Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117863 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fakhrurrozi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kehidupan
keluarga, pernikahan, pendidikan, seksual, gambaran kepribadian serta pola perilaku pemerkosa terutama berhubungan dengan agresifitas dan pengendalian dorongan seks yang tergambar dalam respon Hand Test Serta untuk mengetahui keterkaitan antara latar belakang dengan respon Hand Test yang ditampilkan
pelaku perkosaan
Peneliti tertarik dengan tema perkosaan karena saat ini semakin marak
tindak kekerasan kepada perempuan Dan khusus hagi perkosaan, menurut peneliti itu sesuatu yang unik Karena sangat beragamnya subjek, korban dan cara perkosaan itu berlangsung, Hal itulah yang mendorong peneliti untuk mengetahui lebih dalam tentang pelaku perkosaan ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang memakai teknik wawancara dengan pedoman umur untuk mengetahui lebih jauh tentang latar belakang kehidupan subjek serta menggunakan alat diagnostik Hand Test. Subjek penelitian berjumlah
tiga orang narapidana di LP Kelas I Cipinang Jakarta.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa masing-masing subjek mcmiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda Gambaran respon Hand Tést subjek penelitian, pada umumnya normal tapi keterkaitannya dengan latar belakang kehidupannya tidak begitu jelas.
Saran untuk penelitian selanjutnya dilakukan suatu penelitian lebih
mendalam tcrhadap pemerkosa_ Misalnya bisa dilakukan dengan mengadakan
wawancara lebih dari satu kali dengan subjek. Hal itu akan lebih memungkinkan untuk didapatkan data yang lebih mendalam. Selain itu juga bisa dilakukan
penelitian pada pemerkosa dengan menggunakan alat diagnostik yang bersifat menggali dunia dalam sepeni TAT atau Rorschach. Atau dilakukan suatu penelitian untuk mendapatkan profil pemerkosa secara menyeluruh.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ernaningsih
"Akhir-akhir ini angka kejahatan cenderung menunjukan kenaikan yang cukup tinggi di seluruh wiiayah Indonesia. Jika tahun 1988 jumlah seluruh kejahatan sebesar 198.803, tahun 1989 tercatat sebanyak 215.659, maka tahun 1990 angka kejahatan berjumlah 262.665 Ini berarti terjadi kenaikan angka kejahatan yang cukup tinggi, dari 8,47 % pada periode 1988-1989, melonjak menjadi 22 % pada tahun 1989-1990 (MABES POLRI DISPULAHTA, 1990).
Umumnya pelaku kejahatan di atas adalah pria. Berbagai laporan mendukung kenyataan tersebut Statistik kriminal di Inggris tahun 1987 misalnya, menunjukkan bahwa dari 3.825.000 kasus kejahatan, 86,9 % pelakunya pria (Abbot dan Wallace, 1990 : 154). Hal yang sama juga terjadi di Amerika. Dikatakan oleh Lundberg didalam Crime and Criminology (Reid, 1982 : 60) serta Sourcebook of Criminal Justice Statistics 1991 bahwa secara umum angka kejahatan yang dilakukan oleh pria Iebih tinggi daripada kejahatan yang dilakukan wanita. Meskipun demikian tidak berarti bahwa jumlah kejahatan yang dilakukan oleh wanita tidak ada, hanya relatif Iebih rendah dari pria. Bahkan secara kuantitas, jumlah kejahatan yang dilakukan oleh wanita meningkat pesat.
Di Amerika dalam kurun waktu tahun 1967-1973 jumlah kejahatan yang dilakukan wanita meningkat sebesar 64,3 %, sementara dalam periode yang sama jumlah kejahatan yang dilakukan pria hanya naik 14,8 %. Di Indonesiapun, data yang ada di MABES POLRI tahun 1990, menunjukkan situasi yang sama, dari sejumlah 2.631 kasus kejahatan yang dilakukan wanita pada tahun 1988, angkanya naik menjadi sejumlah 5.289 di tahun 1989 (naik duakali lipat) dan dalam tahun 1990 naik menjadi 5.767 kasus kejahatan (9 %).
Berdasarkan tulisan-tuiisan terdahulu, wanita pada masa-masa yang laiu jarang atau sedikit yang melakukan kejahatan, apalagi melakukan pembunuhan. Hal ini tampaknya berhubungan juga dengan adanya stereotype di dalam masyarakat yang menggambarkan wanita antara lain mempunyai ciri-ciri lemah lembut, penuh kasih sayang, penurut dan lain sebagainya (Radar, 1989, 50; Miller, 1991, 4) yakni citra baku wanita didalam masyarakat (yang memang disosialisasikan oleh masyarakat secara terus menerus) sehingga menciptakan "image" bahwa wanita tidak mungkin melakukan kekerasan ataupun membunuh. Namun pada saat ini seperti yang tercatat dalam statistik MABES POLRI tersebut di atas, kejahatan yang dilakukan wanita cenderung meningkat dan beragam jenisnya.
Dilihat dari sudut kualitas, pola kejahatan atau pelanggaran yang dilakukan wanita cenderung bergeser dari pola "sex-specific offences" seperti: abortus illegal, shoplifting (pengutilan), infanticide (pembunuhan bayi) dan prostitusi (dalam KUHP Indonesia prostitusi bukanlah kejahatan) ke kejahatan yang umum dilakukan oleh pria, seperti perampokan bersenjata, lintah darat, bisnis ilega! narkotika, sampai pada pembunuhan dalam keluarga dan bahkan menjadi anggota salah satu organisasi kejahatan (Morris, 1987:65; Kusumah, 1982:35; Abbot,1990:153)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sardjoko
Jakarta: Gramedia, 1991
620.8 SAR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: Dahara Prize, 1992
658.4 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Taman Jepang secara umum bisa dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu Kare-sansui (dry garden) dan tsukiyama (wet garden). Tulisan ini secara spesifik bertujuan untuk memberi gambaran mengenai kare-sansui (dry garden)."
720 JIA 4:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sardjoko
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
620.8 Sar b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang, Dahara Prize, 1992
650.4 Man
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2010
R 342.02 NAS I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>