Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Siswanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh otonomi perempuan dalam rumah tangga dan faktor sosio-ekonomi demografi terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan pemilihan pelayanan kesehatan persalinan. Data yang digunakan adalah hasil Survei Demograii dan Kesehatan Indonesia 2007. Analisis multivariat pada penelitian ini menerapkan regresi logistik biner dan regresi logistik multinomial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi perempuan dalam rumah tangga dan faktor sosio-ekonomi demografi signifikan mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu yang tinggi lebih cenderung pada ibu yang memiliki peran tinggi dalam pengambilan keputusan rumah tangga dan berpendidikan SMP ke atas, berdiskusi KB dengan suami, tidak setuju pemukulan suami terhadap istxi, bekerja dan memiliki kontrol atas penghasilan, berumur 30 tahun ke atas, memiliki kurang dari tiga anak, pendidikan suami SMP ke atas, kaya, tinggal di perkotaan dan tidak kesulitan dalam transportasi ke fasilitas kesehatan dan pembiayaan. Selain itu, tidak kesulitan pada jarak, mengalami komplikasi persalinan, dan kehamilan diperiksa oleh tenaga kesehatan mempengaruhi pemilihan pelayanan persalinan.
Interaksi antara peran pengambilan keputusan dalam nnnah tangga dengan pendidikan bexpengaruh paling kuat diantara indikator otonomi ibu lainnya terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal. Status ekonomi keluarga yang paling kuat pengaruhnya terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal. Faktor pemeriksa kehamilan sangat kuat mempengamhi pilihan ibu pada pelayanan kesehatan persalinan.

The research aims to study the influence of woman autonomy in household and socio-economic and demographic factors on the use of maternal health service and selection of delivery health service. The data used come from the results of the 2007 Indonesia Demographic and Health Survey using binary and polytomous logistics regression.
The result show that woman autonomy in household and sosio-economic and demographic factors have significant impacts on maternal health care utilization. The probability of high utilization of maternal health services is higher among those who had high role in household decision making and secondary school or higher education, who discussed family planning with husband, disagreed of wife beating, worked and had control over income, aged 30 years or higher, had less than three children, had husbands with secondary school or higher education, were from rich family, lived in urban areas and did not have difficulties in transportation and money to health facility. ln addition, not having difficulties in distance to health facilities, having delivery complicating and used antenatal care provider affect the choice of delivery services.
Interaction between the role in decision making in household with education have strongest effect among other autonomy indicators for matemal health service utilization. Household economic status is the strongest factor affect maternal health service utilization. Antenatal care provider has strong effect on the choice of delivery services."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33413
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Najiroh Sjofiatun
"Tesis ini disusun berdasarkan pemikiran apakah tingginya AKI disebabkan oleh rendahnya pemanfaatan kesehatan maternal yang modern. Dalam studi ini akan dilihat apakah karakteristik wanita dan rumah tangga mempunyai pengaruh positif terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia, mengingat pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu belum dilaksanakan secara optimal. Tujuan umum yang ingin dicapai dari studi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari karakteristik wanita dan rumah tangga terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia.
Karakteristik wanita ditinjau dari beberapa faktor yaitu pendidikan ibu dan status bekerja ibu. Sedangkan karakleristik rumah tangga ditinjau dari pengeluaran rumah tangga per bulan, jenis kelamin kepala rumah tangga dan keadaan rumah tangga. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu terdiri dari tiga jenis yaitu perawatan kehamilan, tempat persalinan dan penolong persalinan. Hubungan antara karakteristik wanita dan rumah tangga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu ditinjau berdasarkan daerah tempat tinggal yaitu wilayah perkotaan dan perdesaan. Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 1997.
Analisis data dilakukan sccara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan model regresi logistik binomial. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pola dan perbedaan karakteristik wanita dan rumah tangga terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Sedangkan analisis inferensial bertujuan untuk mempelajari hubungan karakteristik wanita dan rumah tangga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa secara umum karakteristik wanita dan rumah tangga berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Tingkat pendidikan ibu, status bekerja, pengeluaran rumah tangga per bulan, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin kepala rumah tangga dan keadaan rumah tangga mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T7132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Triyanti
"Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh otonomi dan karakteristik ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada anak menggunakan data SDKI 2012. Berdasarkan hasil analisis multinomial logit otonomi ibu dan faktor sosial ekonomi dan demografi menentukan status pemberian imunisasi dasar. Pemberian imunisasi dasar anak umur 11 23 bulan lebih cenderung dilakukan oleh ibu yang memiliki otonomi pendidikan SMA keatas berumur 20 29 tahun status ekonomi tinggi penolong persalinan oleh medis tinggal di kota dekat sarana kesehatan memiliki anak laki laki dan diurutan satu atau dua. Faktor paling mempengaruhi pemberian imunisasi dasar adalah penolong persalinan Ibu yang melahirkan di tenaga medis lebih besar kecenderungannya memberikan imunisasi dasar.

This research aims to study the effect of autonomy and maternal characteristics on the basis of the child's immunization using data IDHS 2012. Based on the analysis of multinomial logit maternal autonomy and socio economic and demographic factors determine the immunization status of the base. Basic immunization of children aged 11 23 months were more likely to be done by mothers who have autonomy education above high school aged 20 29 years higher economic status birth attendants by medical living in the city close to medical facilities have a boy and have one or two. The most influential factor is the basic immunization birth attendants Mothers who give birth in medical personnel greater tendency to provide basic immunizations.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marita Pratami
"Masalah kesehatan maternal terutama masalah kematian ibu masih menjadi masalah prioritas Bangsa Indonesia dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Angka kematian ibu yang tinggi sering dikaitkan dengan pemanfaatan layanan kesehatan ibu bersalin. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin di Indonesia menunjukkan variasi antar wilayah regional, diduga berhubungan oleh faktor lingkungan dan perbedaan karakteristik dari populasi. Penelitian ini mengukur pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan mempelajari besar hubungan lingkungan dan karakteristik populasi terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2017 yang mencakup 3.586 wanita usia subur (15–49 tahun) yang pernah melahirkan dalam waktu satu tahun sebelum survei. Analisis regresi logistik multinomial digunakan untuk menguji hipotesis adanya perbedaan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin berdasarkan perbedaan kondisi lingkungan dan perbedaan karakteristik responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan dan karakteristik populasi berhubungan signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin. Dari analisis multivariat wanita yang paling berpeluang bersalin di rumah dengan bukan tenaga kesehatan yaitu wanita dengan karakteristik suami bekerja di sektor pertanian / wirasuasta (aOR: 7,56 95% CI: 1,69-33,80), dan wanita yang paling berpeluang untuk bersalin di rumah dengan tenaga kesehatan yaitu wanita bertempat tinggal di Pulau Kalimantan (aOR: 11,43 95% CI: 6,13-21,28). Dari hasil analisis hubungan lingkungan dan karakteristik populasi pada penelitian ini disimpulkan bahwa adanya ketidakmerataan akses kesehatan maternal (inequitable access to maternal healthcare) khususnya pada pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin di Indonesia. Untuk mewujudkan pemeratan akses kesehatan maternal perlu adanya komitmen pemerintah pusat dan daerah dengan memaksimalkan anggaran di daerah khususnya pada Pulau di luar Jawa-Bali.

Kata kunci: Pelayanan kesehatan Ibu bersalin, Lingkungan Wilayah Tempat Tinggal, dan Karakteristik Populasi, ketidakmerataan akses kesehatan maternal.


Maternal health problems, specially maternal mortality, are one of the most important problems that need to be addressed for the Indonesian people in order to improve the quality of their human resources. Indonesia has a high mortality rate, which is often associated with the utilization of maternal health services. Utilization of maternal health services in Indonesia shows variations between regional areas, which might be influenced by environmental factors and differences in the characteristics of the population. This study examines the relationship between environmental factors and population characteristics with the utilization of maternal health services. This study used secondary data from the 2017 IDHS which included 3,586 women of childbearing age (15–49 years) who had given birth within one year prior to the survey. Multinomial logistic regression analysis was used to test the hypothesis of whether the use of maternal health services had significant differences between different environmental conditions and different respondent characteristics. This study showed that environmental factors and population characteristics are significantly associated with the utilization of maternal health services. Based on multivariate logistic regression analysis, women who are most likely to give birth at home with non-health workers are women whose husbands work in the agricultural sector / self-employed (aOR:7.56 95% CI: 1.69-33.80), and women who are most likely to give birth at home with health workers are women who live on the island of Borneo. (aOR: 11.43 95% CI: 6,13-21,28). Based on the analysis of the relationship between environmental factors and population characteristics in this study, it was concluded that inequality of access to maternal healthcare was evident, especially the utilization of maternal health services in Indonesia. To achieve equal / equitable access to maternal health services, commitment from the central and local governments to optimize their budget especially in provinces outside Java and Bali island is absolutely needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniati
"Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh faktor ibu merokok terhadap pengeluaran kesehatan dan pendidikan rumah tangga dengan menggunakan data Susenas MSBP tahun 2012. Hasil regresi Tobit menunjukkan bahwa status merokok orang tua memiliki pengaruh signifikan terhadap pengeluaran kesehatan dan pendidikan rumah tangga. Status merokok orang tua berpengaruh negatif terhadap kedua jenis pengeluaran tersebut. Temuan ini
mengindikasikan bahwa keberadaan ibu yang merokok mengurangi investasi pendidikan dan kesehatan rumah tangga, dan keberadaan kedua orang tua yang merokok memperburuk investasi modal manusia dalam rumah tangga tersebut. Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap pengeluaran kesehatan adalah status bekerja ibu, pendidikan ibu, jumlah ART, status ekonomi dan daerah tempat tinggal. sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran pendidikan adalah umur ibu, pendidikan ibu, status bekerja ibu, jumlah ART sekolah, status ekonomi dan daerah tempat tinggal.

This study aims to analyze the influence of maternal smoking on household expenditure on health and education, using the National Socioeconomic Survey 2012. The tobit regression estimation shows that parental smoking status has a significant influence on household expenditure on health and education. Parental
smoking status negatively affect the both types of expenditures. This finding indicates that the maternal smoking reduces the household investment on health
and education, and the persence of two parents who smoke worsens the human capital investment of the household. Other factors that also affect the health
expenditure are mother's education, mother's occupation, family size, economic status and residence, While the factors that inJluence the educational expenditure are mother's age, mother's occupation, mother's education, number of school-age children, economic status and residence.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T46164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayu Puspitasari
"ABSTRAK
Tingkat kematian ibu yang tinggi seringkali dikaitkan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal yang tidak memadai. Pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal di Indonesia menunjukkan variasi antarprovinsi yang diduga dipengaruhi oleh faktor kontekstual yang melekat pada tiap provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan faktor kontekstual regional dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal oleh wanita. Metode regresi logistik multilevel digunakan untuk menguji hipotesis bahwa faktor ketersediaan infrastruktur kesehatan dan faktor aksesibililitas berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik daerah tempat dimana wanita tinggal berpengaruh nyata dalam memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal yang dilakukannya. Faktor rata-rata jarak untuk mencapai rumah sakit terdekat merupakan satu-satunya faktor kontekstual yang secara signifikan berhubungan dengan ketiga dimensi pelayanan kesehatan maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin jauh jarak yang harus ditempuh untuk mencapai rumah sakit terdekat, maka kecenderungan wanita untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan maternal di daerah tersebut pun akan semakin berkurang. Oleh karena itu, untuk mengurangi kesenjangan antardaerah dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal, intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan cara memperpendek jarak menuju fasilitas pelayanan kesehatan disertai dengan perbaikan jalan dan peningkatan sistem transportasi sehingga akses menuju fasilitas kesehatan menjadi lebih mudah dan biaya transportasi yang harus dikeluarkan menjadi lebih murah.

ABSTRACT
High maternal mortality rates are often associated with inadequate maternal health service utilization. The utilization of maternal health services in Indonesia shows variations between provinces which is allegedly influenced by contextual factors inherent in each province. This study aims to investigate the relationship between contextual factors and maternal health service utilization. Multilevel logistic regression method was used to test the hypothesis that availability of health infrastructure and accessibility factors were associated with maternal health service utilization. The results of this study indicate that the characteristics of the area where women live have significant effect on maternal health service utilization. The average distance to reach the nearest hospital is the only contextual factor that is significantly associated with the three dimensions of maternal health services. The results of this study indicate that the farther the distance to reach the nearest hospital, the propensity to utilize maternal health services will decrease. Therefore, to reduce disparities between regions in maternal health service utilization, interventions that can be carried out are by shortening the distance to health facilities accompanied by road improvements and improving the transportation system so that access to health facilities becomes easier and transportation costs that must be incurred become cheaper."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatun Nazilah
"Penelitian menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 untuk mengetahui kontribusi otonomi perempuan dalam rumah tangga terhadap pemakaian kontrasepsi di Nusa Tenggara Timur. Desain penelitian ini adalah potong lintang, dengan besar sampel sebanyak 758 orang. Hubungan ditentukan dengan analisis multiple logistic regression.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi perempuan perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun di NTT pernah menggunakan kontrasespsi sebesar 65,6% (CI 58,6%-72,0%), Sebagian besar perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun NTT mempunyai otonomi penuh dalam rumah tangga dilihat sebesar 80% (CI 95%: 76,3%-83,3%), otonomi tersebut tidak mampu untuk meningkatkan penyerapan pemakaian kontrasepsi namun variabel akses layanan KB menjadi variabel dominan terhadap pemakaian kontrasepsi bagi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun.

This study used data Demographic and Health Survey Indonesia 2007 to determine the contribution of women in the household the autonomy to use contraception in East Nusa Tenggara. The study design was cross-sectional, with a sample size of 758 people. Relationship is determined by multiple logistic regression analysis.
The results showed that the proportion of women ever married women aged 15-49 years at the NTT ever using kontrasespsi of 65.6% (CI 58.6% -72.0%), majority of women ever married aged 15-49 years NTT has full autonomy in household by 80% (95% CI: 76.3% -83.3%), this autonomy is not able to increase the absorption of contraceptive used family planning services to access the variable, variable to the dominant use of contraceptives for women ever married aged 15 - 49 years.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Anggraeni Gunawan
"Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) penting diperkuat di puskesmas agar mampu mengumpulkan dan menghasilkan data berkualitas, dapat diandalkan serta dimanfaatkan dalam perencanaan dan penentuan arah kebijakan. Keberhasilan suatu upaya/implementasi terhadap sistem informasi kesehatan akan lebih fokus serta tepat sasaran jika diketahui faktor yang menjadi penentu, potensial, dan berperan dalam mencapai kinerja program KIA yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan informasi dalam menunjang program kesehatan ibu dan anak di puskesmas. Penelitian bersumber dari Risfaskes Puskesmas Tahun 2011 dengan desain studi potong lintang. Sebesar 6.302 puskesmas digunakan sebagai sampel. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk merefleksikan respon variabel yang diamati atau ―indikator‖ dengan variabel laten (melalui model pengukuran atau confirmatory factor analysis/CFA) dan menggambarkan hubungan yang ada di antara variabel laten melalui model struktural.
Pemanfaatan informasi tidak terbukti berperan dalam menunjang kinerja program KIA, namun kualitas informasi terbukti memiliki kontribusi. Pemanfaatan informasi KIA di puskesmas belum berjalan dengan baik karena kemampuan SI yang tidak kuat, rendahnya dukungan kebijakan, kurang tersedianya prosedur kerja, dan minimnya tenaga ahli. Hal ini menyebabkan ketidaktepatan waktu pengumpulan informasi dan ketidaksesuaian informasi dengan kebutuhan serta belum terbangunnya budaya pemanfaatan informasi secara optimal.
Hasil penilaian COBIT 5 mengungkap bahwa kemampuan SI KIA masih berada pada level 1, bersifat ad hoc atau sistem sudah ada namun belum dikelola serta dijalankan dengan terorganisasi sehingga pada implementasinya sistem tersebut mengalami berbagai permasalahan. Sistem pada akhirnya kurang maksimal dalam menghasilkan informasi yang berkualitas serta kurang dalam pengunaannya sehingga pemanfaatan informasi yang ada belum memberikan dampak yang optimal terhadap kinerja program KIA. Di antara komponen building blocks, sumber daya manusia merupakan variabel yang paling berperan dalam menunjang kinerja program KIA di puskesmas.

Strengthened Maternal and Child Health (MCH) Information systems in Primary Health Care (PHC) was essential in assuring data quality to provide high-quality information for planning and decision-making in MCH issues. Implementation of intervention would be more focused and specific if we could identify the determinant and potential factors that played an important role in achieving better MCH performance.
This study aimed to examine the role of information quality and utilization in supported MCH program performance in PHC. This was a cross-sectional research with secondary data derived from health facility research conducted by Health Research and Development Board, Ministry of Health. As much as 6302 PHC were analyzed by structural Equation Modelling (SEM).
The study revealed that information utilization did not significant in influenced MCH program performance but information quality did. Information utilization was still low because of the low capability of the information system, lack of policy support, operational procedures not completely available and limited human expertise. This situation led to the timeliness of reports, inappropriateness information for decision making and the lack of data for decision-making cultures.
COBIT 5 assessment showed that MCH information system capability present at level 1 (performed process/ad hoc). The information system already existed but not well organized thus it couldn?t generate high-quality information and low in usage. Among other building bloks, human resources had the strongest correlation with MCH program performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
D2232
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatun Nazilah
"Penelitian ini menggunkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2012. Bertujuan untuk mengetahui kontribusi faktor ibu, bayi danakses pelayanan kesehatan ANC dan persalinan terhadap kematian neonatal diIndonesia. Desain dalam penelitian ini Crossectional dengan populasinya bayiyang lahir hidup pada tahun 2007 sampai tahun 2012 anak terakhir dari wanitausia subur 15-49 tahun di Indonesia dengan jumlah sampel 12.766. Hubunganditentukan dengan analisis multiple logistic regression. Hasil penelitian kontribusifaktor ibu kurang berisiko 2,6 kali dan faktor ibu buruk berisiko 2,5 kalidibandingkan faktor ibu baik setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan, statusekonomi, status pekerjaan dan wilayah tempat tinggal. Kontribusi faktor bayikurang berisiko 1,9 kali dan faktor bayi buruk berisiko 7,8 kali dibandingkanfaktor bayi baik setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan, status ekonomi, statuspekerjaan dan wilayah tempat tinggal. Kontribusi akses pelayanan kesehatan ANCdan persalinan kurang berisiko 1,8 kali dibandingkan akses pelayanan kesehatanbaik setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan, status ekonomi, status pekerjaandan wilayah tempat tinggal, akses pelayanan kesehatan buruk tidak ada pengaruhterhadap kematian neonatal. Menggerakkan continuum of care untuk calonpengantin, peningkatan program KB, dan peningkatan persalinan di fasilitaskesehatan.

This study uses Data Indonesia Demographic and Health Survey IDHS in 2012.The aims of this study to determine contribution Factors of maternal, infant andhealth care access antenatal care and childbirth of the Neonatal Death inIndonesia. Designs in this study was population Crossectional of infant born alivein 2007 until 2012 the last son of a woman of childbearing age 15 49 years inIndonesia with sample of 12 766. The relationship is determined by multiplelogistic regression analysis. Results of research contributing result less riskmaternal factors were 2.6 times and bad maternal risk factor of 2.5 timescompared to the maternal factors well after being controlled by the level ofeducation, economic status, employment status and region residence. Thecontribution factors babies less risk factor of 1.9 times and bad babies risk factorof 7.8 times compared to well after the baby factor controlled by the level ofeducation, economic status, employment status and region of residence. Thecontribution access to health services ANC and childbirth less risk than 1.8 timesbetter access to health care after being controlled by the level of education,economic status, employment status and region of residence, poor access to healthservices no effect on neonatal deaths. Moving the continuum of care for the bride,the increase in family planning programs, and an increase in childbirth in healthfacilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niphi Diah Jumiyanti
"Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita masih tinggi di Indonesia. Salah satu usaha penurunannya adalah dengan memanfaatan data dan informasi untuk membantu perencanaan program. SP2TP adalah informasi yang potensial dalam membantu perencanaan program di Puskesmas. Di wilayah Puskesmas Tapos masih terjadi kematian ibu, bayi dan balita pada tahun 2013. Dan belum dilakukannya pemanfataan SP2TP di Puskesmas Tapos dalam medukung perencanaan program KIA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan operational research. Cara pengumpulan data dengan wawancara dan telaaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari proses analisis situasi masalah dengan cara melihat cakupan dan target, identifikasi masalah dengan pembuatan pohon masalah, prioritas masalah dengan teknik skoring, penetapan tujuan, alternatif pemecahan masalah hingga penyusunan rencana operasional. Dari proses penyusunan perencanaan operasional dengan memanfaatkan SP2TP diketahui masalah di Program KIA Puskesmas Tapos disebabkan oleh masalah kesehatan lingkungan yang masih rendah.

Maternal Mortality, Infant and Toddlers still high in Indonesia. One attempt decline is the utilization of data and information to help planning the program. SP2TP is a potential information to help planning programs at primary helath care. Based of profile, in regional of primary helath care in Tapos still going on maternal mortality, infant and toddler in 2013. And utilization of SP2TP is not optiml for supporting maternal and child health program planning. The design used in this study is a qualitative approach to operational research. The data collected through interviews and searching literature.
The results showed that the analysis of the situation of the problem by looking at the scope and targets, identifying problems with the manufacture of the problem tree, priority issues with scoring techniques, goal the program, alternative solutions to the preparation of operational plans. From the preparation of the operational planning process by utilizing of SP2TP, a known problem of maternal and child health program at primary health care in Tapos is caused environmental health program coverage was still low.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>