Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
655.5 GIL at
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Nurina
"[ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis aspek hukum perjanjian dalam proses penerbitan buku antara Pengarang A dengan Penerbit X dan antara Pengarang B dengan Penerbit Y berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pokok permasalahan yang diajukan yaitu mengenai keabsahan perjanjian, formulasi yuridis perjanjian, dan pembagian hak dan kewajiban terkait perlindungan hukum para pihak yang diatur dalam perjanjian.Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif analitis, yang bertujuan memberikan gambaran praktik perjanjian penerbitan buku di Indonesia saat ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama, kedua perjanjian penerbitan buku telah sah secara hukum. Kedua, perjanjian penerbitan buku pertama merupakan perjanjian berlapis yaitu merupakan perjanjian pemberian izin (lisensi), perjanjian pemberian kuasa, dan sekaligus perjanjian pengalihan hak. Sementara perjanjian kedua merupakan perjanjian kerja sama dan perjanjian pengalihan hak. Ketiga, pembagian hak dan kewajiban para pihak yang diatur dalam keduan perjanjian penerbitan buku tersebut pada umumnya masih menitikberatkan pada kepentingan penerbit.

ABSTRACT
This thesis examines the contractual law aspects in the book publishing process between Author A and Publisher X and between Author B and Publisher Y based on the Code of Civil Law and Law No. 28 Year 2014 on Copyright. Principal issues have been raised about the validity of the agreement, the agreement juridical formulation, and distribution of rights and obligations of the parties related to the legal protection set out in the agreement. This research is a normative-descriptive approach, which aims to provide an overview of book publishing agreements practice in Indonesia today. The study concluded that: first, both of the book publishing agreements was lawful. Second, the first book publishing agreement is an agreement that is layered, consists of licensing agreement (license), contract for power, and at the same time right transfer agreement. While the second agreement is a cooperation agreement and the agreement on transfer of rights. Third, the distribution of rights and obligations of the parties to these two agreements set forth in the book publishing in general is still focused on the interests of publishers., This thesis examines the contractual law aspects in the book publishing process between Author A and Publisher X and between Author B and Publisher Y based on the Code of Civil Law and Law No. 28 Year 2014 on Copyright. Principal issues have been raised about the validity of the agreement, the agreement juridical formulation, and distribution of rights and obligations of the parties related to the legal protection set out in the agreement. This research is a normative-descriptive approach, which aims to provide an overview of book publishing agreements practice in Indonesia today. The study concluded that: first, both of the book publishing agreements was lawful. Second, the first book publishing agreement is an agreement that is layered, consists of licensing agreement (license), contract for power, and at the same time right transfer agreement. While the second agreement is a cooperation agreement and the agreement on transfer of rights. Third, the distribution of rights and obligations of the parties to these two agreements set forth in the book publishing in general is still focused on the interests of publishers.]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyne Harsowignjo Oei
"Skripsi ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kon_disi penciptaan Emile ou De 1'4ducation bertalian erat dengan isi karya Emile serta kondisi penerimaannya. Metode yang akan dipakai dalam skripsi ini ialah sosio sastra, artinya sastra ditinjau dari hubungannya dengan masyarakat karena keadaan masyarakatlah yang membuat pengarang menciptakan Emile, dan masyarakat pula yang menerimanya.Yang menjadi masalah ialah sebab-sebab Rousseau mejigarang Emile. Masalah ini ditinjau dari kondisi penciptaannya. Sedangkan ditinjau dari kondisi Peneri_maan, yang menjadi masalah ialah sebab-sebab karyanya dilarang, siapa yang melarang dan gagasan-gagasab apa yang dilarang. Pemikiran Rousseau tentang pendidikan jasmani, intelektual, ketrampilan tangan dan wanita a_kan dibahas secara garis besar saja sebab tidak berhu_bungan dengan tujuan skripsi. Penulis menitik beratkan pada Emile Buku Ke empat, yang berjudul La profession de foi du Vicaire Savoyard, yaitu bab mengenai moral dan agama, karena kedua bab inilah yang dinerkirakan menyebabkan timbulnya amarah golongan agama sehingga mengakibatkan karya itu dilarang. Emile mencapai suk_ses Baru beberapa waktu kemudian tetapi hal ini tidak akan dibicarakan. Penulis hanya membahas tanggapan pu-"
Depok: Universitas Indonesia, 1979
S8301633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Sutopo
"ABSTRAK
Pada sekitar Tahun 1987-.1.930 terlihat banyaknya berita di media massa yang menyuarakan meningkatnya masalah pembajakan buku. Berita-berita tersebut membawa pada pemikiran untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pembajakan buku yang selama ini telah terjadi, sebagai tujuan penelitian yang pertama dalam penulisan skripsi ini. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai bagaimana kondisi yang sesungguhnya dari jenis kejahatan ini,. Selain itu penelitian ini ditujukan juga untuk mengetahui bagaimana reaksi pengarang dan penerbit, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Agar- pemahaman terhadap masalah pembajakan buku yang mendapat reaksi dari pengarang dan penerbit dapat tergambar secara jelas, maka penelitian terhadap faktor-faktor apa yang mempengaruhi reaksi mereka dan bagaimana bentuk-bentuk reaksi pengarang dan penerbit, diukur berdasarkan tindakan yang pernah dilakukan. Untuk mencapai tujuan di atas, dipergunakan survey korban, penelitian ini 3. ada lab pembajakan buku bukan meningkat, di sekitar Tahun 1987-an, tetapi meningkatnya kasus tersebut selaras dengan masa berlakunya undang-undang hak cipta. Artinya, jika undang-undang hak cipta baru mulai diumumkan pembajakan mulai tahun ke sanksi yang lebih berat, kasus-kasus kemudian cenderung meningkat lagi dari dengan menurun, yang Hal ini terlihat jelas pada periode 1983-1987, baik data maupun penerbit menunjukkan hal tersebut. yang dibajak pada umumnya buku-buku teks, yaitu yang konsumennya pelajar atau mahasiswa. pembajakan buku adalah kerugian ekonomi yang sangat dirasakan baik oleh pengarang maupun penerbit. Dari hasil penelitian terungkap bahwa harga buku, teknologi. pengarang Selain itu jumlah jenis buku Akibat dari dan pelaksanaan undang-undang sebagai reaksi formal yang kurang keras merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya pembajakan buku. Disamping,itu penanggulangan masalah pembajakan buku yang selama ini dilakukan oleh pihak kepolisian dinilai kurang baik dibandingkan dengan jaksa atau hakim. Menurut kacamata mereka bahkan penyelesaian masalah pembajakan buku justru lebih baik ditujukan pada pihak IKAPI. Reaksi penerbit cenderung lebih bersungguh-sungguh dibandingkan dengan pengarang. Hal ini dapat dilihat dari tindakan lapor ke polisi atau lapor ke IKAPI. Sedangkan tindakan yang dilakukan pengarang cenderung hanya lapor ke penerbitnya atau diam saja. Dari, pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pengarang dan penerbit, terlihat bahwa hampir- semua faktor yang di kemukakan mempunyai pengaruh yang sangat lemah Walaupun demikian secara diskriptif menunjukkan sedikit kecenderungan tertentu. Misalnya saja untuk untuk masa periode berlakunya undang-undang hak cipta yang terakhir (No. 7 Tahun 1987), dapat lebih mendorong pengarang maupun penerbit untuk lapor ke polisi. Begitu pula penilaian mereka yang mengatakan baik terhadap polisi, dapat menumbuhkan minat korban untuk mengadu ke instansi tersebut."
1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Sutopo
"ABSTRAK
Pada sekitar Tahun 1987 1988 terlihat banyaknya berita di media massa yang menyuarakan meningkatnya masalah pembajakan buku. Berita berita tersebut membawa pada pemikiran untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pembajakan buku yang selama ini telah terjadi, sebagai tujuan penelitian yang pertama dalam penulisan skripsi ini. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai bagaimana kondisi yang sesungguhnya dari jenis kejahatan ini. Selain itu penelitian ini ditujukan juga untuk mengetahui bagaimana reaksi pengarang dan penerbit, dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Agar pemahaman terhadap masalah pembajakan buku yang mendapat reaksi dari pengarang dan penerbit dapat tergambar secara jelas, maka penelitian terhadap faktor faktor apa yang mempengaruhi reaksi mereka dan bagaimana bentuk bentuk reaksi pengarang dan penerbit, diukur berdasarkan tindakan yang pernah dilakukan. Untuk mencapai tujuan di atas, dipergunakan survey korban, penelitian ini adalah pembajakan buku bukan saja hanya meningkat di sekitar Tahun 1987 an, tetapi meningkatnya kasustersebut selaras dengan masa berlakunya undang undang hak Hasil kasus cipta. Artinya, jika undang-undang hak cipta baru mulai diumumkan pembajakan mulai tahun ke Hal ini terlihat jelas pada periode 1983 1987, baik data maupun penerbit menunjukkan hal tersebut. dengan sanksi yang lebih berat, kasus kasus menurun, yang kemudian cenderung meningkat lagi dari tahun. pengarang Selain itu jenis jenis buku yang dibajak pada umumnya buku-buku teks, yaitu yang konsumennya pelajar atau mahasiswa. Akibat dari pembajakan buku adalah kerugian ekonomi yang sangat dirasakan baik oleh pengarang maupun penerbit. Dari hasil penelitian terungkap bahwa harga buku, teknologi, dan pelaksanaan undang-undang sebagai reaksi formal yang kurang keras merupakan faktor faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya pembajakan buku. Disamping itu penanggulangan masalah pembajakan buku yang selama ini dilakukan oleh pihak kepolisian dinilai kurang baik dibandingkan dengan jaksa atau hakim. Menurut kacamata mereka bahkan penyelesaian masalah pembajakan buku justru lebih baik ditujukan pada pihak IKAPI. Reaksi penerbit cenderung lebih bersungguh-sungguh dibandingkan dengan pengarang. Hal ini dapat dilihat dari tindakan lapor ke polisi atau lapor ke IKAPI. Sedangkan tindakan yang dilakukan pengarang cenderung hanya lapor ke penerbitnya atau diam saja. Dari pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pengarang dan penerbit, terlihat bahwa hampir semua faktor yang dikemukakan mempunyai pengaruh yang sangat lemah. Walaupun demikian secara diskriptif menunjukkan sedikit kecenderungan tertentu. Misalnya saja untuk untuk masa periode berlakunya undang-undang hak cipta yang terakhir No. 7 Tahun 1987 , dapat lebih mendorong pengarang maupun penerbit untuk lapor ke polisi. Begitu pula penilian mereka yang mengatakan baik terhadap polisi, dapat menumbuhkan minat korban untuk mengadu ke instansi tersebut."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Wahyuningtyas Dewi
"Penelitian analisis manajemen media pada industri buku bacaan anak di Indonesia dilatarbelakangi permasalahan mengenai dominasi karya-karya terjemahan dalam buku bacaan anak yang semakin meningkat dari hari kehari. Penelitian ini memfokuskan pada dua penerbit yang sampai saat ini masih konsisten menerbitkan karya penulis lokal. Idealisme yang kuat membuat penerbit ini konsisten pada kebijakannya.
Untuk melakukan analisa dilakukan dengan menggunakan teori ekonomi media yang melihat struktur pasar industri buku di Indonesia, dari struktur ini akan mempengaruhi perilaku media (conduct), dan pada akhirnya akan dilakukan performa media tersebut Hasil analisa ini kemudian digunakan untuk melihat apakah idealisme yang dianut selama ini dapat menjamin kelangsungan hidupnya ataukah terdapat hal-hal yang harus dikorbankan agar kelangsungan hidup ini tetap terjaga, karena idealisme adalah sesuatu yang harus dipertahankan dan diterjemahkan kedalam produkproduknya. Idealisme juga tidak bisa mengabaikan kepentingan pasar agar kelangsungan hidup bisa terjaga.
Analisis media ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teori-teori ekonomi media dan dikaitkan dengan teori politik ekonomi media yang liberal. Subyek penelitian dipilih dua penerbit yang mempunyai idealisme yang hampir sama, yaitu menitikberatkan kepada pendidikan dan tumbuh kembang anak dengan cara menerbitkan karya penulis lokal.
Dari hasil analisa diketahui bahwa penerbit DAR Mizan dengan kreativitasnya dapat menerjemahkan idealismenya kedalam produk-produk yang diminati pasar. Bagi DAR Mizan idealisme bukanlah sesuatu yang selalu berat dan tidak menjual,tetapi dengan kreativitas yang selalu dijunjung tinggi. Didukung oleh pembidikan segmen yang tepat, produknya relatif bisa diterima oleh pasar. Sehingga performa DAR Mizan saat ini bisa dikatakan berhasil mencapai tujuan antara idealisme dan kelangsungan hidup dapat berjalan dnegan seimbang. Hal yang harus ditingkatkan dan diperitmbangkan oleh DAR Mizan adalah memperluas segmen pembacanya, sehingga kesan mengkotak-kotakan anak-anak tidak lagi ditemui.
Sedangkan Penerbit Grasindo masih terpaku pada idealisme yang Baku membuat produk-produknya kurang diminati anak-anak. Untuk mensiasati kelangsungan hidupnya, Penerbit ini harus melakukan subsidi silang untuk beberapa produk bacaan anak. Selain itu penerbit ini juga harus melakukan kreativitas dalam hal pemasaran untuk dapat tetap bertahan hidup dengan idealismenya. Cara yang dilakukan adalah berusaha agar produknya bisa digunakan oleh institusi pendidikan diseluruh Indonesia dengan cara mengikuti tender-tender yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk meningkatkan performa ini akan lebih baik jika Grasindo meningkatakan kreativitas dalam memproduksi buku bacaan anak , sehingga buku tersebut dapat benar-benar diknsumsi oleh anak-anak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Dwi Chresnayani
"Dunia penerbitan Indonesia beberapa tahun belakangan
ini diramaikan oleh kehadiran karya-karya terjemahan, mulai dari majalah, buku ilmiah, novel hingga komik. Kehadiran karya-karya terjemahan itu tidak lepas dari peran penerjemah, terutama penerjemah lepas, yang menjadi ujung tombak penerbitan karya-karya tersebut. Penerjemah lepas dibayar oleh suatu perusahaan penerbitan untuk menerjemahkan buku-buku asing yang sudah dibeli izin atau lisensinya, untuk kemudian diperbanyak, diterbitkan, dan diedarkan di pasar buku Indonesia. Hasil terjemahan itu, oleh Undang-undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 dikategorikan sebagai Ciptaan yang dilindungi, dan penerjemah diakui sebagai Pencipta yang memiliki hak moral dan hak ekonomi atas hasil karyanya. Walaupun demikian, dalam perjanjian jasa penerjemahan antara penerbit dan penerjemah lepas, tidak semua hak ekonomi penerjemah diberikan oleh penerbit, khususnya yang berkaitan dengan royalti, walaupun Undang-undang telah mengatur secara jelas tentang hal itu. Skripsi ini akan mengupas permasalahan tersebut, disertai penjelasan tentang apa itu Hak Cipta Terjemahan, bagaimana bentuk perjanjian antara penerbit dan penerjemah, isi perjanjian tersebut, sejauh mana hak-hak penerjemah dilindungi dalam perjanjian itu sesuai ketentuan dalam Undang-undang, serta kendala yang dihadapi penerjemah dalam mewujudkan haknya. Akhirnya, kesimpulan penting yang dapat ditarik dari skripsi ini adalah pentingnya penerjemah memahami kedudukannya sebagai Pencipta yang memiliki hak hak khusus dalam Undang-undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2005
S21080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shaidun Haji Shaari
Kuala Lumpur: Majlis Kebudayaan Negeri Kedah Darul Aman, 2000
899.31 SHA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Junus Amir Hamzah
"Tudjuan dari tulisan ini ialah berusaha membitjarakan Hamka sebagai pengarang roman dan menindjau latar belakang alam pikiran jang diutarakan melalui roman-romannja itu dan seterusnja menempatkan Hamka diantara pudjangga sastra Indonesia modern. Untuk mentjapai tudjuan itu, semua hasil karja sastra Hamka dikumpulkan, kemudian diteliti mana hasil kerja jang berbentuk sadjak, tjerita pendek, novel, roman biografi dan autobiografi. Dan karena tugas saja hanja membitjarakan Hamka sebagai pengarang roman, maka akan dipusatkan perhatian kepada djenis sastra jang berbentuk roman sadja. Untuk mengetahui karangan mana dari karja sastra Hamka jang dapat digolongkan kedalam djenis roman, maka terlebih dahulu akan diterangkan apa jang dimaksud dengan roman itu sesungguhnja, tetapi sebelum sampai kepada pengertian roman itu, akan diuraikan lebih landjut tentang tjara-tjara jang dipakai dalam menjusun karangan ini. Telah dikatakan bahwa dengan pengertian roman jang akan diuraikan dibawah ini segera ternjata mana karangan Hamka jang dapat digolongkan kedalam djenis roman dan mana jang tidak. Kemudian roman-roman tersebut dibatja dengan seksama, lalu ditjoba mentjari aspek-aspek jang terkandung didalamnja. Untuk itu disediakan beberapa bab sebagai tempat kupasannja. Dalam bab I diterangkan alam pikiran jang terkandung didalam tjerita Hamka dan kemudian sesuai atau tidakkah alam pikiran itu dengan djalan tjerita, gaja dan perwatakan dari tokoh-tokoh utamanja. Bab itu diberi nama 'Roman-roman Hamka dan Adjaran tentang Takdir'"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1963
S10897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>