Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prawita Yani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33497
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mandasari R.
"Penelitian ini menguji pengaruh kinerja perusahaan terhadap imbal hasil saham yang dimoderasi oleh volume pencarian Google dan kualitas tata keloa pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di ISSI dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kinerja perusahaan ROE, EPS berpengaruh positif signifikan terhadap imbal hasil saham. Selain itu, volume pencarian Google secara langsung berdampak pada peningkatan imbal hasil saham dan secara positif memoderasi hubungan antara EPS terhadap imbal hasil saham. Sedangkan kualitas tata kelola tidak berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham tetapi dapat memoderasi kinerja ROE terhadap imbal hasil saham. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur akuntansi dan pasar modal dengan melihat sinergi antara perusahaan, perhatian investor, dan kualitas tata kelola terhadap imbal hasil saham syariah, terutama pada saat krisis.

This study examines the effect of company performance on stock returns moderated by Google search volume and governance quality in companies listed on the Indonesia Sharia Stock Index (ISSI). The study samples are companies listed on the ISSI from January 1, 2020, to December 31, 2021. The study results indicate that the company's performance indicators ROE, EPS significantly positively affect stock returns. Furthermore, Google search volume directly impacts increasing stock returns and positively moderates the relationship between EPS on returns. Meanwhile, governance quality has no significant effect on stock returns but can moderate the performance of ROE on stock returns. This study contributes to the accounting and capital market literature by looking at the synergy between companies, investor attention, and governance quality on Islamic stock returns, especially during the crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emily Sakina Azra
"Laporan magang ini membahas hasil evaluasi penilaian domestic assessment ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) pada bagian A tentang Hak-hak Pemegang Saham terhadap empat (4) emiten di Indonesia. Empat emiten terdiri dari industri yang berbeda yaitu industri telekomunikasi, barang konsumen, penyiaran, dan jasa kesehatan. Metode penilaian domestic assessment ACGS dilakukan dengan memberikan nilai Y, N, atau N/A berdasarkan informasi yang berasal dari dokumen yang dapat diakses dengan mudah oleh publik. Penilaian ACGS dievaluasi dengan membandingkan kesesuaian pedoman penilaian dengan proses skoring. Secara keseluruhan, pedoman penilaian ACGS Bagian A yang disusun oleh KAP LOTUS sudah baik. Dari total delapan (8) kriteria non-default yaitu A.1.1, A.3.5, A.3.8, A.3.10, A.3.11, A.3.12, A.4.1, A.5.1, hanya satu (1) kriteria yang mendapat evaluasi kurang sesuai yakni kriteria A.3.10 Kriteria tersebut kurang sesuai karena pedoman penilaian terkait sumber dokumen kurang jelas. Rekomendasi untuk KAP LOTUS yaitu membagi emiten berdasarkan industri, memberi rekomendasi kepada OJK terkait peraturan yang belum dipenuhi emiten, dan tetap memberi penilaian pada kriteria default.

This internship report discusses the evaluation of ASEAN Corporate Governance (ACGS) domestic assessment part A: Rights of Shareholders on four public companies in Indonesia. Four public companies that are being evaluated are from different industries, i.e. telecommunications, consumer goods, media broadcasting, and healthcare. The process of domestic assessment was executed by filling in Y, A, or N/A on each criteria according to information in documents that are released for the public. The evaluation carried out by comparing the assessment guidance with the scoring process throughout the internship period. According to the evaluation, the assessment guidance provided by KAP LOTUS was set out correspondingly. Out of eight non-default criterias, namely criterias A.1.1, A.3.5, A.3.8, A.3.10, A.3.11, A.3.12, A.4.1, A.5.1, only one non-default criteria, specifically A.3.10, that is not in accordance. It is considered to be not in accordance due to unclear elaboration on source of documents. Recommendations for KAP LOTUS including classifying public companies by industries before distributing to assessor, giving recommendations to OJK in relation to regulations that have not been obeyed, and assess the default criterias."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Jonatan
"Penelitian ini menganalisis metode pengukuran ESG rating yang dikeluarkan oleh 4 lembaga pemeringkat ESG yaitu S&P , MSCI, Sustainalytics, dan Refinitiv dengan metode AHP dan Delphi dimana hasilnya akan menentukan metode mana yang paling cocok digunakan untuk menganalisa risiko ESG di  PT. PLN (PERSERO). Dari hasil pengolahan data ditemukan bahwa metode pengukuran ESG rating dari Sustainalytic memiliki nilai prioritas yang paling tinggi yaitu 43,3% hal itu tidak berbeda jauh dengan metode dari S&P dengan nilai 34,1%. Sementara itu metode dari 2 lembaga pemeringkat ESG lainnya memiliki bobot yang lebih rendah yaitu MSCI dengan 12,1% dan Refinitiv dengan 10,5%. Untuk pengelolaan risiko ESG yang efektif, PLN disarankan untuk membentuk sub-divisi risiko ESG di bawah divisi risiko strategis yang bertanggung jawab penuh terhadap risiko ESG. Dimana mitigasi untuk Risiko lingkungan adalah membuat laporan risiko iklim fisik dan kekurangan air, menetapkan tanggung jawab manajerial untuk mengurangi intensitas karbon energi, melindungi keanekaragaman hayati, rehabilitasi lingkungan. Dari risiko sosial mitigasinya adalah berkomitmen pada program tanggap darurat yang efektif dengan penetapan tanggung jawab manajerial yang jelas, komunikasi yang efektif, dan penyediaan akses layanan bagi kelompok kurang mampu, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Dari risiko tata kelola mitigasinya adalah memperkuat program whistleblower dan menetapkan tanggung jawab manajerial terhadap penilaian risiko etis.

This study examines the ESG rating measurement methods issued by four ESG rating agencies: S&P, MSCI, Sustainalytics, and Refinitiv, using the Analytic Hierarchy Process (AHP) and delphi. The results determine which method is most appropriate for analyzing ESG risks at PT. PLN (Persero). Data analysis reveals that the ESG rating measurement method from Sustainalytics has the highest priority value at 43.3%, which is closely followed by the S&P method at 34.1%. The methods from the other two ESG rating agencies have lower weights, with MSCI at 12.1% and Refinitiv at 10.5%. For effective ESG risk management, PLN is advised to establish an ESG risk sub-division under the strategic risk division, which will be fully responsible for ESG risks. Environmental risk mitigation includes preparing reports on physical climate risks and water shortages, assigning managerial responsibilities to reduce energy carbon intensity, protecting biodiversity, and environmental rehabilitation. Social risk mitigation involves committing to effective emergency response programs with clear managerial responsibilities, effective communication, and providing access to services for underprivileged groups, as well as creating an inclusive work environment. Governance risk mitigation includes strengthening the whistleblower program and assigning managerial responsibilities for ethical risk assessments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Khurniasari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33502
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ririen Clara Octavia
"Penelitian ini mengkaji penerapan dari corporate governance terhadap biaya modal dan nilai perusahaan. Corporate governance merupakan seperangkat aturan yang mengatur relasi antara staekholders, pemerintah, pihak internal maupun eksternal, karyawan, dan manajemen yang memiliki keterkaitan dengan hak dan kewajiban mereka. Proksi yang digunakan untuk variabel corporate governance adalah komisaris independen, board size, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kepemilikan non-institusional Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap biaya modal dan nilai perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-keuangan yang tercatat di BEI pada periode tahun 2006-2016.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dari corporate governance seperti, komisaris independen, boardsize, managerial ownership dan institusional ownership memiliki pengaruh secara signifikan terhadap biaya modal. Selain itu, hasil penelitian ini juga menemukan bahwa variabel dari corporate governance seperti, boardsize, institusional ownership, dan non- institusional ownership berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan Tobins Q.

This study examines the use of corporate governance to the cost of capital and corporate value. Corporate governance is a set of rules which manages the relationships between stakeholders, government, internal and external parties, employees, and management that are related to their rights and obligations. The proxies used for corporate governance variables are independent commissioners, board size, managerial ownership, institutional ownership and non institutional ownership. The purpose of this study is to analyze the influence of corporate governance on the cost of capital and firm value. The research method used is panel data regression. The sample used in this study is non financial listed on the IDX in the period 2006 2016.
The results of this study indicate that variables of corporate governance such as, independent commissioner, boardsize, managerial ownership and institutional ownership have a significant influence on capital costs. In addition, the results of this study also found that variables of corporate governance such as boardsize, institutional ownership, and non institutional ownership significantly influence the firm 39s value Tobin 39s Q.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Muhammad
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik good corporate governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan pertambangan di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015 sampai dengan 2020. Sampel yang dipilih adalah perusahaan pertambangan. GCG diukur dengan menggunakan lima karakteristik yaitu, ukuran dewan direksi, independensi dewan, frekuensi pertemuan komite audit, insider shareholder, dan kepemilikan institusional. Tiga variabel independen lainnya yaitu ukuran perusahaan, tingkat suku bunga, dan pandemi Covid-19. Sementara kinerja keuangan perusahaan diukur dengan melihat profitabilitas dan nilai pasar perusahaan. Dengan menggunakan fixed effect model ditemukan bahwa ukuran direksi, kepemilikan institusinal, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Sementara itu board independence, frekuensi meeting komite audit, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai nilai pasar perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya penerapan GCG untuk meningkatkan profitabilitas mauoun nilai pasar perusahaan pertambangan.

This study aimed to determine the effect of good corporate governance (GCG) characteristics on the financial performance of all listed mining companies in Indonesia from 2015 to 2020. The sample selected was mining companies. GCG is measured using five characteristics: the size of the board of directors (BOD), the board's independence, the frequency of audit committee meetings, insider shareholders, and institutional ownership. The other three independent variables are firm size, interest rates, and the Covid-19 pandemic. Meanwhile, the firm's financial performance is measured by its profitability and market value. Using the fixed effect model, it is found that the size of the BOD, institutional ownership, and firm size have a significant effect on company profitability. Meanwhile, board independence, the frequency of audit committee meetings, institutional ownership, and firm size have a significant effect on the company's market value. This study indicates the importance of implementing GCG to increase mining companies' profitability and market value"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Afifah Irwan
"Praktik tata kelola perusahaan yang baik menjadi penting untuk diterapkan pada perusahaan publik, diantaranya adalah untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), sebuah inisiasi dari ASEAN Capital Market Forum (ACMF), merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai praktik tata kelola yang telah dijalankan perusahaan. Dengan hasil akhir berupa skor penilaian bagi setiap perusahaan, ACGS terdiri dari 184 kriteria yang terbagi dalam lima bagian sesuai dengan prinsip-prinsip dalam OECD (2015). Seluruh penilaian setiap kriteria didapat dari dokumen perusahaan yang mudah diakses, terbuka untuk umum, dan tersedia dalam versi bahasa Inggris. Laporan magang ini membahas analisis penerapan tata kelola berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada ACGS. Kriteria-kriteria penilaian ACGS hampir seluruhnya terdapat pada peraturan pemerintah, meskipun beberapa kriteria mengaturnya secara lebih ketat, seperti kriteria A3.12, D7.1, dan E2.4. Secara lebih khusus, laporan ini juga membahas pemenuhan perusahaan pada kriteria yang mengatur lebih ketat tersebut, apakah perusahaan sudah berhasil memenuhi kriteria atau belum. Jika belum, maka akan dilihat pemenuhannya berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku.

Good corporate governance practices are important to be applied in public companies, among which are to maintain the trust of shareholders and other stakeholders. The ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), an initiation of the ASEAN Capital Market Forum (ACMF), is one way that can be used to assess corporate governance practices. With the final result in the form of an assessment score for each company, ACGS consists of 184 criteria which are divided into five sections according to the principles in the OECD (2015). All assessments for each criterion are obtained from company documents that are easily accessible, open for public, and available in the English version. This internship report discusses the analysis of the application of governance based on the assessment criteria contained in the ACGS. ACGS assessment criteria are almost entirely contained in government regulations, although some criteria regulate them more stringently, such as criteria A3.12, D7.1, and E2.4. More specifically, this report also discusses the fulfillment of the company on the more stringent criteria set, whether the company has successfully met the criteria or not. If not, compliance will be seen based on applicable government regulations.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Agus Hendra Harjaya
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh leverage sebagari moderasi pengaruh komponen corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Komite audit, jumlah dewan komisaris, rasio komisaris independen, auditor big four, dan konsentrasi kepemilikan adalah proksi untuk komponen corporate governance. Sementara proksi yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah ROE. Hasil penelitian menemukan komponen corporate governance tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan sementara leverage berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Interaksi leverage dengan komponen corporate governance menunjukkan efek moderasi kecuali pada interaksi variabel leverage auditor big four terhadap kinerja perusahaan.

This study discusses the moderating effect of leverage towards corporate governance and firm performance. Audit comitee, board size, independent board member, big four auditor, and ownership concentration are used as corporate governance proxy meanwhile ROE is used to predict firm performance. This study found that corporate governance has no significant effect towards firm performance. Therefore leverage bring significant effect to firm performance. For moderating effect, this study found evidence that interaction between leverage and corporate governance component shown moderating effect to firm performance except interaction between leverage*big four auditor that shown no moderating effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Joy
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspektasi masyarakat dan penerapan Corporate Governance terhadap volume pengungkapan Corporate Community Involvement CCID di Indonesia. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume CCID yang diproksikan dengan jumlah kata terkait pengungkapan CCI pada laporan tahunan. Variabel independen adalah ekspektasi masyarakat yang diproksikan dengan jumlah kata pada liputan media tentang isu-isu di masyarakat dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang diproksikan dengan ukuran, independensi, dan frekuensi rapat dewan komisaris serta keberadaan komite pendukung dewan komisaris yang diwakili oleh variabel komite risiko dan komite GCG.
Objek penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat dalam indeks Kompas100 periode Agustus 2016- Januari 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan sampel sebanyak 45 perusahaan dengan periode pengamatan 2011-2016 dimana pengambilan sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ekspektasi masyarakat, frekuensi rapat dewan komisaris, dan keberadaan komite GCG berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume CCID. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan rekomendasi mengenai praktik serta kebijakan perusahaan untuk memperbaiki interaksi antara perusahaan dan komunitas mereka.

This research aims to determine the influence of community expectation and corporate governance on Corporate Community Involvement Disclosure CCID in Indonesia. The dependent variable is the volume of CCID in annual reports, while the independent variables are community expectations which proxied by media coverage on community issues and corporate governance which proxied by board of commissioners size, independency, and meeting frequency along with the presence of risk and GCG committees as the standing committee.
The object of this research are companies listed in Kompas100 index for August 2016 January 2017 period. The data used in this research is secondary data with a sample of 45 companies with years of observation from 2011 2016 where sampling using proportionate stratified random sampling method. Data analysis method used is panel data regression analysis.
The results of this study indicate that the variables of community expectations, meeting frequency of board of commissioners, and the existence of GCG committees significantly positive effect on the CCID volume. The results of this study are expected to provide knowledge and recommendations on company practices and policies to improve interaction between companies and their communities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>