Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Attaubah
"Studi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penyebab rendahnya tingkat kepuasan pasien keluarga miskin yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit X. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap kuantitatif dan kualitatifi Tahap penelitiankuantitatif dimulai dengan pengukuran tingkat kepuasan menggunakan 5 dimensi servquai, dilakukan pada 103 responden keluarga miskin yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit X dengan menggunakanametode systemafic random sampling dan cross secrionai design. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan metode univariate dan mulfivariafe dan importance and performance analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur dan jenis pekerjaan adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan, sedangkan berdasarkan diagram karlesius dari 5 dimensi Servqual terdapat 8 masalah yang menjadi prioritas utama (Kuadran A) untuk ditanggulangi.
Sedangkan tahap penelitian kualitatif dilakukan Consensus Decision Making Group dengan manajemen Rumah Sakit X untuk melakukan identiiikasi penyebab masalah dan prioritas penyebab masalah berdasarkan hasil pemetaan diagram kariesius. Analisis dengan diagram ishikawa dilakukan untuk mengetahui struktur dan proses yang ada dalam melakukan pelayanan padad asien keluarga miskin serta Indepth Inrerview dengan pasien yang berhenti beralih berlangganan (lost customer analysis) untuk mengidentifikasi penyebab masalah rendahnya tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit X dari sudut pandang pelanggan/pasien. Adanya rencana kegiatan untuk menanggulangi rnasalah berdasarkan tahapan pemecahan masalah untuk memperbaiki mutu pelayanan pada pasien keluarga miskin yang menjalanj rawat inap di Rumah Sakit.
Hasil penelitian kuantitatif berdasarkan point nilai median dengan menggunakan kategori pembagian pasien dalam kategori puas dan tidak puas terlihat bahwa responden yang tidak puas lebih banyak dari pada yang puas dengan proporsi 50.5 % tidak puas dan 49.5 % yang puas. Sedangkan hasil pada tahap kualitatif didapatkan penyebab masalah pokok dari keseluruhan yang ada adalah terhambatnya komunikasi dari pihak rumah sakit dengan pasien, demikian juga halnya dari pihak pasien komunikasi yang tidak benjalan dengan balk mengakibatkan rendahnya tingkat kepuasan.
Dari hasil penelitian disarankan pada level mikro yaitu Rumah Sakit X untuk meningkatkan pembinaan serta pengawasan pada seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan pada pasien keluarga miskin, sedangkan pada level makro yaitu Sudin Pelayanan Kesehatan Jakarta Barat dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai auditor maupun pengambil kebijakan pelayanan kesehatan untuk dapat memperhatikan hal yang berkaitan dengan pembiayaan, kepersertaan, prosedur, pembinaan dan pengawasan serta sosialisasi pada masyarakat miskin.

The study aimed to obtain the information about the causes of the lower satisfaction level on the poor family inpatient care in the “X” hospital. This study used quantitative and qualitative methods. Quantitative method was started by assessing the level of satisfaction using 5 dimension ol` Sewqual. lt was conducted toward l03 respondents of poor families whom getting inpatient care in "X" Hospital. The sampling method and research design used systematic random sampling and cross sectional design, respectively. Collected data was analyzed with univariate and multivariate method, and importance and performance analysis.
This study revealed that age and occupation were dominant variables related to the Ievel ol` satisfaction. Meanwhile, according to the kartesius diagram showed there nerc 3 obstacles that became main priority to be overcome (A Quadrant).
Qualitative method was conducted toward the hospital management using consensus decision making group to identity the cause of problem and its priority based on the result of kartesius diagram mapping. Ishikawa diagram analysis was performed to assess the existing structure and process in providing the service to the patients. To identity the lower satisfaction level of drop out patients or lost customers was conducted with indepth interview.
The quantitative study based on the median cut-off point showed that proportion of unsatisfied patients and satisfied patients was 50.5% and 49.5%, respectively. While the qualitative study showed that the communication was the main problem occurred between the hospital management and patients and vice versa. It resulted the level of satisfaction was lower.
It was recommended that the “X” Hospital management should maintain the directing and monitoring toward all staffs in providing the service for the patients from poor family. Besides, the West Health Care and the DKI Jakarta Health Oflic as auditor and health care policy maker should more notice about the matters related to the financing. membership, procedures, directing and monitoring, and socialization to poor families as well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T31588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Barsya
"Rumah Sakit Islam AI-lhsan sebagai sebuah rumah sakit Swasta dituntut untuk mampu memenuhi tuntutan masyarakat akan sebuah peiayanan kesehatan yang bermutu, sehingga mampu meningkatkan daya saing dengan rumah sakil swasta lain baik rumah sakit swasta nasional maupun rumah sakit swasta Asing. Rumah Sakit Islam Ai ihsan Hingga buian Seplernber Tahun 2005 kapasitas tempat tidur meniadi 139, untuk melihat trend cakupar: pelayanan rawat Rumah Sakit.
Tujuan penelitian ini adaiah untuk mengetahui anaiisis keterkaitan faktor- faklor karakteristik pasien di intnslaasi rawai inap Rumah Sakil islam Ai ihsan padan tahun 2003 dengan kepuasannya melaui pengukuran harapan dan persepsi pasien tersebut. Data primer melalui pengisian kueeioner oieh pasien yang seda ng dan reiah dirawat di instaiasi Rawat Inap Rumah Sakit islam Al Ihsan Bandung pada buian Oktober tahun 2005.jumiah sample scbanyak 100 responfien. ‘fariabei independent yang dianaiisis adaiah karatcteristik pasien yaitui Umur pasien, jenis keiamin, tingkat pendidikan, status keiompoic pasien dan pendapatan sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan pasien melalui pengukuran persepsi dan harapan pasien berdasarkan 5 (lima) di mensi service qur1/ily. Data yang clikumpuikan dioiah secara kuantitatii Analisa statistic yang digunakan aciaiah anaiisis univariat, bivariat, serta anailisis Rat-tesius.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi pasien yang puas yaitu 37% seciangkan yang tidak puas scbcsar 63%, karakteristik pasien yang iebih banyak afiaiah umur 3 36 tanun ( 53% }, iaki-iaizi 53%, 5 SMA (66%), keiompok pasien umum (63%), dan pendapatan 2 Rp i.OUO.UOU,- (59%), Uji bivariai dengan Chi Square secara garis besar didapat karaktcristik pasien yang berhubungan dcngan harapan adalah pendapatan pasien seciangkan karakteristik pasien yang berhubungan dengan pcrsepsi adalah: umur, pendiciikan dan status keiompok pasien sedangkan pada karakteristiit pasicn yang bcrhubungan cicngan kepuasan adalah semua kelompok pasten yang ciihagi menurut umur, jems kelamin, pendidikan,status keiompok pasien dan pendapalan memiiiki tingkai itepuasan yang sama untuk sumua dimcnsi pelayanan.
Hasil amalisis kartesius didapatkan factor ruang perawatan yang nyaman, bersih, keiengkapan pcraiatan kesehatan dan prosedur pasien puiang merupakan komponen yang harus menjadi prioritas mama, factor pemeriksaan rutin pasien, cepat tanggap dolder dan perawat, kemampuan dokter mendiagnosa penyakit, sopannsantun doktcr da perawat scrta peiayanan yang tidak memandang status socialmerupakan prestasi yang harus dipertahankan, factor ruangan yang sejuk, ketepatan waktu visits, cepat tanggap petugas kebersihan, keamanan lingkungan, pemberian keterangan pcnyakil lanpa diminta, komunikasi dan pemberian kesempatan bertanya dan perhatian perawat dan petugas kepada pasien merupakan prioritas rendah ( Hi ) dan factor ruang perawatan yang Iuas, kecepat langgapan petugas adrnnnintrasi, keterampilan perawat, komunikasi dan pe-mberian kesempatan bertanya dart perawat merupakan kinerja yang bcriebihan ( IV ). Berdasarkan hasii peneiitian, disarankan kepatia scmua pihak yang terkait untuk memperhatikan pasien yang mempunyai harapan tinggi tetapi berpersepsi rendah, dimana hal tersebtu mcnggambarkan tingginya tingkat kctidakpuasan dari paslen.

Al Ihsan Islamic Hospital as a private hospital has already trusted for fultill the society demand which concerning to high quality health care, that makes Al Ihsan able to increasing its competitiveness compare with other national private hospital, even other foreign-private hospital. Until September 2005, the bed capacity of Al Ihsan Islamic Hospital has reached 139 number of beds.
The aim of this research is to analyze the connection among the patient characteristic factors in the hospitalization installation of Al Ihsan Islamic Hospital on 2005 and sc the patient satisfaction by measuring the patient expectations and perceptions. This research is using a cross sectional design. The primary data is from the questionnaire which has been answered by the patient on the hospitalization by October 2005 as much as 100 respondent. The independent variables are the patient characteristic, that is, patient age, gender, education level, patient grouping status, and patient income. While the dependent variables are the patient satisfaction by measuring their expectations and perceptions based on S (five) dimensions of service quality. The data has been processed quantitatively and the statistic analysis that is used are univariat analysis, bivariat analysis, and cartesius analysis.
This research result indicating that 37% are satisfied patient and 63% are unsatistied~ patient. Large number of patients are having demcgraphy characteristic as follow, by this as many as 53% patients are equal or more than 36 years old, 58% are men, 66% has a senior high school background, 63% are grouping patients, and 59% are the patient who has producing income Rp. l.OO0.00O,- / month. Bivariat test with chi square, by and large, had obtained that patient characteristic which related to an expectation is patients income, where as characteristic that related to perceptions are age, education level, patient grouping status, while characteristics that related to satisfactions are all ofthe patient group which divided according by age, gender, education level, patient grouping status, and income has equal satisfaction level with all of service dimensions.
Based on cartesius analysis, we know that a comfortable and neat treatment room, a comprehensiveness of medical equipment and after-hospitalize procedure are the first priority component (I). The patient routine examination, doctor and nurse responsiveness, doctor capability in diagnosing disease, the behavior of a doctor and nurse, and not discriminate a social status is an achievement that we should appreciate (II). A chilly room, exactness of visiting time, responsiveness of cleaning service officer, area safety, giving disease information initiatively, communicative, giving a chance to ask, and a nurse attention are a lowers priority (III). A vast treatment room, responsiveness of administration officer, a nurse skill, communicative, and giving a chance to ask fiom a nurse are an excessive performance (IV). Based on this research, I suggesting to all interrelated party to pay attention to the patient which has a higher expectations but has a lower perceptions which is depict the highness of an unsatisfied patient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T29416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiyarsih
"Patient satisfaction is one of indicators to measure efficacy of hospital service and giving feedback for the side of management, because service satisfaction will give positive effect of hospital promotion.
Background of this research is the existence of trend increasing customer complain both indirect and direct (suggestion box) which are collected by marketing department during 2005 until one semester of 2007 and the existence of trend lowering amount of outpatient where their medical costs is given by company based on data which is collected by medical record department during 2005 until 2007 and also lowering amount of new outpatient during 2006 until 2007 at Coroner and Venous Hospital of Harapan Kita (RSJPD).
Purpose of this research is finding te-exploiting enthusiasm of outpatient unit by patient which is evaluated of satisfaction factor at the place of patient acceptance, satisfaction at the place of patient Service, satisfaction at the place of cashier and service cost factor."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T31587
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewie Darmonowati
"Penelitian ini berpijak pada pentingnya Kepedulian Perawat di dalam kehidupan
terutama pada saat berhadapan dengan para pasien di Rumah Sakit. Beberapa media
masa melontar keluhan dan harapan kepada pasa pemberi jasa di Rumah Sakit karena
pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan pasien. Para pasien mengharapkan
para pemberi jasa di Rumah Sakit adalah orang berkualitas, dan berperilaku yang
memunculkan kepedulian yang tepat.
Parasuraman A. et al., (1994) dan Zeithaml.V.A.,et al.,(199O) mengatakan bahwa
ada lima dimensi untuk menilai Kualitas Pelayanan , yaitu (1) tangible, (2) reliabiity, (3)
responsiveness, (4) assurance, dan (5) empathy. Playanan akan dinilai berkualitas oleh
konsumen, bila pelayanan yang diterima konsumen sama atau melebihi harapannya.
Simone M. Roach (dalam CICIAMS, 1997) mengulas perihal Kepedulian Perawat. Dia
merngatakan bahwa Kepedulian Perawat adalah inti dari perawatan dan bahwa pelayanan
keperawatan yang berkualitas ada unsur "SC" di dalamnya, yailu compassion,
competence, confidence , conscience, dan cornrnftment. Berdasarkan permasalahan yang
muncul serta barbagai literatur yang berhubungan dengan hal tersebut, maka penulis
melakukan penelitian. Masalah penelitian adalah 1 Apakah Kualitas Pelayanan
Keperawatan dan Kepedulian Perawat mempunyai hubnmgan yang signiiikan dengan
Kepuasan Pasien ? Apakah Kualitas Pelayanan Keperawatan dan Kepedulian Perawat
mempunyai pengaruh yang signiiikan terhadap Kepuasan Pasien ?
Penelitian dllakukan bersifat deskriptitf Ada dua variabel bebas yaitu Kualitas
Peioyanan Keperawoton dan Kepedntian Perowat, dan satu"variabel terikat yaitu
Kepuasan Posien. Variabel kontrol yang diduga mempmgamhi kepuasan pasim adalah
Ioino perowotan dan keberapakali dirowat di Rumah Sakit.
Hasil analisis menunjukkan bahwa masing-masing dimemsi tangible, reliability,
responsiveness, assurance, dan empathy dari Kualitas Pelayanan Keperawatan mauplm
masing-masing dimansi compassion, competence, conjicience, conscience, dan
commitment dari Kepedulian Perawat mempunyai hubungan yang signifikan dengan
Kepuasan Responden dari Kepedulian Perawat dan
Lama Perawatan mempunyai pengaruh yang signifikan dan Iebih besar dari pada kelima
dimensi dari Kualitas Pelayanan Kepexawatan dan Lama Perawatan.
Berdasarkan penelitian tersebut penulis berpendapat bahwa instrumen Kepedulian
Perawat (Roach,daIarn CICIAMS 1997) kemungkinan lebih sesuai untuk pe
sedangkan instrumen Kualitas Pelayanan (Zeithalm et al., 1990) akan lebih seuai untuk
perusahaan jasa lainnya, selain Rumah Sal-rit. Oleh karma itu maka disarankan kepada
Pimpinan PK St. Carolus untuk ; (1) mmggunakan instrumen Kepedulian Perawat untuk
mengukur Kepuasan Pasien, dan (2) smantiasa memperhatikan djmensi-dime-msi yang
mempzmyai pengaruh besar dalam meningkatkan kepuasan konsumen. Hal tersebut selain
membuat konsumen merasa puas karena mendapatkan playanan yang sesuai atau
melebihi harapannya, Rumah Sakit pun dapat memberoleh surplus melalui kepuasan
pasien."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T38548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steiber, Steven
Chicago: American Hospital Publishing, 1990
R 362.1068 STE m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ramadhanti
"Peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan bagi masyarakat menyebabkan rumah sakit sebagai penyedia layanan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien antara rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah di Provinsi Sumatera Selatan. Kualitas pelayanan dan kepuasan pasien diukur berdasarkan apa yang dirasakan pasien secara langsung yang dikembangkan mengikuti lima dimensi SERVQUAL. Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk mendapatkan nilai tiap dimensi kualitas. Analisis independent t-test digunakan untuk membandingkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien antara RS Swasta dan RS Pemerintah. Data penelitian didapatkan dari hasil survei menggunakan kuesioner dengan sampel 351 pasien rumah sakit swasta atau pun pemerintah. Penelitian ini menunjukkan bahwa 4 dimensi kualitas pelayanan (tangibility, reliability, assurance, empathy) dan kepuasan pasien RS Pemerintah tidak berbeda secara signifikan  dibandingkan RS Swasta. Namun, dimensi responsiveness menunjukkan bahwa RS Swasta memiliki responsiveness lebih tinggi dibandingkan dengan RS Pemerintah.

The increasing need of health services for the society causes hospitals as health service providers to strive to provide the best service. This study aims to compare service quality and patient satisfaction between private hospitals and public hospitals in South Sumatera Province. Service quality and patient satisfaction were measured by patients' perceived experiences directly developed following the five dimensions of SERVQUAL. Confirmatory factor analysis was used to obtain the value of each quality dimension. Independent t-test analysis was used to compare service quality and patient satisfaction between private and public hospitals. The research data were obtained from the results of a survey using a questionnaire with a sample of 351 patients of private or public hospitals. This study shows that the 4 dimensions of service quality (tangibility, reliability, assurance, empathy) and patient satisfaction of government hospitals are not significantly different from those of private hospitals. However, the responsiveness dimension shows that private hospitals have higher responsiveness compared to public hospitals."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuri Setyadi
"Kualitas pelayanan perlu dijaga dan ditingkatkan agar dapat memberi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan di unit rawat jalan RS Bina Husada Cibinong. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 133 pasien rawat jalan di RS Bina Husada Cibinong dengan metode nonrandom sampling teknik quota sampling. Analisis penelitian ini menggunakan analisis chi square untuk menganalisis variabel independen dan dependen serta mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pelanggan (p=0,001,α=0,05) dan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan keperawatan dengan loyalitas pelanggan nilai (p=0,001,α=0,05). Rekomendasi yang dapat diberikan adalah untuk tercapainya kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan rumah sakit melalui strategi peningkatan peran perawat dan promosi rumah sakit terhadap layanan yang di berikan.

Quality service need to protect and improve so as to give patient satisfaction particulary and loyality creation for customer at outpatient RS Bina Husada Hospital. The purpose of this study was to obtain an overview of the relationship perceived dimensions of perception quality nursing service with satisfaction and loyalty customer in outpatient services at Bina Husada Cibinong Hospital with nonrandom method and cross sectional technique. Research analyze used chi square for analyzing independent variable and dependent variable to obtain differant as variables.
The results research there is meaningful correlation between quality of nursing services with customer satisfaction (p=0,001,α=0,05) and there are meaningful correlation between quality of nursing services with customer loyalty (p=0,001,α=0,05). Recommendations can be given is to achieve customer satisfaction and loyalty by improving the quality of hospital nursing care through a strategy increasing the role of nurses and hospital promotion of the service that is provided.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Arbitera
"Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai penyelenggara JKN memperkirakan pada 2015 akan mengalami defisit lebih dari 6 triliun rupiah. Pada 2016, defisit diperkirakan menjadi 11 triliun rupiah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo yang berjumlah 800 orang dan sampel yang diteliti sebesar 100 orang. Variabel pendidikan (P=0,005); Dimensi Ketepatan waktu (P=0,000); kesopanan dan keramahan (P=0,08); tanggung jawab (P=0,004); kenyamanan mendapatkan pelayanan (P=0,000); pelayanan (p=0,232) dan kemudahan mendapat pelayanan (P=0,000). Variabel jenis kelamin dan pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien JKN Non PBI pada Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur. Kesimpulannya variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien JKN Non PBI Pada Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur adalah ketepatan waktu;kemudahan mendapat pelayanan dan kenyamanan mendapatkan pelayanan dengan p value = 0,000 < 0,05. Kesopanan dan keramahan petugas serta pelayanan dinyatakan tetap berpengaruh terhadap kepuasan dikarenakan dianggap merupakan faktor-faktor yang penting dalam kepuasan pelayanan.

Health development in the period 2015-2019 is Indonesia Sehat program with the goal to improve the health and nutritional status of the community through health and empowerment through community efforts are supported with financial protection and health care pemeratan. Social Security Agency (BPJS) Health as JKN organizers estimate in 2015 is a deficit of more than 6 trillion rupiahs. In 2016, the deficit is estimated to be 11 trillion rupiahs. This study uses a crosssectional study design. The population in this study were outpatients at the subdistrict Puskesmas Kramat Jati and Pasar Rebo totaling 800 people and studied sample of 100 people. Education variable (P=0,005); Dimension Timeliness (P=0,000); courtesy and friendliness (P=0,083); the responsibility (P=0,004); the comfort to get services (P=0,000); and easy to get services (P=0,000); services (P=0,232). Education variable; dimension of job and services are not significantly affects patient satisfaction JKN Non PBI at East Jakarta District Health Clinics. In conclusion Dimension Timeliness; comfort to get services and easy to get services most influence on patient satisfaction JKN Non PBI in East Jakarta District Health Clinics with p value = 0,000 < 0,05. Courtesy and friendliness with services is still influence on patient satisfaction bicause it was important factors on patient satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dina Rusdi
"Keputusan berobat kembali merupakan bentuk penerimaan pasien terhadap pelayanan yang ditawarkan oleh Klinik Spesialis Anak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Namun, selama tahun 2008 hingga tahun 2011, jumlah kunjungan pasien pada klinik tersebut secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 21,8 %. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan pasien berobat kembali di Klinik Spesialis Anak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengalaman konsumen, komunikasi pemasaran ulang, dan hambatan pindah terhadap keputusan pasien berobat kembali di Klinik Spesialis Anak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

Medical patient's decision to revisit Pediatric clinic at Jakarta Cempaka Putih Islam Hospital (RSIJCP) shows patient's satisfaction toward service offered. However, there is 21.8% decline in overall number of patient visits during years 2008-2011. This research's aim understands factors that influence patient's decision to revisit pediatric clinic for using medical treatment offered at RSIJCP year 2012. Research uses quantitative as method with cross sectional as study design.
Result shows there are several factors that influence patient in making decision to reuse treatment offered by RSIJCP year 2012. These factors are patient's impression, hospital marketing communication in promoting their service, and obstacles that may occur in switching hospital in order to get benefit from certain treatment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Era globalisasi menuntut penyedia layanan kesehatan memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain. Kenyataan lapangan menunjukkan bahwa umumnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih kurang/tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah bahwa umumnya mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan/atau masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kepuasan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan pada 170 responden di UPT Puskesmas Kecamatan Beji, dan telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pasien sebesar 41,8. Hubungan karakteristik pasien dan tingkat kepuasan dan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan adalah semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kritis penilaian kepuasan yang diberikan terhadap kinerja pelayanan kesehatan, cara pemabayaran asuransi lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, semakin tua usia akan lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, dan pasien yang puas terhadap kinerja pelayanan kesehatan cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan.

The era of globalization requires healthcare providers to provide quality services and be able to compete with other health care providers. The reality of the field shows that most government owned health care facilities are still under utilized by the community. One reason is that generally the quality of health services administered by health care facilities owned by the government still has not or does not meet the expectations of patients and or the community.
This study aims to determine the characteristics and level of satisfaction with the desire to reuse the service to 170 respondents in UPT Puskesmas Beji District, and has been implemented in May June 2017. The research design used is descriptive quantitative with cross sectional approach.
The results showed the patient satisfaction level of 41.8 . The relationship of patient characteristics and level of satisfaction and with the desire to reuse health services is the higher the level of education the more critical the assessment of satisfaction given to the performance of health services, the way of insurance delivery is more likely to have high desire to reuse health services, the older age will be more likely to have High desire to re utilize health services, and patients who are satisfied with the performance of health services tend to have a high desire to reuse health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>