Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Kartika
"Teori objectified body consciousness dan teori objektifikasi diri mengungkapkan bahwa basil penelitian di budaya Barat mengobjektiifikasi perempuan melalui konstruksi bahwa tubuh perempuan yang sangat kurus adalah ideal. Bila perempuan tidak dapat mencapai ukutan ideal itu akan timbul ketidakpuasan dalam diri perempuan. Di Indonesia terdapat budaya yang majemuk, dimana kurus tidak sellllu menjadi acuan ukuran tubuh yang ideal. Budaya Jakarta, sebagaimana budaya Barat pada umumuya. mencitrakan tubuh perempuan kurus sebagai sesuatu yang ideal. Sebalikuya budaya Bugis menganut tubuh perempuan yang 'berisi' sebagai tubuh ideal.
Berdasarkan hal itu peneliti berpendapat bahwa petempuau yang berlatar belakang budaya Bugis dan tinggal di Jakarta diduga mengbedapi dua budaya yang menyangkutpautkan tubuh ideal yang bertolak belakang. Melalui studi kualitatif dengan mctode wawancara terhadap empat partisipan yang bersuamikan suku Bugis di Jakarta, penelitian ini mendapatkan bahwa keempat partisipan terbukti menghadapi dua budaya yang saling bertentangan di dalam kehidupau dewasa mudanya Sebagian besar partisipan menganut tubuh ideal kurus. Penemuan lainnya adalah perempuan yang berasal dari Bugis menunjukkan kepuasan atas tubuhnya, sebaliknya perempuan yang tidak berasal dari Bugis melapurkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. lni menunjukkan bahwa ketidakpuasan dapat dijelaskan dengan mengetahui budaya mana yang diinternalisasikan secara dominan oleh individu.

Objectified body consciousness and Self-objectification theory stated that many researches found that Western culture objectifies women by cons/meting super thinness as an ideal body for women Consequently, when women cannot meet the ideal, they probably fee/less satisfied with their awn body. However, Indonesia has many various cultures, and therefore every culture has their own body standard for woman. Culture in Jakarta, like any other cultures in big cities. set the very thin body as an ideal. On the other hand, in Bugis tradition, women are expected to have a more plump or fat body, specially the married women.
Based on those facts. the researcher assumed that women with Bugis background and living in Jakarta face two cultures with contradictory body standard. By qualitative study and interview with four wives of Bugis husbands, this research found, as expected, that four participants are proved lo face the contradictory cultures in their young-adult life. Most of the participants adopted that thinness as their ideals body. Also, iJ is found that the wives from Bugis showed their body-satisfaction, hut the Non-Bugis wife did not report any body-satisfaction. This result shows us that body-dissatisfaction can be explained by finding out which culture is dominantly internalized by individuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T33700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina
"Dimana alat ukur yang digunakan adalah Kuesioner Temang Diri dan Kuesioner Kepuasan Citra Tubuh. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling, dengan jenis sampel incidental. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara senjang-harapan dengan kepuasan citra tubuh pada wanita. Dari hasil analisa hubungan antara senjang-harapan dengan ke lima aspek kepuasan citra tubuh, ditemukan hubungan yang terbalik pada aspek evaluasi penampilan dan kepuasan area tubuh serta ditemukan hubungan dengan aspek kecemasan menjadi gemuk, namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan aspek orientasi penampilan dan aspek pengkategorian diri ke dalam kelompok berat badan tertentu.
Pada analisa lebih lanjut terhadap hubungan antara senjang-harapan dan kepuasan citra tubuh, dengan mengontrol valiabel yang diduga berpengaruh, yaitu senjang-tuntutan (self discrepancy actual ought/others), tetap ditemukan hubungan yang signifikan antara senjang-harapan dengan kepuasan citra tubuh. Hail analisa terhadap ke lima aspek menemukan hubungan yang terbalik antara senjang-harapan dengan aspek evaluasi penampilan serta hubungan dengan aspek kepuasan area tubuh. Namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara senjang-harapan dengan aspek orientasi penampilan, kecemasan menjadi gemuk dan pengkategorian diri ke dalam kelompok berat badan tertentu. Di duga hasil ini disebabkan oleh peranan restriction of range, evaluation apprehension, homogenitas sampel, disamping keterkaitan senjang-tuntutan secara teoritis dengan tingkah laku dan sikap seperti penderita anoreksia (anorexic-related behavior and attitude), yang tercermin dalam subskala kecemasan menjadi gemuk.
Saran peneliti, di masa yang akan datang dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan sampel dari berbagai latar belakang, jenis pekerjaan, umur dan lain-lain, untuk menghindari restriction of range. Juga dapat dilakukan penelitian dengan mengaitkan berbagai faktor terhadap kepuasan citra tubuh, sehingga dapat diketahui faktor mana yang paling berhubungan. Untuk memperoleh atribut-atribut yang lebih terjangkau (accessible) dan tersedia (available) Kuesioner Tentang Diri hendaknya dibuat dengan metode respons bebas (free response), dimana individu dapat menuliskan atribut-atribut yang diyakini sebagai diri yang sebenamya (actual self, selanjutnya disebut diri-anggapan), ia harapkan (ideal self selanjutnya disebut diri- harapan), ia haruskan (ought self selanjutnya disebut diri-keharusan) dan atribut-atribut yang ia yakini sebagai diri sebenarnya menurut sudut pandang orangtuanya (actual self/others, selanjutnya disebut diri-penilaian), yang diharapkan orangtuanya (ideal self/others, selanjutnya disebut diri-himbauan), dan did yang dituntut oleh orangtuanya (ought self/others, selanjutnya disebut diri-tuntutan). Untuk penelitian lebih lanjut, ada baiknya menelit hubungan antara senjang harapan-tuntutan (salah satu bentuk dari self guide discrepancies atau senjang panduan diri)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Efrilia
"Skripsi ini mendeskripsikan tentang bagaimana konstruksi nilai-nilai femininitas yang ideal dalam masyarakat perkotaan Jakarta memengaruhi perempuan dalam memandang karakter perempuan yang ideal. Pandangan tersebut menimbulkan reaksi berupa stereotipe negatif terhadap perempuan yang melakukan kegiatan yang dianggap tidak feminin. Kegiatan tersebut salah satunya adalah menekuni olahraga beladiri Taekwondo, beladiri keras asal negeri Korea yang menggunakan kaki sebagai senjata utama dalam menyerang. Skripsi ini menjelaskan bagaimana perempuan taekwondoin yang telah berlatih hingga level senior dalam memandang nilai-nilai feminin yang ideal, serta batas antara femininitas dan maskulinitas dalam diri seorang perempuan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana para perempuan taekwondoin ini memandang citra tubuh mereka sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun telah mengalami dekonstruksi, perempuan yang berlatih taekwondo sejak usia dini tetap memiliki pandangan yang terkonstruksi oleh budaya mengenai definisi perempuan feminin yang ideal.

This thesis describes how the construction values of ideal femininity in Jakarta urban society affects women’s view of the character of the ideal woman. This view is cause a reaction in the form of negative stereotypes of women who engaged in activities that considered not feminine. One of these activity is to pursue Taekwondo martial arts, origin of Korean’s hard martial art that using leg as a major weapon in attack. This thesis describes how taekwondoin women who have been practicing up to senior level in view of the values of the ideal feminine, and the line between femininity and masculinity in a woman. In addition, this study also shows how women's taekwondoin saw their own body image. The results of this study indicate that despite having deconstruction, women who practice taekwondo in early age still have a culture constructed by the definition of the ideal feminine woman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fitriyana Gumay
"Beberapa tahun terakhir, banyak negara di Asia yang melaporkan peningkatan prevalensi gangguan makan, salah satunya adalah Body Image Disturbance (BID). Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran self-compassion terhadap BID pada dewasa awal di masa pandemi COVID-19. Partisipan keseluruhan berjumlah 180 partisipan yang berada pada rentang usia dewasa awal, yaitu 18-29 tahun, serta berdomisili dan berkewarganegaraan Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa self-compassion memiliki peran yang signifikan terhadap BID (R2 = .239, F(1, 178) = 55.77, p = .000). Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan skor self-compassion dan BID antara laki-laki dan perempuan.

In recent years, many countries in Asia have reported an increasing prevalence of eating disorders, one of which is Body Image Disturbance (BID). This study aims to examine the role of self-compassion on BID in emerging adulthood during the COVID-19 pandemic. There are a total of 180 participants who are in the emerging adulthood, 18-29 years old, domiciled and an Indonesian citizens. This study has found that self-compassion had a significant role in BID (R2 = .239, F(1, 178) = 55.77, p = .000). In addition, this study also found that there was no meaningful difference in self-compassion and BID scores between men and women."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eda Arthaputri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara body image dengan kepuasan seksual pada wanita dewasa madya. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian korelasional, dan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional study, retrospektif, dan non eksperimental. Partisipan dalam penelitian ini adalah 51 wanita dewasa madya yang sudah mengalami menopause dan yang memiliki pasangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Melalui korelasi Pearson, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi signifikan antara body image dengan kepuasan seksual pada wanita dewasa madya.

The purpose of this research is to find the correlation between body image and sexual satisfaction among middle aged women. This study belongs to the type of correlational and quantitative research designed with cross-sectional studies, retrospective and non-experimental studies. Participants in this study were 51 middle aged women in the menopausal status who still have spouse. This research uses incidental sampling as the sampling technique. Using Pearson Correlation, the result shows significant correlation between body image and sexual satisfaction among middle aged women."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindi Fatimah Dewantari Nugraha
"Skripsi ini mengkaji tentang pembentukan body image anggota cover dance VERMILION yang mengidolakan SNSD. Melalui wawancara mendalam dan pengamatan saya berusaha mengetahui body image anggota VERMILION yang terbentuk berdasarkan pengetahuan mereka mengenai SNSD. Anggota VERMILION memanfaatkan media untuk mencari informasi tentang SNSD. Pengetahuan tentang SNSD mempengaruhi pandangan anggota VERMILION tentang body image, sehingga kriteria kecantikan mereka mengacu pada gambaran tubuh anggota SNSD. Anggota VERMILION melakukan perbandingan tubuhnya dengan tubuh SNSD, kemudian menyadari kenyataan bahwa bentuk tubuhnya berbeda dengan tubuh SNSD dan menyebabkan mereka mengalami body dissatisfaction. Berbekal pengetahuan yang diperoleh dari orang terdekat, artikel tentang kecantikan, dan film tentang kecantikan mereka melakukan perubahan bentuk tubuh. Anggota VERMILION juga melakukan peniruan penampilan idola ketika menjadi cover dance dan ketika tidak menjadi cover dance. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa mereka adalah cover dance dan fans dari SNSD.

This study examines the forming of body image of VERMILION cover dance members who love SNSD. In depth Interviews and observations were conducted to reveal the body image of VERMILION members which was formed based on their knowledge regarding SNSD. VERMILION members use media to search information regarding SNSD. The knowledge regarding SNSD affects VERMILION members rsquo s point of view regarding body image. As the result, the beauty criteria of VERMILION members refer to SNSD members rsquo s body image. VERMILION members compare their body with SNSD members rsquo s body. They found the fact that their shape of body is different from SNSD members rsquo s body which causes body dissatisfaction. The knowledge which is gained from relatives, beauty articles, films regarding beauty becomes a base in forming body image. VERMILION members also imitate their idol rsquo s appearance whether they become a cover dance or not. This matter is conducted to show that they are the cover dance and fans of SNSD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S70038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Lestari Purborini
"Adele hadir dan sukses di industri musik dengan kualitas kemampuannya sebagai penyanyi, penulis lagu, dan hits-maker. Namun, dalam bingkai industri hiburan, penampilan fisik menjadi elemen yang turut serta berperan sebagai penunjang kesuksesan artis. Perihal penampilan fisiknya, kontroversi datang dari industri fashion, dalam hal ini seorang perancang busana dan majalah fashion yang mengekspresikan penolakannya terhadap bentuk badan Adele. Kemudian, penelitian ini juga menemukan bahwa perspektif warna hitam yang dipakai Adele tidak hanya sekadar sebagai karakter atau identitasnya di industri hiburan, tetapi juga sebagai bentuk kontrol Adele atas tubuhnya sendiri yang tidak ingin diobjektifikasi. Terkait gambaran penampilan fisik Adele yang dilakukan oleh media massa, penelitian ini fokus pada bagaimana Adele ditampilkan dan tubuhnya digambarkan oleh Vogue dan Elle melalui analisis cover dan artikel kedua majalah fashion tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa wacana atau isu tubuh yang ditampilkan oleh Adele dari unsur-unsur dan dinamika penampilan fisiknya, serta melakukan suatu perbandingan konstruksi tubuh Adele yang direpresentasikan oleh Vogue dan Elle.

Adele is a successful woman pop singer with her quality of music performance as a singer, song-writer, and hits-maker in the music industry. However, in the frame of entertainment industry, physical appearance becomes an element supporting the success of the artist. In term of Adele?s physical appearance, controversy comes from fashion industry, in this case a fashion designer and fashion magazines that express their rejection of Adele?s body shape. Then, this study also finds that perspective of the color black wore by Adele is not only as her character or identity in entertainment industry, but also as her control of her own body that does not want to be objectified. Regarding the depiction of Adele?s physical performance done by mass media, this study is focused on how Adele is performed and her body is depicted by Vogue and Elle through cover and article analysis of those two fashion magazines. However, this study is aimed to analyze such a body issue performed by Adele through the elements and dynamic of her physical performance, and to do a comparison between the construction of Adele?s body represented by Vogue and Elle."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Monik Agustin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui panoptisisme dalam proses konstruksi wacana tubuh normal pada perempuan gemuk khalayak iklan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan proses konstruksi wacana tubuh normal pada perempuan gemuk, mendeskripsikan dan mengidentifikasi permainan kebenaran atas wacana tubuh normal perempuan, mengidentifikasi mengidentifikasi konsep diri yang dihasilkan dari proses konstruksi sosial atas realitas tubuh normal, dan mengidentifikasi pemain-pemain permainan kebenaran yang dihasilkan dari konsep diri hasil konstruksi sosial atas realitas tubuh normal. Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir Michel Foucault mengenai panoptisisme, disiplin tubuh, hubungan relasi kuasa dan wacana, konstruksi realitas sosial dari Berger-Luckman dan interaksionisme simbolik yang dikembangkan Cooley-Mead. Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruksionisme kritis dan merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam terhadap 6 perempuan gemuk.
Hasil penelitian ini berhasil mengidentifikasi Panoptisisme Patriarki yang ada dalam proses konstruksi wacana tubuh normal, permainan kebenaran atas wacana tubuh normal di media, hadir dalam bentuk wacana tubuh normal dan wacana sehat dalam tampilan media, seperti postingan akun media sosial, tayangan di televisi, iklan cetak di majalah, iklan di billboard, dan iklan televisi, panoptisisme wacana tubuh normal melalui iklan terjadi ketika wacana bersemayam dan mendisiplinkan tanpa terlihat, tanpa disadari dan tanpa paksaan melalui media, proses konstruksi wacana tubuh normal melalui media menghasilkan 3 kategori konsep diri, yaitu normative-confident self, alternative-confident self, dan low-confident self, dan konsep diri tersebut menghasil pemain-pemain permainan kebenaran yang terdiri a...

ABSTRACT
This study aimed to identify panopticism in the construction process of normal body discourse to obese women who were Advertisement Audience. In addition, this study also aimed to describe the construction process of normal body discourse, identify the truth game of the normal body discourse in the media, identify the self-concept, and identify the truth-game players of the discourse. This study uses a framework of Michel Foucault on panopticism, body discipline, power relations and discourse relations, the construction of social reality of Berger-Luckman and symbolic interactionist developed by Cooley and Mead. The paradigm of this research is critical constructionism and is a descriptive qualitative research. Data collection techniques used are depth interviews with 6 obese women.
The results of this study have identified Patriarchy Panopticism in the process of normal body discourse construction, a game of truth above normal body discourse in the media, is present in the form of discourse and the discourse of normal healthy body in appearance media, social media accounts such postings, on television shows, print ads in magazines, advertising in billboards, and television commercials, panopticism of normal body through advertising occurs when discourse and discipline resides invisibly, without realizing it and without coercion through the media, the process of normal body discourse construction through the media of self-concept resulted in 3 categories, namely normative self-confident, alternative-self confident, and low self-confident, and self-concept that produces the truth game players consisting of...
"
2014
D1935
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meirina Khoirunnisa
"Remaja perempuan dengan Ketidakpuasan Citra Tubuh (KCT) melakukan perilaku diet yang tidak sehat dan mengalami kekurangan asupan protein. Studi cross-sectional ini menganalisis hubungan antara KCT, Perilaku Diet, dan asupan protein pada siswi SMA di Kota Depok, Indonesia. Ketidakpuasan Citra Tubuh adalah pikiran seseorang mengenai ukuran, bentuk, dan otot tubuh diri sendiri secara umum yang diukur dengan selisih antara tampilan tubuh yang dirasa dimiliki dan tampilan tubuh yang dirasa ideal, menggunakan Body Dissatisfaction Scale yang terdiri atas sembilan gambar tubuh yang dihasilkan oleh komputer mulai dari tubuh sangat kurus (tubuh 1) hingga sangat gemuk (tubuh 9). Skor Perilaku Diet didapatkan melalui daftar 15 perilaku yang terdiri atas perilaku yang sehat dan yang tidak sehat. Data asupan makanan didapatkan melalui metode wawancara recall 24 jam 3 hari non-konsekutif. Total 211 siswi SMA berpartisipasi dalam studi ini. Dari semua peserta, 39.8% merasa tidak puas dengan tubuh mereka dan ingin menjadi lebih kurus, sedangkan 19.4% dari total peserta ingin menjadi lebih gemuk. Indeks Massa Tubuh yang lebih tinggi berkorelasi signifikan dengan KCT. Skor KCT yang lebih besar berkorelasi signifikan dengan asupan protein yang lebih rendah (r=-0.155, N=211, p=0.025). Ketidakpuasan Citra Tubuh dan Perilaku Diet “makan dengan porsi sangat kecil” ada faktor prediktor terkuat untuk asupan protein. Intervensi dengan edukasi gizi mengenai KCT, Perilaku Diet, dan asupan protein yang tepat perlu dilakukan untuk mencegah risiko kesehatan di masa depan

Adolescent girls with Body Image Dissatisfaction (BID) have been reported to practice unhealthy Weight Control Behavior and have inadequate protein intake. This cross-sectional study investigated the relationship between BID and protein intake among High School girls in Depok, Indonesia. Body Image Dissatisfaction is a person’s thought about their body size, shape, and muscle tone that is measured by a discrepancy between one’s perceived actual body and perceived ideal body using the Body Dissatisfaction Scale that consists of nine computer-generated figures ranging from very thin (body 1) to very obese (body 9). WCB was assessed using a list of 15 items consisting of healthy and unhealthy behavior. Dietary intake data was collected using a 3-days non-consecutive 24Hr recall interview. A total of 211 female high school students participated in this study. Among all participants, 39.8% were dissatisfied with their body and wanted to be slimmer while 19.4% of participants wanted to be heavier. Higher BMI was significantly shown to be correlated with a higher BID score. A higher BID score was significantly correlated with lower protein intake (r=-0.155, N=211, p=0.025). In this population, BID and the WCB “eating a very small portion” were the strongest predictors of protein intake. Nutrition education intervention aimed to improve BID, WCB, and protein intake is needed to prevent future health risks."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Amira Eri
"Media sosial dan influencer memainkan peran besar dalam membentuk konsep kecantikan. Akibatnya, media sosial, citra tubuh, dan cara wanita memandang kecantikan menjadi tak terpisahkan. Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana Kim Kardashian sebagai influencer memanfaatkan Instagram-nya, serta pengaruhnya terhadap persepsi audiens tentang standar kecantikan dan pandangan terhadap citra tubuh. Desain penelitian kualitatif dilakukan untuk penelitian ini, dan pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, pengumpulan informasi dari berbagai sumber, serta melalui analisis halaman Instagram Kim Kardashian. Penelitian telah menemukan bahwa Kim Kardashian menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis di Instagram-nya melalui kulit dan sosoknya yang selalu sempurna. Akibatnya, orang cenderung membandingkan diri mereka dengan Kim Kardashian dan karenanya merasa tidak puas dengan tubuh mereka sendiri.

Social media and influencers have a significant impact on the perception of beauty. As a result, social media, body image, and women's perceptions of beauty have become inextricably linked. This paper studies how Kim Kardashian as an influencer utilises her Instagram, and how it affects the audience’s perception about beauty standards and views on body image. A qualitative research design was done for this study, and the data collection was carried out by the study of literature, collecting information from various sources and also through analysis of Kim Kardashian’s Instagram page. The research has found that Kim Kardashian created unrealistic beauty standards in her Instagram through her constantly flawless skin and figure. As a result, people tend to compare themselves to Kim Kardashian and consequently feel dissatisfied with their own body."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>