Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80867 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awanda Erna
"Evaluasi program komunikasi pemasaran dalam repositioning produk RRI darl radio pemerintah {state apparatus body) menjadi radio publik (public service broadcasting} berarti menata ulang nilai-ni1ai dasar (core values), filosofi, budaya, reputasi, strategi dan personal di dalam organisasinya yang tenru berimplikasi pada produk (jasa siaran) dan brand image. Adapun tujuan penelilian untuk mengetahui hasii yang telah dicapai selama berlangsungnya proses pe!aksanaan program komunikasi pemasaran daiam rangka repositioning produk RRI sebagai lembaga penyiaran publik dan mengetahui persepsi khalayak pendengar terhadap produk RRI sebagai hasil program reposirfotting. Di dalam unit analisis RRl Jakarta peneliti menggunakan konsep repositioning Belch dan Belch (2004) dan konsep iklim komunikasi organisasi RRI umuk melakukan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian program komunikasi pemasangan yaitu efektivitas program dibandingkan target yang dltctapkan, mengukur output (message transmission), outgrowth (message reception), dan outcome (message effect).

Marketing communication program evaluation in RRIs product repositioning from state radio (state apparatus body) into a public media (public service broadcasting) meant retransmitting its core values, philosophy, culture reputation and personnel inside its organization which indirectly implicated its products and brand image. The objective of this study to know the effect of the repositioning process and to gauge the perceptions of RR1 listeners after the repositioning process. To analyze these effects, the writer uses the Belch and Belch repositioning concepts (2004) and the RRI organization's communication climate concept in monitoring, evaluating, and controlling the communication program, which is the affectivity of the program compared to the purposed targets such as output (message transmission). outgrowth (message reception), and outcome (message effect). This study is using the qualitative approach with a positivist paradigm by analyzing data from interviews, focus group discussions, participative observation and documents. The result shows that RRI has done the integration process to create a harmonized implementation of communicating the marketing strategy for all RRl branches."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zulkifli Usman
"Studi kasus terhadap strategi komunikasi pemasaran program pendidikan dan pelatihan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah dilakukan pada Bidang Pendidikan dan Pelatihan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, yang rutin menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di lingkungan sendiri. Status RSCM dari rumah sakit vertikal Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Jawatan mendorong perubahan orientasi Bidang Diklat dari cost center unit menjadi revenue center Witt. Upaya menyelenggarakan diktat swadana memerlukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat mencapai target sasaran. Masalah yang timbul adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang harus dilaksanakan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah, apalagi dengan munculnya pesaing di pasar sasaran yang sama. Kajian terutama diarahkan pada evaluasi proses perencanaan dan pelaksanaan komunikasi pemasaran program diktat swadana oleh Bidang Diktat RSCM, antara lain seperti diuraikan oleh Fill (1999 ; 510) apakah tujuannya memenuhi unsur-unsur mudah dipahami dan jelas (Specific), bisa diukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), wajar (Realistic), dan target sasaran serta waktu pencapaiannya (Targeted and Timed). Selain itu diteliti juga media komunikasi yang digunakan dan bagaimana isi pesan yang disebarluaskan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi kelayakan bauran promosi yang digunakan oleh Bidang Diktat dalam memasarkan program-programnya ke rumah sakit-rumah sakit maupun klinik spesialis di seluruh Indonesia. Dan mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran jasa pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah.
Pengumpulan data melalui studi dokumen dalam bentuk laporan, peraturan, hasil studi maupun buku pedoman yang berhubungan dengan kegiatan diklat. Selain itu diupayakan wawancara mendalam tidak berstruktur kepada narasumber yang terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan.
Dari hasil pengumpulan data yang kemudian dianalisa dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang telah dijalankan baru sebatas memanfaatkan salah satu elemen bauran promosi, yaitu direct marketing. Dalam menghadapi persaingan di pasar terbuka perlu upaya peningkatan promosi agar mampu menjangkau sasaran yang lebih luas. Keberhasilan mempengaruhi para calon konsumen atau pelanggan untuk mengikuti kegiatan diktat melalui telepemasaran amat ditentukan oleh keterampilan berkomunikasi petugas pemasaran yang ditunjuk, sebab promosi yang dilakukan menuntut kemampuan berkomunikasi dua arah.
Implikasi evaluasi komunikasi pemasaran program diktat adalah untuk mengetahui kelayakan strategi yang telah dilaksanakan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah. Perubahan struktur pasar ke arah kompetisi terbuka dibuktikan dengan keberadaan rumah sakit swasta disekitar RSCM yang memiliki pusat pendidikan formal telah mulai memasuki pasar sasaran yang sama dengan pasar Bidang Diktat RSCM. Sebagai pesaing baru perlu diantisipasi dengan upaya menonjolkan kelebihan-kelebihan yang sudah melekat sebagai rumah sakit pendidikan maupun pusat rujukan nasional. Selain pesaing baru terdapat pesaing utama yang harus dicerrnati karena sesama rumah sakit pernerintah yang juga mempunyai predikat rumah sakit pendidikan dengan kelebihan sebagai pusat pelayanan kesehatan khusus, seperti RS. Kanker Dharmais, dan yang lainnya. Pemikiran ke arah spesialistik diktat sesuai dengan predikat yang dimiliki oleh masing-masing rumah sakit pendidikan sebagai pusat pelayanan kesehatan dibidangnya sebaiknya bisa direalisasikan.
Unit hubungan Masyarakat di RSCM apabila bisa diberdayakan menjadi mitra kerja Bidang Diktat merupakan salah satu unsur bauran promosi yang juga potensial. Berbagai fasilitas penunjang perlu mendapat perhatian serius dari Kepala Bidang Diktat RSCM maupun Direktur RSCM, mulai dari pintu kedatangan peserta, tempat parkir kendaraan, rambu-rambu yang seyogyanya menjadi petunjuk bagi peserta untuk mencapai lokasi kegiatan diktat, keamanan dan kenyamanan berada di lingkungan RSCM. Dapat merupakan nilai tambah jika Bidang Diktat RSCM memiliki fasilitas penginapan yang akan sangat membantu peserta terutama yang berasal dari luar DKI Jakarta, dan sekaligus bisa dimanfaatkan oleh Direksi RSCM sebagai pemondokan bagi keluarga pasien rujukan dari daerah yang tidak mempunyai keluarga di Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T12099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Dety Laila Qara
"Industri bumbu masak mengalami perkembangan pesat. Peluang bisnis di industri ini menarik para pengusaha MSG (mononatrium glutamat) untuk membangun bisnis dalam ceruk pasar ini. Tak terkecuali PT Miwon Indonesia pada tahun 1973 ikut hadir dalam bisnis penyedap rasa MSG sebagai produk me-too dengan merek Miwon. Saat ini terdapat kurang lebih tiga merek produk MSG yang bersaing untuk memperebutkan pasar konsumen di industri MSG.
Akan selalu bermunculan para pengikut baru, hal ini membuat perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk MSG mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep strategi komunikasi pemasaran yang mampu menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen juga bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan konsumen sehingga akan menciptakan permintaan pasar.
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produk Miwon sebagai produk me-too, serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan oleh produk Miwon.
Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa Miwon memadukan berbagai unsur pemasaran melalui marketing mix dan promotion mix. Untuk kualitas rasa maupun isi, produk Miwon sudah mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan konsumennya. Ukurannya yang kecil hingga besar menjadi keunggulan dan diferensiasi karena kebanyakan kompetitornya berukuran lebih besar dan lebih mahal. Sejauh ini target retailer sudah mencapai target tetapi target konsumennya belum mencapai target. Hal ini dikarenakan distribusi yang belum menyebar rata.

Seasoning industry grows very fast in Indonesia. Good opportunity lures entrepreneurs to build their seasoning business. Miwon Indonesia Ltd joins the current competition by introducing me-too product called Miwon. Nowadays, there are three seasoning products in Indonesian market.
It's always possible for new brands to join the crowd. Each brand can't only boast its overcoming quality of the product. They must adapt the right strategy of marketing communication to attract customers.
The research explains the strategy of marketing communication of me-too product. The possible communication problems and the most precise medium are identified by the researcher.
In conclusion, researcher finds that me-too product use two concepts of marketing, marketing mix and promotion mix. Speaking of the product quality, me-too product can accommodate the need of the customers. Me-too product may use differentiation to compete with other products. Sizing strategy is an example of the differentiation. Me-too product can fulfill the sales goal for retailers. But, reaching the sales goal for customers needs more efforts. Me-too product needs prevalent distribution to survive the business.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Oni Pujianti
"Kondisi persaingan bisnis akhir-akhir ini semakin ketat. Dengan adanya persaingan babas, membuka kesempatan berkembangnya bisnis dan luar negeri; khususnya negara tetangga. Hal ini memicu terjadinya persaingan yang semakin tajam diantara pelaku-pelaku pasar dalam cakupan nasional. Setiap pemasar yang ingin mencapai keberhasilan dalam memasarkan produknya; harus dengan jeli memformuiasikan bentuk kegiatan promosi yang unik dan menarik dari produk yang dipasarkan ke konsumen.
Begitu juga halnya dengan aktifitas promosi yang akan dibahas dalam penulisan tesis ini yaitu kegiatan promosi yang merupakan satu-kesatuan kampanye revitalisasi komunikasi yang terdiri dari aktifitas rebranding, resegmentating, repositioning dari PT Excelcomindo Pratama (XL) yang merupakan salah satu penyedia jasa seluler GSM (Global System for Mobile communications) di Indonesia.
Studi ini akan melihat sikap khalayak, yaitu pelanggan XL, terhadap adanya perubahan identitas merek atau rebranding, perubahan target market (resegmentating), maupun perubahan positioning (repositioning) dari XL. Aktifitas komunikasi dalam rangka rebranding, resegmentating, dan repositioning terhadap target khalayak sudah dimulai saat peluncuran identitas korporat baru (logo baru) dari XL di bulan Juli 2004, yang kemudian diikuti dengan peluncuran produk-produk yang ditujukan kepada khalayak dengan segmentasi berdasarkan status sosial ekonomi dan psikografnya.
Dengan mengetahui sikap khalayak terhadap kampanye komunikasi revitalisasi, diharapkan dapat diperoleh gambaran evaluatif sejauh mana komunikasi tersebut telah berhasil mencapai efek yang diharapkan dan membantu meningkatkan ekuitas merek/produk XL.
Studi ini merupakan studi eksplanatif dengan menggunakan teknik Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap responden terhadap brand XL yang baru, yang terbagi atas product brand Jempol, Babas, dan Xplor. Untuk teknik Skala Likert, sikap responden diukur melalui pemyataan SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) yang dapat menggambarkan sikap terhadap atribut yang bersangkutan.
Sikap responden juga akan diukur dari atribut ekuitas merek/produk sebagai akibat dari kegiatan kampanye komunikasi rebranding, resegmentating, repositoning itu sendiri yaitu: brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty.
Selain studi eksplanatif dengan pengumpulan data melalui survai, maka untuk mempertajam data kuantitatif tersebut digunakan pengumpulan data sekunder melalui wawancara mendalam atau in-depth interview dengan narasumber yang relevan dengan topik dari thesis ini. Keberadaan penulis sebagai karyawan XL akan mempermudah penulis dalam akses untuk mendapatkan data sekunder tersebut.
Hasil penelitian terhadap 100 responden yang dijadikan sampel dari studi ini memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan dari revitalisasi komunikasi dengan ekuitas merek melalui aktifitas rebranding dan repositioning (resegmentating temyata tidak signifikan). Kedua variabel independen tersebut bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 46.5% dalam meningkatkan ekuitas mereklproduk XL. Sementara temuan lain melalui penelitian kuantitatif juga menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin dan umur juga memberikan kontribusi yang signifikan mempengaruhi variabel ekuitas mereklproduk.
Sedangkan hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan temuan menarik bahwa faktor harga merupakan faktor kunci dalam memilih kartu seluler, diikuti dengan faktor layanan (kualitas sinyal dan kualitas customer service). Untuk faktor komunikasi melalui iklan setelah dilakukannya revitalisasi komunikasi, hasilnya menunjukkan bahwa merek/produk XL dianggap sebagai merek/produk yang jelas artinya, mudah dipahami, berkualitas tinggi dan mengerti kebutuhan pelanggan, serta diasosiasikan sebagai merek/produk yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Chiquita Carolyne
"Pop Mie yang diproduksi oleh PT Indofood hendak melakukan pengenalan kembali terhadap produk terbarunya dengan kemasan dan komposisi terbaru serta isi yang lebih banyak. Pengenalan kembali Pop Mie ini terkait dengan kehadiran kompetitor yang kuat yaitu Mie Sedap Cupdate dengan menargetkan produknya ke target market Pop Mie. Selain itu, Mie Sedap Cupdate yang diproduksi oleh PT Wingsfood dahulu pernah berhasil menggempur PT Indofood yang memproduksi Indomie sebagai pemimpin pasar segmen mie instan di Indonesia dan meraih 20% target market Indomie. Oleh karena itu, direncanakanlah program kampanye komunikasi pemasaran terpadu untuk pengenalan kembali Pop Mie dengan tujuan untuk mempertahankan posisi Pop Mie sebagai pemimpin pasar untuk segmen mie dalam cup. Dengan mempertimbangkan preferensi dan media yang mempengaruhi target audience dalam memilih sebuah merk mie dalam cup, maka disusunlah sebuah program kampanye komunikasi pemasaran terpadu dengan menggunakan media TV, word-of-mouth, dan sampling.

Pop Mie produced by PT Indofood is about to do a re-launching of the new product with the newest packaging and composition of the contents, and bigger size. Re-launch Pop Mie is associated with the presence of heavy competitors, Mie Sedaap Cupdate, whom targeting their products to the same target market of Pop Mie. In addition, Wingsfood who produce Mie Sedaap Cupdate had once managed to demolish PT Indofood which produces Indomie, instant noodle market leader in Indonesia, and grab 20% Indomie’s target. Therefore, the program is planned integrated marketing communication campaign for the re-launch of Pop Mie with the aim to maintain the Pop Mie position as the market leader in the segment for cup noodles. By considering the consumer preferences and media that influence the target audience in choosing a brand of cup noodles, then a program of integrated marketing communications campaign using TV media, word-of-mouth, and sampling is drafted.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54178
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardana Yudakusuma
"Pokok pikiran (tesis) dari penelitian ini adalah gambaran obejektive situation dari strategi komunikasi pemasaran produk asuransi pendidikan Sequis Life. Tesis ini mencoba menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang di terapkan perusahaan asuransi jiwa Sequis Life dan dihubungkan dengan alat analisa SOSTAC.
Masalah yang diteliti adalah mengetahui gambaran objective situation komunikasi pemasaran produk KIDS PLAN. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus (case study) dengan payung paradigma kualitatif dan analisa penelitian secara naratif. Adapun tujuan menggunakan metode ini adalah adanya keinginan untuk mengungkapkan fakta yang didapat dari lapangan dengan variasi sumber data yang tinggi, sehingga jika menggunakan metode kualitatif terasa tujuan yang hendak dicapai menjadi terbatas.
Hasil penelitian menunjukan (1) Terdapat pengaruh yang kuat antara citra perusahaan asuransi jiwa lokal terhadap kepercayaan masyarakat. (2) Terdapat hubungan yang kuat antara pertumbuhan pendapatan premi KIDS PLAN dengan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi jiwa lokal. (3) Faktor-faktor internal yang mendukung kegiatan perusahaan PT AI Sequis Life dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran adalah kebijakan perusahaan di bidang promosi dan pengembangan sumber daya manusia serta melakukan promosi melalui special event atau alat - alat promosi seperti (l) personal selling (2) public relation and sponsor marketing. (3) direct marketing communication, (4) point of purchased communication (5) sales promotion. Faktor - faktor eksternal dan situasional yang ikut mempengaruhi keberadaan KIDS PLAN di mata masyarakat adalah (1) kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan menutup sejumlah bank dan perusahaan asuransi (2) Krisis moneter dan (3) citra buruk yang selama ini di sandang perusahaan asuransi jiwa lokal. Tidak kuatnya hak cipta atau paten terhadap produk asuransi jiwa sehingga mudah sekali untuk di tiru oleh perusahaan asuransi jiwa lain.
Kontribusi dan keterbatasan Studi dari penelitian ini adalah: Penelitian ini tidak concern pada semua masalah yang melingkupi obyek penelitian, sehingga mempunyai sejumlah keterbatasan, yakni masih terbatas pada bentuk studi kasus di SEQUIS LIFE, itupun terbatas pada produk KIDS PLAN, 1 diantara 15 produk asuransi jiwa Sequis Life lainnya. Sehingga hasil penelitian ini terbatas untuk digeneralisasi bagi obyek-obyek penelitian yang lain, baik perusahaan asuransi jiwa yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
Dari penelitian ini di rekomendasikan formula dengan alat analisa SOSTAC yang dipadukan dengan marketing mix sehingga dapat menghasilkan rekomendasi praktis yang berguna untuk pembentukan strategi komunikasi pemasaran di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Indrianti
"Penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran tentang kondisi produk minuman berenergi dengan menggunakan tahapan Product Life Cycle (PLC), karena setiap produk memiliki siklus hidup dan umur tersendiri, dan setiap tahapan PLC memiliki strategi komunikasi pemasaran yang berbeda-beda. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap letak produk dalam tahapan PLC, serta menjelaskan strategi Marketing Communication Mix (Bauran Komunikasi Pemasaran) seperti apakah yang tepat dijalankan pada tahapan tersebut karena dalam melakukan perencaan strategi komunikasi pemasaran, PLC merupakan salah satu alat pengukuran. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi strategi komunikasi pemasaran dimana kondisi yang ada nantinya akan dibandingkan dengan kondisi ideal berdasarkan pengukuran dari kurva PLC ini. Penentuan posisi produk dalam kurva PLC akan dibantu dengan sebuah software pengembangan dan program ENOVIA yang nantinya dapat menggambarkan posisi produk dalam kurva PLC tersebut.
Kerangka konsep yang akan digunakan herangkat dari masalah PLC, Marketing Communication, dan Evaluasi Strategi Komunikasi Pemasaran. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan analisis data statistik melalui program ENOVIA sebagai dasar evaluasi, ditambah dengan teknik wawancara melalui narasumber dan informan.
Penelitian ini menemukan bahwasanya produk berada di tahap pertumbuhan. Selain itu, karena produk minuman berenergi masuk dibawah pengawasan Badan POM banyak sekali regulasi yang harus dipatuhi oleh produsen minuman berenergi dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran mereka. Sehingga, dibutuhkan inovasi taktik dan juga kreativitas untuk merencanakan strategi komunikasi pemasaran bagi produk minuman berenergi ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Prasetyawati
"Pelanggan merupakan kata kunci utama dalam implementasi berbagai strategi, pelanggan ibarat nyawa atau kehidupan perusahaan. Dalam persaingan yang semakin kompetitif, pelanggan yang semakin pinter, ingin kebutuhannya didengar dan dimengerti oleh pemasar, ingin karakteristik dan perilakunya dipahami, "feel" lebih penting dari "think, maka keunggulan bersaing perusahaan lebih banyak ditentukan oleh "feel" benefit. Pendekatan strategi CRM merupakan altematif pilihan yang tepat untuk dapat memenangkan persaingan.
CRM (Customer Relationship Management), merupakan strategi marketing dengan fokus mengenai pelanggan terbaik (yang menguntungkan) melalui database pelanggan dan mempercayainya dengan meningkatkan pemahaman akan kebutuhan sebagai individu serta memenuhi harapannya.
Melalui peran komunikasi interpersonal yang efektif dari Sales Force yang merupakan asset Sumber daya manusia yang handal, dengan menampilkan atraksi interpersonalnya maka data base dapat direspons dengan baik.
Dengan database pelanggan sebagai pengetahuan perusahaan yang akan disikapi dan dikelola dengan baik diharapkan akan terjalin ikatan emosional antara perusahaan dan pelanggan. Dengan demikian maka akan terjadi perubahan perilaku pembelian dari status yang paling rendah ke status yang paling tinggi yaitu suspek sampai dengan prospek.
Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui kualitas karakteristik seorang penjual dalam efektivitas komunikasi interpersonal dan daya tarik dan pemanfaatan data base dalam setiap interaksi dengan pelanggan serta untuk mengukur aspek kinerja baik secara proses maupun hasil.
Dalam pengumpulan data, untuk mendapatkan data yang lebih hidup dan holistic, selain penulis melakukan pengamatan berperan serta dengan rekaman audio visual, tape recorder, juga melakukan wawancara mendalam kepada Tenaga penjual (Medical Representative), pelanggan (Dokter), Apotik (Asisten Apoteker) dan Pejabat terkait di PT Kalbe Fanna. Data tertulis diambil dari Distributor, Survey IIMS, Survey Apotik, serta dari Corporate Secretary PT Kalbe Farma.
Dengan sifat penelitian kualitatif, metode studi kasus, dan metode analisa data perbandingan yaitu analisa persamaan dan perbedaan, maka diketahui bahwa, selalu rajin, ulet, gigih, cermat dalam memanfaatkan momentum penting, berusaha menampilkan kesamaan sikap, memberi penghargaan serta memberi kesan familier; semakin memberi peluang untuk terjadinya komunikasi yang disukai dan menyenangkan pelanggan.
Sikap terbuka tentang latar belakang pendidikan, daerah asal, kebiasaan tertentu dalam batas yang wajar dan sikap mendukung, merupakan kualitas karakteristik Tenaga Penjual (Medical Representative) dalam melakukan komunikasi efektif dengan pelanggan (Dokter).
Data base yang terus dimanfaatkan, dikembangkan dan direspons dengan baik melalui komunikasi interpersonal yang efektif dan daya tank interpersonal dapat membangkitkan ikatan emotional dan mempengaruhi pembelian menjadi meningkat. Sebaliknya, data base yang tidak dikembangkan dengan baik karena tidak didukung karakteristik kualitas komunikasi dan daya tank interpersonal yang baik akan menurunkan penjualan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan status pelanggan dapat dimungkinkan dengan merespons data base melalui kualitas komunikasi interpersonal dengan sikap terbuka, mendukung serta mengembangkan hubungan baik melalui daya tank pribadi, yaitu dengan memberi penghargaan, menampilkan kesan familier, serta pendekatan faktor kesamaan dengan pelanggan. Kualitas tersebut dapat saling mendukung dalam evaluasi kinerja tenaga penjual (Medical Representative) baik berupa aspek proses maupun aspek hasil.
Penelitian lanjutan dapat dipertimbangkan untuk mengetahui berapa besar pengaruh aspek kualitas komunikasi interpersonal dalam implementasi strategi CRM melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan dapat didukung dengan pendekatan kualitatif.
Perlu segera menggunakan program software yang baik walaupun diawali dengan minimal database yang hares tersedia serta perlu perhatian yang serius dari pihak manajemen untuk menata ulang proses rekrutmen dan pengembangan aspek kualitas komunikasi interpersonal medical representative pada PT Kalbe Farma,Tbk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hermawan
Jakarta: Erlangga, 2012
658.802 AGU k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>