Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
307.76 WIS p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Subagijo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
307.72 WIS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fajar Sejati
"Skripsi ini membahas dinamika kehidupan penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok. Penghuni Asrama UI Depok berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang beragam, seperti suku, asal daerah, fakultas, hobi, agama, dan lain-lain. Keberagaman ini menyebabkan penghuni asrama untuk memiliki strategi adaptasi selama tinggal di sana. Selain strategi adaptasi, interaksi sosial juga menjadi perhatian dalam dinamika kehidupan penghuni asrama. Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan untuk mendapatkan hasil deskriptif pola interaksi masing-masing individu penghuni asrama dan kelompok-kelompok yang terdapat di dalamnya, cara kelompok-kelompok tersebut terbentuk, dan proses adaptasi para penghuni terhadap lingkungan baru. Hasil analisis skripsi ini dapat dijadikan referensi bagi penghuni Asrama UI Depok tentang kehidupan di asrama serta bagi pengelola asrama untuk menciptakan lingkungan asrama yang lebih kondusif untuk para penghuninya.

This thesis discusses the dynamics of the resident?s life in Student Dormitory of Universitas Indonesia (UI) Depok. The resident of Student Dormitory UI Depok derived from diverse social and cultural backgrounds, such as ethnic, national origin, faculty, hobbies, religion, and others. This diversity led the resident to have adaptation strategies for staying there. In addition to adaptation strategies, social interaction is also a concern in the dynamics of the resident. This study was done by using in-depth interviews and observations to obtain descriptive results of the interaction patterns of each individual residents and groups present in the dorm, the way these groups are formed, and the process of adaptation of the resident to the new environment. The result of the analysis of this thesis can be used as a reference for the occupants of Student Dormitory UI Depok about life in the dorm and the dormitory manager to create an environment more conducive to dormitory resident.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
307.72 HEL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Triana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983
307.76 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Suhardjito
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan pengembangan sistem agroforestry kebun-talun sebagai wujud strategi adaptasi sosial kultural dan ekologi terhadap perubahan lingkungan, yakni peningkatan tekanan penduduk dan intervensi ekonomi pasar. Pertanyaan utama dari penelitian ini adalah bagaimana keluarga/rumah tangga mengembangkan sistem agroforestry kebun-talun dalam menghadapi peningkatan tekanan penduduk dan intervensi ekonomi pasar; mengapa pengembangan sistem kebun-talun menjadi pilihannya dan mengapa keberadaan kebun-talun terus dipertahankan.
Penelitian ini dilakukan di sebuah masyarakat desa di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat selama Juni 1999 sampai Oktober 2000. Desa penelitian ini berada di daerah lahan kering (upland). Penelitian ini menggunakan pendekatan emik dan etik. Metode penelitian kualitatif dan kuanlitatif digunakan dalam penelitian ini.
Pengembangan sistem pengelolaan kebun-talun sebagai wujud strategi adaptasi sosial kultural dan ekologi terhadap peningkatan tekanan penduduk dan intervensi ekonomi pasar terjadi pada aspek teknis dan organisasi sosialnya. Pada aspek teknis, kebun-talun tidak mengalami perubahan selain pilihan komposisi jenis tanamannya yang lebih cenderung berorientasi pada pasar. Pada aspek organisasi sosialnya, sistem pengelolaan kebun-talun mengalami perubahan, yaitu pengembangan pola-pola hubungan sosial (social relations) dalam pengelolaan kebun-talun. Pengembangan pola hubungan sosial dalam pengelolaan kebun-talun berkaitan dengan strategi adaptasi sosial kultural lainnya yang terjadi pada pengaturan alokasi tenaga kerja dan pengembangan matapencaharian keluarga/rumah tangga. Rumah tangga dalam kondisi tekanan penduduk dan pasar yang tinggi. Pengembangan pola hubungan sosial dan pranata sosial dalam pengelolaan kebun-talun berimplikasi pada penguatan solidaritas sosial antar lapisan sosial pada tingkat komunitas. Keberadaan kebun-talun bukan hanya mempunyai fungsi ekonomi dan ekologis melainkan juga fungsi sosial. Pada satu sisi kebun-talun menjadi media bagi penguatan solidaritas sosial, pada sisi yang lain hubungan-hubungan sosial dan pranata sosial pengelolaan kebun-talun menguatkan keberadaan kebun-talun sebagai sumber ekonomi keluarga/rumah tangga. Kedua sisi itu berimplikasi pada sisi ketiga, yakni keberlanjutan keberadaan kebun-talun yang mempunyai fungsi ekologis. Namun demikian strategi adaptasi tersebut masih rentan untuk menghadapi peningkatan tekanan penduduk dan intervensi ekonomi pasar, terutama pada keluarga/rumah tangga buruh tani dan tidak memiliki lahan.
Pengaturan alokasi tenaga kerja keluarga/rumah tangga dimaksudkan untuk dapat akses pada beragam matapencaharian. Akses pada beragam matapencaharian dicapai dengan cara membangun hubungan sosial (social relations) dan jaringan sosial (social networks). Beragam matapencaharian dilakukan dengan cara seorang anggota keluarga melakukan lebih dari satu pekerjaan maupun setiap anggota keluarga melakukan pekerjaan yang berbeda-beda.
Pengembangan matapencaharian non-pertanian didorong oleh peningkatan kebutuhan hidup keluarga yang tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari pertanian. Daya dukung sumberdaya pertanian sudah terlampaui. Teknologi pertaniannya relatif tidak berkembang (stagnant), kecuali intensifikasi sawah yang luasnya sangat terbatas. Namun, matapencaharian pertanian masih tetap penting, paling tidak sebagai katup penggunaan bagi tingkat subsistensinya. Matapencaharian di luar pertanian semakin penting untuk menutup kekurangan pendapatan dari pertanian.
Matapencaharian di luar pertanian dilakukan di dalam desa maupun di luar desa (kecamatan, kabupaten, propinsi, lintas pulau) dengan pola migrasi komutasi ataupun sirkulasi. Kegiatan mencari nafkah dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Bagi keluarga/rumah tangga yang tidak memiliki lahan dan tidak akses pada sumber matapencaharian di luar pertanian berusaha untuk membangun hubungan sosial dalam penguasaan lahan, khususnya kebun-talun. Sebaliknya, bagi keluarga petani yang memiliki lahan luas dan akses ke aktivitas ekonomi di luar pertanian membutuhkan kerjasama dengan buruh tani dan petani kecil untuk mengelola kebun-talun.
Implikasi dari strategi adaptasi yang terwujud dalam pengembangan beragam matapencaharian adalah pemenuhan kecukupan kebutuhan hidup keluarga."
2002
D372
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan dan pemanfaatan budaya di kawasan Sindangbarang, Bogor / Anton Ferdianto -- Tokoh dan pelapisan sosial, kaitannya dengan beberapa makam kuna Islam di Kabupaten Serang / Effie Latifundia -- Pusat pemerintahan kolonial Belanda dari oud Batavia ke nieuw Batavia / Iwan Hermawan -- Kearifan lokal pada tradisi bedol Bendungan Pamarayan, serta pelestarian dan pemanfaatannya / Lia Nuralia -- Peti-peti kubur batu dari kawasan Kuningan, Jawa Barat / Lutfi Yondri -- Struktur dan konsep tata kota Serang / Nanang Saptono -- Citadel Prins Frederick, Batavia, rancang bangunan dan fungsi / Octaviadi Abrianto -- Koleksi tinggalan Bupati Raden Tumenggung Wiradadaha I di Museum Alit Sukapura / Oerip Bramantyo Boedi -- Melacak jejak permukiman di Kawali / Rusyanti -- Penentuan umur pelapukan tanah dengan radioisotop ¹�C / Lutfi Yondri dan Satrio -- Strategi adaptasi masyarakat masa lalu di situs Sumur Tua, Desa Pancur, Kecamatan Kramatwatu / Sudarti Prijono."
Jatinangor: Alqaprint Jatinangor, 2011
930.1 ARK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Litbang Agama & Penerbit Penamadani, 2006
303.325 ADA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Rahma
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi perang di beberapa negara sehingga memaksa melarikan diri dari negara asalnya untuk mencari keamanan diri ke negara ketiga seperti Australia yang dapat menerima pengungsi. Sebelum diterima di negara tujuan tersebut para pengungsi banyak yang terpaksa menetap di Indonesia negara transit. Dalam masa menunggu resettlement di negara ketiga ternyata seringkali tanpa kepastian waktu berapa lamanya akan ke negara-negara tujuan tersebut menyediakan tempat terbatas setiap tahun, kurang dari 1% total pengungsi di seluruh dunia. Oleh karena itu, banyak pengungsi yang menetap di negara transit sampai bertahun-tahun lamanya. Dengan demikian, pengungsi yang tadinya masih anak-anak tumbuh menjadi remaja dan harus beradaptasi serta mengalami perkembangan biologis, psikologis-kognitif meliputi pembentukan identitas di lingkungan yang baru, dan sosial. Dengan demikian menjadi penting untuk diteliti tentang bagaimana secara empirik proses adapatasi dan dukungan dari luar individu, lingkungan dari para pengungsi remaja tersebut. Secara konseptual, dukungan sosial bisa didapat dari keluarga, teman, guru, dan organisasi untuk membantu pengungsi remaja dalam beradaptasi. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan deskriptif. Pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan sebelas informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Informan terdiri dari lima orang informan pengungsi remaja yang berasal dari benua Afrika dan Asia Barat, dua orang dari keluarga pengungsi remaja, satu orang teman pengungsi remaja, dua orang guru pengungsi remaja, dan satu staf Human Initiative yang menangani pendidikan pengungsi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, yang pengumpulan datanya dilaksanakan pada September 2022-Juni 2023 di Jakarta, Depok, dan Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses adaptasi pengungsi tidak terlepas dari perkembangan identitas masa remaja dan lingkungan sekitar pengungsi. Hal itu dikarenakan terdapat sistem-sistem yang ada di diri individu. Sistem mikro, sistem mezzo, dan sistem makro hadir dalam proses adaptasi pengungsi remaja. Proses adaptasi meliputi komunikasi personal, host social communication, ethnic social communication, lingkungan, dan predisposisi. Selanjutnya, terkait dukungan sosial pengungsi remaja dari lingkungan ada 2 level yaitu sistem mezzo & makro, didapat sistem mezzo, yaitu keluarga, teman, guru; dan sistem makro, yaitu organisasi meliputi UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), serta sekolah. Bentuk dukungan yang diberikan oleh mereka adalah dukungan emosional, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan informasi, dan dukungan instrumental. Signifikansi hasil penelitian ini terhadap program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama di mata kuliah Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial yang membahas tentang perilaku manusia dan lingkungan sosial, serta Kesejahteraan Sosial dalam Masyarakat Multikultur yang membahas tentang multikulturalisme di Indonesia yang terbentuk akibat sosio-kultural maupun geografis yang beragam dan luas. Dalam penelitian ini, multikulturalisme di Indonesia dilihat dari penerimaan pengungsi yang dari berbagai etnis menetap di Indonesia.

This research is motivated by the conditions of war in several countries, forcing refugees to flee from their home countries to seek personal safety to third countries such as Australia that can accept refugees. Before being accepted in the destination country, many refugees are forced to settle in Indonesia, a transit country. In the waiting period for resettlement in third countries it turns out that often without certainty how long it will be to these destination countries provide limited places every year, less than 1% of the total refugees worldwide. Therefore, many refugees stay in transit countries for years. Thus, refugees who were once children grow into adolescents and must adapt and experience biological, psychological-cognitive development including identity formation in a new environment, and social. Thus, it is important to research how empirically the process of adaptation and support from outside the individual, the environment of these adolescent refugees. Conceptually, social support can be obtained from family, friends, teachers, and organizations to help adolescent refugees adapt. This research uses a qualitative approach with descriptive purposes. Data were collected through document study and in-depth interviews with eleven informants selected through purposive sampling technique. The informants consisted of five adolescent refugee informants from the African and West Asian continents, two people from the families of adolescent refugees, one friend of adolescent refugees, two teachers of adolescent refugees, and one Human Initiative staff who handles adolescent refugee education. This research is a cross-sectional study, whose data collection was carried out in September 2022-June 2023 in Jakarta, Depok, and Tangerang. The results showed that during the refugee adaptation process, it is inseparable from the development of adolescent identity and the environment around refugees. This is because there are systems that exist in individuals. Micro systems, mezzo systems, and macro systems are present in the adaptation process of adolescent refugees. The adaptation process includes personal communication, host social communication, ethnic social communication, environment, and predisposition. Furthermore, related to the social support of teenage refugees from the environment, there are 2 levels, namely mezzo & macro systems, obtained by mezzo systems, namely family, friends, teachers; and macro systems, namely organizations including UNHCR, Human Initiative (HI), Catholic Relief Services (CRS), CWS (Church World Service), and schools. The forms of support provided by them are emotional support, appraisal/appreciation support, information support, and instrumental support. The significance of the results of this research for the Social Welfare Science study program, especially in the Human Behavior and Social Environment course which discusses human behavior and the social environment, as well as Social Welfare in Multicultural Societies which discusses multiculturalism in Indonesia which is formed due to socio-cultural and geographical diversity and breadth. In this research, multiculturalism in Indonesia is seen from the acceptance of refugees from various ethnicities living in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>