Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsenia Trinanda Haris
"Telah dilakukan penelitian mengenai pola aktivitas nokturnal dengan penekanan pada perilaku sosial pasangan pada kukang Jawa (Nycticebus javanicus E. Geoffroy, 1812) di karantina Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Tujuan penelitian adalah mengetahui pola aktivitas nokturnal dan perilaku sosial pasangan kukang Jawa (Nycticebus javanicus) selama di kandang rehabilitasi. Data pengamatan diambil dari 3 (tiga) pasang kukang Jawa (PK1, PK2, PK3) dengan usia masing-masing individu ± 2,5 tahun. Pengamatan dilakukan setiap malam pukul 18.00--06.00 WIB selama bulan Februari--Maret 2008.
Metode yang digunakan yaitu gabungan metode scan sampling dan ad libitum sampling dengan titik sampel berdurasi 5 menit tanpa jeda antar titik sampelnya. Data pengamatan pola aktivitas meliputi: makan (feeding), aktif sendiri, non-aktif dan interaksi sosial. Perilaku sosial dalam pasangan meliputi: Agresi, vokalisasi, mendekat (approach), mengikuti (follow), kontak (contact), eksplorasi sosial (social explore), bermain (social play), saling menelisik (allogrooming), saling menelisik dengan posisi terbalik (Inverted Embrace), menaiki tubuh pasangan (mount) dan kopulasi.
Terdapat perbedaan persentase antara pola aktivitas jantan dan betina dalam pasangan. Aktivitas aktif sendiri mengambil porsi terbesar selama masa aktif individu jantan, diikuti oleh aktivitas non-aktif, feeding, dan interaksi sosial secara berturutan. Aktivitas non-aktif mempunyai porsi terbesar selama masa aktif betina, diikuti oleh aktivitas aktif sendiri, feeding dan interaksi sosial secara berturutan. Perilaku sosial pasangan pada ketiga pasang kukang Jawa juga memiliki perbedaan. Aktivitas vokalisasi, mendekat, mengikuti, kontak, social explore dan allo-groom dijumpai pada semua pasangan, sedangkan aktivitas agresi hanya ditemukan pada PK3 dan inverted embrace hanya ditemukan pada PK2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmita Chaerunisa
"Lutung perak (Trachypithecus cristatus) tergolong ke dalam status vulnerable berdasarkan IUCN yang menyebabkan salah satu lembaga konservasi ex-situ yakni Taman Margasatwa Ragunan berperan dalam melestarikannya. Perubahan kondisi lingkungan yang signifikan dapat memunculkan gejala stres sehingga mereka harus menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Dalam proses tersebut, penting untuk melihat perilaku yang dapat terdampak salah satunya perilaku pengasuhan anak (parental care). Terdapat tipe pengasuhan berupa alloparental care pada lutung perak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pengasuhan anak pada lutung perak di luar habitat aslinya yang berada di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan. Terdapat 7 individu yang menjadi subjek penelitian, yaitu dua jantan dewasa, tiga betina dewasa, satu betina remaja dan satu anak lutung perak. Metode dalam penelitian ini berupa scan sampling dan ad-libitum sampling. Berdasarkan hasil, terdapat 9 perilaku dengan nilai rata-rata tertinggi berupa feeding sebesar 15,6 kali saat hari libur satwa dan breastfeeding sebesar 14,3 kali saat akhir pekan. Secara keseluruhan pengasuhan anak lutung perak di Taman Margasatwa Ragunan tergolong baik karena tidak memunculkan perilaku agonistik.

The silver langur (Trachypithecus cristatus) is classified as vulnerable according to the IUCN, which causes one of the ex-situ conservation institutions, Ragunan Wildlife Park, to play a role in preserving it. Significant changes in environmental conditions can lead to symptoms of stress so that they must adjust to the new environment. In this process, it is important to look at behaviors that can be affected, one of which is parental care behavior. There is a type of alloparental care in silver langurs. This study aims to analyze parenting behavior in silver langurs outside their natural habitat at the Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo. There were 7 individuals that became the subject of the study, namely two adult males, three adult females, one juvenile female and one infant silver langur. The methods in this study were scan sampling and ad-libitum sampling. Based on the results, there were 9 behaviors with the highest average value of feeding 15,6 times during animal holidays and breastfeeding 14,3 times on weekends. Overall, the parenting of silver langur children in Ragunan Wildlife Park is classified as good because it does not cause agonistic behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Studi tentang pola kopulasi siamang telah dilakukan di Kandang Peraga Pusat Primata Schmutzer Ragunan, Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kopulasi siamang di penangkaran. Hasil penelitian dapat dijadtkan sebagat pembanding atau gambaran tentang pola aktivitas kopulasi Hylobatidae lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah, siamang merupakan primata yang melakukan multi-mounting dalam setiap aktivitas kopulasinya Aktivitas kopulasi tersebut dilakukan secara dorso-ventral, yaitu setiap aktivitas kopulasi, bagian dorsal betina menghadap ke bagian ventral jantan."
2005
SAIN-10-1-2005-30
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arba Kenanga
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengamati aktivitas travelling pada aktivitas harian N. javanicus serta respon aktivitas travelling N. javanicus terhadap faktor lingkungan yaitu, kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya bulan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2017 di Desa Cipaganti, Garut, dengan total 456 jam observasi dan 5.935 data observasi. Metode yang dilakukan adalah focal animal instantaneous sampling. Subjek penelitian berupa 16 ekor N. javanicus. Melalui pengamatan diperoleh bahwa sanya bila suhu meningkat maka aktivitas travelling N. javanicus ikut meningkat berbeda dengan kelembaban bila kelembaban meningkat maka aktivitas travelling turun, sedangkan intensitas cahaya bulan memiliki pengaruh terhadap aktivitas travelling N. javanicus namun tidak secara signifikan.

The research has been conducted to observe the activity of travelling on daily activities of N. javanicus and the response of N. javanicus travelling activity to environmental factors that is, humidity, temperature, and moonlight intensity. The study was conducted from March to April 2017 in Cipaganti Village, Garut, with a total of 456 observation hours and 5,935 observation data. The method used is focal animal instantaneous sampling. The subjects were 16 N. javanicus. Result of observation, it is found that when the temperature increases, the travelling activity of N. javanicus also increases different from the humidity when the humidity increases, the travelling activity decreases, whereas the moonlight intensity has an correlation on N. javanicus travelling activity but not significantly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Rahayu Budiarti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Annisa
"Film Nocturnal Animals 2016 membuka perdebatan tentang keberadaan substansi dibalik mewahnya gaya yang diimplementasikan di film itu oleh sang sutradara yang juga seorang desainer terkemuka, Tom Ford. Salah satu bagian subtansi film tersebut adalah cerita bahwa dibalik modernitas dan kemewahan, kedua karakter utamanya, Edward dan Susan, adalah dua orang yang menderita trauma dan kehilangan. Disampaikan dengan dua struktur narasi yang berbeda yakni atemporal dan linear serta dikemas dalam dua dunia atau latar yang berbeda yaitu fiksional dan nyata, trauma dan kehilangan ternyata memiliki peran dalam pembentukan subjektivitas kedua karakter tersebut.
Menggunakan pendekatan psikoanalisa serta konsep yang diperkenalkan oleh Todd McGowan tentang atemporal cinema dan kehilangan sebagai pembentuk subjektivitas, skripsi ini bertujuan mencari fungsi sesungguhnya dari peradaban kontemporer dan kehilangan dalam pembentukan subjektivitas seseorang. Pada akhirnya, studi ini menyimpulkan bahwa dalam pembentukan subjektivitas, seseorang harus mengalami kehilangan dan menemukan kepuasaan dari pengalaman tersebut terlepas dari pengaruh peradaban kontemporer.

Nocturnal Animals 2016 opens a discussion on the existence of its substance underneath all the lavish style implemented by its fashion designer director, Tom Ford. One of the most pivotal substances in the movie is the story behind all the sophistication about the lead characters, Edward and Susan, who suffer from traumatic loss. Told through two different narrative structures, namely atemporal and linear as well as set in two different settings of fictional and reality, traumatic loss, in fact, has significance in constructing someone's subjectivity.
Using psychoanalytic approach and theories initiated by Todd McGowan on atemporal cinema and loss as an element of subjectivity, this study explores the function of loss in contemporary era in the construction of subjectivity. In the end, the study finds that in constructing subjectivity, one must embrace loss and find enjoyment in it regardless of the influence of civilized contemporary era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Narawidya Ammani
"Harimau sumatra menurut IUCN merupakan hewan dengan status terancam punah (Critically endangered), sehingga untuk mencegah dari kepunahan, dibutuhkan peningkatan populasi. Penelitian dilakukan untuk mengamati dan menganalisis perilaku sosial dari harimau sumatra jantan dan betina yang mengarah pada perilaku reproduksi. Pengambilan data diambil menggunakan metode focal sampling dan ad libitum. Dilakukan selama tiga jam per hari dan interval lima menit dengan ulangan 18 hari, mulai dari April hingga Mei 2023. Subjek penelitan adalah harimau sumatra jantan dan betina di Taman Margasatwa Ragunan. Pengambilan data dilakukan dengan melihat perilaku sosial yang mengarah ke perilaku reproduksi pada harimau sumatra. Pengamatan dilakukan pada kandang tidur dengan adanya pemisah antara harimau sumatra jantan dan betina. Hasil yang di dapat dari penelitian ini adalah adanya perbedaan perilaku sosial pada kedua harimau sumatra. Perbedaan perilaku meliputi interaksi jantan mendekati betina (11,61±7,32), betina mendekati jantan (1±0), vokalisasi (102,6±35,59), menggeram (136,72±84,16), dan sifat agresif (27,08±20,78). Terdapat korelasi suhu dan kelembaban terhadap salah satu perilaku sosial harimau sumatra betina (Sig. (2-tailed) < 0,05) yaitu perilaku interaksi betina terhadap jantan (Sig. (2-tailed) = 0,044). Harimau sumatra jantan dan betina menunjukkan perilaku sosial seperti, adanya interaksi, vokalisasi, dan agresivitas, namun tidak di dapat perilaku sosial yang mengarah kepada perilaku reproduksi.

IUCN has declared that Sumatran tiger has a status of critically endanger species and so to prevent it from extinction the raise of population is needed. This study aims to observed and analyze the social behavior of male and female sumatran tiger. This study also aims to observe if the social behavior will lead to reproductive behavior. The observation method use in this study is focal sampling, with addition of adlibitum. Data was collected by observing the social behavior that lead to reproductive behavior of sumatran tiger for 3 hours and five minute interval per day with 18 repetitions, starting from April to May 2023. The research subject were male sumatran tiger and female sumatran tiger in Taman Margasatwa Ragunan. Observation were carried out in sleeping cages with a separation between male and female tiger. The result of this study were that there are differences of social behavior between male and female tiger including, male approach it’s conspecies (11,61±7,32), female approach it’s conspecies (1±0), vocalization (102,6±35,59, growling (136,72±84,16), and aggressive behavior (27,08±20,78). There is a correlation between temperature and humidity on one of the female sumatran tiger’s social behavior (Sig. (2-tailed) < 0,05) on female approach it’s conspecies (Sig. (2- tailed) = 0,044). Both male and female sumatran tiger shown social behavior including, interaction between each other, vocalization, and aggressive behavior but no social behavior that lead to reproductive behavior."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Telah dilakukan penelitian pemilihan lokasi tidur (sleepingsites) kukang jawa (NycticebusjavanicusE. Geoffroy, 1812) yang dilepasliarkan di kawasan hutan Gunung Salak Bogor, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemilihan lokasi tidur oleh kukang jawa. Penelitian dilakukan selama bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011. Lokasi tidur yang digunakan terdiri dari 9 individu pohon yang terdiri dari 6 jenis pohon yaitu Melastomamalabathricum, Mallotuspeltatus, Rhodamniacinerea, Euodialatifolia, Pinangacoronatadan Amomumlappaceum. Terdapat preferensi pemilihan pohon berdasarkan tinggi, akan tetapi tidak terdapat preferensi pemilihan pohon berdasarkan DBH. Persebaran lokasi tidur terbagi berdasarkan ketinggian lokasi pelepasliaran.

Study on sleeping sites selection of javan slow loris (Nycticebusjavanicus) has been conducted in the forest area of Mount Salak, Bogor, West Java. Objectives of this study is to understand sleeping sites selection by javan slow loris (Nycticebusjavanicus). Research was conducted during December 2010 until May 2011. The study noted nine trees consist of six species used by javan slow loris as sleeping sites which are Melastomamalabathricum, Mallotuspeltatus, Rhodamniacinerea, Euodialatifolia, Pinangacoronatadan Amomumlappaceum. There is preference while choosing the tree from the height, but there is no preference while choosing the tree from the DBH. Sleeping sites dissemination is related with the release sites altitude. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diona Puteri Ningtyas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Lisa Meilanda
"Aktivitas pengunjung dapat memberikan dampak pada perilaku satwa di kebun binatang. Telah dilakukan penelitian pengaruh aktivitas pengunjung terhadap perilaku diurnal harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae, Pocock 1929) hasil pertukaran di Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku adaptasi harimau hasil pertukaran dikaitkan dengan aktivitas pengunjung. Fokus penelitian yaitu pada dua ekor harimau hasil pertukaran yang dibandingkan dengan dua ekor harimau TMR sebagai kontrol. Keempat harimau berjenis kelamin jantan dengan rentang usia yang tidak jauh berbeda. Penelitian dilakukan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi DKI Jakarta, yaitu selama delapan pekan dari Juli sampai September 2020 mulai pukul 08.00—13.00 WIB. Metode yang digunakan ialah continuous focal sampling dan ad libitum dengan interval waktu 15 menit tanpa jeda. Perilaku yang diamati terbagi menjadi lima kategori, yaitu aktif, marking, lokomosi, istirahat, dan Abnormal Repetitive Behaviour (ARB). Kondisi pengunjung dibagi menjadi tiga kategori, yaitu aktivitas, kepadatan, dan kebisingan. Terdapat perbedaan kondisi pengunjung yang terjadi pada tiga kategori kondisi hari berbeda, yaitu hari libur kebun binatang, hari kerja, dan akhir pekan. Hasil pengamatan menggunakan uji t independen dengan α = 0,050 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara harimau baru dan harimau lama pada perilaku aktif dan istirahat di ketiga kategori kondisi hari. Hal tersebut diasumsikan bahwa perilaku aktif dan istirahat harimau baru telah teradaptasi dengan lingkungan kandang TMR. Perbedaan yang signifikan muncul pada perilaku ARB saat hari libur kebun binatang, perilaku marking dan lokomosi saat hari kerja, dan perilaku marking, lokomosi, dan ARB saat akhir pekan. Perbedaan tersebut muncul karena adanya perbedaan kondisi kandang dan kemunculan kondisi pengunjung yang berbeda pada setiap kandang.

Visitor’s activities can have an impact on animal’s behaviour in the zoo. Research about the effects of zoo visitors on the diurnal behaviour of exchanged Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae, Pocock 1929) program at Taman Margasatwa Ragunan (TMR) has been studied. The aim of this research is to identify the behavioral adaptation of two exchanged Sumatran tigers related to the zoo visitors’ activity. The main subjects of this research are the two (2) exchanged Sumatran tigers compared with two (2) TMR’s tigers as the control. All of them are male tigers which short-age differences. The Research has been studied while the transition of Mass Social Distancing or Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) in DKI Jakarta enforced and lasted for eight (8) weeks from July until September 2020 start from 08.00—13.00 WIB (Western Indonesian Time). Continous focal sampling and ad libitum methods with fifteen (15) minutes interval without pause was used for this research. The focused behaviours were divided into five (5) categories: active, marking, locomotion, resting, and Abnormal Repetitive Behaviour (ARB). The visitor’s conditions were divided into three (3) categories: activity, density, and intensity. There were three conditions that represented zoo visitors: the closed day zoo, the weekdays, and the weekend. Based on the independent samples t-test with α = 0,050, it was shown, there were no significant difference between the exchanged and the control tigers in their active and resting behaviour on all conditions. Because of these, it could be assumed that the active and resting behaviour of new tigers have been adapted with TMR’s captive environment. The significant difference occurred on ARB when the closed day zoo, marking and locomotion behaviour on the weekdays, and marking, locomotion, and ARB on the weekend. It was because the difference of captive condition and the presence of zoo visitors on each captive."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>