Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabrina
"Penelitian ini bertujuan mengkaji pola konsumsi dan permintaan pangan rumah tangga di Sumatera Barat secara keseluruhan, menurut klasifikasi daerah dan kelompok pendapatan dengan menggunakan data Susenas 2002 Provinsi Sumatera Barat yang dikumpulkan oteh BPS. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis ekonometrika dengan menggunakan model Linear Approximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS).
Hasil analisis pola konsumsi menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pangan sumber karbohidrat di pedesaan lebih tinggi dibanding di perkotaan dan tingkat konsumsi ini menurun dengan meningkattnya pendapatan. Sementara itu tingkat konsumsi pangan hewani, khususnya daging dan susu masih tergolong rendah, baik di Sumatera Barat, menurut klasifikasi daerah, maupun kelompok pendapatan. Tingkat konsumsi pangan hewani di perkotaan lebih tinggi dibanding di pedesaan, dan tingkat konsumsi ini semakin tinggi dengan meningkatnya pendapatan.
Hasil estimasi fungsi permintaan pangan menunjukkan harga, total pengeluaran pangan, dan jumlah anggota rumah tangga umumnya berpengaruh signifikan terhadap permintaan pangan rumah tangga di Sumatera Barat secara keseluruhan, berdasarkan klasifikasi daerah dan golongan pendapatan. Sedangkan pendidikan istri umumnya juga berpengaruh signifikan, kecuali pada kelompok pendapatan rendah tidak ada yang slgnifikan.
Hasil perhitungan elastisitas menunjukkan bahwa pcrmintaan pangan di pedesaan umumnya Iebih responsif terhadap perubahan pendapatan dibanding di perkotaan, dan perrnintaan pangan pada kelompok pendapatan rendah dan sedang umumnya lebih elastis terhadap perubahan pendapatan dibanding kelompok pendapnfan tinggi. Kenaikan pendapatan pada kelompok pendapatan rendah lebih diprioritaskan untuk meningkatkan konsumsi pangan pokok
(padi/umbi), sedangkan pada kelompok pendapatan sedang mulai mengarah pada diversirikasi pangan. Permintaan makanan/minuman padi umumnya elastis terhadap perubahan pendapatare dan inelastis terhadap perubahan harga sediri. Harga padi/umbi umumnya lebih besar pengaruhnya terhadap permintaan komoditas Iainnya dibanding pengaruh perubahan harga komoditas Iainnya terhadap permintaan padi/umbi, tarutama di pedesaan dan pada kelompok pendapatan rendah dan sedang.
Rekomendasi kebijakan berdasarkan temuan di atas adalah (1) Memperkenalkan subsidi kepada kelompok pendapatan rendah melalui bantuan raskin (beras miskin) atau bantuan langsung tunai (BLT), (2) Peningkatan pendapatan diarahkan kepada diversifikasi pangan dan gizi melalui penyuluhan pangan dan gizi, (3) Menjaga stabilitas harga padi/umbi (terutama beras) sehingga harga pangan lairmya ikut terjaga, (4) Meningkatkan pengawasan dan penyuluhan keamanan pangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T34465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Nugroho
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pola permintaan daging di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data survei rumah tangga SUSENAS tahun 2013 dan Sensus Pertanian (SP) 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian menggunakan pendekatanQuadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) dengan estimator Iterated Linear Least Square (ILLS).
Hasil analisis menunjukkkan bahwa terdapat pengaruh kota, pendidikan, ukuran rumah tangga, kelas pendapatan, dan suplai daging domestik terhadap pola permintaan dan elastisitas daging.

The objective of this study is to understand the meat demand pattern of household in Indonesia. This study used the 2013 National Socio-Economic Survey (SUSENAS) and Agriculrural Census (SP). The method used to understand the meat demand pattern is Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) approach with Iterated Linear Least Square (ILLS) estimator.
The result shows that urban, education, household size, and domestic meat supply have an influence on meat demand pattern and its elasticity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosial demografi yang mempengaruhi pola permintaan pangan hewani (ikan, daging, unggas, telur dan susu) dan pengaruh perubahan harga dan pendapatan terhadap proporsi pengeluaran pangan hewani pada rumah tangga di Provinsi Sulawesi Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2013 dengan melakukan analisis terhadap 13.018 sampel rumah tangga. Metode analisis adalah analisis deskriptif serta analisis ekonometrika menggunakan model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) dengan penduga Iterated Linear Least Square (ILLS).
Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi pangan hewani dipengaruhi oleh harga sendiri, harga komoditas lain, jumlah anggota rumah tangga, golongan pendapatan, wilayah tempat tinggal (perdesaan/ perkotaan), dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga. Nilai elastisitas harga sendiri menunjukkan permintaan komoditas bersifat inelastis untuk ikan dan susu, sementara daging, unggas dan telur bersifat elastis. Berdasarkan nilai elastisitas harga silang, semua komoditi pangan hewani merupakan barang substitusi kecuali komoditi daging merupakan barang komplementer bagi unggas. Komoditi ikan dan telur termasuk barang normal sedangkan komoditi daging, unggas dan susu termasuk barang mewah.

The study was conducted to determine the socio-demographic factors affecting animal-based food demand (fish, meat, poultry, eggs and dairy) and the effect of price fluctuation and household income to expenditure share of animal-based food in South Sulawesi Province. The primary data for the study was National Socioeconomic Survey (Susenas) data in 2013. The study performed descriptive analysis and econometric analysis on 13.018 household samples. Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) models with Iterated Linear Least Square (ILLS) estimator was applied for the econometric analysis.
The study showed demand pattern of animal-based household food was affected the price of animal-based food, the price of other commodities, number of household member, income class, residential area (urban/rural), and education level of the household head. The price elasticity of animal-based food showed inelastic for fish and dairy; whereas meat, poultry and egg were tended to be elastic. Based on the cross-price elasticity, all animal-based food commodities substituted each other except for meat which was complimentary to poultry. Fish and egg were categorized as necessity goods, as for meat, poultry and dairy are categorized as luxury goods."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosial demografi yang
mempengaruhi pola permintaan pangan hewani (ikan, daging, unggas, telur dan
susu) dan pengaruh perubahan harga dan pendapatan terhadap proporsi
pengeluaran pangan hewani pada rumah tangga di Provinsi Sulawesi Selatan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) tahun 2013 dengan melakukan analisis terhadap 13.018 sampel rumah
tangga. Metode analisis adalah analisis deskriptif serta analisis ekonometrika
menggunakan model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) dengan
penduga Iterated Linear Least Square (ILLS). Penelitian ini menunjukkan bahwa
konsumsi pangan hewani dipengaruhi oleh harga sendiri, harga komoditas lain,
jumlah anggota rumah tangga, golongan pendapatan, wilayah tempat tinggal
(perdesaan/ perkotaan), dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga. Nilai
elastisitas harga sendiri menunjukkan permintaan komoditas bersifat inelastis
untuk ikan dan susu, sementara daging, unggas dan telur bersifat elastis.
Berdasarkan nilai elastisitas harga silang, semua komoditi pangan hewani
merupakan barang substitusi kecuali komoditi daging merupakan barang
komplementer bagi unggas. Komoditi ikan dan telur termasuk barang normal
sedangkan komoditi daging, unggas dan susu termasuk barang mewah

ABSTRACT
The study was conducted to determine the socio-demographic factors affecting
animal-based food demand (fish, meat, poultry, eggs and dairy) and the effect of
price fluctuation and household income to expenditure share of animal-based food
in South Sulawesi Province. The primary data for the study was National
Socioeconomic Survey (Susenas) data in 2013. The study performed descriptive
analysis and econometric analysis on 13.018 household samples. Quadratic
Almost Ideal Demand System (QUAIDS) models with Iterated Linear Least
Square (ILLS) estimator was applied for the econometric analysis. The study
showed demand pattern of animal-based household food was affected the price of
animal-based food, the price of other commodities, number of household member,
income class, residential area (urban/rural), and education level of the household
head. The price elasticity of animal-based food showed inelastic for fish and
dairy; whereas meat, poultry and egg were tended to be elastic. Based on the
cross-price elasticity, all animal-based food commodities substituted each other
except for meat which was complimentary to poultry. Fish and egg were
categorized as necessity goods, as for meat, poultry and dairy are categorized as
luxury goods."
2016
T47504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this paper is to explain the use of willingness to pay (WTP) as a proxy for price / tariff variable of household electricity demand model...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"UKBM covered Posyandu , Poskesdes and POD/WOD. Posyandu, Poskesdes POD/WOD are organized in village/or rural area with the goal to prepare health services. warung Obat Desa (WOD) based on SK Menkes No. 983/Menkes/VIII/2004 about WOD implementation guide. The objective of the study is assessment about of the influence factors of Using and the Effort of Health community based services "UKBM" at Household in Indonesia."
BUPESIK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syafiudin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak tidak langsung gangguan kesehatan terhadap permintaan pangan dan non pangan rumah tangga. Dengan menggunakan data Susenas Panel tahun 2012 dan 2013 dan menerapkan two step heckman selection model untuk estimasi pendapatan dan seemingly unrelated regression estimator untuk estimasi konsumsi rumah tangga. Hasilnya menunjukkan bahwa gangguan kesehatan kepala rumah tangga akan menurunkan pendapatannya. Dampak ini akan lebih dirasakan oleh rumah tangga perempuan miskin dan bekerja di sektor pertanian. Penurunan pendapatan ini menyebabkan porsi pengeluaran konsumsi nonpangan menurun, khususnya untuk pengeluaran pemeliharaan perumahan, namun pengeluaran untuk perawatan tubuh justru meningkat. Sedangkan untuk porsi konsumsi pangan tidak terpengaruh.

ABSTRACT
This study aims to analyze the indirect effects of illhealth on household food and non- food demand. Using Susenas Panel data for 2012 and 2013 and applying a two-step heckman selection models for income estimation and seemingly unrelated regression estimators for household consumption estimation. The results show that illhealth of the head will reduce his income. The greater impact will be felt by poor women's households and whos working in agricultural. This decreasion make the share of non-food consumption to decline, especially for housing maintenance expenses, but expenditures for body care actually increased. But the portion of food consumption is not affected"
2019
T53605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahdania Rosyada
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi dan perilaku efisiensi energi rumah tangga di Indonesia. Data yang digunakan adalah Susenas 2012 dan Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013. Berdasarkan hasil analisis inferensial diketahui, pola konsumsi energi rumah tangga selain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, juga dipengaruhi faktor demografi seperti ART berusia produktif dan komposisi jenis kelamin ART. Adapun untuk model perilaku efisiensi energi, hasil penelitian menunjukkan rumah tangga yang rentan berperilaku kurang efisien adalah rumah tangga yang didominasi ART laki-laki, berusia produktif, berpendidikan tinggi dan berpendapatan tinggi.

The aim of this research is to study the factors that influence consumption patterns and behavior of household energy efficiency in Indonesia. This research uses data Susenas 2012 and SPPLH 2013. Based on the results of inferential analysis is known, household energy consumption patterns are influenced by demographic factors other than the economic, such as productive age and sex composition of household members. As For the energy efficiency behavior?s model, the results showed that vulnerable households are less efficient behavior is dominated by household with more man as household members, productive age, highly educated and high income."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Nafatilona
"Pada tahun 2007, pemerintah meluncurkan suatu program yang bernama PKH. Peserta PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki wanita hamil dan atau anak-anak yang berusia 0-15 tahun di dalamnya. PKH mengharuskan mereka untuk mengakses pendidikan dan layanan kesehatan sebagai balas jasa bantuan tunai. PKH bertujuan memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada RTSM, dan secara khusus untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak di bawah enam tahun dari RTSM serta meningkatkan partisipasi anak umur 7 sampai 15 tahun untuk kembali bersekolah. Ibu rumah tangga atau wanita dewasa yang memperoleh bantuan karena mereka yang mengurus anak pada rumah tangga bersangkutan, dan bukan kepala keluarga.
Penelitian dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam kepada guru,bidan, pendamping dan salah satu peserta PKH serta adanya kelompok fokus diskusi yang dilakukan dengan peserta PKH di Kelurahan Warakas dan didampingi oleh pendamping PKH.
Hasil analisis yang didapat adalah bahwa dalam pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas ada beberapa permasalahan yang ditemukan seperti dalam sosialisasi, pencairan dana, dan budaya masyarakat Kelurahan Warakas yang membuat beberapa RTSM tidak lagi menjadi peserta PKH.

In 2007, the government launched a program called PKH. Participants PKH is very poor households that have pregnant women and children aged 0-15 years in it. PKH requires them to access education and health services as money transfer services rendered. PKH aims to break the chains of poverty and improve the quality of human resources (HR) on RTSM, and specifically to improve the socioeconomic conditions RTSM, improving maternal health and nutritional status of pregnant / post partum women and children under six years of RTSM and increase the participation of children aged 7 up to 15 years to return to school. Homemaker or adult women who get help because they are raising children in the household concerned, and not the head of the family.
The study was conducted to analyze the implementation of PKH in Warakas Sub District, Tanjung Priok District, North Jakarta. The analysis method is qualitative analysis by collecting information through in-depth interviews to teachers, midwives, companion and one of the participants PKH and the existence of the focus group discussions held with participants in Sub District Warakas PKH and PKH accompanied by a companion.
The analysis result obtained is that in the implementation of PKH in The Village Warakas found there are some problems such as in the socialization process, disbursement of funds, and village culture that makes some RTSM Warakas no longer be a participant PKH.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28372
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Astuti Ari Setiyaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan kinerja penerimaan PPN pada tingkat provinsi di Indonesia selama tahun 2011-2019. Konsumsi rumah tangga terbagi menjadi pengeluaran pangan dan non-pangan. Indikator kinerja PPN ditunjukkan dengan VAT C-efficiency ratio yang dihitung dari penerimaan PPN tiap provinsi dibagi dengan tarif PPN dikali PDRB Konsumsi. Hasil regresi dengan menggunakan model estimasi panel data fixed-effect menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara konsumsi rumah tangga dan kinerja penerimaan PPN pada suatu provinsi. Artinya, kenaikan konsumsi rumah tangga secara agregat, baik konsumsi pangan dan non-pangan akan menaikkan VAT C-efficiency ratio. Hasil penelitian juga menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan akan melemahkan kinerja PPN. Lebih lanjut, kenaikan share sektor tersier sebagai arah transformasi struktural akan melemahkan kinerja penerimaan PPN. Hal ini dimungkinkan karena sektor tersier masih didominasi sektor jasa yang tidak dikenakan PPN serta sektor perdagangan yang didalamnya terdapat informalitas tinggi.

This study examines the relationship between household consumption expenditures and the performance of VAT revenue at the provincial level in Indonesia during 2011-2019. Household consumption is divided into food and non-food contests. The PPN performance indicator is shown by the PPN C-efficiency ratio which is calculated from the VAT revenue for each province divided by the VAT rate multiplied by the Consumption GRDP. The results of the regression using the fixed-effect panel data estimation model show a positive and significant relationship between household consumption and the VAT revenue in the province. This means that increasing aggregate household consumption, both food and non-food consumption, will increase the VAT-C efficiency ratio. The results also show that an increase in the consumer price index that that is not followed by an increase in income will decrease VAT performance. Furthermore, the increase in the share of the tertiary sector as a direction of structural transformation will weaken the performance of VAT receipts. This is possible because the tertiary sector is still dominated by the service sector which is not subject to VAT and the trade sector in which there is a high level of informality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>