Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendriyani
"Komunitas Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi (baca: Se Ci) merupakan komunitas yang baru terbentuk sejak Juni 2004 dan beranggotakan warga korban gusuran bantaran Banjir Kanal Jakarta. Komunitas ini masih memiliki kompetensi komunitas yang rendah, ditandai dengan kemampuan komunikasi antarpribadi yang belum efektif. Untuk membantu komunitas meningkatkan kompetensinya, dilaksanakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi antarpribadi yang efektif. Target intervensi yang dituju adalah kelompok pemuda.
Model yang dipakai dalam intervensi sosial ini adalah Sistem Manajemen Perubahan, yang terdiri dari tiga subsistem: organisasional, komunikasi, dan sasaran perubahan. Sedang filosofi intervensi yang dipakai adalah teori belajar sosial dari Albert Bandura. Prinsip dari teori ini disebut reciprocal determinism, bahwa komponen kognisi, lingkungan, dan tingkah laku sating mempengaruhi. Usaha mengubah kognisi akan turut mengubah lingkungan dan tingkah laku. Inti dari komponen kognisi, yang disebut Bandura sebagai sistem diri, adalah self-efficacy. Program dirancang dalam17 tahap kegiatan, mulai dari lobbying sampai pemantauan berkala. Tulisan ini hanya menjabarkan pelaksanaan tahap 1-10, dengan fokus pada pelatihan komunikasi antarpribadi yang efektif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan program berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat. Tujuan kegiatan terpenuhi, ditandai dengan tercapainya indikator keberhasilan. Pelatihan komunikasi antarpribadi yang efektif juga meningkatkan self-efficacy dan pengetahuan peserta. Pelatihan ini mendapat tanggapan yang positif dari target intervensi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga, 2009
305.23 DIA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Cahyono
"Komunitas Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi merupakan komunitas yang menampung warga gusumn Kali Angke (Pejagalan dan Kapuk Muara) dalam rangka Program Kali Bersih yang dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI. Komunitas ini masih memiliki kompetensi komunitas yang rendah,
ditandai dengan rendanhya kemampuan mengelola perselisihan dan konflik yang ada dalam komunitas. Untuk membantu komunitas meningkatkan kompetensinya, dilaksanakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mengelola perselisihan dan konflik. Hal ini penting dilakukan karena perselisihan dan konflik merupakan hal yang tak terhindarkan dan akan terus terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Target intervensi yang dituju adalah kelompok pemuda.
Model yang dipakai dalam intervensi Sosial ini adalah change management system, yang tercliri dari tiga subsistem: organisasional, komunikasi, dan target perubahan. Perubahan iniduga mengikuti Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Tingkah laku manusia merupakan
interaksi terus menerus dan timbal balik antara faktor personal, tingkah laku, dan lingkungan.
Program dirancang dalam 17 tahap kegiatan, mulai dari lobbying Sampai pemantauan berkala. Tulisan ini hanya menjabarkan pelaksanaan tahap 1-10, dengan fokus pada pelatihan mengenal perselisihan dan konflik.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan program berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat. Tujuan kegiatan terpenuhi, ditandai dengan tercapainya indikator keberhasilan, yaitu terjadi peningkatan pengetahuan tentang perseiisihan dan konflik. Pelatihan ini mendapat tanggapan yang positif dari target intervensi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T37813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Budyatna
Jakarta: Universitas Terbuka, 1994
302.2 MUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Supratiknya
Yogyakarta: Kanisus, 1995
302.2 SUP K
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ludlow, Ron
Yogyakarta: Andi, 1996
302.2 Lud k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Nurhayani
"Pernikahan merupakan salah satu tahap dalam siklus kehidupan. Keputusan memilih baik disengaja maupun tidak untuk menikah atau menundanya sementara waktu, tergantung pada bagaimana seseorang merespon alternatif yang ada dalam masyarakat. Yang jelas, apa pun keputusannya - menikah atau tidak - sebagian besar tergantung pada individu yang bersangkutan. Jika dulu masyarakat (khususnya orangtua) begitu anaknya dewasa sibuk mencarikan jodoh yang tepat, saat ini meskipun masih ada, kebiasaan itu memudar. Individu lebih bebas memilih pendampingnya. Salah satu alternatif untuk mencari teman dan kalau mungkin melanjutkannya ke jenjang pernikahan adalah melalui Rubrik Kontak SK Kompas. Dalam memahami konsep diri peminat & peserta Kontak, juga bagaimana mereka mempersepsi dirinya, penelitian yang bersifat kualitatif ini menggunakan definisi konsep diri dari Adler & Towne, terutama bagaimana seseorang melihat dirinya dalam tiga dimensi dari diri, yaitu: perceived self, desired self, dan presenting self. Adler & Towne mendefinisikan konsep diri sebagai sekumpulan persepsi seseorang yang relatif stabil mengenai dirinya sendiri baik dari segi fisik, sosial maupun psikologisnya. Perubahan konsep diri dimungkinkan dengan adanya reflected appraisal & social comparison. Penilaian yang berbeda dari kenyataan yang sebenarnya disebabkan antara lain adanya obsolete information, distorted feedback, the myth of perception, dan social expectation. Penulis mengamati & mewawancarai tujuh informan berusia 32-45 tahun yang belum menikah, kemudian penulis uraikan gambaran diri dan pergaulan informan. Selanjutnya penulis analisa berdasarkan persepsi fisik, psikologis, & persepsi sosial informan. Kemudian penulis membandingkan antara gambaran diri informan yang bersifat pribadi (perceived self), dengan gambaran diri yang bersifat publik (presenting self) dan gambaran diri yang ideal (desired self). Hasil penelitian sebagai berikut: terdapat kesesuaian antara beberapa elemen dari dimensi konsep diri beberapa informan, juga ketidaksesuaian antara beberapa dimensi konsep diri informan lainnya yang berkorelasi dengan keterlambatan para informan untuk menikah. Pada elemen fisik, untuk informan kedua, ketiga, keempat, kelima, dan ketujuh terdapat kesesuaian antara ketiga dimensi diri. Namun pada informan pertama, dan keenam hanya terdapat kesesuaian antara perceived self dengan presenting self. Pada elemen sosial, dikategorikan dalam kelompok : Pertama, berkaitan dengan persahabatan dan kekeluargaan, terdapat kesesuaian antara ketiga dimensi diri pada informan pertama, ketiga, keempat, kelima, & ketujuh. Sedangkan pada informan kedua, & keenam terdapat ketidak sesuaian antara ketiga dimensi tersebut. Kedua, berkaitan dengan penjajagan atau pergaulan dengan lawan jenis yang mengarah pada pernikahan. Pada keseluruhan informan, terdapat kesesuaian antara dimensi perceived self dengan desired self, namun bila dikaitkan dengan presenting self, terdapat ketidaksesuaian antara ketiganya. Semua elemen konsep diri baik fisik, psikologis maupun sosial berkaitan dengan belum menikahnya para informan sampai berusia 32-45 tahun, namun yang tampak dominan adalah elemen psikologis. Pada umumnya dalam elemen ini, terdapat kesesuaian antara perceived self dengan desired self, tetapi jika dihubungkan dengan presenting self, terdapat ketidaksesuaian antara ketiga dimensi tersebut. Ketidaksesuaian antara tiga dimensi tersebut disebabkan adanya obsolete information, distorted feedback, the myth of perfection, dan social expectations. Para informan menganggap pernikahan adalah hal yang sakral, karena itu sebaiknya menikah sekali seumur hidup. Semua informan berharap suatu saat akan bertemu dengan seseorang yang dapat dijadikan pendamping hidup. Lima informan belum menikah karena faktor ketidaksengajaan (choosing by default), dan dua informan memilih dengan sengaja (choosing by knowledgeably)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T7030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Nurjanah
"Program Pemuda Andal yang Mcmiliki lmunitas dari Pcnjualan dan Pernakaian Narkoba (PANTAS JUARA) merupakan program dari Kementcrian Negara Pemuda dan Olaharaga yang bertujuan untuk memberikan penyadamn dan pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pemuda yang telah berlangsung scjak lahun 2006. Namun, dalam kurun waktu tahun 2000-2008 kasus tindak pidana narkoba meningkat lebih dari 7 kali lipat, dengan kecenderungan tersangka scmakin muda usianya. Oleh karena itu, pencliti ingin melihat sejauhmana efektivitas program PANTAS JUARA dan mengindcntifikasi kendala-kendala yang dihadapi.
Metode analisa kerangka berpikir logis (logical framework analysis) digunakan dalam melakukan evaluasi cfcktivitas program. Evaluasi dilakukau dengan melihat masukkan (inpur), proscs (process), keluaran (ourpur), manfaat (outcome) dan dampak (impact). Evaluasi bertujuan untuk mcmpclajari apakah program mencapai tujuan yang telah direncanakan dan apa saja kcndala selama pelaksanaan kcgiatan. Dcngan indikator efektivitas program adalah pescrla program PANTAS JUARA tetap bersih dari penyalahgunaan narl-:oba setclah 3 tahun program tersebul berlalu.
Program PANTAS JUARA memiliki beragam kegiatan, yang utarna adalah lokakarya dan pembenrukkan kader bersih narkoba. Kegiatan Iokakarya telah berlangsung di 15 propinsi tersebut dengan peserta sebanyak 750 orang. Kcgiatan pembentukkan kader telah menghasilkan 19.000 kader pemuda bersih narkoba dan telah terbentuk Gerakan Pemuda Bersih Narkoba (GPBN) di 15 propinsi.
Hasil analisis menunjukkan program PANT AS JUARA efektif dalam menccgah pcnyalahgunaan narkoba dikalangan pemuda, karena pcscrta yang pemah mengikuti kegiatan PANTAS JUARA tetap bersih dari penyalahgunaan narkoba. Kcndala yang dihadapi antara lain ketcrbatasan anggaran dan durasi pclaksanaan kegiatan.

Reliable Youth Who Have Immunity from Sales and Use of Drugs Program (PANT AS JUARA) is a program of the Ministry of Youth and Sport which aims to provide awareness and prevention of drug abuse among youths. The program has been ongoing since 2006. However, during the years 2000-2008 criminal drug cases increased more than 7 times, with a trend of increasingly younger suspects. Therefore, this research wanted to evaluate the program?s effectiveness and identify constraints faced by the program.
Logical framework analysis method used in evaluating program effectiveness. Evaluation is done by observing the input, process, output, benefits and impact. The evaluation aimed to learn whether the programs achieve the objectives which have been planned and what constraints during the implementation of programs. With program effectiveness indicators are the participants to stay clean from drug abuse after 3 years of the program passed.
PANTAS JUARA program has a variety of activities, the main one is workshops and the formation of free-of-drugs cadres. Workshops have been held in 15 provinces with the participants as many as 750 people. Formation of clean drug cadres activity has resulted in 19,000 young, free~of-drugs cadres and has established the Free~of-Drugs Youth Movement (GPBN) in 15 provinces.
The analysis showed APPROPRIATE CHAMPION program is effective in preventing dnrg abuse among the youth, because the participants who attended the activities APPROPRIATE CHAMPION remain clean from drug abuse. Constraints faced include the limited budget and duration of implementation of activities.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29148
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Afif
"Komposisi pemuda merupakan bagian terbesar dalam komponen masyarakat Indonesia. Meropakan kelas masyarakat dengan potensi yang sangat besar. Dengan kata lain pemuda meropakan barapan dan penentu masa depan bangsa kedepannya. Oleh sebab itu upaya - upaya dalam pemberdayaan pemuda sangatalah penting, salah satunya yaitu yang di lakukan oleh Kementrian Negara pemuda dan Olahraga sebagai penanggung jawab dan pemegang mandat untuk pembanguanan dan pengembangan pemuda dan olahraga di Indonesia, melaksanabn suatu program pertukaran pemuda antar negara (PPAN).dibentuknya program ini dihiapakan dapat meningkatakan daya saing pemuda Indonesia dengan meningkatkan kapasitas merek:a melalui program PPAN ini. Akan tetapi keberhasilan suatu program hams diukur efeklivitasnya dengan melakukan eveluasi secara berkala, untuk: mengetahui kendala-kendala yang hams diatasi pada periode berikutnya.

The composition of the youth constitute the largest part of the community component of Indonesia. Is a class society with enormous potential. In other words, youth is the hope and future of the nation's critical going forward. Therefore efforts - efforts in youth empowerment sangatalah important, one of which will be undertaken by the Ministry of Youth and Sports in charge and mandate holders to pembanguanan and youth and sports development in Indonesia, carried out a youth exchange programs between countries (PPAN) .the establishment of this program can increasing the competitiveness of Indonesian youth 10 enhance their capacity through this PPAN program. But the success of a program should be measured effectiveness by doing evaluation periodically, to determine the constraints that must be overcome in the next period."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29134
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hyang, Oh Su
"Buku bicara itu ada seninya berisi tentang pengalaman pengembangan diri, teknik komunikasi, persuasi dan negosiasi. Buku bersampul hitam ini akan menjawab pertanyaan: Bagaimana cara berbicara/berucap yang baik?
Ucapan yang baik adalah ucapan yang dapat menggetarkan hati. Ucapan seorang juara misalnya, memiliki daya tarik tersendiri. Ucapan seorang pemandu acara mampu menghidupkan suasana acara. Ucapan seorang kekasih mampu menarik perhatian pasangannya. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Bicara itu ada seninya.
Melalui buku bicara itu ada seninya, Oh Su Hyang akan membeberkan metode untuk menciptakan komunikasi yang efisien. Buku setebal 238 halaman ini dijabarkan dengan bahasa yang sederhana. Harapannya agar pembaca dapat belajar dari banyak pengalaman orang-orang terkenal dan menumbuhkan percaya diri dalam diri anda.
"
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2022
302.2 HYA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>