Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmad Hidayat
"Tujuan penelitian ini adalah menghitung biaya satuan pengujian laboratorium dan membandingkan biaya pengujian laboratorium berdasarkan tarip Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hal-hal yang dianalisis adalah struktur biaya, alokasi biaya, biaya satuan dan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penelitian ini menggunakan data historis pengeluaran antara Januari-Desember 2008. Distribusi biaya dari pusatbiaya penunjang ke pusat biaya produksi menggunakan Step Down Method.
Struktur biaya didominasi biaya operasional dan pemeliharaan sebesar 85.57% dari total biaya, 14,43% biaya investasi. Dari jumlah tersebut gaji (30.30%), bahan kimia habis pakai (19,90%), biaya insentif (9,71%) dan biaya alat operasional habis pakai (9,54%) dari total biaya. Alokasi biaya ke pusat produksi 80,38% dari total biaya, 19,62% pusat biaya penunjang. Pada pusat biaya produksi, dibagi untuk Laboratorium Teranokoko (45,12%), Laboratorium Pangan (19,55%) dan Laboratorium Mikrobiologi (l5,71%). Sedangkan pusat biaya penunjang, dibagi untuk biaya administrasi (15,60%) dan fasilitasi (4,02%).
Rata rata biaya satuan pengujian bila memasukan biaya penuh; tampa biaya investasi; tanpa biaya investasi dan gaji rnasing masing adalah sebagai berikut: di Laboratorium Teranokoko Rp. 192.449,- Rp. l65.917,- Rp. 113.310,-; di Laboratorium Pangan Rp. 216.373,- Rp. 192.479,- Rp. ll3.518,- dan di Laboratorium Mikrobiologi Rp. 97.932,- Rp. 78.144,- Rp. 47.696,-
Berdasarkan penghitungan Cost Recovery Rare bahwa total biaya pengujian pada Laboratorium Teranokoko, Pangan dan Mikrobiologi lebih bcsar daripada total biaya pengujian berdasarkan tarif atas PNBP yang berlaku di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Jakarta. Rekomendasi agar melakukan analisis biaya pengujian dan melakukan kaji ulang terhadap tarif PNBP yang berlaku. di Badan Pengawas Obat dan Makanan.

The aim of this research was to calculate unit cost of laboratory testing and to compare cost of laboratory testing based on the tariff of PNBP in Drug and Food Control Agency. The research analysed cost structure, cost allocation, unit cost and tariff of PNBP for laboratory testing. This research used expenditure data within January to December 2008. Cost distribution used Step Down Method.
The cost structure was dominated by operational and maintenance cost (85,57% of total cost), following by investment cost (14.43%). Operational and maintenance cost consist of wage cost (30.3%), reagensia cost (1 9.9%), insentive cost (9.71%), sparepart and glassware cost (9.54%). Cost allocation for production cost was 80.38% and supporting cost was 19.62% of total cost. Production cost was allocated to Teranokoko Laboratory (45.12%), Food Laboratory (19.55%) and Microbiology Laboratory (1 5.71%). Supporting cost was allocated to administration cost (15.6%) and facility cost (4.02%).
Average unit cost for each testing cost with full cost, without investment cost and without investment and wage cost ave: at Teranokoko Laboratory are Rp192,449.- Rp165,917.- Rp113,310.-; at Food Laboratory Rp216,373.- Rp192,479.- Rp113,5l8.- ; at Microbiology Laboratory Rp97,932.- Rp78,144.- Rp47,696.-, respectively.
Based on the calculation of Cost Recovery Rate, the total cost of testing at Teranokoko Laboratory, Food Laboratory and Microbiology Laboratory are higher than total cost of testing based on the tariff of PNBP in Laboratory of Drug and Food Control Office in Jakarta. It is recommended to do the analysis of testing unit cost in Laboratory and to review the tariff of PNBP in Drug and Food Control Agency.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33264
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Fortunata
"Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Setiap upaya peningkatan derajat kesehatan bermakna investasi bagi pembangunan kesehatan. Pengawasan obat dan makanan merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan. Dalam melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan, Badan POM dibantu Balai Besar POM sebagai Unit Pelaksana Teknis melaksanakan pengawasan full spectrum, termasuk kesesuaian dengan Cara Produksi dan Distribusi yang Baik. Apoteker berperan penting dalam melaksanakan pengawasan obat dan makanan di masyarakat. Dalam rangka memberikan gambaran mengenai peran apoteker dalam regulasi dan pengawasan obat dan makanan, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi oleh calon apoteker pada Balai Besar POM di Jakarta. Selama PKP, calon apoteker diharapkan mampu memperluas wawasan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di instansi pemerintahan, terutama terkait pelaksanaan kebijakan pengawasan obat dan makanan di sarana produksi dan distribusi. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat memahami pedoman pengawasan periklanan pangan olahan, serta melakukan analisis permasalahan periklanan dan evaluasi ketepatan konten iklan pangan olahan.

Health is a human’s right and human’s well being, which have to be realized. Each effort of improving health means investation for health development. Drug and food control is an integral part of health development. In order to preserve society from risky drug and food towards health, National Agency of Drug and Food Control is helped by Provincial Agency as Technical Unit in doing full spectrum control of drug and food, including suitability toward Good Manufacturing and Distribution Practice. Apothecary plays an important role in controlling drug and food in society. As an illustration about pharmacist’s role in regulating and supervising drug and food, then internship was done by pharmacist to be in Provincial Agency of Drug and Food Control on Jakarta. During internship, pharmacist to be was expected to comprehend the knowledge, insights, skills, and practical experiences in doing pharmaceutical activity in national institution, especially about drug and food control implementation in production and distribution facility. The purpose of this special assignment for pharmacist to be is to understand the regulation of processed food controlling advertisement and analyze the problem of advertisement, including evaluation content of the advertisement."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jeanetha Inees Merdekawati
"Praktik Kerja Profesi di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta Periode Bulan April 2018 bertujuan agar para calon Apoteker dapat memahami peranan, tugas, dang tanggung jawab apoteker di Balai Besar POM di Jakarta, memiliki pengetahuan tentang tupoksi Balai Besar POM di Jakarta pada bidang farmasi., memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Balai Besar POM di Jakarta dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di Balai Besar POM di Jakarta. Praktik Kerja Apoteker ini dilaksanakan selama 2 dua minggu dengan tugas khusus berjudul ldquo;Evaluasi Kuisioner Kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE Bersama Tokoh Masyarakat Drs. Ahmad Zainuddin, Lc., Me Pada Tanggal 5 April 2018 rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan masyarakat terhadap pelayanan pelaksanaan kegiatan sosialisasi pemberdayaan di Balai Besar POM Jakarta pada tanggal 5 April 2018.

Internship at Provincial Office of The National Agency of Drug and Food Control BBPOM in Jakarta Period of April 2018 aims to let future pharmacist understand the roles, duties, and responsibilities of the pharmacist at the BBPOM in Jakarta, having knowledge about the duties of the BBPOM in Jakarta in the pharmaceutical field. This also let future pharmacist has insight, knowledge, skills, and practical experience to do pharmaceutical practice at the BBPOM in Jakarta and has a real description of the existing problem of pharmaceutical practice at BBPOM in Jakarta. The Internship was carried out for 2 two weeks with a special assignment entitled Questionnaire Evaluation for Community Empowerment Socialization through Communication, Information and Education KIE Activities with Community Leaders Drs. Ahmad Zainuddin, Lc., Me on April 5, 2018 . The purpose of this special task is to determine the level of customer satisfaction community towards the service of the empowerment socialization activities at the Central Office of POM Jakarta on April 5, 2018.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Muthia Secundinani
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Badan Pengawas Obat dan Makanan Periode Bulan Maret Tahun 2017 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di lembaga pemerintahan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di lembaga pemerintahan, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian di lembaga pemerintahan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM , khususnya di Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional. Praktek kerja profesi di BPOM dilakukan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Uji Ulang Baku Pembanding Obat X rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat melakukan uji ulang baku pembanding di BPOM.

ABSTRACT
Internship at National Agency of Drug and Food Control Month Period March 2017 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in government institutions of the National Drug And Food Testing Center of National Agency of Drug and Food Control, having the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practice Government agencies, can also have the insight of pharmaceutical practice issues in government institutions such as the National Agency of Drug and Food Control FD C , particularly in the National Drug And Food Testing Center. Practice professional work in FD C conducted for four weeks with a special assignment is ldquo Re test Reference Standard of Drug X rdquo . The purpose of this special asignment is the pharmacist candidate can re test Reference Standard of Drug in FD C."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Moh. Alibata
"Koordinasi berbagai aspek dalam sistem informasi psikotropika membutuhkan dukungan sistem informasi manajemen psikotropika yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Sistem informasi ini harus mampu menyediakan laporan-laporan baik rutin maupun khusus, yang terkait dengan impor produksi dan distribusi psikotropika. Studi evaluasi sistem pencatatan dan pelaporan psikotropika di Ditwas Napza Badan Pengawas Obat dan Makanan guna mengevaluasi laporan psikotropika untuk mendapatkan suatu laporan yang tepat waktu dan akurat.
Pendekatan kajian dengan evaluasi sistem laporan dimana data dikumpulkan melalui, telaah dokumen, pengamatan kegiatan dan fasilitas terkait, dan wawancara dengan pengelola laporan psikotropika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan psikotropika belum tepat waktu dan akurat. Kurang tepat dan akuratnya laporan psikotropika disebabkan oleh mekanisme penyampaian laporan memerlukan waktu panjang sesuai dengan birokrasi yang ada dan dipengaruhi juga oleh fasilitas dan dana yang sangat terbatas.
Untuk mendapatkan laporan yang tepat waktu dan akurat perlu dilakukan intervensi, faktor strategik yang perlu diintervensi adalah membuat mekanisme pengiriman baru dengan menggunakan fasilitas faximile langsung kepada Kepala Tim Pengelola Laporan dan penyediaan dana oleh Badan POM, membuat peraturan baru yang mengatur sistem pelaporan psikotropika.

The Evaluation on the Psychotropic Reporting and Recording System : The Study in National Agency of Drug and Food Control, 2002The coordination in the aspects of the psychotropic information system needs the supporting of the psychotropic management information system that is produced completely, accurately, and the up to date information. The information system must be able to supply routine and non-routine reporting, which is related with import, production, and distribution of psychotropic. The evaluation study on the psychotropic reporting and recording system in Directorate of Narcotics, Psychotropic and Addictive Substance Control, National Agency of Drug and Food Control, were aimed to evaluate of psychotropic report to get the up to date and accurate report.
The assessment approach used reporting system evaluation, which data were collected to proceed i.e. to analyze the documents, to observer the related activities and facilities, and interviews to the psychotropic report officers.
The results of research study have revealed that the psychotropic report is not be up to date and accurate yet. They are caused by the report-delivery mechanism inquired long time according the bureaucratic procedures and the report facilities and financial recourses are very limited.
In order to acquire the up to date and accurate report has needed the intervention. The strategic factors are needed the intervention, which developed the new report-delivery mechanism used facsimile directly to Head of Reporting Handler Team and to supply budget by National Agency of Drug and Food Control, to establish the new regulation in the psychotropic reporting system."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Hermawan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja terhadap employee engagement di Badan Pengawas Obat dan Makanan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen pengumpul data berupa kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa regresi dengan hasil Ac#usted R squared sebesar 0.656. yang menunjukkan bahwa faktor budaya organisasi, kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja baik sebagai individual factor maupun secara bersama-sama positif dan signifikan berpengaruh terhadap employee engagement. Nilai koefisien regresi juga menunjukkan bahwa budaya organisasi merupakan faktor yang memberi dampak paling besar terhadap employee engagement di Badan Pengawas Obat dan Makanan.

This study aims to see the influence of organizational culture, leadership, compensation and work environment on employee engagement in the the National Agency of Drug and Food Control. The study using a quantitative approach to data collection instrument in the form of a questionnaire. The data process using regression analysis with the results for 0.656 Adjusted R squared. which indicates that the factors of organizational culture, leadership, compensation and good working environment as well as individual factors jointly gives significant and positive effect on employee engagement. Regression coefficient values also indicate that organizational culture is a factor that gives the greatest impact on employee engagement in the the National Agency of Drug and Food Control."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31187
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purwanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat efisiensi relatif dari 31 Unit
Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan (UPT BPOM) tahun 2013
dan 2014 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).
Pemilihan metode DEA dikarenakan kelebihannya mengolah lebih dari satu input dan output. Input terdiri dari 3 variabel, yaitu jumlah pegawai, jumlah peralatan laboratorium, dan jumlah anggaran. Output terdiri dari 8 variabel, yaitu jumlah sarana produksi dan distribusi obat dan makanan yang diperiksa, jumlah sampel produk obat dan makanan yang diuji, jumlah iklan yang diawasi, jumlah kasus, jumlah pengaduan, jumlah sertifikasi, jumlah Sekolah Dasar yang diintervensi, jumlah komunikasi, edukasi dan informasi. Hasil perhitungan dengan pendekatan output menunjukkan pada tahun 2013 secara teknis terdapat 24 efisien dan 7 UPT BPOM tidak efisien. Sedangkan tahun 2014, secara teknis terdapat 23 yang efisien dan 8 UPT BPOM yang tidak efisien. Bagi UPT BPOM yang belum efisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan meningkatkan output berdasarkan hasil perhitungan DEA.

ABSTRACT
This research is to analyze the relative efficiency level of 31 Technical
Operational Unit The Nasional Agency of Drug and Food Control (UPT BPOM)
in 2013 and 2014 using Data Envelopment Analysis (DEA). DEA chosen is
because is abble to handle more input and output. Inputs use 3 variable are
numbers of employees, numbers of laboratory equipment, and budget. Outputs use 8 variable is numbers of site production and distribution drug and food, numbers of sample product drug dan food tested, numbers of advertisement supervised, , numbers of case, numbers of complaint and quetions, numbers of sertification, numbers of primary school intervention and nuber of communication, education and information. The results using output oriented showed in 2013, 24 classified as technically efficient and 7 classified as technically inefficient. In 2014, 23 classified as technically efficient and 8
classified as technically inefficient. For UPT BPOM which are tehcnically inefficient, is necessary to repair the efficiency with improve output variabel
based on DEA.
"
2016
T46053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarto
"Analisis biaya satuan menjadi penting bagi laboratorium kesehatan dikarenakan adanya peningkatan dorongan dalam pengelolaan anggaran yang tersedia untuk menjadi akuntabel, efisien dan efektif. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakana untuk menganalisis biaya satuan dan mengembangkan aplikasi perhitungan pemeriksaan laboratorium tahun 2009, metode yang digunakan adalah aclivify based costing dan operasional riset dengan bahasa pemrograman microsof't foxpro. Biaya satuan aktual terbesar adalah bidang imunologi jenis HCV Rp. 163.439,-. dan terkecil adalah bidang kimia kesehatan jenis rasa Rp. 9.591,- Biaya satuan normatif terbesar adaiah jenis air/MPN Rp. 38.348,-. dan terkecil adalah jenis pemeriksaan kesadahan CaCO3 Rp. 8.092,-. Disarankan dilakukan analisis lebih lanjut tentang strategi pengembangan pelayanan dan sistem komputerisasi untuk memproses data guna menghasilkan informasi efektif, ccpat dan akurat.

Unit cost calculation become important for of health laboratory because demand in budget management avaiable in order to be acountable and efisient, cost effective service become general concern in health service. This reserch in done at Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta to analysis unit cost and development unit aplication calculation for laboratory examination in 2009. Metode used in unit cost calculation is activity based coasting for development information tecnology supporting uses reserch opperational metode with microsoft foxpro language programing. The biggest actual unit cost in the field of imunology wich is HCV Rp. 163.439,- the smallest is in the field of health chemesrty wich is taste Rp. 9.591.-. The biggest normative unit cost while the cheapest in the field of imunulogy wich is HCV Rp.38.348,- the smallest is in the field of health chemstry wich is CaCo3 Rp. 8.092,-. lt is recomended that further research be done about strategi of service development and computerization system, to used procces the data to procedure effetive, fast and acurate information."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33233
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Andy Kurniawan
"Praktek Kerja Profesi di Pusat Riset Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Periode Bulan Maret tahun 2017 bertujuan untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM , memiliki pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsi Pusat Riset Obat dan Makanan PROM , serta memiliki wawasan; pengetahuan; keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di lembaga pemerintahan. Tugas khusus yang diberikan berjudul Verifikasi Metode Analisis Penetapan Kadar Estazolam secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT . Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah untuk melakukan verifikasi metode penentuan estazolam dalam sediaan tablet menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT.

Internship at Food and Drug Research Center of Indonesia National Agency of Drug and Food Control Period March 2017 aims to understand the roles, duties and responsibilities of Pharmacists in the Food and Drug Supervisory Agency BPOM , knowledgeable on the main tasks and functions of the Food and Drug Research Center PROM , having insight knowledge skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in government institutions. The internship given a special assignment titled Analysis Methods Verification of Estazolam Establishment Methods by High Performance Liquid Chromatography HPLC. The purpose of this special assignment is to verify the method of determining estazolam in tablets using High Performance Liquid Chromatography HPLC.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Sugianto
"Praktek kerja profesi di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Bulan Maret Tahun 2018 bertujuan untuk mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di BPOM RI; memiliki pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsi terkait BPOM RI; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan di BPOM RI; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan terkait obat dan makanan di BPOM RI. Praktek kerja profesi ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Pengkajian Code Of Hygienic Practice For Low And Acidified Low Acid Canned Foods CAC/RCP 23-1979 dan Code Of Hygienic Practice For Aseptically Processed And Packaged Low-Acid Foods CAC/RCP 40-1993 rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengkaji dan membandingkan kedua peraturan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam membuat Peraturan Kepala BPOM RI. Secara umum, BPOM RI telah menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas obat dan makanan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Internship at The National Agency of Drug and Food Control of Republic of Indonesia Period March 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in The National Agency of Drug and Food Control; have the knowledges on main tasks and roles of The National Agency of Drug and Food Control; have the insight, knowledges, skills and practical experiences to undertake pharmaceutical practices in The National Agency of Drug and Food Control, and also have the insight of pharmaceutical practice issues related drug and food in The National Agency of Drug and Food Control. This internship was conducted for four weeks with special assignment ldquo;Assessment of Code Of Hygienic Practice For Low And Acidified Low Acid Canned Foods CAC/RCP 23-1979 dan Code Of Hygienic Practice For Aseptically Processed And Packaged Low-Acid Foods CAC/RCP 40-1993 . The purpose of this special assignment is to review and compare both regulations as consideration in making the regulation of Head of The National Agency of Drug and Food Control. In general, The National Agency of Drug and Food Control has carried out duties and responsibilities in controlling drug and food in accordance with applicable laws.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>