Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152420 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan berperan penting bagi
kesehatan dan kualitas hidup. Berbagai faktor mempengaruhi kebutuhan tidur. Pada
waktu sakit kebutuhan tidur meningkat dari biasanya, agar terjadi proses penyembuhan
dan pemulihan. Saat dirawat di rumah sakit dapat terjadi gangguan tidur yang dapat
mempengaruhi pnyembuhan dan pemulihan, serta memperpanjang lama rawat.
Gangguan pola tidur dapat berupa insomnia, hipersomnia, narkolepsi, sleep apnea dan
parasomnia.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi garnbaran pola tidur dan factor-faktor yang
berhubungan dengan gangguan pola tidur yang dialami oleh klien rawat inap pertama kali
di rumah sakit.
Desain penelitian adalah deskriptif sederhana. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner. Populasi adalah klien berusia > 17 tahun, Iaki-laki maupun wanita yang
dirawat inap minimal telah 24 jam, dan belum pernah dirawat di Rumah Sakit Islam
Jakarta Pusat. Besar sample 80 orang, dengan tehnik pengambilan sampel acak
sistematik.
Hasil penelitian menyimpulkan sebanyak 80 % dari 80 responden yang menjalani rawat
inap pertama kali di RSIJP mengalami gangguan tidur, dengan jenis gangguan yang
paling sering dialami adalah insomnia (64.1%). Adapun penyebab terjadinya gangguan
pola tidur dari aspek ekstemal terbesar adalah factor suara/kebisingan (78.1%) dan aspek
internal terbesar adalah factor iritas/nyeri dan ketidaknyamanan (73.4%)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5358
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya. Pembahan pola tidur dapat menlberikan dampak pada fisik maupun psikologis, hal ini dapat terjadi pada klien yang dirawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh atau dampak hospitalisasi terhadap pola tidur klien dewasa yang panama kali dirawat. Metode penelitian yang digunakan adalah metoda korelasi, responden penelitian adalah klien dewasa yang pertama kali dirawat diruang perawatan penyakit dalam pria dan wanita RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jumlah responden yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dengan beberapa kriteria. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuesioner yang disusun oleh penelilai dan respnnden menjawab pertanyaaan yang diajukan dengan memberikan tanda (V) pada jawaban yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh hospitalisasi terhadap pexubahan pola tidur klien yang pertama kali dirawat.
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dampak hospitalisasi terhadap perubahan pola tidur pada klien dengan penyakit tertentu, dengan responden yang Iebih hauyak, dengan kriteria yang Iebih ketat serta dengan menggunakan instrumen dan uji statistik yang lebih lengkap."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5063
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Spiritualitas pada konsepnya adalah bagian integral dari manusia yang tidak dapat
dipisahkan dalam berbagai segi kehidupan. Namun, pemenuhan kebutuhan spiritual
belum menjadi prioritas dalam intervensi petugas kesehatan di Indonesia. Petugas
kesehatan seperti dokter atau perawat belum menjadikan kesehatan spiritual sebagai
bagian intervensi yang bertujuan menyejahterakan klien. Beberapa tahun terakhir ini,
kebutuhan untuk memenuhi aspek spiritual klien mulai menjadi tren yang
diperhatikan oleh institusi rumah sakit, terutama rumah sakit yang berbasis visi
keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status kesehatan
spiritual klien di Rumah Islam Jakarta. responden dalam penelitian ini adalah klien
rawat inap dewasa di Rumah Sakit Islam Jakarta, sebanyak 55 orang yang dipilih
secara acak (random sampling). Disain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
sederhana dcngan instrumen penelitian berupa kuesioner. penelitian ini menggunakan
analisa univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan
mayoritas responden memiliki tingkat kesehatan spiritual sedang. Diharapkan dengan
adanya penelitian ini dapat menjadi acuan untuk dilakukannya penelitian yang lebih
dapat menggali faktor yang berhubungan dengan tingkat kesehatan spiritual, sehingga
dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5300
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadiroh Siti Nadiroh
"ABSTRAK
Perubahan pola tidur merupakan suatu keadaan berubahnya jadwal atau kebiasaan tidur sehari-hari
yang dialami oleh indvidu, meliputi: jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual menjelang
tidur, lingkungan tidur serta tingkat kesegaran setelah tidur. Perubahan pola tidur dapat terjadi pada
pasien dengan penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran
faktor yang mempengaruhi perubahan pola tidur pada pasien penyakit jantung koroner. Faktor yang
diduga mempengaruhi perubahan pola tidur, meliputi: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
pekerjaan, pendapatan, ketidaknyamanan lingkungan, kecemasan, nyeri dan terapi medis (obatobatan).
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden. Desain yang digunakan adalah
analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional melalui tehnik consecutive sampling.
Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik ganda. Hasil
penelitian menggambarkan 46,9% responden mengalami perubahan pola tidur. Berdasarkan analisis
bivariat, hanya variabel usia yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian perubahan pola
tidur. Sedangkan hasil analisis multivariat menyimpulkan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian perubahan pola tidur adalah variabel kecemasan sedang, yaitu sebesar 3,6 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan kecemasan ringan.

ABSTRACT
The change in sleep patterns are changes on schedules or habits of daily sleep that were experienced
by individual, including the amount of sleep time, time to sleep and time to wake, bedtime rituals,
sleep environment and the level of freshness after sleep. Changes in sleep patterns may occur in
patients with coronary heart disease. This study aimed to identify factors that affect the overview
changes in sleep patterns in patients with coronary heart disease. Factors that were thought to affect
changes in sleep patterns include: age, gender, education level, employment status, income,
environmental discomfort, anxiety, pain and medical therapy (drugs). The number of samples in this
study were 96 respondents. The design of this study was correlative analytic cross-sectional
approach with consecutive sampling technique. Chi square and multiple logistic regression test
were used as the statistical test. The results of the study illustrates that 46.9% of respondents who suffer
from coronary heart disease experience changes in sleep patterns. Based on bivariate analysis, only age
variable has a significant relationship to the occurrence of changes in sleep patterns. While the result of the
multivariate analysis concludes that the most influential factors on the incidence of changes in sleep
patterns is middle anxiety variable, that is equal to 3.6 times higher than mild anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrotiah
"Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan kuratif yang bertujuan untuk memulihkan pasien yang dirawat, salah satu bentuk upaya rumah sakit untuk memulihkan pasien adalah memberikan pelayanan gizi sesuai kebutuhan gizi dan termakan habis oleh pasien. Pelayanan gizi pasien di ruang rawat inap dilaksanakan oleh tenaga ahli gizi ruangan.
Di Rumah Sakit Islam Jakarta Pusat pelayanan gizi kepada pasien belum berlangsung secara optimal, terlihat dari masih rendahnya cakupan pasien rawat inap yang mendapat layanan konsultasi gizi dan masih banyaknya keluhan pasien tentang makanan selama dirawat di ruang rawat inap.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan tugas ahli gizi di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pusat tahun 2004 dan sejauhmana karakteristik individu (pengetahuan, pelatihan, masa kerja, beban kerja) dan karakteristik organisasi (kepemimpinan, standard operation procedures/SOP, sarana, insentif, pengawasan) mempengaruhi pelaksanaan tugas ahli gizi di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pusat tahun 2004.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan maksud menggali secara mendalam data-data yang diperoleh serta melakukan eksplorasi informasi tentang pelaksanaan tugas ahli gizi di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pusat tahun 2004 melalui sumber-sumber informan. lnforman yang diambil dari manajer tingkat atas, menengah, dan bawah serta pelaksana (ahli gizi ruangan).
Dari hasil penelitian didapatkan informasi bahwa pelaksanaan tugas ahli gizi di ruang rawat inap masih kurang baik tergambar dari masih kurangnya pengetahuan ahli gizi dalam gizi terapan, belum pernahnya mengikuti pelatihan, beban kerja yang berat sehingga hasil kerja yang didapat kurang maksimal karena pasien yang mendapat asuhan gizi hanya yang berdiet khusus saja dan yang mengalami gangguan dalam pelaksanaan dietnya. Hasil lainnya dari penelitian ini adalah gambaran tentang komunikasi di lingkungan kerja kurang komunikatif, sarana pelayanan khususnya trolley untuk membawa makanan pasien sudah tidak memadai, pengawasan dari atasan masih kurang.
Dengan hasil penelitian tersebut di atas saran yang diajukan oleh peneliti adalah : sebaiknya pimpinan berupaya meningkatkan pengetahuan semua ahli gizi yang ada, mengirimkan petugas/ahli gizi untuk mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan gizi klinik/gizi institusi, menambah jumlah ahli gizi untuk mengurangi beban kerja yang berat, memperbaiki sarana: pelayanan, membuat SOP tertulis, dan melakukan pengawasan secara intensif

Hospital is curative care facility to recover the hospitalized patients. One aspect of this care is palatable nutritional care according to the need of patients. The nutritional care in in-hospital wards is implemented by the ward nutritionist.
Nutritional care in Jakarta Islamic Hospital was not optimally implemented, reflected by low coverage of patients who receive nutrition consultation and many complaints about the food provided.
The objective of this study was to know the description of work implementation of nutritionist in in-hospital care ward of Jakarta Islamic Hospital year 2004 and how individual characteristics (knowledge, training, length of work, workload) and organizational characteristics (leadership, SOP, facilities, incentive, inspection) influence the work implementation of nutritionist in in-hospital care wards.
The study was qualitative aimed at exploring information through different sources. Informants were high, middle and low level managers, and the implementer (ward nutritionist).
The study showed that the work implementation of nutritionist was not optimal reflected by lack of knowledge, particularly on applied nutrition, no training was attended, and heavy workload resulted in suboptimal and patients who received nutritional, care were limited to those followed special diet and those who had diet problems. Other study result exhibits lack of communication in work place, lack of facility especially food trolley, and lack of monitoring.
Based on the study results, it is suggested to managers to increase nutritionist's knowledge, to send nutritionist to trainings related to clinical/institutional nutrition, to add more nutritionists to reduce workload, to add necessary facilities, to provide written SOP, and to conduct intensive monitoring.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiarni Suryati
"Bagi klien yang baru pertama kali dirawat biasanya menjalani lebih banyak tindakan pemeriksaan oleh beberapa orang, tidak pernah mempunyai gambaran tentang dirawat di rumah sakit, perubahan lingkungan tiba-tiba, staf yang masih sangat asing, dapat menimbulkan stress tersendiri bagi klien (Kozier et al, 1995). Oleh karena itu penting bagi petugas kesehatan khususnya perawat untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi pola tidur klien agar dapat memberikan bantuan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut dan hal inilah yang ingin diungkapkan lewat peneiitian ini.
Sampel penelitian berjumlah 30 responden yang diperoleh rnelalui convenience sampling. Kriteria sampel adalah klien yang beru pertama kali menjalani hospitalisasi tanpa memandang jenis penyakitnya. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden. Setelah data terkumpul, data tersebut dianalisa dengan pengukuran distribusi frekuensi dan pengukuran dengan tendensi sentral yaitu mean dan modus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi pola tidur pada klien yang baru pertama kali menjalani hospitalisasi adalah faktor-faktor fisik sebanyak 50%, pada urutan kedua adalah faktor lingkungan 58%, sedangkan faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi adalah faktor-faktor psikologis 18% dan faktor-faktor spiritual 6%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5226
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Marfiani
"Penelitian ini mengenai karakteristik subjektif tidur pada klien rawat inap dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah Depok. Desain penelitian ini deskriptif sederhana. Sampel yang terlibat berjumlah 72 pasien dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Responden mengisi kuesioner berisi skala tidur Verran dan Snyder-Halpern. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien mengalami gangguan tidur tingkat sedang (47,22%), hingga berat (25%). Efektivitas tidur pasien juga hanya berada pada tingkat sedang (50%), hingga rendah (19,44%). Pasien juga mensuplementasikan tidurnya dengan tingkatan sedang (38,88%), hingga tinggi (22%). Penelitian ini dapat digunakan sebagai penelitian dasar untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur pasien rawat inap.

This research was used simple descriptive design to explore subjective sleep characteristics of hospitalized adult patients in Depok Public Hospital. Consecutive sampling was applied on this research involving 72 patients. Patients were asked to fill the questionnaire about Verran and Snyder Halpern sleep scale (VSH Sleep Scale). Results showed that patients experienced sleep disturbance with moderate levels (47,22%), moreover (25%) patients experienced severe sleep disturbance. Patients felt that sleep effectiveness in moderate levels (50%), moreover (19,44%) only in low levels. Sleep supplementation also experienced by patients with moderate levels (38,88%), moreover (22%) in high levels. This research can be used as a pilot study to find out factors that affecting how patients sleep in the hospital environment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyri Annalisstha
"Antibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan oleh pasien rawat inap di RSUP Persahabatan Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika pada pasien rawat inap dan hubungannya dengan sensitivitas kuman. Penelitian ini dilakukan melalui metode survey yang bersifat deskriptif analitis dan pengumpulan datanya secara retrospektif terhadap data resep-resep pasien rawat inap dan data profil sensitivitas kuman terhadap antibiotika periode Januari sampai Juni 2006. Variabel penelitian adalah kuantitas penggunaan antibiotika (DDD/shr) sebagai variabel bebas dan sensitivitas kuman sebagai variabel terikat.
Hasil penelitian menunjukkan total penggunaan antibiotika adalah 118,451 DDD/shr dan 5 antibiotika yang paling banyak digunakan dari 29 macam antibiotika adalah levofloksasin, seftriakson, amoksisilin, siprofloksasin dan rifampisin. Berdasarkan analisis data korelasi Pearson yang dilakukan diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kuantitas penggunaan antibiotika dengan sensitivitas kuman pada pasien rawat inap.
Antibiotic is the drug which frequently used by patients at Persahabatan Hospital Jakarta. The purposes of this research were to know pattern of antibiotics used by inpatient and relation with sensitivity of bactery. The method of this study was analytical descriptive retrospective. Data were collected from prescribes of inpatient and sensitivity of bactery profile period January until Juny 2006. Variable of this study were quantities of antibiotics use (DDDs/hbd) as independence variable and sensitivity of bactery as dependence variable.
The result showed that total antibiotics use was 118,451 DDDs/hbd from 29 antibiotics. The results indicated that the antibiotics most frequently used by patients were levofloxacin, ceftriaxone, amoxicillin, cephalosforin and rifampicin. Depend on correlation Pearson that there was not a correlation between quantities of antibioitics use of Persahabatan hospital’s inpatient with sensitivity of bactery.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuriati Rahmi
"Masalah tidur merupakan masalah yang sering dialami oleh orang dewasa, termasuk perawat. Koping yang adaptif diperlukan untuk mengatasi masalah tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran masalah tidur dan koping perawat dalam mengatasi masalah tidur yang dialaminya. Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap 106 perawat rawat inap di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. dengan cluster proportional sampling. Specialised Centres of Research Sleep Questionnaire yang telah dimodifikasi digunakan untuk mengukur masalah tidur sedangkan koping perawat diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang bekerja pada unit rawat inap mengalami masalah tidur seperti insomnia (30,2%), sleep apnea (14,2%), restless legs syndrome (10,4%), dan narkolepsi (10,4%). Perawat yang mengatasi masalah tidur dengan koping adaptif sebanyak 50,9%. Pengaturan jadwal shift yang tepat pengawasan terhadap pelaksanaan jadwal, serta pemilihan koping yang lebih adaptif diharapkan dapat menurunkan prevalensi masalah tidur pada perawat.

Sleeping disorder is common problem for adult, including nurses. Adaptive coping are needed in handling sleeping disorder. This study aimed to explore sleeping disorder of clinical nurse and how nurses cope with. The descriptive method applied to 106 clinical nurses who work at one hospital in Jakarta. A cluster proportional sampling applied to recruit the respondents. A modified Specialised Centres of Research Sleep Questionnaire used to measure sleeping disorder and a questionnaire that was developed by researcher measured nurses? coping to sleeping disorder.
Results showed that nurses have problems covered insomnia (30,2%), sleep apnea (14,2%), restless legs syndrome (10,4%), and narcolepsy (10,4%). Nurses who have adaptive coping were 50,9%. An appropriate shift schedule, a proper implementation of the schedule and a chosen adaptive coping may reduce prevalence of sleeping disorder among nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rarit Gempari
"ABSTRAK
Arti produktivitas merupakan pendayagunaan seluruh komponen sumberdaya secara efisien untuk mencapai tingkat basil yang maksimal. Dalam aspek manajemen, bahwa sumberdaya manusia merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai sasaran dimaksud.
Institusi RS yang bergerak dalam layanan produk kesehatan antara lain baik berupa rawat jalan maupun rawat inap, hanya mungkin berjalan baik bila didukung oleh penggunaan seluruh sumber yang ada melalui pendekatan manajemen yang baik. Dan tolok ukur yang paling mungkin untuk mengukur suatu produk layanan kesehatan pada RS seringkali ditentukan dengan faktor layanan pada rawat inapnya.
RSIJ sebagai RS kelas utama yang berada dalam naungan yayasan RSIJ kini telah dilengkapi dengan perangkat sarana dan prasarana medis sebagai pendukung dalam pemberian layanan kesehatan yang telah dikelola dengan metoda dan pola-pola manajemen modern.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah percontohan kegiatan yang merupakan penelitian kerja terhadap kegiatan tenaga Paramedis Perawatan Unit Rawat Inap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi penggunaan waktu kerja produktif dari tenaga Paramedis Perawatan melalui kegiatan langsung 36,5%, kegiatan tidak langsung 23,6%, kegiatan lain yang termasuk produktif 3,9%, kegiatan pribadi 7% dan kegiatan non produktif 29%. Dan ternyata faktor internal tidak memperlihatkan pengaruh yang berarti terhadap pola waktu kerja produktif.
Beberapa saran dalam upaya pendayagunaan tenaga Paramedis Perawatan antara lain:
Perlu adanya rotasi kerja secara periodik dan terjadwal dalam upaya menghasilkan dan memperkecil tingkat kejenuhan kerja.
Perlu adanya peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi seluruh tenaga Paramedis Perawatan yang berorientasi untuk mengadaptasi irama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang medis.
Perbaikan sistem penggajian yang fleksibel terhadap tingkat perkembangan kebutuhan pokok yang berjalan.
Perlu secara terus menerus diupayakan pengamatan secara rutin terhadap penilaian waktu kerja produktif untuk memantau hasil kerja yang diinginkan."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>