Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Nauval
"Tesis ini mengkaji tentang indikator-indikator yang ideal (I-Deal) dan yang realistik (I-Real), untuk menilai kinerja Jakarta dalam hal Pembangunan Kota Berkelanjutan, khususnya pada periode 2004~2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitarif dengan teknik analisis statistik deskriptif Hasil kajian ini menghasilkan 75 I-Deal dan 50 l-Real. Hal tersebut menunjukan bahwa indikator-indikator yang ideal, tidak sepenuhnya realistik. Selanjutnya, hasil pengukuran I-Real menunjukan bahwa dimensi sosial adalah satu-satunya dimensi yang menurun. Sementara dimensi institusional, lingkungan, ekonomi, dan teknologi,membaik. ini menunjukan kinerja Jakarta dalam Pembangunan Kota Berkelanjutan, pada periode 2004-2008, mengalami peningkatan.

The focus of this thesis is about the development of Ideal Indicators (I-Deal) and Realistic Indicators (I-Real), to value Jakarta performance on Sustainable Urban Development, in 2004-2008. This research is quantitative statistic descriptive. This research constructed 75 I-Deal and got 50 I-Real. It is reflect that Ideal indicators arennot fully realistic. The measurement of I-Real show that social dimension is the only one dimension which has a degradation. However, institutional, environment, economy and technology dimensions, have improvement. It is concluded that Jakarta has a better performance on Sustainable Urban Development, in 2004~2008."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Magni Sundara
"Masalah utama yang dihadapi DKI Jakarta adalah perubahan fungsi lahan didorong oleh pertumbuhan ekonomi dengan ditandai oleh pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor. Sesuai data tahun 2015 DKI Jakarta memiliki luas hutan kota dengan luas 646 ha, dan pada tahun 2030 DKI Jakarta mempunyai target luasan hutan kota dengan luas 1,587 ha, artinya dibutuhkan luas lahan tambahan sebesar 941 ha. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulisan disertasi ini mempunyai tujuan untuk menentukan indeks luas hutan kota, melakukan analisa spasial sebagai dasar pemetaan lahan potensial, membangun model untuk melakukan optimalisasi dalam pengembangan hutan kota. Metode yang digunakan menggunakan indek relatif metode Marshal, analisis spasial perkotaan mengunakan alat bantu GIS, permodelan dibangun mengunakan model sistem dinamis. Hasilnya diperoleh besaran indek luasan hutan kota, diperoleh data luas lahan potensial hutan kota, tersebar di seluruh wilayah sesuai dengan zonasi kawasan yang diamati. Dari model yang di bangun menghasilkan model pengembangan hutan kota skala mikro.

The main problem faced by DKI Jakarta is the change in the function of land driven by economic growth characterized by the rapid growth in population and the number of motorized vehicles. According to 2015 data DKI Jakarta has an area of urban forest with an area of 646 ha, and in 2030 DKI Jakarta has a target of urban forest area with an area of 1,587 ha, meaning that an additional land area of 941 ha is needed. Based on these problems, the writing of this dissertation aims to determine the urban forest area index, conduct spatial analysis as a basis for mapping potential land, build a model to optimize the development of urban forests. The method used uses the relative index Marshal method, urban spatial analysis using GIS tools, modeling is built using a dynamic system model. The results obtained by the index size of urban forest area, obtained data on potential land area of urban forests, scattered throughout the area in accordance with the zoning area observed. From the built model produces a model of micro-scale urban forest development."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Priatama
"Kebijakan pembatasan akses kendaraan angkutan barang pada tahun 2011 memberikan dampak terhadap kinerja sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penerapan kebijakan ini pada sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta sebelum dan setelah penerapan kebijakan serta menganalisis dampak yang terjadi tanpa penerapan kebijakan dengan menggunakan indikator transportasi berkelanjutan sebagai parameter penelitian. Hasil penilaian parameter waktu tempuh, jumlah konsumsi bahan bakar minyak, biaya konsumsi bahan bakar minyak, tingkat fatalitas, biaya korban kecelakaan, jumlah emisi CO2, biaya polusi karbon, dan tingkat kebisingan menunjukkan bahwa kebijakan ini berdampak positif terhadap kelancaran dan keselamatan lalu lintas namun tidak mendukung keberlanjutan transportasi kota secara keseluruhan. Selain itu, penerapan kebijakan ini memberikan dampak yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penerapan kebijakan ini.

Freight vehicle access restriction policy in 2011 has had an impact on the performance of Jakarta Intra Urban Tollway system. The purpose of this study is to analyze the impact of the implementation of this policy in Jakarta Intra Urban Tollway system before and after the implementation of the policy and to analyze the impact that occurs without the implementation of the policy by using the sustainable transportation indicators as the research parameters. The assessment results of the parameters travel time, amount of fuel consumption, cost of fuel consumption, fatality rate, cost of accident victim, amount of CO2 emissions, cost of carbon pollution, and noise level indicate that this policy has a positive impact on traffic smoothness and safety but does not support overall urban sustainable transportation. In addition, implementation of this policy has a better impact than without the implementation of this policy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwana Amalia
"Program revitalisasi Kota Tua Jakarta dimulai pada tahun 2014 pada masa pemerintahan Joko Widodo yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2017-2022 pada masa pemerintahan Anies Baswedan. Masalah dalam penelitian ini adalah program revitalisasi terpusat di area Taman Fatahilah sehingga mengakibatkan aktivitas sosial terkonsentrasi di area tersebut. Akibatnya area di sekitar Taman Fatahilah ditinggalkan dan dianggap terbatasnya peluang bisnis. Area sekitarnya menjadi tempat relokasi PKL yang sebelumnya berdagang di Taman Fatahilah dan tempat pembuangan sampah kering sehingga mengalami degradasi lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengusulkan konsep pengembangan kawasan yang dapat diimplementasikan di Kawasan Kota Tua Jakarta. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis ANT, analisis statistik deskriptif,dan analisis spasial. Hasil penelitian adalah adanya ketimpangan pembangunan di area Taman Fatahillah dan Taman Kota Intan (lokasi binaan) menjadi perhatian dalam penelitian ini. Peningkatan akses pejalan kaki serta kegiatan wisata dan perekonomian terpusat di area Taman Fatahillah. Berdasarkan hasil penelitian ini, yang menjadi perhatian dalam mengembangkan kawasan sejarah adalah peningkatan aksesiblitas dengan menyediakan pedestrian yang terintegrasi dengan penggunaan lahan wisata. Kesimpulan penelitian ini adalah Perencanaan pengembangan kawasan sejarah perlu memperhatikan potensi wisata dan ekonomi yang ada di dalam kawasan tersebut. Selain itu, dalam proses merencanakan suatu kawasan sejarah perlu keterlibatan multi-aktor, termasuk masyarakat.

The revitalization program for Jakarta's Old Town began in 2014 during the administration of Joko Widodo and continued from 2017 to 2022 under the administration of Anies Baswedan. The issue addressed in this study is that the revitalization efforts have been concentrated in the Taman Fatahilah area, leading to a centralization of social activities there. Consequently, the surrounding areas have been neglected, perceived as having limited business opportunities. These areas have become relocation sites for street vendors previously operating in Taman Fatahilah and have been used as dry waste disposal sites, resulting in environmental degradation. The purpose of this study is to propose a development concept that can be implemented in the Old Town Jakarta area. The methods used in this study include Actor-Network Theory (ANT) analysis, descriptive statistical analysis, and spatial analysis. The findings highlight the disparity in development between the Taman Fatahilah area and Taman Kota Intan (a designated development site). There is a concentration of pedestrian access, tourism activities, and economic activities in the Taman Fatahilah area. Based on the results of this study, a key consideration in developing historical areas is improving accessibility by providing integrated pedestrian pathways with land use for tourism purposes. The conclusion of this research is that the planning and development of historical areas need to take into account the existing tourism and economic potential within the area. Additionally, the planning process for historical areas requires the involvement of multiple stakeholders, including the community."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviani Charra Analita Utami
"Dengan semakin banyaknya orang yang tinggal di daerah perkotaan, ada kebutuhan yang meningkat untuk memiliki kota yang berkelanjutan. Sharing economy muncul dalam satu dekade terakhir, membawa dampak di perkotaan dan dipromosikan sebagai cara untuk mencapai kota yang berkelanjutan. Dengan berbagi sumber daya yang tidak digunakan di kota, model ekonomi baru ini dianggap dapat menopang ekonomi, masyarakat, dan lingkungan kota. Studi sebelumnya secara normatif telah membahas hubungan antara keberlanjutan dan sharing economy secara keseluruhan. Namun, studi empiris tentang keberlanjutan yang berasal dari bentuk-bentuk tertentu dari sharing economy, khususnya space sharing, masih terbatas. Selain itu, meski studi kuantitatif yang menghubungkan beberapa bentuk ekonomi berbagi dengan keberlanjutan ada, seperti di bidang space sharing jarang ditemukan. Mengisi kekosongan dalam penelitian, penelitian ini ingin mempelajari dampak sharing economy pada keberlanjutan melalui studi kasus coliving yang memanfaatkan apartemen kosong di Jakarta. Studi ini akan mengidentifikasi secara nilai-nilai berkelanjutan yang timbul dari coliving melalui wawancara mendalam dengan penyewa dan operator. Studi ini juga akan mencoba memahami sejauh mana keberlanjutan dari coliving dianggap bernilai.

With a growing number of people living in urban areas, there's an increasing need to have sustainable cities. The sharing economy has emerged in the past decade, making impacts in cities while being promoted as a way to achieve sustainable cities. By sharing a city's idle resources, the new economic model is deemed to sustain a city's economy, community, and environment. Past studies have normatively discussed the linkage between sustainability and the sharing economy as a whole. However, empirical studies on sustainability coming from certain forms of the sharing economy, particularly space sharing, are still limited. Moreover, while quantitative studies linking some forms of sharing economy with sustainability exist, such in the field of space sharing is also scarce. Filling the gaps in research, this study would like to study the impact of sharing economy on sustainability through the case of coliving that utilizes vacant apartments in Jakarta. This study will identify the sustainable values arising from coliving through in-depth interviews with tenants and operators. This study will also try to understand the extent to which the sustainability of coliving is valued."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rahayu Handayani
"ABSTRACT
Infrastruktur transportasi baik transportasi darat, laut maupun udara merupakan sarana yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan wilayah. Dalam dinamika perkembangan infrastruktur transportasi, Indonesia masih harus belajar dari negara lain di dunia dalam penataan infrastruktur transportasi performa terbaik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis komparatif sebagai bentuk identifikasi indikator dan parameter benchmark infrastruktur transportasi brpengaruh terhadap kemajuan Kota Jakarta, Kota Bangkok dan Kota Wina. Dengan metode AHP, kemudian dilakukan scoring pada setiap sektor infrastruktur dan didapatkan poin penilaian tertinggi dari indikator pelayanan dan parameter kondisi jalan performa baik, Transit Oriented Development, infrastruktur prasarana bandara dan infrastruktur prasarana pelabuhan.Kata Kunci : benchmark, infrastruktur transportasi, pelayanan, mobilitas, berkelanjutan.

ABSTRACT
Transport infrastructure by land, sea and air is a tool in supporting economic and region growth. In the dynamic development of transport infrastructure, Indonesia still has to learn from other countries for the best performance of the transport infrastructure. In this study, the author used a comparative analysis as a form of identifying best benchmark indicator and parameters of the transport infrastructure in Jakarta, Bangkok dan Vienna. Weighting of each infrastructure sectors with AHP methodology results in the highest score for indicators of performance with the parameters of good condition road, Transit Oriented Development, airport infrastructure and port infrastructure.Keywords benchmark, transport infrastructure, service, mobility, sustainability."
2016
S66058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan Listya Cahya
"ABSTRAK
Pertanian perkotaan Tanaman Obat Keluarga TOGA belum dikembangkan secara optimal oleh warga Jakarta, meskipun dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan. Pengembangan pertanian perkotaan TOGA dapat meningkatkan produktivitas lingkungan perkotaan dan menuju kota yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pertanian perkotaan TOGA di Jakarta, menganalisis pengaruh pertanian perkotaan TOGA untuk meningkatkan ekonomi keluarga di Jakarta, menganalisis status keberlanjutan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta, dan menyusun model dinamis pertanian perkotaan TOGA berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis deskriptif kuantitatif, Multi Dimensional Scaling MDS , dan system dynamics. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan karakteristik pertanian perkotaan TOGA di kelima wilayah kota administrasi di Jakarta. Kegiatan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan sempit, dilakukan oleh sebagian besar perempuan, menanam TOGA kurang dari 10 sepuluh jenis tanaman per rumah, menggunakan pupuk organik, tanpa pestisida, serta hasil TOGA dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri; 2 . Kegiatan pertanian perkotaan TOGA tidak mempunyai hubungan yang signifikan untuk meningkatkan ekonomi keluarga di Jakarta, namun pemanfaatan hasil TOGA dapat memberikan dampak tidak langsung berupa penghematan biaya kesehatan keluarga, serta dampak langsung terhadap kualitas kesehatan keluarga dan lingkungan; 3 . Status keberlanjutan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta cukup berkelanjutan; 4 . Model dinamis pertanian perkotaan berkelanjutan yang dibangun menunjukkan bahwa kegiatan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta akan berkelanjutan bila dilakukan intervensi teknologi pemanfaatan ruang dan teknologi pengolahan sampah dan limbah cair rumah tangga.

ABSTRACT
Urban agriculture of medicinal plants for family health care TOGA has not been developed optimally by Jakarta residents, although it can provide economic, social, and environmental benefits. The development of TOGA urban agriculture can increase the productivity of urban environments and towards sustainable cities. This study aims to identify the characteristics of TOGA urban agriculture in Jakarta, analyze the effects of TOGA urban agriculture in improving the family economy in Jakarta, analyze the sustainability status of TOGA urban agriculture in Jakarta, and develop dynamic model of sustainable TOGA urban agriculture. This research uses quantitative approach with analytical method: quantitative descriptive analysis, multi dimensional scaling MDS , and system dynamic. The results of this study are: 1 There is no significant difference in the characteristics of TOGA urban agriculture in the five administrative municipalities in Jakarta. TOGA urban agriculture activity in Jakarta utilize narror garden/yard area, done by most women, planting TOGA less than 10 ten types per household, using organic fertilizer, without pesticide, and used for self-interest; 2 . TOGA urban agriculture does not have a significant relationship in improving the family economy in Jakarta, but the utilization of TOGA results can have an indirect impact of family health cost savings, as well as the direct impact on family health and environmental quality; 3 . The status of sustainability of TOGA urban agriculture in Jakarta is enough sustainable; 4 . The dynamic model of TOGA urban agriculture will be sustainable if interventions that increase TOGA productivity such as space utilization technology and household waste processing technology were applied."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
D2464
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assyifa Fauzia
"Pertanian perkotaan berkelanjutan berbasis komunitas adalah praktik pertanian di lingkungan perkotaan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan, biodiversitas, dan kualitas lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sebagai contoh penerapan konsep tersebut. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi pertanian perkotaan berkelanjutan berbasis komunitas dalam membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaku pertanian di Cempaka Putih adalah wanita non-produktif dengan pengalaman bertani yang cukup lama. Inovasi teknologi seperti hidroponik dan vertikultur diterapkan untuk mengatasi keterbatasan lahan, dengan produktivitas tertinggi di RW 03 Cempaka Putih Timur. Keberlanjutan berbasis komunitas di wilayah ini bervariasi, dengan RW 03 Cempaka Putih Timur menunjukkan kemajuan signifikan, sedangkan komunitas lain memerlukan peningkatan aspek ekologi. Strategi agresif untuk pertanian perkotaan berkelanjutan berfokus pada pemanfaatan teknologi dan kolaborasi dengan sektor swasta serta pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi lahan di wilayah perkotaan.

Sustainable urban farming community is an agricultural practice in urban environments that involves the active participation of communities to improve food security, biodiversity and environmental quality. This research was conducted in Cempaka Putih, Central Jakarta, as an example of the application of the concept. The purpose of this study was to formulate a strategy for sustainable urban farming to fulfill the food needs of the community, using quantitative and qualitative mixed methods. The results showed that most urban farmers in Cempaka Putih are non-productive women with long farming experience. Technological innovations such as hydroponics and verticulture are applied to overcome limited space, with the highest productivity in RW 03 Cempaka Putih Timur. Community-based sustainability in the region varies, with RW 03 Cempaka Putih Timur showing significant progress, while other communities require improvement in ecological aspects. Aggressive strategies for sustainable urban agriculture focus on technology utilization and collaboration with the private sector and government to improve food security and land efficiency in urban areas."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Nabila Putri
"Perekonomian Jakarta merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Pada tahun 2018, kontribusi PDRB DKI Jakarta terbesar menurut pengeluaran masih disumbang oleh konsumsi rumah tangga yang mencapai 60,52% dari total, hal ini menunjukkan tingkat daya beli warga DKI Jakarta yang tinggi dan dapat mengalokasikan dana ke barang bernilai tinggi (tersier) seperti mobil dan motor. Namun, hal tersebut akan menimbulkan efek peningkatan polutan karsinogenik di DKI Jakarta yang saat ini sudah tiga kali lebih tinggi daripada tingkat aman yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Jika dibiarkan dapat menimbulkan penyakit dan dikhawatirkan pada dapat mempengaruhi tingkat produktivitas warga DKI Jakarta. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan Perpres 55 Tahun 2019 tentang Akselerasi Program KBL Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan dan komitmen mengurangi emisi nasional sesuai dengan Persetujuan Paris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan alternative kebijakan terbaik untuk peralihan internal combustion engine vehicle (ICEV) ke Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) dan dampaknya terhadap aspek-aspek keberlanjutan di DKI Jakarta dengan pendekatan sistem dinamis. Hasil menunjukkan bahwa jumlah KBL yang beroperasi di DKI Jakarta akan berjumlah 6.921.784 unit untuk kendaraan roda empat yang mana berarti 18.3% lebih tinggi dibanding jumlah ICEV pada tahun 2030. Hal ini juga berdampak pada pengurangan emisi yang dihasilkan, jumlah kematian dini dan Respiratory Hospital Admission (RHA) dan pengeluaran pemerintah selama waktu simulasi.

DKI Jakarta is the biggest contributor to Indonesia's Gross Domestic Product (GDP). In 2018, the largest contribution of DKI Jakarta's Gross Domestic Regional Product (GRDP) was contributed by household consumption which reached 60.52% of the total, this shows the high level of purchasing power of DKI Jakarta citizens thereby increasing the ability to buy tertiary goods such as motorcycles and cars. However, increasing number of vehicles will have the effect of increasing carcinogenic pollutants in DKI Jakarta, which is currently three times higher than the safe level recommended by the World Health Organization (WHO). Which in the long run can cause illnesses and possibly affect the level of welfare of Jakarta citizens. The government has issued Presidential Regulation Number 55 in 2019 concerning the Battery Electric Vehicle (BEV) Acceleration Program for Road Transportation and emission reduction commitments in accordance with Paris agreement. The purpose of this study is to obtain the best policy alternatives for the transition of Internal Combustion Engine Vehicles (ICEV) to Battery Electric Vehicle and the impact on sustainability aspects in DKI Jakarta with a dynamic system approach. The results show there will be 6,921,784 units of BEV being operated in DKI Jakarta for four-wheeled vehicles which means 18.3% higher than the number of ICEV in 2030. This also has an impact on reducing emissions produced, the number of premature deaths and Respiratory Hospital Admission (RHA) and government spending during the simulation time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kaisar Sukarta
"ABSTRAK
Penelitian dilakukan di Hutan Kota Srengseng dan Hutan Kota Universitas Indonesia untuk mengetahui struktur hutan kota, efektivitasnya dalam menurunkan suhu kota, dan meramalkan perilaku masyarakat terhadap hutan kota dengan pendekatan theory of planned behavior. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif yang juga didukung data kualitatif. Metode dalam penelitian adalah observasi lapangan dengan teknik kuesioner tertutup dan wawancara. Vegetasi yang diteliti terdiri dari total 24 petak contoh, terdiri dari 4 petak contoh di Hutan Kota Srengseng dan 20 petak contoh di Hutan Kota Universitas Indonesia. Jumlah responden total 90 orang, teridiri dari 47 responden di Hutan Kota Srengseng dan 43 responden di Hutan Kota Universitas Indonesia. Analisis vegetasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi tegakan meliputi jenis tanaman, diameter, dan tinggi tanaman mulai dari tingkat semai hingga pohon. Lalu analisis terhadap keanekaragaman, penyebaran, dan dominansi tanaman dalam petak contoh dilakukan dengan menghitung indeks keanekaragaman Shannon, indeks dominansi, dan indeks nilai penting. Hasil analisis vegetasi memperlihatkan bahwa Hutan Kota Universitas Indonesia memiliki keanekaragaman vegetasi yang lebih tinggi dibandingkan di Hutan Kota Srengseng. Hubungan antara aspek teknis yaitu kerapatan dan aspek alam yaitu suhu dan kelembaban memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara kerapatan dengan suhu namun tidak terdapat hubungan antara kerapatan dengan kelembaban. Sementara hasil analisis aspek sosial memperlihatkan bahwa responden memiliki persepsi yang baik mengenai hutan kota. Namun perilaku yang dinampakkan tidak sesuai dengan persepsinya. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa perilaku responden berhubungan dengan norma subyektif yang ada dalam komunitasnya. Penelitian ini menekankan bahwa pengelolaan hutan kota berkelanjutan seharusnya memperhatikan keanekaragaman vegetasi, suhu, dan kelembaban (aspek alam), kerapatan tegakan (aspek teknis), dan perilaku masyarakat (aspek sosial) sebagai satu kesatuan sistem.

ABSTRACT
This study was conducted at Srengseng Urban Forest and Universitas Indonesia Urban Forest, to indentify the structure of the urban forest, its effectiveness in lowering city temperatures, and to predict the people behavior towards urban forest using the thoery of planned behavior. The approach which is used in this study is a quantitative approach and is also supported by qualitative data. The method which is used is observasional field study and data collected by closed questionnaires and interview techniques. Our study observes a total of 24 sample plots, consisting of 4 plots examples in Srengseng Urban Forest and 20 sample plots in Universitas Indonesia Urban Forest. The number of respondents in total 90 people, comprised of 47 respondents in Srengseng Urban Forest and 43 respondents in Universitas Indonesia Urban Forest. Vegetation analysis implemented by observing the condition of the stands includes plant species, diameter, and height of plants ranging from seedlings to trees. It?s continued by an analysis of the diversity, distribution, and dominance of vegetation using the Shannon diversity index, dominance index, and the important value index. The results of the vegetation analysis shows that Universitas Indonesia Urban Forest has a higher diversity of vegetation than in Srengseng Urban Forest. The relationship between the technical aspect which is density and the natural aspects which are the temperature and humidity showed that temperature is related to density, but there was no correlation between the density and the humidity. The analysis of the social aspect describe that respondents have a good perception of the urban forest although the behavior seems inconsistent with their perception. Statistical test results showed that the behavior of the respondents are related to subjective norms that exist in their community. This research emphasizes that sustainable urban forest management should pay attention to the diversity of vegetation, temperature and humidity (natural aspect), diversity of vegetation (technical aspect), and behavior (social aspect) as an integrated system.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>