Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Anggraini
"Tuntutan masyarakat terhadap layanan yang, berkualitas di unit pelayanai kesehatan makin tinggi. Ini ditandai dengan meningkatnya angka gugatan hukum deri konsuimen kesehatan. Perinasalahan ini antara lain disebabkan terlalu banyak jenis obat, jenis pemeriksaan, prosedur, serta jumlah pasien dan stal rumah sakit yang cukup besar. Semua itu berpotensi terjadinya kesalahan medis. Salah satu kesalahan medis yang sering terjadi adalah kesalahan pemberian obat oleh perawat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan obut kepada pasien, perawat harus melaksanakan Prinsip Enam Tepat (six rights), Enam tepat int meliputi tepat pasien (right client), tepat obat (right drug), tepat dosis (right dose), tepat waktu (right fine), tepat rute (right route} dan tepat dokumentasi (right documentation).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengerai faktor-faktor yang berhubungan ketepatan pemberian obat oleh perawat di ruang rawat inap #or intensive care Rumah Sakit M.H Thamrin Internastonal Salemba tahun 2009. Penelitian ini merupakaw penel‘tian deskriptif analitik menggunakan desain potous lintang (cross sectional) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan pengisian kucsioner terhadap 60 pelawal seria wawancara mendalam terhadap 9 informan.
Dari hasil penelisan ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan prinsip "enam tepat" dalam pembertan obat oleh perawat di Rumah Sakit M. H. Thamrin, Jakarta tergolons kategori tepat sebesar 40 %. Sebagian besar ketidaktepatan pemberian oba: adalah jenis tidak tepat waktu (52,7 %), tidak tepat dokumentasi (38,8 %), tidak tepat dosis (5,5 %), tidak tepat cara pemberian (2,7 %).
Hasil penetitian menunjukkan ada hubungan yan bermakna antara umnur, pengetahuan dan beban kerja dengan pelaksanaan Prinsip “Enam Tepat™ pemberian obat. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pelaksanaan Prinsip “Enam Tepat” pemberian obat adalah pengetahuan. Penyebab terjadinya ketidaktepatan nemberian obat adalah: kurangnya pengetahuan mengenai obat, tidak mengecek hasil hitungan dosis dengan p>2rawat lain, tidak memangil nama pasien, kurangnya kesadaran dalam menusis dokumentasi pemberian obat yang lengkap, kurangnya supervisi tentang pemberian obat oleh divisi keperawatan di RS M.H Thamrin Internasional Salemba dan keterbatasan tenaga perawat.
Hasil penelitian menunjukkan perlunya komitmen Direksi RS MEI Thamnn Internasional Salemba terhadap pentingnya kelepatan pembzrian obat oleh perawat dalam bentuk dukungan nyata beripa menyedial:an alokasi angga-an dengan prioritas program peningkatan pengetahuan perawat secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui seminar, kegiatan pelatihan dan penyampaian informasi.

Demand people about quality service in medical unit more increasingly. It is marked by increasing law claims from medical consuments, The reasen of this problem is 1oo much the kinds of medicine, examination, procedure, amount of patient and hospital staff, All of them can cause mecical errors. One of medical errors that often happened is errors of giving medicme by nurse. To prevent happened errors of giving medicine to patient, nurse should do Six Right Principles. Six Raght Principles including right patient, right drug, right dose, right time, right route and right documentation.
The purpose of the research ts io get a reliable descripaon of factors related to accuracy of giving medicine by lone stay ward nurses of M.H. Thamrin International Salemba Hospital in 2099. In Addition, This research is analytical description research us2 of cross sectional design with quantitative and qualitative approaches. Collecting deta has been done by observing and filling im questionnaire to GO nurses and then depth uerview with 9 nurses.
From the result of this research can be concluded that the performance of six right principles in giving medicine by nurse at M.H. Thamrin hospital Jakarta include accuracy cateyory is at least 40% respondents. The mos: of unaccuracy of giving medicine is wrong time (52,7 %), wrong documentation (38,8 %), wrong dose (5,5 %), and wrong route (2,7 %).
The result of research showed thai there is a significant correlation between age, knowledge and work load with, perfoming of six right principles in giving medicine. the doniinant factor related to perfoming of six right principles in giving medicine is knowledge. The reasons of unaccuracy of giving medicine is: lack of medicine knowledge, uot recheck dose with another nurse, not call patient name, lack of awareness in writing documentation of giving medicire completely and limited nurses
Results of this research showea the need of commitment from the R.S M.H Tharirin International Salemba Municipalit. management that the importance of accuracy giving medicine by providing a budget allocation to priority program for Increasing knowledge of nurses continuosly through seminar, training and the delivery of up to date information, while knowledge sustained a good behavior, increase supervision about attitude group in six right principal of giving medicine and add amount of long Stay ward nurses
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34396
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mangilep, Adelia U. Ady
"Rumah Sakit Muhammad Husni Thamrin lntcmasional Sa1emba(RSMI~IT1S) merupakan RS swasta dcngan tipe kelas utama dan berada di bawah naungan Yayasan RS MH Thamrin. Dari lapuran tahunan RSMHTIS, diketahui bahwa periode tahun 2007, jumlah penebusan resep di instalasi farmasi RSMHTIS sebesar 97.017 resep atau hanya mencapai 74% dari total target jumlah penebusan resep di instalasi farmasi sebesar 131292. Hal ini menjadi perhatian manajemen karcna penghasilan instalasi farmasi merupakan penyumbang terbanyak (35%) dari pendapatan rumah sakit, yang berarti bcrkurangnya pendapatan instalasi farmasi maka akan berkurang pula pendapatan rumah sakit.
Olehnya itu, perlu adanya analisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pilihan tempat pcnebusan rescp pasien rawat jalan di RS MH. Thamrin Salemba Jakarta. Beberapa hal yang akan diteliti adalah faktor predisposisi, faktor pendukung, dan Faktor pendorong. Penelixian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Muhammad Ilusni Thamrin Internasional Salemba (RSMHTIS) pada bulan Nopember - Descmber 2008. Rancangan penclitian ini adalah bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif.
Desain penelitian adalah survei cross sectional untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pilihan tempat penebusan resep pasien rawat jalan RS M.H. Thamrin lntcmasional Jakarta yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Populasi pcnelitian ini adalah semua pasien rawat jalan RSMHTIS pada tahun 2008. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pasien rawat jalan RSM1-ITIS pada saat penelitian dilakukan dengan kriteria inklusi pasien yang teiah kcluar dari rawat jalan dan mendapatkan resep dokter, pcmah mcmbeii obat pada kunjungan sebelumnya scrta mampu menjawab pertanyaan kucsioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat pasien yang memilih menebus resep di luar instalasi farmasi RSMHTIS yaitu sebanyak l3,2%. Pada penelitian ini diketahui juga bahwa faktor-ihktor yang secara statistik terhukti signitikan bcrhubungan dengan pilihan tempat penebusan resep obat pada pasien rawatjalan RSMHTIS adalah jcnis kelamin (p=0,047), sumber rekomendasi (p=0,0l9), persepsi terhadap harga (p=0,007), persepsi terhadap ketersediazm obat (p=0,045) dan pcrsepsi terhadap keoepatan layanan (p==0,02). Hasil analisis multivariat memperlihatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah persepsi terhadap harga.
Diharapkan kepada pihak manajerial RS M.H. Thamrin Internasional melakukan evaluasi terhadap metode strategi penetapan harga, evaluasi dalam pengaplikasian akreditasi mutu layanan farmasi, obat-obat racikan untuk anak dipersiapkan terlebih dahulu agar waktu tunggu peracikan obat bisa menjadi berkurang, membuat sistem infonnasi farmasi yang dapat mencegah penebusan obat di luar, serta pemberlakuan reward dan punishment kepada dokter untuk meningkatkan kepatuhan dokter terhadap formularium obat, dibuat kebijakan yang berlaku pada dokter dan tcnaga kesehatan lainnya untuk memotivasi pasien untuk menebus rescp di IF RSMHTIS, serta dibuat penelitian Iebih lanjut mengenai faktor internal rumah sakit yang tcrkait dengan texjadinya penebusan resep obat di luar RSMHTIS. Dengan adanya data dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dalam pcngelolaan famxasi pada masa yang akan datang.

M.H. Thamrin Salemba lntemational Hospital (RSMHTIS) is a private hospital with first class type and under wings of M.H. Thamrin Hospital Foundation. From RSMl~l'l`lS’s annual report, lcnown that in 2007 period, the amount of prescription payment in pharmacy department of RSM!-ITIS is 97.017 prescriptions or only reach 74% from total goals which are 131.292 prescriptions. This condition becomes management attention because pharmacy department is the most contributor (35%) for hospital revenue, it means the decrease of pharmacy dcpartment’s revenue will also decrease hospital’s revenue.
There is a need to analyze several factors that related to outpatient choice for place of prescription payment in M.H. Thamrin Salemba Hospital, Jakarta. Several things that will be studied is predisposing factors, enabling factors, and reinforcing factors. This study is conducted in Pharmacy Department of M.H. Thamrin on November to December 2008. This study is analytical study with quantitative approach.
The design of study is cross sectional survey to analyze several factors that related to outpatient choice of prescription payment location in M.H. Thamrin Internasionai Hospital, Jakarta such predisposing, enabling, and reinforcing factors. Population of this study are all outpatients RSM!-ITIS in 2008. Sample are some of RSMH'l`IS’s outpatient in period when the study conducted with inclusion criteria are outpatients which got doctor prescription, have ever bought medicine at previous visit and can answer qucstionary.
Result of this study indicates that percentation of patient that redeem prescription outside pharmacy department of RSMHTIS is l3,2%. At this study, factors that statistically proven significant affect the choice of prescription payment location at outpatient RSMHTIS is gender (p=0,047), recommendation sources (p=0,0l9), perception to price (p=0,007), perception to medicine availability (p=0,045) and perception to service speed (p=0,02). Multivariate analysis result shows that the most influence factor is perception to price.
It is recommended to M.H Thamrin lntemasional Hospital Management to conduct evaluation in pricing strategy method, evaluation in compilation medicine formularium, evaluation in accredited aplication of pharmacy service quality, preparing recipe for children patient beforehand to lessen patient waiting time, constructing pharmacy information system that can prevent medicine payment outside, assembling hospital policy in doctors and other health providers to motivate patients to redeem their prescription inside the hospital, applying the reward and punishment mechanism to doctor to improve doctor compliance to medicine formularium, for the next researcher, it is advised to conduct further research regarding hospital intemal factors related to prescription payment. Results of this study can be used as planning materials in pharmacy management in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33793
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti Dwiputri
"Sistem pengembangan karir perawat melalui jenjang karir struktural maupun timgsional berperan penting dalam meningkarkan kualitas tenaga keperawatan yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan Rumah Sakit secara keseluruhan. Saat ini pengembangan karir untuk perawat pelaksana yang sudah dijalankan di RS MH Thamrin Salemba baru berdasarkan jenjang karir struktural. Diharapkan dari penelitian ini dapat menghasilkan rancangan pola pengembangan karir perawat pelaksana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan RS MH Thamrin Salemba.
Penelitian dilaksanakan di RS MH Thamrin Salemba bulan Oktober- November 2011 dengan pendekatan analisis lcualitatiff Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan beberapa infonnan berdasarkan prinsip kesesuaian dan kecukupan. Data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen Rumah Sakit, kajian literatur maupun hasil penelitian terdahulu dengan topik serupa di Rumah Sakit lain. Untuk menjaga validitas data dilakukan triangulasi sumber dan metode.
Jumlah tenaga perawat di RS MH Thamrin Salemba sebanyak 189 orang dengan karakteriétik sebagian besar di antaranya: tingkat pendidikan D3 Keperawatan (63,1%), sudah ada pengalaman sebelum masuk ke unit kexja saat ini (51,9%) dan memiliki masa kexja 1 sampai 3 tahun (24,3%). Rumah Sakit beium memiliki pola pengembangan karir perawat pelaksana yang terstmkmr dan sistematis berdasarkan sistem kompetensi. Oleh karena itu dibuatlah suatu rancangan pola pengembangan karir bagi perawat pelaksana di RS MH Thamrin Salemba yang terdiri dari 6 level karir (NO sampai dengan N6) berdasarkan persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman dan masa kerja, waktu berlaku suatu level karir, dan kompetensi yang hams dimiliki perawat pada setiap level karir tersebut.
Persyaratan minimal pendidikan tenaga perawat yang baru masuk adalah D3 Keperawatan. Sedangkan bagi perawat lama lulusan SPK, selama masa peralihan akan dilakukan penyesuaian berdasarkan pengalaman dan masa kerja.

The nurse's career development system through structural and functional level of career has very important role ?in increasing the quality of nursing staff which will also affect the quality of hospital service. At this time, MH Thamrin Salemba Hospital has only implementing the structural level of career for nursing staff and the functional level of career has not implemented yet. Therefore, the purpose of this research is to design the clinical nurse's career development pattern at MH Thamrin Salemba Hospital according to the hospital's condition and needs.
The research is implemented at MH Thamrin Salemba Hospital in October-November 2011 using qualitative analysis approach. The primary data is obtained from the selected informants based on appropriate and adequacy principles using in-depth interview method. The secondary datas are obtained from hospital's document review, literature review and also the results of previous similar studies at other hospitals. The source and method triangulation are done as well to maintain data's validation.
MH Thamrin Salemba Hospital has 189 total number of its nursing staff which majority of them have the characteristics: Nursing Diploma education level (63,1%), already have the experience before entering current unit of work (5 l,9%) and period of employment between 1 to 3 years (24,3%). Hospital does not have the structured and systematic clinical nurse?s career development pattern. Therefore the researcher formulated the design of clinical nurse's career development pattem at MH Thamrin Salemba Hospital which consists of 6 level of careers (NO to N6) based on education level, work experience, period of employment, temr of level and nursing competency requirements for each level.
The minimal qualification for new nursing staffs education level is Nursing Diploma. But there is special provision for the longtime nursing staff with level of education SPK, during the transition time, they still can be accomodated in the career development pattern based on their work experience and period of employment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31614
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Nurmala Sari
"Turnover Intention adalah keinginan seseorang untuk keluar dari pekerjaannya namun belum sampai pada tahap merealisasikannya. Adanya keinginan untuk keluar dari pekerjaannya dapat disebabkan oleh rasa tidak puas pada pekerjaannya yang sekarang. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, misalnya kompensasi/upah, rekan kerja, jenjang karir, dan sebagainya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor-faktor kepuasan kerja dengan turnover intention. Faktor-faktor kepuasan kerja yang diteliti antara lain kompensasi/gaji, rekan kerja, jenjang karir/promosi, kebijakan perusahaan, dan gaya kepemimpinan.
Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa faktor-faktor kepuasan kerja tersebut tidak berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja, namun kedua variabel tersebut tetap berkorelasi.

Turnover Intention is someone's desire to quit from their job but still haven't quit yet. The desire to quit job is due to dissatisfaction with the current job. Many factors affect job satisfaction, for example, compensation/pay, co-workers, career paths, and so on. This is a descriptive research using cross-sectional research design.
The purpose of this study was to determine the relation of job satisfaction factors with turnover intention. Job satisfaction factors that been studied are compensation/salary, co-workers, career/promotion, company policy, and leadership style.
From the results of statistical tests showed that the factors of job satisfaction were not significantly related to job satisfaction, but both of these variables remain correlated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Noviskandariani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giani Aldilla
"Rumah Sakit MH Thamrin Internasional Salemba merupakan rumah sakit swasta yang cukup besar dan kompleks yang terdiri dari beragamnya profesi dan karakteristik individu yang ada di rumah sakit RS MH Thamrin Internasional Salemba, khususnya Divisi Umum dan Keuangan, sehingga sangat dibutuhkan pemeliharaan serta pengembangan manajemen sumber daya manusia. Salah satunya adalah melalui pembinaan motivasi kerja karyawan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan faktor ekstrinsik dengan motivasi kierja karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba tahun 2009.
Penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Divisi Umum dan Keuangan RS MH Thamrin Internasional Salemba sebanyak 74 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran faktor ekstrinsik yang terdiri dari kebijakan perusahaan terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaji terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, tanggung jawab terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, kondisi kerja terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, hubungan antar pribadi tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja, gaya kepemimpinan tidak terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja dan supervisi terbukti memiliki hubungan dengan motivasi kerja. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pihak rumah sakit khususnya manajemen mendapatkan informasi mengenai motivasi kerja karyawan Divisi Umum dan Keuangan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi bagi motivasi kerja karyawan, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang lebih baik di RS MH Thamrin Internasional Salemba."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Barry
"Dalam era reknologi informasi dan globalisasi sepeni saal ini, perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis. Persaingan tidak hanya dari perusahaan-perusahaan sejenis dalam industri, tapi juga meiuas dari luar indusui dan luar negeri dengan hcrbagai cara persaingan yang demikian kompleks dan turbulen. Agar dapat memasuki Iingkungan bisnis yang kompetitif dan turbuien tersebut, kemampuan scbuah perusahaan untuk mengeksploitasi aktiva tidak berwujudnya mcnjacli jauh lebih menentukan dibandingkan dengan melakukan investasi dan mengeldla aktiviias fisik yang berwujud.
RS MH Thamrin Internasional Salemba yang selanjutnya disebut RSMHTIS mengalami penurunan kinerja di berbagai unit potensial, sena utilisasi fasilitas rumah sakit yang dinilai masih belum optimal dibandingkan kapasitas yang seluruhnya berdampak secara langsung pada kinexja keuangan.
Oleh karena ini, mulai tahun 2005 RSMHTIS mcncrapkan balanced scorecard untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan secara luar biasa (sustainable outslcmding financial peqformance) Serta menghasilkan kekuatan luar biasa pemsahaan dalam bersaing memperebutkan pilihan pelanggan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinelja RSM!-ITIS setelah balanced scorecard diaplikasikan Sebagai alat pengukur kinerja (tahun 2005-2007). Data primer yang dipcrolch dari wawancara dengan bagian terkait di RSM!-ITIS serta data sekunder yang diperoleh dari laporan RSM!-ITIS 2005-2007, laporan divisi terkait, dan Iaporan Suku Dinas Kesehatan tahun 2006 yang dianalisa secara dcskriptif.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa secara umum peningkatan kinerja RSMHTIS mulai membuahkan hasil yang positif sctclah mengaplikasikan balanced scorecard meskipun tidak rneneapai kategori ideai karena tidak sesuai dengan ukuran baku kinerja keuangan atau pelayanan industri rumah sakit serta tujuan dan sasaran kincrja RSMHTIS.
Hasil penilaian masing-masing perspektif dinilai dengan pembohotan yang sama masing-masing 25% karena semua pcrspcktif dianggap sama pentingnya terhadap peningkatan kincrja RSMHTIS dengan hasil sebagai berikut:
  1. Perspektif keuangan z tingkat pertumbuhan pendapatan 2006-2007 ideal; tingkat pengeluaran biaya 2006 tidak ideal, tahun 2007 ideal; rasio efektifitas 2005-2007 tidak ideal; current ratio 2005-2007 tidak ideal; rasio biaya modal 2005-2007 tidak ideal; return on asser 2005-2007 ideal; dan return on equi/y 2005-2007 tidak ideal sehingga secara keseluruhan kinezja perspektif keuangan ticlak ideal.
  2. Perspektif pclanggan: Tingkat keluhan pelanggan 2006 tidak ideal. tingkat keluhan tahun 2007 tidak ideal; akuisisi pelanggan 2006-2007 tidak ideal; retensi pelanggan 2006-2007 tidak ideal; dan pangsa pasar 2006 tidak ideal, sehingga secara keseluruhan kincrja pelanggan RSMHTIS tidak ideal.
  3. Perspektif bisnis internal : Indikator pclayanan 2005-2007 tidak ideal; kinerja unit produksi 2005-2007 tidak ideal; kemampuan inovasi 2005-2007 tidak ideal; dan layanan puma jual tahun 2005-2007 tidak ideal, sehingga secara kcseluruhan kinerja bisnis inlemal tidak ideal.
  4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan : Tingkat kepuasan kerja pegawai 2006-2007 ideal; tingkat (urn over 2006-2007 tidak ideal; tingkat kcdisplinan pcgawai 2006-2007 tidak ideal; dan akses pelatihan dan pendidikan 2006 tidak ideal. sedangkan akses pendidikan dan pelatihan 2007 membaik mcnjadi ideal, sehingga secara keseluruhan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tidak ideal. sehingga disimpulkan kinerja RSMHTIS 2005-2007 tidak ideal.
Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mengajukan saran kepada pihak manajemen RSMHTIS antara lain: Seliap tahun rnenerapkan BSC dengan menetapkan target yang lebih terpola dan temkur agar memudahkan pengukuran di setiap indikalor dan mengacu pada parameter SMART: Specdic; Measurable; Achievable; Relevant; dan Time- consrrained. Misalnya dengan menentukan besaran persentase tertentu untuk perlumbuhan yang diharapkan umuk tiap periode tahun kalendar. Sclain itu upaya pemasaran juga perlu dipenajam khususnya promosi untuk dapat meningkatkan awareness masyarakat dalam rangka menjaring pelanggan barn serta memperluas pangsa pasar; Revitalisasi unit yang kinerjanya menurun (Rehabilitasi Medik, Klinik Tumbuh Kembang. Endoskopi, Estetidenna, dan Gizi yang menurun selama 3 tahun terakhir); Optimalisasi utilisasi fasilitas yang ada agar investasi yang sudah ditanamkan dapat memberi hasil yang sesuai baik secara parameter ukuran standar baku maupun finansial dengan melakukan upaya-upaya promosi yang efektifl Merealisasikan program layanan puma jual yang terencana seperti homecare, pelayanan pembayaran yang mengesankan, keringanan pelayanan pembayaran. dan layanan tambahan lain; Inovasi produk berdasarkan riset pasar yang mendalam sehingga dapat menciptakan produk yang benar-bcnar dibutuhkan dan diinginl-can oleh masyarakat dan mengefektifkan investasi yang dilakukan; serta menyusun jcnjang karir dan paket renumerasi yang lebih menarik agar dapat menurunkan Iurn over karyawan serta meningkatkan kcdisiplinan.

In the era of infomation technology and globalization nowadays, companies are being lbrced to face a complex and dynamic business environment. Competitions are not only coming from similar companies within the industry, but also from outside the industry and from other countries with so many means of complex and turbulence competitions. To be able to enter this competitive and turbulence business enviromnent, a company capability to exploit its intangible assets has become an important factor compare to investing and managing the tangible ones.
RS MH Thamrin lntemasional Salemba has been experiencing dcclinines in some of its potential units, as well as a relatively low utilization in some of its facilities compared to its capacity. All of which directly affected its financial performance. In that regards, the management of the Hospital has commited to implement the Balanced Scorecard in order to increase the Hospital capabilities to sustain outstanding financial performance as well as creating a powerful force in the competition of being the choice of the customers.
The goals of this research is to obtain a description of the hospital performance after the implementation of balanced scorecard as perfonnance measurement tools since 2005. Primary dates are obtained from interviews with employees in related units, and secondary datas are obtain from the Hospital Annual Reports from 2005-2007, Local Govermnent reports, and interviews with employees of related units, all being analyzed descriptively.
This research found that in general there is an increase in perfomrance of the hospital alter implementing balanced scorecard although has not reached ideal category since it has never met the industry standard as well as goals and objectives that has been set by the management. The evaluation of each perspective is given a weighted score of 25% with a consideration that each perspective has the equal importance in the role of increasing the Hospital performance.
The results of each perspective evaluations are as follows:
  1. Financial perspectives: revenue growth rates for year 2006-2007 are ideal; expenditure growth rate tor 2006 is not ideal, but for 2007 is ideal; effectiveness rates for 2005-2007 are not ideal; current ratios for 2005-2007 are not ideal; equity cost ratio for 2005-2007 are not ideal; retum on assets for 2005-2007 are ideal; and return on equity for 2005-2007 are not ideal. So in general the performance on financial perspective is not ideal.
  2. Customer perspective: customer complaint rates for 2006-2007 are not ideal; customer acquisitions for 2006-2007 are not ideal; customer retentions for 2006-2007 are not ideal; and market shares for 2006-2007 are not ideal. So in general the performance on customer perspective is not ideal.
  3. Internal business process perspective: Hospital basic indicators for 2005-2007 are not ideal; performances of production units for 2005-2007 are not ideal; innovation capabilities for 2005-2007 are not ideal; and after sales service for 2005-2007 are not ideal. So in general the performance on intemal business process perspective is not ideal.
  4. Leam and growth perspective: employees’ satisfaction rates for 2006-2007 are ideal; employees’ tumover rates for 2006-2007 are not ideal; employees’ disciplinary levels for 2006-2007 are not ideal; and employees access for education and training for 2006 is not ideal, but for 2007 is ideal. So in general the performance on learn and growth perspective is not ideal.
Based on these results, I offer some suggestions for the Hospital as follows: make the BSC implemented each year with a certain pattem and measure in setting the target, goals, and objectives, to make an easier measurement for each indicator by using the SMART principles: Spec0'ic; Measm-able; Achievable; Relevant; and Time-constrained. i.e by setting a certain percentage of expected growth for every calendar year; Also, the Hospital has to increase its marketing effort, especially in promotional activity, in order to create a higher awareness from the public so that could attract new customers and broadened the market share; Revitalizing the production unit that has been experiencing decreasing trend during the last 3_years; Optimizing the utilization of he Hospital’s facility so that the assets that has been invested could give the expected retum both financially and met the industry standards, by campaigning in effective promotion; Realization of a well-planned afier sales service e.g homecare, flexible payment, and other extra-ordinary services; innovating new products based on a well-executed market research so that the products that being created are really what are needed by the customers in order to bring more effectiveness on the investment made; Creating a career path system and a more attractive renumeration package so that could increase employees’ motivation so it could decrease employees’ turnover and increase their disciplines.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34364
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman Metere
"Informasi kesehatan adalah salah satu yang paling cepat tumbuh dalarn bidang informasi dan teknologi komunikasi (ICT). Secara umum sistem informasi kesehatan digunakan untuk menjamin kualitas dan efisiensi dari praktek medis dan sangat penting bagi profesionai kesehatan dalam rangka memelihara suatu tingkatan dari produktivitas untuk manajemen jasa pelayanan kesehatan. Sistem infonnasi kesehatan merupakan suatu bidang yang banyak berkaitan dengan arsip elektronik pasien proses pencitraan, alat bantu komputer diagnosis, dukungan riset, arsip basis data dan manajemen rumah sakit.
Tesis ini melakukan pengkajian tentang konsep pengembangan sistem rekam medis elekronik enrloskopi di rumah sakit. Sistem rekam medis elektronik endoskopi sudah meningkat ke dalam basts data yang canggih.Banyak metode baru digunakan dalam aplikasi biomedis saat ini dan dapat meramalkan pertumbuhan dari suatu tumor atau mendeteksi suatu penyakit dengan dukungan teknologi yang lebjh cepat, lebih kuat. iebih sedikit memsak jaringan organ dan lebih murah.
Hasil dari tesis ini adaiah prototipe sistem rekam medis elekronik endoskopi yang meningkat dari sistem pelaporan sederhana ke dalam sistem manajemen endoskopi yang lebih menyeluruh meliputi manajemen alat praktek, manajemen gambar dan video clip, data masukan dari perawat dan basis data yang slap dicari untuk keperluan riset.

Health informatics is one of the fastest growing areas of information and communication technology (IC1). Generally, health care information systems are used to guarantee quality and efficiency of the medical practice and information management is essential for health professionals in order to maintain a level of productivity for health care services management It is a multffizceted field concerned with electronic patient records, image processing, computer aided diagnosis, research support, database archival, and hospital management.
This thesis do an examination about the development concept of Endoscopic electronic medical records system (EEMR.s) in hospital. Endoscopic electronic medical records system {EEMRs) have evolved into sophisticated databases. Many new methods are used in biomedical applications today and can predict the growth of a tumor or detect a disease with technology faster, more powerful, less invasive, and less expensive.
The results of this thesis arc prototype Endoscopic electronic medical records system (EEM&) evolved from simple report generators into more comprehensive endoscopy uni management systems. Most include features such as useful practice management tools, image and video clip management, nursing input, and readily searchable database for research purposes.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32826
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Ermawati
"Salah satu hambatan bagi terwujudnya profesionalisme sumber daya manusia dalam organisasi adalah ketidaksesuaian antara kapasitas staf dengan pekerjaannya. Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan oleh komposisi keahlian atau keterampilan staf yang belum proporsional, ataupun karena pendistribusian staf masih belum mengacu pada kebutuhan nyata atau beban kerja di lapangan. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menghitung jumlah optimal kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah optimal kebutuhan tenaga di Unit Rekam Medis RS MH. Thamrin Internasional Salemba dengan metode Workload Indicator Staffing Need (WISN) tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode work sampling. Sampel penelitian adalah kegiatan staf yang terpilih pada saat pengamatan, yaitu kegiatan yang dilakukan setiap lima menit selama waktu kerja pagi hari dan sore hari. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap pola kegiatan yang dilakukan oleh staf Unit Rekam Medis RS MH. Thamrin Internasional Salemba selama jam kerja (work sampling) selama 6 (enam) hari (1 ? 6 Juni 2009), sementara data sekunder diperoleh dari data di Unit Rekam Medis dan Unit Personalia RS MH. Thamrin Internasional Salemba.
Dari pengamatan terhadap pola kegiatan staf diperoleh hasil bahwa penggunaan waktu produktif staf di Unit Rekam Medis RS MH. Thamrin Internasional Salemba pada waktu kerja pagi hari adalah sebesar 679.17 menit atau 53.9 % dari keseluruhan waktu kegiatan pagi dalam satu hari kerja. Sedangkan penggunaan waktu produktif staf pada waktu kerja sore hari adalah sebesar 460.83 menit atau 36.57 % dari keseluruhan waktu kegiatan sore dalam satu hari kerja. Sehingga, total waktu produktif staf secara keseluruhan dalam satu hari kerja adalah sebesar 1140 menit atau 45.24 % dari jumlah keseluruhan waktu kegiatan dalam satu hari kerja. Berdasarkan data primer dan data sekunder yang berhasil dikumpulkan, setelah diolah dengan menggunakan metode WISN, maka diperoleh kesimpulan bahwa jumlah optimal kebutuhan tenaga di Unit Rekam Medis RS MH. Thamrin Internasional Salemba adalah sebanyak 8 orang. Jumlah ini sama dengan jumlah staf yang ada saat in.

One of the barriers to the establishment of professionalism of human resources in the organization is the unmatched of the capacity of staff with the job. This unmatched can be caused by improperly skill capacity of staff or improperly in distributing the number of staff which didn?t based on the workload. One of the solution to solve this problem is to analyze the optimal number of staff needed based on the workload indicator.
This study aimed at finding out the optimal of staff needed in the Medical Record Unit RS MH. Thamrin Internasional Salemba using the Workload Indicator Staffing Need (WISN) method in the year of 2009. This was quantitative study using work sampling method. Samples were chosen activities every five minutes which done by staff in the morning and evening work shift. Primary data collected by observation of worker activity patterns in six days. Secondary data source collected from medical record and human resources unit in RS MH. Thamrin Internasional Salemba.
The analysis showed that using productive time of the activity time total in morning work shift is 679.17 minutes or 53.9 %. The using productive time of the activity time total in evening work shift is 460.83 minutes or 6.57 %. So that, the using productive time of the activity time total in one work day is 1140 minutes or 45.24 %. Based on the primary and secondary data has beeen collected, after processed by WISN method, the conclusion is eight people of supporting staff needed in Medical Record Unit RS MH. Thamrin Internasional Salemba. It was the same number with number of staff today.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lingga Mahawan Putri
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26445
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>