Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Limbong, Harry Edwin M.
"Kegiatan pengelolaan dirumah sakit sangat kompleks dengan berbagai disiplin ilmu antara lain disiplin iimu kedokteran, farmasi, keperawatan, teknik, ekonomi, hulcum mauplm humas terlebih Iagi pemasarannya. Panitia gahungan PERSI-DEPKES telah berhasil menyusun etika rumah sakit seluruh Indonesia (PBRSI) pada tahun 1986 yang dilakukan dengan keputusan meniri kesehatan Rl no. 924 (Menkes/SK/XII/1986) tanggal 18 desember 1986 sehingga berlaku bagi seluruh rumah sakit di Indonesia (Depkes RI - PERSI, 1990 : 19 - 23). Banyak eara dan strategi yang sudah di lakukan direktur dan kepala divisi pemasaran rumah sakit tersebut demi berkembang pesatnya rumah sakit. Hal ini juga di cermati oleh RSU MARY yang rnulai beroperasi tahun 2002 dengan langsnmg membentuk divisi pemasarannya. Dengan target divisipemasaranterutamaperusahaan-perusahaandi sekitarnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitaiif yang bersifat deskriptif eksploratif. Memakai eara wawaneara mendalam dan pengamatan terhadap dokumen. Daiam penelitian ini hanya faktor internal yang dapat dikontroi, yaitu variabel bauran pernasaran yang diteliti. Sedangkan faktor eksternal, antara lain kondisi ekonomi, politik, kompetisi dan perubahan sosial, yang tidak bisa dikontrol, tidak diperhitungkan.Penelitian di lakukan di RSU MARY Cileungsi Hijau pada bulan january sampai dengan november 2007 dengan menggunakan data primer dan skunder. Data primer dari wawancra informan penelitian ini yaitu Ka.Div pemasaran dan staff yang terlibat dalam pemasaran RSU MARY Ciluengsi Hijau serta HRD manager dan staff rekanan baru, rekanan lama I tetap, rekanan keluar sedangkan data skunder dari laporan dan dokumen yang berkaitan dengan implementasi pemasaran.Pengolahan data dilakukan secara manual. Penulis menyarankan agar owner RSU MARY Cileungsi untuk lebih memperhatikan kelangsungan image usahanya di masa datang. Tidak semua kebutuhan pasar bisa dipenuhi oleh satu Rekanan, melakukan evaluasi tahunan, survey, pcngawasan implementasi strategi, guna menentukan paket - pakct apa yang benar - benar mewakili kcbutuhan pasar dcngan memperhitungkan keuntungan dalam jumlah total nominal.Pelatihan berkala bagi pemasaran, tetapkan reward dan punishment, adakan pcrtemuan rutin dengan keuangan, humas, juga melakukan pengembangan satelit dan satelit perujuk (termasuk reward satelit)
Management activities in hospitals are complex, with many discipline science i.e. rnedicals, pharmacy, nursing, technical, economic, laws or public relations, specifically the marketing. Joint Committee of PERSI-DEPKES has delivered an ethic code of all hospitals in Indonesia (PERSI) on year 1986 that implemented by Decree of Minister of Health No. 924 (Menkes/SK/XII/1986) dated 19 December 1986, prevails to all hospitals in Indonesia (Depkes RI - PERSI, 1990: 19-23). There are many ways and strategy conducted by Director and division head of marketing _of such hospitals for the development of hospitals. This matters is aclcnoledged by RSU MARY that start its operation on year 2002 by establishing its marketing division fiom the beginning, whereas the companies surrounding the hospital as the marketing target, This research is a qualitative and descriptive explorative research. Conducting a deep interview method and literature. In this research only internal factor is able to controlled, that is the variable marketing. The external factors, i.e. economical situation, politics, competition, sosial changes that un-controllable is not calculated in the research conducted at RSU MARY Cileungsi Hijau on January through November 2007 with primary and secondary data. Primary data som'ce is hom interview with Division Head of Marketing and Staff involved in the marketing of RSU MARY Cileungsi Hijau, including HRD Manager and sta&` of new parmers, existing partners, ex-partners, while secondary data source is from reports and document related to the implementations of marketing. Data processing is conducted manually.Writer suggest that the owner of RSU MARY Cileungsi to give more attention on the image of its hospitals in the future. Not all market needs is able to be fulfilled by one body, conducting an annual evaluation, survey, supervisory on implementation of strategy to determine which packages that represents the market needs by calculating the pro5t in total nominal. Scheduled training for marketing, determine reward and punishment, conducting a scheduled meeting with finance, public relations, and conducting development on satellite and reward satellite."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusie Luciana Permata
"Latar Belakang: Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang efektif terhadap penyakit infeksi. Namun, belum ada data yang jelas mengenai angka kelengkapan imunisasi dasar. Tentu saja ada banyak faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita, dan salah satu yang terpenting ialah orangtua.
Tujuan: Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar, alasan ketidaklengkapan imunisasi dasar, karakteristik orangtua (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan per kapita keluarga per bulan), pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi, dan hubungan antara karakteristik, pengetahuan dan sikap orangtua dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita di Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau Bogor, Maret 2008.
Metode: Penelitian cross-sectional dengan sampel minimal 73 orang. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 07?16 Maret 2008 di ruang tunggu Poliklinik Anak Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau Bogor dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji coba sebelumnya.
Hasil: Dari 87 sampel, 88,5% balita memiliki status imunisasi dasar yang lengkap dan 11,5% lainnya tidak lengkap. Alasan ketidaklengkapan imunisasi antara lain anak sakit (70%) dan orangtua takut akan efek samping imunisasi (30%). Tidak didapatkan hubungan antara hubungan pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan per kapita keluarga per bulan, pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita.
Kesimpulan: Kelengkapan imunisasi dasar anak balita di RS Mary Ciileungsi Hijau Bogor adalah 88,5%. Ketidaklengkapan imunisasi paling banyak disebabkan karena anak sakit (70%). Tidak didapatkan hubungan antara faktorfaktor yang diteliti dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita di RS Mary Cileungsi Hijau Bogor.

Introduction: Immunization is an effective effort to prevent infection. But there's still no data that can show the coverage number of basic immunization. Talking about the complete of basic immunization, surely there are some factors that affect it, including parent's characteristic.
Objective: To explore the complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital, Bogor, underlying reasons of incomplete basic immunization, parent's characteristics (educational background, occupation, monthly per capita income, knowledge and attitude toward immunization) and relationship between parent's characteristic and the complete of basic immunization.
Method: Cross-sectional study which questionnaire guided interview to parents wgo brought underfive children to pediatric clinic in Mary Cileungsi Hijau Hospital, Bogor, on March 7th?16th, 2008. Minimun samples amount is 73.
Result: From 87 samples, 88,5% children got basic immunization completely and 11,5% others incomplete. The reasons for these children incompleteness were due to illness concurrently with the immunization schedule (70%) and parents' fear of the immunization side effect (30%). Statistic showed no relationship between the researched factors and the complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital.
Conclusion: Complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital reached 88,5%. The reason for children have incomplete basic immunisation was mostly due to sickness concurrently with the immunization schedule (70%). There was no relationship between parent's characteristisc and the complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital."
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Sativa Julianti
"Penelitian ini merupakan studi kasus di salah satu rumah sakit swasta tipe C di Kabupaten Bogor yang bertujuan untuk melakukan evaluasi efektivitas alur pelayanan sectio caesarea (SC) emergency pada tahun 2021 (masa pandemi COVID-19) dari sisi input, proses, dan outcome. Alur pelayanan sectio caesarea (SC) emergency yang ada disesuaikan dengan referensi Pemerintah dan Profesi (POGI), yakni adanya skrining COVID-19 dengan melakukan pemeriksaan swab-RDT Antigen dan rontgen thorax, serta konsultasi kepada Spesialis Paru atau Penyakit Dalam. Penelitian ini dilakukan dengan mix-method, secara kuantitatif dengan metode potong lintang dari berkas rekam medis dan dilanjutkan dengan kualitatif dari para informan kunci dan informan tambahan. Penelitian dilakukan pada 379 sampel pasien yang melakukan persalinan secara sectio caesarea (SC) emergency periode Januari-Desember 2021. Karakteristik pasien didapatkan 75,5% adalah usia 20-35 tahun dengan rata-rata 29,32 tahun; 58,8% adalah multipara dengan rata-rata paritas 1,96; dan 92,3% usia kehamilan 37-42 minggu dengan rata-rata 38,50 minggu. Diagnosis pasien didapatkan 77% kategori 2 dan 95,5% status non COVID-19. Diagnosis kategori 1 sebanyak 11,8% adalah fetal distress dan diagnosis kategori 2 sebanyak 27,7% adalah ketuban pecah dini (KPD), dengan response time kategori 1 <30 menit hanya 1,1% dan response time kategori 2 dalam 30-75 menit sebanyak 33,2%. Kemudian rata-rata waktu informed consent didapatkan 3,71 menit; waktu konsul Spesialis Paru/Penyakit Dalam didapatkan 4,06 menit; waktu konsul Spesialis Anestesi didapatkan 3,77 menit; proses transfer pasien didapatkan 6,01 menit; waktu spinal anestesi didapatkan 5,08 menit; waktu mulai operasi sampai bayi lahir didapatkan 20, 37 menit, dengan rata-rata pasien per-bulan adalah 31,58 dan waktu tanggap sectio caesarea (SC) emergency selama 111,87 menit. Pada analisis bivariat didapatkan adanya korelasi yang bermakna antara rerata jumlah pasien terhadap waktu tanggap sectio caesarea (SC) emergency (p-value=0,019), dan tidak ada hubungan bermakna antara diagnosis kategori 1 dan kategori 2 (p-value=0,767) serta status COVID-19 dan Non COVID-19 (p-value=0,071) terhadap waktu tanggap sectio caesarea (SC) emergency; namun status COVID-19 terhadap waktu tanggap SC emergency memiliki hubungan bermakna dari sisi substansi. Pada kualitatif, didapatkan bahwa seluruh informan sudah mengetahui dan memahami alur pelayanan SC emergency selama pandemi ini, faktor pendukung yang ada adalah kekompakan dan kerjasama tim, dukungan manajemen rumah sakit untuk mengutamakan safety tenaga kesehatan ditunjang oleh sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai, serta faktor penghambat yang ada adalah proses skrining/penapisan COVID-19 (hasil pemeriksaan penunjang), letak kamar operasi di lantai 2 dan tidak ada lift khusus transfer pasien, serta kekosongan alat pelindung diri (APD) dan linen operasi. Kesimpulannya, penilaian efektivitas alur pelayanan SC emergency tahun 2021 dengan pendekatan goal approach belum efektif, dilihat dari outcome yaitu rata-rata waktu tanggap SC emergency yang belum mencapai target indikator mutu (≤30 menit).

This research is a case study in a type C private hospital in Bogor Regency which aims to evaluate the effectiveness of the emergency sectio caesarea (SC) service flow in 2021 (the COVID-19 pandemic) in terms of input, process, and outcome. The existing emergency sectio caesarea (SC) service flow is adjusted to the Government and Profession (POGI) reference, namely the presence of COVID-19 screening by carrying out an antigenic swab-RDT examination and chest X-ray, as well as consultation with Lung Specialists or Internal Medicine. This research was conducted using a mix-method, quantitatively with a cross-sectional method from medical record files and followed by qualitative research from key informants and additional informants. The study was conducted on 379 samples of patients who delivered emergency caesarean section (SC) for the period January-December 2021. Characteristics of patients obtained were 75.5%, aged 20-35 years with an average of 29.32 years; 58.8% were multiparous with a mean parity of 1.96; and 92.3% gestational age 37-42 weeks with a mean of 38.50 weeks. The patient's diagnosis obtained 77% category 2 and 95.5% non-COVID-19 status. Category 1 diagnosis of 11.8% was fetal distress and diagnosis of category 2 of 27.7% was premature rupture of membranes (PROM), with category 1 response time <30 minutes only 1.1% and category 2 response time within 30-75 minutes as much as 33.2%. Then the average time for informed consent was 3.71 minutes; the time for the Lung Specialist/Internal Medicine consul was 4.06 minutes; Anesthesia specialist consul time was 3.77 minutes; patient transfer process obtained 6.01 minutes; spinal anesthesia time was found to be 5.08 minutes; the time from the operation to the birth of the baby was 20.37 minutes, with the average patient per month was 31.58 and the emergency sectio caesarea (SC) response time was 111.87 minutes. In bivariate analysis, it was found that there was a significant correlation between the mean number of patients and the response time for emergency sectio caesarea (SC) (p-value=0.019), and there was no significant relationship between category 1 and category 2 diagnoses (p-value=0.767) and status COVID-19 and Non COVID-19 (p-value=0.071) for emergency sectio caesarea (SC) response time; however, the status of COVID-19 on the emergency SC response time has a significant relationship in terms of substance. In qualitative terms, it was found that all informants already knew and understood the flow of emergency SC services during this pandemic, the supporting factors were cohesiveness and teamwork, hospital management support to prioritize the safety of health workers supported by adequate infrastructure and human resources (HR). appropriate, and the existing inhibiting factors are the COVID-19 screening process (results of supporting examinations), the location of the operating room on the 2nd floor and no special elevator for patient transfers, as well as the vacancy of personal protective equipment (PPE) and operating linen. In conclusion, the assessment of the effectiveness of the SC emergency service flow in 2021 with the goal approach approach has not been effective, seen from the outcome, namely the average emergency SC response time that has not reached the target quality indicator (≤30 minutes)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Intan Atthahirah
"Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen kesiapan RSUD Cileungsi dalam implementasi rekam medis elektronik pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 42 responden. Responden adalah staf yang berperan dan terlibat dalam implementasi rekam medis elektronik dan menggunakan teknik total sampling. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi menjadi tabel distribusi frekuensi dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling Partial Least Square untuk membentuk model kesiapan sebagai variabel laten. Hasil penelitian menunjukkan RSUD Cileungsi telah cukup siap dalam implementasi rekam medis elektronik berdasarkan skor total kesiapan dan dengan rincian sebanyak 66% responden memberikan nilai cukup siap. Pada persamaan struktural model yang dibentuk, komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia berhubungan signifikan pada kesiapan rekam medis elektronik sedangkan komponen infrastruktur dan komponen tata kelola memiliki hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian menujukkan masih tersedianya ruang untuk perbaikan dan pengembangan RME dengan fokus pada komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia.

This study aims to analyze of RSUD Cileungsi’s readiness of each component in implementing electronic medical records in 2023. This study is a quantitative analytic study with a survey method using a questionnaire distributed to 42 respondents. Respondents are staff who play a role and are involved in the implementation of electronic medical records and sample are chosen using the total sampling technique. The collected data were then tabulated into a frequency distribution table and analyzed using the Structural Equation Modeling Partial Least Square method to form a readiness model as a latent variable. The results showed that RSUD Cileungsi was quite ready in implementing electronic medical records based on the total readiness score and with details as many as 66% of respondents gave a score of quite ready. In the structural equation model formed, the organizational work culture component and the human resources component have a significant relationship to the readiness of electronic medical records while the infrastructure component and the governance component have an insignificant relationship. The results indicate that there is still room for improvement and development of RME with a focus on the organizational work culture component and the human resources component."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Herawati Gani
"Bapel PIPK Sint Carolus merupakan badan penyelenggera swasta JPKM. Salah satu aspek penting dalam menentukan kelangsungan JPKM adalah "kepesertaan". Jumlah peserta PJPK Sint Carolus perkembangannya sangat lambat sehingga tidak sesuai dengan prinsip asuransi "the law of large number".
Peserta PJPK Sint Carolus terdiri dari grup Perhimpunan Sint Carolus (PSC) dan grup luar PSC, yaitu instansi-instansi diluar PSC. Tahun 2002 peserta luar PSC yang ditargetkan masuk sebanyak 5000 orang, ternyata hanya masuk 462 orang sedangkan yang keluar ada 262 orang sehingga total hanya berlambah 200 orang. Karena penambahan peserta berhubungan dengan pemasaran, maka penulis menganalisa implementasi pemasaran Bapel PJPK Sint Carolus.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian operasional dengan pendekatan kualitatif, memakai cara wawancara mendalam dan pengamatan terhadap dokumen. Tempat penelitian di Bapel PJPK Sint Carolus pada bulan Juni sarnpai pertengahan Juli 2003 dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer dari wawancara informan penelitian ini, yaitu pejabat dan staf yang terlibat dalam pemasaran Bapel PIPK Sint Carolus serta wakil peserta sedangkan data sekunder dari laporan dan dokumen yang berkaitan dengan implementasi pemasaran. Pengolahan data dilakukan secara manual.
Dari hasil penelitian penulis menemukan bahwa upaya yang dilakukan untuk mendapatkan peserta baru, dengan menawarkan paket-paket yang ada. Benefitnya meliputi program promotif sampai rehabilitatif, tetapi ada pembatasan. Paket yang ditawarkan tidak disesuaikan dengan kebutuhan kelompok sasaran. Staf pemasaran sulit mendapatkan peserta. Iuran PJPK masih dianggap mahal oleh sebagian kelompok sasaran. Respon calon peserta terhadap promosi kurang dan pengembangan cara promosi tidak dijalankan. Penyebaran PPK belum merata. Tidak ada persyaratan kualifikasi dalam rekruitmen SDM pemasaran. Pembagian tugas tidak dikomunikasikan, pelaksana pemasaran merasa tidak ada pembagian tugas yang jelas. Upaya untuk mempertahankan peserta dengan menangani keluhan peserta, memberikan penyuluhan dan pembinaan PPK, kegiatan kunjungan ke PPK kurang. Alasan peserta keluar ada yang karena pelayanan medik, PPK dan ganti owner/perusahaan dijual, sedangkan alasan peserta tetap karena pelayanan memuaskan dan premi terjangkau dan alasan peserta baru masuk PJPK sebagian besar karena paketnya lengkapi mengcover semua, alasan lain murah dan dapat dipercaya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi pemasaran Bapel PJPK Sint Carolus berjalan kurang baik, upaya untuk mendapatkan peserta kurang optimal dan upaya untuk mempertahankan pesena berjalan kurang baik. Alasan peserta keluar sulit disimpulkan variabel mana yang paling potensial, sedangkan alasan peserta tetap sebagian besar karena paket dan preminya dan alasan peserta baru masuk PJPK sebagian besar karena paketnya.
Penulis memberikan saran kepada Bapim JPKM untuk lebih aktif melakukan pembinaan kepada Bapel JPKM, dan kepada Bapel PJPK Sint Carolus: Dibuat paket-paket yang sesuai kelompok sasaran, plafon rawat inap dibatasi dengan jumlah hari rawat dan kelas perawatan serta benefit ditulis secara terperinci, penetapan iuran diupayakan yang terjangkau, cara pembayaran seluruh PPK dengan cara kapitasi, survei cara promosi yang paling efektif, PPK disesuaikan dengan paket yang dibuat, sebaiknya mencari basis lain lagi, buat pelatihan berkala, terapkan sistem reward and punishment, adakan pertemuan rutin antara bagian pemasaran dan pelayanan, lakukan pembinaan PPK dan peserta yang lebih intensif."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathalia Cahyani Windyata
"Rumah Sakit Islam Jakarta merupakan rumah sakit yang memherikan herhegai pelayanan, namun pelayanan unggulannya adalah pe!ayanan rawat jalan raudhah, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat konsep pemasaran yang dilakokan apakah sesuai dengan konsep syariah yang sesual dengan brand sebagai rumah sakit islam. Penelitian ini dilakukan selama periode Mei 2008 sarnpal Juni 2008 terhadap 19 responden dengan menggunakan wawancara terbuka tcrhadap pasien, pegawal dan para manajer. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dalam melakukan justifikasi terhadap pelaksanaan Bauran Pemasaran Layanan Rawat Jalan Raodheh berbasis Marketing Syariah di Rumah sakit Islam Jakarta.
Hasil penelitian ditemukan bahwa RSIJ telah menerpkan konsep bauran pemasaran dengan prinsip-prinsip Syariah. Prinsip-prinsip tersebut tidak hanya diterapkan untuk menciptakan kepuasan pasien tetapi juga kepuasan pegawai dan stakeholde. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka disarankan agar RSIJ tetap mempertahankan prinsip-prinsip Syariah baik dalam proses pemasaran maupuan pelayanan terhadap pasien, karena prinsip Syariah mampu menselaraskan perkembangan masyarakat yang dinamis, dan prinsip ini bersifat general sehingga mampu menciptakan ekspektasi semua kalangan dimasyarakat.

Rumah Sakit Islam Jakarta is hospital which give Variant services, but their prime services is outpatient care Rhaudah. The pwpose of this research is to see how the marketing concept suitable to Syariah based on Rumah Sakit Islam brnnd loyalty. This research was conducted from May 2008-June 2008 by interviewing I9 respondents, which included patients employees and managers. Research method used was Analytical Descriptive Method by justifying the implementation of Bauran Pemasaran Layanan Rawat Jalan Raudbah, based on Syariah Market at RS Islam Jakarta. Research result show that RSU has applied mixed marketing concept with syariah principles. Those principles were not only applied to give satisfactions for patients, but also for employees and stakeholders.
Research result show that RSIJ has applied mixed marketing concept with Syariah principles. Those principles were not only applied to give satisfactions for patients, but also for employees and stakeholders. Based on the results above, it is recommended for RSIJ to keep applying Syariah principles, both in marketing process and service for patients, because those principles will be able to harmonize dynamic society, and the principles is general so it can create expectations from every stage in the society.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21056
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Intan Surtana N.
"Medical Check Up Rumah Sakit Karya Bhakti adalah Medical Check Up pertama ada di kota Bogor dan dalam perjalanan pelayanannya sejak tahun 1995 sampai dengan 2002 menunjukkan peningkatan yang bermakna meskipun masih bersifat fluktuatif. Dalam menghadapi pesaing di masa yang akan datang periu dibuat suatu rencana strategis pemasaran Medical Check Up Rumah Sakit Karya Bhakti.
Penyusunan rencana strategis pemasaran Medical Check Up diawali dengan indentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal, yang selanjutnya dianalisis dalam tiga tahap, yaitu Tahap Input, termasuk juga dalam tahap ini adalah penyusunan EFE dan IFE Life Cycles ; dan Tahap Keputusan, untuk menentukan prioritas strategi dengan menggunakan analisis QSPM. Dalam penentuan EFE dan IFE Matrix serta analisis QSPM ditentukan Bobot, Rating dan Attractiveness Score yang dilakukan oleh Focus Group Discussion (FGD).
Pada tahap pencocokan diperoleh 4 (empat) alternatif strategi, yaitu ; Market Development, Product Development, Market Penetration dan Vertical Integration. Pada tahap keputusan dengan menggunakan. analisis QSPM diperoleh Market Penetration sebagai strategi terpilih tanpa mengesampingkan Product Development.
Strategi Market Penetration dilakukan dengan melihat segmentasi pasar, bauran pemasaran, positioning serta produk mix yang tepat. Strategi Market Penetration dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi, membuat website, menunjukkan eksekutif pemasaran dan melengkapi sarana mobil khusus MCU. Sedangkan Product Development untuk mendukung Penetrasi Pasar tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pelayanan, memberikan discount harga dan melengkapi MCU dengan alat canggih.
Daftar Pustaka (1987 - 2002)

The 2004-2008 Marketing Strategic Plan of Medical Check-Up in Karya Bhakti Hospital in BogorThe Medical Check Up (MCU) in Karya Bhakti Hospital is the first medical check-up available in Bogor. Since its establishment in 1995, the unit has showed a significant facultative increase in its performance. Facing future competition, it is a necessity to formulate a marketing strategic plan for the hospital's MCU. The process began with the identification of internal and external factors, which was analyzed in three stages. Stage one, the input stage, integrated the use of EFE and IFE Matrix. Stage two, which was the matching stage, analyzed IE and TOWS Matrix along with Life Cycle. The last stage, decision stage, set the prioritized strategy using QSPM. EFE and IFI Matrix including QSPM analysis was scaled, rated and scored using attractiveness score set by the outcome of the Focus Group Discussion (FGD).
Four alternative strategies came up in the matching stage: Market Development, Product Development, Market Penetration, and Vertical Integration. In the decision stage, the outcome of QSPM analysis resulted Market Development as the ideal strategy without undervaluing Product Development.
The Market Penetration Strategy is carried out by considering the market segment, marketing mix, market positioning and the ideal product mix. This strategy can be implemented by intensifying promotion, making website, appointing a marketing executive and providing a fully equipped vehicle for MCU. To support Market Penetration, the strategies for Product Development are by increasing the service quality, giving away discount and equipping MCU with sophisticated equipment.
Bibliography (1987 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junike Nucivera,author
"Krisis global yang berkepanjangan membuat banyak perubahan dimana pada akhirnya masyarakat mulai mempertimbangkan nilai-nilai spiritual yang diyakininya untuk dapat diterapkan dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Keinginan akan hal religius, beretika, realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam bisnis membuat timbunya alternatif baru dalam pemasaran yaitu pemasaran berbasis syariah dimana adanya upaya dalam memasarkan produk dan produk yang dipasarkan berbasis syariah mengacu kepada Al-qur?an dan Hadist dimana islam sebagai rahmatan lil alamin dan dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupannya. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih berusaha menyempurnakan pemasaran menjadi syariah dan setahap demi setahap menuju layanan bebasis syariah atau layanan islami yang sempurna.
Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik pemasaran berbasis syariah pada pasien rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Tahun 2010. Penelitian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dimana kuantitatif dengan cross sectional yang mengikutsertakan 144 pasien rawat inap dan cara ukurnya adalah pengisian kuesioner sendiri dan kualitatif dengan 5 informan (direktur SDM dan Binroh, Manajer Pemasaran, Manajer Rawat Inap, Manajer Binroh, Perawat Pelaksana Rawat inap) dan cara ukurnya adalah wawancra mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Varibel yang dilihat berdasarkan teori yang dikembangkan Kartajaya dan Sula, 2008 menyatakan bahwa pemasaran berbasis syariah memiliki 4 karakteristik yaitu teistis(religius), etis(etika), realistis(penampilan), humanistis(kemanusiaan) yang saling mempengaruhi. Uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastisitas) digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas indikator yang ada. Kemudian uji model hipotesis dan akhirnya didapat hasil yang fit (F: 9,359 signifikansi 0,000, R: 0,466, Adjusted R Square : 0,194).
Dari hasil penelitian didapat teistis mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah (0,244) dan etis mempengaruhi karakteristik pemasarn berbasis syariah (0,281) tetapi realistis dan humanistis tidak mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah serta etis merupakan paling dominan dalam mempengaruhi karakteristik pemasaran berbasis syariah.
Kesimpulan penelitian adalah secara simultan teistis, etis, relistis, humanistis mempengaruhi dan membawa perubahan terhadap karakteristik pemasaran berbasis syariah tetapi secara parsial hanya teistis dan etis yang mempunyai pengaruh dimana etis paling dominan sehingga tidak semua memberi pengaruh terhadap karakteristik pemasaran berbasis syariah. Dibutuhkan strategi kedalam oleh penentu kebijakan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan sistim tata kelola islami sehingga terciptanya koordinasi dan integrasi seluruh pemberi layanan kesehatan dirumah sakit ini dalam memberikan layanan pada pasien kususnya rawat inap melalui code of conduct yang dapat memperbaiki terutama budaya prilaku dan pelayanan religius rawat inap agar tercipta kepuasan intrinsik atau sumber daya nilai yang diharapkan pada seluruh pemberi layanan kesehatan dirumah sakit ini sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa. Dan diharapkan bahwa penampilan dan sikap melayani juga menjadi perhatian sehingga tetap menjadi satu kesatuan utuh untuk mencapai layanan kesehatan islami yang sempurna.

A long global crises provides a great number of changes and in turn people begin to consider about spiritual values to be applied in any activities. The needs for religious values, ethics and reality, and humanity is a new alternative in marketing called marketing-based syariah where marketer offer products should be based on Al-QUR?AN and Hadits and Islam is a blessing for all which has been examplified by Prophet Muhammad.
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih is trying to implement a perfect marketing-based syariah and gradually any services provided is based on syariah or perfect Islamic services.
The objective of this research is to find out characteristics of marketing-based syariah on In-patients at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih In 2010. This research is done qualitatively and quantitatively based on cross-sectional method with 144 in-patients as respondents. Measurement method used in this research is by filling in questionnaires with 5 main information resources (human resources director and spiritual guidance, marketing manager, In-Patient Manager, spiritual guidance manager, managing nurse for In-Patients). In addition, in detail interview, observation, and references analysis are also performed. Variables in this research is based on theory developed by Hermawan Kartajaya Syakir Sula, 2008 explained that marketing-based syariah has 4 mutually influenced characteristics: divinity (religion), ethics, reality (performance), and humanity.
This research uses classic tests (normality test, multiple linear, and hetroskedastisitas) to test indicators validity and reliability. Then, hypothesis model is used and finds that Fit ( F = 9.359 with significant values 0.000, R = 0.466, Adjusted R square = 0.194). This research results indicates that divinity influences marketing ? based syariah (0.244) and ethics effect (0.281) but reality and humanity do not affect marketing ? based syariah and ethics is the most dominant effect to marketing-based syariah.
This research concludes that simultaneously divinity, ethics, and reality and humanity have influence and produce changes to marketing ? based syariah, but partially only divinity and ethics have effects to marketing-based syariah, and ethics is the most dominant effects. It is needed a comprehensive strategy to be taken by decision making at Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih in implementing integrated health service based on Islamic governance, especially for In-Patients. This can be performed by changing code of conduct, particularly cultural behavior and religious service for In-patients to produce intrinsic satisfaction for all patients. In addition, performance and attitude of servants should be paid attention by management to pursue a perfect Islamic service."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28452
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inani Puspitasari
"Perusahaan X merupakan perusahaan kontraktor bagi hasil Perusahaan penghasil minyak bumi di Indonesia yang telah memulai kegiatan operasi pengeboran dan proses produksi lepas pantai sejak tahun 1969. Manajemen Perusahaan X memiliki kepedulian yang tinggi akan pelestarian lingkungan, pencegahan polusi, konserpasi energi, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pegawai dan pekerja kontraktor. Secara terintegrasi manajemen menempatkan hal tersebut diatas sebagai prioritas yang sama dengan semua aktivitas bisnis lainnya.
Pada data sekunder dari Perusahaan X ditemukan bahwa adanya ketidaksesuaian hasil audit PTW terhadap Prosedur OGP. Maka, penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana implementasi hasil audit PTW di Perusahaan X tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran implementasi permit to work di Perusahaan X baik dari sisi penyelenggara izin maupun dari pekerja. Desain studi penelitian ini adalah studi evaluasi yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode analisis semi kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis implementasi pelaksanaan permit to work dengan membandingkan international oil and gas procedurs (OGP Prosedur). Penelitian pada perusahaan X yang sudah menerapkan permit to work pada setiap pekerjaan yang berpotensial bahaya/hazard. Pengumpulan data lebih diarahkan pada pengumpulan data sekunder. Populasi penelitian yaitu kegiatan izin kerja di perusahaan X. unit iv yang dianalisis yaitu proses izin kerja dengan membandingkan izin kerja prosedur Oil and Gas.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari data sekunder dengan membandingkan OGP Prosedur didapatkan banyaknya ketidaksesuain dalam menjalankan sistem Permit To Work yang berkisar hasilnya 0 ? 40%. Pada tahap persiapan 33,3% yang sesuai, tahap persiapan hanya 40% yang sesuai dengan prosedur. Tahap proses hanya 60% yang sesuai dengan prosedur. Dan tahap general hanya sebesar 58,3% sesuai dengan prosedur. Upaya pengendalian yang direkomendasikan antara lain : Pelaksanaan Permit To Work tidak hanya dilakukan sebagai aktivitas rutin tetapi harus dipahami dan dijalankan sesuai prosedur PTW karena adanya PTW dapat mempermudah menganalisis atau menginvestigasi apabila di perusahaan tersebut ada kecelakaan serta meminimalkan kecelakaan kerja di perusahaan tersebut, peningkatan pemahaman yang baik dan akurat terhadap prosedur PTW, pelatihan yang terkait dengan evaluasi penggunaan sistem PTW, Pembuatan alur permit (Flow of Paper) dari awal pembuatan hingga Close out permit guna memudahkan pengurusan serta pemahaman ?Hazard Control? sebelum memulai pekerjaan, Perlu dilakukan kunjungan lapangan (site visit) guna memastikan bahwa pekerjaan telah dapat diclose out dan pengoperasiaan selanjutnya berjalan aman untuk terus ditingkatkan lagi, Perlunya sosialisasi yang intensif tentang cara pengisian dan pentingnya PTW dalam penulisan dan penjabaran pekerjaan (Task Discription) agar terus ditingkatkan sesuai Prosedur PTW, mempertajam tugas dan tanggung jawab para authorized AA, PA, AGT maka diperlukan penunjukkan secara resmi oleh pejabat yang berwewenang, Perlu dievaluasi agar tugas-tugas yang terkait dengan pelaksanaan PTW, Pemahaman dan implementasi prosedur PTW pegawai perusahaan dan kontraktor agar terus ditingkatkan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Setyadi
"Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan dasar dari kebutuhan pelayanan demi tercapai pelayanan yang prima, pada Rumah Sakit Hermina Lampung terjadi perubahan Sistem Informasi pada bulan Mei 2022, perubahan dilakukan agar tercipta kemudahan dalam pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap. Setelah penggunaan selama satu tahun dirasa masih ada kendala dalam pelayanan di rawat jalan dimana tidak tercapainya kesesuaian standar length of stay rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis implementasi sistem informasi di rawat jalan dengan menggunakan metode struktur, proses, output serta digabungkan dengan metode HOT-Fit. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan cara mixed method dimana dilakukan analisa penelitian secara kuantitatif dan kemudian dilakukan analisa penelitian kualitatif untuk memperkuat hasil dari penelitian, Pengambilan data dilakukan sejak Mei 2023 hingga Juni 2023, Hasil: Tidak terdapat hubungan bermakna antara kualitas sistem maupun kualitas informasi dengan usia, pendidikan terakhir dan jenis kelamin. Pelatihan SDM terhadap sistem informasi masih kurang maksimal dalam pelaksanaan, sistem informasi sering terjadi down server yang dapat menyebabkan slowness dalam pelayanan, belum adanya SPO yang mengatur terhadap penggunaan jaringan wifi di rawat jalan menyebabkan kelambatan pada aplikasi sistem informasi, integrasi sistem terlaksana di setiap unit namun menjadi kendala pada saat penutupan pelayanan pasien karena masih adanya step-step yang tidak dilakukan unit sebelumnya. Kesimpulan: Dengan metode input, proses dan output serta HOT-Fit dapat mengetahui pelatihan SDM, kesiapan sistem, kesiapan sarana dan prasarana, kebijakan, serta integrasi sistem mengalami kendala yang paling bermakna di dalam pelayanan menggunakan sistem informasi di rumah sakit dan dibutuhkan penyelesaian agar dapat tercipta pelayanan yang maksimal

he Hospital Information System is the basis of service needs in order to achieve excellent service, at Hermina Lampung Hospital there was a change in the Information System in May 2022, changes were made to create convenience in service both outpatient and inpatient. After using it for one year, it is felt that there are still obstacles in outpatient services where standard conformity is not achieved for length of stay outpatient. This study aims to analyze the implementation of information systems in outpatient care using the structure, process, output method and combined with the HOT-Fit method.Method: This research was conducted in mixed methode where a quantitative research analysis was carried out and then a qualitative research analysis was carried out to strengthen the results of the research, data collection was carried out from May 2023 to June 2023,Results: There is no significant relationship between system quality and information quality with age, last education and gender. Human resources training on information systems is still not optimal in implementation, information systems often occurdown server which can cause slowness in service, there is no regulations that regulates the use of wifi networks in outpatient care causing delays in information system applications, system integration is carried out in each unit but becomes an obstacle when closing patient services because there are still step which the previous unit had not done.Conclusion:With the input, process and output methods as well as HOT-Fit, it can be seen that human resources training, system readiness, facility and infrastructure readiness, policies, and system integration experience the most significant obstacles in services using information systems in hospitals and solutions are needed so that services can be created. the maximum."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>