Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rinny Syafriadi
"Dalam menghadapi era globalisasi pada tahun 2020 mendatang, perlu dipersiapkan tenaga kezja. yang profesional Yang mampu berkornpetisi dan mempunyai kompetensi tinggi. Peningkatan kualitas SDM dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan. Balai Latihan Kerja telah melaksanakan berbagai jenis program pelatihan dan keterampilan yang sesuai dengan misi Depnaker yakni : (i) mendorong perluasan Iapangan kerja dan penempatan tenaga kerja, (ii) meningkatkan keahlian dan keterampilan serta produktivitas tenaga kerja, (iii) meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja Tetapi sampai sejauh ini terlihat bahwa manajemen pelatihan yang dikelola oleh BLK belum seperti yang diharapkan. Masih banyak lulusan BLK yang belum bekerja dan tidak dapat berusaha mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen pelatihan BLK dan mencari manajemen pelatihan yang sesuai dengan BLK sehingga diharapkan setiap lulusan (outcome) dari BLK bcnar-benar bermanfaat bagi dirinya sendizi, keluarga dan masyarakat.
Temuan dari penelitian adalah bahwa banyak kelemahan manajemen pelatihan BLK yang perlu di refonnasi baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan SDM dan pengendalian program maupun pengendalian keuangan. Proses perencanaan pelatihan yang mcmakan waktu terlalu lama, perencanaan program pelatihan sebaiknya benar-benar memperhatikan kebutuhan pasar (marketable). Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, bebcrapa peraturan yang mengakibatkan ifensiensi yang perlu diregulasi, Pengelolaan SDM mulai dari rekrutmen dan seleksi sebaiknya mengutamakan kriteria standar. Keberadaan dua instansi pengendali yang dalam menjalankan fungsinya terkesan tumpang tindih, sebaiknya mengadakan koordinasi yang lebih baik, karena temyata dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan inefisiensi.
Balai Latihan Kelja perlu meningkatkan kerjasama dan menjadi mitra dari dunia industri dan dunia usaha. BLK diharapkan dapat menjadi scmacarn Production Traming Cenfre (PTC) yang menghasilkan jcnis-jenis produk ataupun jasa dan menjadikannya sebagai institusi pengembang program pelatihan yang potensial di daerahnya masing-masing.

In the era of globalization in the upcoming year 2020, needs to be a professional workforce that is able to compete and have high competence. Improving the quality of human resources can he improved through training and skills development. Training Center has been conducting various types of training and skills in accordance with the mission Depnakcr namely: (i) encourage the expansion of employment and placement of workers, (ii) increase the expertise and skills and productivity of labor, (iii) improve the welfare and protection of work. But until this far seen that the management training, which is managed by BLK not as expected. Many of BLK graduates who have not been worked and can not work independently.
This study aims to find out the of BLK training management and inputs for the Directorate General of Training and Productivity (Ditien Binalattas) in order to create a policy to become a professional training institution by improving the quality and performance of instructors and training providers.
The findings of this study is that many management training BLK weaknesses that need to reform both in terms of planning, implementation, management and human resources management programs and financial control. The planning process of the training takes too long, planning training programs should really consider the needs of the market (marketable). In the implementation of training activities, some of the rules that lead to inefiiecieney that need to deregulate. Human resource management from recruitment and selection criteria should be had a standard. The existence of two agencies that control the function seemed to overlap, which should make coordination better, because in its implementation may cause inefficiency.
Central Training needs to enhance the collaboration and to become partners of the industry and the business world. BLK expected to serve as Production Training Center (PTC), which generate the kind of product or service and make it as an institution of the training program developer potential in their respective regions.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suyekto
"Kompetensi instruktur merupakan kemarnpuan kelja setiap instruktur sesuai jcnjang jabatannya, yang rnencakup aspek pengetahuan, ketrampiian dan Instruktur ada dua yaitu kompetensi keahlian dan kompetensi metodologi pelatihan. Dengan ditctapkannya kepmenakertras no Kep.l40/MenfVI/2008 tentang penetapan SKKNI Tentang metodologi pelatihan maka dipandang perlu untuk memetakan kompetensi metodologi pelatihan instruktur dilingkunan Balai Latihan kelja agar diketahui peta kornpetensi dan kesenjangan yang tcrjadi antara kompetensi metodologi pelatihan yang diperlukan dan kompetensi yang terscdia pada kualitikasi instruktur terampil dan instruktur ahli Serta dapat menentukan Kebutuhan pclatihan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan lcompetensi tcrsebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatifi Metode pengumpuian data yang dilakukan adalah mctode survey. Data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dengan rnenggunakan instrumen kuesioner dan pedoman wawancara, scrta data seklmder. Data yang diperoleh kemudian diolah dcngan menggunakan SPSS for window V 15.0. Hasil penelitian adalah Secara Umum terdapat kescnjangan kompetcnsi instruktur di Balai Latihan Kexja UPTP Ditjen Bina Lattas Depnakerlrans baik instruktur ahli maupun instruktur terampil, kecuali instruktur terampil pelaksana yang kesenjangan antara kompetensi aktual dan kompetensi idealnya relative kecil. Tingkat pencapaian kompetensi instruktur ahli pada kompetensi metodologi pelatihan 89%, lnstruklur penyelia 90%, Instruktur pelaksana lanjut 90% dan instruktur pelaksana 95%. Berdasarkan pengelompokan tingkat pcnguasaan kompetcnsi inslruktur menurut Entegrys Incoxporate (1993) maka kemarhpuan aktual instruktur dalam hal metodologi pelatihan tingkat penguasaan kompetensinya tergolong kiasiiikasi comfort (nilai 6,1 ~ 8) artinya tingkat kompetensi instruktur sampai dcngan baik dalam pemahaman, namun kurang yakin dalam pelaksanaannya. Hasil analisis kebutuhan Pelatihan menunjukkan bahwa secara umum telah cukup diklat, hal ini terlihat dari sebagian besar masuk wilayah C dan ada beberapa kompelcnsi yang mernerlukan pclatihan tetapi tidak mendesak yang masuk wilayah B. Dari keterbatasan penelilian yang dikemukakan diatas, pcneliti dapat membcrikan beberapa saran amau penelitian lanjutan yaitu pemetaan kompetensi instruktur sesuai bidang kejuruan/keahlian yang disesuaikan dengan jenjang jabatan untuk melengkapi kompetensi instruktur yang ada.

Instructor competence is instructor ability based on its position ladder, that include knowledge aspect, skill and job attitude based on instructor competence standart that be agreed. There are two competence instructors, those are skills and training methodology oompetences.Based on Kepmenakertrans no. Kep 140/MenfVI?2008, that’s training methodology, it has to map the instructor training methodology competence at BLK, in order to know the map competence and discrepancy that be happened among the training methodology competence needed and instructor and be able to determine the training necessity, what can be done to reduce discrepancy of the competence. This research is descriptire research by quantitative and qualitative approach, The method of data collecting is survey method. The data consists of primary data by using questioner instrument and interview guidance and secondary data. The acquired data is processed by using SPSS for window V 15.0. Generally, the research result, there is instructor competence discrepancy at UPTP of BLK Ditjen Bina Lattas Depnakertrans for specialist instmctor and skilled instructor, exept t.he executor skilled instructor that discrepancy between current and ideal competence be minor relativeThe achievement degree of specialist instructor competence on training methodology competence is 89%, supervisor instructor is 90%, advanced executor instructor is 90%, and executor instrtor is 95%. Based on the classification ot instructor competence authority degree (according to Entegrys Incorporate, 1993), that instructor current ability in training methodology of competence authority degree belong to comfort classification( grade 6,1 - 8 ). It means that instructor competence degree be smart in understanding but its implementation., it’s not con vinced. The result of training necessity analyzing shows that it has been enough, it can be sen from parts of them. Include C area and there are parts of competence need training but it doesn’t make B area be insist on the limitation ofthe research, researcher wants to give some suggestions or advanced research that is about instructor competence mapping based on his skill, position ladder to complete the instructor competence that has been available."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Tiara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor berserta kendala-kendala yang dihadapi dalam
rangka meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Teori yang digunakan adalah
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pelatihan, proses atau tahapan
pelatihan, kompetensi dan konsep ketenagakerjaan. Pendekatan penelitian ini
adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan
wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor belum dilakukan secara optimal, terlihat dari tidak
semua komponen pelatihan yang bisa disesuai dengan Pedoman Pelatihan
Berbasis Kompetensi. Belum optimalnya pelaksanaan program pelatihan pada
BLK Kabupaten Bogor disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya:
Kurangnya jumlah instuktur atau tenaga pelatih, Ketersediaan sarana dan fasilitas
pelatihan yang kurang memadai, Peserta pelatihan dari berbagai disiplin ilmu dan
Cakupan dari Kabupaten Bogor yang cukup luas.

ABSTRACT
This research aims to describe the implementation of a training program at the
Vocational Training Centre (BLK) in Kabupaten Bogor along with the constraints
faced in order to increase the labour competency. The theory used the Human
Resource Management (HRM), training, processes or phases of training,
competency and employment concept. The approach of this research is postpositivist.
The data collected technic are the literature study and in-depth
interviews. The result of this research is the implementation of a training program
at the Bogor Regency BLK has not yet optimal. It can be seen from all parts of
training that can be adapted to the Competency Based Training Guidelines. Not
yet optimal of implementation of training programs at the Bogor Regency BLK
caused by several problems including: Lack of the trainers, Availability of
facilities and training facilities are inadequate, The trainees from various
knowledges and Scope of the Bogor Regency is quite extensive."
2016
S64044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaomi Safitri
"Tujuan pelatihan memberikan keterampilan bagi peserta melalui lembaga pendidikan informal, tesis ini membahas peran BLK dalam proses pelatihan serta faktor yang mempengaruhi selama pelatihan. Terdapat lima komponen dalam pelatihan: Sasaran Pelatihan, Pelatih, Bahan-bahan Latihan, Metode Latihan dan Peserta Pelatihan dimana masing-masing komponen tersebut saling melengkapi satu sama lain. Selama pelatihan di temukannya komponen yang mempengaruhi pelatihan berlangsung diantaranya Bahan-bahan latihan yang sudah tidak relevan dan kurangnya motivasi peserta untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

The purpose of training provides the skills for participants through educational institutions informal. There are five components in the target training: Target Training, Training Materials, Trainer, Methods of Training and Trainee, where each of the components complement each other. During training takes place that effects components which are, the training materials are not relevant, and the lack of motivation of participants to get a better job.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggy Dwi Utami
"Karya akhir ini berfokus pada analisis strategi transformasi Program Balai Latihan Kerja (BLK) Tahun 2021 menggunakan konsep reformasi utama upaya perlindungan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka yang kemudian disajikan secara deskriptif. Bentuk hasil dari karya akhir ini merupakan sebuah kajian kritis atau critical review yang menganalisis sebuah teori atau konsep kesejahteraan sosial. Hasil tinjauan pustaka yang telah dilakukan antara lain, penulis menemukan bahwa Program BLK ini merupakan salah satu upaya perlindungan sosial yang termasuk dalam komponen pemenuhan pasar tenaga kerja menurut ADB. Selain itu, berdasarkan reformasi utama yang dibutuhkan untuk Program BLK, pemerintah belum sepenuhnya menjalankan upaya tersebut. Pemerintah belum berupaya untuk memberikan layanan Program BLK ini agar tepat sasaran, padahal hal ini dapat diatasi dengan menyusun standardisasi pengumpulan dan pengelolaan data. Selain itu, pemerintah juga kurang dalam melibatkan peran pekerja sosial dalam proses implementasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan Program BLK. Berdasarkan reformasi utama perlindungan sosial, hal itu perlu diatasi dengan melakukan pemberdayaan pekerja sosial sebagai pionir perubahan program perlindungan sosial. Pemerintah Indonesia juga belum sepenuhnya menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam inklusi sosial di Indonesia dan masih adanya masalah sumber pendanaan program yang belum optimal yang belum menjadi fokus pemerintah dalam pembuatan strategi transformasi Program BLK.

This final work focuses on the conditions and strategies for the transformation of the Vocational Training Center (BLK) Program organized by the Indonesian Ministry of Manpower as an effort to fulfill social protection for the poor in 2021. The research method used is a literature review which is then presented descriptively. This final work is a critical review that analyzes the transformation strategy of a program using the main reform concept of social protection. The results of the literature review that has been carried out, among other things, the authors find and know that the BLK Program is one of the social protection efforts that includes components of fulfilling the labor market according to ADB. In addition, based on the main reforms needed to realize an integrated referral and service system in the BLK Program, the government has not fully implemented these efforts. The government has not attempted to provide BLK Program services in accordance and appropriate breakfast, even though this can be overcome with one of the main reforms needed, namely the standardization of data collection and management. In addition, the government also does not involve the role of social workers in implementing, monitoring and evaluating the implementation of the BLK Program. Based on the main reforms needed, this needs to be addressed by empowering social workers as pioneers in changing social protection programs. The government is also not fully aware of the importance of community involvement in social inclusion in Indonesia and there are still problems with sub-optimal sources of program funding which have not fully become the government's focus in developing the BLK Program transformation strategy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafa Kamal
"Dalam menghadapi era globalisasi pada tahun 2020 mendatang, perlu dipersiapkan tenaga kerja yang profesional yang mampu berkompetisi dan mempunyai kompetensi tinggi. Peningkatan kualitas SDM dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan. Balai Latihan Kerja telah melaksanakan berbagai jenis program pelatihan dan keterampilan yang sesuai dengan misi Depnaker yakni : (i) mendorong perluasan lapangan kerja dan penempatan tenaga kerja, (ii) meningkatkan keahlian dan keterampilan serta produktivitas tenaga kerja, (iii) meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja. Tetapi sampai sejauh ini terlihat bahwa manajemen pelatihan yang dikelola oleh BLK belum seperti yang diharapkan. Masih banyak lulusan BLK yang belum bekerja dan tidak dapat berusaha mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif model manajemen pelatihan BLK agar menjadi lembaga pelatihan yang profesional dengan meningkatkan kualitas pelatihan dan kinerja dari instruktur serta penyelenggara pelatihan. Temuan dari penelitian adalah bahwa banyak kelemahan manajemen pelatihan BLK yang perlu di reformasi baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan SDM dan pengendalian program maupun pengendalian keuangan. Proses perencanaan pelatihan yang memakan waktu terlalu lama, perencanaan program pelatihan sebaiknya benar-benar memperhatikan kebutuhan pasar dan marketable. Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, beberapa peraturan yang mengakibatkan inefisiensi yang perlu segera diregulasi. Pengelolaan SDM mulai dari rekrutmen dan seleksi sebaiknya mengutamakan kriteria standar. Keberadaan dua instansi pengendali yang dalam menjalankan fungsinya terkesan tumpang tindih, sebaiknya mengadakan koordinasi yang lebih baik, karena ternyata dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan inefisiensi.
Balai Latihan Kerja perlu meningkatkan kerjasama dan menjadi mitra dari dunia industri dan dunia usaha. BLK diharapkan dapat menjadi semacam Production Training Centre (PTC) yang menghasilkan jenis-jenis produk ataupun jasa dan menjadikannya sebagai institusi pengembang program pelatihan yang potensial di daerahnya masing-masing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Kastanja
"Fokus di dalam penelilian ini adalah Revilalisasi Dalai Latihan Kcqiu. Ilal ini terkait dengan pcmn dan fungsi Bl,K_scbagni lcmbuga pelalihan kcrja yang melaksanakan pelatihan bagi masyarakat pencan untuk mcmpcrsiapkun mereka memasuki pasar kcrja, maupun bagi mereka yang sudah bekerja. Penelitian ini menggunakan tcori revitalisasi yang dikcmukakan oleh Gouillart dan Kelly dalam bukunya yang berjudul Tranqforming The Organization. Rcvitulisasi organisasi menurur Gnuillan dan Kelly adalah perubahan organisasi yang ditujukan untuk memacu pertumbuhan organisasi dengan cara menyelaraskan organisasi dengan lingkungannya. Keselarasan organisasi dengan lingkungannya dapal dicapai melalui pencapaian fokus pasar, penciptaan bisnis bam, dan merubah aturan main melalui teknologi infonnasi.
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ditcmukan bahwa adanya kondisi yang membuat BLK tidak dapat menjalankan fungsi dan pcrannya sebagai lembaga pelatihan kerja sebagaimana mestinya untuk mempersiapkan tenaga kerja lerampil hal ini hal ini terlelak pada lata kelolah BLK yailu manajemen yang buruk, SDM yang tidak profesional, birokrasi yang berbelit serta kurangnya promosi. BLK sebagai lembaga pelatihan kelja, pelaksana pelatihan kerja belum rnaksimal memberikan manfaatnya karena beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi oleh BLK amara lain masalah SDM, serta sarana prasarana Iatihan yang kurang mendukung, program pelatihan yang dijalankan sering tidak sesuai dengan kebuluhan pasar, karena pcnerapan analisa kebutuhan latihan yang belum maksimal, hal ini di sebahkan karena kurangnya promosi dar-i BLK sehingga kurang dikenal dan kurang dipercaya.
Strategi yang digunakan umuk mcmfungsikan kembali BLK sebagai lembaga pelatihan untuk menghasilkan tenaga kenja berkompensi mcliputi stralegi imemal dengan memanfaatkan kckuatan yang ada untuk menghadapi tantangan yang ada, serta strategi ckstemal yaitu melihat dan memanihatkan pcluang yang ada untuk menutupi kelemahan-kelemahan clari BLK.

Focus in this research is Revitalization of Vocational Training Center. lt relates with l3LK'S role and function as institute of job training that perfomt training for seeker society to get things square them on to the market job, and also on their behalf has already worked. This research used revitalization theory from Gouillart and Kelly which is directed to bring near the program with stakeholders environment, young and their youth organization to go by Market Focus Reaching, New Business Creation, and information Technology Using.
Based on the writers research, found that sense condition that makes BLK can't carry on function and its role as institute of job training as it were must it to get things square terampil's labour it lays in to manage BLK which is management which poor, SDM that don?t professional, bureaucracy that winds and its promotion reducing. BLK as institute ofjob training, job training executor not yet maximal give its benefit because umpteen interference and faced constraint by BLK for example problem SDM, and facility training that insufficiently backs up, training program that is carried on oiten in conflict with market requirement, since training need analysis implement that was not maximal, it at causes since its promotion reducing from BLK so less recognised and less trusted.
Strategy that is utilized for vitalization is back BLK as institute of training to result prolesionaI's labour cover internal strategy with utilize aught force to face challenge of aught, and extemal strategy which is sees and utilize aught opportunity for imbricate weaknesses Hom BLK."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32090
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Aulia Syafitri
"Perubahan yang terjadi di era digital membuat tenaga kerja dituntut untuk memiliki keterampilan yang memumpuni. Keterampilan tersebut menjadi salah satu modal agar
menjadi sumber daya kompeten sehingga mampu bersaing di pasar kerja. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan dari tenaga kerja adalah dengan melakukan proses pelatihan melalui lembaga pendidikan nonformal. Balai Latihan Kerja Jakarta Timur menjadi salah satu instansi pemerintah yang bertujuan untuk memberikan
pelatihan bagi para tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran dari Balai Latihan Kerja Jakarta Timur dalam mempersiapkan tenaga kerja di era digital melalui proses pelatihan yang dilaksanakan. Deskripsi peran Balai Latihan Kerja berangkat dari teori proses pelatihan yang dikemukakan oleh Mondy & Martocchio.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah post-positivist. Data yang diperoleh untuk mendukung penelitian ini berasal dari data studi kepustakaan dan hasil wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa Balai Latihan Kerja Jakarta Timur memiliki peran dalam meningkatkan kompetensi dari tenaga kerja di era digital, hal ini dikarenakan tahapan pada proses pelatihan telah terpenuhi dan mengikuti perkembangan di era digital.

This digital era transformation demands labour are required to have certain sufficient skills. These skills is one of the reqirements to become a competent human resources in order to compete in the labour market. One of the solutions to improve the skills of the labour is by doing a training process. The East Jakarta Training centre is one of the government institutions that aims to provide training process for labour. This research aims to analyze how is the role of the East Jakarta Training Centre in preparing labour towards the digital era through the training process. The description of the role of the East
Jakarta Training Centre departs from the theory of training process by Mondy and Martocchio. The approach of this research is post-positivist. This research utilizes data from the literature study and in-depth interviews. The result shows that the East Jakarta Training Centre has an important role in increasing the competency of labour in the digital era, because the stages of the training process have been fulfilled and following the
developments in the digital era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Wahyudi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara faktor latar belakang pendidikan peserta, sebagai bagian dari karakteristik peserta, kemampuan instruktur, proses interaksi belajar mengajar dan ketersediaan fasilitas pelatihan dengan tingkat keberhasilan dalam mengikuti uji keterampilan bagi calon TKI bidang penatalaksana rumah tangga. Di samping itu, juga untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas pelatihannya, ditinjau dari tingkat reaksi peserta dan tingkat hasil belajar. Hal ini didasari kenyataan adanya disparitas masukan dan proses penyelenggaraan pelatihan antar BLK-LN.
Unit analisis penelitian ini adalah individu peserta uji keterampilan, dengan sampel sejumlah 80 orang yang terpilih dari penarikan secara berkelompok sederhana. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kombinasi dari teknik angket, observasi, studi kepustakaan dan wawancara. Sedangkan untuk melakukan analisis data digunakan teknik korelasi dan regresi baik sederhana, parsial maupun berganda.
Secara umum hasil penelitian menjelaskan bahwa berdasarkan analisis korelasi dan regresi sederhana, keempat faktor yang dipilih dalam penelitian ini, memiliki derajat keeratan hubungan yang signifikan dengan nilai skor uji keterampilan. Sedangkan berdasarkan atas analisis korelasi parsial dan analisis regresi berganda, temyata proses interaksi belajar mengajar, tidak menunjukkan adanya pengaruh dan kontribusi yang signifikan dengan nilai skor uji keterampilan, sedangkan ketiga lainnya signifikan menentukan nilai skor uji keterampilan sebesar 78,1 %. Dari analisis efektivitas pelatihan dapat dijelaskan bahwa tingkat reaksi dan tanggapan peserta terhadap isi dan proses pelatihan di BLK-LN Aji Ayah Bunda Sejati sebesar 92,1 % dari kriteria yang ditentukan, atau berada pada posisi mendekati sangat baik. Sedangkan tingkat belajar, dijelaskan bahwa pelatihan telah secara efektif meningkatkan pengetahuan dan kemampuan belajar sebesar 41,8 %.
Implikasi dari penelitian ini diharapkan akan menjadi acuan dalam melakukan perbaikan kinerja BLK-LN, yaitu penyempurnaan .fasilitas pelatihan yang ada di BLK-LN dan rekrutmen calon peserta yang memenuhi standar minimal oleh perusahaan pengerah jasa TKI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josa Septian Sudomo
"ABSTRAK
Tesis ini menguji pengaruh pelatihan kerja terhadap kompetensi dan kemampuan memperoleh pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) provinsi DKI Jakarta dengan responden alumni peserta pelatihan kerja. Untuk pengujian menggunakan metode regresi logistik dan metode regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil pengujian, kualitas materi pelatihan (kurikulum, silabus, dan modul) memiliki pengaruh positif terhadap meningkatnya kelulusan uji kompetensi dan meningkatnya kemampuan memperoleh pekerjaan, namun tidak berpengaruh terhadap nilai uji kompetensi dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan. Kualitas tenaga pelatih memiliki pengaruh positif terhadap kelulusan uji kompetensi, nilai uji kompetensi, kemampuan memperoleh pekerjaan dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan. Kelengkapan sarana/prasarana memiliki pengaruh positif terhadap nilai uji kompetensi dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan, namun tidak berpengaruh terhadap kelulusan uji kompetensi dan kemampuan memperoleh pekerjaan. Kualitas sarana/prasarana memiliki pengaruh positif terhadap kelulusan uji kompetensi, nilai uji kompetensi dan kemampuan memperoleh pekerjaan, namun tidak berpengaruh terhadap waktu tunggu memperoleh pekerjaan. Jenis program pelatihan tidak memiliki pengaruh terhadap kelulusan uji kompetensi, nilai uji kompetensi, kemampuan memperoleh pekerjaan dan waktu tunggu memperoleh pekerjaan alumni peserta pelatihan PPKD provinsi DKI Jakarta.


ABSTRACT
This thesis examines the effect of job training on the competence and ability to get a job. This study uses case study method at the Regional Work Training Center (PPKD) of DKI Jakarta province with respondents of alumni of job training participants. For testing using logistic regression method and multiple linear regression method.

Based on the test results, the quality of the training materials (curriculum, syllabus, and module) has a positive effect on the graduation of competency test and the increase of job acquisition ability, but does not affect the competency test and the waiting time to get the job. The quality of trainers has a positive influence on the passing of competency test, competency test score, job acquisition ability and waiting time to get a job. Completeness of facilities / infrastructure has a positive influence on the value of competency test and waiting time to get a job, but does not affect the graduation of competency test and job acquisition ability. The quality of facilities / infrastructure has a positive influence on the passing of competency test, competency test score and job acquisition ability, but does not affect the waiting time to get a job. The type of training program has no influence on the passing of the competency test, the competency test score, the ability to obtain the job and the waiting time to get the alumni of the trainee of PPKD DKI Jakarta."

2017
T53672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>