Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Nurlita
"RSUD Pasar Rebo sebagal BLUD, masih menerapkan remunerasl pada tahun 1992. Ini mengindikasikan ketidaksesuaian antara status RSUD Pasar Rebo sebagai BLUD dengan remunerasi yang diterapkan. Salah satu profesi yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit dan berperan cukup besar dalam menjaga mutu dan reputasi rumah sakit adalah perawat. Maka manajemen rumah sakit perlu memperhatikan kesejahteraan perawat khususnya dalam bentuk insentif. Pemerintah mengeluarkan Permendagri No. 61 Tahun 2007 yang dapat dijadikan acuan RSUD Pasar Rebo dalam menyempurnakan penentuan insentif untuk perawat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan insentif untuk perawat yang berlaku di RSUD Pasar Rebo, serta menganalisis implementasi insentif perawat berdasarkan Permendagri No. 61 Tahun 2007 di RSUD Pasar Rebo. Penelitian operasional dengan pendekatan kualitatif ini menggunakan teknik wawancara mendalam. Informan penelitian adalah beberapa pejabat pengelola terkait serta Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Pasar Rebo, pejabat pengelola dan Direksi PT. Rumah Sakit Pasar Rebo sebagai informan triangulasi.
Hasil penelitian ini menggambarkan insentif perawat yang berlaku di RSUD Pasar Rebo dinilai variabel tetap dan tidak tetap. Pola penentuan insentif yang berlaku di RSUD Pasar Rebo belum memasukkan indikanor risiko kerja, tingkat kegawatdaruratan dan capaian kinerja. Karena RSUD Pasar Rebo sering berganti status kelembagaan, pergantian dineksi serta komitmen bersama antara direksi dengan pejabat pelaksana yang kurang.
Saran penelitian ini adalah penentuan insentif di RSUD Pasar Rebo didasarkan pada prestasi kerja perawat, RSUD Pasar Rebo dapat mengacu pada Permendagri No. 61 Tahun 2007, dalam memasukkan indikator risiko kerja, tingkat kegawatdaruratan dan pengoptimalan indikator capaian kinerja dalam menentukan insentif perawat di RSUD Pasar Rebo; serta peningkatan kornitmen bersama dari unsur pimpinan dan pejabat pelaksana di RSUD Pasar Rebo.

RSUD Pasar Rebo as BLUD, is still uslng the remuneration mechanism ln which used since 1992. This indicate an unappropriatness condition between RSUD Pasar Rebo status as BLUD with implemented remuneration mechanism. Nursing is one of occupation in hospital that become the first line of health services and have a big role in quality improvement and reputation of hospital. So the hospital management should have a big concern of nurse prosperity especially the material incentives. Government announced Permendagri No.61/2007 as a technical guidance for BLUD that can be used by RSUD Pasar Rebo to complete the nurse incentives Formulation.
The aim of this research are to know the nurse incentives formulation description in RSUD Pasar Rebo and to analyze the nurse incentives implementation based on Permendagri No.6l/2007 in Pasar Rebo Regional Hospital. The research design is operational research with qualitative approach. The researchers as a research instrument helped by interview guidance to do the indepth interview. The research informant are several stakeholders and Director Representative of Administration and Financial in Pasar Rebo Regional Hospital, several stakeholders and Directors of Rumah Sakit Pasar Rebo Company as triangulation informant.
The result of this research are describe that the nurse incentives formulation in RSUD Pasar Rebo is appreciated by fix indicators and variable indicators. The incentives formulation in RSUD Pasar Rebo currently, doesn?t entered Risk Index, Emergency Index, and Performance index yet. Generally, it happen because RSUD Pasar Rebo often face the organizational status transformation, director succession and the lackness of director and performer commitment.
The suggestion in this research are the nurse incentives formulation in RSUD Pasar Rebo hopefully really based on performance appraisal like written and arranged in RSUD Pasar Rebo Employee Regulation ; RSUD Pasar Rebo can use the referencies that recommended by Permendagri No.61/2007 to enteres the Risk Index, Emergency Index and Perfomance Index in formulating the nurse incentives; and RSUD Pasar Rebo hopefully could increase the commitment between director as a decision maker in hospital and Performer who manage and do the hospital policy to always give support to the nurse prosperity development along professional and objectives incentives formulation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21109
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uzla Riyadhoti Candora
"Penelitian ini mengenai Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo yang diukur melalui Indikator-Indikator implementasi kebijakan. Jumlah Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang, teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo adalah masih banyak masalah yang disebabkan oleh minimnya SDM, kerumitan sistem INA-CBG's, masalah pembiayaan klaim dan sosialisasi JKN.

This research is about the implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital. This study uses a post-positivist approach which aims to determine the Program Implementation JKN (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital as measured by Indicators of policy implementation. Number of Informants in this study around to 18 people, the techniques of data collection using in-depth interviews and observation. Result of the Implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital is still having a lot of problems caused by the lack of human resources, the complexity of the system INA-CBG's financing problems and socialization JKN claims."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekonugroho Budhi Prasetyo
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling lama berkontak dengan pasien Covid-19 dan sangat rentan tertular penyakit ini. Selama masa pandemi Covid-19, sejak bulan Maret 2020 hingga bulan Desember 2021 sudah terdapat 256 perawat dari 436 tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo yang tertular Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber penularan Covid-19 pada perawat di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional study. Sampel penelitian terdiri dari 209 orang perawat yang tertular oleh Covid-19 dan 94 orang perawat yang tidak tertular oleh Covid-19. Sampel dipilih dengan metode consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji multiple logistic regression. Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor yang paling berperan dalam penularan Covid-19 pada perawat di RSUD Pasar Rebo adalah kontak erat (p<0,001) dan pemakaian Alat Pelindung Diri (p<0,001). Kontak erat ini dapat terjadi di area rumah sakit atau di luar rumah sakit. Pada Perawat yang memiliki riwayat kontak erat tinggi dengan pasien Covid-19 dan memiliki praktik pemakaian Alat Pelindung Diri yang kurang baik akan lebih berisiko untuk tertular Covid-19. Peningkatan pengetahuan kepada nakes dan keluarga nakes tentang pemakaian Alat Pelindung Diri di masa pandemi perlu dilakukan guna meningkatkan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan penggunaan Alat Pelindung Diri dan saat berkontak erat dengan pasien Covid-19

Nurses are the health workers who have had the longest contact with Covid-19 patients and are very vulnerable to contracting this disease. During the Covid-19 pandemic, from March 2020 to December 2021, there were 256 nurses from 436 health workers at Pasar Rebo Hospital who were infected with Covid-19. This study aims to analyze the source of Covid-19 transmission in nurses at Pasar Rebo Hospital. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The research sample consisted of 209 nurses who were infected by Covid-19 and 94 nurses who were not infected by Covid-19. The sample was selected by consecutive sampling method. Data analysis used bivariate analysis with chi-square test and multivariate analysis with multiple logistic regression. The results of the study found that the factors that most played a role in the transmission of Covid-19 to nurses at Pasar Rebo Hospital were close contact (p<0.001) and the use of PPE (p<0.001). This close contact can occur in the hospital area or outside the hospital. Nurses who have a history of high close contact with Covid-19 patients and have poor practice of using PPE will be more at risk of contracting Covid-19. Increased knowledge of health workers and health workers' families about the use of PPE during the pandemic needs to be done in order to improve officer compliance in implementing the use of PPE and when in close contact with Covid-19 patients."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yel Mahesa
"Skripsi ini membahas klaim bermasalah Gakin & SKTM DKI Jakarta pada pelayanan rawat inap di RSUD Pasar Rebo tahun 2008 berdasarkan kelengkapan administrasi klaim, pengecualian, batasan biaya, batasan waktu pengajuan, dan ketidakwajaran klaim. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran klaim bermasalah Gakin & SKTM DKI Jakarta pada pelayanan rawat inap di RSUD Pasar Rebo tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyebab klaim bermasalah Gakin & SKTM dikarenakan ketidaklengkapan administrasi klaim, pengecualian pelayanan, dan batasan biaya. Saran penulis yaitu mengoptimalkan verifikasi berkas di unit Piutang, melakukan koordinasi dengan pengelola Gakin SKTM rumah sakit terkait batasan biaya, melakukan sosialisasi batas pelayanan dan batas biaya yang ditanggung, membekali unit-unit yang terkait pelayanan rawat inap pasien Gakin SKTM dengan juklak juknis Gakin SKTM, melakukan pertemuan antara pihak rumah sakit dengan Dinas Kesehatan, serta analisis kebutuhan SDM di unit piutang.

The focus of this thesis is about DKI Jakarta Gakin and SKTM claim problem at Inpatient Department of Pasar Rebo District General Hospital 2008, based on accomplishment of claim administration, exclusion, cost limit, time limit, and unappropriate claim. The objection of this research is understanding the description of DKI Jakarta Gakin and SKTM claim problem at Inpatient Department of Pasar Rebo District General Hospital 2008. This research is quantitative with cross sectional methode. Result of research shows that the causes of claim problem are accomplishment of claim administration, exclusion, and cost limit. Author's suggestions are optimalizing claim verification; coordinating of hospital Gakin and SKTM management for cost limitation; announcing service limit and cost limit that are covered; giving standard operating procedure of Gakin SKTM for inpatient department; coordinating between the hospital and Jakarta Health Provincial Office; and calculating the number of employee needs in the unit."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Nur Zuliani
"Biaya pemakaian obat di Indonesia mencapai 39% dari biaya kesehatan, variasi obat yang luas menyebabkan banyaknya obat-obatan yang tidak berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kelompok obat antibiotik dengan nilai investasi dan pemakaian tinggi, sedang dan rendah, mengetahui tingkat kekritisan obat serta pengendalian persediaan dengan menggunakan analisis ABC Indeks Kritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh dokter-dokter yang terlibat dalam peresepan dan data sekunder diperoleh dari telaah dokumen dan studi kepustakaan. Dengan menggunakan analisis ABC Indeks Kritis di dapatkan kelompok A sebanyak 12 item. Pada kelompok B terdapat 84 item, sedangkan item obat pada kelompok C berjumlah 176 item. Pengendalian pada kelompok A Indeks Kritis dilakukan dengan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) dan Reroder Poin (ROP).

Medicine Cost in Indonesia reaches 39% of health cost. The purpose of this research to describe high, medium and low investation and use antibiotic medicine group, know medicine critical level and stock control with ABC Critical Index analysis. Method used in this research is quantitative descriptive. Primary data was gotten from questionnaire filled by doctors involved in medicine preparation and secondary data was gotten from analyzed document and literature study with ABC Critical Index analysis reached 12 items in Group A. These are 84 items in group B and there are 176 items in group C. Controlling in group A, Critical Index Analysis is done with Economic Order Quantity (EOQ) Model and Reorder Point (ROP) Model."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siva Faoziah Fadillah
"ABSTRAK
Laporan Magang ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan proses pengelolaan keuangan daerah bagian penganggaran berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 dengan menganalisis kesesuaian antara konsep dan implementasi proses penganggaran berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dengan konsep anggaran berbasis kinerja. Analisis diawali dengan menjelaskan siklus penganggaran keuangan daerah di Indonesia berdasarkan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 yang terdiri atas penyusunan KUA dan PPAS, penyiapan pedoman penyusunan RKA-SKPD, penyusunan RKA-SKPD, penyiapan Raperda APBD, pembahasan, evaluasi, dan penetapan. Permasalahan yang terjadi pada sistem penganggaran Pemerintah daerah terdiri dari dua hal yaitu konseptual dan faktual. Permasalahan konseptual terdapat pada tahap pembahasan Raperda APBD yang belum mengakomodasi pembahasan kinerja anggaran. Sementara itu permasalahan faktual terjadi pada hampir seluruh tahap penganggaran karena tidak digunakannya dokumen RKPD sebagai dokumen penyusun anggaran Pemerintah daerah

ABSTRACT
The objectives of this internship report are to explain the problems of financial management process based budgeting section of Permendagri No. 13/2006 and to analyze the suitability among regulation and implementation of budgeting process based on Permendagri No. 13 of 2006 towards performance-based budgeting. The analysis begins by describing the area of financial budgeting cycle in Permendagri No. 13 of 2006 which consists of the preparation of KUA and PPAS documents, preparation of guidelines for the preparation of RKA-SKPD, preparation of RKA-SKPD, preparation of draft budget, discussion, evaluation, and determination process. The problems that occur in local government budgeting system consist of two things: the conceptual and factual issues. The conceptual issues are the APBD discussion that not accommodate performance-based budgeting concept. While, the factual issues happen in almost all of phases of budgeting processes because the local government does not use the RKPD as guideline in budgeting process."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Nurwidi
"Skripsi ini membahas tentang analisis kinerja perawat pelaksana dalam upaya penerapan keselamatan pasien di RSUD Pasar Rebo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan didapatkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu perawat pelaksana ruangan rawat inap, hasil dari observasi, dan menelaah data sekunder.
Hasil penelitian didapat bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kinerja perawat dalam implementasi penerapan keselamatan pasien, pengetahuan dengan kinerja perawat dalam implementasi keselamatan pasien dan SOP dengan kinerja perawat dalam impelentasi keselamatan pasien. Hasil menunjukkan bahwa kinerja peawat pelaksana di RSUD Pasar Rebo sudah baik. Dalam penelitian ini Penulis juga menyarankan agar membuat penilaian kinerja perawat pelaksana dalam penerapan keselamatan pasien sehingga tercipta mutu pelayanan kesehatan yang baik.
This thesis discusses the analysis of the performance of nurses in an effort to implement patient safety in Pasar Rebo Hospital. The method used in this research is quantitative with cross-sectional design and obtained through questionnaires distributed to respondents, nurses inpatient rooms, the result of observation, and examine secondary data.
The result is that there is a significant relationship between age and performance of nurses in the implementation of the application of patient safety, knowledge of the nurse's performance in the implementation of patient safety and SOP with the performance of nurses in patient safety implementasi. Results showed that the performance pesawat executive in Pasar Rebo Hospital has been good. In this study the authors also suggest that nurses make an assessment of performance in the application of patient safety in order to create good quality health services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L.M. Harmain Siswanto
"ABSTRAK
Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Pelaksanaan pendokumentasian adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh karakteristik dan beban kerja perawat. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan karakteristik dan beban kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Umum Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada tiga ruang rawat inap, pengukuran kelengkapan dokumentasi menggunakan instrumen A Depkes RI dengan sampel 95 dokumen. Pengukuran beban kerja menggunakan tehnik continous observation dengan sample 46 perawat. Hasil penelitian adalah kelengkapan pendokumentasian rata-rata belum lengkap 71,6%, dan beban kerja perawat sebagian besar 52,2% tinggi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah pelatihan dan beban kerja.
Kesimpulan ada hubungan antara masa kerja, pelatihan dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian. Rekomendasi untuk pentingnya peningkatan pelatihan pendokumentasian bagi perawat dan meninjau ulang jumlah perawat serta penempatan tenaga sesuai dengan beban kerja di ruangan.

ABSTRACT
Completeness of nursing documentation was part an indication of hospital service quality. Nursing documentation were indicator of the nurse assessment performance in hospital who influenced by the characteristics and nurses? workload. Objective this study was to know the relationship between characteristics and nurses? workload with the completeness of nursing documentation in the ward of RSUD Pasar Rebo Jakarta.
The study design was a retrospective analytic observational approach that were done on three wards, completeness of nursing documentation was measured by instrument A Department of Health with 95 sample documents. Workload measurement uses continuous observation techniques with 46 sample of nurses. Completeness of the documentation were average 71.6% not complete yet, and most of the nurses' workload is 52.2% high. The most dominant factor affecting the completeness of the documentation were training and workload.
Conclusion this study, there was a relationship between the period of employment, training and workload with the completeness documentation. Recommendation were to increased-documentation training was important to nurses; review the number of nurses and staffing them according to workload in the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Mardiani Suherman
"Skripsi ini membahas tentang gambaran beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Tahun 2013. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui wawancara tidak terstruktur dan observasi setiap kegiatan yang dilakukan perawat dengan menggunakan teknik work sampling. Work sampling merupakan salah satu teknik pengukuran beban kerja personel pada suatu unit, bidang atau jenis tenaga tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo belum tinggi karena persentase total waktu kegiatan produktif pegawai hanya 75,12% atau belum melebihi nilai standar optimum yang ada yaitu sebesar 80%. Berdasarkan penelitian ini maka disarankan kepada pihak Manajemen SDM untuk melakukan analisis perencanaan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja demi terselenggaranya asuhan keperawatan yang baik, dan sebaiknya penelitian dilakukan minimal satu tahun sekali guna mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang rasional serta dapat memantau sejauh mana kegiatan produktif kerja perawat di ruang rawat inap.

This thesis discusses about the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital on 2013. This research is a descriptive research. The methods which used to collect data are unstructure interviews and observation of each activity that carried out by nurses with using work sampling technique. Work samping is one of the work load measurement techniques of personnel on a unit, sector, or certain types of labour. The results show that the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital has not been high, because the percentage of total productive activity time nurses is 75,12% or not exceeding the optimum standard value that is 80%. The advice for HRD Management is conduct analysis of nursing manpower needs planning based on workload for the sake of this good nursing care, and preferably research carried out at least once a year in order to get the number of nursing manpower needs are rational and can monitor the extent to which the activities of the productive work of nurses in inpatient care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S54352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto Trisnowibowo
"Kebijakan Rumah Sakit menjadi unit Swadana memberikan peluang bagi rumah sakit untuk menggunakan pendapatan fungsionalnya secara langsung serta mendorong peningkatan kepedulian manjemen rumah sakit terhadap efisiensi pengelolaan sumber daya yang tersedia. Laboratorium klinik adalah salah satu dari bidang penunjang medic yang disamping menyerap dana cukup besar juga memberikan kontribusi yang tidak kecil kepada rumah sakit. Sebagian besar operasional laboratorium klinik adalah untuk reagen yang berkaitan dengan jumlah pasien. Sejalan dengan tujuan kebijakan Swadana yaitu efsiensi sumber daya yang tersedia, maka diperlukan suatu informasi yang realistik dan terukur dalam perencanaan kebutuhan bahan, sehingga tujuan dapat tercapai. Salah satu cara adalah dengan menggunakan teknik peramalan yang biasa digunakan dalam bidang ekonomi dan dunia usaha.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknik dan metode peramalan yang sesuai digunakan untuk memperkirakan tingkat kedatangan pengguna jasa layanan laboratorium klinik secara objektifdan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan analitis kuantitatif terhadap 5 jenis pemeriksaari di laboratorium klinik yaitu BTAL, Reduksi, GD, HB dan Leukosit selama periode 1992 - 1995 dengan menggunakan 6 teknik peramalan yaitu rata-rata bergerak 3 bulan dan 6 bulan, rata-rata bergerak linier 3 dan 6 bulan, regresi linier dan metode dekomposisi. Satu satunya variabel yang mempengaruhi adalah waktu dan data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dan laporan bulanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan banyaknya variasi yang ditunjukkan oleh masing-masing teknik peramalan dan untuk menentukan ketepatan suatu jenis ramalan dilakukan pengujian pada hasil peramalan dengan hasil juga bervariasi. Untuk menentukan teknik yang paling sesuai dilakukan perbandingan antar masing-rnasing teknik peramalan terhadap 5 jenis pemeriksaan tersebut. Setelah mengetahui teknik yang paling sesuai dilakukan simulasi terhadap teknik tersebut pada 5 pemeriksaan diatas selama 1 tahun.
Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa teknik peramalan dengan dekomposisi paling sesuai bila digunakan untuk meramalkan tingkat kedatangan pengguna jasa layanan laboratorium klinik baik untuk bulanan maupun tahunan sehingga dengan diketahuinya hasil ini akan menjadi informasi yang cukup penting bagi pengambil keputusan untuk perencanaan bahan kebutuhan laboratorium klinik. Meskipun demikian methode dekomposisi masih tetap mempunyai kesalahan, oleh karena itu sebaiknya dalam membuat suatu peramalan perlu memperhitungkan confidence. interval sesuai yang diinginkan oleh peramal. Perlu juga dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan teknik peramalan lain yang mendasarkan pada pola hubungan variabel yang diramalkan dengan variabel selain waktu.

The policy to become a "swadana" hospital give hospital a chance to increase its functional income and to manage its resources efficiently. Clinical laboratories are one of the most cost intensive components of a hospital. The biggest expense is for reagen that depends on the quantity of the patients. Efficiency is the main issue in "swadana" policy. To reach efficiency, we need information that are accurate and countable, so we can predict future material needs. Forecasting is one way to get future prediction.
The objective of this research is to get a suitable method in forecasting future market. The methods have to be objective and reliable. This research is a quantitative research that was using 5 different kind of diagnostics that run at clinical laboratory, those are BTAL, Reduction, GD, HB and Leukocyte, during 1992-1995. For that purpose the writer was using 6 types of forecasting, those are 3 & 6 months moving averages, 3 & 6 months linear moving averages, linear regression and the decomposition method. The only one variable that has considerable effect is time. The data that I used are the secondary data those came from monthly reports.
The results of this study show that each of those forecasting techniques present a number of variations. I have tested the forecasting result to check the accuration of the forecast's type. To determine the most suitable technique, I have tried to make a number of comparation's between each technique on 5 kind of diagnostics. Once the most suitable technique already known, 1 have tried to make simulation on it against those diagnostics.
As summary of this study, I find that the decomposition method is the most suitable for forecasting of the people's attendance who use the clinical laboratory services in monthly or yearly. These finding will be important informations for the decision makers to set the planning of clinical Laboratory needed materials. After all the decomposition method still have an error, it will be better to consider the suitable confidence interval. I'm still considering that it is necessary to make a follow up research according to this . study, that use other forecast technique based on other variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>