Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angela Oktavia Suryani
"Era globalisasi adalah era persaingan mutu/kualitas. Oleh karena itu, perguruan tinggi di era globalisasi harus berbasis pada mutu. Salah satu indikator yang dapat menunjukkan baik tidaknya mutu pendidikan suatu perguruan tinggi adalah kualitas produk yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut. Untuk itu Universitas AJ mengadalak Tes Potensi Akademik untuk menyaring mahasiswanya.Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik psikomotorik tes seleksi yang digunakan oleh sebuah perguruan tinggi di Jakarta, yakni tes potensi akademik. Karakteristik psikometrik ini menyangkut item parameter,validitas kontsruk, dan validitas prediksi tes serta reliabilitas tes. Dari hasil yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa item-item alat tespotensi akademik yang digunakan Universitas AJ untuk seleksi calon mahasiswa cukup baik. Hal ini terlihat dari jumlah item yang dieliminir dari setiap subtes pada tiap form berkisar mulai dari 3% sampai dengan 30%. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Universitas Indonesia, 1982
378.053 UNI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nainggolan, Mary Monalisa
"ABSTRAK
Perilaku curang yang teijadi di tengah-tengah lembaga pendidakan formal, mulai dari Sekolah Dasar sampai Peiguruan Tinggi, merupak^ masalah klasik dan bersifat universal. Meskipim demikian, teijadinya perilaku curang di dunia akademik perlu diminiinalkan dan dicarikan solusinya untuk pencegahan dan penan^ulangan perilaku tersebut. Hal ini disebabkan karena perilaku curang menimbulkan masalah masalah yang berdampak negatif baik bagi peserta didik maupun bagi hakikat pendidikan itu sendiri.
Penelitian kali ini bermaksud melakukan studi korelasional antara perilaku curang saat tes dan harga diri akademik. Penelitian Aronson & Mettee (1968) menyimpulkan bahwa orang yang mempunyai harga diri yang rendah akan lebih mungkin untuk melakukan tindakan curang dibandingkan dengan orang yang mempunyai harga diri yang tinggi. Namun, Beery (1976) menyatakan bahwa siswa akan berupaya melakukan berbagai hal untuk mencegah tururmya harga diri karena kegagalan. Kedua pendapat di atas mendorong peneliti melilwt hubimgan kedua variabel (harga diri akademik dan perilaku curang saat tes), apakah bersifat negatif atau positif.
KQpotesa kega pada penelitian ini adalah adanya hubungan yang bermakna dan negatif antara harga diri akademik dan perilaku curang saat tes. Individu yang harga din akademiknya tuiggi (mandiri, menghadapai tantangan dengan percaya diri, dapat mentolerir frustrasi, dsb) akan melakukan kecurangan lebih rendah, demikian sebaliknya.
Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Strata 1. Jumlah sampel penelitian direncanakan minimal 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik insidental. Pengukuran kedua variabel penelitian dilakukan dengan teknik self-report dengan menggunakan 2 (dua) buah kuesioner yakni Skala Perilaku Curang Saat Tes dan Skala Harga Diii Akademik. Pengukuran pada kedua instrumen merupakan skala interval. Uji validitas item dengan teknik perhitungan Pearson Product Moment menghasilkan item-item yang valid sebanyak 19 item imtuk Skala Perilaku Curang Saat Tes dan 34 item untuk Skala Haiga Diri Akademik. Sedangkan uji reliabilitas hem yang menggunakan teknik perhitungan Alpha Cronbach menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0, 8873 untuk Skala Perilaku Curang Saat Tes dan 0, 9007 imtuk Skala Harga Diri Akademik. Korelasi skor kedua variabel dihitung dengan treknik korelasi Pearson Product Moment.
Hash utama penelitian dari sampel sebanyak 70 orang menyimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna dan negatif antara haiga diri akademik dan perilaku curang saat tes pada mahasiswa FKUI Strata 1. Koefisien korelasi yang dihasilkan adalah - 0, 2466 yang bermakna pada derajat kepercayaan 0,05. Hal ini berarti bahwa meningkatnya skor harga diri akademik seorang individu diikuti dengan kecenderungan menurunnya skor perilaku curang saat tes oleh individu yang bersangkutan, demikian sebaliknya.
Hash tambahan penelitian ini adalah didapatnya rating mahasiswa FKUI tentang 3 (tiga) mata kuliah tersulit pada tingkat 1 sampai tingkat 4 serta 3 (tiga) mata kuliah dimana mahasiswa menyatakan paling sering melakukan kecurangan saat tes berhcut alasannya. Dari hash tersebut tampak bahwa pengawasan yang longgar saat ujian dan pelajaran yang suUt merupakan alasan yang mei^ebabkan mahasiswa melakukan kecurangan saat tes.
Pada penelitian lanjutan mcngenai perilaku curang, pengukuran perilaku curang ini dapat dhakukan dengan teknik penhaian oleh peer goup atau guru dibandingkan oleh individu itu sendiri. Hal ini dhakukan dengan tujuan untuk meminimalkan social desirability yang dikandung oleh teknik self-report.
Hubungan yang bermakna dan negatif antara perilaku curang saat tes dan haiga diri akademik menunjukkan bahwa perilaku curang saat tes dapat dikurangi dengan upaya-upaya peningkatan haiga diri akademik mahasiswa. Upaya ini dapat dhakukan secara sineigis dari pihak mahasiswa, dosen dan fakultas, mis<^ya dengan mempopulerkan "budaya malu" untuk mencontek, penularan nhai-nilai moral seperti kejujuran, suka bekeija keras, pengorbanan serta penciptaan iklim belajar yang menekankan keqa sama dan interdependensi dari pada suasana kompetitif."
1997
S2660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achyar Basyari
"PT. X adalah sebuah perusahaan manufacture yang memproduksi komponen kendaraan bermotor. Sebagai perusahaan manufacture, Bagian Produksi adalah merupakan ujung tombak perusahaan. Bagian ini secara langsung menangani proses produksi, sehingga secara langsung ikut menentukan kuantitas den kualitas hasil produksi. Saat ini Bagian Produksi PT.X memproduksi tiga jenis produk, yaitu : forging part, mechanical jack dan hand tool. Seat ini perusahaan mendapat keuntungan hampir 70%nya dari produk forging. Sehingga saat ini perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi di bagian produksi forging untuk mendapatkan keuntungan yang lebih optimal.
Operator forging adalah karyawan di Bagian Forging yang secara langsung ikut menentukan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Kecocokan antara karakteristik seorang operator forging dengan karakterostik jabatan operator forging sangat mempengaruhi keefektifan perusahaan dalam mencapai target secara efisien. Untuk itu diperlukan seorang operator forging yang mempunyai karakterostik yang sesuai dengan jabalan operator forging.
Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencari kecocokan antara individu dan jabatan. Untuk dapat melaksanakan proses seleksi yang efektif diperlukan metode den teknik yang tepat. Saat ini proses seleksi operator forging PT.X menggunakan pendekatan traditional. Pada pendekatan traditional, tes psikologi adalah salah satu metode yang penting untuk menggali karakteristik kemampuan-kemampuan dari para calon operator. Untuk itu agar proses seleksi efektif maka perlu dilakukan tes psikologi dengan benar.
Namun pada kenyataannya, saat ini tes psikologi belum dilaksanakan secara optimal. Tes psikologi didesain dan dilaksanakan oleh seorang yang belum mempunyai kualifikasi psikolog. Hal ini diperkirakan menyebabkan proses seleksi menjadi tidak efektif. Salahsatu yang diperkirakan menjadi salah satu indikator ketidakefektifan seleksi adalah kinerja operator forging yang kurang memuaskan. Untuk itu agar proses seleksi marnpu dilakukan secara efektif, maka perlu penyusunan rancangan tes psikologi untuk seleksi salon operator forging.
Program penyusunan rancangan tes psikologi ini secara garis besar terdiri dari tiga tahapan, yaitu : penentuan persyaratan jabatan operator forging, penentuan tes psikologi dan pelaksanaan tes psikologi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Efiyanna
"Latar Belakang : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II merupakan institusi pendidikan yang mencetak tenaga kesehatan dimana lulusannya dituntut untuk mempunyai kualitas yang handal dan profesional dibidangnya.Seleksi Penerimaan mahasiswa baru yang terdiri atas dua macam jalur masuk merupakan tahap penyaringan awal untuk mendapatkan calon peserta didik yang berkualitas dan akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang pada jangka panjangnya berdampak terhadap mutu lulusan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya hubungan antara jalur masuk seleksi penerimaan mahasiswa baru terhadap prestasi belajar dengan berbagai faktor konfoundingnya. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional dengan analisis statistik mengguna kan uji korelasi regresi linear sederhana, uji T, Anova, Chi Square, Regresi Linear Ganda dan Regresi logistik.
Hasil analisis regresi linear ganda menunjukkan adanya hubungan yang positif antara jalur masuk dengan prestasi belajar mahasiswa setelah dikontrol oleh variabel konfounding jenis kelamin, daerah asal sekolah dan tempat tinggal. Nilai R = 0,359 , nilai R2 = 0,129. Model regresi linear ganda yang diperoleh dengan persamaan matematis yaitu sebagai berikut : Prestasi Belajar(IPK) = 2,917 + 0,103.Jalur masuk + 0,189.jenis kelamin + 0,085.tempat tinggal_1+ 0,157. tempat tinggal_2 + 0,062. Daerah asal sekolah. Jalur masuk seleksi penerimaan mahasiswa baru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, daerah asal sekolah dan tempat tinggal.
Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa setelah dikontrol oleh variabel jalur masuk,daerah asal sekolah dan jenis kelamin didapatkan responden yang jalur masuk seleksi mahasiswa baru melalui jalur PMDP mempunyai peluang 1,93 kali lebih besar untuk mendapatkan IPK > 3,3 dari pada responden yang jalur masuknya melalui jalur umum, responden yang daerah asal sekolah dari DKI Jakarta mempunyai peluang 1,9 kali lebih besar untuk mendapatkan IPK > 3,3 dari pada responden yang daerah asal sekolahnya luar DKI Jakarta dan responden yang berjenis kelamin perempuan mempunyai peluang 1,6 kali lebih besar untuk mendapatkan IPK > 3,3 dari pada responden yang berjenis kelamin laki-laki.
Saran dari penelitian ini yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi Pusdiknakes untuk menambah kuota bagi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDP karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jalur masuk sipenmaru dengan IPK, dimana mahasiswa yang masuk melalui jalur PMDP memiliki rata-rata IPK yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jalur umum.

Background: Polytechnic of Ministry of Health, Jakarta II, is an educational institution that gives a rise to many medical experts who have a star and professional quality. The selection admission for freshmen consists of two kinds of pathways functioning as the very first way for the institue to get the qualified candidates. The pathways will also influence students’ learning achievement that is expected to give a long term impact on the quality of the graduates.
The objective of this research is to find out the correlation between admission pathways for freshmen, some of the confounding variables, and students’ learning achievement.. The research method is developed cross-sectionally and statistical analysis is done with simple and multiple regression test, T-test, Anova test, Chi-square test, and logistic regression correlation test.
The result of linear regression analysis shows the positive correlation between the admission pathways and students’ learning achievment after being controlled by confounding variables: gender, high school district, and place of living. The R value = 0,359 and R2value = 0,129. the mathematical equation for multiple linear regression model is: Learning Score(GPA) = 2,917 + 0,103*Admission pathway + 0,189*gender + 0,085*place of living_1 + 0,157*place of Living_2+0,062*highschool + 0,157. district. Admission pathway has a significant effect to students’ learning achievement (in this case, evaluated by students’ score or GPA) after being controlled by other variables, such as gender, high school district, and place of living.
The multivariate analysis with logistic regression shows that, after being controlled with admission pathways, high school district, and gender, the respondents through PMDP pathway have 1,93 times bigger chance to have GPA above 3,3 points compared with the respondents through a regular pathway. The respondents whose highschool was in Jakarta have 1,9 times bigger chance to have GPA above 3,3 points compared with the respondents whose highschool was outside Jakarta. The female respondents have 1,6 time bigger chance to have GPA above 3,3 points compared with male respondents.
The suggestion obtained from this research is that this study can be a consideration for Education Center for Medical Experts (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan / Pusdiknakes) to increase quotas for PMDP admission pathway because there is a correlation between the admission pathway and students’ score (GPA). The students coming through PMDP way is evenly having a higher GPA score compared to the students coming through a regular way.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparmo P.
"ABSTRAK
Situs web Jaringan Perpustakaan APTIK (JP APTIK) merupakan sarana penyedia informasi yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa universitas anggota APTIK yang sedang mengerjakan skripsi. Situs web JP APTIK yang telah dibangun sejak tahun 2001 perlu dievaluasi dengan melibatkan mahasiswa pengguna situs web agar situs web JP APTIK menjadi situs yang semakin bermanfaat optimal bagi mahasiswa penulis skripsi. Salah satu cara mengevaluasi situs web JP APTIK adalah melakukan uji ketergunaan atau usability testing. Uji ketergunaan adalah mengukur kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, efisiensi dan kepuasan.
PeneIitian uji ketergunaan situs web JP APTIK ini untuk mengetahui tingkat ketergunaan situs web JP APTIK, mengidentifikasi masalah yang ditemui pengguna sewaktu mengakses situs web JP APTIK, dan mengetahui perubahan yang hams dilakukan pada situs web JP APTIK. Kriteria yang digunakan untuk mengukur ketergunaan mencakup kemudahan digunakan, kemudahan dipelajari, kesalahan sistem pada situs, serta bahasa yang diusulkan untuk digunakan.
Sepuluh peserta (participants) dipilih untuk melakukan uji ketergunaan. Pemilihan peserta uji ketergunaan didasarkan pada pengetahuan, keaktifan penggunaan internet, penggunaan sumber informasi dari intemet, dan frekuensi penggunaan internet. Kesepuluh peserta diminta mengeijakan soal yang berkaitan dengan menu, navigasi, dan isi situs web JP APTIK. Kesepuluh peserta juga diwawancarai serta diamati perilakunya pada saat uji ketergunaan berlangsung. Perekaman proses uji ketergunaan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ca,ntasia Studio 4 dan alat perekam suara. Data yang diperoleh dianalisis untuk memperoleh kesimpulan penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh ialah :
1. Lima menu halaman awal situs web JP APTIK merupakan menu yang mudah digunakan. Lima menu yang dimaksud adalah Buletin JPA, Download Buletin, Training, Tentang JPA, Raker. Menu dan submenu yang tidak mudah digunakan mencakup Direktori, E-Leaming, News, Tsunami and Librarianship, Links, Feedback, Artikei.
2. Kemudahan dipelajari.
a.Langkah yang dilakukan oleh peserta untuk menggunakan lima menu pada halaman awal situs web JP APTIK adalah langkah yang benar yakni mengklik menu yang dimaksudkan.
b.Istilah menu yang tidak dipahami peserta adalah Arsip Milis, Feedback, Raker, Tsunami and Librarianship, E-Learning, Links, Forum Purek 1, JLA, Perpustakaan Digital.
c.Peserta mengatakan bahwa bahwa halaman awal situs cepat dalam memberi respon sedangkan Katalog Induk agak lambat dan APTIK's Digital Library sangat lambat
d.Waktu paling lama diperlukan oleh peserta untuk mengerjakan soaf yang berkaitan dengan APTIK's Digital Library.
e.Tiga fasilitas utama yang ada pada situs web JP APTIK, yakni halaman awal situs, Katalog Induk, dan APTIK's Digital Library dikatakan oleh peserta
"
2007
T18975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Situs web jaringa perpustakaan APTIK (JAPTIK) adalah salah satu penyedia informasi yg dpt di manfaatkan oleh mahasiswa Inuversitas anggota APTIK tg sedang mengerjakan skripsi. Salah satu cara mengevaluasi situs web JP APTIK adalah melakukam penedtian uji ketergunaan atau usabilyti testing ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Pawoko
"UI 5 merupakan model literasi informasi di Universitas Indonesia yang terdiri dari 5 tahapan kegiatan dalam melakukan literasi informasi yaitu; identifikasi, eksplorasi, evaluation, analisa dan sintesa, etika informasi"
Perpustakaan Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Pawoko
"Secara sederhana, literasi informasi adalah kemampuan mencari, mengevalusi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Hakikat dari literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menelusur, menganalisis, dan memanfaatkan informasi."
Perpustakaan Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>