Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179792 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achda Ferdians
"Perilaku tidak sehat dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai problem kesehatan termasuk penyakit jantung koroner. Melalui review MCU karyawan shift di Proyek Tangguh didapat 16% merokok, 78% memiliki BMI (Body Mass Index) diatas normal dan 49% memiliki kolesterol darah diatas normal. Lokasi kerja yang terpencil dan terisolasi, meningkatkan potensi perilaku tidak sehat sekaligus meningkatkan resiko dalam penanganan kasus penyakit jantung. Agar diketahui proporsi dan nilai tertinggi tahap kesiapan ( stage of change ), termasuk gambaran tahap belum mau merubah perilaku merokok dan intake makan berkolesterol karyawan shift di Proyek Tangguh dilakukanlah penelilian ini. Sebanyak 81 karyawan shift diminta mengisi kuesioner untuk mengetahui tahap kesiapan mereka merubah perilaku merokok dan intake makan berkolesterol.
Dari hasil kuesioner merokok didapat 42% responden perokok, dimana 20 berada di tahap precontemplation, 26% ditahap contemplation, 3% ditahap preparation, 3% ditahap action dan 35% ditahap maintenance. Dari hasil kuesioner intake makan berkolesterol diketahui 4% ditahap precontemplation, 43% ditahap contemplation, 6% ditahap preparation. 31% ditahap action dan 15% ditahap maintenance.
Hasil penelitian memperlihatkan, baik untuk perilaku merokok dan intake makan berkolesterol, sebagian besar karyawan belum mau merubah perilaku tidak sehatnya. Proporsi merokok tidak sesuai dengan proporsi Prochaska sedang proporsi intake makan berkolesterol relatif sesuai. Hasil tertinggi pada perilaku merokok ada di tahap maintenance, sedang hasil tertinggi pada perilaku intake maka berkolesterol di tahap contemplation. Sebagai kelanjutan penelitian ini disarankan untuk dilakukan program intervensi dengan menggunakan matrix stage of change dan process of chaneg.

The unhealthy behavior would increase the risk of various health problems. including coronary heart disease. The review of shift employee health examinations at Tanggult project shown that 16 % is smoker. 78% is overweight. 49% is hypercholesterol. The remoteness and isolated of the work location, tend to increase tlte unhealthy behavior then increasing the risk in managing heart diseases. This research is aimed to get the picture ofthe proportion and highest score of the stage of change, as well as a picture of the stage of where there is no intention to change smoking and cholesterol consumption behavior of shift employee at Tangguh project. To get a picture of readiness to change of shift employee?s smoking and cholesterol consumption behavior 81 shift employees have tiled the qucstionarre.
Result from smoking questionarre shown that. 42% is smoker divided by 20% is precontemplation. 26% is contemplation. 3% is preparation. 3% is action and 35% is maintenance. Result from cholesterol consumtion questionarre shown that 4% is precontemplation, 43% is contemplation, 6% is preparation, 31% is action and 15% is maintenance.
Result of this research has shown that for both smoking behavior and cholesterol consumption behavior, most of the shift employees have not intended to change their unhealthy behavior. Proportion of the stages of smoking has not met with Prochaska conclution while the cholesterol consumption showing it met. The highest stage of smoking is maintenance while the cholesterol consumption is contemplation. As a follow up. it is recommended to conduct health promotion intervention program using stage and process of change matrix."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21114
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Susanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja pada shift malam dengan sistem Double Shift Di PT. X Proyek Y Th. 2016. Seperti kita ketahui bahwa angka kecelakaan kerja pada industri konstruksi sangat tinggi yang menelan korban jiwa yang tidak sedikit dan kerusakan properti yang cukup besar. Salah satu faktor yang berkontribusi pada kecelakaan kerja adalah kelelahan yang dialami para pekerja. Banyak defenisi tentang kelelahan, tetapi secara garis besar dapat dikatakan bahwa kelelahan merupakan suatu pola yang timbul pada suatu keadaan, yang secara umum terjadi pada setiap individu, yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya. Kerangka Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori dari Grandjean (1988) yang ditulis dalam bukunya yang berjudul "Fitting The Task to The Man". Dimana pada tahapan sensasi kelelahan dipengaruhi oleh faktor pekerjaan yang monoton, faktor intensitas dan faktor durasi tekanan fisik dan mental pekerjaan, faktor kondisi lingkungan; suhu, pencahayaan dan kebisingan, penyakit dan faktor nutrisi yang buruk dan faktor beban mental; tanggung jawab, kekhawatiran dan adanya konflik. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya manajemen kelelahan guna meminimalkan risiko kecelakaan kerja. Rekomendasi yang diberikan diharapkan manajemen Proyek Y dimasa yang akan datang dapat memenuhi aspek keselamatan dalam melaksanakan sistem Double Shift dengan cara menerapkan Manajemen kelelahan secara konsisten dan menyeluruh untuk mencegah dan meminimalkan risiko akibat bekerja malam pada sistem Double Shift ini.

The objective of this research is to analyze the risk factors related to the fatigue level of night shift workers of Double Shift system in Project Y, X Company, year 2016. Work-related accidents on construction industry have resulted in a high number of fatalities and sizeable property damage. One of the contributing factors in workrelated accidents is fatigue felt by the workers. There are many definitions of fatigue, but the one which is generally agreed is that of a pattern which arises in a situation where individuals are no longer able to perform their activities. The theory framework used in this research is the one by Grandjean (1988), written in his book "Fitting the Task to the Man". The stages of fatigue are influenced by factors such as monotonous work, intensity and duration of work?s physical and mental stress, environmental conditions (temperature, lighting, and noise), diseases or illnesses, and poor nutrition, and mental load factors (responsibilities, worries, and conflicts). It is to be hoped that the result of this research will raise awareness of the importance of fatigue management in order to minimize the risk of work-related accidents. Recommendations given in this research are intended to help the Y Project management meet the safety aspects in the Double Shift system with the constant and thorough implementation of fatigue management to prevent and minimize risks caused by the system?s working nights."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widya Sari
"Tesis ini membahas tentang reaksi karyawan terhadap adanya perubahan sistem kerja organisasi akibat penerapan ISO 9001:2008 pada Kantor Hukum X sesuai dengan konteks dan kondisi yang terjadi pada organisasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang melibatkan 10 (sepuluh) informan karyawan dari Kantor Hukum X. Penelitian ini menemukan bahwa alasan utama bagi sebagian karyawan yang melakukan resistensi terhadap perubahan organisasi adalah tingginya beban pekerjaan yang mereka rasakan. Selain itu kurangnya sosialisasi terkait dengan perubahan yang terjadi juga berperan dalam keengganan karyawan untuk berpartisipasi dalam perubahan. Untuk itu diperlukan dukungan, tanggung jawab, dan komitmen dari organisasi dalam menginisiasikan perubahan, terutama komunikasi yang jelas kepada seluruh karyawan.

This thesis discusses on employee reaction toward change on organizational working system as an effect of implementing ISO 9001:2008 in Law Firm X based on its current context and condition. This research employs qualitative research method using a case study approach, which involves 10 (ten) employees of Law firm X as informants. This research shows that the main reason for most of the employees who resist the organizational change is due to the high work load against them. Further, lack of socialization on relevant change has also affected the employees? reluctance to participate on change. Therefore, support, responsibilities, and commitment from the organization are required when initiating change, especially clear communication towards all employees.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Raihani Surya Putri
"Dalam konteks perpustakaan umum yang terus berkembang, konsep perubahan, pergeseran, dan transformasi bukan hanya sekedar istilah bahasa. Studi ini menggali program spasial perpustakaan umum. Melalui studi kasus komparatif antara Perpustakaan Jakarta dan Deichman Bjørvika, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kedua perpustakaan tersebut merangkul perubahan, pergeseran, atau transformasi. Sementara Perpustakaan Jakarta menunjukkan pergeseran penting menuju keterlibatan masyarakat, Deichman Bjørvika bertransformasi menjadi tempat ketiga. Studi ini menyimpulkan bahwa perpustakaan umum secara signifikan berkontribusi dalam membentuk ruang publik yang menarik, menumbuhkan semangat komunitas, dan melampaui peran konvensional mereka sebagai tempat penyimpanan buku.

In the evolving contexts of public libraries, the concepts of change, shift, and transform are not just linguistic terms. The study delves into the spatial programs of public libraries. Through a comparative case study of Perpustakaan Jakarta and Deichman Bjørvika, the study explores how both libraries embrace change, shift, or transformation. While Perpustakaan Jakarta showcases a notable shift towards community engagement, Deichman Bjørvika transformed itself into a third place. The study concludes that public libraries significantly contribute to shaping engaging public spaces, fostering community vibrancy, and surpassing their conventional role as repositories of books."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervita Indah Pratiwi
"Pengiriman barang dari depot terakhir menuju ke lokasi pelanggan adalah pengiriman last mile. Pengiriman last mile sering dianggap sebagai tahap yang paling mahal dan kurang efisien. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengiriman last mile adalah biaya yang tinggi, waktu pengiriman yang lama, dan kemungkinan barang rusak. Penggunaan sistem kendaraan truck-drone dalam pengiriman last mile dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan dalam last mile. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan rute pengiriman barang yang meminimalkan biaya pengiriman dengan menggunakan sistem truck-drone dalam last mile. Pendekatan yang diusulkan untuk mencari rute optimal terdiri dari dua fase yaitu fase clustering dan routing. Dalam fase clustering menggunakan mean shift clustering untuk mengelompokkan lokasi pelanggan dan mencari lokasi parkir (pusat cluster). Dalam fase routing menggunakan algoritma genetika untuk menemukan rute optimal. Implementasi pada 90 pelanggan didapatkan penggunaan metode mean shift clustering diikuti oleh algoritma genetika, dapat menghasilkan rute optimal yang meminimalkan total biaya. Hal ini ditunjukkan dari penurunan biaya pada rute mean shift clustering mencapai 3,51% dibandingkan clustering dengan metode intuitif. Selain itu, analisis hasil juga mencerminkan bahwa penerapan mean shift clustering mampu mengurangi total jarak sebesar 27,93 % dan waktu tempuh sebesar 25,83 % delivery.

Last-mile delivery is often considered the most expensive and less efficient stage. Some challenges in last-mile delivery include high costs, long delivery times, and the possibility of damaged goods. The use of a truck-drone system in last-mile delivery can be a solution to address these challenges. The objective of this research is to find delivery routes that minimize delivery costs using a truck-drone system in the last mile. The proposed approach to finding optimal routes consists of two phases: clustering and routing. In the clustering phase, mean shift clustering is used to group customer locations and identify parking locations (cluster centers). In the routing phase, a genetic algorithm is employed to find the optimal routes. The implementation on 90 customers showed that the use of mean shift clustering followed by a genetic algorithm could generate optimal routes that minimize the total cost. This is evident from the cost reduction in mean shift clustering routes by 3,51% compared to the initial clustering solution with intuitif method. Furthermore, the results analysis also reflects that the implementation of Mean Shift Clustering can reduce the total distance by 27.93% and travel time by 25.83%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonita Suci Mulyati
"Angka prevalensi hipertensi terus meningkat di dunia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu sebesar 34,1%. Salah satu faktor risiko hipertensi yang dapat dirubah adalah hiperkolesterol. Hasil skrining
pemeriksaan kesehatan para pekerja di Bandara Soekarno Hatta menunjukkan angka kasus hiperkolesterol yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar asosiasi antara hiperkolesterol dengan kejadian hipertensi derajat 1 pada pekerja di Bandara Soekarno Hatta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional
dari data sekunder kegiatan Posbindu PTM Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta tahun 2017. Subyek penelitian adalah pekerja di instansi pemerintah dan BUMN di wilayah Bandara Soekarno Hatta yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Posbindu PTM pada tahun 2017 yaitu sebanyak 411 orang. Penelitian ini menggunakan analisis multivariat cox regression dan besar pengaruh dinyatakan dalam prevalensi rasio (PR). Hasil menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi derajat 1 pada pekerja yang hiperkolesterol sebesar 28,4%. Kadar kolesterol tinggi berisiko sebesar 1,19 (95% CI: 0,73-1,96) untuk dapat mengalami hipertensi derajat 1. Mengoptimalkan kegiatan Posbindu PTM di tempat kerja diharapkan dapat mengendalikan hiperkolesterol dan hipertensi.

The prevalence of hypertension continues to increase in the world. Based on Riskesdas 2018, the prevalence of hypertension in Indonesia is quite high at 34,1%. One of the risk factor for hypertension that can be changed is hypercholesterolemia. The results of health examinations screening of employees at Soekarno Hatta Airport in 2017 showed a high rate of hypercholesterolemia. The purpose of this study was to determine the magnitude of the association between hypercholesterolemia and the incidence of first stage hypertension in employees at Soekarno Hatta Airport. This study used a cross sectional design from secondary data on Posbindu PTM activities in the Soekarno Hatta Port Health Office in 2017. The research subjects were employees in government agencies and BUMN at Soekarno Hatta Airport who conducted health checks at Posbindu PTM in 2017, totaling 411 people. This study uses multivariate cox regression analysis and the magnitude of the effect was expressed in the prevalence ratio (PR). The results showed that the prevalence of stage 1 hypertension in employees with hypercholesterolemia was 28,4%. High cholesterol levels have a risk of 1,19 (95% CI: 0,73-1,96) to cause stage 1 hypertension. Optimizing Posbindu PTM activities in the workplace is expected to control hypercholesterolemia and hypertension"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Rizky Ryandiansyah
"Proses transisi perekonomian negara berkembang menuju tingkat pendapatan negara maju tidak lepas dari transformasi struktural. Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian menuju sektor industri dan kemudian beralih ke sektor jasa dianggap menjadi pola umum yang telah dialami negara-negara maju Chenery 1960 . Meski demikian, beragam penelitian terkini telah menunjukkan bahwa banyak negara-negara berkembang tidak mengikuti pola yang sama. Negara-negara tersebut mulai beralih dari sektor industri ke sektor jasa sebelum sektor industrinya matang. Penelitian ini mencoba melihat apakah proses transformasi struktural di indonesia telah berdampak baik pada produktivitas dan pertumbuhan.
Menggunakan metode productivity decomposition pada tahun 1998 hingga 2014, penelitian ini menemukan bahwa transformasi struktural di Indonesia belum mampu memberikan dampak yang positif perekonomian secara menyeluruh. Setelah Krisis Keuangan Global, sektor-sektor produktif di indonesia mengalami penurunan produktifitas. Tak hanya itu, banyak di antara sektor-sektor tersebut juga mengalami kontraksi dilihat dari pertumbuhan jumlah pekerjanya. Di sisi lain, mayoritas sektor dengan produktivitas rendah yang menyerap banyak lapangan kerja juga merupakan sektor-sektor yang mengalami ekspansi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lain jika dilihat dari jumlah lapangan kerja yang terbuat.
Penelitian ini juga mencoba melihat faktor-faktor yang mampu menjelaskan fenomena tersebut. Dengan menggunakan data provinsi-provinsi di indonesia dari tahun 2000 hingga 2014, penelitian ini mencoba mencari variable-variabel yang mungkin mempengaruhi arah transformasi struktural. Penelitian ini menemukan bahwa ketergantungan akan sumber daya mineral dan human capital ndash; dua variable yang sering dianggap berpengaruh pada arah transformasi struktural ndash; tidak memiliki pengaruh terhadap rendahnya komponen produktivitas yang disebabkan oleh transformasi struktural di Indonesia.

Structural change ndash the process of reallocation of labor to more productive sectors ndash has been one of the key roles in the process of economic development. The pattern of transition from agriculture heavy economies to industry and services has been analyzed in many growth literatures as early as Chenery 1960. But recent empirical works have casted doubts on whether developing countries have been able to continue the same pattern, as many of them have started to reallocate labor away from industry to services before their industry matures. This paper analyzes whether the sectoral structural change in Indonesia has been productivity enhancing.
Using productivity decomposition method from 1998 to 2014, this paper finds that structural change has not been able to generate impact on economy wide productivity. After the global financial crisis, the productivity in high productive sectors declines and many of these productive sectors shrink in terms of employment. At the same time, most of the unproductive sectors that generate large shares of employment are also the ones to expand in terms of employment after the crisis.
This paper also explores possible determinants of the direction of structural change. Using Indonesian provincial data from 2000 to 2014, this paper does not find commodity dependence and human capital ndash two commonly used variables to explain structural change ndash to have significant association with the low structural productivity that is observed in the paper.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Indra Gunawan
"Kinerja proyek dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah kebijakan perusahaan, kompetensi manajemen proyek dan tingkat maturity manajemen proyek. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor kebijakan perusahaan, kompetensi manajemen proyek, dan tingkat maturity manajemen proyek terhadap kinerja proyek, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan melalui metode survey kuesioner, dan selanjutnya data diolah dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan perusahaan, kompetensi manajemen proyek, dan tingkat maturity manajemen proyek terhadap kinerja proyek adalah sebesar 10,95%, sedangkan sisanya 89,05 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang diteliti.

Project performance influence by a lot of factors, which are company policy, project management competence, and project management maturity. This study aims is to know how company policy, project management competence, and project management maturity influence project performance. This study was conducted by survey questionnaire, than further processed with Partial Least Square. The results show that the influence of company policy, project management competence, and project management maturity to project perform;Project performance influence by a lot of factors, which are company policy, project management competence, and project management maturity. This study aims is to know how company policy, project management competence, and project management maturity influence project performance. This study was conducted by survey questionnaire, than further processed with Partial Least Square. The results show that the influence of company policy, project management competence, and project management maturity to project perform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Indah Rosiana
"Status gizi kurang maupun status gizi lebih memiliki risiko untuk mengalami penyakit kronis dan dapat memperpendek harapan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan korelasi antara status merokok, asupan zat gizi, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik dengan IMT dan untuk mengetahui perbedaan IMT dan faktor-faktor tersebut berdasarkan status merokok.
Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel sebanyak 131 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas yang dilakukan pada April - Mei 2012. Pengumpulan sampel mengunakan teknik simpel random sampling dengan pengambilan data melalui pengisian kuesioner, pengukuran antropometri, dan wawancara food recall 2x24 jam. Analisis data menggunakan Chi Square, korelasi, dan t-test independent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat adanya korelasi yang signifikan antara aktivitas fisik dan rata-rata batang rokok yang dihisap per hari dengan IMT dengan pola negatif. Selain itu, terdapat adanya perbedaan konsumsi alkohol, asupan serat, dan vitamin c yang signifikan berdasarkan status merokok. Konsumsi alkohol pada lebih tinggi secara signifikan pada perokok daripada non-perokok, sedangkan asupan serat dan vitamin C lebih rendah secara signifikan pada perokok daripada non-perokok.

Undernutrition or overnutrition have more risk to get chronic illness and can also shorten life expectancy. The aims of this thesis are for knowing the association and correlation between smoking status, nutritional status, nutrition intake, alcohol consumption, and physical activity with Body Mass Indeks (BMI) and also for knowing of the BMI?s difference and those factors with smoking status.
The design of this study is cross sectional that have did in April - May 2012 in Faculty of Engineering Universitas Indonesia with 131 respondents. This study use simple random sampling technique for taking the samples. Collecting the data use questionnaire, anthropometry measurement, and 2x24h food recall. Data analyzing that used are Chi Square, correlation, and T-test independent.
The results show that there is significant negative correlation between physical activity and the average amount of cigarettes that smoked per day with BMI. Besides, there is significant difference of alcohol consumption, fiber intake, and vitamin C between smokers and non-smokers. Alcohol consumption in smokers significantly higher than in non-smokers, whereas fiber intake and vitamin C significantly lower in smokers than in non-smokers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>