Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusrin
"Pada masa rcformasi sekarang ini telah tejadi pcrgeseran pola pembangunan kesehatan mcnjadi “Paradigma Sehat” yaitu suatu cara pandang yang melihat pemccahan masalah keschatan yang lebih diarahl-can pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan yang bcrsifat promotifl preventif bukan Hanya kuratif dan rehabilitatif sqia. Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyamkat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindrome kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan tingkat rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mcndukung pola hidup sehat.
Analisis SKDN di Kabupaten Aceh Tcngah menunjuklcan untuk Liputan Progmm (K/S) dari bulan Januari hingga Desember 2006 yaitu antam 84% hingga 90%, Kelangsungan Penimbangan (D/K) dari bulan Januari hingga Desembar 2006 yaitu antara 55% hingga 93%, Hasil Penimbangan (N/D) dari bulan Januari hingga Desembar 2006 yaitu antara 63% hingga 76%, Parsitipasi Masyarakat (D/S) dari bulan Ianuari hingga Desembar 2006 yaitu antara 49% hingga 80% dan Hasil Pencapaian Program (N/S) dari bulan Januari hingga Desember 2006 yaitu antara 36% hingga 44%. Penelilian pengembangan sistem informasi pemantauan balita gizi kurang dan analisis wilayah potcnsial rawan gizi di Kabupaten Aceh Tengah ini menggunakan dcsain penelitian dengan pendekatan sistem untuk penyelewian masalah. Langkah- Iangkah pengembangan sistem mengikuti metode .System Development Like Cycle (SDLC) yang mempakan metode umum dalam pengembangan sistem dan melihat kemungldnan-kemungkinan sistem informasi yang sudah ada.
Sistem informasi pemantauan balita gizi kurang dan analisis wilayah potensial rawan gizi di Kabupaten Aceh Tengah ini dikembangkan dalam rangka memudahkan input data dan proses analisis data menjadi informasi. Informasi yang dihasilkan bempa tabel Iaporan penimbangan balita, Iaporan pemantauan status gizi (PSG), grafik indikator SKDN dan peta wilayah potensial rawan gizi di Kabupaten Aceh Tengah. Informasi yang diperoleh diharapkan benar-benar relevan, cepat, tepat dan akurat serta bermanfaat untuk kepentingan program gizi di Kabupaten Aceh Tengah, sehingga pada akhimya kebliakaxi program gizi menjadi tepal sasaran.

In the reformation era nowadays the health development pattem had changed for becoming “Health Paradigm” which is about perspective in managing of health problem solving pointed more at health enhancement, maintenance, and protection not only curative and rehabilitative but promotionally and preventively. The nutrition matter is public health problem could not be overcame only by medical approach and health caring themselves. Nutrition problem is a poverty syndrome related to food available problem at household level on one side, also behavior and knowledge aspect which less support healthy life pattern on the other side.
SKDN analysis in Middle Aceh Regency Rom January till December 2006 showed between 84% to 90% for Program Coverage (K/S), 55% to 93% for Weighing Continuity (D/K), 63% to 76% for Weighing Result (N/D), 49% to 80% for Public Participation (D/S) and 36% to 44% For Program Accomplishment Result (N/S). The development study of monitoring information system of malnutrition child under tive and analysis of potential region of nutrient disturbed in Middle Aceh Regency using study design with system approach in accomplishment of the problem. System development steps based on System Development Life Cycle method (SDLC) which is general method in system development and also noticed possibility of an exist information system.
Monitoring infomation system of malnutrition child under tive and analysis of potential region of nutrient disturbed in Middle Aceh Regency was developed to simplify data input and data analyzing process to information. Resulting Infomation included reporting table of child under five weighing, reporting of nutrient status monitoring (PSG), SKDN graphic indicator and map of potential region of nutrient disturbed in Middle Aceh Regency. Obtained information supposed to be relevance, fast, precise and accurate and benefit for the sake of nutrition program in Middle Aceh Regency, and the last the nutrition program policy got the right oigiectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
15-22-35052935
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Dwinurwati
"Kesehatan dan gizi merupakan faktor yang penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia di masyarakat. Status gizi masyarakat sering digambarkan dengan besaran masalah gizi pada kelompok balita. Kegiatan pemantauan balita kurang gizi merupakan kegiatan penting untuk kewaspadaan gizi.
Peraturan yang mendukung terhadap kegiatan kewaspadaan gizi adalah Kepmenkes tentang pedoman penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan yang salah satunya tentang pelaksanaan kewaspadaan gizi daKepmenkes tentang standar pelayanan minimal yang menetapkan bahwa 80% kecamatan menjadi bebas rawan gizi.
Angka balita kurang gizi yang cukup tinggi dan luasnya geografis Kabupaten Bogor mendasari diperlukannya suatu sistem informasi yang dapat dipergunakan untuk membantu para pengambil kebijakan dalam mengevaluasi dan intervensi program perbaikan gizi serta menentukan prioritas wilayah dalam pembinaannya.
Penelitian pengembangan sistem informasi pemantauan balita kurang gizi di Kabupaten Bogor ini menggunakan desain penelitian dengan pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah. Dengan metode pendekatan sistem yang digunakan adalah incremental dengan metode prototyping yang meliputi tahapan perencanaan, analisis, perancangan, pengkodean dan uji coba prototype. Hasil analisis sistem dapat ngidentiftkasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam sistem yang sedang berjalan serta altematif solusinya pada tingkat input, proses dan output.
Sistem informasi pemantaun balita kurang gizi Sistem Informasi Geografts didesain untuk memudahkan input data dan analisis proses pengolahannya menjadi informasi. Output yang dihasilkan bempa laporan tabel, graftk prevalensi KEP, cakupan DIS, NID dan BGMID sebagai indikator pemantauan balita kurang gizi. Interpretasi lebih lanjut akan didapatkan peta sebaran kasus KEP, peta cakupan DIS, cakupan NID dan BGMID , sehingga akan didapatkan daerah yang rawan/potensi terhadap kasus balita kurang gizi.
Aplikasi sistem informasi pemantauan balita kurang gizi ini dapat menjadi alat manajemen dalam pengambilan keputusan untuk kegiatan yang berhubungan dengan masalah balita kurang gizi di Kabupaten Bogor. Sistem informasi pemantauan balita kurang gizi berbasis sistem informasi geografi ini diharapkan dapat diman:faatkan bagi pengelola gizi lainnya.

It has already known that health and nutrition are the most important factors that directly influence the quality of human resources in the?society. Public nutritional status is usually described as the wide of the nutrition problems within is under-five group. Therefore, the activities on the monitoring of malnourished under-five children should be prioritized as it can be as a nutrition awareness system.
The regulation that support the activities? on a nutrition awareness is stated in the ministry of health decision (MHD) on the Guidelines for the Implementation of Epidemiological Surveillance on the subject of a nutrition awareness, and MHD on the Minimum standard for services, which determine that 80% of sub-districts should be free from malnourishment state.
The high rate on under-five malnourished and a broad-range of area geographically of bogor, are use to be the base on why information is needed, in order to assist for policy makers to evaluate and to intervene a nutrition improvement program, and to decide in which part of the area that program will be applied.
The study on the development of information system to monitor the malnourished under-five children at the District of Bogor in using a system approach research design that intends to solve the problems. The met on of system approach fur the study is au incremental with a prototyping method .that consist of stages. of planning, analyzing, designing, coding, and prototype testing.
The result of system analysis can be applied to identify problems that exist in the ongoing system and its solution alternatives at the level of input; process, and output, The information system to monitor the malnourished under-five children that based on the geographic information system (GIS) is designed for simplifying the data input and process analyzing into producing the information. Output yielded is in then from of Report Tables, Prevalence Graphics of EPD (Energy-protein deficiency), and Coverage of DIS, NID, and BGM/D as the indicators of malnourished under-five monitoring. An advance interpretation can be us to generate the map of tbe distribution of EPD cases, the map of the coverage on DIS, NID, and BGMID, in which identify the area that potentially become a malnourished under-five area.
The information system to monitor the malnourished under-five children can be applied for management tools to meet the decision on any activities related to malnourished under-five at the district of Bogor. It is hoped that the information system to monitor the malnourished under-five children based on the GIS can be utilized by other nutrition managers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T29182
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irasahwadi
"Dampak gizi buruk pada balita adalah selain mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, juga menurunkan daya tahan tubuh yang secara langsung berpengaruh terhadap sumber daya manusia. Angka balita gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Nagan Raya yang setiap tahunnya tidak ada penurunan yang signifikan, maka perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang dapat dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam melakukan tindakan penannggulangan berdasarkan wilayah.
Penelitian pemantauan status gizi balita dengan pemanfaatan aplikasi sistem informasi geografis di Kabupaten Nagan Raya Nanggroe Aceh Darussalam ini menggunakan desain penelitian dengan pendekatan sistem dalam penyelesaian masalah. Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah system development life cycle digabungkan dengan elemen-elemen dalam model urutan model prototyping, juga berkaitan dengan keinginan pengguna yang bisa barubah seiring dengan waktu. Hasil analisa sistem dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam sistem yang sedang berjalan serta alternatif solusinya.
Pemantauan status gizi balita dengan pemanfaatan aplikasi sistem informasi geogrnfis didesain untuk memudahkan pemasukan data dan analisa yang akhirnya menghasilkan Informasi yang berkualitas. Keluaran yang dihasilkan dari sistem ini adalah informasi berbentuk laporan tabel bulanan per-puskesmas dan laporan bulanan per-kecamatan. Grafik yang dihasilkan adalah jumlah kasus gizi kurang dan gizi buruk, serta cakupan vitamin A. Peta yang dihasilkan yaitu cakupan indikator N/D, D/S, BGM/D, vitamin A, cakupan imunisasi, sebaran kasus infeksi. Dengan melakukan penghitungan pembobotan dengan tehnik query akan didapatkan wilayah potensial rawan gizi.
Pemantauan status gizi balita dengan pemanfaatan aplikasi sistem informasi geografi dapat dijadikan sebagai alat manajemen dalam pengambilan keputusan untuk penanggulanan gizi kurang dan gizi buruk di Kabupeten Nagan Raya.

The impact of malnutrition on kids does influence with their growth and development, and also decrease their body immune. This will directly affect in the quality of human resources. The number of kids either lack or malnutrition at Nagan Raya was insignificantly decreased in every year. In this case, it is needed to create information system that can be used to help the decision maker for dealing with the issues based on areas.
The research of this status monitoring of kids nutrition with the aid of geographic information system application in period of 2008 at Nagan Raya area, Nanggroe Aceh Darussalam used a problem solving approach. The applicable method is system development life cycle combined with elements in prototyping model. It matched with the changing needs of users during the time. The result of this system analysis can identify the problems in the operating system and provide the alternative solutions.
The status monitoring of kids nutrition with the aid of geographic information system application is designed to facilitate the data input and analysis and to come up with the quality of information. The output of this system is very useful information in forms of monthly table for each PUSKESMAS and monthly for each region. The graphic shows the number of kids that are either lack or malnutrition, including the coverage intake of vitamin A, immunization. the wide spread of infection cases.
With the calculation using query technique, the information will show the potential region where the malnutrition exists. This monitor will be useful for the decision makers for dealing with the lack as well as malnutrition issues at Nagan Raya area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21179
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arbiansah
"Penelitian ini bertujuan untuk lmunisasi merupakan upaya yang efektif dan diperlukan oleb semua daerah untuk menurunkan angka kematian. kesakitan dan kecacatan bayi dan Balita. Program imunisasi memperkenalkan PWS sebagai alat pantau cakupan. PWS secara nyata sangat berguna untuk memantau kecenderungan pencapaian cakupan program dalam periode tertentu dan segera dilakukan koreksi serta. ditindakJanjuti.
Cakupan imuniss.si bayi di Aceh Utara dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 cenderung rnengalami peningkatan kecuati irnunisasi Hepatitis B. Namun cakupan imunisasi Kabupaten Aceh Utara Tahun 2006 masih rendab dibandingkan dengan cakupan Provinsl Nanggoe Aceh Darussa1am. Dampak masih rendahnya cakupan ini yaitu masih tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan o!eh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3l), Pennasalahan pada sistem informasi berpengaruh terhadap perencanaan.
Penelitian pengembangan ini menggunakan metode incremental iteratif dari model prototype, melalui beberapa tahapan yaitu analisis, penmeangan, pengkodean dan ujicoba. Identifikasi dan analisis masalah sistem dilakukan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi pada dinas kesehatan dan Puskesmas.
Hasil analisis sistem dapat mengidentifikasi pennasaiahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan serta beberapa alternatif solusi pada input, proses dan output. Output yang dihasilkan berupa laporan bulanan, berisi informasi monitoring vaksin, logistik vaksin, laporan PD3I, kulkas vaksin, drop out. target cakupan imunisasi, kebutuhan vaksin, alat suntik, safety box dan desa UCI. Perancangan prototype dilakukan dengan monggunakan bahasa pomrograman PHP dan basis data mysqi yang bersifat open source. Prototype ini masih mempunyai keterbatasan sehingga dibutuhkan pengembangan lebih lanjut.
Pengembangan Prototype yang bersifat a.plikatlf dapat menjadi alat manajemen untuk peningkatan program imunisasi dengan penguatan perencanaan, monitoring dan evaluasi. Output yang dihasilkan dapat dijadikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

immunization is an effective way and needed by all of districts to decrease infant and under five children mortality, morbidity and disability rates. Immunization program introduces PWS as a coverage monitoring tool. PWS is clearly useful in monitoring the trend of program coverage achievement in given period, so the correction and follow up can be done immediately.
Infant immunization coverage tends to increase in Aceh Utara from 2004 to 2006, except for Hepatitis B. However, immunization coverage in Aceh Utara District in 2006 was still lower compared to Nanggroe Aceh Darussalam Province. Consequences of this lower coverage are mortality and morbidity rates due to immunization preventable disease (PD31) are still high.
Issues in information system have an impact on planning, implementation, monitoring and evaluation of the program. Processing and analyzing of immunization PWS data were performed in a simple way through immunization and analysis of system problem were conducted by depth interviewdocument study, and observation in health district office and heaJth center.
The result of system analysis can identifY the existing issue in the world system and some solution alternatives in input, process and output. The output is in monthly reporting form, consisting vaccine monitoring information, vaccine logistic, PD3I report, vaccine refrigerator, drop out, immunization coverage target, vaccine requirement, injection tool. safety box and UCI village. Prototype design is performed by using PHP programming language and open source mysql data base, This prototype still has limitations so that further development is needed.
Applicable prototype development can be a management tool to improve immunization program by reinforce the planning, monitoring and evaluation. Output resulted from this development can be used as an information to support decision making in immunization preventable disease prevention.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T29133
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumartini
"Tesis ini membahas pengembangan software pengolahan dan analisa data Tujuan pengembangan ini tcrbentuknya prototype yang berguna menghasilkan indikator, laporan kegiatan dan kewasapadaan dini KLB gizi buruk balita. Prototype ini dapat menghasilkan banyak informasi penting sebagai Decision Support Sistem (DSS). Pengembangan system dilakukan dengan metode. System Development Lyla Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahapan analisa system, perancangan system dan ujicoba prototype. Software yang digunakan untuk aplikasi prototype adalah Microsoft access dan arc.view 3.3. Pengembangan dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini adalah pengembangan system yang menghasilkan informasi untuk pelakmnaan monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi masyaraknt berupa keluaran indikator SKDNclan kasus infcksi balita sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.

The study focused on developing processed and analysed nutrient data soiiware. T he objective is to develop prototype which produce indicator, activities report, and early waming of underlive malnutrition outbreak. This Prototype can produce a lot of important as Decision Support System (DSS). Developing System conducted with System Development Life Cycle (SDLC) method which consist of analysed system, design system and testing prototype. Microsoft access and arc.vicw 3.3 is used for the application. Developing program was conducted in Cirebon Health District office. The program provides infomiation for monitoring and evaluation of health nutrition which produce indicators of SKDN and infection cases among undertive children. Beside the information is useful for decision makers as an input."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas PERGIZI dilihat dari komponen input, proses, output dan outcome. Penelitian kualitatif dengan rancangan RAP (Rapid Assesment Procedure), dilakukan minggu keempat bulan Mei 2013 dengan informan kepala seksi gizi, petugas gizi, kader, bidan di desa, ibu balita dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan PERGIZI efektif untuk menanggulangi gizi buruk di Puskesmas Sepatan. dengan indikator meningkatnya status gizi sebesar 69,1%, hanya komponen input yakni dana yang disebagian besar pos gizi masih kurang, sedangkan dari komponen proses dan output telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar mengoptimalkan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang dengan PERGIZI.

The aims of this study was to determine the effectiveness of the PERGIZI program viewed by its component such as inputs, process, outputs and outcomes. A qualitative research with RAP (Rapid Assessment Procedure) design was conducted at fourth week of May 2013. The data collection methods used an indepth interview and focused group discussion. With the informants 42 persons consisting of section head of nutrition, nutrition workers, cadres, village midwives, mothers of under five children and community leaders. This could be seen from change of nutritional status from the under five children as much as 69,1%. From the input component the mean barrier was funding both component process and output was considered successfull and achieving the predetermined goal. It is recomended to solve existing under five nutritional problem in the district of Tangerang using the PERGIZI approach."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Taruna
"Gizi buruk merupakan kekurangan gizi tingkat berat terutama pada anak-anak dibawah umur lima tahun (balita) dan merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang perlu ditanggulangi karena berdampak terhadap kesehatan dan Human Devolopment Index manusia Indonesia 15-20 tahun yang akan datang.
Masalah gizi memiliki dimensi yang luas, tidak hanya merupakan masalah kesehatan tetapi juga meliputi masalah sosia}, ekonomi, budaya, pola asuh, pendidikan dan lingkungan. Faktor pencetus munculnya masalah gizi dapat berbeda antara wilayah ataupun antara kelompok masyarakat, bahkan akar masalah ini dapat berbeda antara kelompok usia balita.
Kondisi krisis ekonomi sejak tahun 1997 dan terus berkelanjutan sampai saat ini, menyebabkan daya beli pada masyarakat secara umum menjadi menurun, karena disatu pihak relatif banyak yang kehilangan sumber mata pencaharian sementara dipihak lain adanya peningkatan harga barang dan jasa. Hal ini dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan dan gizi masyarakat, terutama balita. Masalah gizi pada anak balita di provinsi Riau dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor status ekonomi keluarga dengan terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita umur 6 bulan sampai < 5 tahun di Kabupaten Kampar Riau tahun 2002, dengan variabel kovariatnya yaitu riwayat diare, pendidikan ayah, pendidikan ibu, umur balita, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, dan pemberian ASI ekslusif.
Penelitian ini merupakan penelitian bservasional dengan metoda kasus kontrol. Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita umur 6-59 bulan dengan status gizi buruk saat penelitian, dan sebagai kontrolnya adalah ibu dengan balita gizi baik (148 kasus dan 148 kontrolnya). Penelitian dilakukan di Kabupaten Kampar Riau. Analisis data dilakukan dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil uji analisis logistik diketahui ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi keluarga dengan terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita di Kabupaten Kampar Riau (p=0,0001) dengan OR 2,8599 (95% CI: 1,7176 - 4,7619 ). Dari hasil perhitungan dampak potensial diketahui bahwa status eknomi keluarga (keluarga miskin) mempunyai kontribusi sebesar 47% sebagai faktor risiko terjadinya gizi buruk balita, artinya jika faktor ini dihilangkan maka akan dapat dicegah terjadinya gizi buruk pada balita sebesar 47%.
Disimpulkan bahwa status ekonomi keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan terjadinya gizi buruk pada anak balita, untuk itu dalam upaya penanggulangan dan pencegahan masalah gizi agar memberikan perhatian dan penekanan kepada variabel status ekonomi keluarga (kemiskinan), dengan melakukan upaya terpadu. Dalam pemilihan dan perencanaan upaya yang berkaitan dengan masalah gizi buruk ini agar mempertimbangkan ukuran dampak potensial yang berkontribusi terhadap terjadinya kasus gizi buruk pada anak balita.

The Relationship Between Family Economical Status and The Incidence of Severe Malnutrition Cases Among Children of Under five Years in Kabupaten Kampar Riau Province 2002Severe Malnutrition is the chronic nutrient deficiency, which usually occurs at under five years old children. It also the main nutrient problems in Indonesia that should have to decline and reducing its effects to health and Indonesians Human Development Index for the next 15 - 20 years.
The nutrition problem has a very wide dimension, not just public health problems but also social, economic, culture, care, education, and environment. The ignitions of nutrition problems in one region or society to another could be different, in fact the occurrence among under five years old children could be different.
Indonesia's economic crisis conditions in 1997 and still continuing today caused public's purchasing power decreasing generally, as effect of un-employments and the raise of goods and services prices. Those conditions could make worst for public's health and nutrients, especially toddlers. Nutrient problems in Riau Province inclination increase years after years.
The goals of this research is to determines the connection between economical status factors and severe malnutrition incidences, age between 6 months - 5 years old, at Kabupaten Kampar Riau in 2002; with diarrheic, parents educational, toddlers age, gender, numbers of family members, parents works, mother's maternity knowledge, and breast feeding, as the covariate variables.
This research is an observational research with case control method. The respondents of this research are the mothers that have children of under five years, which have severe malnutrition, and as the controls are the mothers that have good nutrition (148 cases and 148 controls). The research took place at Kabupaten Kampar Riau (p = 0,0001) with OR 2, 8599 (95% CI: 1,7176 - 4,7619).
According to potential effect formula, had known that the family's economical status (poor family) have 47% contributions as risk factor of severe malnutrition cases , that mean if we can eliminate this factor, we can reduce the toddlers bad nutrient cases to 47%.
The conclusion of the research, that family's economical status has a significant connection to incidence severe malnutrition cases, therefore any dealing and prevention acts with public's nutrients and health problems should pay attention to family's economical status variable by doing full planning works. In determining and planning acts to prevent the nutrient problems, we have to considering the potential effect values that make contributions to severe malnutrition cases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyawati
"Kasus gizi buruk balita masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh pemberian diet formula 75 dan 100 terhadap berat badan balita gizi buruk rawat jalan. Desain penelitian menggunakan quasi experimental pre-post test with control group dengan teknik total sampling, terdiri dari 15 responden sebagai kelompok intervensi dan 15 responden sebagai kelompok kontrol. Analisis yang digunakan adalah uji chi squere, paired t-test, independent t-test serta uji ancova.
Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna berat badan balita gizi buruk rawat jalan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p-value < α). Peningkatan berat badan kelompok intervensi lebih besar daripada kelompok kontrol. Puskesmas diharapkan menindaklanjuti hasil penelitian ini sehingga dapat mencapai target berat badan balita gizi buruk rawat jalan sesuai dengan standar.

Malnutrition is still a serious problem in Indonesia which often occur in groups of children aged under five years old. The research objective is to describe the influence of diet formulas 75 and 100 to the body weight of under five years old malnutrition outpatient. Research design using quasi experimental pre-post test with control group with total sampling technique, consists of 15 respondents as intervention group and 15 respondents as control group. The analysis using chi square, paired t-test, independent t-test and ancova test.
Statistical test results shows that there were significant differences the body weight of under five years malnutrition outpatients before and after treatment in the intervention group and control group (p-value <α). The improvement of body weight on intervention group is greater than the control group. The public health center are expected to follow up the results of this study as to reach the target of body weight of children under five years malnutrition outpatients according to the standard.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Herlina
"ABSTRAK
Nama : Herlina PurbaNPM : 1306489205Falkultas : Ilmu Keperawatan Program Profesi NersJudul : Analisis Praktik Klinik Keperawatn Anak Kesehatan Masyarakat Perkotaan dengan Masalah Gangguan Kebutuhan Nutrisi pada Klien Gizi Kurang di RSPAD Gatot Subroto Perkotaan dengan penduduk yang memiliki pendapatan tinggi, menengah dan rendah tetap menunjukkan adanya masalah malnutrisi. Malnutrisi ini berakar pada kemiskinan dan ketidakmampuan. WHO 2010 menunjukkan 18 103 juta anak balita di Negara berkembang mengalami kurang gizi. WHO juga memperkirakan 54 kematian bayi dan anak dilatarbelakangi oleh keadaan gizi buruk, sedangkan di Indonesia masalah gizi mengakibatkan 80 kematian anak WHO, 2011 . Anak dengan gizi buruk akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Upaya penanganan balita dengan gizi kurang sudah dilakukan di puskesmas atau rumah sakit. Asuhan perawatan gizi anak memerlukan monitoring yang berkelanjutan mulai dari rumah sakit sampai klien pulang ke rumah. Hal inilah yang mengakibatkan perlunya edukasi pada keluarga klien agar tujuan pencapaian gizi anak dapat optimal. Edukasi adalah salah satu tugas perawat yang penting untuk meningkatkan kesehatan klien. Perawat memberikan informasi kepada klien yang membutuhkan perawatan untuk kelanjutan pelayanan kesehatan dari rumah sakit ke rumah Falvo, 2004 dalam Potter Perry, 2009 .Kata kunci : malnutrisi, anak, perkotaan

ABSTRACT
AbstractName Herlina PurbaStudy Program Ners ProgrammeTitle Analysis of clinical practice children with problem of urban community health disorder nutritional needs of the clients of malnutrition in the RSPAD Gatot SubrotoCities with a population whose income is high, medium and low fixed indicate a problem of malnutrition. Malnutrition is rooted in poverty and disability. WHO 2010 showed 18 103 million of children under five in developing countries are malnourished. WHO also estimates that 54 of deaths of infants and children is motivated by the poor nutritional status, while in Indonesia, nutritional problems resulted in 80 of childhood deaths WHO, 2011 . Children with poor nutrition will affect growth and development. The handling infants with malnutrition has been done in the clinic or hospital. Child nutrition care requires continuous monitoring ranging from hospitals to the clients home. This has resulted in the need to educate the client 39 s family for the purpose of achieving the optimal child nutrition. Education is one of the duties of nurses are critical to improve the health of the client. Nurses provide information to clients who require treatment for the continuation of health care from hospital to home Falvo, 2004 in Perry, 2009 Keywords malnutrition, child,city "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Permana
"Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 menjadi ancaman yang serius. Kejadian tersebut menimbulkan bencana kekurangan pangan dan gizi yang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang.
Tim Pangan dan Gizi (TPG) adalah suatu tim kerja dengan dasar hukum Inmendagri nomor 23/1998 dan SK Gubernur Propinsi Jambi nomor 63/1999 yang secara berjenjang membantu Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Kepala Kelurahan dalam upaya menunjang pemantauan, evaluasi ketahanan pangan dan gizi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan dan gizi secara lebih cepat, tepat, dan terpadu, serta bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar instansi sektoral.
Pada kenyataannya TPG Propinsi jambi mempunyai masalah dalam melaksanakan koordinasi TPG Propinsi. Untuk itu penulis ingin mengetahui gambaran pelaksanaan koordinasi TPG Propinsi Jambi dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Penanggulangan Masalah Pangan dan Gizi di Propinsi Jambi tahun 2000. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, penelusuran data yang terdokumentasi, dan observasi yang mencakup 18 orang informan anggota TPG Propinsi dan Kabupaten/Kota, informan ini adalah para pejabat struktural di instansi terkait yang memahami kegiatan TPG Propinsi Jambi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan koordinasi TPG Propinsi Jambi dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Penanggulangan Masalah Pangan dan Gizi belum efektif, karena elemen input yang dianalisis ternyata belum semua mendukung proses, yaitu belum adanya uraian tugas dan anggaran, sehingga proses koordinasi belum terlaksana dengan baik, ditandai dengan rapat koordinasi belum konsisten, perencanaan, pembinaan dan evaluasi belum terpadu. Kondisi ini tercermin dalam output dimana dokumen perencanaan, pembinaan, evaluasi dan laporan TPG Kabupaten belum lengkap.
Mengingat koordinasi antar sektor terkait dalam wadah TPG Propinsi belum mencapai hasil yang efektif, maka untuk memperoleh hasil guna dan daya guna kegiatan TPG Propinsi yang maksimal disarankan untuk meningkatkan keterbukaan diantara anggota TPG Propinsi melalui rapat berkala yang konsisten, pembuatan uraian tugas, perencanaan dan evaluasi yang terpadu, serta memperbaiki organisasi TPG sesuai dengan peraturan dan perundangan yang mengacu kepada desentralisasi, otonomi daerah, dan kewenangan daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota sebagai wilayah administrasi di bidang kesehatan, salah satunya adalah penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi.

Analysis of Coordination of Nutrition and Food Team's in Implementation of National Movement for Nutrition and Food Problems Intervention in Jambi Province, 2000Economic crisis in Indonesia since the middle of 1997 has become a serious threat, and caused the nutrition and food deficiency disaster that worsen the human resources quality in the future.
Nutrition and Food Team is a hierarchical team work that supports and assists the governor in evaluating and control is the nutrition and food availability to prevent the nutrition and food deficiency accurately and quickly. In addition, as an integrated activity, Nutrition and Food Team aims to increase the inter-related sector's communication and coordination.
In fact, this team has a coordination problem. There fore, it is necessary to observe that's coordination implementation in ?National Movement of Nutrition and Food Aspect in 2000".
This research is a case study with qualitatively approached. Data is gathered through in-depth interview, collection of documented data and observation. In-depth interview is conducted with 18 informants who were member of that team. They are structural staffs in related instances.
The results showed there is ineffectiveness coordination, because there is no special job description and no special cost to support the process. So that, it was cannot be carried out well. This condition was reflected through inconsistency meetings, disintegrated evaluating and planning. There fore, the openness must be increased among the Team's members through conducting the periodic meetings. The other side, it is important to design the special job description, to allocate the special cost, to make integrated evaluating and planning, and upgrade the Team's structure toward the autonomic and decentralized rule."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>