Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Kusuma Astuti
"Pemerintah Indonesia memberikan kebijakan kepada perusahaan di Indonesia untuk mendatangkan tenaga kerja asing (expatriate) maupun tenaga ahli asing (expert expatirate) dalam rangka peningkatan investasi, ekspor dan membantu proses peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri dalam mengatur lalu lintas manusia antar negara, demikian pula dengan Indonesia yang diatur berdasarkan Undang Undang Keimigrasian Nomor 9 Tahun t 992 tentang Keimigrasian, kbususnya pada Bab VI yang mengatur tentang pengawasan dan penindakan orang asing. Tesis ini berupaya mengungkapkan sisi penting pelaksanaan koordinasi yang dilakukan oleh Tim SIPORA, terutama dilihat dari peran Kantor Imigrasi Kelas 1 Tangerang dan hubungannya dengan lnstansi Terkait dalam pelaksanaan pengawasan orang asing. Penekanan dari kegiatan SIPORA ada dua, yaitu aspek koordinasi dan aspek pengawasan. Kedua hal tersebut mcnjadi penting dilihat dari perspektif ketahanan nastonal {national security) maupun keamanan pribadi (human security). Masalah penelitian: (i) Bagalmanakah Efektivltas Tlm Koordinasi Pengawasan Orang Asing pada Kantor lmigrasi Kelas 1 Tangerang, sesuai dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M-24.PR.09.03 tabun 1995 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Orang Asing (Tim Sipora)? (2) Bagaimanakah mcnyusun strategi suatu sistem koordinasi dalam upaya melaksanakan pergawasan orang asing? Tujuan penelitian adalah menganalisis pelaksanaan koordinasi pengawasan orang asing yang sudah berjalan di wiiayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang serta mengungkapkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada dilihat dari sudut koordinasi antar instansi terkait guna mencapai tujuan pengawasan orang asing yang efektif. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengungkapkan data dan informasi yang bersifat menjclaskan untuk memahami situasi dan kondisi yang terkait dengan subjek serta objek penelitian. Kesimpulan penelitian berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan Efektlvitas Tim Koordinasi Pengawasan Orang Asing pada Kantor Imigrasi Kelas I Tanggerang sesuai dengan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M-24.PR.09.03 tahun 1995 tentang pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Orang Asing (Tim Sipora) dinilai kurang efektif. Langkah strategi dalam pengawasan orang asing sesuai dengan analisis SWOT adalah konsolidasi. Saran yang diajukan perlu monitoring dan evaluasi; alokasi anggaran bersama antar instansi; membangun sistem informasi yang terintegrasi; menambahkan seksi intelijen; pendistribusian pegawai Imigrasi secara proposional; sosialisasi internal; penyusunan SOP.

The Government of Indonesia maintains policies for companies to bring in expatriates or expert expatriates in an effort to increase investments, exports, and develop human resources quality in Indonesia. As with other countries that have their own policies to manage human traffic between countries, Indonesia has Law No.9 of l992 regarding immigration. The Law, especially in Chapter VI, provides guidance regarding control mechanism on foreigners. The objective of this thesis is to reveal the important aspect of coordination work that has been initiated by SlPORA team, especially looking through the role of Immigration Office Class I in Tangerang and its relationship with relevant offices in the effort to supervise foreigners. The emphasize of SIPORA S activities are twofold: (1) monitoring aspect; and (2) coordination aspect. These two aspects are very relevant from the national and human security point of view. Research Issues: 0) How effective Is. the Coordination Team for Foreigner Supervision at the Immigration Office Class I in Tangerang as regulated by Decree No.M-24.PR.09.03 issued by Ministry of Law of the Republic of Indonesia in 1995 regarding the establishment of Coordination Team?; and (2) How to develop a strategy to establish a coordinated system to supervise foreigners. The Research Objective is to analyze the existing implementation of foreigners supervision coordination within the authority of the Immigration Office Class I Tangerang, as well as to learn about strengths, weakness, opportunities, and threats in term of coordination between related institution in order to maintain the mos effective supervision effort. The Research was utilizing a qualitative method to obtain explanatory data and information to explain circumstances related to subject and object of the research. The Research Summary reveals the lack of effectiveness, based on analysis and comparison between the Coordination and Team Degree. According to SWOT analysis, the strategic should be to consolidate."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T31965
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdhani
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada pelaksanan manajemen pengawasan Orang Asing di
Kantor Imigrasi kelas I Tanjung Priok. Hal ini dilakukan berkaitan dengan
wilayah kerja Kantor Imigrasi tersebut yang hampir di dominasi oleh lautan di
wilayah kepulauan seribu. Minimnya sarana dan prasarana guna menunjang
kegiatan pengawasan serta minimnya jumlah personil pengawasan orang asing
mengakhibatkan pelaksanaan pengawasan orang asing tidak dapat berjalan dengan
efektif dan efesien. Banyaknya pulau pulau di wilayah kepulauan seribu yang
mempunyai potensi pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan manca negara
serta wilayah pengeboran minyak lepas pantai yang mempekerjakan tenaga kerja
asing dan juga lokasi wilayah perairan laut yang strategis sering kali di
manfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab atas meningkatnya
perlintasan imigran gelap yang tertangkap pada saat hendak menuju ke negara
Australia. Hal ini membutuhkan pola manajemen pelaksanaan pengawasan orang
asing yang mencakup atas beberapa aspek diantaranya yakni tata laksana, sumber
daya manusia, sarana prasarana serta budaya kerja untuk dapat mencapai tujuan
organisasi yang efektif.

ABSTRACT
This study focuses on the conduct of applied management monitoring foreigners
at 1st class Tanjung Priok Immigration office. This was done in relation to that
particular Immigration Office region which was almost dominated by the sea
surrounding the Thousand Island region. The lack of facilities and infrastructure to
support the monitoring activities as well as the minimum number of personnel
monitoring the implementation of the supervising foreigners can not be done
effectively and efficiently. Many islands in the region of the Thousand Island that
have the potential of tourism visited by foreign tourists as well as offshore oil
drilling areas that employ foreign workers and also the location of strategic sea
areas often utilised by irresponsible persons for the increasing number in illegal
immigrant crossings caught on their way to Australia. This requires
implementation of management practises that includes surveillance on foreigners
on several aspects such as governance, human resources, infrastructure and work
culture to achieve effective organizational goals."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Sakti Suhermansyah
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang bagaimana Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat dalam menjalankan salah satu fungsinya yaitu melakukan pengawasan terhadap orang asing baik itu yang berupa pengawasan administrasi.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pengawasan tersebut berjalan dengan baik dan faktor apa saja yang menjadi faktor penghambat sehingga pengawasan terhadap orang asing di Kantor imigrasi Jakarta Barat tidak berjalan dengan baik.
Penelitian ini bersifat deskriptis dengan pendekatan desain kualitatif. Model analisis dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang menjadi dasar dari pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini diambil dari pelaksana pengawasan orang asing yang keseluruhan berjumlah 4 orang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan terdapat adanya kelemahan pengawasan orang asing baik pada pengawasan administrasi maupun lapangan yang dapat menyebabkan pengawasan orang asing tersebut berjalan tidak baik. Kemudian didapat pula upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengawasan administrasi guna terciptanya pengawasan orang asing yang sesuai dengan dikehendaki.

ABSTRACT
This thesis discusses how the Special Immigration Office Class I Jakarta Barat in running one of its functions is to supervise the stranger either in the form of administrative oversight.
The goal is to determine the extent of supervision is going well and what factors are the limiting factor so that surveillance of foreigners in West Jakarta immigration office did not go well.
This research is descriptive qualitative design approach. Model analysis by asking a number of questions that form the basis of the data collection. Informants in this study were drawn from implementing the overall supervision of foreigners amounted to 4 people.
From the research conducted, concluded there is a weakness in supervision strangers either on administrative oversight and supervision of the field can cause the runs are not strangers either. Then come the efforts being made to improve the administrative control of foreigners in order to create the appropriate supervision with desired.;This thesis discusses how the Special Immigration Office Class I Jakarta Barat in running one of its functions is to supervise the stranger either in the form of administrative oversight.
The goal is to determine the extent of supervision is going well and what factors are the limiting factor so that surveillance of foreigners in West Jakarta immigration office did not go well.
This research is descriptive qualitative design approach. Model analysis by asking a number of questions that form the basis of the data collection. Informants in this study were drawn from implementing the overall supervision of foreigners amounted to 4 people.
From the research conducted, concluded there is a weakness in supervision strangers either on administrative oversight and supervision of the field can cause the runs are not strangers either. Then come the efforts being made to improve the administrative control of foreigners in order to create the appropriate supervision with desired., This thesis discusses how the Special Immigration Office Class I Jakarta Barat in running one of its functions is to supervise the stranger either in the form of administrative oversight.
The goal is to determine the extent of supervision is going well and what factors are the limiting factor so that surveillance of foreigners in West Jakarta immigration office did not go well.
This research is descriptive qualitative design approach. Model analysis by asking a number of questions that form the basis of the data collection. Informants in this study were drawn from implementing the overall supervision of foreigners amounted to 4 people.
From the research conducted, concluded there is a weakness in supervision strangers either on administrative oversight and supervision of the field can cause the runs are not strangers either. Then come the efforts being made to improve the administrative control of foreigners in order to create the appropriate supervision with desired.]"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Earias Wirawan
"Tesis ini membahas implementasi pengawasan administratif orang asing pemegang izin Kunjungan dengan Visa Kunjungan Beberapa Kali Perjalanan (VKBP) di Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang. Sesuai dengan misi Direktorat Jenderal Imigrasi dengan mengemban amanat Pasal 38 dan Pasal 40 Undang­ Undang Nor. or 9 Tabnn I 992 Tentang Keimigrasian untuk melakukan pengawasan lalu lintas rnasuk, keluar dan keberadaan serta kegiatan orang asing di wilayah Indonesia baik secara administratif maupun lapangan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif, disimpulkan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi selaku pembuat kebijakan perlu melakukan kajian ulang terhadap kandungan Pasal 60 Undang-Undang Nomor 9 Tabun 1992 Tentang Keimigrasian. Hal ini perlu dicermati mengingat .Imigrasi sebagai penjaga pintu gerbang negara memiliki posisi sebagai vocal point dirnana imigrasi seharusnya menjadi instansi terdepan dalarn tanggung jawab terhadap pengawasan orang asing.

This thesis dirousses the administrative control of foreigner, who have the visit permit with a few times permit visas holders in Tangerang Immigration Office. In accordance with the one of the directorate general of immigration mission to the undertaking of article 38 and article 40 law No. 9 of 1992 on immigration to monitor traffic in, out, and present also tbe activity of the foreigner, both in adminlstrative and field.
Based on research conducted with qualitative methods, concluded that the dirertorate general of immigration as a policy maker to conduct a study to the content of article 60 of Law No. 9 of 1992 on immigration. This need to be examined considering immigration as a gete keeper position as the state has a vocal point where immigration should be the leading agency in responsibility for the supervision of foreigners."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33650
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Cahyaningratri
"Penelitian ini adalah mengenai pendapat responden mengenai inovasi layanan permohonan pembuatan paspor melalui website pada Kantor fmigrasi Kelas i Bandung. Dalam penelitian ini juga dianalisis alasan dan faktor yang melandasl mengapa inovasi layanan permohonan pcmbuatan paspor melalui website kurnng terdifusikan secara maksimal. Penelitian ini menggunakan mctodc kuantitatif karcna dipandang scsuai dengan penelitian di mana akan berusaha untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai proses komunikasi yang dilakukan untuk menyebarkan inovasi layanan permohonan pembuatan paspor melalui website, menjelaskan keadaan dari objek peneiitian, dan membuktikan Teori Difusi lnovasi yang dikemukakan oieh Roger dengan mendapatkan sebagian besar data dari para responden. Datam rangka mendapatkan pembahasan yang lebih tajam penelitian ini juga dilengkapi dengan rnenggunakan metode kualitatif. Pisau bedah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan empat dimensl difusi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers, yaitu inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu dan sistem sosial. Akan tetapi dalam dimensi sistem sosial, penelitian akan memfokuskan pada karakteristik adopter dan peran agen pembaru. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang telah menggunakan inovasi layanan pennohonan pembuatan paspor mela1ui website yang berjumlah 69 (enam puluh sembilan) orang. Infurman dalam penelitian ini adalah para pejabat yang terkait dengan masalah penerbitan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Bandung. Pengumpulan data dalam penelitian ini diJakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Mayoritas responden memberikan pendapat bahwa inovasi layanan pennohonan pembuatan paspor me1alui website mempunyai keuntungan relatif yang tinggi, dengan tingkat kompatibilitas, triabilitas, obserabilitas yang tinggi dan tingkat kompleksitas rendah. Mayoritas responden juga berpendapat bahwa inovasi layanan tersebut membcrikan nilai positif dan keuntungan dalam hal pengurusan paspor dilihat dari singkatnya proses tahapan pengambilan keputusan, 2) Akan tetapi 1ayanan ini kurang terdifusikan secara maksimal karena Kantor Imigrasi Bandung belum, melaksanakanpromosi baik itu melalui media massa maupun media interpersonal secara maksimal dan hanya mengandalkan papan informasi sebagai media penyampai informasi inovasi. 3) Kendala utama yang dihadapi dalam masalah ini adalah rendahnya komitmen dari kantor Imigrasi Bandung untuk melakukan sosialisasi tentang inovasi, belum adanya anggaran untuk melakukan sosialisasi, dan masih kentalnya unsur birokratis yang hirarkis dalam melakukan pelayanan publik Hasil penelitian menyarankan bahwa: Kantor lmigrasi Kelas I Bandung perlu untuk lebih menggencarkan usaha promosi inovasi kepada masyarakat, pedu ditingkatkan kesadaran dan komitmen agen pembaru untuk Jebih menyebarluaskan inovasi dan perlu adanya suatu langkah untuk memasukkan semangat kornpetisi datrun menjaJankan birokrasi demi mewujudkan peJayanan prima kepada masyarakat.

The research is about analyzing respondents' opinions on the innovation of passport application using website in Immigration Office Class 1 Bandung. The research also analyses the reasons as well as factors underlying the fact that service innovation on passport application n through website is less diffused excellently. The research adopts quantitative method as it is regarded suitable for the research where it enables the researcher to illustrate the facts dealing with communication process carried out to diffuse service innovation on passport application through website, describe the condition of the research object &nd prove Rogers's Theory of diffusion of innovation by gaining most of the data from the respondents. However, in order to obtain a more detailed discussion, the research is also supported by qualitative method. The research uses four elements of Rogers~s Diffusion of Innovation Theory, which are innovation, communication channel, time, social system. However~ in the element of social system, the researcher focuses more on adoyter characteristics and change agents. Sample of this research are people who have used service innovation on passport application through website. The informants involved in the research are officials who are related to passport issuance matters in the Immigration office Class 1 Bandung. Data collection is conducted by distributing questionnaire and conducting in depth interview. The research results conclude that: 1) the majority of the respondents said that service innovation on passport application through website possesses high relative profit, with high level of compatibility, triability and observability and low level of complexity. They also stated that the service innovation offers positive values and profit In terms of passport application viewed from the quick annual decision making process. 2) Nonetheless, the service is less diffused excellently due to the lack of promotion performed by Bandung lmmigration Office, neither in mass media nor interpersonal media, optimally. In addition, it only relied on information board as a media to deliver information on innovation. 3) Main obstacles faced in this case are the low level of commitment from Bandung Immigration Office to conduct socialization on innovation, the absence of budget to conduct socialization, and the strong hierarchical bureaucratic element in the implementation of public service. The research results suggest that: Immigration Office Class I Bandung needs to promote the service i11novation unceasingly to the society, increase the effectiveness and commitment of reformer agents in order to diffuse innovation~ and create a step to insert spirit of competition in implementing bureaucracy to achieve first-rate service to the society. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Unit Layanan Paspor (ULP) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Unit Layanan Paspor (ULP) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria Efektivitas Organisasi menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan tujuan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survey dan studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian, Unit Layanan Paspor (ULP) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan telah berjalan secara efektif beasarkan lima dimensi kriteria Efektivitas Organisasi yang dikemukakan oleh Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, yaitu dimensi produksi, efisiensi, kepuasan, keadaptasian, dan pengembangan.

This research aims to look at the organizational effectiveness of Passport Services Unit in Immigration Office of South Jakarta. The question of this research is how the effectiveness of Passport Services Unit in Immigration Office of South Jakarta. The theory used in this research is criteria of Organizational Effectiveness by Gibson, Ivancevich, and Donnelly (1996). The approaches used in this research are quantitative research and descriptive research purpose. Data research techniques used in this research are survey and literature studies.
The results of the study show that Passport Services Unit Immigration Office of South Jakarta has been running effectively based on five criterias of Organizational Efectiveness expressed by Gibson, Ivancevich, and Donnelly, which are Prodction, Efficiency, Satisfaction, Adaptation, and Development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiudin
"Sebagian masyarakat masih mengeluhkan kinerja petugas pelayanan di instansi pemerintah. Berhadapan dengan petugas pelayanan di Kantor-kantor Pemerintah, seringkali dirasakan menjengkelkan, bertele-tele dan terkesan dipersulit. Keluhan tersebut merupakan cerminan masih buruknya citra pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah. Masyarakat menginginkan kualitas pelayanan yang prima saat berhadapan dengan petugas pelayanan dalam mengurus perizinan tertentu di instansi pemerintah. Rendahnya kualitas pelayanan masyarakat menjadi salah satu keluhan utama baik disampaikan langsung maupun melalui mass media. Permasalahan yang sama juga tak luput dari perhatian dan keluhan masyarakat menyangkut pelayanan keimigrasian. Hal ini teriihat ketika berhadapan dan berurusan dengan aparat imigrasi baik mengenai sikap dan perilaku maupun profesionaliias dalam memberikan pelayanan. Era reformasi merupakan babakan baru dalam kehidupan masyarakat yang telah membawa perubahan disegala bidang kehidupan. Pemenuhan hak-hak masyarakat yang selama ini terpinggirkan oleh kuatnya pengaruh aparatur pemerintah yang memposisikan dirinya sebagai penguasa perlu dilakukan perubahan, tuntutan masyarakat untuk merubah sikap aparatur pemerintah dari peran penguasa menjadi pelayan terus menerus dikemukakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan perizinan keimigrasian dengan menggunakan konsep Servqual melalui dimensi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. Menganalisis tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja Kantor lmigrasi Tangerang Menganalisis tingkat perbedaan penilaian kepentingan penerima layanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Eksploratif Analisis yakni berusaha menggambarkan serta mengetahui berbagai data yang terkait dengan kualitas pelayanan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna jasa keimigrasian yang melakukan transaksi pada priode bulan Maret dan April 2005. Sampel diambil sebanyak 92 responden yang terbagi dua yaitu; 50 responden dari biro jasa, dipilih dengan metode Porposip Sampling, 42 responden dari masyarakat pemohon Iangsung, digunakan metode Accidental. Kerangka teori yang digunakan adalah pengukuran kualitas pelayanan yang disebut SERVQUAL, dikembangkan oleh Zeitahml, Parasuraman dan Berry. Adapun jenis penelitian ini akan dilakukan dengan metode deskriptif yang bersifat kualitatif sedangkan desain penelitian berdasarkan tujuannya adalah mendeskripsikan karakteristik suatu objek. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi dan kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu; Pertama berisi pernyataan yang berkaitan dengan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan keimigrasian. Kedua pernyataan yang berkaitan dengan harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan keimigrasian. Analisis data menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 12,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Perhitungan statistik terhadap penilaian kuaiitas pelayanan dalam dimensi ServQual, 51 ,96% responden menyatakan sudah puas, 48,04% responden menyatakan belum puas.Dimensi kualitas pelayanan yang belum memenuhi harapan pelanggan yaitu: Reliability, Responsiveness dan Empathy. Secara umum pelanggan menyatakan cukup puas terhadap kualitas pelayanan Kantor Imigrasi Tangerang. Sementara perhitungan rata-rata dari penilaian pelaksanaan dan kepentingan, diperoleh rata-rata skor tingkat pelaksanaan (X) sebesar 3,47, dan rata-rata skor tingkat kepentingan (Y) sebesar 4,15. Berdasarkan rumus ServQual Score, dari perhitungan rata-rata tersebut diperoleh skor tingkat kualitas pelayanan sebesar -0,68, angka ini Iebih kecil dari 0 (< 0) yang berarti tingkat pelayanan belum memenuhi harapan pelanggan. Kemudian berdasarkan rumus Satisfaction Scene, diperoleh skor tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0,836, angka ini Iebih kecil dari 1 (< 1), yang berarti tingkat pelayanan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara penilaian kepentingan pelanggan dengan kinerja Kantor lmigrasi Tangerang, dilakukan pemetaan terhadap dimensi kualitas pelayanan dengan menggunakan diagram kartesius. Pemetaan tersebut menunjukkan bahwa; semua atribut dalam dimensi Reliability yang terdiri dari pernyataan 5_6,7,8, dan satu atribut dalam dimensi Responsiveness yaitu pernyataan 11, mendapatkan prioritas utama untuk ditingkatkan, dan pernyataan 4,9,10,15,18,19, memerlukan penanganan dalam skala rendah. Perhitungan statistik, uji chi kuadrat menunjukkan chi kuadrat hitung mempunyai harga Iebih kecil dari chi kuadrat tabel. Berarti tidak terdapat perbedaan penilaian kepentingan penerima Iayanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan. Saran, Managemen imigrasi perlu melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan terutama dalam merespon keluhan pelanggan, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan yang memadai kepada seluruh pegawai dan melakukan evaluasi terhadap kinerja organisasi secara berkala, serta memperhatikan kepentingan pelanggan selaku pengguna jasa dalam mengambil kebijakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisna Gunawan
"Penelitian ini adalah mengenai inovasi layanan permohonan Penerbitan
paspor melalui website pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. Dalam
penelitian ini juga dianalisis alasan dan faktor yang melandasi mengapa inovasi
layanan permohonan Penerbitan paspor melalui website kurang terdifusikan
secara maksimal.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif di mana akan berusaha
untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai proses komunikasi yang dilakukan
untuk menyebarkan inovasi layanan permohonan penerbitan paspor melalui
website, menjelaskan keadaan dari objek penelitian, dan membuktikan teori difusi
inovasi yang dikemukakan oleh Rogers dengan mendapatkan sebagian besar data
dari responden. Pisau bedah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan empat dimensi difusi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers, yaitu
inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu, dan sistem sosial. Sampel dalam
penelitian ini adalah responden yang telah menggunakan inovasi layanan
permohonan penerbitan paspor melalui website. Informan dalam penelitian ini
adalah para pejabat yang terkait dengan masalah Penerbitan paspor di Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Mayoritas responden
memberikan pendapat bahwa inovasi layanan permohonan penerbitan paspor
melalui website mempunyai keuntungan yang relatif tinggi, dengan tingkat
kompatibilitas, triabilitas, obserabilitas yang tinggi dan tingkat kompleksitas yang
rendah. 2) Akan tetapi layanan ini kurang terdifusikan secara maksimal karena
Kantor Imigrasi Jakarta Barat belum melaksanakan promosi baik itu melalui
media massa maupun media interpersonal secara maksimal. 3) kendala utama
yang dihadapi dalam masalah ini adalah rendahnya komitmen dari Kantor
Imigrasi Jakarta Barat untuk melakukan sosialisasi tentang inovasi, belum adanya
anggaran untuk melakukan sosialisasi, dan masih kentalnya unsur birokrasi yang
hierarkis dalam melakukan pelayanan publik.
Hasil penelitian menyarankan bahwa Kantor Imigrasi Jakarta Barat perlu
untuk lebih menggencarkan usaha promosi inovasi kepada masyarakat, perlu
ditingkatkan kesadaran dan komitmen agen pembaharu untuk lebih
menyebarluaskan inovasi dan perlu adanya suatu langkah untuk memasukkan
semangat kompetisi dalam menjalankan birokrasi demi mewujudkan pelayanan
prima kepada masyarakat.

The research is about analyzing respondent’s opinion on the innovation of
passport application using website in Immigration Office Class I West Jakarta.
The research also analyses the reasons as well as factors underlying the fact that
service innovation an passport application through website is less diffused
exellently.
The research adopts quantitative method as it is regarded suitable for the
research where it enables the researcher to illustrate the facts dealing with
communication process carried out to diffuse service innovation on paspport
aplication through website, describe the condition of the research object and
prove Rogers’s Theory of diffusion of innovation by gaining most of the data
from the respondents. The research uses four elements of Rogers’s Diffusion of
Innovation Theory, which are innovation, communication channel, time, and
social system. However, in the element of social system, the researcher focuses
more on adopter characteristic and change agents. Sample of this research are
people who have used service innovation on passport application through website.
The informants involved in the research are officials who are related to passport
issuance matters in the Immigration Office Class I West Jakarta. Data collection is
conducted by distributing questionnaire and conducting in depth interview.
The research results conclude that: 1) the majority of the respondents said
that service innovation on paspport application through website processes high
relative profit, with high level of compatibility, triability, and observability and
low level of complexity. They also stated that the service innovation offers
positive values and profit in terms of passport application voiewed from the quick
annual decision making process. 2) Nonetheless, the service is less diffused
excellently due to the lack of promotion performed by West Jakarta Immigration
Office, neither in mass media nor interpersonal media, optimally. In addition, it
only relied on information board as a media to deliver information on innovation.
3) Main obstacles faced in this case are the low level of commitment from West
Jakarta Immigration Office to conduct socialization on innovation, the absence of
budget to conduct socialization, and the stong hierarchical bureaucratic element in
the implementation of public service.
The research resuts suggest that Immigration Office Class I West Jakarta
needs to promote the service innovation unceasingly to the society, increase the
awareness and commitment of reformer agents in order to diffuse innovation, and
create a step to insert spirit of competition in implementing bureaucracy to
achieve service quality to the society.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ajeng Sanastri Nurdityaning Dewandaru
"Inovasi pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan menarik untuk dilihat perihal pelaksanaan proses pembuatan inovasinya, karena pada saat ini mengatur bagaimana membentuk dan menerapkan program - program inovasi pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui langkah - langkah apa saja yang diambil Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan untuk membentuk dan menerapkan inovasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, yaitu: observasi, wawancara mendalam dan menggunakan dokumen sekunder. Penelitian ini menunjukkan langkah - langkah nyata yang digunakan pihak Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan untuk mencapai tujuan peningkatan pelayanan publik melalui inovasi yaitu: menyadari permasalahan (recognizing problem), munculnya ide inovasi (creating ideas), realisasi ide inovasi (realization of ideas) dan penerapan inovasi (commercialization). Proses pembentukan terjadi secara baik, efektif dan efisien. Kendala terdapat pada proses perubahan mindset SDM (Pegawai) untuk mengubah cara bekerja sesuai sistem yang baru, serta proses pemeliharaan inovasi yang berkelanjutkan yang perlu ditingkatkan agar sarana dan prasarana dari program - program inovasi tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan untuk tercapainya pelayanan publik yang semakin meningkat.

Innovation at Jakarta Selatan's Class I Exclusive Immigration Office is interesting to look at the process of creating the innovation, because it shows on how to create, adjust and apply innovation programs at Jakarta Selatan's Class I Exclusive Immigration Office. This study used a qualitative approach to data collection techniques, namely: observation, in-depth interviews and using secondary documents. This study shows real steps which is used by The Jakarta Selatan's Class I Exclusive Immigration Office officer to achieve goal of improvement of public service through innovation, namely: recognizing problems, creating ideas of innovation, realization of ideas of innovation and applying the innovation. The creation process happened well executed, effective and efficient. Difficulties are in the process of changing the mindset of human resources (officers) to change how the office run appropriately as the new system works, as well as the process of innovation's sustainable maintenance which needs improvements so the facilities and infrastructures of the innovation programs are able to be used sustainably to achieve more improvement of public services."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>