Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168601 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hariman Bahtiar
"Penelitian ini memiliki fokus pembahasan mengenai strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah menganalisa harapan stakeholders tentang program kewirausahaan pemuda bagaimana merumuskan model serta menyusWl strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yakni melalui wawancara mendalam, studi pustaka, penelusuran dokllmeserta pengamatan langsung. Informan dalam penelitian ini sebanyak 11 orang, yang terdiri dari 5 orang dari unsur Kementerian Pemuda dan Olahraga dan 6 orang dari unsur stakeholders terkait.
Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; pertama, penanaman mindset wirausaha harus dilakukan sejak dini dan perlunya kewirausahaan dijadikan program prioritas; kedua, model pengembangan kewirausahaan pemuda harus disesuaikan dengan target sasaran dan roadmap harus sesuai dengan arah kebijakan pembangunan di atasnya, serta perlunya fokus pada pengembangan kewirausahaan sosial; serta ketigaj strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda menggunakan strategi intensif melalui fokus pada strategi penetrasi sasaran program strategi pengembangan pasar serta strategi pengembangan program kewirausahaan pemuda. Termasuk didalamnya adalah strategi mengembangkan permodalan bagi kewirausahaan pemuda.

This research focused on the study of youth entrepreneurship program development strategy at Indonesian Ministry of Youth and Sport. The focus of this study is to analyze the stakeholders expectations about youth entrepreneurship program, how to develop model, and how to arrange the youth entrepreneurship program development strategy.
The research method that was used in this research was the study case method with the qualitative approach. The writer used several methods that could be made the implement to gather the data. The method that was used: in depth interview, the study of the bibliography, document explorations and direct observations. The informant in this research consisted of 11 people covered 5 people from the Ministry of Youth and Sport and 6 people from relevant stakeholders.
From the analysis towards the available fact, could be concluded that: 1. entrepreneurial minds t planting should be done early and necessity entrepreneurship become a priority program. 2. Youth entrepreneurship development model must be adapted to target and roadmap should be in accordance with the policy direction of development on it. And also, the need to focus on the development of social entrepreneurship. 3. strategies for developing youth entrepreneurship program using intensive strategy through a focus on youth market penetration strategy, market development strategy and product or youth entrepreneurship program development strategy. Including, the strategy to develop capital for youth entrepreneurship.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T32001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahudin
"Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui efektivitas Program Kader Kewirausahaan Pemuda Pada Kementerian Pemuda Dan Olah Raga RI tahun 2013, dan juga untuk menemukan strategi yang tepat bagi pelaksanaan program tersebut. Selama ini program tersebut hanya menekankan aspek kuantitas atau output yang mengukur keberhasilan program hanya berdasarkan jumlah kader yang difasilitasi. Padahal efektivitas suatu program juga harus dilihat dari sisi outcome atau sejauhmana program telah bermanfaat bagi peningkatan kapasitas kewirausahaan para kader. Pengukuran efektivitas dalam penelitian ini menggunakan teori Duncan yang dikutip Steers (1985), sebagai berikut: pencapaian tujuan, integritas, dan adaptasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. teknik analisis data yang digunakan adalah metode triangulasi yaitu memverivikasi hasil wawancara dengan dokumen-dokumen yang ada. hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan program tersebut belum efektif sehinggu perlu pengembangan strategi yang lebih sesuai, seperti membangun lembaga pendidikan kewirausahaan pemuda formal dan non formal.

This research is focused to examine the effectiveness of youth entrepreneurship cadre program in the ministry of youth and sports (2013), and also to find the right strategy for the implementation of the program. The program only emphasize quantity or output only. whereas the effectiveness of a program must also be analyzed from the outcome. Measurement of effectiveness in this study was used the theory of Duncan (1985), as follows: goal achievement, integrity, and adaptation.
In this study, researchers used a qualitative approach with case study method. Researcher used the technique of triangulation to analyze the data by verifying the results of interviews with the documents. The results showed overall program is not effective. So that the program need to develop a more appropriate strategy. The strategy may be used is revitalizing the youth entrepreneurship cadre program with building the institution of education of entrepreneur, both of formal and informal.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
"Penelitian ini berfokus pada kajian evaluasi atas program kader kewirausahaan pemuda yang dilalrukan oleh Kemenegpora dalam rentang waktu 2006 s/d 2009. Fokus kajiannya diarahkan pada menganalisa problem-problem yang menghambat pencapaian target tahimya kader kewirausahaan pemuda dan bagaimana strategi ke depan dalam pemberdayaan kader kewirausahaan Pemuda di Kementerian XYZ.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kaelitatif cenderung betsifilt deskristif, Natraalistik dan berbubungan dengan sifat data yang murni kualitatif. Dengan harapan agar dapat mengungkap fokus yang ingin diteliti.
Penulis menggunakan beberepa metode yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengumpu!kan data. Metode yang digunakan digunakan adalah: metode studi kasus wawancara, evaluasi dan kajian kepustakaan. Informan dalam penelitian ini terdiri deri 16 orang meliputi 4 orang deri Kementerian XYZ , 4 orang deri Stakeholder, 4 orang deri peserta pelatihan serta 4 orang deri peserta Iomba wirausaha pemuda berprestasi.
Dari analisis terhadap fakta yang ada, dapat disimpulkan bahwa: 1. Programprogram pemberdayaan kader kewirausahaan secara kuantitas dan kualitas belum efektif karena kader-kader yang dihasilkan belum mempunyal karakter yang kokoh sebagai wirausahawan. 2. Stntegi kentitraan oleh Kementerian XYZ dalam pemberdayaan kader kewirausahaan merupakan strategi yang tepat dalam rangka mengatasi kelemahan dan menangkap peluang yang ada, namun strategi kentitnan ini belum sepenuhnya berbasil mengingat belum bersifat kontinu sehingga tidak menyentuh makna dari pernberdayaan itu sendiri.

This research focused on the study of the evaluation on the cadre's program of youth entrepreneurship that was carried out by Kemenegpora in time extension 2006 sld 2009. The focus of his study was aimed in analytic problems that hindered the achievement of the birth target of the cadre of youth entrepreneurship and bow the program management in the future in printing the cadre of youth entrepreneurship in the Ministry of the Young Man and sport.
The research method that was used in this research was the evaluation method with the qualitative approach. In the quantitative research tended was descriptive, Naturalistic and was connected with the characteristics of the pure data qualitative, In the hope that could express the focus that wanted to be researched.
The writer used several methods that could be made the implement to gather the data. The method that was used was used was: the case study method, the interview, the evaluation and the study of the bibliography. The informant in this research consisted of 16 people covered 4 people from the XYZ Ministry, 4 people from Stakeholder, 4 people from participants in the training as well as 4 people from participants in the high-achieving race of the youth businessman.
From the analysis towards the available fact, could be concluded that: L Empowerment programs of the cadre of entrepreneurship in a manner the quantity and the quality were not yet effective because cadres who were produced did not yet have the character that was find as wirausahawan. 2. The partnership strategy by the XYZ Ministry in empowerment of the cadre of entrepreneurship was the strategy that was exact in order to overcome the weakness and comprehend the available opportunity, but this partnership strategy fully was not yet successful considering was not yet continuous so as to not touch the meaning from the empowerment personally.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32839
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Abidin
"Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Studi Kasus Tiga Peserta Program Pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016 di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Penelitian ini memiliki fokus pembahasan mengenai Pengembangan Kewirausahaan Pemuda. Fokus kajian penelitian ini adalah menganalisa proses kreativitas, inovasi dan kewirausahaan tiga peserta program pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data diantaranya melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak lima orang tiga diantaranya merupakan inti penelitian yakni peserta pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016.
Berdasarkan analisis temuan, dapat disimpulkan bahwa dari tiga peserta program pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016 yang memenuhi proses kreativitas, inovasi dan kewirausahaan pertama, MY pengusaha LG bidang industri kreatif namum tidak mendapatkan penghargaan dan bantuan, Kedua RF pengusaha DAN sebagai juara pertama penerima penghargaan dan bantuan bidang Pertanian dan Kelautan. Ketiga, berbeda dengan kedua peserta tersebut, FSA pengusaha KSP belum memenuhi unsur kreativitas, inovasi dan kewirausahaan namun mendapatkan penghargaan dan bantuan tiga besar bidang industri pangan dan jasa boga. Namun, dari ketiga peserta tersebut memiliki jenis kewirausahaan sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Cholis Ferdyawan Fauzi
"Tesis ini membahas efektivitas kerjasama kelembagaan kewirausahaan pemuda di Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga dengan pihak Ketiga terhadap keberhasilan program-program kewirausahaan pemuda. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya kerjasama yang dilakukan oleh Asisten Deputi Kelembagaan Kewirausahaan terhadap dunia usaha bila dibandingkan dengan kerjasama dengan instasi pemerintah lainnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriftif analisis. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pendekatan model analisis interaktif.
Banyaknya peluang kerjasama yang bisa dijalin dengan dunia usaha kurang bisa optimalkan oleh pihak Kemenegpora dalam membantu mensukseskan program kewirausahaan pemuda. Selama ini kerjasama Kemenegpora yang berhubungandengan kewirausahaan pemuda lebih cenderung ke sesama instansi pemerintah atau bersifat lintas sektoral. Wujud dari kerjasama lintas sektoral adalah berupa pelatihan-pelatihan atau kerjasama program. Biasanya pihak Kemenegpora menyediakan sumber daya manusianya berupa pemuda, sedangkan departemen atau kementerian yang terkait menyediakan programnya.
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian ini, ditemukan bahwa kerjasama yang dilakukan Kemenegpora dengan instansi pemerintah atau lintas sektoral sudah terlaksana. Sedangkan untuk kerjasama antara Kemenegpora dengan dunia usaha ditemukan tidak efektif. Stakeholders berharap bahwa Kemenegpora dalam lebih aktif dan lebih banyak dalam menjalin kerjasama dengan dunia usaha. Pola kerjasama dengan dunia usaha yang bisa dikembangkan Kemenegpora adalah pola kemitraan dimana Kemenegpora mengambil peran sebagai pembina.

This thesis discusses the effectiveness of youth entrepreneurship institutional cooperation at the State Ministry of Youth and Sports with the third party to the success of the programs of youth entrepreneurship. This research is based on the lackness of cooperation undertaken by the Assistant Deputy of Institutional Entrepreneurship for the business when compared to the cooperation with other government institution. This research is a qualitative research method with deskriftif analysis. While the approach for technical data analysis is using the interactive model of analysis.
Many opportunities for collaboration that can be woven with the business world can be less by optimizing the Kemenegpora in succeeding to help the youth entrepreneurship program. The cooperation of Kemenegpora with third party that associated with youth entrepreneurship is tended to cooperate with fellow government institutions or cross-sectoral. The form of cross-sectoral cooperation is trainings or joined program. Usually the Kemenegpora provide resources such as young resourches, while the other departments or ministries that related provide program.
Based on the discussion of the results of this research, they found that the Kemenegpora cooperation with government institutions or cross-sectoral is being done. While for the cooperation between the business world with Kemenegpora found not effective. Stakeholders hope that Kemenegpora in more active and more in a partnership with the business. The pattern of cooperation with the business world that can be developed Kemenegpora is a partnership where Kemenegpora take the role of coach or advisor."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29153
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Akbar
"Salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah bahwa Indonesia berperan serta aktif dalam upaya mewujudkan ketertiban dunia, pedamaian abadi dan keadilan sosial.
Indonesia adalah salah satu dari sepuluh negara ASEAN The Association of Southeast Asian Nations, organisasi geopolitis dan ekonomi yang berdiri sejak 8 Agustus 1967. Pentingnya kawasan Asia Tenggara di masa depan karena secara geopolitis terletak dalam jalur aktif perdagangan dunia, membuat kedudukan negara-negara ASEAN yang semula terdiri dari Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand diperhitungkan di mata dunia. Salah satu yang tertarik untuk menjalin kerjasama dengan ASEAN adalah Jepang.
Upaya Jepang untuk kembali diterima oleh komunitas ASEAN dan mampu mewujudkan tujuan diplomasi tahap kedua salah satunya adalah melakukan berbagai kegiatan yang merangkul bangsa ASEAN dalam bidang kebudayaan dan pendidikan. Salah satunya melalui kerjasama antar pemuda yang kita kenal dengan program kapal ASEAN.Program ini menitik beratkan pada persahabatan dan kerjasama antara pemuda sesama negara ASEAN melalui perlatihan kompetensi kepemimpinan menuju penciptaan kader pemimpin yang berwawasan internasional Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap program pengembangan kepemimpinan ini dan bahkan menjadikan program ini sebagai salah satu program unggulan.
Selama Perjalanan tiga dekade program SSEAYP ini menarik minat peneliti untuk melihat jauh sejauhmana program SSEAYP masih relevan memenuhi harapan stakeholdernya yaitu pemuda.
Hasil simpulan peneliti menunjukkan bahwa harapan stakeholder dalam pelaksanaan program SSEAYP antara lain delegasi Indonesia mampu berperan aktif dan menjadi leader selama kegiatan, peserta mampu menjaga hubungan baik dengan peserta lain secara jangka panjang, program memiliki nuansa yang religius, program bertahan dan kualitasnya meningkat.
Beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam memenuhi harapan stakeholder antara lain adalah sosialisasi diperluas (provinsi, OKP, media, kampus, workshop) dan rentang waktu sosialisasi hingga pendaftaran diperpanjang, Indonesia sebagai salah satu peserta yang berhak memberi masukan selalu mengevaluasi secara aktif dan berani memberi masukan yang membangun dan Peningkatan kualitas peserta, meningkatkan standar kualifikasi peserta agar tidak hanya menonjol dalam performance art tetapi juga dalam diskusi intelektual (contoh salah satu materi seleksi adalah English speech dan English debate).

One of Indonesian development goals is having active participation in creating peacefull and social equality in this world.
Indonesia is one of the members of The Association of Southeast Asian Nations, the geopolitical and economic organization since 8 August 1967. The important role of south east area in future because geopolitiocally lies in active world trading area made some of Soth East country which consist of Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura dan Thailand apressiated in the international community. One of the country which interested in having relationship with the ASEAN is Japan.
Japan tried to be accepted again in the community of ASEAN. One of the efforts of Japan is by becoming main sponsor of SSEAYP program. This program concerns in friendship between the country and leadership training for youth in ASEA N. Indonesian goverment pays big attention to this leadership development program and regards it as priority program This program has been running for three decade sine 1974 so reasearcher interested to khow if the program still meet the stakeolder needs.
Researher found that stakeholder expectation in holding SSEAYP consist of: Indonesian delegation are able to be a leader both in performance art and intelectual discussion, are able to keep well the relationship with other counbtry delegations for long period, yhe p[rogram has religius atmosphere and the quality of the program is increased.
Some strategic have to be done to meet the stakjholdres need are: enlarging the socialitation of the program, increasing the quality of delegation and having active participation in suggesting some ideas for better and more qualified program."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Susilowati
"Pemuda Indonesia merupakan pemuda mempunyai peran penting dalam pembangunan, selain manjadi objek, pemuda merupakan subjek pelaku dan motor laju pembangunan itu sendiri. Pemuda merupakan aset dalam keberlangsungan pembangunan bangsa di mana pemuda mempunyai peran aktif  sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan. Apabila pemuda ini tidak dikelola dengan baik maka pemuda menjadi beban atau permasalahan dikemudian kelak. Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan pembangunan kepemudaan. Pembangunan ini dilakukan melalui proses fasilitasi segala hal yang berkaitan dengan pelayanan kepemudaan, menitikberatkan kepada proses penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan. Asisten Deputi Tenaga Kepemudaan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Nagara Pemuda dan Olahraga Nomor 193 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan mulai menyelenggarakan program pada tahun 2011. Dari pelaksanaan program tersebut terdapat beberapa kendala diantaranya adalah: bahwa salah satu elemen pengembangan kepemudaan adalah tenaga kepemudaan. Dalam hal ini definisi tenaga kepemudaan belum tersurat secara detail dalam landasan hukum penyusunan Organisasi dan Tatalaksana (Ortala) Kementerian Pemuda dan Olahraga, dari sisi program, tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi tumpang tindih tupoksi dengan Asisten Deputi kepeloporan dan sebagainya sehingga diperlukan strategi untuk perencanaan, penyusunan program sampai pengembangan tenaga kepemudaan.

An important role of Indonesian youth in development as Subject  in addition to even become the object and the motor itself. Youth is an asset in the development of the sustainability of the nation where the youth have an active role as a moral force, social control, and agents of change. If the youth is not managed properly then the youth becomes a burden or a problem later in the future. Ministry of Youth and Sports implementing youth development. This development is done through the facilitation process all matters related to youth, focuses on the process of awareness, empowerment, and youth development. Assistant Deputy Youth personnel is established pursuant to the Minister of Youth and Sports Nagara No. 193 of 2010 on the Organization and Administration of the Ministry of Youth and Sports, and began to organize the program in 2011. From the implementation of the program, there are several constraints which are: that one of the elements of youth development is the youth personnel. In this case the definition of youth personnel have not written in detail in the preparation of the legal basis and Procedures Organization (Ortala) Ministry of Youth and Sports, from the program, in 2011 to 2013 to avoid overlapping duties with Assistant Deputy Pioneering and Forth so that the necessary strategies for planning , preparation of youth personnel development programs"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setyawan
"Indonesia adalah negara kepulauan dan kebaharian. Sebagai negara bahari terbesar di dunia, berimplikasi pada besarnya potensi Sumber Daya bahari Indonesia. Ditambah dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia terutama pemudanya, hal ini merupakan modal untuk membangun Indonesia di sektor bahari. Namun nyatanya, hingga saat ini jumlah pemuda yang terjun untuk memanfaatkan potensi bahari masih sangat minim. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian. Salah satu program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang telah berlangsung sejak tahun 1986 adalah Kapal Pemuda Nusantara (KPN) yang kini dikelola oleh Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Namun, hingga pelaksanaan di tahun 2012 masih banyak kendala yang dihadapi oleh KPN untuk mewujudkan suatu program yang ideal untuk memberdayakan pemuda di bidang kebaharian.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang ideal bagi program Kapal Pemuda Nusantara. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian di rumuskan 3 strategi yang terdiri dari: strategi prioritas 1 yang juga dinamakan makro 1 dengan mengedepankan prerumusan strategi dari faktor: kebaharian, nasionalisme, dan kewirausahaan. Strategi prioritas 2 atau mikro 1 yang terdiri dari perumusan strategi dari faktor: kurikulum, kebudayaan, kepesertaan, dan kemitraan. Serta strategi prioritas 3 atau mikro 2 yang terdiri dari faktor: anggaran, alumni, dan pola pembinaan.

Indonesia are an archipelago and maritime nation. As the biggest maritime nation in the world, it?s implicated on how big the potential of indonesia?s maritime resources. Added with Indonesia?s big population especially it?s youth, this is resources to develop Indonesia in maritime sector. But in fact, until today the amount of youth that goes straight utilized the potential of Indonesia?s maritime were still very low. Therefore, it needs many utilization youth program in maritime section. One of the youth utilization program in maritime section that had lasted from 1986 is Kapal Pemuda Nusantara (KPN) that is now is managed by youth?s horizon excalation deputy assistant, ministry of youth and sport. But, until the implementation in 2012 there are still many obstacle that is faced by KPN to realize an ideal program to utilize the youth on maritime level.
This research was purposed to formulate youth's empowerment strategy on maritime sector for Kapal Pemuda Nusantara program. The approach of this research is quantitative with data?s aggregation using qualitative through deep interview and document study. Formulate strategy analysis is using SWOT analysis. According to research?s result, it is defined 3 strategy consist of : first priority strategy that is named with first macro by means to formulate strategy from maritime, nationalism, and entrepreneur factor. Second priority strategy or first micro that consist of formulating strategy from curriculum, culture, delegation, and partnership factor. Then the third priority strategy or micro two that consist of budget, alumnus, and management pattern.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lativ Shaykhoni
"Pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian sebagai salah satu bidang yang menjadi bagian penting dari suatu ketahanan negara mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki lautan 2/3 lebih luas daripada daratan. Program Kapal Pemuda Nusantara tahun 2012 menjadi salah satu strategi pengembangan kepemimpinan pemuda dalam mencapai ketahanan bahari nasional. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan di sektor kebaharian Indonesia dan menganalisis strategi pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian dalam mempertahankan ketahanan bahari nasional dengan studi kasus program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan strategi pengembangan kepemimpinan pemuda pada program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan kepemimpinan pada program KPN tahun 2012 belum berjalan maksimal yang didasari beberapa hal, diantaranya : belum ada database purna program sebagai media pengawasan pasca kegiatan, perlunya pembenahan dalam sistem seleksi daerah untuk memilih peserta yang memiliki minat khusus di bidang kepemimpinan di sektor kemaritiman, dan belum adanya kegiatan pre-departure training sebagai kegiatan pemahaman sebelum program, serta kegiatan post-program sebagai media evaluasi purna program secara berkelanjutan.

Youth leadership development in the maritime sector as one of the area that is an important part of a country 39 s resilience considering that Indonesia is a maritime country that has an ocean 2 3 wider than the mainland. Youth Ship Archipelago Program in 2012 became one of the youth leadership development strategy in achieving national marine resilience. This thesis aims to analyze the maritime sector leadership in Indonesia and analyze strategy for leadership development of youth in the maritime sector in maintaining the resilience of marine national, case study in Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. This study used qualitative methods to describe the strategy for leadership development of youth in the Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. The results showed that the strategy of leadership development has not maximal which is based on several things, including no database as a media to monitoring the post activity program, the need for improvements in the system the selection area to select participants who have a special interest in the areas of leadership in the maritime sector, and the lack of pre departure training activities as the activities of prior understanding of the program and post program activities as a full evaluation of media programs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Nurjanah
"Program Pemuda Andal yang Mcmiliki lmunitas dari Pcnjualan dan Pernakaian Narkoba (PANTAS JUARA) merupakan program dari Kementcrian Negara Pemuda dan Olaharaga yang bertujuan untuk memberikan penyadamn dan pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pemuda yang telah berlangsung scjak lahun 2006. Namun, dalam kurun waktu tahun 2000-2008 kasus tindak pidana narkoba meningkat lebih dari 7 kali lipat, dengan kecenderungan tersangka scmakin muda usianya. Oleh karena itu, pencliti ingin melihat sejauhmana efektivitas program PANTAS JUARA dan mengindcntifikasi kendala-kendala yang dihadapi.
Metode analisa kerangka berpikir logis (logical framework analysis) digunakan dalam melakukan evaluasi cfcktivitas program. Evaluasi dilakukau dengan melihat masukkan (inpur), proscs (process), keluaran (ourpur), manfaat (outcome) dan dampak (impact). Evaluasi bertujuan untuk mcmpclajari apakah program mencapai tujuan yang telah direncanakan dan apa saja kcndala selama pelaksanaan kcgiatan. Dcngan indikator efektivitas program adalah pescrla program PANTAS JUARA tetap bersih dari penyalahgunaan narl-:oba setclah 3 tahun program tersebul berlalu.
Program PANTAS JUARA memiliki beragam kegiatan, yang utarna adalah lokakarya dan pembenrukkan kader bersih narkoba. Kegiatan Iokakarya telah berlangsung di 15 propinsi tersebut dengan peserta sebanyak 750 orang. Kcgiatan pembentukkan kader telah menghasilkan 19.000 kader pemuda bersih narkoba dan telah terbentuk Gerakan Pemuda Bersih Narkoba (GPBN) di 15 propinsi.
Hasil analisis menunjukkan program PANT AS JUARA efektif dalam menccgah pcnyalahgunaan narkoba dikalangan pemuda, karena pcscrta yang pemah mengikuti kegiatan PANTAS JUARA tetap bersih dari penyalahgunaan narkoba. Kcndala yang dihadapi antara lain ketcrbatasan anggaran dan durasi pclaksanaan kegiatan.

Reliable Youth Who Have Immunity from Sales and Use of Drugs Program (PANT AS JUARA) is a program of the Ministry of Youth and Sport which aims to provide awareness and prevention of drug abuse among youths. The program has been ongoing since 2006. However, during the years 2000-2008 criminal drug cases increased more than 7 times, with a trend of increasingly younger suspects. Therefore, this research wanted to evaluate the program?s effectiveness and identify constraints faced by the program.
Logical framework analysis method used in evaluating program effectiveness. Evaluation is done by observing the input, process, output, benefits and impact. The evaluation aimed to learn whether the programs achieve the objectives which have been planned and what constraints during the implementation of programs. With program effectiveness indicators are the participants to stay clean from drug abuse after 3 years of the program passed.
PANTAS JUARA program has a variety of activities, the main one is workshops and the formation of free-of-drugs cadres. Workshops have been held in 15 provinces with the participants as many as 750 people. Formation of clean drug cadres activity has resulted in 19,000 young, free~of-drugs cadres and has established the Free~of-Drugs Youth Movement (GPBN) in 15 provinces.
The analysis showed APPROPRIATE CHAMPION program is effective in preventing dnrg abuse among the youth, because the participants who attended the activities APPROPRIATE CHAMPION remain clean from drug abuse. Constraints faced include the limited budget and duration of implementation of activities.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29148
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>