Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Listyono
"Obligasi merupakan salah pilihan investasi yang cukup menarik saat ini, disebabkan karena memiliki tingkat return yang pasti yaitu pembayaran coupon rate dan principal nya. Meskipun memiliki sifat pendapatan pasti bukan berari obligasi bebas dari risiko. Obligasi memiliki risiko terkait dengan perubahan tingkat suku bunga pasar sebagai faktor risiko nya. Terkait dengan risiko ini, maka berinvestasi dalam bentuk obligasi memerlukan suatu metode pengukuran risiko yang akurat. Value at risk (VaR) merupakan ukuran potensi kerugian maksimum yang harus ditanggung oleh investor. Untuk menghitung VaR investasi.fixed income dapat digunakan metode vertex cash. Tesis ini menguraikan perhitungan risiko obligasi pemerintah ORI006 dengan pendekatan tersebut yang menghasilkan nilai VaR per 12 Agustus 2010 sebesar Rp10,1373 juta atau 0,020% dari nilai pasar.

Currently bond is one of the interesting investment choice because of its fixed return from coupon rate and principle. But it doesn't mean that bond investment is free risk at all. Bond has a risk due to the changing of interest rate as risk factor. According to this risk; the bond investment need a proper method to measure the risk accurately. Value at risk (VaR) is a measure of maximum potential loss which has to be taken by the investors. In this case vertex cash method can be used to calculate VaR of fixed income portfolio. This thesis describes the measurement of VaR of government bond using the vertex cash method. By applying this method the VaR result as of August 12th 2010 is Rp 10,1373 million or 0,020% of its market value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33635
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Razif Yunus
"Pasar obligasi Indonesia menunjukkan potensi yang besar untuk produk derivatif tingkat suku bunga atau Interest Rate Derivatives. Dengan seluruh derivatif ditransaksikan di luar bursa (Over-the-Counter atau OTC), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Clearing House / Central Counterparty (CCP) dari Bursa Efek Indonesia (IDX) dapat menawarkan layanan jasa kliring dan penjaminan yang terpusat untuk transaksi derivatif OTC dan mendukung transaksi produk interest rate derivatives di IDX. Riset ini memberikan analisis atas lingkungan bisnis dan mengusulkan model bisnis (Customer Value Proposition, Profit Formula, Key Processes dan Key Resources) untuk diimplementasikan oleh KPEI dalam rangka memberikan manfaat yang optimal bagi industry keuangan dan menjaga profitabilitas perusahaan.

Indonesia bond market shows large potential for interest rate derivative products. With all of the derivatives transaction occurring Over-the-Counter (OTC), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) as Clearing House / Central Counterparty (CCP) of Indonesia Stock Exchange (IDX) should offer centralized clearing and guarantee
services for these OTC derivatives and promote exchange traded interest rate derivatives product. This research analyzes KPEI‘s business environment and proposes a business model (Customer Value Proposition, Profit Formula, Key Processes and Key Resources) to be implemented by KPEI to deliver the optimum value for the financial industry and to maintain its profitability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Lovita
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dinamis antara nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS , suku bunga dan pasar saham Indonesia dari Desember 2008 hingga Mei 2017. Kami mengestimasi adanya long memory dan volatilitas asimetris dalam hubungan dinamis antara variabel-variabel ini menggunakan metode VAR, FIAPARCH dan DCC. Secara endogen mendeteksi tanggal pergeseran volatilitas dan meneliti hubungan korelasi dinamis. Hasilnya menunjukkan bahwa ada bukti kuat dari asimetris dan long memory pada semua volatilitas dari return series. Volatilitas asimetris untuk berita yang tidak terduga pada pasar saham menunjukkan hasil positif, volatilitas lebih dipengaruhi oleh guncangan negatif dibandingkan dengan guncangan positif untuk pasar saham. Sedangkan hasil negatif untuk forex dan pasar obligasi. Guncangan positif bagi foreign exchange dan pasar obligasi akan memicu sentimen negatif. Selain itu, hubungan dinamis antara pasar obligasi dan pasar saham selalu ditemukan dalam korelasi negative, sedangkan hasil yang positif pada obligasi dan nilai tukar dimana merupakan temuan yang sama seperti di negara-negara berkembang lainnya. Volatility shift dalam stock return diestimasi menggunakan multiple breakpoint. Periode volatilitas yang relatif tinggi dan rendah terlepas pada apakah periode tersebut terjadi saat krisis keuangan yang merupakan penyebab sebenarnya. Sumber pergeseran volatilitas kearah atas secara eksternal bukan disebabkan oleh kondisi keuangan politik-ekonomi global Indonesia.Salah satu penemuan dari analisa model adalah guncangan pada volatilitas menimbulkan abrupt changes pada hubungan dinamis, akan tetapi efeknya hanya pada jangka pendek. Untuk para pembuat kebijakan dan investor tidak perlu bereaksi terhadap guncangan pada volatilitas guna mencegah transmisi jangka panjang diantara ketiga pasar keuangan. Investor dengan posis pada cross hedge pada pasar dapat mempertahankan alokasinya

ABSTRACT
This paper investigates the dynamic relationship between exchange rate IDR against US dollar , interest rate and stock market of Indonesia from December 2008 to May 2017. We estimate long memory and asymmetric volatility in dynamic correlations between these variables using the VAR, FIAPARCH and DCC approach. We endogenously detect the volatility shift dates and investigate the relation between the dynamic correlations. Result reveal that there is a strong evidence of asymmetric and long memory in all volatility return series. Asymmetric volatility for unexpected news on the stock market shows a positive result, volatility is affected by negative shocks compared to positive shocks for the stock market. And negative results for the forex and bond markets. Positive shock for the forex market and bond market will lead to negative sentiment. In addition, the dynamic correlation between bonds and the stock market is always found in negative and positive correlation between bond and exchange rate shows the same result as in other developing countries. Volatility shifts in these market returns by estimate the multiple breakpoint in daily data. Periods of relatively high and low volatility are defined regardless of whether a financial crisis is the true cause. The source of the upwards volatility shifts from external, not caused by Indonesia rsquo s global politic economic financial conditions.One of the main findings of the model analysis is volatility shock creates abrupt changes in dynamic correlation, but the effect only in short term. For policy makers and investor do not need to react to volatility shocks to prevent long term transmission between these markets. Investors with cross hedge positions in this market can maintain their allocations because the sudden change in correlation is expected to restore their regular rate in the medium term. It has revealed a negative relationship between exchange rate and stock market yield. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradipta Manggala Ananda Ruhyadi
"Studi ini menginvestigasi keberadaan unsur long memory pada proses volatilitas indeks saham (IHSG) dan nilai tukar Indonesia (IDR/USD) dengan menggunakan model Fractionally Integrated GARCH. Studi ini mencoba menjawab signifikansi penggunaan model berproses fractionally integrated ( Long Memory ) tersebut dalam permodelan volatilitas pasar keuangan Indonesia, khususnya dalam hal descriptive dan predictive performance, jika dibandingkan dengan proses model GARCH (short memory) dan IGARCH (infinite memory). Dalam hal descriptive performance, model yang mengakomodasi long memory terbukti menunjukkan nilai signifikansinya dibandingkan kedua model lainnya, namun hasilnya beragam dalam hal predictive performance. Penggunaan model long memory hanya terbukti signifikansinya dalam memprediksi dinamika IDR/USD, khususnya volatilitas harian jangka pendek (satu hari), dan estimasi VaR one-step-ahead return IDR/USD. Hasil prediksi volatilitas harian IDR/USD pada horison prediksi di atas satu hari dan juga hasil prediksi volatilitas harian IHSG di semua horison prediksi diungguli oleh kedua model lainnya. Selain itu, pada studi ini, ternyata tidak terdapat perbedaan akurasi yang dramatis antara model FIGARCH dengan model GARCH dan IGARCH dalam mengestimasi VaR one-step-ahead return IHSG.

This study investigates the presence of long memory in the volatility process of Indonesian stock index (IHSG) and IDR/USD using FIGARCH model. Furthermore, this study addresses the significance of accounting for long memory in improving the descriptive and predictive performance of a conditional variance model by comparing its performance with two other models associated with their knife-edge distinction of memory specifications, GARCH (short memory) and IGARCH (long memory). Long memory model proves to be superior in describing the dynamics of Indonesian stock index and foreign exchange market. Its significance, however, shows mixed results in the predictive performance where long memory model only shows its superiority in forecasting volatility of one-day-ahead IDR/USD and one-step-ahead VAR of IDR/USD. Integrating fractional integration in the conditional variance model does not appear to improve volatility forecasts accuracy for the five, ten and twenty days forecasting horizons of IDR/USD. Moreover, long memory model also does not provide better volatility foresasts at all horizons for IHSG as compared to short and infinite memory model. Meanwhile, the accuracy performance of estimating one-step-ahead VaR return of IHSG among the three estimated models cannot provide conclusive results despite the confirmed existence of long memory in its volatility process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Anggraini
"[ABSTRAKbr
Skripsi ini membahas hubungan interdependensi antara indeks saham konvensional dan syariah di Indonesia dan Malaysia dengan Indeks negara maju DJIA S P 500 FTSE 100 pada periode krisis dan pasca krisis serta membahas mengenai volatitasnya pada periode krisis Tujuan dari peneltian ini adalah untuk melihat apakah saham syariah tidak terpengaruh pergerakan indeks konvensional negara maju dan untuk melihat apakah indeks saham syariah memiliki volatilitas yang lebih rendah pada periode krisis Kesimpulan dari penelitian ini menemukan bahwa walaupun tidak terdapat kointegrasi antara indeks konvensional dan syariah dengan indeks negara maju hubungan interdependensi tetap terjadi diantara keduanya dan volatilitas indeks saham syariah menunjukkan volatilitas yang lebih kecil Dengan demikian meskipun indeks saham syariah tidak sepenuhnya terpisah dari pergerakan indeks konvensional negara maju indeks saham syariah mampu menjadi alternatif investasi yang memiliki risiko lebih rendah ;ABSTRACTThis research discusses the interdependence between conventional and Islamic stock index in Indonesia and Malaysia with developed country stock index DJIA S P 500 FTSE 100 in the period of crisis and post crisis and to discuss the volatility during the crisis period The purpose of this research is to see whether the movement of Islamic stock index is not affected by conventional developed country stock market movement and to see whether sharia stock index has lower volatility during the period of crisis The conclusion of this study found that although there is no cointegration between conventional and Islamic index in Indonesia and Malaysia with developed country stock index the relationship of interdependence still occurred between both of them and the volatility of sharia stock index is lower than the conventional stock index Thus although the sharia stock index is not completely decoupled from the negara maju conventional index movement sharia stock index can be seen as an alternative investment that has a lower risk ;ABSTRACTThis research discusses the interdependence between conventional and Islamic stock index in Indonesia and Malaysia with developed country stock index DJIA S P 500 FTSE 100 in the period of crisis and post crisis and to discuss the volatility during the crisis period The purpose of this research is to see whether the movement of Islamic stock index is not affected by conventional developed country stock market movement and to see whether sharia stock index has lower volatility during the period of crisis The conclusion of this study found that although there is no cointegration between conventional and Islamic index in Indonesia and Malaysia with developed country stock index the relationship of interdependence still occurred between both of them and the volatility of sharia stock index is lower than the conventional stock index Thus although the sharia stock index is not completely decoupled from the negara maju conventional index movement sharia stock index can be seen as an alternative investment that has a lower risk , ABSTRACTThis research discusses the interdependence between conventional and Islamic stock index in Indonesia and Malaysia with developed country stock index DJIA S P 500 FTSE 100 in the period of crisis and post crisis and to discuss the volatility during the crisis period The purpose of this research is to see whether the movement of Islamic stock index is not affected by conventional developed country stock market movement and to see whether sharia stock index has lower volatility during the period of crisis The conclusion of this study found that although there is no cointegration between conventional and Islamic index in Indonesia and Malaysia with developed country stock index the relationship of interdependence still occurred between both of them and the volatility of sharia stock index is lower than the conventional stock index Thus although the sharia stock index is not completely decoupled from the negara maju conventional index movement sharia stock index can be seen as an alternative investment that has a lower risk ]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Malik
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Peransius
"ABSTRAK
Dalam dunîa perbankan, persaingan bisnis antar bank sangat dipengaruhi bagaimana
kemampuan bank dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Asset bank merupakan
sumber pendapatan bunga bagi bank sedangkan kewajiban memberikan beban/biaya bunga
bagi bank. Asset dan kewajiban bank dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga pasar
sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Ketika suku bunga pasar meningkat maka
asset-asset yang jatuh tempo akan mengalami kerugian sedangkan kewajiban bank yang jatuh
tempo akan mengalami keuntungan demikian sebaliknya jika suku bunga pasar mengalami
penurunan. Karena sebagian besar dari asset dan kewajiban bank mark to market maka bank
perlu melakukan asset liability management (ALMA). ALMA pada bank bertugas untuk
meningkatkan profitability perbankan dan manajemen risiko. Dalam manajemen nsiko
dilakukan beberapa tahap dimana salah satu tahapnya adalah pengukuran risiko. Salah satu
tools pengukuran risiko adalah dengan penentuan VAR. VAR merupakan estimasi kerugian di
masa yang akan datang berdasarkan volatilitas faktor pasar pada masa Iampau (data historis)
dengan derajat kepercayaan dan holding period tertentu.
Pada penelitian ini dilakukan penentuan VAR sebagai akibat tereksposurenya asset dan
kewajiban Bank Mega terhadap suku bunga pasar dengan menggunakan metode varian
kovarian dengan estimator volatilitas standar deviasi Equally Weighted dan Exponential
Weighting Moving Average (EWMA). Penentuan VAR berdasarkan posisi asset dan
kewajiban bank pada tanggal 31 Desember 2001. Dalam penentuan VAR ini. asset dan
kewajiban bank dikelomkan kedalam beberapa vertex herdasarkan jangka waktu jatuh
temponya. Future cashflow dan masing-masing vertex ini yang tereksposure terhadap suku
bunga pasar (data historis) yang kemudian diukur volatilitasnya menggunakan estimator
volatilitas standar deviasi, EW dan EWMA.
Untuk menentukan metode estimator yang memberikan validitas yang tinggi maka
dibentuk beberapa model dengan menghitung VAR secara harian, dimana periode observasi
penentuan VAR adalah antara 2 Januari 2001 hingga 31 Desember 2001. VAR yang diperoleh
secara harian dibandingan dengan aktual profit dan loss yang terjadi.
Model terbaik yang digunakan untuk estiniasi VAR 31 Desember 2001 dan berbagai
alternatif variasi yang dilakukan adalah model estimator EWMA 520,5 untuk 0,94
dengan derajat kepercayaan 99 % karena model inilah yang masuk dalam daerah batasan dan
dengan periode updating 5 han memberikan kemampuan yang lebih besar dalam
mengantisipasi kerugian sebagai akibat fluktuasï suku bunga pasar yang terbaru. Pemilihan
derajat kepercayaan 99 % disebabkan karena bank menerapkan prudential banking dalam
melakukan strateginya. Estimasi VAR 31 Desember 2001 yang diperoleh sebesar Rp.
(23.163.223.809). Nilai ini berarti bahwa pada kondisi market yang normal, estimasi kerugian
maksimum yang akan dialami bank pada satu hari yang akan datang adalah sebesar Rp
23.163.223.809 dengan derajat kepercayaan 99 %.
Modal yang diperlukan oleh bank untuk mengantisipasi kerugian yang dihasilkan dan
estimasi VAR dengan model EWMA 520,5, ) = 0,94, untuk holding period 1 hari adalah 3,65
% dan Networthnya. Sebagai akibat eksposure suku bunga pasar terhadap asset dan kewajiban
Bank Mega, maka CAR bank setelah memperhitungkan market risk rnenjadi 8,42 %.
Perbedaan holding period yang digunakan mempengaruhi jumlah modal yang harus
disediakan. Untuk VAR dengan holding period 1 hari, jumlah modal yang harus disediakan
lebih kecil dibandingkan dengan holding period 5, 10, dan 20 hari.
"
2002
T2121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamelia Carissa Lukman
"Tugas akhir ini mengkaji harga opsi put Eropa dengan aset dasar zero-coupon bond dan tingkat bunga diasumsikan mengikuti model Vasicek dengan jump. Kajian dilakukan dengan mengkonstruksi kembali persamaan harga opsi put Eropa tersebut. Ukuran jump didefinisikan mengikuti distribusi mixed-exponential. Dengan memanfaatkan infinitesimal generator dan konsep martingale dapat dikonstruksi transformasi Laplace dari distribusi model Vasicek dengan jump. Kemudian, dengan menggunakan hasil transformasi Laplace dari distribusi model Vasicek dengan jump dan konsep equivalent martingale measure dapat dikonstruksi persamaan harga opsi put Eropa dengan aset dasar zero-coupon bond.

This undergraduate thesis examines the price of European put options with underlying asset zero-coupon bond and the interest rate following the Vasicek model with jump. The study was conducted by reconstructing the European put option pricing equation. The jump size is defined following a mixed-exponential distribution. By utilizing infinitesimal generators and martingale concepts, Laplace transform is constructed for the distribution of the Vasicek model with jump. Then, using the results of the Laplace transform for the distribution of the Vasicek model with jump and the concept of equivalent martingale measure, the European put option pricing equation with underlying asset zero-coupon bond is constructed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Nanda Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembuktian secara empiris mengenai pengaruh diversifikasi portofolio kredit, suku bunga SBI serta good corporate governance (GCG) terhadap profitabilitas, resiko kredit, maupun kapitalisasi bank (bank capitalization) pada bank umum konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan laporan keuangan dan laporan tahunan yang terdapat Catatan atas Laporan Keuangan di dalamnya dari tahun 2007 sampai dengan 2013. Data yang digunakan merupakan data panel yang terdiri dari 17 bank umum konvensional yang ada di Indonesia. Metode penelitian menggunakan Random-Effect Model (REM).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi kredit berdasarkan jenis penggunaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan berpengaruh negatif terhadap kapitalisasi bank. Sementara itu diversifikasi kredit berdasarkan sektor ekonomi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kapitalisasi bank. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang tidak signifikan antara diversifikasi kredit terhadap resiko kredit.

This study aims to provide empirical evidence on the effect of loan diversification, SBI interest rate and good corporate governance (GCG) on profitability, credit risk and bank capitalization in conventional commercial banks registered in Bank Indonesia. This is a quantitative research using financial statement and annual report which contains Notes to The Financial Statements from 2007 to 2013. The data used is panel data of 17 conventional commercial banks in Indonesia. This research is using Random-Effect Model.
The result of this study shows that loan diversification based on type of use has a significantly positive effect on profitability and negative effect on bank capitalization. Meanwhile, loan diversification based on economic sector has a positive effect on bank capitalization. This study also found not-significant correlation between loan diversification and credit risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T28902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coyle, Brian
Canterbury: Financial World Publishing, 2001
658.155 COY i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>