Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indira Chanum
"ABSTRAK
Penelitian ini didasari kerangka berfikir bahwa
pendidikan dasar merupakan aspek penting yang fundamental
bagi' 5etiap individu. Melalui pendidikan dasar inilah
di1etakan kerangka landasan daya nalar, sikap, dan
ketrampilan subyek didik untuk mampu melanjutkan studi pada
tahap yang lebih tinggi ataupun terjun mengembangkan
ketrampilan di masyarakat. Demikian urgennya peranan
pendidikan dasar maka untuk menunjang keberhasilannya
diperlukan guru-guru pendidikan dasar yang berbobot dalam
arti mampu menyelenggarakan prose; belajar MEDQSJBF YBWQ
bermutu, sehingga mampu mengembangkan semua potensi yang
dimi1iki siswa.
Untuk mencetak guru pendidikan dasar yang bermutu maka
pemerintah membuka program D II PGSD sebagai peningkatan
dari SPE. Paningkatan kualifikasi guru-guru sekolah dasar
ini mutlak perlu sejalan dengan meningkatkan fungsi
pendidikan dasar yang bukan lagi sekedar pendidikan yang
terminal sesudah 6 tahun, melainkan merupakan bagian yang
teritegrasi dengan pendidikan dasar 9 tahun. Hal ini cukup
jelas dinyatakan dalam U.U. Pendidikan Nasional No: 2 Tahun
1989. Untuk merealisasikan tujuan itu maka IKIP ditugasi
mencetak tenaga guru Sekolah Dasar melalui PVDQVBW D I1
PGSD. Setelah program ini berlangsung sekitar 3 tahun
peneliti mencoba melihat bagaimana kualitas produk PGSD ini.
Penelitian ini dilakukan terhadap 135 mahasiawa PGSD
yang sudah menempuh praktek pangalaman lapangan (PPL)
sebagai puncak pambekalan teori dan praktek keguruan di
PGSD. Hasil panelitian yang ditemukan adalah sebagai
berlkut.
1.Peserta PESD memiliki Tingkat Asplrasi yang cukup tinggi
untak mangadi guru. Tingkat Aspirasi ini mamiliki
hubungan yang positif dengan Sikap gerhadap profesi guru
dan Panguasaan prestasi profesi keguruan.
2. Paaerta PGSD memiliki Sikap yang pmsitif tarhadap Profesi
guru, dan hal ini memiliki hubungan yang positif terhadap
Panguasaanvprestasi prnfesi keguruan.
3. Proses belajar mangajar yang dikembangkan di PGSD
mamiliki tingkat Kebarmaknaan yang ralatif tinggi.
Tingkat Habarmaknaan proses belajar mengajar di PGSD ini
memiliki hubungan yang positif dengan Penguasaan prestasi
prcfesi kaguruan. Kebermaknaan prose; belajar mengajar
ini merupakan prediktor yang paling tapat untuk
mempredikai varian Fenguasaan prestasi profesi keguruan.
Bardasarkan haeil temuan seperti tersabut di atas
makadapat diajukan saran-saran sebagai barikut. Partama,
walauaun sumbangannya kacil keberadaan tingkat aspirasi
merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kepribadian
calon mahasiswa FGSD. Kadua, Ferlu diupayakan usaha yang
lebih sarius untuk dapat lebih meningkatkan kebermaknaan
proses belajar mengajar di PGSD.
Kiranya juga perlu dilakukan penelitian tahap lanjut
dangan memperluas jumlah sampel, manggunakan metoda
pengumpulan data dan analisis data yang labih canggih
saningga bisa diambil suatu generalisasi yang lebih bisa dipertanggung jawabkan. Hiranya juga perlu mamanfaatkan hasil penelitian sederhana ini sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu lulusan program DII PGSD"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"As the house of representative at the local level,the local legislative (Dewan Perwkilan Rakyat Daerah/DPRD) plays three key functions, they are lagislation,budgeting and controlling in then conducting those functions....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Weny Savitry Sembiring Pandia
"Perencanaan karier adalah salah satu tugas perkembangan masa remaja.
Seharusnya karier direncanakan dengan baik karena menyangkut pemenuhan
tugas perkembangau di masa berikutnya, dan dengan perencanaan karier yang
baik seluruh potensi dapat berkembang dengan optimal. Pada remaja perempuan
banyak masalah yang ditemukan berkaitan dengan perkembangan kariernya. Ada
berbagai hambatan dari lingkungan yang kurang mendorong perkembangan karier
yang baik pada para perempuan dewasa, yang diduga berpengaruh terhadap
perkembangan karier remaja perempuan. Meskipun demikian, faktor intemal juga
memiliki pengaruh terhadap diri individu sehingga faktor ini diharapkan dapat
mengatasi berbagai hambatan yang datang dari lingkungan Identitas ego adalah
salah satu faktor yang diduga memiliki kaitan dengan perkembangan karier
remaja. Dengan penyelesaian krisis identitas di masa remaja, diharapkan
perencanaan karier dapat dilakukan dengan baik karena remaja tersebut telah
mengenal dirinya dengan baik sehingga dapat menyesuaikan pilihan kariemya dan
merencanakan karier sesuai dengan gambaran dirinya, dan dapat mengeksplorasi
berbagai hal di lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk perkemballgan
kariemya. Melalui penelitian ini penulis berupaya untuk mendapat gambaran
mengenai dua aspek dalam perkembangan karier yaitu orientasi karier dan
aspirasi karier, serta memproleh gambaran mengenai status identitas ego remaja
perempuan. Akan ditelaah pula hubungan antara status identitas ego dengan
orientasi karier dan aspirasi karier. Status identitas ego merupakan cara remaja
akhir memecahkan masalah pembentukan identitas, dan terdiri dari empat status
yang berbeda yaitu identity status, foredosure starus, moratorium status
dan achieved status. Keempat status ini berbeda dalam hal ada tidaknya perilaku
eksplorasi dan komitmen dalam berbagai aspek kehidupan yaitu pekerjaan,
ideologi politik, keyakinan agama, peran jenis kelamin dan peran kelompok.
Orientasi karier merupakan pilihan seseorang atas pekenjaan yang bersifat
feminin, maskulin atau netral, sedangkan aspirasi kader merupakan perencanaan
karier seseorang yang berupa keinginan untuk mencapai posisi pemimpin dalam
bidang pekerjaan yang telah ia pilih. Sebagai landasan teoretis digunakan teori
Erikson (1968), model perkembangan karier Lent, Brown dan Hackett ( l996),
teon perl-cembangan karier Krumboltz dan Lent (1996) serta teori perkembangan
karier Gottfredsou (1996)."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T38144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Untari
"ABSTRAK
Pneumonia aspirasi sering terjadi pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran. Salah satu pencegahannya adalah dengan perawatan mulut. Pemilihan bahan perawatan mulut perlu mempertimbangkan efektifitas bahan dan keamanan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Pre dan Post test control group design. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas perawatan mulut dengan madu dan dengan Clorhexidine 0,2 terhadap risiko pneumonia aspirasi pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran. Pada desain ini 46 responden dibagi menjadi 23 responden kelompok yang mendapatkan perawatan mulut dengan madu dan 23 responden menjadi kelompok yang mendapatkan perawatan mulut dengan chlorhexidine 0,2 . Perawatan mulut dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari selama 30 menit dalam waktu 3 hari. Hasil : Risiko pneumonia aspirasi lebih rendah sebesar 2,522 dengan perawatan mulut menggunakan madu dibandingkan menggunakan Clorhexidine 0,2 . Simpulan: Perawatan mulut menggunakan madu efektif mencegah peningkatan risiko pneumonia aspirasi pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran. Saran: Perawatan mulut dengan madu dapat dijadikan bahan untuk perawatan mulut.

ABSTRACT
Aspiration pneumonia can occur in unconciousness stroke patients. One way prevention aspiration pneumonia is oral care. Selection of materials for oral care need to consider the effectiveness of materials and security. This quantitative study using a quasi experimental design with pre and post test control group design. This research aims comparation between effectiveness of oral care using honey and clorhexidine 0,2 to the risk of aspiration pneumonia in unconsciousness stroke patients. In this design 46 respondents 23 respondents were divided into intervention group with oral treatments using honey and 23 respondents to a group who received oral treatment with chlorhexidine 0.2 . Oral care performed twice daily in the morning and afternoon for 30 minutes within 3 days. Result The risk of aspiration pneumonia was lower by 2,522 with oral treatments using honey instead of using Clorhexidine 0.2 . Conclusion Oral care using honey to effectively prevent the increased risk of aspiration pneumonia in stroke patients. Suggestion Oral care with honey can be used as material for oral care"
2017
T46861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Background: In many developing countries, like Indonesia, most patients with oral mass lesion, i.e. infection, inflammation, even cancer came to the hospital at late stage of the diseases. Some of them afraid of endure suffering a killer disease, either after a biopsy or even should undergo an operation. Fine needle aspiration (FNA) biopsy is a technique rarely used to diagnose oral and oropharyngeal lesion. This technique seems promise a convenience, painless, accurate, safe, and easy to use to help patients and surgeons, and have been demonstrated repeatedly. Objectives: This case report emphasized many advantages of FNA biopsy to examine oral mass lesions and its metastasis to lymph node. Materials and methods: Under a local anesthesia, incisional biopsy and FNA biopsy were done on four cases of oral mass lesions. All samples were prepared for microscopic examination with Hematoxylin-Eosin (HE) staning and with Diff-Quick or Papaniculaou staining. Results: Incisional biopsy showed features of malignancy asthe same as FNA biopsy. There were bigger cells with high ratio between cells and nucleus, hyperchromatic nucleoli, and mitotic cells that refers to Squamous cell carcinoma. FNA biopsy from the nearest lymph node showed clumps atypia cells, prominent nucleoli, nuclear hyperchromatic and pleomorphism. Conclusion: FNA biopsy could well diagnose on oral mass lesions and the adjacent lymph node. FNA biopsy has many advantages particularly its convenience, painless, ease to use, cost effectiveness, and accuracy."
Jakarta: Journal of Dentistry Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
McNabb, James W.
Philadelphia: Wolters Kluwer, 2015
616.72 MCN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai hasil belajar siswa yang kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, meliputi kompetensi guru, komitmen mengajar, dan efektifitas proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektifitas proses pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey method dengan teknik pengumpulan data angket skala lima kategori likert terhadap 60 orang guru SMA di Kota Tasikmalaya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan langsung dan tak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa, efektifitas hasil pembelajaran, kompetensi guru dan komitmen mengajar guru SMA di Kota Tasikmalaya termasuk dalam kategori tinggi dan terdapat pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap hasil belajar siswa melalui efektifitas proses pembelajaran."
JURPEND 14:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Noorindahyati Mukti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>