Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
U. U. Hamidy
Riau: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
394.4 HAM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
499.221 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 MOR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
U. U. Hamidy
Pekanbaru: [publisher not identified], 1985
899.221 HAM n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
U. U. Hamidy
Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2014
899.221 HAM n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
R 499. 221399224 KAM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Balai Pustaka, 2001
R 499.221 3 KAM (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rajunitrigo
"ABSTRAK
Tantangan terbesar di sektor kesehatan yaitu menurunkan angka kematian ibu (AKI) dengan target Sustainable Developmen Goals 70 per 100.000 kelahiran hidup. Saat ini AKI di Indonesia 305 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI terkait dengan rendahnya pemanfaatan layanan persalinan di fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan pemilihan tempat persalinan di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Determinan dilihat dari faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor kebutuhan. Desain penelitian adalah cross sectional. Penelitian ini menggunakan data primer. Subjek penelitian adalah ibu yang melahirkan anak terakhir dari bulan Februari-April 2017. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 320 responden. Pengambilan sampel dengan multistage sampling design. Data dianalisis multivariat menggunakan uji cox regresi. Hasil penelitian menunjukkan faktor dominan pemilihan tempat persalinan adalah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan (PR=1,59), diikuti sikap terhadap pelayanan kesehatan (PR=0,79), dan akses ke pelayanan kesehatan (PR=0,39). Ada interaksi antara variabel sikap dan akses yang memengaruhi pemilihan tempat persalinan pada fasilitas kesehatan. Penelitian ini menyarankan untuk membuat Peraturan Daerah dan kebijakan di tingkat Kecamatan tentang kemitraan bidan dan dukun kampung, meningkatkan Program Perencanaan Persalinan dan Komplikasi (P4K), menyebarkan informasi tentang tanda bahaya kehamilan melalui media massa dan media sosial.

ABSTRACT
The biggest challenge in the health sector is to reduce maternal mortality rate (MMR). Currently, MMR in Indonesia 305 per 100,000 live births. The high rate of MMR is related to the low utilization of delivery services in health facilities. The purpose of this study is to determine the determinants of selection delivery places in Kuantan Singingi regency, Riau. Determinants consist of predisposition, enable, and need factors. The study design was cross sectional which used primary data. The subjects were 320 mothers who have the last birth from February to April 2017. This research used multistage sampling design. Multivariat analysis used cox regression test. The result showed that dominant factors of delivery places selection were knowledge about pregnancy danger signs (PR=1,59), followed by attitude of health care services (PR=0,79), and access to health care services (PR=0,39). There is an interaction between variable attitude and access which influencing selection of delivery place at health care. This study suggested to make regional rules and policies in district about partnership of midwife and TBA, to improve complication and delivery planning program (P4K), to spread information about pregnancy danger signs via mass and social media."
2017
T48892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frida Tri Rahayu
"ABSTRAK
Hutan Tanaman Industri (HTI) tidak hanya memberikan keuntungan ekonomis tetapi juga mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya fungsi ekologis bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu potensi Hutan Tanaman Industri adalah biomassa. Biomassa mempunyai peran dalam perencanaan hutan dan informasi karbon.
Hutan Tanaman Industri menjadi salah satu objek yang potensial karena keberadaan HTI di Indonesia semakin meningkat. Penelitian ini memanfaatkan Citra LANDSAT 7 ETM+ sebagai pendukung dan data suvey lapang, serta menggunakan persamaan allometrik dan uji keterhandalan yang bertujuan untuk mengetahui sebaran HTI dan
biomassanya di Sektor Logas Selatan, PT. RAPP. HTI tersebar berdasarkan kompartemenisasi dan sistem tebangan berpola mozaik yang terdapat di berbagai Desa dengan jenis tanaman Acasia mangium, Acasia crassicarpa, dan Eucalyptus dengan didominasi umur tanaman 2 tahun sebesar 43%. Biomassa HTI di Sektor Logas Selatan, Kecamatan Singingi memiliki korelasi sebesar 0,461 atau sebesar 21% dengan NDVI.
Biomassa HTI berkisar 0,3 ? 250,68 ton/ha yang tersebar seluruh areal Tanaman Pokok Sektor Logas Selatan. Ketinggian wilayah dan lereng tidak mempunyai peran besar dalam besaran biomassa tanaman HTI.

ABSTRACT
Industrial Plantation Forest (HTI) not only giving economic benefits but also be able to contribute in enhancing the ecological functions for the surrounding environment. One of the potensial Timber Estate is biomass. Biomass has a role in forest planning and carbon information. Beside that, Forest Plantation became one of the potensial object due to presence of Industrial. This research using image of LANDSAT 7 ETM+ as a supporter and survey data field, and using allometric
equations and detail test to knowing the distribution and biomass plantations in the South Logas Sector, PT. RAPP, Singingi Subdistrict. Industrial Plants Forest be distributed by basic on dividing and felling system pattern mosaic there are various in the village with plant of species Acacia mangium, Acacia crassicarpa, and Eucalyptus
with age of 2 years was dominated by 43%. Biomass of Industrial Forest Plantations in the South Logas Sector, Singingi Subdistrict has a correlation of 0,461 or 21% with NDVI and value of biomass crops range from 0,3 to 250,68 tones/ha scattered throughout the area of Principal Crops in the South Logas Sector. Nevertheles, the height and slope areas haven?t a big role in the amount of plant biomass plantations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1767
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indah Indriani
"Latar Belakang: Petani sawit seringkali terpajan dengan berbagai macam polusi berupa debu dari pupuk dan pajanan pestisida.Pestisida yang paling sering digunakan adalah organofosfat (OP) dan insektisida karbamat (34%). Tingkat kejadian penyakit pernapasan yang berhubungan dengan pestisida di tempat kerja sebesar 1,17 per 100.000 penuh waktu pekerja setara (FTEs).
Tujuan: Menilai faalparu dan kadar kolinesterse serum padapetani sawit di Kuantan Singingi, Propinsi Riau.
Metode: Penelitian cross sectional pada petani sawit di Kuantan Singingi, Propinsi Riau  bulan Agustus 2018. Sampel diambil dengan teknik cluster sampling. Variabel yang dinilai adalah karakteristik sosiodemografik, klinis, spirometri dan serum kolinesterase. Analisis data menggunakan program SPSS 20.0 dengan hasil dinyatakan berbeda bermakna bila p<0,05.
Hasil: Didapatkan 116 subjek penelitian dengan rerata usia 34,5±8 tahun, berjenis kelamin perempuan (87,1%), tingkat pendidikan terakhir SD (59,5%), tidak merokok (89,7%), dan masa kerja >2 tahun (84,5%). Indeks Massa Tubuh median 24,5 Kg/m2 (16,85 – 44,44 Kg/m2) dan rerata kolinesterase serum 8,1±1,5 kU/L. Hasil spirometri menunjukkan kelainan restrikif pada 21,6% dan obstruktif pada 0,9% subjek penelitian. Hasil analisis menunjukkan terdapat  hubungan antara lama pajanan (p=0,035) dengan kelainan faal paru. Analisis korelatif antara lama masa kerja dengan KVP (rs=-0,205; p=0,027), VEP1 (rs=-0,235; p=0,011) dan VEP1/KVP (rs=-0,234; p=0,011).
Kesimpulan: Rerata kolinesterase serum petani sawit di Kabupaten Singingi, Propinsi Riau sebesar 8,1±1,5 kU/L dan terdapat hubungan antara lama pajanan pestisida dengan kelainan faal paru.

Background: Palm oil farmers are in risk to be exposed to various kinds of pollution, pesticide and fertilizer. Organophosphate (OP) and carbamate 34% insecticidesare the common pesticides used in palm oil farms. The incidence rate of pesticide-related respiratory diseases at work is 1.17 per 100.000 full-time equivalent workers (FTEs).This studyaims to characterize lung function and serum cholinesterase levels of palm oil farmers in Kuantan Singingi Regency, Riau, Indonesia.
Methods: This cross-sectional study involved oil palm farmers in the study location on August 2018 by cluster sampling design. Sociodemographic, clinical, spirometry and serum cholinesterase level characteristics were observed and statistically analyzed.
Results: The study involved 116 subjects with mean age of 34.5±8 y.owhich predominated by females (87.1%), elementary school degrees (59.5%), non-smokers (89.7%) and workers with working period >2 years (84.5%). Mean body mass index was 24.5kg/m2 (16.85–44.44 Kg/m2) and mean serum cholinesterase was 8.1±1.5kU/L. Spirometric examination showed restrictive (21.6%) and obstructive (0.9%) lung function. There was a significant correlation between length of working period and FVC (r=-0.205; p=0.027), VEP1 (r=-0.235; p=0.011) and VEP1/FVC (r=-0.234; p=0.011). There was no significant difference of serum cholinesterase level between abnormal lung function groups (p> 0.05).
Conclusions: The mean serum cholinesterase of palm oil farmers was 8.1±1.5kU/L. The study showed there wascorrelation between the duration of exposure to pesticides and lung function abnormalities."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>