Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Sarbini
"Wilayah daratan Indonesia cukup Iuas, sekitar l88,2 juta Ha dengan lebih dari 65 % penduduk pedesaannya hidup dari _selctor pertanian, merupakan modal sangat besar dalam memproduksi berbagai komoditas pertanian. Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan terpenting ke dua setelah kedelai. Luas lahan penanamannya menempati urutan ke empat setelah padi, jagung dan kedelai. Jenis kacang polong-polongan yang sejenis adalah kacang bogor yang sama-sama mengalami pemasokan buah di dalam tanah. Melaluhi ekstraksi sokhlet dengan pelarut n-heksana, diperoleh minyak biji kacang tanah dengan kadar 44,72 % dan minyak biji kacang bogor dengan kadar 8,07 %. Dari analisa sifat fisiko-kimia minyak biji kacang tanah dan minyak biji kacang bogor yang telah dimumikan, diperoleh hasil secara berturut-turut: berat jenis (0,9070 dan 0,9122), indeks bias (1,46'75 dan 1,4690), titik leleh (0,5-1,5 dan l,5#3 °C), bilangan asam (1,13 dan 1,64 mg KOH/g sampel), bilangan penyabunan (186,64 dan 192,90 mg KOH/g sampel), bilangan iod (93,l1 dan 88,26 g iod/100 g sampel), bilangan peroksida (6,30 dan 2,34 mmol Ozfkg sampel) dan materi tidak tersabunkan~(0,17 dan 0,43 %), Hasil uji komposisi asam lemak penyusun trigliserida melalui kromatografi gas, menunjukkan adanya perbedaan yaitu jumlah komposisi asam lemak tidak jenuh minyak biji kacang tanah 96,71 % dengan komponen terbesar asam linoleat (89,5 %) sedzmgkan minyak biji kacang bogor 59,83 % dengan kornposisi terbesar asam linoleat (3'7,9 %), dan pada kornposisi asam lemak jenuh terdapat perbedaan cukup besar pada asampalmitat, yaitu pada'n1inyak biji kacang tanah 2,06 % sedangkan minyak biji kacang bogor 21,5 %.

Indonesia has a vast land area, about 188.2 million Ha with more than 65% rural population live from agriculture, a very large capital in the production of various agricultural commodities. Barthnut is the second most important crop legumes alter soyabean. The area used to plant the eamut is in the fourth position eiter rice, com and soyabeans. One of crop legumes is bogornut, it is ripening in the ground. Through solvent extraction with n-hexane sokhlet, obtained with levels of earthnut kernel's oil 44.72%, and levels of bogornut kernel's oil 8.07%. From the analysis of physico-chemical properties of earthnut kernel?s oil and bogornut kernel's oil which was purified, resulted such as: specific gravity (0.9070 and 0.9122), refractive index ( 1.4675 and L4690) , melting point (0.5 to 1.5 and 1.5 to 3 °C), acid number (1.13 and 1.64 mg KOH I g sample), saponitication number (186.64 and 192.90 mg KOH / g sample), iodine number (93.11 and 88.26 g iod/100 g sample), peroxide number (6.30 and 2.34 mmol O;/kg sample) and the unsaponified materials (0.17 and 0.43 %). Test results compiler triglyceride fatty acids composition through gas chromatography, shows the diiferences in the amount of unsaturated fatty acid composition of earthnut kernel?s oil 96.71% with the largest composition of linoleic acid (89.5%) while bogomut kerneI?s oil 59.83% with the largest composition of linoleic acid (37.9%), and the saturated fatty acid composition there are substantial differences in palmitic acid, namely earthnut kernel?s oil 2,06 % whereas bogornut kernel's oil 21 .5%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T33389
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dwi Hantoro
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S29560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Syahroni
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S30387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Noor Laela
"ABSTRAK Telah dilakukan ekstraksi minyak biji kepuh (Sterculia foetida L.) dengan menggunakan alat ekstraksi soxhlet, dan pelarut yang digunakan adalah n-heksana. Hasil yang didapat, berupa minyak dengan warna jingga kecoklatan, dan setelah dimurnikan menjadi warna jingga. Minyak yang dapat diekstraksi dari biji kepuh adalah 49,04 % dari berat serbuk kering inti bijinya. Kemudian minyak yang didapat dianalisis sifat fisiko-kimianya serta ditentukan komponen asam lemak penyusun trigliseridanya, dengan menggunakan alat kromatografi gas yang menggunakan kolom kapiler AT-1000TM. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida yang terdapat dari minyak hasil ekstraksi biji kepuh adalah asam palmitat (27,56%), asam stearat (6,87%), asam oleat (6,19%), dan asam linoleat (13,84%) serta beberapa asam lemak lainnya yang belum teridentifikasi. Kata kunci : ekstraksi sinambung, Sterculia foetida L., kepuh, asam lemak"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Rosa
"ABSTRAK
Biji buah mangga, pada musim buah mangga hanya dibuang begitu saja, sebagai limbah pertanian dan hanya dalam jumlah kecil digunakan untuk perkembangbiakan. Menurut hasil analisis, tepung isi biji mangga mengandung: 4,79% protein; 11,56% lemak; 2,5% serat kasar; 0,89% abu; 5,39% tanin dan 77% karbohidrat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hasanudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Rahma Linda
"Duku (Lansium domesticum) merupakan salah satu tanaman buah daerah tropika yang pemanfaatannya belum optimal. Biasanya buah duku dinikmati dalam bentuk segar dan dipetik setelah matang pohon. Secara tradisional, biji yang terdapat dalam buah digunakan sebagai obat demam dan antidiare. Selain itu, belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap biji buah duku.
Dalam penelitian ini, hanya dilakukan ekstraksi minyak biji duku dengan menggunakan alat destilasi soxhlet dan pelarut yang digunakan adalah petroleum benzena. Hasil ekstraksi yang berupa minyak berwarna hijau, dianalisis sifat-sifat fisiko-kimianya dan komponen asam lemak penyusun trigliseridanya ditentukan dengan menggunakan peralatan kromatografi gas.
Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji duku terdiri dari asam oleat 46,09%; asam palmitat 36,59%; asam stearat 2,19%; asam miristat 1,80%, asam laurat 1,16%, asam linolenat 1,08%; dan asam linoleat 0,10%. Sehingga minyak biji duku dapat digolongkan ke dalam golongan minyak palmitoolein."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Apriani
"Telah dilakukan penelitian mengenai sifat fisiko-kimia dan komposisi asam lemak penyusun trigliserida dari minyak biji pepaya (Carica papaya). Biji pepaya yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari suatu perkebunan pepaya di daerah Cihideung, Bogor. Ekstraksi minyak biji pepaya dilakukan dengan menggunakan peralatan ekstraksi Soxhlet dengan pelarut n-heksana.
Hasil ekstraksi yang diperoleh berupa minyak yang berwarna kuning kemerahan setelah dimurnikan dan memiliki kadar sebesar 26,7% dari berat kering biji pepaya. Komposisi asam lemak penyusun trigliseridanya ditentukan dengan alat Kromatografi Gas.
Dari hasil analisis Kromatografi Gas, diketahui bahwa komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji pepaya adalah asam kaprilat (0,35%), asam kaprat (0,08%), asam laurat (0,07%), asam miristat (0,1%), asam palmitat (20,3%), asam stearat (3,33%), asam oleat (66,1%), asam linoleat (8,99%), dan asam linolenat (0,61%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30422
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Hasanah
"Indonesia merupakan salah satu penghasil karat alam yang besar di dunia. Karat merupakan komodltas parkabunan yang panting sabagai penghasil davisa nagara, dan merupakan panyadia lapangan karja sarta sakaligus sabagai sumbar pandapatan. Usaha-usaha untuk manggali sifat fisiko-kimia minyak biji karat balum banyakdilakukan, walaupun biji karat barpotansi digunakan sabagai sumbar minyak nabati. Dalam panalitian ini, sarbuk biji karat diakstraksi dangan manggunakan paralatan dastilasi soxhiat dan palarut yang digunakan adalah n-haksana. Hasil akstraksi yang barupa minyak dianalisis sifat-sifat fisiko-kimianya dan komponen asam lennak penyusun trigliseridanya ditentukan dengan menggunakan peralatan Kromatografi-Gas (GC). Minyak yang berhasil diekstraksi dari kedua jenis bji karet yang diteliti, mempunyai rendemen kurang lebih 51,57 % dari berat serbuk kering biji karet. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji karet terdirl dari: asam laurat, asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat, asam linolenat. Namun, untuk klon PR 300, asam miristat tidak terdeteksi dan untuk klon PR 307, asam linolenat dan asam stearat tidak terdeteksi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkatnya kebutunan akan minyak nabati mendorong kita untuk selalu
mencari sumber minyak baru, salan satunya minyak biji kapuk_ Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan sifat fisiko-kimia dan komposisi asam Iemak
penyusun trigliserida dari minyak biji kapuk_ Data tersebut dinarapkan dapat
menjadi acuan bagi peneliti Iain yang ingin mengembangkan minyak biji kapuk
baik untuk penelitian selanjutnya atau untuk kebutunan industri IV|inyak biji
kapuk dapat diperolen dari biji kapuk yang dinaluskan kemuciian diekstrak
dengan pelarut n-neksana menggunakan metode ekstraksi sinambung soxh/et.
IV|inyak yang diperolen dari 675,9660 g serbuk biji kapuk kering adalan sebanyak
200,0216 g seningga diperolen kadar minyak dalam biji kapuk sebesar 29,59 %_
Sifat fisiko-kimia minyak biji kapuk bergantung pada komposisi asam Iemak
penyusun trigliseridanya Analisa komposisi asam Iemak penyusun triglierida
minyak biji kapuk dilakukan menggunakan peralatan kromatografi gas
menggunakan kolom gelas dengan pengisi DEGS (Dietylen Glykol Succimate)
dan diperolen penyusun utama trigliserida minyak biji kapuk adalan asam miristat
(0,04 %), asam palmitat (6,42 %), asam stearat (3,15 %), asam oleat (28,8 %),
asam Iinoleat (27,1 %), dan asam Iinolenat
(2,72 %)_"
Universitas Indonesia, 2007
S30425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>