Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196023 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Permana AM
"Gangguan otot rangka yang sering dialami pekeija manual material handling salah satunya disebabkan oleh besarnya beban mekanik yang diterima tubuh terutama pada L5/SI (lumbosacral joint) tidak pernah dapat diperkirakan secara tepat hingga saat ini. Beban mekanik yang berlebihan jika melampaui batas kemampuan struktur tubuh dapat menyebabkan cedera. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya gaya internal otot akibat pengaruh berat tubuh dan beban ekstemal adalah dengan menggunakan model matematis. Operator boiler pada industry pengolahan kayu bertugas memasukkan bahan bakr ke dalam boiler melaksanakan pekerjaan dalam 3 postur yaitu mengangkat (loading), membawa (carrying) dan memasukkan (unloading) bahan bakar. Postur kerja tersebut menimbulkan keluhan berupa rasa sakit/nyeri pada pinggang, punggung, bahu dan lengan. Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah descriptive dengan pendekatan observasional terhadap 7 (tujuh) orang operator boiler di 2 (dua) industry kayu di Kota Padang.
Berdasarkan analisis biomekanik terhadap ke 3 (tiga) postur kerja diketahui bahwa postur loading menimbulkan gaya dan momen terbesar pada L5/S1, bending moment 92.35 Nm, compression force 1889.43 dan sharing force (Anterior/Posterior) 113 N. Pengujian compression force dengan menggunakan Spinal Compression Tolerance Limit (SCTL) pada nilai 50% ile dari tekanan yang ditrima oleh tulang belakang operator diperoleh 28 % dari SCTL artinya tekanan tersebut masih dalam toleransi (< 30 % dari SCTL). Persentase perbandingan terhadap rekomendasi NIOSH untuk bending moment 163 Nm diperoleh 56.66 % untuk compression force 3425 N diperoleh 55.17 % dan shearing farce 1000 N dipero!eh 11.3 % dari rekomendasi. Perbandingan gaya dan momen tersebut seluruhnya masih berada dalam batas rekomendasi NIOSH. tetapi yang perlu diperhatikan adalah untuk compression force, berdasarkan kurva Load­ Deformation gaya tersebut telah menyebabkan L5/S1 terdeformasi ± 0.7 mm pada endplate (inward deformation). Bending moment dan compression farce yang cukup besar pada L5/S J saat postur loading merupakan dasar bagi perancangan perubahan postur tubuh. Pembuatan tempat penampungan dengan ketinggian 75 em dapat menurunkan gaya dan momen secara signifikan. Persentase penurunan yang tetjadi untuk bending moment sebesar 58.08 %, compression force 73.67 % dan shearing force sebesar 50.08 %. Potensi cedera yang terjadi diharapkan dapat berkurang dengan menurunnya beban mekanik yang diterirna tubuh operator boiller."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Firdaus Alditama
"Penelitian bertujuan untuk melakukan analisis penerapan pemeriksaan bersama
(joint audit) oleh Satuan Tugas Pemeriksaan Bersama pada industri hulu minyak
dan gas bumi sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK.03/2018 (PMK
34/2018). Joint audit merupakan suatu inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah
untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan kepastian hukum bagi Kontraktor
dimana sebelumnya pemeriksaan dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) secara
terpisah pada suatu tahun buku yang sama dengan pendekatan dan dasar
pemeriksaan yang berbeda sehingga berpotensi menimbulkan sengketa dan
ketidakpastian hukum. Penelitian berupa studi kasus yang dilakukan dengan
metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini melakukan analisis penerapan joint audit
dengan batasan metode, pembentukan tim Satgas Pemeriksaan Bersama, konsep
dan fokus area audit.

The study aims to analyze the application of joint audits by Satuan Tugas
Pemeriksaan Bersama in the upstream oil and gas industry in accordance with the
Minister of Finance Regulation No. 34/PMK.03/2018 (PMK 34/2018). A joint audit
is an innovation carried out by the Government to increase efficiency and provide
legal certainty for Contractors where previously audits were carried out by Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) and Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) separately in the same financial year with a different approach
and basis for audit, thus potentially causing a dispute and legal uncertainty. The
research was case study conducted using descriptive qualitative methods. This
research analyzes the implementation of the joint audit with the limitations of the
method, the formation of the Satgas Pemeriksaan Bersama, the concept and focus
of the audit area
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Arif Hidayat
"ABSTRAK
Kombinasi beban gravitasi dan gempa pada desain struktur penahan gempa memberikan desain girder dengan kebutuhan tulangan tumpuan yang banyak dan tulangan lapangan sebaliknya. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan, diantaranya adalah kesulitan pelaksanaan akibat padatnya tulangan pada tumpuan girder dan keretakan pada lapangan girder akibat sedikitnya tulangan terpasang. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah melakukan redistribusi momen. ACI318 mengijinkan penerapan redistribusi momen dengan mengurangi momen negatif maksimum dan mendistribusikannya ke daerah momen positif maksimum, dengan derajat redistribusi maksimum adalah 20%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek penerapan redistribusi momen terhadap kinerja global dan lokal struktur. Pada penelitian ini empat struktur bangunan tahan gempa didesain sesuai ASCE 7-16, yaitu: (1) model M8, struktur gedung 8 lantai dengan denah lantai simetris, (2) M8A, struktur gedung 8 lantai dengan denah lantai asimetris, (3) M12, struktur gedung 12 lantai dengan denah lantai simetris, dan (4) M8L, model 8 lantai dengan geometri denah berbentuk L. Dari setiap model dikembangkan 4 model berbeda, dengan variasi tingkat redistribusi momen dan lokasi penerapannya. Analisis nonlinear riwayat waktu sesuai dengan ASCE 41-17 dilakukan terhadap hasil desain elastis. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan kekuatan, kekakuan, dan kinerja struktur secara global serta lokal komponen struktur, namun kinerja global dan kinerja lokal struktur masih berada pada tingkat kinerja desain awal.

ABSTRACT
Combination of gravity and seismic loads on a reinforced concrete seismic resisting structure leads to the needs of large number of rebar at the support and small number of rebar at mid-section of a girder. This leads to potential problems such as congestion at the support and cracking at girder's mid-section. ACI318 allows the application of moment redistribution by reducing the maximum negative moment and distribute it to maximum positive moment with maximum allowed redistribution is 20%. This study is done to investigate the effect of moment redistribution to global and local components' performance. Four models designed in accordance to ASCE 7-16 are developed, that is: (1) 8-story reinforced concrete (RC) building with symmetrical floor plan, (2) 8-story RC building with unsymmetrical floor plan, (3) 12-story RC building with symmetrical floor plan, and (4) 8-story RC building with L-shaped floor plan. From each models four variations will be developed based on moment redistribution degree and its location. Nonlinear time history analysis in accordance to ASCE 41-17 is done to all models. The result obtained from this study shows that there is reduction in the strength, stiffness, and peformance level of the global and local component performances, yet the global and local components' performance is still inside the range of acceptable response."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesmeri Haryani
"Faktor kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi kelelahan akut berdasarkan skala OFER dan jenis alat berat, menganalisa hubungan faktor work-related fatigue(durasi kerja, beban kerja dan shift kerja),faktor non-work-related fatigue(usia, status gizi, commuting time, jumlah jam tidur) dengan potensi kelelahan akut pada operator alat berat. Penelitian ini dilakukan bulan April hingga Juli 2016 pada operator alat berat di area 1 tambang Bukit Karang Putih. Jumlah responden penelitian 50 orang. penelitian kuantitatif observasional, metode cross-sectional. Pengukuran kelelahan menggunakan kuesioner skala Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) dan hasilnya menunjukkan bahwa 48% responden mempunyai potensi kelelahan akut sedang, 44% potensi kelelahan akut pada operator dump truck, shift kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap potensi kelelahan akut tinggi dan sedang (p value = 0.027). diharapkan PT Semen Padang memberikan edukasi tentang faktor risiko kelelahan pada operator alat berat.

Fatigue is one of the cause of accidents. The objective of this study is to examine acute fatigue potential based on a Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) scale and types of heavy equipment, analyze the relationship between work-related fatigue (duration, workload and shift work), response to non-work-related fatigue (age, nutritional status, commuting time, the number of hours of sleep) with the occurrence of fatigue on heavy equipment operator. This research was conducted from April until July 2016 at heavy equipment operator in the mine area 1 Bukit Karang Putih. Number of study respondents 50 people. The study is observational quantitative research with cross-sectional method. Measurement of fatigue using a OFER scale and the results show that 48% of respondents experiencing moderate acute fatigue, 44% of dump truck experiencing high acute fatigue, shift has significant correlation with high and moderate acute fatigue potential (p value = 0.027). recomendation to company PT Semen Padang to provide education or training about risk factor fatigue to heavy equipment operator."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesmeri Haryani
"Faktor kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi kelelahan akut berdasarkan skala OFER dan jenis alat berat, menganalisa hubungan faktor work-related fatigue(durasi kerja, beban kerja dan shift kerja),faktor non-work-related fatigue(usia, status gizi, commuting time, jumlah jam tidur) dengan potensi kelelahan akut pada operator alat berat. Penelitian ini dilakukan bulan April hingga Juli 2016 pada operator alat berat di area 1 tambang Bukit Karang Putih. Jumlah responden penelitian 50 orang. penelitian kuantitatif observasional, metode cross-sectional. Pengukuran kelelahan menggunakan kuesioner skala Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) dan hasilnya menunjukkan bahwa 48% responden mempunyai potensi kelelahan akut sedang, 44% potensi kelelahan akut pada operator dump truck, shift kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap potensi kelelahan akut tinggi dan sedang (p value = 0.027). diharapkan PT Semen Padang memberikan edukasi tentang faktor risiko kelelahan pada operator alat berat.

Fatigue is one of the cause of accidents. The objective of this study is to examine acute fatigue potential based on a Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) scale and types of heavy equipment, analyze the relationship between work-related fatigue (duration, workload and shift work), response to non-work-related fatigue (age, nutritional status, commuting time, the number of hours of sleep) with the occurrence of fatigue on heavy equipment operator. This research was conducted from April until July 2016 at heavy equipment operator in the mine area 1 Bukit Karang Putih. Number of study respondents 50 people. The study is observational quantitative research with cross-sectional method. Measurement of fatigue using a OFER scale and the results show that 48% of respondents experiencing moderate acute fatigue, 44% of dump truck experiencing high acute fatigue, shift has significant correlation with high and moderate acute fatigue potential (p value = 0.027). recomendation to company PT Semen Padang to provide education or training about risk factor fatigue to heavy equipment operator."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Virajati Amalia
"ABSTRAK
Hukum dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di Indonesia mengenal
adanya suatu perjanjian yaitu joint operating agreement/joint operating body yang
merupakan perjanjian derivatif dari Production Sharing Contract. Perjanjian ini
mengatur adanya kesepakatan antara para pihak untuk melaksanakan operasi
secara bersama-sama untuk mengelola suatu wilayah kerja. Penelitian ini penting
dibahas melihat adanya ketidakjelasan dalam suatu kasus mengenai tanggung
jawab antara kontraktor industri minyak dan gas bumi yang terikat dalam Joint
Operating Agreement/Joint Operating Body tersebut dalam hal sole risk
operations. Adapun temuan dari hasil penelitian yuridis normatif ini adalah
meliputi kedudukan hukum para pihak dalam suatu joint operating
agreement/joint operating body beserta tanggung jawab, hak dan kewajiban.
Lebih lanjut lagi, ditemukan adanya pembatasan terhadap tanggung jawab para
pihak berdasarkan perjanjian dengan mengaitkannya dengan kasus yang terjadi
antara PT X dan PT Y.

ABSTRACT
In the law of upstream oil and gas business activities in Indonesia, it is known that
there is an agreement named joint operating agreement/joint operating body which
is a derivative of Production Sharing Contract. In this agreement, the parties agree
to carry out operations on the work area as a joint operation. This research is
important to discuss seeing an uncertainty in a case concerning the liabilities
between the parties mentioned in joint operating agreement/joint operating body
in terms of sole risk operations. Findings from this juridist normative research
includes issues regarding the position of the parties in joint operating
agreement/joint operating body as well as responsibilities, rights, and obligations.
Furthermore, it is known that there is a limitation of liability under these
agreements and will be explained along with the case of PT X and PT Y."
2017
S65832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Novialdi
"Interaksi tanah struktur telah diteliti selama lebih dari 40 tahun, tetapi masih banyak kontroversi dalam pengunaannya. SNI Gempa yang baru SNI-1726-2012 telah mengakomodir analisa interaksi tanah-struktur dengan memperhitungkan interaksi tanah-struktur gaya geser gempa boleh dikurangi sampai 30 . Studi ini meneliti pengaruh interaksi tanah-struktur pada bangunan dengan tinggi 8, 12, 16, 20 lantai dengan dua lapis basement untuk dilihat besarnya reduksi gaya geser dasar dan pengaruhnya pemodelan interaksi tanah-struktur pada ductility demand dari struktur.Hasil studi menunjukan bahwa pengurangan gaya geser efektif untuk bangunan rendah 8 lantai dengan pengurangan sekitar 10 dan berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian atau periode struktur, sedangkan untuk ductility demand cenderung berkurang dengan berkurangannya kekakuan tanah Vs lebih kecil.

Soil structure interaction has been investigated more than 40 years, but there is still many controversy regarding the role of SSI in the seismic performance of structure founded in soft soil. Indonesian seismic design code SNI 1726 2012 has been accommodate soil structure interaction to account SSI effect, seismic base shear can be reduction to 30 .This study investivigate influence of soil ndash structure interaction on buildings with 8, 12, 16, 20 storey height with two layers basement. This study show building with short storey 8 storey building with reduction about 10 , the reduction decrease with increase the height of building or periode of fix structure. Meanwhile the ductility demand decrease with decrease the stiffness soil Smaller Vs "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T47140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdan Nurul Huda
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian lamun dan perifiton di wilayah perairan Teluk Lampung yaitu Hurun, Lahu, dan Ringgung untuk kondisi dan perubahan struktur komunitas padang lamun dan perifiton. Metode yang digunakan adalah transect menggunakan kuadrat berukuran 50x50cm. Data hasil pengamatan dianalisis indeks keanekaragaman, kemerataan dan dominasi serta keterkaitan antara padang lamun, perifiton dan beberapa parameter lain menggunakan uji Spearman. Ditemukan 4 jenis dari 2 famili yaitu Hydrocharitaceae (Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Halophila minor) dan Famili Potamagetonaceae (Halodule uninervis). Berdasarkan pengamatan ditemukan sebanyak 22 jenis perifiton baik alga epifit maupun meiofauna epifit. Perifiton dibagi dalam 10 kelompok yaitu Diatomae, Dinoflagellata, Copepoda, Medusae, Amphipoda, Isopoda, Cypris, Polychaeta, Bivalvia, dan Gastropoda. Dalam kurun waktu 10 tahun, terjadi penurunan indeks keanekaragaman, baik pada lamun maupun perifiton, yang menunjukkan penurunan stabilitas ekosistem padang lamun. Berdasarkan hasil uji Spearman, diketahui bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat kerapatan setiap jenis lamun dengan tingkat kepadatan perifitonnya, kerapatan lamun dengan kandungan organik substrat, serta biomassa di bawah substrat dengan kandungan organik substrat.

ABSTRACT
The research of seagrass and periphyton in Lampung bay territorial has been done in Hurun, Lahu, and Ringgung, to know the conditions and changes of community structure of seagrass beds dan periphyton. Transect method using a square 50x50cm. Data observations were analyzed the diversity, evenness and dominance index. Linkages between seagrass, periphyton and some other parameters analyzed using the Spearman test. There 4 specieces from 2 families of seagrass found in Hurun, Lahu and Ringgung, that are Hydrocharitaceae (Enhalus acoroides,Halophila minor, and Thalassia hemprichii) and Potamagetonaceae (Halodule uninervis). Based on the observations found 22 species of algae either epiphytic periphyton and epiphytic meiofauna. Periphyton were divided into 10 groups Diatomae, Dinoflagellates, Copepods, Medusae, Amphipods, Isopods, Cypris, Polychaeta, Bivalves, and Gastropods. In the past 10 years, decline on diversity index and dominance index increased, both in seagrass and periphyton, which showed a decrease in the stability of seagrass ecosystems. Based on the Spearman test, there is a positive correlation between the density of periphyton and seagrass (spesific on type), the density of seagrass and substrate organic content, also biomass below substrate and substrate organic content."
Universitas Indonesia, 2012
T33154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Nopriantoko
"Friction Stir Welding FSW merupakan sebuah metode pengelasan ramah lingkungan yang telah diaplikasikan di banyak industri AA 5083 secara luas digunakan dalam berbagai aplikasi yang memanfaatkan kelebihan tahan korosi dengan kekuatan yang sangat baik setelah penyambungan AA 5083 disambungkan dalam proses FSW dengan mengorientasikan arah las sejajar dan tegak lurus rol pada beberapa variasi kecepatan pengelasan Analisis hasil pada zona las menunjukkan perbedaan sifat mekanik dan struktur mikro yang signifikan terhadap perubahan orientasi arah pengelasan dan pengerolan benda kerja.

Friction Stir Welding FSW is a eco friendly welding method that has been applicated in many industries AA 5083 are vastly used in various application to exploit the advantage of corrosive resistance with excellent strength after joining AA 5083 is joined by FSW process by orienting the weld direction parallel and perpendicular to the roll for some various of welding speed Analysis of results on the weld zone obtained exhibit differences in mechanical properties and micro structrure significantly on the change in orientation of the rolling and welding direction of the wokpiece."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T45199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Muhammad Alvin Shiddieqy
"Low back pain (LBP) seringkali menetap setelah fusi lumbosacral, dan diduga sendi
sakroiliaka merupakan penyebab dari LBP tersebut. Sampai saat ini, belum ada studi
mengenai hubungan antara fusi lumbosakral dan nyeri sendi sakroiliaka di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeinvestigasi hubungan antara fusi lumbosakral
dan nyeri sendi sakroiliaka. Kami juga menginvestigasi karakteristik dan prevalensi nyeri
sendi sakroiliaka pasca fusi lumbosacaral. Penelitian ini merupakan studi potong lintang
yang dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan bulan Juni -
September 2019. Subyek adalah semua pasien yang menjalani fusi lumbosakral di
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada tahun 2015 hingga 2018. Terdapat 43 subyek
pada penelitian ini. Dua puluh enam (60,5%) subyek adalah perempuan, dengan usia
rerata 57,65 􀁲 9,7 tahun. Pada penelitian ini, didapatkan insidensi per tahun nyeri sendi
sakroiliaka pasca lumbosakral pada tahun 2015, 2016, 2017, 2018, masing-masing adalah
78,6%, 40%, 81,3% dan 87,5%. Median onset nyeri sendi sakroiliaka adalah 8 (4-14)
bulan, dan median skor skala analog visual adalah 4 (2-6). Pada penelitian ini, ditemukan
bahwa jenis kelamin (p = 0,002), indeks massa tubuh (IMT) (p = 0,001), dan level fusi (p
= 0,002) berhubungan signifikan dengan terjadinya nyeri sendi sakroiliaka. Jenis kelamin,
IMT, dan level fusi berhubungan signifikan dengan nyeri sendi sakroiliaka. Insidensi
nyeri sendi sakroiliaka pada pasien yang menjalani fusi lumbosakral di RSUPN Dr. Cipto
Mangukusumo tahun 2015-2018 adalah 76,7%, dengan median onset nyeri 8 (4-14)
bulan.

Low back pain (LBP) often persists after lumbosacral fusion, and sacroiliac joint (SIJ) is
hypothesized to be a source of pain. To date, there are no studies regarding the association
between lumbosacral fusion and SIJ pain in Indonesia. The objective of this study is to
investigate the association between lumbosacral fusion and SIJ pain. We also investigated
the characteristics and prevalence of post-lumbosacral fusion SIJ pain. This was a crosssectional
study. The study was conducted from June to September 2019. Subjects were
patients who underwent lumbosacral fusion at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta,
Indonesia during the period between January 2015 and December 2018. A total of 43
subjects were recruited for this study. Twenty-six (60.5%) subjects were female, and the
mean age was 57.65 􀁲 9,7years of age. In our study, the annual incidence of postlumbosacral
SIJ pain in 2015, 2016, 2017, 2017 was 78.6%, 40%, 81.3%, and 87.5%,
respectively. The median onset of SIJ pain 8 (4-14) months, and the median visual
analogue scale score was 4 (2-6). Gender, body mass index (BMI), and fusion level were
significantly associated with the development of SIJ pain (p = 0.002, p = 0.001, and p =
0.002, respectively). Gender, BMI, and fusion level were significantly associated with
SIJ pain. The incidence of SIJ pain in patients who underwent lumbosacral fusion at Cipto
Mangukusumo Hospital, Jakarta, Indonesia in 2015 to 2018 was 76.7%, with a median
onset of 8 (4-14) months."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>