Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Agus Santoso
"Salah satu program manajemen risiko di rumah sakit yang sedang tren dalam rangka peningkatan mutu adalah Program Keselamatan Pasien (Patienf Safey). Kesadaran safety tentang faktor manusia pada industri rumah sakit mulai banyak menjadi perhatian. Perhatian tersebut tidak hanya dari pemerintah namun juga sektor swasta dan beberapa badan akreditasi mutu yang independen.
Setiap sistem pelaporan keselamatan pasien di setiap organisasi memiliki taksonomi baik secara implisit maupun eksplisit. Peneliti mengkaji taksonomi dari Badan Kesehatan WHO (World Health Organization), Badan Akreditasi JCAHO (Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization), dan KKPRS-Persi (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) terutama taksonomi tentang medical error.
Dengan mengetahui bentuk-bentuk taksonomi tersebut, peneliti membual taksonomi yang baru untuk RS XYZ, dengan tujuan memudahkan Para Pembuat Kebijakan RS XYZ melakukan mitigasi. Setelah dilakukan wawancara mendalam dan studi kasus kepada Para Pengambil Kebijakan, taksonomi medical error yang ditawarkan oleh peneliti disetujui untuk dilakukan penerapan. Dan penelitian ini menyimpulkan bahwa taksonomi medical error yang baru berdasarkan framework James Reason untuk RS XYZ secara umum bisa mempermudah analisis dan mengambil tindakan. Peneliti pun mcnyarankan perlunya dukungan dari Pemerintah dalam hal ini Departemcn Kesehatan untuk penerapan taksonomi medical error di rumah sakit di Indonesia.

One of risk management program in hospital that in-trend for quality improving is Patient Safety. Safety awareness especialb/ human factor awareness is in attention in healthcare industry. The attention is not only from Government but also from private sector and independent accreditation bony.
All patient safety reporting system in every orgameation has taxonomy jar implicit or explicit. Researcher assess the taxonomy from World Health Organization, Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization, and from National Patient Sakty Committee KKPRS-Persi Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) especialbt in medical error taxonomy.
In knowing the taxonomiesjbrm, taxonomy model was made jbrXYZ Hospital with goal jbr making mitigation easibi by the XYZ Hospital Policy Maker. The methodology is in-depth interview and qualitative case stua§/ to the policy maker; and the result is medical error taxonomy that it is proposed have been agreed by policy maker to implement. And this research concluded the new medical error taxonomy that based on James Reason framework can make anabze easibt to mitigation. Researcher also suggest to government especiality Department of Health for medical error taxonomy implementation in hospital in Indonesia.
"
Universitas Indonesia, 2009
T33832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Emilda Narcis
"Kompleksnya pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan peluang terjadinya kesalahan, terutama dengan adanya tindakan invasif di bagian bedah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kejadian dan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesalahan medis di bagian bedah rawat inap terkait keselamatan pasien di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan medis yang terjadi yaitu 2 kasus KPC, 1 kasus KNC dan 3 kasus KTC. Belum adanya SOP, audit klinis, tempat kerja yang tidak kondusif, kurangnya sarana prasarana, pendidikan, pelatihan, kerja tim dan komunikasi menjadi latar belakang kesalahan.
Kesimpulannya adalah kejadian kesalahan medis dipengaruhi oleh faktor organisasi, tempat kerja, individu dan barier. Belum adanya clinical governance dan program keselamatan pasien yang belum berjalan dengan baik. Pelaksanaan keselamatan pasien sangat dipengaruhi oleh pimpinan institusi.

The complexity of medical services in a hospital creates a change for an error, particularly on an invasive action in surgery unit. This study is aimed to analyse events and contributing factors to medical error in the inpatient unit regarding patient safety in a district hospital.
Using Qualitative with case study design, this study records some medical error events, which are 2 KPC cases, 1 KNC case and 3 KTC cases. Unexisting SOP, clinical audit, unconvenient place of work, lack of equipment/supporting tools, education, training, teamwork and communication are identified as the major causes.
The conclution is that medical errors are influenced by organization factor, work place, individual and defences factors. Unexisting clinical governance and uncontrolled patient safety program. The implementation of patient safety program is greatly influenced by institution leader.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ayus Astoni
"Tesis ini meneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian medical error oleh dokter di RS. XYZ Palembang, yang meliputi faktor karakteristik dokter, faktor pasien dan faktor lingkungan kerja. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis spesialisasi dokter memiliki hubungan bermakna dengan kejadian medical error oleh dokter, dimana dokter spesialis medik operatif dan dokter umum lebih sering melakukan medical error dibandingkan dokter spesialis medik non operatif. Faktor usia dan masa kerja dokter, faktor kenyamanan lingkungan kerja, dan faktor kompleksitas penyakit pasien tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian medical error oleh dokter di RS.XYZ Palembang.

This research examines the factors assaciate with the medical errors events by doctors at the hospital XYZ Palembang, which include doctors characteristic factors, patient factors and work environment factors. This is a quantitative study with a cross-sectional design.
Results showed that type of physicians specialities have a significant relationship with the medical errors events by doctors. Whereas Operative medical specialists and general practitioners have more frequent of doing medical errors than non-operative medical specialists. Age and work experience of doctors, work environment factors and patient factors have no significant relationship with the medical errors events by doctors at the hospital XYZ Palembang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Ayu Hapsari
"Pandemi Covid-19 telah mendorong transformasi digital yang pesat di berbagai lini industri, termasuk industri kesehatan. Di institusi rumah sakit, transformasi digital sedang gencar dilakukan dengan digitalisasi rekam medis yaitu EMR (Electronic Medical Record). Rekam Medis Elektronik dikenal luas memiliki lebih banyak manfaat, meningkatkan efisiensi dan menjaga privasi pasien yang lebih baik. Namun digitalisasi rekam medis belum sepenuhnya diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia, salah satunya Rumah Sakit XYZ yang berada di Bekasi. Penelitian dilakukan untuk menganalisis manajemen keamanan informasi data Rekam Medis di Rumah Sakit XYZ dan mempertimbangkan rekomendasi yang tepat untuk implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2022. Peneliti mewawancarai dua belas staf rekam medis dengan berbagai tugas. Selain itu, peneliti juga menganalisis data sekunder yaitu dokumen rekam medis di RS XZY. Berdasarkan analisis, meskipun masih mengikuti pendekatan rekam medis konvensional, RS XYZ telah menerapkan keamanan informasi pada aspek kerahasiaan dengan aspek keamanan CIA (Confidentiality, Integrity, and Availability). Bahkan saat melakukan penelitian, RS XYZ memiliki rencana untuk melakukan digitalisasi. Kajian ini memiliki beberapa rekomendasi tindak lanjut untuk mendukung digitalisasi dan efektifitas proses rekam medis. Dengan mulai membangun kesadaran petugas rekam medis melalui poster atau penyuluhan, memberikan kebijakan yang lebih konkrit, evaluasi berkala, restrukturisasi teknis gedung rumah sakit, dan mengembangkan sistem IT.

The Covid-19 pandemic has driven rapid digital transformation in various industry lines, including health industry. In hospital institutions, digital transformation is being intensively carried out by digitizing medical records, namely EMR (Electronic Medical Records). The Electronic Medical Records are widely known to have more benefits, increasing efficiency and maintaining better patient privacy. However, digitizing medical records have not been fully implemented in all hospitals in Indonesia, one of them is the XYZ Hospital located in Bekasi. The study is conducted to analyse the information security management of Medical Record data at XYZ Hospital and consider appropriate recommendations for its implementation. This study employs a different approach which is carried out from February to May 2022. Researchers interviewed twelve medical record staff with various tasks. In addition, the researcher also analyses secondary data, which is the medical record document at XZY Hospital. Based on the analysis, although still following the conventional medical record approach, XYZ Hospital has implemented information security in the confidential aspects by the CIA (Confidentiality, Integrity, and Availability) security aspects. Even when conducting the research, XYZ Hospital had a plan for digitization. The study has several follow-up recommendations to support the digitalization and effectiveness of medical record process. By starting to build awareness for medical record officers through posters or counselling, providing more concrete policies, periodic evaluations, technical restructuring of hospital buildings, and developing IT systems."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriastuti Puspitasari
"Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi human error pada kejadian kecelakaan Direktorat Logistik & Ekspor PT Holcim Indonesia, Tbk tahun 2010. Secara khusus penelitian ini menganalisis unsafe acts dan aspek prakondisi yang berkontribusi pada kejadian kecelakaan akibat human error, dengan menggunakan framework Human Factors and Classification System. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan pengumpulan data primer berupa in depth interview & observasi, serta pengumpulan data sekunder dari hasil investigasi kecelakaan & telaah dokumen perusahaan.
Distribusi kejadian kecelakaan juga dilihat berdasarkan jenis kecelakaan, umur, masa kerja pengemudi, waktu dan tempat kejadian. Yang paling signifikan dari unsafe acts berupa skill-based error akibat kelelahan, routine violation pada perilaku pengemudi yang tidak tertib, serta exceptional violation berupa temuan kondisi kendaraan yang tidak standar & tidak adanya pengawas lapangan. Sedangkan yang paling signifikan dari aspek prakondisi berupa kondisi operator akibat keterbatasan fisik pengemudi, dan faktor personel yakni manajemen sumber daya personelnya. Selain itu didapatkan hasil bahwa kecelakaan tahun 2010 paling banyak terjadi di dalam plant.
The objective of study is to analyze the contribution of human error in accident at Logistic & Export Directorate Narogong Plant PT Holcim Indonesia, Tbk 2010. Specifically, this study analyzes Unsafe Acts dan Precondition for Unsafe Acts that contribute accidents, using Human Factors and Classification System framework. Using qualitative method, the primary data is collection of in depth interview results & observation, and the secondary data is collection of accident investigation & review comporate documents.
Distribution of accidents are also considered by type of accident, age, experience, time and place of occurrence. The most significant results of unsafe acts are skill-based error due to fatigue, routine violation on driver behavior which is not discipline, and exceptional violation findings at non-standard vehicle condition & lack of field supervisors. While the most significant aspects in precondition for unsafe acts are condition of operator due to the driver?s physical limitations and personnel factor especially in crew resource management condition. In addition, it showed that most of the accidents 2010 occurred in the plant.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Nasyroh Riskitasari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem tata kelola perusahaan pada masing-masing negara anggota ASEAN dan pada ASEAN secara keseluruhan. Tata kelola tersebut dijabarkan dalam beberapa karakteristik sesuai yang digunakan dalam penelitian Weimer dan Pape (1998). Hasilnya, kepemilikan di ASEAN masih sangat terkonsentrasi. Tingkat kepentingan pasar modal di negara ASEAN lebih bervariasi dan berada pada level rendah/medium. Aktivitas pasar ekternal atas kontrol perusahaan juga relatif rendah. Tata kelola perusahaan ASEAN berorientasi relasi dengan horizon hubungan ekonomi jangka panjang. Selain itu, penggunaan kompensasi berbasis performa sudah cukup umum di ASEAN, dengan tren yang meningkat.

ABSTRACT
This research tried to analyze the corporate governance system of each ASEAN member country and ASEAN as a whole. The corporate governance system will be explained using some characteristics used in Weimer and Pape’s (1998) study. This research found that ownership in ASEAN is highly concentrated. The importance of stock markets in ASEAN countries are more varied between low/medium levels. The activity of external market of corporate control is also relatively low. ASEAN’s corporate governance is network-oriented with longterm horizon of economic relationship. In addition, the usage of performancedependent compensation for executives is in trend now."
2014
S54453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anzany Tania Dwi Putri
"Komplikasi medis dalam perawatan gigi diprediksi meningkat seiring dengan peningkatan  usia harapan hidup. Hal ini terjadi karena banyaknya penyakit sistemik yang dikendalikan oleh pengobatan jangka panjang. Diketahuinya riwayat medis secara menyeluruh untuk menilai risiko yang dapat terjadi sebelum, selama, dan sesudah prosedur dental sangat diperlukan. Kuesioner European Medical Risk-Related History (EMRRH) merupakan kuesioner yang telah digunakan secara luas di benua Eropa sebagai alat ukur penapisan risiko medis pada pasien gigi.  Sampai saat ini di Asia, khususnya di Indonesia belum ada instrumen serupa yang digunakan. Penelitian ini adalah penelitian potong lintang yang bertujuan untuk melakukan adaptasi lintas budaya, uji validitas dan reliabilitas, serta uji sensitivitas dan spesifisitas (dengan konfirmasi verbal oleh dokter umum dan hasil pemeriksaan medis lengkap sebagai baku emas) kuesioner EMRRH pada sampel kecil populasi Indonesia yang berada di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional. Sebanyak 172 responden yang terlibat dalam penelitian ini. Nilai koefisien relevansi penilaian pakar ahli sebesar 0,91 dan nilai signifikansi (p) validitas konstruk dan diskriminan < 0,05. Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,79, nilai kappa inter-examiner dan intraexaminer sebesar 0,86 dan 1, dan nilai Intraclass Correlation Coeficient (ICC) sebesar 0,85. Nilai sensitivitas dan spesifisitas adalah 69,31% dan 92,20%. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa kuesioner EMRRH versi bahasa Indonesia valid, reliabel, sensitif, dan spesifik untuk digunakan dalam menilai risiko medis pasien pada populasi penelitian.

Medical complications during dental treatment are increasingly predicted, since life expectancy is longer as the illness has been controlled by long term medications. A thorough medical history to measure medical risks that may occur before, during and after dental procedures is required. The European Medical Risk-Related History (EMRRH) questionnaire has been used  in Europe, to detect medical problems and determine the degree of risk. However such questionnaire has not been developed in Indonesia. Cross-cultural adaptation, validity and reliability test, and sensitivity and specificity test of EMRRH questionnaire to small Indonesian-speaking population are the purpose of this study by using cross-sectional design. In results, there were 172 respondents contributing in this study. The relevant coefficient from content validity was 0.91 with p value of contruct and discriminant validity was < 0.05. The Cronbach’s Alpha was 0.79, inter-examiner and intra-examiner Kappa were 0.86 and 1, and Intraclass Correlation Coefficient (ICC) score was 0.85. The sensitivity and specificity values were 69.31% and 92.20% with verbal confirmation by physicians and medical test results during 6 months as the gold standards. In conclusion, the Indonesian version of EMRRH questionnaire is valid, reliable, sensitive, and specific in research population.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Almira Khalsum
"Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam kegiatan pelayanannya, menghasilkan sejumlah limbah yang diantaranya adalah limbah medis. Penelitian ini membahas pengelolaan limbah medis rumah sakit pada kondisi darurat pandemi viruskorona (COVID-19). Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui aspek yang akan diteliti meliputi karakteristik limbah medis (jenis, sumber, dan jumlah timbulan), aspek regulasi, aspek sumber daya (petugas pengelola, sarana dan prasarana, serta keuangan), dan aspek teknis (pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, penimbunan). Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif observatif. Data dan informasi yang digunakan berasal dari wawancara tiga institusi, observasi melalui data webinar, peraturan dan pedoman pengelolaan limbah, serta dokumen tahun 2019 hingga 2020 dari Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kondisi darurat pandemi COVID-19 jumlah timbulan limbah nasional diperkirakan naik 30%, namun di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto terjadi penurunan. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan paling banyak limbah infeksius seperti APD dan berasal dari unit perawatan rawat inap. Regulasi yang digunakan mengacu pada PermenLHK No. 56 Tahun 2015. Kapasitas pengolahan limbah di Indonesia masih kurang. Sarana dan prasarana yang digunakan sama dengan keadaan normal hanya ditambah desinfektan. Dana yang dibutuhkan untuk mengelola limbah ditanggung oleh setiap rumah sakit. Teknis pengelolaan limbah medis COVID-19 rumah sakit secara prinsip sama dengan pengelolaan limbah pada kondisi normal. Perbedaan pengelolaan limbah medis sebelum dan saat pandemi COVID-19 terdapat pada karakteristik limbah dan aspek sumber daya.

The hospital is one of the health service providers which in its service activities generates a number of wastes, including medical waste. This study discusses the management of hospital medical waste in a pandemic virus corona emergency (COVID-19). The purpose of this study is to find out aspects that will be examined include the characteristics of medical waste (type, source, and amount of generation), regulatory aspects, aspects of resources (management officers, facilities and infrastructure, and finance), and technical aspects (sorting, storage, transportation, processing, burial, landfill). This research method is a qualitative research with descriptive observational analysis. The data and information used came from interviews of three institutions, observations through webinar data, regulations and waste management guidelines, as well as documents from 2019 to 2020 from the Environmental Health Installation of the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Hospital. The results of this study indicate that in an emergency condition the COVID-19 pandemic the number of national waste generation is estimated to increase by 30%, but in the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Army Hospital there is a decrease. The types and sources of waste produced are most infectious waste such as PPE and are from inpatient care units. The regulation used refers to PermenLHK No. 56 of 2015. Waste treatment capacity in Indonesia is still lacking. The facilities and infrastructure used are the same as in normal conditions only with disinfectant added. The funds needed to manage waste are borne by each hospital. Technical management of hospital medical waste of COVID-19 is in principle the same as waste management under normal conditions. Differences in management of medical waste before and during the COVID-19 pandemic are in the characteristics of waste and resource aspects."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftitah Rahmi
"Penelitian ini membahas tentang Gambaran Penyelenggaraan Berkas Rekam Medis Rumah Sakit Zahirah Tahun 2012. Penyelenggaraan berkas rekam medis dapat dilakukan melalui kegiatan assembling, coding, filing, dan retrieval. Kelancaran dan kesesuaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dengan aturan yang ditetapkan dapat memberikan pengaruh terhadap optimal atau tidaknya penyelenggaraan berkas rekam medis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penyelenggaraan berkas rekam medis di RS Zahirah belum dilakukan secara optimal. Hal ini terlihat dari banyaknya ketidaksesuaian antara langkah-langkah yang diterapkan selama pelaksanaan kegiatan assembling, coding, filing, dan retrieval dengan kebijakan yang ditetapkan; serta masih terdapat permasalahan yang disebabkan karena kurang telitinya staf rekam medis dalam bekerja dan keterbatasan sarana dan prasarana yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan adanya evaluasi dan perbaikan kebijakan serta langkah-langkah yang diterapkan selama pelaksanaan kegiatan assembling, coding, filing, dan retrieval untuk mengatasi ketidaksesuaian yang terjadi serta mengupayakan evaluasi dan perbaikan untuk staf serta sarana dan prasarana untuk mengatasi permasalahan yang selama ini ada dalam penyelenggaraan berkas rekam medis.

This research discussed about Overview of Medical Record Management in Medical Record Unit of Zahirah Hospital in 2012. Medical Record Management could be implemented through assembling, coding, filing, and retrieval activities. Implemented these activities fluently and in appropriateness way could give influence for an optimal medical record management. This research was a qualitative descriptive research using primary and secondary data were collected through interviews, observation, and document review. This research reveal that medical record management in Zahirah Hospital was not optimal. It was revealed by the numerous discrepancies between the implemented way of assembling, coding, filing, and retrieval with established policies; and there were still some problems caused by human error of medical records staff and limited availability of facilities and infrastructure in medical record management in Zahirah Hospital. Therefore, it was necessary to evaluate and improving policies and the implemented way of assembling, coding, filing, and retrieval to overcome the discrepancies that occured during medical record management, and as well as for medical record staf and facilities and infrastructure to overcome the problems that have existed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>