Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132346 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini menggambarkan penerapan teori Planned Behavior (Fishbein & Ajzen, 1988) tcrhadap pcningkatan perilaku pada komunitas ibu-ibu dalam mendaur ulang sampah rumah tangganya.
Penelitian ini merupakan tindakan intervcnsi lanjutan dari intervensi yang pertama kali dilakukan karcna untuk mcmpcrtahankan pcrilaku yang sudah tcrbcntuk dan lebih jauhnya lagi untuk meningkatkan perilaku tersebut diperlukan tindakan intervensi yang terus menems. Sasaran intervensi adalah pengurus dari organisasi
Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) yang telah terbentuk pada intervensi pertama kali, dan komunitas ibu-ibu di 4 RT, RT Ol s/d 04, RW 08 PPI sebagai change target yang merupakan percontohan dalam program intervensi lanjutan. Strategi
intcrvcnsi yang digunakan dalam program intervensi ini adalah tiga tcknik intervensi yang dikombinasikan, yaitu injimrmation, incentives dan community management.
Dari tindakan intcrvcnsi lanj utan ini mcnghasilkan 4 (cmpat) tim kadcr sosialisasi program GPL dalam mendaur ulang sampah rumah tangganya, kelengkapan peralatan untuk simulasi dalam program sosialisasi, community management yang dilengkapi dengan website (www.gp(@kavon.com) dan peningkalau pada komunitas ibu-ibu yang mendaur ulang sampahnya dari 36 yang belum mengompos terdapat 22 (61 ,1%) yang melakukan uji coba mendaur ulang sampah setelah dilakukan program intervensi. Dari penerapan teori Planned Behavior
dalam program intentensi ini ditemukan bahwa ada perbedaan determinan yang signiiikan antara komunitas ibu-ibu yang belum dan sudah mengompos. Pada komunitas ibu-ibu yang sudah mengompos, detenninan munculnya pcrilaku
mendaur ulang sampah rumah tangganya adalah detenninan norma subjektif
dengan beta 0.680 (p<0.05) sedangkan determinan munculnya perilaku tidak mendaur ulang sampahnya pada komunitis ibu-ibu adalah deterrninan sikap dengan beta 0.450 (p<0.05). Dan setelah dilakukan program intervensi, determinan Perceived Behavioral Control (PBC) menjadi determinan yang signitikan dalam munculnya perilaku mendaur ulang sarnpah organik pada komunitas ibu-ibu yang baru melakukan pengomposan dengan beta 0,717 (p<0,05)."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamroni
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan tingkah laku mendaur ulang sampah domestik ibu-ibu rumah tangga di Tambun Kabupaten Bekasi. Intervensi dilakukan dengan manajemen komunitas, pelatihan dan insentif. Target intervensi adalah ibu-ibu rumah tangga di RT 09 RW 41 Perumahan Griya Asri 2 Tambun Bekasi. Intervensi manajemen komunitas dengan membentuk organisasi pengelola sampah rumah tangga terbukti meningkatkan tingkah laku mendaur ulang warga dari 3 warga menjadi 41 warga. Intervensi pelatihan diikuti 20 peserta yang dilakukan dalam satu hari dan dilanjutkan monitoring setelah 1 minggu dan 3 minggu yang disertai insentif. Pengukuran dampak intervensi 3 minggu setelah pelatihan membuktikan adanya 7 peserta telah mendaur ulang sampah domestik.

ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the behavior of domestic waste recycling household mothers in Tambun, Bekasi Regency. The intervention is done by the community management, training and incentives. Targeted interventions are mothers of households in RT 09 RW 41 Griya Asri 2 Tambun, Bekasi. Management interventions in communities by establishing the management organization of household waste is proven to increase recycling behavior of citizens of the three residents to 41 residents. Training intervention attended by 20 participants conducted in a single day and continued monitoring after 1 week and 3 weeks with incentives. Measurement of the impact of interventions 3 weeks after the training proves the 7 participants had to recycle domestic waste."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rijadiati
"Rawa Pekayon Bulak merupakan tempat pembuangan sampah sementara di daerah Pekayon, Bekasi, sebenarnya merupakan daerah resapan air bagi lingkungan sekitarnya. Penumpukan sampah di rawa tersebut berlangsung terus menerus, karena pemerintah kota tidak mampu menyediakan lahan penampungan sampah untuk warganya. Perubahan fungsi rawa dan bertumpuknya sampah mendatangkan dampak negatif bagi kehidupan warga di sekitarnya. Intervensi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran warga supaya mau terlibat dalam usaha memperbaiki kerusakan yang terjadi, yaitu dengan mengelola sampah domestik mereka. Pengelolaan dimulai dengan memilah sampah warga dari rumahnya masing-masing. Target intervensi adalah-ibu-ibu di RT 03 dan 04, RW 11, kompleks PPI, Bekasi, dengan jumlah 96 KK.
Baseline study dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan penyebaran kuesioner. Teori-teori yang mendasari intervensi adalah teori perubahan sosial, theory of planned behavior dan teori belajar sosial. Strategi yang digunakan adalah strategi persuasi melalui pembentukan organisasi dalam komunitas yang bersangkutan, pemberian pelatihan dan penyuluhan bagi seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses pembuangan sampah dan penerapan komunikasi yang intensif melalui leaflet dan manipulasi lingkungan.
Perubahan secara khusus yang terjadi adalah: warga mulai memilah sampah (56,75%), membuat kompos pribadi (16,21%), 8 dari 14 tong kompos yang disediakan untuk pembuatan kompos kolektif sudah mulai dipenuhi oleh potongan sayuran dan sampah halaman warga, pengadaan wadah sampah di rumah warga meningkat, terpasang prompts di lingkungan warga yang mengingatkan warga untuk memilah sampah. Secara umum: terjadi perubahan perilaku warga terhadap sampah domestiknya dengan adanya piket dan kerja bakti warga.
Untuk intervensi berikutnya, penulis menyarankan untuk melakukan penyuluhan tindak lanjut bagi para stakeholder pembuang sampah, review terhadap program yang sudah berjalan dan diskusikan perbaikan dan pengembangannya terutama dalam hal komunikasi internal dan pelaksanaan Sistem-sistem monitoring dan evaluasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Sapta Yuwana
"ABSTRAK
Program intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku mengelola sampah rumah tangga di RT 10/41 Perumahan Bekasi Griya Asri 2. Partisipan adalah kelompok ibu-ibu arisan (N=22). Program intervensi menggunakan pengaruh koformitas, melalui penurunan tingkat psychological reactance terhadap perilaku mengelola sampah. Intervensi dilaksanakan dengan memberikan informasi, diskusi selama 8 bulan dengan sekali kegiatan kunjungan lapangan dan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga, serta menyediakan sarana pembuatan kompos. Hasil analisis data dengan Uji-t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kondisi pre-test dan post-test pada variabel kognitif partisipan, yaitu pre-test M(22)=23,5 (SD=3,2); post-test M(22)=26,4 (SD=2,3) dengan t(22)=-3,083 (<0,01), peningkatan kognitif signifikan berpengaruh menurunkan tingkat psychological reactance, pre-test M(22)=23,8 (SD=3,0); post-test M(22)=11,27 (SD=2,4) dengan t(22)=12,526 (<0,05). Perubahan kognitif dan psychological reactance signifikan meningkatkan perilaku partisipan untuk mengelola sampah rumah tangga, pre-test M(22)=30,0 (SD=3,6); post-test M(22)=31,41 (SD=2,5) dengan t(22)=-2,309 (<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa intervensi dengan metode ini dapat meningkatkan konformitas mengelola sampah rumah tangga

ABSTRACT
The aim of intervention program is improving the behavior of household waste management in RT 10/41 Perumahan Bekasi Griya Asri 2. Participants is an arisan group of housewife (N=22). Intervention program use conformity, through a reduction in the level of psychological reactance against the behavior of waste management. The intervention implemented during 8 months by providing information and discussions, with a field visits and household waste management training, as well as providing a tool of composting. The results of the data analysis by t-test showed a significant difference between the conditions of the pre-test and post-test on cognitive variables participants, pre-test M(22)=23,5 (SD=3,2); post-test M(22)=26,4 (SD=2,3) with t(22)=-3,083 (<0,01), significant cognitive enhancement effect of reducing the level of psychological reactance, pre-test M(22)=23,8 (SD=3,0); post-test M(22)=11,27 (SD=2,4) with t(22)=12,526 (<0,05). Changes in cognitive and psychological reactance significantly improve the behavior of participants to manage their household waste, pre-test M(22)=30,0 (SD=3,6); post-test M(22)=31,41 (SD=2,5) with t(22)=-2,309 (<0,01). It shows that interventions have improved the conformity of participants in household waste management."
2016
T46775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudin Hidayat
"Masalah pengelolaan sampah sampai saat ini menjadi salah satu permasalahan yang cukup sulit untuk diatasi, terutama masalah sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari rumah penduduk. Sampah akan menjadi masalah di perkotaan karena tidak dikelola dengan benar dari sumbernya.
Sampah sebagai benda buangan dapat bernilai ekonomis jika dalam penanggulangannya dilakukan secara tepat dan benar. Dimulai dari ide bagaimana mengupayakan pencegahan timbunan sampah secara maksimal. Dengan cara memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik yang berupa kertas, dapat didaur ulang kembali menjadi produk kertas yang masih dapat diolah menjadi bentuk kertas yang dinamakan dengan kertas daur ulang.
Program Intervensi ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Pekayon Jaya, tepatnya di Perumahan Pondok Pekayon Indah. di wilayah tersebut terdapat sebuah organisasi kepemudaan (HIPPI) Himpunan Pemuda Pondok Pekayon Indah yang mempunyai salah satu kegiatan rutin dalam melakukan daur ulang kertas, 5 orang anggota kelompok tersebut sudah mahir mengolah sampah kertas menjadi kertas daur ulang, 5 orang inilah yang akan menjadi kelompok target intervensi. karena penulis melihat peluang untuk melakukan Intervensi di wilayah ini yang lebih difokuskan kepada pengelolaan sampah anorganik, dalam hal ini adalah produk kertas daur ulang, untuk diolah dan dijadikan produk yang mempunyai nilai komersil, seperti kartu nama, sertifikat, kartu undangan dan lain lain dan kemudian memasarkannya.
Baseline Study sebagai studi pendahuluan sebelum intervensi dilakukan, dimaksudkan sebagai tahap pencarian data yang akan menjadi indikator untuk melihat dibutuhkan atau tidaknya sebuah intervensi pada suatu kelompok dalam komunitas. Dalam melaksanakan program yang mengangkat topik Meningkatkan Motivasi Kewirausahaan Dalam Bidang Daur Ulang Kertas di Pondok Pekayon Indah, perancangan baseline study diarahkan pada pengembangan produk dan pemasaran kertas daur ulang sebagai output intervensi. metode baseline study yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan Forum Group Discussion.
Strategi yang digunakan adalah dengan mengadakan diskusi secara intensif dan program edukasi melalui pelatihan motivasi, serta memberikan contoh direct marketing. Dengan diterapkannya strategi-strategi intervensi diatas diharapkan 5 orang ini akan dapat mengembangkan varian produk kertas dan dapat memasarkan secara mandiri produk buatan mereka. Agar Sustainability program ini terjaga, saya bekerjasama dengan pengurus GPL dan membuat komitmen untuk tetap menjalankan program, mengevaluasi dan memodifikasinya bilamana diperlukan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
"Penelitian yang berjudul "Strategi Mengkampanyekan Bahaya Limbah Rumah Tangga Pada Ibu-lbu di Desa Jatibening, Bekasi" ini berawal dari latar belakang permasalahan penanganan limbah rumah tangga yang belum ditangani dengan baik. Ibu-ibu rumah tangga sebagai penghasil limbah rumah tangga terbanyak umumnya tingkat pemahaman tentang masalah ini masih rendah.
Banyak penduduk yang membuang limbah rumah tangga secara sembarangan. Hal ini tentu saja sangat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Apalagi sumber air minum di daerah penelitian berasal dari air tanah, bukan PAM. Permasalahan yang perlu dikaji adalari bagaimana menyusun suatu strategi kampenye yang tepat supaya dengan mudah dapat diadopsi oleh target adopter.
Secara rinci tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1). Kondisi lingkungan pemasaran produk sosial; (2). Karakteristik sosial ekonomi sasaran; (3). Aktivitas komunikasi sasaran dan (4). Strategi komunikasi produk sosial bagi sasaran.
Penelitian yang memakan waktu 10 bulan ini didesain sebagai penelitian deskriptif yang pelaksanaannya menggunakan metoda survei. Populasinya adalah ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah perkampungan yang ada di Kelurahan Jatibening. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang dengan cara proporsife dan secara acak. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan komputer menggunakan program Microstat.
Dari hasil analisis data yang diperoleh akhirnya dapat disimpulkan hal-hal pokok sebagai berikut :
a. Dari analisis terhadap 30 responden dapat diketahui bahwa khalayak umumnya tingkat pendidikannya cukup, dimana sebagian besar (43,33 %) lulusan SLTP dan sebagian (26,67 %) memiliki pekerjaan pokok. Jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4-6 orang (66,67 %). Suami responden umumnya bekerja sebagai karyawan swasta, tukang atau ojek dengan pendapatan berkisar antara Rp. 200.000,-sampai Rp. 400.000,- per bulan.
b. Responden umumnya memiliki media massa, bahkan ada 80 persen responden yang memiliki tiga macam media massa. Televisi menjadi media favorit responden karena mampu menyajikan gambar dan tulisan sekaligus. Umumnya mereka terdedah pada televisi pada sore atau malam hari. Hal ini berkaitan dengan acara favorit mereka, yaitu telenovela, sinetron dan berita.
c. Pemahaman responden terhadap bahaya limbah rumah tangga sangat rendah. Karenanya perlu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka.
d. Strategi kampanye yang disusun ditinjau dari marketing mix, sosial marketing mix, strategi distribusi, pemilihan media sampai model pengemasan pesannya.
Sedangkan saran yang dapt disampaikan untuk membantu kelancaran pencapaian pada perubahan sikap dan perilaku adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan pesan disesuaikan dengan hirarki efek sasaran.
b. Penyampaian pesan perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
c. Penggunaan berbagai media komunikasi akan lebih efektif.
d. Perlu ada kerja sama antar lembaga dan tokoh masyarakat setempat.
e. Pendekatan interdisipliner akan membantu kelancaran kampanye sosial ini.
f. Mekanisme program harus dijelaskan dengan lengkap dan ada koordinasi dengan pihak penyedia pelayanan.
g. Konsep yang digunakan adalah Pemasaran Sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lusy Asa Akhrani
"ABSTRAK
Kondisi Lingkungan semakin kritis, manusia terus mengeksplorasi lingkungan tanpa upaya melestarikannya. Pondok Pekayon Indah (PPI) salah satu wilayah di Bekasi yang menanggung akibat dari ketidakseimbangan antara perilaku manusia dengan kondisi alam. Penyalahgunaan fungsi rawa menjadi TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) merupakan cermin dari perilaku “memproduksi” sampah yang terus meningkat tampa diiringi usaha peyediaan TPA yang 1ayak_
Pengalihan fungsi rawa sebagai TPA warga ini tidak disadari oleh warga PPI, batas pengetahuan mereka adalah kewajiban membayar retribusi sampah sudah dipenuhi tanpa menyadari kemana perginya sampah yang mereka hasilkan pada akhimya. Pada akhirnya penyalahgunaan funggsi rawa ini terus berlangsung dari tahun
ke tahun tanpa kontrol dari warga Pemulung mulai memadati rawa yang mulai padat, terus menimbun sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis ke dalam rawa dan melapisinya dengan tanah untuk kemudian mendirikan bangunan-bangunan bilik tempat mereka tinggal.
Intervensi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga akan bahaya
lingkungan yang disebabkan oleh ketidak mampuan warga mengolah sampahnya sendiri. Agen perubahan sekaligus target perubahan dalam intervensi ini adalah pemuda. Meningkatkan kesadaran pemuda untuk membuang sampah dengan benar melalui pemberian edukasi dan pelatihan, memanfaatkan mereka dalam program diharapkan mampu meningkatkan kesadaran mereka mengenai perilaku membuang sampah yang benar.
Baseline study dilakukan dengan metode wawancara, angket dan dokumentasi
Teori-teori yang digunakan dalam intervensi ini adalah teori belajar sosial, motivasi, edukasi dan informasi.
Dari hasil intervensi terjadi perubahan perilaku dan kognisi pada pemuda PPI.
Perubahan perilaku dapat dilihat pada kesediaan pemuda PPI untuk menyimpan sampah yang mereka hasilkan sebelum menemukan tempat sampah untuk kemudian membuangnya, Peningkatan kognisi dapat dilihat pada perbandingan hasil pretest dan postest angket pengetahuan lingkungan, rata-rata kognisi meningkat 2.15, dari 5.8
menjadi 7.95
Intervensi selanjutnya diharapkan dapat meneruskan upaya yang telah
dilakukan sebelumnya dengan tempat memperluas jaringan. Pelatihan disarankan dilakukan khusus utuk pemuda agar ruang kreatifitas mereka dapat berkembang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Lukman
"[ABSTRAK
Tujuan program intervensi ini adalah untuk menciptakan perilaku mendaur ulang
sampah pada siswa SMP Negeri 5 Tambun Selatan. Theory of Planned Behavior
merupakan teori yang digunakan peneliti. Hasil studi baseline menunjukkan
variabel sikap yang paling signifikan mempengaruhi intensi mendaur ulang
sampah (β= 0,295, p<0,05). Intervensi dilakukan menggunakan melalui
pelatihan, pesan persuasif, insentif dan manajemen komunitas. Penelitian ini
menggunakan design kuasi eksperimen. Partisipan dalam intervensi adalah
siswa SMP Negeri 5 Tambun Selatan Bekasi, sejumlah 15 partisipan yang
dilakukan selama 2 (dua) hari selama 6 jam per hari di lokasi SMP Negeri 5
Tambun Selatan. Pengukuran dampak intervensi dilakukan dengan uji hasil
pre-test dan post-test dengan uji paired samples t test menunjukkan adanya
perubahan sikap yang positif (nilai 0,839, p<0,05), membuktikan bahwa program
intervensi dapat membuat perilaku pengelola sampah siswa SMP melalui mendaur
ulang sampah di sekolah dan terbentuknya komunitas Recycle Trash Community.

ABSTRACT
The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community., The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.]"
2016
T45520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan
"Sampah rumah tangga seharusnya dapat terkelola secara optimal, sehingga hanya sampah residu saja yang diangkut ke TPA. Realitanya sampah rumah tangga tidak terkelola di sumber sampah, sehingga berpotensi mencemari ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga, mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga dan merumuskan kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga pada tingkat komunitas masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 548 orang. Berdasarkan hasil Penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara persepsi, partisipasi dan akseptabilitas dengan pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga pada komunitas masyarakat. Adapun hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan perhitungan indeks pengendalian sampah rumah tangga diketahui Kota Bekasi masuk Kategori Sedang. Model pengendalian sampah rumah tangga pada tingkat komunitas direkomendasikan untuk menjadi alternatif rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang berkelanjutan

Household solid waste shall to be managed optimally, so that only the residual waste is transported to the landfill. In reality, the household solid waste did not managed properly in the first place so it will potentially damage the environment’s ecosystem. This study aims to determine the community behavior in implementing the household solid waste managementknowing the evaluation results on the implementation of household solid waste management and and formulate household solid waste waste management policies.at the community level. This study was conducted in Bekasi City, West Java Province, Indonesia with a total of 548 respondents. Based on the study results, it is known that there is a relationship between perception, participation and acceptability with the implementation of household solid waste waste management in the community. The results of the evaluation of the implementation of household solid waste management using the calculation of the household solid waste waste control index where it is known that Bekasi City is in the Moderate Category. The household solid waste control model at the community level is recommended to be an alternative policy recommendation for the Government and related stakeholders in an effort to realize the sustainable household solid waste management"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Zakiah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai minat dan kebiasaan membaca anak Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah. Permasalahan penelitian ini adalah minat dan kebiasaan membaca anak di Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah dalam upaya aktif anak mendapatkan bahan bacaan terkait dengan status sosial-ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memahami minat membaca anak dari status sosial ekonomi keluarga dalam menentukan tumbuhnya kebiasaan membaca anak yang didukung oleh fasilitas dan koleksi taman bacaan Pondok Pekayon Indah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Peneliti menyimpulkan bahwa keberadaan Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah sangatlah penting karena merupakan sarana pembentuk kebiasaan membaca khususnya bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi di daerah sekitar Pondok Pekayon Indah.

ABSTRACT
The study discusses the reading interest and habit of the child of Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah. The problem of this study is the children's reading interest and habit as an active work to get reading material related to socio-economic/family status. This study aims to understand the reading interest of children from socio¬economic family status in determining the growth of children reading habit supported by the facilities and book collections of Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah. In this study, researcher use the qualitative method which is case study method. Researchers concluded that the existence of Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah is essential to form reading habit, especially for the children who are less capable around Pondok Pekayon Indah. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>