Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Insan Hasani
"Tesis inl secara empiris menganalisis faktor-faktor makroekonomi apa saja yang berpengaruh terhadap pembangunan pasar modal, khususnya kapitalisasi pasar. Selanjutnya. diuji keterkaitan antara pembangunan intermediari di sektor keuangan dan pembengunan pasar modal. Observasi dilakukan pada empat belas negara yaitu kelompok negara ASEAN (lima negara), Amerika Latin (lima negara), dan negara industrl (empat negara). Ke empat belas negara tersebut diantaranya adalah Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Singapura, Argentina, Brazil, Chili, Peru, Mexico, Hong Kong, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Mengacu pada berbagai penelitian terdahulu, variabel ikatnya adalah rasio kapitalisasi pasar terhadap GDP sedangkan variabel bebasnya adalah kelompok likuiditas di pasar modal yaitu rasio total nilai transaksi terhadap GDP, kelompok intermediari di sektor keuangan meliputi rasio kredit untuk sektor swasta terhadap GDP dan rasio suplai uang beredar terhadap GDP, untuk mengukur stabilitas makroekonomi variabel yang digunakan adalah peruhahan inflasi, variabel lainnya adaIah pendapatan riil akhir tahun, rasio GDS terbadap GDP, rasio GDI terhadap GDP, dan dummy. Khusus variabel dummy, dimaksudkan untuk melihat sejauh mana dampak suatu kejadian dalam hal ini krisis ekonomi yang menimpa wilayah Asia terhadap pembangunan pasar modal di negara-negara yang terkena krisis. Data yang digunakan adalah data antar-waktu dan data antar-negara (data panel) dan tahun 1990-2006, sehingga metode estimasi ekonometri menggunakan metode estimasi data panel yang memungkinkan masing-masing negara mempunyai angka koefisien yang berbeda dari tahun ke tahun serta memberikan hasi! estimasi koefisien antar negara.
Terdapat beberapa temuan dalam tesis ini yaitu variabel pendapatan riil akhir tahun, rasio GDS dan GDI terbadap GDP, likuiditas di pasar modal dimana variabel yang mewakili adalah rasio total nilai transaksi terhadap GDP, intermediari di sektor keuangan dengan variabel yang mewakili adaIah rasio kredit untuk sektor swasta terhadap GDP dan rasio suplai uang beredar terhadap GDP, dan dummy adalah variabel-variabel penting dan signifikan yang dapat rnempengaruhi keberhasilan pembangunan pasar modal. Kemudian, variabel stabilitas makroekonomi yaitu perubahan inflasi tidak terbukti signifikan rnempengaruhi keberhasilan pembangunan pasar modal. Temuan berikutnya adalah pembangunan intermediari di sektor keuangan dan pasar modal adalah saling melengkapi dan tidak saling menggantikan satu dengan lain."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21282
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Alamsyah Putra
"Kawasan Amerika Latin umumnya merupakan kawasan yang sedang berkembang. Perkembangan perdagangan merupakan salah satu hal penting yang tak dapat dilepaskan dari aspek perekonomian kawasan tersebut. Walaupun perekonomian mereka masih tidak sebesar perekonomian negara-negara Asia seperti Cina, India, dan Indonesia,namun mereka mempunyai indeks HDI yang lebih tinggi dibanding negara-negara tersebut. Paper ini bertujuan untuk meneliti bagaimana dampak perdagangan terhadap indeks HDI negara-negara Amerika Latin. Sampel yang digunakan adalah 10 negara Amerika Latin pada periode 205-2010. Variabel dependenya adalah indeks HDI tersebut sementara variabel-varibel independenya adalah ekspor, impor, investasi luar negeri net inflow, Labor Force Participation age 15-24, dan precentage of health expenditure from goverment efpenditure. Regresi Panel data digunakan untuk mengobservasi sampel secara berulang-ulang disamping menggunakan metode OLS. Hasil penelitian adalah bahwa perdagangan berkorelasi secara positif dan mempengaruhi HDI melalui GDP per kapita.

Latin American region in general is an area that is growing. The development of trade is one of the important things that can?t be removed from the aspect of the region's economy. Although their economies are still not as big as the economy of the Asian countries such as China, India, and Indonesia, but they have HDI indices were higher than these countries. This paper aims to examine how the impact of trade on the HDI index of Latin American countries. The samples used were 10 Latin American countries in the period 205-2010. The Dependent variable is the index of the HDI while the independent variables are exports, imports, foreign direct investment net inflow, Labor Force Participation age 15-24, and the percentage of health expenditure from government expenditure. Panel regression of the data used to observe the sample repeatedly in addition to using OLS. Results of the study is that trade is positively correlated and affect the HDI by GDP per capita."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erwin Indrajaya
"ABSTRAK
Hutang menjadi suatu hal yang penting bagi negara-negara yang sedang berkembang ketika tuntutan pembangunan meningkat dan sumber dana untuk membiayai sangat kurang. Jumlah hutang ini dalam perkembangannya tumbuh dengan pesat sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan pembangunan di negara-negara sedang berkembang. Sampai awal dekade 1980an, diperkirakan jumlah seluruh hutang negara-negara sedang berkembang hampir mendekati satu milyar dollar AS. Hal tersebut menandai bahwa tahapan awal peminjaman hutang telah terjadi dengan baik. Masalahnya adalah bagaimana jadinya tahapan akhir dari proses hutang-piutang. Hal yang terakhir ini menjadi menarik ketika negara-negara sedang berkembang penghutang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan hutang. Kesulitan tersebut dikenal sebagai krisis hutang dan krisis ini bermula muncul di kawasan Amerika Latin. Puncak krisis hutang Amerika Latin ditandai oleh kekhawatiran pihak-pihak kreditor akan dibentuknya suatu kartel oleh sebelas negara Amerika Latin, yang pada tanggal 21-22 Juni 1984 mengadakan pertemuan di Cartagena, Kolombia. Jika kartel benar-benar terbentuk maka -hal tersebut merupakan suatu fenomena ekonomi internasional yang sangat menarik untuk dikaji karena belum pernah muncul pada masa-masa sebelumnya. Hal ini pula yang menjadi dasar dipilihn9a kasus hutang Amerika Latin dan kartelnya sebagai tema dan obyek penelitian bagi skripsi ini. Untuk memahami fenomena tersebut ada berbagai konsepkonsep yang digunakan sebagai alat analisa, yaitu konsep tentang kartel, teori kepentingan national dari Donald E. Nuechterlein dan Morgenthau, teori bargaining dari Thomas C. Schelling dan teori regionalisme dari Padleford. Pada hakekatnya bahwa kartel penghutang merupakan suatu kelompok yang berusaha menyatukan kepentingan dan mengurangi perbedaan guna memperkuat posisi dalam menghadapi lawan dan dalam rangka memperjuangkan kepentingan bersama. Terkait di dalam pengertian tersebut adalah (1) adanya usaha memperkuat posisi dalam tawar-menawar dengan pihak lawan kelompok, yang bisa dipahami dengan teori bargining, (2) usaha menyatukan, mengurangi perbedaan dan memperjuangkan kepentingan bersama yang dapat dipahami dengan teori kepentingan nasional dan teori regionalisme. Dalam kasus hutang Amerika Latin, arti dan bentuk kartel yang ada tidak dapat didekati dengan konsep yang bersifat ekonomi belaka karena kartel tersebut menyangkut negara-negara yang berdaulat yang tidak terjangkau dalam batasan arti kartel yang ekonomis tersebut--dan tidak juga 4 konsep yang bersifat politik--karena hutang bersifat ekonomis Dengan demikian konsep yang tepat adalah gabungan kedua konsep tersebut, yang sesungguhnya merupakan modifikasi dari batasan-batasan arti yang ada yang bersifat 'general'. Pada hakekatny~ kartel hutang Amerika Latin lahir sebagai akibat proses perundingan antara kreditor dan negara penghutang yang tidak tuntas, dan akibat dari tidak teratasi teratasinya krisis yang ada di sebelas negara Amerika Latin. Krisis di dalam negeri sebelas negara Amerika Latin mempunyai dimensi ekonomi dan sosial-politik. Dimensi ini pula yang mendasari adanya kesamaan kepentingan di antara Bebelas negatersebut. Bersatunya pihak kreditor-kreditor swasta dalam papayung IMF dalam rangka memenangkan perundingan pada akhirnya mendorong sebelas negara penghutang Amerika Latin ini bersatu pula dalam suatu wadah. Tepatnya, berkat adanya tekanan pihak. kreditor--dalam bentuk sikap memaksa yang semakin besar--. ยท(karena bersatunya mereka) telah memaksa negara-negara penghutang dari Amerika Latin meninggalkan cara sendiri-sendiri dan memilih cara bersatu dalam rangka memperkuat posisi mereka dalam perundingan yang berarti juga membela kepentingan nasional mereka masing-masing. Selain itu bersatunya negara-negara tersebut dikarenakan tidak ada pilihan kebijaksanaan lain bagi mereka untuk mengakhiri krisis dan krisis ini bukan semata-mata menjadi tanggung jawab mereka tetapi jawab tetapi juga menjadi tanggung, jawab antara kreditor dan penghutang. Pertarungan kepentingan antara kreditor dan peng yang tidak selesai-selesai menunjukan pula ada saling ketergantungan. Oleh karena itu dalam pertarungan tersebut tidak terjadi saling menghancurkan satu sama lain, tetapi lebih berupa upaya memenangkan kepentingan tanpa menghanguskan lawan atau mungkin juga saling menguntungkan atau saling merugikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Jakarta : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2006, 2005
332 WBPM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Soelistianingsih
"Abstract
Using co-integration, the results show that the movement of Indonesian foreign exchange market and capital market has moved to long?run equilibrium with other currencies and indices from partner countries, while the short-run equilibrium between markets have been proved by using VECM. The Indonesian case supports portfolio balance approach introduced by Frankel. The increasing of IHSG attracts capital inflows and makes the demand for domesfic currency higher, and IDR becomes appreciation. Indonesian market has strong linkages with Asian regional markets especially with Hong Kong market, while having no relationship with US market."
2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Efendi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S5785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robiyanto
"ABSTRAK
Integrasi pasar modal merupakan topik yang masih sangat menarik untuk dikaji karena senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan waktu dan kondisi yang terjadi pada pasar modal pasar modal yang ada di dunia. Penelitian ini mengkaji integrasi pasar modal dan contagion effect dari pasar modal di Asia, Eropa dan Amerika. Penelitian ini menggunakan data penutupan bulanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk Indonesia, Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) untuk Malaysia, PSE Composite Index (PSE) untuk Filipina, Straight Times Index (STI) untuk Singapura, SET Index (SET) untuk Thailand, NIKKEI 225 untuk Jepang, FTSE 100 untuk Inggris, DAX 30 untuk Jerman, CAC 40 untuk Prancis, IBEX 35 untuk Spanyol, Dow Jones untuk Amerika Serikatselama periode bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2016. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat comovement antara pasar modal Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Jepang, UK, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat."
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
330 JOMUT 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>