Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karnain Asyhar
"Potret keberhasilan Walikota Bogor dalam memacu pertumbuhan pada beberapa aspek pembangunan merupakan fenomena keberhasilan kepemimpinan yang patut diarnati. Namon, masih terdapat permasalahan transportasi di Kota Bogor yangperiu mendapat perhatian banyak pihak.
Penelitian ini berljuan untuk: (a) menganalisis kepemimpinan Walikota Bogor dalam penangguiangan masalah transportasi di Kota Bogor, (b) mengidentifikasi dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam proses penanggulangan masalah transportasi di Kota Bogor.
Untuk mengana!isis Kepemimpinan Walikota Boger dan Partisipasi Masyarakat datam Penanggulangan Masa!ah Transportasi, penulis menggunakan .analisis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penulusuran data, dan observasi Japangan. rnfonnan yang menjadi narasumber daiam pene!it1an ini adalah unsur DPRD Kota Bogor, Dinas Perhubungan, Telekomunikasi, dan Infonnatika Kota Bogor, Masyarakat Transportasi Indonesia, Organda, dan masy.arakat penggunajasa angkutan umum.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan pendekatan kebljakan, program, dan indikator kinerja penanggulangan masalah transportasi di Kota Bogor, Kepemimpinan Walikota Bogor belum berhasil rnenanggulangi petmasalahan transporta

Portrait of success in Bogor Mayor spur growth in some aspects of the development of leadership ls a phenomenon that deserves success observed. However, there are problems of transportation in the city of Bogor that require attention to many parties.
This study aims to: (a) analyze the leadership of Mayor of Bogar in tackling the problem of transportalion in the city of Bogar, (b) identify and analyze community participation in the process of handling the probJem of transportation in the city of Bogor.
To analyze the Mayor of Bogor Leadership and Community Participation in tackling transport issues, the author uses a qualitative analysts approach fenomenologi. Coilecting data is done with the interviewsthe search data, and field observations. Informants in this research is the elements of DPRD Kota Bogor, Department of Transportation, Telecommunication. and Infonnatlon City of Bogar, Indonesia Transportation Society, Organda, community service user and public transport.
Results of this research concluded that the approach to policies, programs, and performance indicators of transportation problems in the city of Bogor. Bogar Mayor Leadership can not successfully tackle the problems of transportation in the city of Bogor completely. Based on the analysis of the Leadership Cailange practices (Kouzes and Posner, 2004), authors found that the Mayor of Bogar Leadership have a prominent practice in: inspiring a shared vision, challenging the..."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T11527
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karnain Asyhar
"Potret keberhasilan Walikota Bogor dalam mernacu pertumbuhan pada beberapa aspek pembangunan mcrupakan fenomena keberhasilan kepemimpinan yang patut diamati. Namun, masih terdapat permasalahan transportasi di Kota Bogar yang perlu mendapat perhatian banyak pihak. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengana!isis kepemimpinan Walikota Bogor da1am penanggulangan masalah transportasi di Kota Bogar, (b) mengidentifikasi dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam proses penanggulangan masalah transportasi di Kota Bogor. Untuk menganaiisis Kepemimpinan Walikota Bogor dan Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Masalah Transportasi, penulis menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penulusuran data, dan observasi lapangan. Informan yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah unsur DPRD Kota Boger, Dinas Perhubungan, Telekomunikasi, dan fnfonnatika Kota Bogor, Masyarakat Transportasi Indonesia, Organda, dan masyarakat penggunajasa angkutan umum.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan pendekatan kebijakan, program dan indikator kinerja penanggulangan masalah transportasi di Kota Bogor, Kepemimpinan Waiikota Bogor belum berhasif menanggu!angi perrnasalahan transportasi di Kota Bogor secara tuntas, Berdasarkan analisis praktik kepemimpinan teladan (Kouzes and Posner, 2004), penulis menemukan bahwa Kepemimpinan Walikota Bogor memiliki praktik kepemimpinan yang menonjol pada praktik: menginspirasikan visi bersama (inspiring a share vision), menantang proses (challenging the process), dan memungkinkan orang lain bertindak (enabling others to act) disisi lain, penulis menemukan bahwa kepemimpinan Walikota Bogor kurang menonjol pada praktik : menyemangati jiwa (encouraging the heart) dan mencontohkan caranya (modeling the way). Berdsarkan analisis delapan tangga partisipasi masyarakat (amstein dalam Dharma, 2004), penulis menemukan bahwa partisipasi masyarakat dalam penanggulangan masalah transportasi berada pada tingkat consultation dan placation. Partisipasi masyarakat Kota Bogor dalam penanggulangan masalah transportasi adalah pada proses perumusan kebijakan, penyelenggaraan program penanggulangan masalah transportasi, dan penilaian terhadap penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Bogor.

Portrait of success in Bogor Mayor spur growth in some aspects of the development of leadership is a phenomenon that deserves success observed. However, there are problems of transportation in the city of Bogar that require attention to many parties. This study aims to: (a) analyze the leadership of Mayor of Bogar in tackling the problem of transportation in the city of Bogar, (b) identify and analyze community participation in the process of handling the problem of transportation in the city ofBogor. To analyze the Mayor of Bogor Leadership and Community Participation in tackling transport issues the author uses a qualitative analysis approach fenomenologi. Collecting data is done with the interviews, the search data, and fie!d observations. Informants in this research is the elements of DPRD Kota Bogor. Department of Transportation, Telecommunication, and Information City of BogorIndonesia Transportation Society, Organda, community service user and public transport.
Results of this research concluded that the approach to policies, programs, and performance indicators of transportation problems in the city of Bogor, Bogor Mayor Leadership can not successfully tackle the problems of transportation in the city of Bogor completely. Based on the analysis of the Leadership Challenge practices (Kouzes and Posner, 2004), authors found that the Mayor of Bogor Leadership have a prominent practice in: inspiring a shared vision, challenging the process, and enabling others to act On the other hand, the author found that the Mayor of Bogor leadership is less prominent in the practice encourage people (encouraging the heart) and modeling the way. Based on the analysis eight appliances community participation (amstein in the Dharma, 2004) authors found that participation in the community participation in Bogor City's transportation problem is the process of policy formulation, program for the transportation, delivery and assessment of traffic and road transport in the city of Bogor.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Wijayanto
"Perkembangan teknologi media digital memberikan warna baru dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Media digital dibuat untuk memperluas jangkauan, mempercepat akses serta mempermudah menemukan informasi. Walikota Bogor periode 2014 -2019 menyadari hal ini dengan menginstruksikan jajarannya untuk membuat akun media sosial dari berbagai platform sebagai media baru dalam menampung aspirasi serta agar lebih dekat dengan masyarakat. Penelitian ini akan menggambarkan peran walikota dalam pemanfaatan media digital dalam menyampaikan visinya terhadap penyelesaian permasalahan yang terjadi di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode analisi isi kualitatif deskriptif dengan studi observasi serta wawancara secara mendalam. Hasil analisis menemukan bahwa peran walikota Bogor periode 2014 ndash;2019 Bima Arya Sugiarto dalam pemanfaatan media digital cukup significant. Hal ini dapat ditunjukkan dengan baru hadirnya akun pemerintah kota Bogor dalam media sosial ketika pemerintahan beliau dimulai serta bisa dilihat dari bagaimana ia bersama staffnya mampu memaksimalkan penggunaan media sosial dalam kondisi khusus seperti adanya pertikaian khusus antara pengemudi transportasi umum berbasis online dengan pengemudi angkutan umum konvensional.

The development of digital media technology provides a new color in communicate and interaction. Digital media is made to reach out, speed up access and simplify information retrieval. Bogor Mayor of 2014 2019 period realized this by instruct his staff to create social media accounts from various platforms as new media in accommodate aspirations and closer to the people and community. This study will describe the role of mayor in the utilization of digital media in convey his vision to solve the problems that occurred in Bogor City. This research uses descriptive qualitative content analysis method with in depth observation and interview. The results of the analysis found that the role of Bogor mayor in the period 2014 2019 Bima Arya Sugiarto in the utilization of digital media is significant. This can be demonstrated by the recent presence of Bogor city government accounts in social media when his role began and can be seen from how he and his staff are able to maximize the use of social media in special conditions such as a special dispute between an online public transport driver and a conventional public transport driver."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Waluyo
"Tesis ini menggambarkan seberapa besar pengaruh supervise pengawas sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi professional akademik guru. Tesis ini menggunakan metode analisis regresi ganda dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada supervise pengawas sekolah terhadap kompetensi professional guru.Faktor pengaruh yang diberikan mencapai 43 persen selebihnya berupa factor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Penelitian ini merekomendasikan agar pengawas pada saat melakukan supervise lebih baik menekankan pemberian keterampilan kompetensi akademik dari pada pengetahuan. (seperti; penyusunan rencana pembelajaran, penguasaan metode pembelajaran atau teknik penyusunan evaluasi dan analisis hasil)Kepala sekolah agar lebih sering memberi motivasi guru agar mau meningkatkan kompetensi professional akademik melalui diskusi ilmiah maupun seminar-seminar.

This thesis describes the influence of schools supervisor of and the principal's leadership toward academic professional competencies.This thesis uses multiple regression analysis method with quantitative approach.The results of this study found that school leadership has more influence than the supervising superintendent of schools on teachers' professional competence. The significancy of the influence up to 43 percent and the other factors that are not described in this study.
Based on the result of this study recommends that the supervisors at the time of supervision better emphasize the skills of academic competence than on knowledge. (such as preparation of lesson plans, mastery learning methods or techniques of evaluation preparation and analysis of results). The principal should motivate the teachers more often the professional competence through the discussion of scientific and academic seminars.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29552
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Broadwell, Martin M.
Bradwell, Boston: CBI, 1979
658.302 BRO s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Prihantika
"Kota Solo di bawah kepemimpinan Walikota Joko Widodo (2005 -2010 dan 2010 - 2015) merupakan salah satu daerah yang dirujuk sebagai best practice dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tesis ini bertujuan mendeskripsikan causal maps kepemimpinan Joko Widodo dalam merumuskan kebijakan daya saing daerah di Kota Solo. Analisis data menggunakan teknik cognitive maps dengan panduan dari Ackermann, dkk., kemudian dikonversi melalui metode NUMBER (Normalized Unit Modeling By Elementary Relationship) yang diperkenalkan Kim Dong-Hwan, sehingga menjadi system dynamics dengan bantuan software Vensim.
Untuk menunjang penelitian, teori yang digunakan untuk menganalisis yaitu teori daya saing daerah, teori kepemimpinan dan teori dynamic capabilities. Hasil dari penelitian ini berupa peta pemikiran Joko Widodo dalam kapasitasnya sebagai pemimpin dalam merumuskan kebijakan daya saing daerah di Kota Solo.
Hasilnya berdasarkan causal maps Joko Widodo dalam merumuskan kebijakan daya saing daerah, penyebab (causes) daya saing daerah Kota Solo adalah program pro rakyat, yang pada akhirnya meningkatkan dua faktor pembentuk daya saing daerah, yaitu lingkungan usaha yang produktif dan meningkatkan kualitas infrastruktur dan lingkungan. Dalam perumusan kebijakan yang dilakukannya, Joko Widodo bersifat balancing atau keseimbangan antara satu kebijakan dengan kebijakan yang lainnnya. Hasil kebijakan daya saing daerah Kota Solo akan terlihat setelah 65 bulan berjalan.
Sisi kepemimpinan Joko Widodo dalam merumuskan daya saing daerah dikategorikan ke dalam tipe transformational leadership. Joko Widodo mendorong praktek dynamic governance dalam kepemimpinnya. Agile process dan able people dimulai dengan melakukan reformasi di bidang pelayanan publik. Untuk kemampuan thinking ahead, thinking again dan thinking across Pemerintahan Kota Solo sebagian besar berasal dari Joko Widodo, sehingga diperlukan kebijakan khusus agar inovasi dan kebijakan yang telah berjalan dapat berkelanjutan di masa yang akan datang.

The city of Solo under the leadership of Mayor Joko Widodo (2005 -2010 and 2010 - 2015) is one of local areas referred to be as the best local government practice. This thesis aim is to describe the causal maps of Joko Widodo leadership in formulating a regional competitiveness policy in the city of Solo. Analysis of data using the techniques of cognitive maps using the guide of Ackermann, et al. Then converted through a NUMBER method (Normalized Units By Elementary Relationship Modeling), which was introduced by Kim Dong-Hwan, to become the system dynamics. The simulation process is help by Vensim software.
To support the research, theories used to analyze are the theory of regional competitiveness, leadership theory and the theory of dynamic capabilities. The results of this study was forming the causal maps of Joko Widodo in his capacity as a leader in formulating regional competitiveness policy in the city of Solo.
By the results on causal maps of Joko Widodo in formulating regional competitiveness policy, the causes of regional competitiveness in Solo is a propeople programs, which in turn increases the competitiveness of the two factors that forming regional competitiveness, which is a business productive environment and improvement on the quality of infrastructure and the environment. In the formulation of his policy, Joko Widodo reinforcing or strengthening of one policy with another policy. The results of competitiveness policy in the city of Solo will be seen after 65 months of practice.
Joko Widodo side of leadership in formulating regional competitiveness policy categorized into the type of transformational leadership. Joko Widodo encourage dynamic governance practices in leadership. Agile process and able people begin with reforms of public services. The ability of thinking ahead, thinking again and thinking across of the City of Solo mostly come from Joko Widodo, so it requires a special policy for innovation and policies that have run can be sustained in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29280
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1998
158.4 KEP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nuurula`yuni
"Penelitian ini fokus pada analisis proses formulasi kebijakan Program Persaudaraan Madani (Permadani) dan kepemimpinan Kepala Daerah Kota Kendari dalam proses formulasi kebijakan Program Permadani. Parameter dalam analisis ini adalah kesesuaian proses formulasi kebijakan Program Permadani dengan teori kebijakan publik, serta kesesuaian peran kepemimpinan dalam konteks pcngambilan keputusan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melode wawancara rnendalam.
Informan terdiri dari Walikota Kendari, Ketua Tim Sosialisasi dan Bvaluasi Program Permadani, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Kendari dan salah satu anggota Komisi C DPRD Kota Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada para informan dan berita yang dilansir di media. Analisis dilakukan dengan cara menganalisis data hasil wawancara mendalam berdasarkan parameter yang telah ditentukan.
Dari analisis yang yang telah dilakukan, disimpull-can bahwa : (1) Proses fommlasi kebijakan Program Permadani dirumuskan berdasarkan tingginya an gka kemiskinan di Kota Kendari, dengan tahapan ide Kepala Daerah dibahas di tingkat eksekutif, kemudian diimplementasikan di masyarakat dengan landasan operasional Peraturan Walikota No 17 Tentang Persaudaraan Madani. (2) Kepemimpinan Kepala Daerah Kota Kendari dalam formulasi kebijakan Program Pennadani sudah sesuai dengan peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan dalam konteks kebijakan publik.

This study focused on the analysis of the policy formulation process and the hcad of district Kendari leadership in the policy formulation process of the Persaudaraan Madani (Permaclani). Parameters in this analysis are the suitability of Persaudaraan Madani Program policy formulation with thw public policy theory, and the suitability of the leadership role in the context of decision making. This research is a qualitative research using depth interviews method.
Informants consisted of the Mayor of district Kendari, the Chairman of the Pcrsauclaraan Madani Program Evaluation and Dissemination Team, Head of Kendari Community Empowerment and a member of Commision C Local Parliament (DPRD) district Kendari. Collecting data is done through in-depth interviews of informants. Analysis carried out by analizing the results in-depth interviews data parameters that have been detained.
From the analysis that has been conducted, concluded that : (1) The policy formulation process of the Persaudaraan Madani Program is formulated based on the high poverty rate in Kendari, the stage are discussing district head ideas at the executive level and then implemented in the community with operational platform Mayor Regulations No. l7 about Persaudaraan Madani. (2) The Head of district Kendari leadership in the policy formulation process of the Pcrsaudaraan Madani Program is accordance with the leadership roles in decision making in the context of public policy."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T29421
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nur Oktaviana
"Kota Surakarta dibawah kepemimpinan Walikota Surakarta periode 2005 2012 merupakan salah satu daerah yang dijadikan best practice dalam menjalankan kebijakan daerah Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran kepemimpinan dari Walikota Surakarta periode 2005 2012 dalam salah satu kebijakan daerah yang berhasil dijalankan yaitu program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta PKMS serta mengetahui peran dominan yang dilakukan Walikota Surakarta periode 2005 2012 dalam program PKMS.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori managerial roles yang diungkapkan oleh Mintzberg, 1970. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana peniliti mengambil data yang objektif dari para partisipan sebanyak 86 Pegawai Negeri Sipil PNS Dinas Kesehatan Kota Surakarta termasuk pegawai UPT PKMS.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa managerial roles pada kepemimpinan Joko Widodo sebagai Walikota Surakarta periode 2005-2012 dalam program PKMS secara keseluruhan dikatakan baik Dalam program PKMS Pengaruh peran tersebut terlihat dari terselenggaranya program PKMS yang diprakarsai oleh Walikota Surakarta periode 2005 2012 sendiri. Hal lainnya ialah pengalokasian dana yang cukup besar dari APBD untuk program PKMS sehingga terdapat peningkatan fasilitas fasilitas kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh warga Kota Surakarta.

The city of Surakarta under the leadership of the Mayor of Surakarta 2005 2012 is one of the areas to be the best practice in the conduct of regional policy. This research is aim to see how the role of leadership from mayor Surakarta period of 2005 2012 in one of regional policy that managed to run a program maintenance of public health Surakarta PKMS and to know the dominant role undertaken mayor Surakarta period 2005 2012 in PKMS.
The theory that was used in this research is the theory of managerial roles expressed by Mintzberg 1970. This research is a quantitative research researchers took an objective data from the participants as many as 86 civil servants PNS of health service employees including Surakarta UPT PKMS.
The result of this research explained that overall leadership roles of the mayor Surakarta period 2005-2012 in PKMS is good In a program of PKMS this role can be seen from the organizing of PKMS program which initiated by the mayor of Surakarta period 2005-2012. The other efect is a considerable expenditure of the budget for the program so there is an improvement of health facilities that can be accessed by all the citizens of the city of Surakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>