Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126437 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mandala Noras
"Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia ada sekitar 10 jula kasus bam kanker dengan lebih dan 6 juta kematian setiap tahunnya. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan dua dekade yang sebeiumnya, dimana dilaporkan 6 juta kasus kanker baru dengan jumlah kematian 4 juta orang (WHO, 2002). Di Indonesia kecenderungan peningkatan jumlah kasus dan kematian karena kanker juga meningkat, dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992 kanker merupakan penyebab kematian dengan urutan ke 9 dari 10 penyebab kematian utama yang ada dan pada hasil SKRT 2002 dilaporkan kanker menempati urutan ke 5 sebagai penyebab kematian (Depkes. 2002).
Tujuan: Penelitian ini bermjuan untuk mengetahui faktor~faktor yang berhubungan dengan terjadinya kematian pasien ravwxt inap kanker payudara di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta yang meninggal pada tahun 1999 sampai dengan 2005 Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi kasus kontrol dengan jmnlah sampel keselumhan 201, jumlah sampel kasus 67 dan kontroi 134 (perbandingan I:2). Kasus adalah pasien rawat inap kanker payudara RSPN-CM yang meninggal dari tahun 1999- 2005 dan kontrol adalah pasien rawat inap kanker payudara RSPN-CM yang tidak meninggal dari tahun 1999-2004. Variabel penelitian adalah faktor prognosis tumor yang terdiri dari stadium, ukuran tumor, residiIQ metastase, faktor kelengkapan terapi, faktor prognosis penderita yang terdiri dari usia, jenis pembayaran dan jenis pekerjaan.
Hasil: Pekerjaan pasien kanker payudara berhubungan bermakna secara statistisk OR 3,52 (95%CI 1,66-7,42). Faktor tumor stadium (OR=ll,98 95%CI:4,64-30,91) dan metastase (OR:8,44 95% CI3,l8-22,4) berhubungan dengan kematian pasien kanker payudara Kelengkapan pengobatan (OR:3,82 95%CI 1,57-9,25) berhubungan dengan kematian pasien kanker payudara.
Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disarankan bagi wanita yang mempunyai resiko untuk mengalami kanker payudara agar melakukan perneriksaan dini dan bagi penderita kanker payudara untuk melakukan pengobatan selengkap mungkin. Penyuluhan tentang faktor resiko kanker payudara, pengobatan yang akan dilakukan, waktu yang diperlukan untuk pengobatan kanker payudara merupakan salah satu cara mengurangi resiko untuk terjadinya kematian pasien kanker payudara.

Background: WHO (2002) state that in the world there are I0 million cancer new cases and more than 6 million death every years. This incidence was increased than two decade before where was reported 6 million cancer new cases and death 4 million people. ln Indonesia cancer cases and death caused cancer increase. Based of health household survey (SKRT) 1992, cancer is caused death at 9"' from 10 primary caused death and at health household survey (SKRT) 2002 reported that cancer is at 5°? caused death (Dcpkes. 2002).
The objective: The objective of this research to know the related factors to breast cancer patient death at Dr Cipto Mangunkustuno Hospital Jakarta years] 999-2005 Method: The design of this research is case control design with 20| total samples that consist of 67 cases and 134 controls (l:2). Cases is breast cancer patient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta yearsl999~2005 that were death. And control is breast cancer patient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta yearsl999-2005 that were life. The variable of this research are patient factors consist of age, kind of payment, and job. Tumor factors are stage, the size, residual, metastasis and completing therapy factor.
Result: The job of breast cancer patient related to death significant statistically, OR 3,52 (95%Cl 1,66-7,-42). Tumor factors are stage (OR=l 1,98 95%Cl:4,64»30,9l) and metastasis (OR:8,44 95% CI3,l8-22,4) related to death of breast cancer patient The completely therapy (OR:3,82 95%CI 1,57-9,25) related to death of breast cancer patient.
Conclusion: In this research the job status, tumor stage, metastasis and completly therapy related to breast cancer patient death. Women with risk factors to breast cancer that is suggested to early examination and to breast cancer patient suggested to completely therapy. The campaign of risk factors breast cancer, the therapy procedure and time for therapy are some ways to decrease breast cancer patient death.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Qoulan Karima
"Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak diantara wanita Indonesia. Pada tahun 2013, belum diketahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kanker payudara. Desain studi yang digunakan adalah kasus kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diambil dari pasien rawat jalan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo khususnya dari poli bedah. Sampel terdiri dari 117 kasus kanker payudara dan 119 kontrol (pasien lain di poli bedah yang tidak menderita kanker payudara). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada umur 35-44 tahun (OR=3,370, 95% CI=1,390-8,170), dan 45-54 tahun (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) dibandingkan umur <35 tahun, umur menarche <12 tahun (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) dibandingkan ≥12 tahun, adanya riwayat keturunan kanker payudara (OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) dan adanya keluarga tingkat 1 yang menderita kanker payudara (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) dibandingkan tidak ada riwayat keturunan kanker payudara sama sekali. Sementara itu efek protektif yang signifikan melindungi kanker payudara adalah menyusui anak selama ≥6 tahun (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) dibandingkan menyusui anak selama <2 tahun. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan kanker payudara kepada masyarakat.

Breast cancer is the most common cancer among women in Indonesia. In 2013,it remains unknown factors that cause breast cancer on patients of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. The purpose of this study is to determine what factors are associated with breast cancer. Study design was case-control. Data were collected using questionnaires from the unhospitalized patients RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo especially in Department of Surgery. Sample of 117 breast cancer cases and 119 control (other unhospitalized patients in Department of Surgery does not have breast cancer) were recruited. The results found increasing risk due to age of 35-44 (OR=3,370,95% CI=1,390-8,170), and age of 45-54 (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) compared to age of <35, age at menarche of <12 (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) compared to age at menarche of ≥12, family history of breast cancer(OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) and family history of breast cancer in first degree relatives (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) compared to them with no family history of breast cancer. Meanwhile the significant protective effect that protect breast cancer is breastfeeding for ≥6 years (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) compared to breastfeeding for <2 years.There is need to increase health promotion regarding the factors associated with breast cancer to the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priharyanti Wulandari
"ABSTRAK
Depresi seringkali dialami oleh perempuan penderita kanker payudara. Depresi yang terjadi pada pasien kanker payudara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian depresi pada pasien kanker payudara. Pengambilan data dilakukan diruang Poli bedah onkologi dan ruang rawat inap, sampel dalam penelitian ini adalah 102 responden. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. faktor yang ditemukan paling dominan mempengaruhi terjadinya depresi pada pasien kanker payudara adalah dukungan keluarga (p value = 0,002<0,05). Direkomendasikan untuk menurunkan kejadian depresi yaitu perawat seharusnya memfasilitasi dukungan keluarga yang cukup pada penderita kanker payudara untuk mengurangi kejadian depresi.

ABSTRACT
Depression is frequently experienced by women with breast cancer. Depression that occurs in the breast cancer patients is influenced by several factors. This study aimed to find out the factors influencing the incidence of depression in the breast cancer patients. The data collection was performed at the outpatient oncology surgery center and the inpatient ward. The research samples were 102 respondents. The research design was cross sectional. The most dominant factor affecting the occurrence of depression in the breast cancer patients was family support (p value = 0,002<0,05). It is recommended that nurses facilitate the adequate family support for the breast cancer patients in order to reduce the incidence of depression."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primadea Kharismarini
"Kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering dihadapi oleh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, belum ditemukan penyebab pasti kanker payudara tetapi hanya berbagai kemungkinan faktor risiko. Salah satu faktor risiko yang diduga berkaitan dengan kanker payudara adalah jumlah paritas. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai hubungan faktor jumlah paritas dengan kejadian kanker payudara pada wanita di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014.
Studi desain yang digunakan adalah potong lintang dengan sampel yang berjumlah 123 kasus yang diperoleh dengan cara random sampling. Data didapatkan dari data rekam medik pasien berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomik dan dilakukan uji analisis dengan uji Fisher. Hasil yang didapatkan adalah secara statistik jumlah paritas tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian kanker payudara pada wanita di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014 p>0,05.

Breast cancer remains as one of the many types of cancer that is commonly faced in all countries, including Indonesia. To this day, the leading cause of breast cancer has not yet been found but there are evidences of the probability on risk factors. One of the risk factors that may be related to breast cancer is the number of parity. This study analyzes the relationship between number of parity and breast cancer in woman at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta in 2010 ndash 2014.
The study design that is used is cross sectional with 123 cases which were obtained using random sampling. Data were acquired from the patient rsquo s medical records based on their anatomical pathology examination results and were analyzed using Fisher test. The result is that statistically the number of parity doesn rsquo t have a significant relation to breast cancer in woman at Dr. Cipto Mangunkusumo National General HospitalJakarta in 2010 ndash 2014 p 0,05.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti Wardiyah
"ABSTRAK
Kasus kanker terbanyak kedua di Indonesia adalah kanker payudara yang
kesembuhannya sulit untuk diprediksi. Penderita kanker payudara mengalami
ketidakpastian, depresi, dan tekanan psikologis. Kondisi ini menyebabkan
optimisme terhadap kesembuhan pasien menurun. Penelitian ini bertujuan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi optimisme terhadap kesembuhan
pada pasien kanker payudara. Desain penelitian menggunakan cross sectional
pada 96 responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap
optimisme kesembuhan responden adalah dukungan sosial (p value = 0,015) dan
stres (p value = 0,022). Faktor yang paling mempengaruhi adalah dukungan sosial
(β = 0,055). Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar lebih fokus pada
intervensi keperawatan yang digunakan untuk meningkatkan dukungan sosial
pada pasien kanker payudara.

ABSTRACT
The second most common cancer case in Indonesia is breast cancer which its
healing is difficult to be predicted. The breast cancer sufferers undergo
uncertainty, depression, and psychological pressure. This condition decreases the
patient’s optimism of healing. This research aimed to identify factors affecting the
breast cancer patients’ optimism of healing. This study applied cross sectional
design with 96 respondents. Factors affecting significantly against respondents’
healing optimism were social support (p value = 0,015) and stress (p value =
0,022). The most influencing factor was social support (β = 0,055). It is
recommended that the further research will be more focused on the nursing
intervention that used to raise social supports for breast cancer patients"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hubert Andrew
"Kanker payudara adalah kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Dengan prevalensi sebesar 30–50%, nyeri kanker adalah salah satu komplikasi kanker tersering yang dapat menurunkan mutu hidup penderitanya. Nyeri kanker, yang merupakan sejenis nyeri campuran, dapat diakibatkan oleh perjalanan penyakit atau terapi antikanker. Umumnya nyeri kanker ditangani dengan pemberian opioid dengan/tanpa adjuvan. Namun, opioid memiliki efek samping yang bersifat dose-dependent sehingga penggunaannya harus tepat guna agar memaksimalkan manfaatnya sekaligus meminimalisasi risikonya. Studi ini meneliti efek dari pemberian adjuvan gabapentin terhadap intensitas nyeri dan dosis opioid pasien dengan nyeri kanker payudara. Data rekam medis dari 58 pasien dengan nyeri kanker payudara dari dua rumah sakit rujukan di Jakarta diinklusi untuk studi kohort retrospektif ini. Data yang diambil meliputi profil klinis pasien, derajat nyeri, dan dosis opioid. Analisis statistik tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam median intensitas nyeri maupun median dosis opioid antara kelompok pasien dengan nyeri kanker payudara yang menerima adjuvan gabapentin dengan yang tidak. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan peran gabapentin sebagai adjuvan dalam tata laksana nyeri kanker. Penelitian-penelitian selanjutnya disarankan untuk memperbanyak jumlah pasien dan mengendalikan faktor-faktor perancu seperti status opioid dan pemberian adjuvan lain.

Breast cancer is the most prevalent cancer in Indonesia. With a prevalence of 30–50%, cancer pain is a frequent complication of cancer which may lower patient quality of life. Cancer pain, a type of mixed pain, may develop from cancer progression or anticancer therapy. Opioids with/without adjuvants are usually administered to manage cancer pain. However, opioids are associated with dose-dependent side effects. Hence, the administration of opioids should be efficient to maximize benefit and minimize risks. This research studied the effect of adjuvant gabapentin administration on the severity of pain and opioid dose of patients with breast cancer pain. This retrospective cohort study included medical records from 58 patients with breast cancer pain from two tertiary hospital in Jakarta. Patients’ clinical profile, pain severity level, and opioid doses were collected. Statistical analyses did not find a significant difference in median pain severity level and median opioid dose between patients with breast cancer pain who received gabapentin and those who do not. Further research is warranted to determine the role of gabapentin as adjuvant in the management of cancer pain. Future studies should increase the sample size and control confounders such as opioid status and the administration of other adjuvants."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Rinintia Sari
"Pendahuluan: Kanker payudara adalah keganasan paling sering terjadi pada perempuan dan merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Evaluasi dapat dilakukan pemeriksaan USG guna menentukan karakteristik lesi. Pemeriksaan indeks proliferasi Ki-67 berperan dalam menentukan prognosis dan memprediksi keberhasilan neoadjuvant chemotherapy pada kanker payudara. Namun distribusi pemeriksaan indeks proliferasi Ki-67 belum merata, sedangkan, pemeriksaan USG sudah cukup banyak di tempat pelayanan kesehatan di Indonesia karena pemeriksaannya yang mudah dengan harga yang relatif murah. Data untuk mengevaluasi kesesuaian karakteristik lesi kanker payudara pada USG dengan indeks proliferasi Ki-67 masih sangatlah terbatas.
Tujuan: Mengetahui kesesuaian pada karakteristik morfologis USG dengan indeks proliferasi Ki-67 untuk menentukan faktor prognosis.
Metode: Dilakukan pembacaan ulang hasil USG 96 pasien yang didapatkan dari PACS, dicatat bentuk lesi, batas lesi, orientasi lesi, pola ekogenitas, posterior lesi, kelenjar limfe, vaskularisasi dan kalsifikasi. Kemudian dicatat hasil indeks proliferasi Ki-67 dan dikelompokan berdasarkan Tashima, dkk yaitu rendah (< 20%) dan tinggi (≥ 20%). Analisis dilakukan dengan uji Mc Nemar disertai analisis Kappa Cohen dan Konkordansi.
Hasil: Pada uji Mc nemar, penilaian karakteristik ultrasonografi kanker payudara dengan hasil Ki-67 yang tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p > 0,05) adalah temuan vaskularisasi ( n = 0,405). Pada analisis Kappa Cohen, tidak terdapat asosiasi antara temuan ultrasonografi kanker payudara dengan hasil Ki-67 < 20% dan ≥ 20%. Pada analisis Konkordansi, terdapat kesesuaian lemah (50 %-65%) antara hasil temuan posterior lesi (51,3%) dan kalsifikasi (51,0%) dengan hasil Ki-67 < 20% dan ≥ 20%, terdapat pula kesesuaian sedang (65%-80%) antara hasil temuan bentuk lesi (72,9%), batas lesi (76,0%), kelenjar limfe (71,6%) dan vaskularisasi (71,6%).
Simpulan: Dari 8 karakteristik morfologi USG yang diperiksa, hanya vaskularisasi yang tidak berbeda bermakna dengan Ki-67, sehingga hanya vaskularisasi yang sesuai dengan ekspresi Ki-67.

Introduction: Breast cancer is the most common malignancy in women and is the leading cause of death in Indonesia. USG examination can be done to determine the characteristics of the lesion. The examination of the Ki-67 proliferation index plays a role in determining prognosis and predicting the success of neoadjuvant chemotherapy in breast cancer. However, the distribution of the Ki-67 proliferation index examination has not been evenly distributed, meanwhile, USG examination are quite common in health care centers in Indonesia because of the easy examination at a relatively cheap price. The data to evaluate the suitability of the characteristics of breast cancer lesions on ultrasound with the Ki-67 proliferation index are still very limited.
Purpose: Determine whether there is agreement on the morphological characteristics of USG with the Ki-67 proliferation index to determine prognostic factors. Methods: Re-expertise the USG results of 96 patients obtained from PACS, noted the shape, the margin and the orientation of the lesion, also the echo pattern, the posterior lesions, the lymph nodes, vascularization and calcification. Then performed recording the results of the Ki-67 proliferation index and grouped according to Tashima et al, divided into low (<20%) and high (≥ 20%). The analysis was carried out by using the Mc Nemar test accompanied by Kappa Cohen's analysis and Concordance.
Results: In the Mc Nemar test, the assessment of the characteristics of the ultrasound findings of breast cancer with a Ki-67 index that did not have a statistically significant difference (p> 0.05) was a finding of vascularity (n = 0.405). In Cohen's Kappa analysis, there was no association between breast cancer ultrasound findings and Ki-67 index <20% and ≥ 20%. In the concordance analysis, there was a weak agreement (50% -65%) between the findings of posterior lesions (51.3%) and calcification (51.0%) with Ki-67 index <20% and ≥ 20%, there was also moderate agreement (65% -80%) between the findings of the lesion shape (72.9%), the margin of the lesion (76.0%), lymph nodes (71.6%) and vascularization (71.6%).
Conclusion: From 8 morphological characteristics of USG examined, only vascularization was not significantly different from Ki-67, so only vascularity was in accordance (match) with Ki-67 expression.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Qanita Edwar
"Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada pasien wanita. Penggunaan kontrasepsi oral pada wanita usia reproduktif merupakan salah satu pilihan kontrasepsi yang sering digunakan di Indonesia. Pada tahun 2012, angka kematian akibat kanker payudara meningkat sebesar 20 jika dibandingkan dengan angka kematian pada tahun 2008. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pemakaian kontrasepsi oral terhadap kejadian kanker payudara pada pasien wanita di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2010-2014. Pada penelitian dengan desain studi potong lintang cross sectional ini, data diambil dari unit arsip Departemen Patologi Anatomik FKUI-RSCM sesuai dengan hasil uji histopatologik, kemudian ditelusuri ke Unit Rekam Medik RSCM sebagai data sekunder yang diolah menggunakan uji Fisher menggunakan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukan nilai p = 0.03 dari 88 data yang terkumpul. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian kanker payudara pada pasien wanita di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2010-2014.

Breast cancer is one of the most prevalence types of cancers among women in Indonesia. Oral contraceptive consumption in reproductive age is one of the favorable choices for contraception in Indonesia. In 2012, the mortality rate increases to 20 compared with the mortality rate in 2008. The aim of this study is to find the relationship between oral contraceptive consumption and the occurrence of breast cancer among female patients in Cipto Mangunkusumo Hospital in 2010 2014. This cross sectional study is using collected secondary data taken from patients rsquo medical record based on patients rsquo histopathological examination results that can be analyzed using Fisher test with SPSS version 21. The result of this research shows p value that is 0.03 collected from 88 datas. From this research, it can be concluded that oral contraceptive consumption has statistically significant association on the occurence of breast cancer among female patients in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital in 2010 2014."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risang Bagaskoro
"Tujuan : Di Indonesia, kanker payudara (KPD) menempati urutan pertama kanker pada wanita dengan jumlah kasus baru 58.256 (19,8 %) dari semua kasus kanker, dengan jumlah kematian sebanyak 22.692 jiwa. Hal ini menunjukkan perlunya suatu terapi terstandar dalam tatalaksana KPD. KPKN pada tahun 2016 telah mengeluarkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran KPD sebagai panduan dalam terapi, yang diterapkan di RSCM sebagai Pedoman Praktis Klinis (PPK) KPD. Penelitian ini bertujuan menilai kepatuhan dalam tatalaksana KPD dan hubungannya dengan kesintasan pasien.
Metode : Studi kohort retrospektif ini menilai pasien KPD yang menjalani radioterapi di RSCM periode Januari 2017-Juni 2018, dengan kriteria inklusi pasien non metastasis, menjalani operasi sebagai terapi primer, dan menggunakan BPJS. Kepatuhan terapi dinilai dengan menggunakan PPK KPD 2016 sebagai acuan.
Hasil : Terdapat 165 pasien yang masuk kriteria inklusi, dengan usia median 48 (28-82) tahun. Sebanyak 61% pasien terdiagnosa stadium III. Median follow-up 30 bulan. Kesintasan hidup 1 dan 2 tahun adalah 100% dan 97% pada kelompok yang mendapatkan terapi standar, lebih tinggi dibandingkan pada kelompok yang tidak mendapatkan terapi standar, yaitu 100% dan 92%. Kelompok yang tidak mendapatkan terapi tidak standar berisiko 5,38 kali lebih tinggi untuk mengalami metastasis jauh (HR 5,38; 95% IK 1,3-22,5).

Objective : In Indonesia, breast cancer ranks first among women with new cases of 58,256 (19.8%) of all cancer cases, with 22,692 deaths. This shows the need for a standardized therapy in the management of breast cancer. Our national guidelines, derived from The National Comprehensive Cancer Network (NCCN) are becoming a national standard of care for breast cancer, but there is still no research to asses the compliance of national guideline in Indonesia for our current clinical practice of breast cancer. This study aims to assess compliance in the management of breast cancer and its relationship with patient survival.
Methods : This retrospective cohort study assessed breast cancer patients who underwent radiotherapy at the RSCM in the period January 2017-June 2018. Therapy compliances was assessed using the breast cancer national guideline as a reference.
Results : There were 165 patients who were included in the inclusion criteria, with a median age of 48 (27-82) years. As many as 61% of patients are diagnosed with stage III. Median follow-up is 30 months. The survival rate of 1 and 2 years is 100% and 97% in the group that received standard therapy, higher than in the group that did not get standard therapy, which is 100% and 92%. The group that did not get non-standard therapy was 5,28 times more likely to have distant metastases (HR 5,28; 95% CI 1.3-22,5).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Silvana
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara yang bersifat invasif dan paling sering terjadi pada wanita. Mastektomi adalah salah satu operasi kanker payudara yang mengangkat jaringan payudara beserta otot pektoralis dan nodus limfe aksila. Komplikasi lebih lanjut pada pasien yang menjalani operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila yaitu terjadinya limfedema. Studi kasus ini dilakukan untuk menganalisis intervensi keperawatan berupa latihan mobilisasi lengan pada pasien kanker payudara pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila. Hasil intervensi menujukkan adanya pengaruh signifikan dari pemberian latihan mobilisasi lengan pada pasien yang ditandai dengan penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kekuatan otot, serta tidak adanya kemerahan, edema, kesemutan dan kekakuan pada lengan. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah perawat perlu mengetahui tanda dan gejala limfedema pada pasien kanker payudara, sehingga komplikasi pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila dapat dicegah dan kualitas hidup pasien dapat meningkat.

ABSTRACT
Breast cancer is an invasive malignant tumor in breast tissues which commonly occurred in women. Mastectomy is a breast cancer surgery which breast tissues alongside pectoral muscles and axillary lymph nodes are dissected. Further complications in patients undergoing mastectomy and dissection of axillary lymph nodes is the occurrence of lymphedema. This case study was conducted to analyze nursing intervention, which is arm mobilization exercise, in post operative mastectomy and axillary lymph nodes dissection patient. The results of the intervention showed the significant effect of arm mobilization exercise in patient proven by decreased pain levels, increased muscle strength, and absence of redness, edema, tingling and stiffness in the arms. This study recommend nurses need to know the signs and symptoms of lymphoedema in breast cancer patients. Therefore, post operative complications of mastectomy and axillary lymph node dissection can be prevented and patients rsquo quality of life may increase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>