Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Romlah
"AKI dan AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. Masalah kematian dan kesakitan ibu dan anak di Indonesia masih merupakan masalah besar sehingga pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2007 Departemen kesehatan bersama JICA mengembangkan program Kelas Ibu Hamil di Kabupaten Garut dengan menetapkan 5 wilayah kerja Puskesmes sebagai daerah intervensi penggunaan Buku KIA. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut tahun 2008, setelah Intervensi Kelas lbu Hamil di 5 wilayah Puskesmas di Kabupaten Garut, belum semua wilayah menunjukkan keberhasilan intervensi. Penelitian ini merupakan studi prevalensi 2 populasi dengan rancangan potong lintang (cross secrionab dengan n = |86 ibu hamil trimester ketiga dimana 93 sebagai kelompok dengan KIH dan 93 sebagai kelompok tanpa KH-I. Hasil penelitian diperoleh terdapat 73 responden dengan KIH ('78,S%) ibu yang berperilaku positif (p=0,000; 0R=l6,899). Sedangkan variabel-variabel dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam merencanakan persalinan dan pencegahan komplikasi selain kelas ibu hamil adalah pekerjaan, dukungan suami dan keluarga serta dukungan tokoh masyarakat.

Maternal Mortality and Infant Mortality Rate constitutes one of health degree as social indicator. In Indonesian its still becomes a main priority in health development. On 2007, Health Department with JICA develops a Pregnant Mother Class's Program at 5 health centers in Garut District that has purpose as intervention binds with Books KIA. Base annual report on 2008 by Health Department in Garut District, find out that haven't all regions worked out with intervention success. This research constitutes study prevalence 2 populations, Cross Sectional Design with = |86 third trimester?s pregnant mothers whene 93 respondents got KIH and 93 respondents without KII-I. Acquired observational result 73 respondents with KH-I exists 78,5% mothers have positive behavior in birth preparedness and emergency readiness (p =0,000; OR=l6,899). Meanwhile the dominant variables that engaged with mother?s behavior besides mother class are occupation, husband and family support and society figure support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32331
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Willa Susiani Dewi
"Rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan disebabkan masih kurangnya penyuluhan atau informasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi terhadap masyarakat oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh periyuluhari kesehatari tentang P4K terhadap pemilihan penolong persalinan, dengan desain quasi eksperimen terhadap ibu hamil trimester III jumlah sampel 48, bertempat tinggal di desa karangsari kecamatan karangpawitan kabupaten garut propinsi melahirkan oleh tenaga kesehatan dan 72,9% dan 27,1% oleh non kesehatan. Hasil penelitian membuktikan ada hubungan yang bermakna antara pemberian penyuluhan P4K dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Oleh sebab itu disarankan untuk memfasilitasi pelaksaan program P4K di tiap kecamatan, meningkatkan kemitraan paraji dan bidan.

The low to help assistance by health professionals remains one due to lack of education or information program planning and prevention of complications of labor to the community by health personnel. This study aims to determine the eject of health education on P4K for labor helper election, with a quasi-experimental design to the third trimester pregnant women sample number 48, residing in the village district Karangpawitan, Karangsari sub arrowroot provinces for health care delivery and 72.9%, and 27, 1% by non health. The research proves there is a significant association between the provisions of counseling P4K with auxiliary power selection labor. Therefore recommended to facilitate the implementation ofthe P4K program in each district, to improve the functioning of health education group or individual counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saswaty Niaty
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26770
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suhaerni
"Kehadiran Jampersal diharapkan dapat mengurangi terjadinya Tiga Terlambat sehingga dapat mengakselerasi tujuan pencapaian MDGs, khususnya MDGs 4 dan 5. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan program jaminan persalinan berdasarkan karakteristik ibu di Puskesmas DTP Bungbulang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat tahun 2012. Jenis penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian di 11 desa Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Jumlah sampel yang diteliti 97 ibu hamil dan mempunyai anak berumur dibawah satu tahun yang pernah memanfaatkan jaminan persalinan. Cakupan pemanfaatan program jaminanan persalinan di Kecamatan Bungbulang masih rendah (61,9%).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfataan program jaminan persalinan adalah ibu yang sudah lama menikah (> 5 tahun) dengan p.value 0,0005, jumlah kelahiran ≤3 kali dengan p.value 0,019, memiliki transportasi sulit terhadap pelayanan kesehatan dengan p.value 0,038. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dalam pemanfaatan program jaminan persalinan adalah umur ibu yang tidak beresiko (umur antara 20 ? 34 tahun) dengan pendidikan tinggi ibu (> tamat SMP) dan ibu yang tidak bekerja serta pengetahuan ibu yang tinggi, dan yang memiliki jarak dari fasilitas pelayanan kesehatan jaminan persalinan > 2 KM serta ibu yang mendapatkan dukungan dari keluarga yang tinggi.
Dari penelitian ini disarankan perlu adanya peningkatan peran serta masyarakat, baik di daerah pedesan maupun perkotaan melalui penyuluhan kesehatan dan pertemuanpertemuan yang membahas tentang program jaminan persalinan.

Jampersal attendance is expected to reduce the occurrence of three late goals so as to accelerate the achievement of the MDGs, especially MDGs 4 and 5. The purpose of this study was to determine the factors associated with utilization behavior of labor insurance program based on the characteristics of mothers in health centers Bungbulang DTP Garut West Java province in 2012. This type of observational study using cross-sectional approach. Research sites in 11 villages Bungbulang Garut district of West Java Province. The number of samples studied 97 pregnant women and had children under the age of one year labor warranty ever use. Coverage of labor utilization program in the District Bungbulang jaminanan still low (61.9%).
Factors associated with pemanfataan labor insurance program is a long-married mothers (> 5 years) with p.value 0.0005, the number of births ≤3 times with 0.019 p.value, have a difficult transportation to health services with p.value 0.038. While the factors not related to the utilization of labor insurance program is not at risk of maternal age (aged between 20-34 years) with higher maternal education (> junior high school) and mothers who do not work as well as high maternal knowledge, and which has a range of facilities assurance of health services delivery> 2 KM as well as mothers who have high support from family.
Of this study suggested the need for increased public participation, both in the countryside and urban areas through health education and meetings that discuss labor insurance program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atin Karjatin
"Angka kematian ibu di Kabupaten Garut didapatkan masih relatif tinggi demikian juga dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang masih rendah. Melihat kenyataan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat faktor internal maupun eksternal pada ibu bersalin yang berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Penelitian ini mengunakan pendekatan potong lintang dengan metode survei cepat yang berbasis masyarakat. Survey cepat ini memakai prosedur sampling dua tahap. Tahap pertama terpilih 30 kluster meialui cara probability proportional to size (pps) berdasarkan inforrnasi jumlah penduduk desa. Tahap kedua pemilihan sampel dengan memilih rumah yang terdekat dengan pusat desa, selanjutnya berputar seperti obat nyamuk. Besar sampel sebanyak 210 responden adalah ibu-ibu yang melahirkan pada tahun 2001. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2002, menggunakan kuesioner, dengan cara wawancara yang dibantu oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sebanyak 10 orang yang sudah mendapat pelatihan dari peneliti dan mempuyai pengalaman tentang survey cepat. Hasil penelitian memperlihatkan proporsi pemanfaatan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan adalah sebesar 60% dengan estimasi selang 95% antara 53,82% - 66,18%. Pendidikan ibu dan persepsi terhadap penolong persalinan yang merupakan faktor internal pada ibu bersalin serta biaya persalinan yang termasuk faktor ekstenal berhubungan bermakna dengan pemanfaatan penolong persalinan. Persepsi terhadap penolong persalinan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Agar mendapatkan simpati dari masyarakat, penolong persalinan perlu memantapkan kerjasama dengan dukun bayi dan juga mengadopsi pengalaman dare kelebihan yang dimiliki dukun bayi. Hal ini perlu untuk memperbaiki persepsi negatif terhadap penolong persalinan yang selama ini ada di masyarakat. Dalam hal ini petugas juga harus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam segi teknis maupun komunikasi. Bagi yang membutuhkan biaya untuk memanfaatkan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terampil, perbaikan program yang sudah ada seperti JPKM taanpaknya sangat bermanfaat, selain itu masyarakat juga harus didorong untuk membentuk tabulin atau mekanisme lain yang diharapkan dapat membantu pelayanan kesehatan tersebut.

The death rate of mothers in the district of Garut is relatively at a high level of statistical data and that deliveries, supported by delivery team is quite minim. The mentioned report proposed to conduct a study of internal as well as external factors that prevents mothers from utilizing delivery supporters provided by the health institute. A cross sectional study was performed and followed a method of short term survey of community. This study was carried out according to two procedure sampling. The first step was to select 30 cluster in accordance with probability proportional to size (pps) of the rural population that had been informed, the second step was the selection of homes located closed to the center of the rural center and moved to the center. The number of the sample consisted of 210 mother respondents, experiencing delivery in the year 2001. Collecting the data took place on May 2002, using questioner forms and interviews guided by officials of the District Health Service Department of Garut, that were 10 in number. This study showed that 60% with interval between 53,82% to 66,18% benefited the support of attendants provided by health services. Mothers education, perception to delivery supporters and delivery bill were internal as well as external factors that may become hindrance to utilizing supporters available. Mother perception was the most significant variable of utilizing delivery supporters. Cooperative attitude of delivery supporters with traditional midwifery habits may became clues of willingness to utilize supporters delivery team members were suggested to adopt some experiences of traditional midwifes and advance their technical knowledge and communication activities. For those needing delivery bill of skill full supporters JPKM should extend its capacity of finding system and last of all the community should be motivated to have delivery insurance and other mechanism that may increase supportive measures to health services."
2001
T3640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janna Markus Yajariawati
"ABSTRAK
Kematian bayi di Kabupaten Garut tahun 2011 sebanyak 358 kasus, salah
satu penyebab adalah masalah laktasi sebanyak 10 kasus. Penelitian bertujuan
memperoleh informasi mendalam mengenai pengetahuan, persepsi dan
perilaku ibu serta pencatatan pelaporan terkait kematian bayi. Penelitian
menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan diskusi
kelompok terarah. Informan sebanyak 22 orang yaitu ibu dengan riwayat
bayinya meninggal karena masalah laktasi, bidan, kepala puskesmas, kepala
seksi ibu-bayi dan petugas pencatatan pelaporan dinas kesehatan. Penelitian
menunjukkan pengetahuan tentang penyebab kematian bayi karena masalah
laktasi belum diketahui oleh ibu dan bidan. Masih ada mitos atau kepercayaan
tentang laktasi dan ibu masih mempercayai mitos atau kepercayaan tersebut.
Perilaku ibu tentang pelayanan yang berhubungan dengan laktasi masih
kurang sesuai. Beberapa bidan mendapat kesulitan dalam pengisian
pencatatan pelaporan dan pembahasan Audit Maternal Perinatal tidak
dilakukan dalam pertemuan khusus. Saran untuk dinas kesehatan diperlukan
pengkatagorian yang lebih tepat penyebab kematian bayi yang berhubungan
masalah laktasi dan melaksanakan AMP sesuai dengan pedoman. Saran untuk
bidan adanya kegiatan supervisi oleh bidan koordinator dalam pengkatagorian
penyebab kematian bayi pada bidan desa, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bidan tentang tugas utama bidan terkait manajemen laktasi dan
penyuluhan dan KIE pada masyarakat agar mendukung ibu untuk menyusui
dengan benar.

ABSTRACT
Infant mortality in Garut District in 2011 as many as 358 cases, one of the causes
is the problem lactation 10 cases. The research aims to obtain in-depth
information about the knowledge, perceptions and behaviors related to maternal
and infant death records reporting. Research using qualitative methods through indepth
interviews and focus group discussions. Informants were 22 people,
mothers with a history of baby died due to lactation, midwife, health center chief,
section chief the mother-infant and health department officials reporting records.
Research shows knowledge of the causes of infant deaths due to lactation is not
known by the mother and midwife. There are still myths or beliefs about lactation
and mother still believe the myth or belief. Maternal behavior of lactation-related
services is still less appropriate. Some midwives have difficulty in filling the
reporting and recording of Maternal Perinatal Audit the discussion was not in a
special meeting. Suggestions for health departement needed more appropriately
categorizing the causes of infant deaths related problems lactation and implement
AMP lactation according to the guidelines. Advice to midwife the midwife
coordinator supervision activities by categorizing the causes of infant mortality in
the village midwife, increasing the knowledge and skills of midwives on the main
tasks associated midwife lactation management and counseling and IEC in the
community to support mothers to breastfeed properly."
2013
T34956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Surahman
"Masalah kematian maternal dan noenatal masih merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dimana AKI di Indonesia tahun 2005 sebesar 262 per seratus ribu kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian tersebut akibat masih rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan masih tingginya persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun bayi). Proporsi angka cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Garut tahun 2006 adalah 67,4% sementara sisanya oleh dukun bayi. Pencapaian tersebut tidak sejalan dengan pencapain hasil cakupan K4 pada tahun yang sama sebesar 85,4%, hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kedua hasil cakupan tersebut. Idealnya, kenaikan cakupan K4 diikuti pula oleh kenaikan cakupan persalinan. Kesenjangan tersebut telah mengindikasikan telah terjadinya unmet need persalinan, yaitu ketidaksesuaian antara keinginan dengan kenyataan mengenai tenaga penolong persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan unmet need persalinan di Kabupaten Garut tahun 2007. Penelitian menggunakan data sekunder dari hasil survei data dasar pengembangan model pelayanan kesehatan neonetal esensial di Kabupaten Garut tahun 2007 oleh Pusat Penelitian Kesehatan (PPK-UI) dan Pusat Kajian Promosi Kesehatan FKM-UI. Metode penelitian adalah Cross Sectional, dengan populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi 0-11 bulan yang tinggal menetap di 10 Kecamatan di Kabupaten Garut. Sampel yang berjumlah 246 orang, diambil menggunakan metode cluster probability proportionate size. Hasil penelitian menunjukkan dari 246 responden yang mempunyai keinginan untuk melahirkan oleh tenaga kesehatan 21,1% terjadi unmet need persalinan dan 78,9% sesuai dengan keinginannya (met need). Paritas merupakan faktor yang berhubungan dengan unmet need persalinan (p = 0,049), dimana iu yang mempunyai paritas tinggi berpeluang 2 kali untuk unmet need persalinan dibandingkan dengan ibu yang mempunyai paritas rendah setelah dikontrol oleh faktor pendidikan ibu, status ANC dan status ekonomi (OR = 2, 95% CI = 1,0 ? 3,8). Berdasarkan hal di atas, disarankan untuk lebih meningkatkan kegiatan KIE pada saat pemeriksaan kehamilan (ANC) sehigga pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan, persalinan dan KB dapat lebih meningkat, disamping meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan secara berkesinambungan kepada masyarakat, terutama tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan.

The problem of neonatal and maternal deaths.is still the main problem faced by indonesian people, where the maternal death rate in Indonesia, in the year of 2005 was 262 per one hundred thousand of living birth.one of the mentioned death causes was that the child-birth coverage carried out by medical workers was still low and child- birth performed by non medical workers was still high. The percentage of child-brith coverage rate by medical workers in Garut regency in 2006 was 67,4 % meanwhile the rest was performed by conventional midwives. The mentioned achievement was not in accordance with that of the result of K4 coverage in the same year as much as 85,4 %, this case showed the presence of discrepancy between both mentioned coverage results.ideally, the raise of K4 coverage should have been followed by the raise of child-birth coverage as well. This discrepancy had indicated that unmet need child-birth had occured, that is the unconformity between desire and fact concerning medical workers for child- birth. The objectives of this research is to recognize the determinant of unmet need of child- birth in Garut regency in 2007.The kind of the research used secondary data from the result of base data survey for the development of essential neonatal health service model in Garut regency in the year of 2007 performed by Health Research Centre ( PPK-UI ) and Health Promotion Study Centre of FKM-UI.the method of the research is Cross Sectional . Population consists of the women having 0-11 month babies who settle in ten sub-districts with sample selection follows the method of 30 cluster, cluster is the rural-district with dursion criteria based on the number of population (probability proportionate size). by using c-survey, it is obtained 30 rural- districts, later 16 women are selected at random from every rural-district so that it fulfills the sample of 640 people. The number of respondents who fulfill criteria of unmet need child-birth is 246 people. The result of the research shows that from 246 respondents who have desire to give birth to by medical workers, 21.1% is unmed need child-birth and 78,9% is in accordance with their desire (met need) that is medical workers as the helper of child-birth. The result of statistics test shows significantcorrelation between parity and unmet need child-birth (p=0.049). In the meantime, the result of valid final modeling is model without interaction, later the most dominant factor as the determinant of unmet need child-birth is parity with the value of odds ratio as much as 2.0 respectively after being controlled by the factors of mothers education, ANC status and economics status (OR = 2, 95% CI = 1,0 ? 3,8). Based on the case above, it is suggested that the effort of health promotion program raise need to be performed by having health guidance acturties continuously to the community about reproduction health especially in the case of recognition towards child-birth danger signal. One of them is to raise the acturty of KIE at the time of pregnancy examination which along this time it forms education facility to improve mothers knowledge concerning their pregnancies and child-births."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33636
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Setyono P.
"Masih tingginya angka kematian bayi dan kematian maternal, hal ini mencerminkan masih kurangnya kemampuan negara dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat khusunya perawatan kehamilan serta proses pertolongan persalinan dan neonatal. Kabupaten Sumedang sudah mempunyai 243 bidan diantara 269 desa, dengan kenyataan tingginya angka kunjungan pemeriksaan kehamilan oleh bidan, tidak disertai dengan pemanfaatan tenaga bidan sebagai penolong persalinan.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan tentang gambaran pengetahuan, sikap dan karakteristik sosio demografi ibu dalam pemanfaatan pertolongan persalinan oleh dukun atau bidan serta alasan-alasan yang melatarbelakangi pemanfaatan penolong persalinan di Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dengan fokus group diskusi, karena ingin diperoleh informasi yang lebih dalam dan rinci. Kegiatan analisis data yang dilakukan berupa analisa isi I content analysis. Infoman pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan anak terakhir pada kurun waktu antara bulan Januari 1997 sampai dengan bulan Juni 1997 yang menggunakan jasa pelayanan dukun, bidan serta dukun bersama bidan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Pengetahuan informan tentang hal yang berkaitan dengan persalinan dan penolong persalinan cenderung baik 2) Sikap informan cenderung positif terhadap bidan, ini terlihat dari tingginya kunjungan pemeriksaan kesehatan kehamilan 3) Umur informan berisiko tidak selalu memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan, bahkan ada kecenderungan memilih dukun 4) Informan paritas berisiko tidak selalu memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan 5) Pendidikan informan yang relatif tinggi ada kecenderungan tidak memanfatkan dukun sebagai tenaga penolong persalinan 6) Penghasilan keluarga informan yang lebih baik ada kecenderungan mernilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan 7) Persepsi informan tentang jarak menyatakan dekat bila masih satu desa dengan tenaga penolong persalinan 8) Pengambilan keputusan dalam pemilihan tenaga penolong persalinan masih dipengaruhi oleh orangtua, mertua atau suami.
Mengingat pengambilan keputusan pemanfatan tenaga penolong persalinan masih dipengaruhi oleh orangtua atau mertua maka diperlukan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi ) bagi tokoh masyarakat, tokoh agama dari para orangtua serta para suami dari ibu yang sedang hamil atau pasangan usia subur.

The death-rate of baby and maternal mortality are still high, it indicates the state ability in giving the medical services to the people is still submissive : especially in taking care of pregnancy and the process of birth-rate and neonatal. The regency of Sumedang has 243 midwives in 269 villages in fact that the inspection rate of pregnancy by midwives not involving the using of midwives abilities in the process of birth.
The objective of this research are to get the illustration of skill, behavior and sosiodemografy of mother in using of birth process aid by tradisional or obstretical midwives and also the background reason of the midwives utilization.
Ths method of research is accomplished by the approximation of qualitative method and foccused in group discussion to get more detailed information. The activity of data analysis is accomplished by using the form of content analysis. In this research, the informans are mother who bore the last baby in January 1997 until June 1997 and use the services of traditional midwives, obstretical midwives or both of them.
From this research, the conclusions are : 1) The skill informans of birth process and the personal who help the birth process are good enough. 2) The informans behaviour of midwives is good enough. It is indicaated the maximum inspection rate of pregnancy to the people. 3) The age of risky mothers do not always choose the obstretical midwives to help the bird process but they prefer using the traditional midwives services. 4) The risky paritas mother do not always choose the obstretical midwives to help the bird process.5) The education level respondents that high relatively has tendency to use obstretical midwives.6) A mother coming from the family with the better income ho s a tendency to choose the obstretical midwives to help the bird process.7) Mother has a perception of the distance, it indicates close if the midwives stay in the same village.8) The taking of decision to choose the man who help the birth process is still influenced by the parents and parents in law.
Deciding that taking decision in using the skillful personal to help the birth process is still influenced by the parents and parents in law so it important to involve KIE to the mayor figure in community, the mayor figure of religion society, the parent and husband of pregnant wife or fertilized couples.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Helinda
"Keberadaan buku KIA bertujuan meningkatkan pengetahuan dan aksesibilitas pelayanan KIA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana peran kepemilikan buku KIA terhadap pemanfaatan layanan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Garut Jawa Barat tahun 2016. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pada sampel 200 ibu yang mempunyai bayi usia 0-24 bulan secara random sederhana proporsional dengan melihat daftar ibu dalam buku kohort ibu periode tahun 2014 dan 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan Buku KIA berperan positif terhadap pemanfaatan layanan persalinan setelah dikontrol oleh variabel pendidikan, status ekonomi, kepercayaan terhadap dukun paraji, jarak ke fasilitas kesehatan, dan kualitas pelayanan kesehatan, dimana ibu yang memiliki Buku KIA berisiko 4.6 kali untuk bersalin oleh tenaga kesehatan dibanding ibu yang memiliki Buku KIA. Perlu adanya peningkatan pengadaan buku KIA, kualitas pelayanan ANC, mengefektifkan tim bina wilayah serta kemitraan bidan paraji.

The existence of Mother Child Health (MCH) Handbook aims to increase knowledge and service accessibility of child and maternal heatlh. The purpose of this research was to determine MCH handbook ownership role towards utilization of delivery care by health professionals in Garut District West Java, 2016. The research using cross sectional design, with 200 samples of the mother with infant aged 0-24 months old, proportional randomly by seeing the list of mothers in kohort book period 2014 and 2015.
The result showed that the ownership of MCH handbook has a positive role towards utilization of delivery care by health professionals after being controlled by the education variable, economic status, credence to a traditional birth attendant, the distance to health facility, and health service quality, which the mother who have MCH Handbook risk at 4.6 points for delivering by heatlh professionals than the mother who do not have MCH Handbook. To increase the procurement of MCH Handbook, ANC service quality, streamline fasilitative supervision, effective team building area, also traditional birth attendant parthnership.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindiarni Inten Putri
"Skripsi ini membahas tentang pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. DI Kabupaten Garut, Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi dibandingkan AKB Jawa Barat yaitu 55,9 per 1000 KH sedangkan di Jawa Barat 43,4 per 1000 KH. Salah satu penyebab angka kematian bayi masih tinggi yaitu tidak adanya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan IMD bagi bayinya yang baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan niat ibu hamil untuk melakukan IMD. IMD merupakan suatu proses pemberian ASI pertama pada satu jam pertama setelah bayi dilahirkan dengan meletakkan bayi diatas perut atau dada ibu sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian bayi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assesment Procedures (RAP) dan analisis yang digunakan adalah analisis isi. Hasil penelitian ini adalah ibu yang mengetahui arti dan manfaat IMD, akan memiliki sikap dan niat yang kuat untuk melakukan IMD. Dari hasil penelitian ini disarankan bahwa penyediaan informasi mengenai IMD penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Selain itu juga didukung oleh adanya tenaga kesehatan penolong persalinan yang terlatih untuk melakukan IMD yang mudah dijangkau oleh ibu hamil yang akan melahirkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>