalam penelitian adalah lima orang wanita mastektomi. Hasil penelilian menunjukkan bahwa TAT dapat mengungkap dinamika pikiran dan perasaan yang lebih kaya dibandingkan anamnesa subyek. Persepsi subyek mengenai imej ketubuhan adalah merasa diri tidak lengkap tidak percaya diri dengan tubuhnya dan rasa iri terhadap wanita lain yang benasib berbeda Ada kekhawatiran akibat kehilangan bagian tubuh vital yang, berkaitan dengan pembentukan citra diri mereka sebagai seorang perempuan. Persepsi subyek mengenai hubungan seksual/suami adalah merasa tidak berdaya, merasa cemas dan merasa bersalah akibat ketidakmampuan mereka sebagai partner dalam hubungan seksual. Subagian besar subyek beranggapan bahwa mereka memiliki kontribusi timbulnya masalah dalam hubungan perkawinan. Persepsi obyek mengenai fenomena kematian adalah perasaan cemas yang mendalam menghadapi kematian. Rasa bingung dan ketakutan timbul akibat adanya penolakan diri terhadap kematian itu sendiri yang setiap saat bisa datang. Dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, hambatan yang dialami oleh subyek karena adanya perasaan tegang dan cemas, ketidakberdayaan, kebingungan dalam hidup, serta memsakan ketidakpastian. Selain itu keinginan diri untuk keluar dari masalah namun merasa diri tidak berdaya menjadi konflik yang terus timbul dalam diri mereka."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuni Rosalinda
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah dan partisipasi aktif ibu dalam dunia kerja mengakibatkan penambahan peran dalam pekerjaan dan keluarga yang dapat memicu konflik peran dan
mengakibatkan stres. Mayoritas dari wanita yang bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit adalah ibu bekerja. Agar tidak mengalami stres baik dalam pekerjaan dan keluarga perlu adanya usaha untuk dapat mengendalikan atau mengurangi stres yang dikenal dengan coping stress, karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi interaksi dan peran di dalam anggota keluarga (family functioning). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara coping stress dan family functioning pada ibu bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran Coping Stress dilakukan dengan alat ukur yaitu Ways of Coping (WAYS) edisi revisi (Folkman & Lazarus, 1985) dan pengukuran Family Functioning yaitu alat ukur McMaster Family Assessment (FAD) (Epstein, Ryan, Bishop, Miller & Keitner,
2003). Desain penelitian ini adalah studi lapangan dengan menggunakan teknik non probability sampling sebagai metode pengambilan sampel. Hasil penelitian yang dilakukan pada 60 partisipan menunjukkan adanya hubungan yang positif antara coping stress dan family functioning pada ibu bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit (r = .131; p = 0.05).

ABSTRACT
The increasing number and active participation of mother in work life resulted additional roles either in work and family which can lead to stress and role conflict. Most of working woman as a nurse in hospital are working mothers. In order not to run into stress both at work and family needed effort to control or reduce stress known as coping stress, because these condition can affect the interaction and roles of family members (family functioning). This research is aimed to examine the relationship between coping stress and family functioning in working mother as a nurse in hospital. Quantitative method is applied in this research. Measured coping stress using Ways of Coping (WAYS) Revised (Folkman & Lazarus, 1985) and to measure family functioning using Family Assessment Device (FAD) (Epstein, Ryan, Bishop, Miller & Keitner, 2003). The research design is field study, with non probability sampling technique. Result from 60 participants shows that there is a positive relationship between coping stress and family functioning in working mother as a nurse in hospital (r = .131; p = 0.05)."
2014
S53598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rischa Indira Sabrina
"COVID-19 menyebabkan perubahan besar bagi masyarakat. Adanya Work From Home (WFH) bagi para orang tua, khususnya para ayah dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) bagi para anak merupakan beberapa dampak dari adanya COVID-19. Meskipun kurang tersorot, pandemi COVID-19 juga berdampak besar bagi para ibu rumah tangga. Pandemi dan efek tumpahan yang dirasakan dari terdampaknya para ayah dan anak menyebabkan ibu rumah tangga stres dan perlu untuk beradaptasi kembali. Mindful parenting dapat diterapkan sebagai solusi untuk menghadapi berbagai dampak tersebut. Mindful parenting terbukti mengurangi stres dan meningkatkan kemampuan coping stres. Dalam implementasinya, salah satu faktor yang diduga memengaruhi mindful parenting adalah komunikasi interpersonal dalam pernikahan. Untuk meneliti hubungan mindful parentingdan komunikasi interpersonal dalam pernikahan, peneliti menggunakan desain korelasional dengan jumlah sampel 155. Alat ukur yang digunakan adalah Interpersonal Mindfulness in Parenting (IM-P) untuk meneliti mindful parenting dan Measurement of Marital Communication (MCI) untuk meneliti komunikasi interpersonal dalam pernikahan. Hasil menunjukkan tidak ada korelasi antara kedua variabel, maupun dengan dimensi-dimensi mindful parenting, kecuali pada dimensi menerima tanpa memberikan penilaian pada diri dan anak dan menemukan korelasi negatif.

COVID-19 brought significant adjustments. The existence of Work From Home (WFH) for parents, especially fathers, and distance learning (PJJ) for children are some of the impacts of COVID-19. Although less highlighted, the COVID-19 pandemic has also had a major impact on housewives. Housewives are stressed as a result of the pandemic and the spillover effects caused by the impact of fathers and children. Mindful parenting can be applied as a solution to deal with these impacts. Mindful parenting has been shown to reduce stress and improve stress coping abilities. In its implementation, one of the factors thought to influence mindful parenting is interpersonal communication in marriage. To examine the relationship between mindful parenting and interpersonal communication in marriage, the researcher used a correlational design with a sample size of 155. The measuring instruments used are: Interpersonal Mindfulness in Parenting (IM-P) to examine mindful parenting and Measurement of Marital Communication (MCI) to examine interpersonal communication in marriage. The results show that there is no correlation between the two variables, nor with the dimensions of mindful parenting, except for the dimension of nonjudgmental acceptance of self and child, which was found to have a significant negative correlation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>