Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111069 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusman
Jakarta : Rajawali, 2012
371.334 RUS p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Tulisan ini menyajikan gagasan tentang pendidikan dan pembelajaran berbasisi ICT di era informasi merupakan keharusan sebagai akibat dari perubahan di bidang teknologi...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Widiastuti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
berbasis Sway. Sway adalah media presentasi online. Media
pembelajaran yang dikembangkan berupa e Learning dalam
bentuk presentasi online dengan menggunakan aplikasi Sway
di SMPN 3 Probolinggo pada materi teoretik untuk mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Media
pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada model
penelitian dan pengembangan Deck and Lou Carey yang
meliputi sepuluh tahapan, yaitu (1) assessing needs to identify
goal; (2) conducting instructional analysis; (3) identyfing entry
behavior characteristic; (4) writing performance objecctives; (5)
developing and selecting instruction; (6) developing instructional
strategy; (7) developing and selecting instruction; (8) designing
and conducting formative evaluation; (9) revising instruction,
dan (10) designing and conducting summative evaluation.
Kelayakan media pembelajaran hasil pengembangan mengacu
pada hasil penilaian ahli, praktisi lapangan, dan respons peserta
didik sebagai subjek uji coba. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media pembelajaran berbasis Sway yang
dikembangkan telah memenuhi standar aspek kelayakan bahan
ajar."
Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2019
371 TEKNODIK 23:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Keban, Philipus
"ABSTRACT
Inovasi pembelajaran e-learning merupakan model pembelajaran baru di Indonesia dalam pendidikan dimana memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan. Hal ini untuk menjawab kekurangan dan kelemahan pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform internet bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat dari internet yaitu memungkinkan segala sesuatu saling terhubung murah, sederhana dan terbuka sehingga internet bisa digunakan oleh siapa saja (everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan bebas digunakan (available to every one). Karakteristik ICT apabila diterapkan pada dunia pendidikan nelalui e-learmlng sangat positif karena siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja. IbM yang diajukan adalah transfer metode e-learning berbasis ICT. IbM ini didasari pennasalahan khusus yang dihadapi mitra (SMA Assaadah Bungah Gresik dan MAN Bungah Greslk) adalah perlunya peningkatan SDM guru dalam pengembangan e-learning untuk mewujudkan konsep sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pemikiran ini berangkat dari tuntutan pengembangan system pembelajaran tradisional menuju pemanfaatan ICT. Penyelesaian masalah kebutuhan mitra dilakukan dengan tiga strategi yaitu ceramah informasi pentingnya pembelajaran e-learning; pelatihan e-learning untuk guru dan siswa dan pendampingan e-learning untuk guru dan siswa."
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
JLM 1: 1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
"tujuan dari kajian ini untuk mengetahui karakteristik guru Indonesia secara umum berdasarkan profesionalitasnya, khususnya sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 sejak Januari 2013. telaah ini menggunakan sumber sekunder dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan. hasil kajian menunjukkan bahwa dengan regulasi yang lama (Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor No. 84/1993) tingkat profesionalitas guru masih relatif rendah dan perlu waktu relatif lama untuk mencapai tingkat profesionalitas yang tinggi. beberapa indikator yang mendasari hasil kajian ini adalah sebagai berikut. pertama, dari total guru PNS sebanyak 1.700,643 orang, mayoritas bergolongan IV/A, dengan jumlah 823.278 orang (48,41%). sebagian besar adalah guru SD, sebanyak 527.092 (30,99%). hanya sebagian kecil saja guru senior yang mampu naik pangkat hingga golongan IV/B ke ats, yakni berjumlah 61.286 orang (3,60%). fenomena menumpuknya guru bergolongan IV/A berkaitan dengan rendahnya kemampuan para guru dalam menyusun dan memplubikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat naik pangkat mulai golongan IV/A ke atas. kedua, jumlah dan proporsi guru (negeri dan swasta) dengan kualifikasi minimal s-1 yaitu sebanyak 1.710.299 orang (62,32%). ketiga, jumlah dan proporsi guru yang sudah bersertifikat pendidik secara nasional baru mencapai 1.168.405 orang (42,57%) sedangkan yang belum bersertifikat berjumlah 1.575.974 (57,43%)."
JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indardjo
"Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui karakteristik guru Indonesia secara umum berdasarkan profesionalitasnya, khususnya sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 sejak Januari 2013. telaah ini menggunakan sumber sekunder dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan. hasil kajian menunjukkan bahwa dengan regulasi yang lama (Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor No. 84/1993) tingkat profesionalitas guru masih relatif rendah dan perlu waktu relatif lama untuk mencapai tingkat profesionalitas yang tinggi. beberapa indikator yang mendasari hasil kajian ini adalah sebagai berikut. pertama, dari total guru PNS sebanyak 1.700,643 orang, mayoritas bergolongan IV/A, dengan jumlah 823.278 orang (48,41%). sebagian besar adalah guru SD, sebanyak 527.092 (30,99%). hanya sebagian kecil saja guru senior yang mampu naik pangkat hingga golongan IV/B ke ats, yakni berjumlah 61.286 orang (3,60%). fenomena menumpuknya guru bergolongan IV/A berkaitan dengan rendahnya kemampuan para guru dalam menyusun dan memplubikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat naik pangkat mulai golongan IV/A ke atas. kedua, jumlah dan proporsi guru (negeri dan swasta) dengan kualifikasi minimal s-1 yaitu sebanyak 1.710.299 orang (62,32%). ketiga, jumlah dan proporsi guru yang sudah bersertifikat pendidik secara nasional baru mencapai 1.168.405 orang (42,57%) sedangkan yang belum bersertifikat berjumlah 1.575.974 (57,43%)."
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
507 JDSP 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>